Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERNIKAHAN BEDA AGAMA

KELOMPOK 1
Disusun Oleh :
Andhika Bayu Prasetyo (03)

Dewanti Zhakiyatuzzahra (09)

Gani Widyatama (13)

Hanisa Nabila (14)

Muhammad Firman M. (21)

Najwa Shafa Nabila (25)

Kelas : XII MIPA 4

Guru Pembimbing : Drs. A. Jeni

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 2 SLAWI

TAHUN AJARAN 2023/2024


Kata Pengantar

Assalamualikum Wr. Wb

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa
kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan
kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pendidikan agama islam dan
juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta
informasi yang semoga bermanfaat.

Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan


semaksimal mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta
kekurangan.

Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran
dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Bapak Jeni yang
kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Slawi, 09 November 2023

Tim Pemyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB 1...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................1
BAB 2...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Pernikahan Beda Agama..........................................................................................2
2.2 Pernikahan Beda Agama Berdasarkan Dalil Agama Islam........................................................2
2.3 Pernikahan Beda Agama Menurut Hukum di Indonesia............................................................3
2.4 Pernikahan Beda agama Berdasarkan Pandangan Masyarakat...................................................4
2.4.1 Pandangan yang mendukung :.............................................................................................4
2.4.2 Pandangan yang menolak :..................................................................................................4
BAB 3...................................................................................................................................................5
PENUTUP............................................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................5
3.2 Saran...........................................................................................................................................5

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nikah beda agama adalah topik yang telah lama menjadi fokus perdebatan dan
perhatian di berbagai masyarakat di seluruh dunia. Perkawinan antara individu yang
menganut agama yang berbeda telah menjadi peristiwa yang semakin umum dalam era
globalisasi ini. Keberagaman agama, budaya, dan etnisitas di dalam masyarakat yang
semakin terbuka secara global telah membawa konsep nikah beda agama ke dalam sorotan
utama.

Makalah ini akan membahas landasan hukum dan agama yang mendasari nikah beda
agama, tantangan yang mungkin dihadapi, keuntungan yang bisa diperoleh Menurut Agama
Islam. Dengan demikian, makalah ini akan membantu kita memahami pernikahan beda
agama dengan lebih baik dan mengapresiasi nilai-nilai yang mungkin terkandung dalam
keragaman yang semakin memperkaya masyarakat kita.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar Belakang diatas, Kami Menentukan Rumusan masalah Sebagai Berikut :

1. Bagaimana Pandangan Agama Islam Terhadap Pernikahan Beda Agama ?


2. Manakah Dalil yang Menjelaskan tentang Pernikahan Beda agama ?
3. Bagaimana Peran Hukum dalam Mengatur dalam mengatur pernikahan Beda agama ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan Rumusan Masalah Diatas, Kami Menentukan Tujuan Makalah Pernikahan
Beda agama Sebagai Berikut :

1. Untuk Mengetahui Pandangan Agama Islam Terhadap Pernikahan Beda Agama


2. Untuk Mengetahui Dalil Yang Menjelaskan Tentang Pernikahan Beda Agama
3. Untuk Mengetahui Peran Hukum dalam Mengatur Pernikahan Beda Agama

1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pernikahan Beda Agama
Pada dasarnyaperkawinan beda agama atau bisa disebut juga perkawinan antar agama
adalah perkawinan yang dilakukan antara laki-laki dan perempuan yang masing-masing berbeda
agama sebagai contoh adalahperkawinan antara laki-laki atau perempuan muslim dengan laki-laki
atau perempuan non-muslim. Perkawinan beda agama adalah fenomena yang mencerminkan
keragaman budaya, agama, dan keyakinan dalam masyarakat modern.

Sedangkan menurut para ahli menurut Rusli, SH dan R. Tama, SH menyatakan bahwa
perkawinan antar agama merupakan ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan seorang wanita,
yang karena berbeda agama, menyebabkan tersangkutya dua peraturan yang berlainan mengenai
syarat-syarat dan tata cara pelaksanaan perkawinan sesuai dengan hukum agamanya masing-
masing, dengan tujuan untuk membentuk keluarga bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang
Maha Esa.

Sedangkan penelitian ini berfokus pada pernikahan beda agama antara orang Islam dan non-
muslim.

2.2 Pernikahan Beda Agama Berdasarkan Dalil Agama Islam


Menikah menjadi salah satu penyempurna dalam beribadah kepada Allah Swt. Pernikahan
akan memberikan kebahagiaan bagi setiap pasangan yang semata-mata mengharapkan rida-Nya
tetapi dalam Pernikahan Beda agama Akan Terdapat Perbedaan Tafsir.

Agama Islam secara terang-terangan melarang adanya menikah beda agama. Allah Swt.
berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 221.

2
Artinya :

"Dan janganlah kamu nikahi perempuan musyrik sebelum mereka beriman. Sungguh,
hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik meskipun dia
menarik hatimu. Dan janganlah kamu nikahkan orang (laki-laki) musyrik (dengan perempuan yang
beriman) sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik
daripada laki-laki musyrik meskipun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedangkan
Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. (Allah) menerangkan ayat ayat-Nya
kepada manusia agar mereka mengambil pelajaran."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 221)

Sementara itu, mantan Mufti Agung Mesir, Syekh Prof Ali Jumah salah satu ulama
kontemporer yang secara tegas menyatakan keharaman nikah beda agama. Ia Menyatakan :

"Tidak boleh bagi wanita Muslimah untuk menikah dengan lelaki non muslim
secara mutlak. Bila hal itu terjadi maka pernikahannya batal dan relasi antara dua pasangan
yang nekat melakukannya termasuk relasi zina yang diharamkan syariat."

Dari ayat-ayat Al-Qur'an ini, dengan tegas ajaran Islam melarang umatnya untuk
menikah dengan orang selain muslim atas alasan apapun. Hukum menikah beda agama
antara muslim dan musyrik adalah haram.

Dalam istilah Wahbah al-Zuhayli, ketidakhalalan (keharaman) laki-laki Muslim


menikahi wanita musyrik, yaitu wanita-wanita yang menyembah sesuatu selain Allah SWT,
(misalnya penyembah berhala, api, bintang, hewan, dan lain-lain). Ulama Hanafiah dan
Syafiiah menyamakan perempuan murtad dengan perempuan musyrik dalam pengertian
sama-sama diharamkan untuk dinikahi.

Sebagai Umat Muslim Yang Baik kita harus mengikuti peraturan yang tertera dalam
Al-Quran.

2.3 Pernikahan Beda Agama Menurut Hukum di Indonesia


Hukum adalah aturan-aturan normatif yang mengatur pola perilaku manusia. Hukum tidak
tumbuh dalam ruang kosong, melainkan tumbuh dari kesadaran masyarakat yang membutuhkan
adanya aturan-ataruan bersama.

Ada sejumlah UU No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan yang dijadikan rujukan soal
perkawinan beda agama. Pasal 1 UU No. 1 tahun 1974:

“Perkawinan adalah ikatan lahir bati antara seorang pria dan wanita sebagai suami
istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal
berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa. Ikatan lahir bermakna bahwa perkawinan adalah
ikatan yang dapat dilihat. Sedangkan ikatan batin dapat dimaknai suatu ikatan yang tidak
dapat dilihat namun harus ada karena tanpa adanya ikatan batin dalam perkawinan maka
ikatan lahir akan rapuh.”

3
Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan pasal 2 ayat (1) disebutkan:
"Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan
kepercayaannya itu".

Dalam Hukum Diatas menegasan bahwa perkawinan, baru dapat dikategorikan


sebagai perbuatan hukum yang sah apabila dilakukan menurut ketentuan agama dan
kepercayaan masing-masing,

Hal ini berarti bahwa pernikahan hanya sah jika dilakukan sesuai dengan hukum
agama yang dianut oleh kedua mempelai. Jika kedua mempelai menganut agama yang
berbeda, maka tidak ada hukum agama yang sama yang dapat digunakan untuk mengatur
pernikahan mereka. Oleh karena itu, pernikahan beda agama dianggap tidak sah menurut
undang-undang.

2.4 Pernikahan Beda agama Berdasarkan Pandangan Masyarakat


Berikut adalah beberapa pandangan masyarakat terhadap pernikahan beda agama:

2.4.1 Pandangan yang mendukung :

Pandangan yang mendukung pernikahan beda agama berpendapat bahwa pernikahan


ini merupakan hak asasi manusia. Setiap orang berhak untuk memilih pasangannya, tanpa
memandang agama. Mereka juga berpendapat bahwa pernikahan beda agama dapat menjadi
sarana untuk saling mengenal dan memahami budaya dan agama yang berbeda.

2.4.2 Pandangan yang menolak :

Pandangan yang menolak pernikahan beda agama berpendapat bahwa pernikahan ini
bertentangan dengan norma-norma sosial dan agama. Mereka juga berpendapat bahwa
pernikahan beda agama dapat menimbulkan konflik dalam keluarga dan masyarakat.

Pandangan masyarakat terhadap pernikahan beda agama masih beragam. Hal ini
menunjukkan bahwa pernikahan beda agama masih menjadi isu yang sensitif di Indonesia.

4
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pernikahan beda agama adalah pernikahan yang melibatkan dua pasangan yang menganut
agama yang berbeda. Pernikahan beda agama tidak sah menurut undang-undang di Indonesia,
karena bertentangan dengan hukum agama yang dianut oleh kedua mempelai.

Pernikahan beda agama dapat menimbulkan berbagai tantangan, seperti perbedaan


keyakinan, perbedaan budaya, dan perbedaan pandangan dalam pengasuhan anak. Namun,
pernikahan beda agama juga dapat menjadi hubungan yang harmonis dan bahagia, jika kedua
pasangan memiliki komitmen dan saling menghormati perbedaan masing-masing.

3.2 Saran
Pernikahan beda agama adalah keputusan yang besar dan penting, karena melibatkan dua
orang dari latar belakang yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi pasangan yang ingin menikah
beda agama untuk Pastikan bahwa Anda dan pasangan memiliki pemahaman yang baik tentang
keyakinan masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai