Anda di halaman 1dari 15

HALAMAN JUDUL

MAKALAH TENTANG KETUHANAN YANG MAHA ESA

Tugas Mata Kuliah pendidikan agama


Dosen Pengampu :

Disusun oleh :
1. Ainul Khofifah (NIM 1902071)
2. Ghisnatul Milah (NIM 1902078)
3. Tika Purnama Sari (NIM 1902080)

D3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


POLITEKNIK PURBAYA

Jl. PancaKarya No. 1 Kalimati Kajen Kec.Talang Tegal Jawa Tengah 52193
Tahun 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat mengerjakan tugas
makalah pendidikan agama.
Tidak lupa Shalawat dan salam selalu kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua sebagai umatnya, yang mana beliau
menyampaikan Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling
besar bagi seluruh alam semesta. Kami berharap makalah ini dapat memberikan motivasi kepada
para mahasiswa-mahasiswi untuk lebih giat mempelajarinya.
Kami juga meminta maaf  yang sebesar-besarnya apabila ada kekurangan, kesalahan bahkan
kata-kata yang tidak berkenan di hati dan disisi lain kami sangat mengharapkan ada masukan
baik kritik maupun saran dari saudara. Sehingga penyusun dapat memperbaiki apa yang jadi
kekurangan kami karena tidak ada manusia yang sempurna kecuali Allah SWT.
 

Penulis

Tegal, 12 oktober 2021

ii
DAFTAR ISI

Table of Contents
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
2.1 Arti dan Ruang Lingkup Agama Islam...............................................................................................2
2.2 Klasifikasi Agama dan Agama Islam.................................................................................................6
2.3 Kerangka Dasar Agama Islam..........................................................................................................9
BAB 3.......................................................................................................................................................12
PEBUTUP................................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................12
3.2 Saran...............................................................................................................................................12

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman modern seperti saat ini generasi muda mudah sekali meninggalkan
perintah-perintah allah SWT seperti salah satunya adalah membaca al-quran. Teknologi yang
berkembang lebih banyak memilih membaca novel, komik, majalah, atau lainya
dibandingkan dengan membaca al-Qur’an.
Faktor kedua orang tua juga menjadikan penting bagi anak-anaknya, karena peran
orang tua dalam mengenalkan al-quran di era modern ini menjadi faktor yang sangat
mempengaruhi tingkah laku umat manusia saati ini. Apabila orang tua tidak mampu dalam
mengajarkan anak-anaknya dapat memilih menyekolahkan di sekolah yang terdapat ajaran
agama islam didalamnya, al-quran merupakan pedoman hidup manusia didunia agar tidak
terjebak dalam kesesatan tetapi agar senantiasa berada dijalan kebenaran.
Ilmu pengetahuan selalu berkembang dan mengalami kemajuan yang sangat pesat,
sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Begitu
banyak perubahan yang menyangkut dalam segi aspek kehidupan dari mulai kepribadian
,tingkah laku ,hingga rasa saling menghargai yang kini semakin jarang di dalam kehidupan
bermasyarakat. Dalam kesempatan kali ini kami mencoba menyusun makalah tentang
ketuhanan dan penjelasan tentang iman

1.2 Rumusan masalah


1.apa Pengertian dan Ruang lingkup ajarannya
2. bagaimana penjelasan tentang iman?
3.bagaimana Ruang Lingkup ajaran Islam.

1.3 Tujuan Penulisan


sebagai bahan kajian yang dapat memberikan informasi tentang iman serta bagaimana
meningkatkan keimanan tersebut.
2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Arti dan Ruang Lingkup Agama Islam


A. Pengertian Agama Islam
 Secara Etimologi
Berdasarkan ilmu bahasa (Etimologi) kata ”Islam” berasal dari bahasa Arab, yaitu kata salima
yang berarti selamat, sentosa dan damai. Dari kata itu terbentuk kata aslama, yuslimu, islaman,
yang berarti juga menyerahkan diri, tunduk, paruh, dan taat. Sedangkan muslim yaitu orang yang
telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri, patuh, dan tunduk kepada Allah SWT.
 Secara Terminologi
Secara (terminologi), Islam berarti suatu nama bagi agama yang istilah ajaran-ajarannya
diwahyukan Allah kepada manusia melalui seorang rasul. Ajaran-ajaran yang dibawa oleh Islam
merupakan ajaran manusia mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Islam
merupakan ajaran yang lengkap, menyeluruh dan sempurna yang mengatur tata cara kehidupan
seorang muslim baik ketika beribadah maupun ketika berinteraksi dengan lingkungannya.
Islam juga merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Ya'kub, Nabi
Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Isa as. Dan nabi-nabi lainnya.
Dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 132, Allah berfirman :

َ‫هَّلل َ لَ ُك ُم ل ِّدينَ اَل اَّل لِ ُمون‬


Artinya :
”Nabi Ibrahim telah berwasiat kepada anak-anaknya, demikian pula Nabi Ya'kub, Ibrahim
berkata: Sesungguhnya Allah telah memilih Islam sebagai agamamu, karena janganlah kamu
meninggal melainkan dalam memeluk Islam”. (QS. Al-Baqarah, 2:132)
Nabi Isa juga membawa agama Islam, seperti dijelaskan dalam ayat yang berbunyi sebagai
berikut :

ِ‌ۖ ‫ى لَى هَّلل‬


ٓ ‫ار‬ َ ‫لَ َّمآ ۡل ُك ۡف َر‬
ِ ‫ال‬
َ‫اريُّونَ ا ُر هَّلل ِ ا َمنَّا هَّلل ِ ا لِ ُمون‬ ۡ
ِ ‫ا َل ل َح َو‬
Artinya :
”Maka ketika Nabi Isa mengetahui keingkaran dari mereka (Bani Israil) berkata: siapa yang akan
peno-penolong menjadiku untuk agama Allah (Islam)? Para Hawariyin (sahabat beriman kepada
3

Allah, dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim” (QS. Ali Imran,
3:52).
Agama-agama selain Islam umumnya diberi nama yang sesuai dengan manusia yang atau yang
menyampaikan agama itu atau dengan tempat lahir agama yang bersangkutan seperti agama
Budha (Budhisme), agama Kristen (Kristen), atau agama Yahudi (Yahudi). Nama agama yang
disampaikan oleh Nabi Muhammad ini tidak dengan nama orang yang menyampaikan wahyu
kepada manusia atau tempat agama itu mula-mula tumbuh dan berkembang. Dengan demikian
Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-rasul-Nya untuk diajarkankan kepada
manusia. Dibawa secara berantai (estafet) dari satu generasi ke generasi berikutnya dari satu
angkatan ke angkatan berikutnya. Islam adalah rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi manusia dan
merupakan manifestasi dari sifat rahman dan rahim Allah swt
Oleh karena itu penamaan Muhammad untuk agama Islam dan Islam untuk orang-orang Islam
yang telah dilakukan berabad-abad oleh orang Barat, terutama oleh para orientalis adalah salah.
ini karena para penulis Barat menyamakan kesalahan Islam dengan agama-agama lain, misalnya
dengan Kekristenan yang diajarkan oleh Yesus Kristus atau Budhisme yang diajarkan oleh
Budha Gautama dan lain-lain.
Di dalam bahasa islam tidak ada kata yang semakna dengan kata sekuler. Sekulerisme adalah
paham yang tidak dapat dipercaya Tuhan hokum-hukum Tuhan dan syariat agama tidak boleh
digunakan untuk mengatur hidup dan kehidupan manusia dalam masyarakat. Hal itu sangat
bertentangan dengan ajaran Islam yang mengajarkan suatu jalan hidup menyeluruh yang tidak
mengecualikan apapun juga (SH. Nasr 1981 : 14).
Memahami ajaran Islam dengan sebaik-baiknya, merupakan komitmen umat Islam terhadap
Islam. Komitmen tersebut, terdapat dalam QS. Al-Asr(103) yang bunyinya :
ۡ ‫ۡل َع‬
١( ‫ص ِر‬

٢( ‫إۡل ِ ن َسـٰنَ لَفِى‬

٣( ‫اص ۡو ْا لص َّۡب ِر‬


َ ‫ق‬ِّ ‫ص ۡو ْا ۡل َح‬
َ ‫تا‬ ْ ُ‫وا ل‬
َّ ‫وا ل‬
ِ ‫ص ٰـلِ َح ٰـ‬ ْ ُ‫اَّل لَّ ِذينَ ا َمن‬

Artinya :
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
3. televisi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati
agar memperhatikan kebenaran dan nasehat menasehati agar tetap sabar sabar.
Berdasarkan surat Al-Asr di atas ada 5 (lima) komitmen atau kerikatan seorang muslim dan
muslimat terhadap Islam. Komitmen tersebut adalah :
a.. Meyakini, mengimani kebebaran agama Islam seyakin-yakinnya.
4

b. baik, mengilmui ajaran Islam secara baik dan benar.


c. Mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.
d. Mendakwahkan, menyebarkan ajaran Islam secara disertai argumentasi yang disertai
dengan bahasa yang baik dan,
e. Sabar dalam berIslam, dalam meyakini, mengamalkan dan mendakwahkan agama Islam.
Berhubungan dengan sekulerisme, dalam segala bentuk hal tersebut di atas perlu ditegaskan
bahwa Negara Republik Indonesia didasarkan pada sekuler dan bukan pula negara yang
didasarkan pada agama tertentu. Negara Republik Indonesia menurut Pasal 29 ayat 1 UUD 1945
adalah negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Ketuhanan Yang Maha Esa
adalah sila pertama dan terutama Pancasila.
B. Ruang Lingkup Agama Islam
 Din berarti “agama” Al-Fath : 28

ِ ‫ق لِي ُۡظ ِه َرهُ لَى لد‬


‫ِّين لِّ ِۚۦ‌ه هَّلل ِ ا‬ ِّ ‫ى َل لَهُ ۡلهُد َٰى ۡل َح‬
ٓ ‫لَّ ِذ‬
Artinya :
Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar
dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.
 Din berarti “ibadah” surat Al-Mukminun : 14

َ‫اركَ هَّلل ُ ۡلخَ ٰـلِقِين‬ ۡ ‫لَ ۡقنَا لنُّ ۡطفَةَ لَقَ ۬ةً لَ ۡقنَا ۡل َعلَقَةَ لَ ۡقنَا ۡل ُم‬
َ ‫ض َغةَ ا ا ۡل ِعظَ ٰـ َم لَ ۡح ۬ ًما ۡلقًا اخَ َۚ‌ر‬
Artinya :
Kemudian air mani itu Kami melihat segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami melihat
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus daging. Kemudian Kami menunjukkan dia makhluk yang [berbentuk] lain. Maka Maha
Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
 Din berarti “kekuatan” surat Luqman 32

ٍ ۬ ُّ‫صينَ لَهُ ل ِّدينَ لَ َّما لَى ۡلبَرِّ ا ايَ ٰـتِنَآ اَّل ل‬


‫ار‬ ِ ‫لظلَ ِل ْا هَّلل َ ِل‬
ُّ ‫ا‬

Artinya :
Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, menyeru Allah dengan
memurnikan keta'atan kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di
daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus [2]. Dan tidak ada yang
mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar.
 Din berarti “pembalasan hari hari” surat as-syuara
5

AL-IMRAN 85
‫ومن يبتغ غير ٱإلسلم دينا فلن يقبل منه وهو فى ٱألخرة من ٱلخسرين‬
Artinya :
Barang siapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali termasuk termasuk yang akan
diterima [agama itu] daripadanya, dan dia di akhirat orang-orang yang rugi .
AL MAIDAH 3
‫حرمت عليكم ٱلميتة وٱلدم ولحم ٱلخنزير ومآ أهل لغير ٱهلل به وٱلمنخنقة وٱلموقوذة وٱلمتردية وٱلنطيحة ومآ أكل ٱلسبع إال ما‬
‫ذكيتم وما ذبح على ٱلنصب وأن تستقسموا بٱألزلم ذٲلكم فسق ٱليوم يٮس ٱلذين كفروا من دينكم فال تخشوهم وٱخشون ٱليوم‬
َ ‫ف إِّل ِ ۡث ٍۙ۬‌م هَّلل‬
ٍ ۬ ِ‫أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتى ورضيت لكم ٱإلسلم دينا ان‬
Artinya :
Diharamkan bagimu [memakan] bangkai, darah[1], daging babi, [daging hewan] yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan
yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya[ 2], dan [diharamkan
bagimu] yang disembelih untuk berhala. Dan [diharamkan juga] mengundi nasib dengan anak
panah[3], [mengundi nasib dengan anak panah itu] adalah kefasikan. Pada hari ini [4] orang-
orang kafir telah putus asa untuk [mengalahkan] agamamu, karena itu kamu takut kepada mereka
dan jangan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah kucukupkan liburan ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka
siapa terpaksa[5] karena tanpa sengaja melakukan dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
Terlaksananya tujuan manusia merupakan perwujudan dari pelaksanaan fungsi-fungsi Islam
dalam manusida dan masyarakat yang beriman dan bertakwa. Oleh karena itu untuk memahami
fungsi-fungsi atau kedudukan Islam dalam kehidupan, berikut penjelasannya :
1. Islam Sebagai Agama Allah. Fungsi Islam sebagai agama Allah dinyatakan dalam
predikatnya yaitu dienul haq (agama yang benar), dimana kehadiran dan kebenaran agama Islam
nyata sepanjang waktu. Islam juga dinyatakan sebagai dinul khalis yang berarti kesucian dan
kemurnian serta keaslian Islam terjaga sepanjang masa.
2. Islam sebagai Panggilan Allah. Allah memanggil orang yang beriman dan bertakwa
kepada Islam dengan mengutus Rasul-Nya agar disampaikan agar disampaikan dan diajarkan
kepada manusia . Oleh karena itu para rasul dan para pengikutnya yang setia hanya mengajak
manusia kepada Islam.
3. Islam sebagai Rumah yang Dibangun oleh Allah. Allah menjadikan Islam sebagai ”rumah”
yang disediakan bagi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa agar mereka hidup sebagai
keluarga muslim. Dengan demikian Islam merupakan wadah yang mempersatukan orang yang
6

beriman dan bertakwa dalam melaksanakan dan menyatakan agama Allah dalam kehidupan
manusia dan masyarakat.
4. Islam Sebagai Jalan yang Lurus. Orang yang beriman dan bertakwa yang memenuhi
panggilan Allah Islam, tetap dalam Islam melaksanakan ajaran Islam, karena mereka tahu dan
mengerti bahwa Islam itu agama Allah. Merekalah yang sedang berjalan di jalan Allah yaitu
sirathal Mustaqim(jalan yang lurus).
5. Islam Sebagai Tali Allah. Sebagai tali Allah, Islam merupakan pengikat yang
mempersatukan orang yang beriman dan bertakwa dalam melaksanakan dan mengabdi kepada
Allah.

2.2 Klasifikasi Agama dan Agama Islam


Menurut sumber ajaran suatu agama, agama-agama dapat dibagi menjadi (1) Agama wahyu atau
agama langit dan (2) Agama budaya yang disebut juga agama bumi atau agama alam.
Agama wahyu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya. Pada waktu agama wahyu disampaikan
kepada manusia pilihan yang disebut utusan atau Rasul-Nya, pada waktu itulah agama wahyu
lahir.
2. Agama tersebut disampaikan kepada manusia melalui Utusan atau Rasul Allah.
3. Memiliki kitab suci yang berisi himpunan wahyu yang diturunkan oleh Allah.
4. Ajaran agama wahyu mutlak benar karena berasal dari Allah Yang Maha Benar, Maha
Mengetahui segala-galanya.
5. Sistem hubungan manusia dengan Allah dalam Agama wahyu ditentukan sendiri oleh
Allah dengan penjelasan lebih lanjut oleh Rasul-Nya.
6. Konsep ketuhanan agama wahyu adalah monoteisme murni sebagai- mana yang
disebutkan dalam ajaran agama langit itu.
7. Dasar-dasar agama wahyu bersifat mutlak, berlaku bagi seluruh umat manusia.
8. Sistem nilai agama wahyu ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan ukuran
dan hakekat kemanusiaan.
9. Agama wahyu menyebut sesuatu tentang alam yang kemudian dibuktikan kebenarannya
oleh ilmu pengetahuan modern.
10. Melalui agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan, dan peringatan kepada
manusia dalam pembentukan insan kamil, yakni manusia yang sempurna, manusia baik yang
bersih dari noda dan dosa.
7

Agama budaya memiliki ciri-ciri sebagai berikut


1. Tidak dapat dipastikan kelahiranya karena mengalami proses pertumbuhan sesuai dengan
proses pertumbuhan budaya masyarakat
2. Tidak mengenal Utusan atau Rasul Allah
3. Tidak memiliki kitab suci
4. Ajaran agama budaya kebenaranya relatif, bergantung pada ruang dan waktu tertentu
5. Agama budaya yang berasal dari pengetahuan serta pengalaman manusia
Sebagai contoh agama yang masuk ke dalam kelompok agama wahyu adalah : Islam, Yahudi dan
Nasrani. Sedangkan kelompok agama contohnya adalah Kong Hu Cu, Budha dan Hindhu. Islam
sebagai agama wahyu, tentunya jika sepuluh tolok ukur di atas diterapkan kepada agama Islam,
hasilnya adalah sebagai berikut :
1. Agama Islam lahir pada tanggal 17 Ramadhan tahun Gajah, bertepatan dengan tanggal 6
Agustus 610 M.
2. Disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.
3. Meimiliki kitab suci Alquran yang memuat asli semua wahyu yang diterima oleh Rasul-
Nyaselama 22 tahun 2 bulan 22 hari, mula-mula di Mekah dan kemudian di Madinah.
4. Ajaran Islam mutlak benar karena berasal dari Allah yang Maha Benar dan Maha
Mengetahui segala sesuatu.
5. Sistem hubungan manusia dengan Allah disebutkan dalam Alquran, dijelaskan dan
dicontohkan pelaksanaannya oleh Rasul-Nya.

Islam (Arab: al-islām,: "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan,
yaitu Allah SWT. Agama ini termasuk agama Samawi (agama-agama yang dipercaya oleh para
pengikutnya yang diturunkan dari langit) dan termasuk dalam golongan agama Ibrahim. Kata
Islam merupakan penyataan kata nama yang berasal dari akar triliteral slm, dan didapat dari tata
bahasa Arab Aslama, yaitu bermaksud "untuk menerima, menyerah atau tunduk." Dengan
demikian, Islam berarti penerimaan dan penundukan kepada Tuhan, dan Penganutnya harus
menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan menghindari
politheisme.
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat
persaksian"), yaitu "Laa ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah" — yang berarti "Tiada Tuhan
selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah". Saat yakin dan kemudian mengucapkan doa
8

persaksian ini, berarti ia dapat dianggap sebagai seorang Muslim atau mualaf (orang yang baru
masuk Islam dari kepercayaan).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mewahyukan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW,
Penutup segala Nabi Allah (khataman-nabiyyin), dan menganggap bahwa al-Qur'an dan Sunnah
(kata dan amalan Nabi Muhammad SAW) sebagai sumber fundamental Islam. Umat Islam juga
meyakini Al-Qur'an sebagai kitab suci dan pedoman hidup mereka yang disampaikan oleh Allah
kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara Malaikat Jibril yang sempurna dan tidak ada
keraguan di dalamnya (QS al-Baqarah:2). Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan Al-
Qur'an hingga akhir zaman.
Seperti yang dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk mengimani kitab
suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur'an (Zabur, Taurat, Injil, dan suhuf atau
lembaran Ibrahim) melalui nabi dan rasul terdahulu adalah benar adanya. Umat Islam juga tidak
percaya bahwa selain al-Qur'an, semua firman Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh
manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur'an adalah
satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab
sebelumnya.
Dalam Islam, visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat dibenarkan, hal ini dilarang
karena ditemukan pada pemberhalaan dan justru muncul, karena Tuhan tidak serupa dengan
apapun (Asy-Syuraa QS. 42 : 11). Sebagai, Islam digambarkan Tuhan dalam 99
nama/gelar/julukan Tuhan (asma'ul husna) yang menggambarkan sifat ketuhanan-Nya
sebagaimana terdapat pada al-Qur'an.
Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang diwahyukan Allah kepada Muhammad melalui
perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Al-Qur'an berarti bacaan. Namun terdengar merujuk
ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk Al-Qur'an sendiri lebih pada kata-kata atau kalimat
di dalamnya, bukan pada bentuk fisiknya sebagai hasil cetakan. Penurunannya sendiri terjadi
secara bertahap antara tahun 610 hingga wafatnya beliau 632 M. Umat Islam percaya bahwa Al-
Qur'an yang ada saat ini bertahan sama dengan yang disampaikan kepada Muhammad SAW,
kemudian disampaikan lagi kepada pengikutnya, yang kemudian akan menghapalkan dan
menulis isi Al Alquran tersebut. Secara umum para ulama menyepapati bahwa versi Al-Qur'an
yang ada saat ini, pertama kali dikompilasi pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah
Islam ke-3) yang berkisar antara 650 hingga 656 Masehi. Utsman bin Affan kemudian
mengirimkan duplikat dari versi kompilasi ini ke seluruh penjuru kekuasaan Islam pada masa itu
dan memerintahkan agar semua versi selain itu dimusnahkan untuk keseragaman.
9

2.3 Kerangka Dasar Agama Islam


1. Aqidah
Aqidah (bahasa Arab: ‫ ) ال‬dalam istilah islam yang artinya Iman. S emua sistem kepercayaan
atau keyakinan bisa dianggap sebagai salah satu aqidah.
Menurut etimologinya, aqidah dalam bahasa Arab berasal dari kata al-'aqdu ( ‫ ) ْال َع ْق ُد‬yang
berarti, at-tautsiiqu ( ‫ق‬ ُ ‫ ) التَّوْ ثِ ْي‬yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu (
‫ ) االحْ َكا ُم‬yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquwwah ( ُ‫ ) ال َّر ْبط‬yang
berarti mengikat dengan kuat.
Secara terminologi, aqidah adalah iman yang teguh dan pasti.Aqidah juga dapat diartikan
sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara mudah oleh manusia berdasarkan akal, wahyu
(yang didengar) dan fitrah (Al-Maidah 5:15).
‫ق دجاءكم من هللا نور وكتب مبين‬
Artinya :
Sesungguhnya telah datang cahaya dari Allah SWT dan kitab yang dijelaskannya.
Ilmu aqidah terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:
sebuah . Ilmu tauhid, yaitu ilmu yang tentang sifat Allah SWT yang wajib dipercayai. Ilmu
tauhid ada 3 macam, yaitu tauhid Al-Uluhiyyah, tauhid Ar-Rububiyyah, dan tauhid Al-Asma'
was-sifat.
b . Ilmu Usuluddin, yaitu kepercayaan dalam agama Islam, kepercayaan kepada Allah SWT dan
pesuruhNya.
c . Ilmu Makrifat, yakni perkara-perkara yang berhubungan dengan cara-cara mengenal Allah
SWT.
d . Ilmu kalam, yaitu aqidah dengan dalil-dalil aqliyah (ilmiah) sebagai benteng melawan
tantangan dari pihak lawan.
2. syariah
Syari'ah secara etimologi berasal dari kata syar'u. Yang memiliki arti membuat jalan, penjelasan,
tempat yang didatangi, dan jalan.
Adapun secara terminologi, syari'at memiliki makna umum dan khusus. Makna syari'at secara
umum adalah agama yang telah dibuat oleh Allah, mencakup aqidah ( keyakinan ) dan hukum-
hukumnya. Sebagaimana tersebut dalam firman Allah Ta'ala dalam QS Asy-Syuraa 42:13.
. ‫ هللَا الَ ْي ِه ا ُء الَ ْي ِه‬.‫ لى ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ اتَ ْد ُعوْ هُ ْم اِلَ ْي ِه‬.‫ك ا ابِه اِبْر ِه ْي َم ا اَقِ ْي ُموا ال ِّد ْينَ ال افِ ْي ِه‬
َ ‫صى اوَّالَّ ِذيْ اَوْ َح ْينَا اِلَ ْي‬
َ ‫ لَ ُك ْم ال ِّد ْي ِن ا َو‬.
10

Artinya :
Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang apa yang telah diwasiatkan kepada Ibrahim, Musa
dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat
bagi orang-orang yang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik
kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).

Adapun makna khusus dari syari'at yaitu peraturan yang dibuat oleh Allah yang berupa hukum-
hukum dan larangan-larangan. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Maidah 5:48.
‫ل ٍّل ْلنَا اجًا‬
Artinya :
Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami memberikan aturan dan jalan yang terang.

Terkait dengan susunan syari'at, Al-Qur'an surah Al-Ahzab 33:36 mengajarkan bahwa Allah dan
Rasul-Nya sudah memutuskan suatu perkara, maka umat Islam tidak menentukan ketentuan lain.
Dan jika terdapat suatu perkara yang Allah SWT dan Rasul-Nya belum menetapkan
ketentuanyamaka umat Islam dapat menentukan sendiri ketetapannya itu.
Perkara yang dihadapi umat Islam dalam menjalani hidup beribadahnya kepada Allah dibedakan
dalam 2 kategori, yaitu:
sebuah . Asas Syaraa', yaitu perkara yang sudah ada dan jelas ketentuannya dalam Al-Qur'an dan
Al-Hadits.
b . Furu' Syaraa', yaitu perkara yang tidak ada atau tidak jelas dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits.

3 . Akhlaq
Pengertian akhlaq secara etimologi, berasal dari kata khalaqa yang berarti mencipta, membuat,
atau menjadikan. Akhlaq adalah kata yang berbentuk mufrad, jamaknya adalah khuluqun, yang
berarti perangai, tabiat, adat, atau khalaqun yang berarti kejadian, buatan, ciptaan. Ar-Rahman :
1-4.
‫لرحمن ۝ علمالقران ۝ خلقاالنسان ۝ علمه البيان ۝‬
Artinya :
11

(Tuhan) yang Maha Pemura. Yang telah mengajarkan Al-Qur'an. Dia menciptakan manusia.
Mengajarnya pandai berbicara.

Secara terminologi, akhlaq berarti tingkah laku seseorang yang dituangkan oleh suatu keinginan
secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.

Akhlaq Islam itu sudah ada formatnya dan juga mapan, berlainan dengan akhlaq, moral, etika
dalam sistem budaya buatan manusia di luar Islam yang tidak pernah memiliki standar dan selalu
berubah pada arus utama budaya yang ada pada waktu itu.

Saat ini, sering kita saksikan bahwa wanita tidak lagi memiliki sifat seperti seharusnya wanita.
Di televisi maupun media-media cetak, wanita dipampang dengan semangat seolah-olah
mereka adalah pelaris barang dagangan. Wanita sudah seperti komoditi yang Wanita yang
mengumbar aurat dimana-mana, sudah merupakan hal yang biasa. Padahal dalam Al-Qur'an
surah An-Nur 24:31 telah diperintahkan oleh Allah untuk menutup aurat.

َ‫ْليَضْ ِر ْبنَ لى ال‬

Artinya : dan hendaklah mereka menutup kain kudung ke depan, dan janganlah mereka
perhiasannya.

Ukuran dan kesopanan begitu relatif dan variatif, bergantung pada tempat dan waktu. Oleh
karena itu, kita harus mempersiapkan dan mencelupkan diri dengan akhlaq Islam, sehingga
mentradisi dalam jiwa dan kehidupan kita, serta kapanpun dengan spontan terlihat bahwa akhlaq
yang Islami merupakan akhlaq kita.
12

BAB 3

PEBUTUP
3.1 Kesimpulan
Arti yang terkandung dalam kutipan Islam adalah kedamaian, kesejahteraan, keselamatan,
kepatuhan, kepatuhan, dan kepatuhan terhadap kehendak Illahi. Kehendak Illahi yang wajib
ditaati dengan sepenuh hati oleh manusia itu, dimanfaatkan untuk Allah sendiri, tetapi
bermanfaat untuk manusia dan lingkungan hidupnya.
Menurut sumber ajaran suatu agama, agama-agama dapat dibagi menjadi (1) Agama wahyu atau
agama langit dan (2) Agama budaya yang disebut juga agama bumi atau agama alam.
Kerangka dasar agama Islam meliputi :
1. Aqidah, yakni iman atau keyakinan
2. Syari'ah, yakni jalan yang harus ditempuh oleh setiap umat Islam
3. Akhlaq, yakni sikap yang kelakuannya baik atau buruk
Sebagai agama wahyu terakhir, agama Islam merupakan suatu sitem akidah dan syari'ah serta
akhlaq yang mengatur kehidupan dan kehidupan manusia dalam berbagai hubungan

3.2 Saran
Sebagai umat Islam, sudah menjadi kewajiban kita untuk bertaqwa kepada Allah SWT. dan
mengikuti tuntunan dari Nabi Muhammad SAW. Segala macam aturan aturan yang ada di
kehidupan telah diatur oleh Allah sang pencipta, kita dapat mempelajari itu semua melalui kitab
suci Al-Qur'an dan Al-Hadits agar dalam menjalani kehidupan ini selalu berada dalam jalan
Allah SWT. yang benar.

Anda mungkin juga menyukai