Anda di halaman 1dari 2

Mencintai Kedua Orang Tua

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah wa syukurillah wassholatu wassalamu’ala rosulillah muhammadin wa’ala alihi


washohbihi ajma’in amma ba’du

Yang saya hormati penguji praktik pelajaran bahasa indonesia

Yang saya hormati guru pengampu pelajaran bahasa indonesia

Serta teman-teman yang saya cintai

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa


ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua, sehingga kita
dapat berkumpul ditempat ini dalam keadaan sehat wal’afiat

Tak lupa sholawat serta salam senantiasa kita hanturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari zaman onta menuju zaman toyota, dari
zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benerang ini. Dan semoga kita sebagai
pengikutnya mendapatkan syafaatnya kelak di hari kiamat. Amiin ya rabbal alamiin

Dan tak lupa kita panjatkan doa untuk kedua orang tua kita serta bapak ibu guru yang
telah mendidik, membina, dan membekali kita dengan ilmu yang banyak, sehingga kita bisa
berusaha untuk menjadi orang-orang beriman, bertakwa, berilmu dan berakhlak mulia.
Mudah-mudahan kasih sayang dan ilmu yang mereka berikan bermanfaat bagi kita semua.

Teman-teman yang berbahagia

Setiap manusia harus menyadari bahwa keberadaannya di atas dunia ini disebabkan
karena adanya orangtua. Hanya yang tidak mempunyai orang tua adalah nabi Adam dan Siti
Hawa. Sedangkan, nabi Isa memang tidak memiliki ayah namun memiliki ibu yang bernama
Maryam. Tidak dapat kita pungkiri bahwa orang tua kita telah berusaha sekuat tenaga dan
mencurahkan segala daya upaya untuk memelihara dan mendidik putra-putri agar kelak
menjadi manusia yang berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Perjuangan orang tua dalam
melaksanakan tanggu jawabnya. Ibu yang mengandung, melahirkan, dan menyusui, serta
memelihara kita siang dan malam tanpa mengenal letih dan lelah dan selalu mengalah agar
keinginan anaknya terpenuhi. Ayah yang bekerja banting tulang di berbagai lapangan
kehidupan , menghadang teriknya matahari ataupun hujan lebat yang turun dari langit.

Mencintai kedua orang tua merupakan salah satu amal saleh yang mulia bahkan
disebutkan berkali-kali dalam Al-Quran tentang keutamaan berbakti kepada orang tua. Allah
berfirman: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua” (An Nisa:36). Di dalam ayat ini
perintah berbakti kepada kedua orang tua disandingkan dengan amal yang paling utama yaitu
tauhid , maka ini menunjukan bahwa amal ini pun sangat utama di sisi Allah SWT. Begitu
besarnya martabat mereka dipandang dari kacamata syari’at.

Teman-teman yang berbahagia

Berbakti kepada kedua orang tua (birrul walidain) merupakan alkhoir, yakni nilai
kebaikan yang secara universal diwajibkan oleh Allah SWT. Artinya nilai kebaikan berbakti
kepada kedua orang tua itu berlaku sepanjang zaman dan pada seluruh lapisan masyarakat.
Akan tetapi bagaimana caranya berbakti sudah termasuk kategori al ma’ruf, yakni nilai
kebaikan yang secara sosial diakui oleh masyarakat pada suatu zaman dan suatu lingkungan.

Dalam hal ini al Qur’an memberikan batasan, misalnya seperti yang disebutkan
dalam surat al Isra, bahwa seorang anak tidak boleh berkata kasar apalagi menghardik kepada
kedua orang tuanya. Allah pun menegaskan dalam surat al Isra bahwa perkataan “uh” atau
“ah” terhadap orang tua saja dilarang apalagi yang lebih dari itu. Seorang anak juga harus
menunjukan sikap berterima kasihnya kepada kedua orang tua yang menjadi sebab
kehadirannya di muka bumi. Di mata Allah sikap terima kasih anak kepada kedua orang
tuanya dipandang sangat penting. Meski demikian, kepatuhan seorang anak kepada kedua
orang tua dibatasi dengan kepatuhannya kepada Allah.

Jika orang tua menyuruh anaknya melakukan hal-hal yang bertentangan dengan
perintah Allah, maka sang anak dilarang mematuhi perintah orang tua tersebut, seraya tetap
harus menghormatinya secara patut sebagai orang tua. Seorang anak, oleh Nabi juga dilarang
berperkara secara terbuka dengan orang tuanya di forum pengadilan, karena hubungan anak
dan orang tua bukan semata-mata hubungan hukum yang mengandung dimensi kontrak sosial
melainkan hubungan darah yang bernilai sakral. Adapun jika orang tua sudah meninggal,
maka kewajiban anak kepada orang tua adalah melaksanakan wasiatnya , menjaga nama
baiknya, meneruskan cita-citanya, meneruskan silaturahmi, memohonkan ampun kepada
Allah SWT.

Teman-teman yang berbahagia

Banyak orang yang menyepelekan akan hak ini, tapi banyak pula yang menjadikan
orang tua sebagai suatu faktor penting dalam hidupnya, dan merekalah orang-orang yang
selamat yang akan memenuhi kebahagiaan hakiki. Mereka adalah orang-orang yang
mendapatkan nikmat dan karunia-Nya dikarenakan mereka telah berbakti dan
memperlakukan orang tua dengan sebaik-baiknya. Seseorang yang beriman dan bertakwa
tetapi tidak menghormati dan berbakti pada orang tua, maka sesungguhnya mereka tidaklah
sempurna keimanannya. Ketika seorang anak yang mulai tumbuh dewasa memiliki cita-cita
dan keinginan terhadap sesuatu, maka hendaknya mereka mendatangi orang tua terlebih
dahulu, jika orang tua ridha maka Allah pun ridha. Sungguh tiada berguna bila mereka taat
beribadah tetapi durhaka kepada orang tua. Begitu mulianya kedudukan orang tua pada
pandangan Allah SWT, sehingga Allah selalu mengingkatkan kita agar senantiasa berbakti
kepada orang tua.

Teman-teman yang berbahagia

Semoga kita termasuk anak yang berbakti kepada kedua orang tua, dan semoga kita
menjadi hamba pilihan-Nya, serta termasuk orang orang yang beruntung. Demikian yang
dapat saya sampaikan, jika ada perkataan yang kurang berkenan saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Billahit taufiq wal hidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai