Anda di halaman 1dari 3

KULTUM BERBAKTI PADA ORANGTUA

Nama Kelompok :
1.Nurul Azkia
2.Hairun Febriyanti
3.Siti Rahmawati
4.Ahmad Maulana Malik
5.

Ass.wr.wb

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah Swt, yang telah
memberikan kita waktu dan kesempatan untuk hadir di tempat ini. Tidak lupa pula kita
kirimkan salawat kita kepada Nabi Muhammad Saw, nabi yang telah membawa kita dari
zaman jahiliah menuju zaman yang terang benderang.

Ma'a syiral muslimin wal muslimat rahimmakumullah,

Ada sebuah ungkapan yang sudah tidak asing bagi telinga kita bahwa "Surga ada di bawah
telapak kaki ibi", namun kita semua maklumcbila ungkapan itu harus dipahami bahwa

Jika kita menghendaki surga, maka kita harus memuliakan kedua orangtua kita, baik
terhadap Ibu maupun Bapak

Kalau kita benar-benar tulus menyayangi dan mencintai orangtua serra menempatkan
kepentingan orangtua di atas kepentingan sendiri dan menjadikan diri kita ini sebagai tempat
tumpuan hidup kedua orangtua kita, insyaAllah jalan hidup kita menjadi lancar, banyak
berkah dan penuh kebahagiaan dalam rida Allah Swt. Dalam menjalankan roda kehidupan
ini dilalu dengan sangat mulus, tanpa hambatan sebagai keluarga utuh yang sakinah,
mawadah warahmah.

Sebaliknya kalau kita biasa-biasa saja terhadap orangtua, tidak ada perhatian khusus
terhadap kedua orangtua kita, maka jalan hidup kita pun biasa-biasa saja. Orangtua kita
adalah sebagai wakil Allah Swt, di bumi ini. Kalau kita menyepelekan orangtua kita, maka
Allah pun akan menyepelekan kita.

Apalagi kita sampai berani menghina orangtua, menentang perintahnya dan tidak
menghargai orang tua... sudah pasti Allah pun akan murka kepada kita. Barang siapa yang
berani dan tidak memuliakan orangtua, maka kehidupan sehari-hari seseorang tersebut
akan banyak mengalami kesulitan hidup, menderita lahir dan batin, serta selalu ditimpa
permasalahan dalam banyak hal
Allah Berfirman

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia." (Al-Isra' [17]: ayat23)

"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhan-ku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua
telah mendidik aku di waktu kecil." (Al-Isra' [17]: ayat 24)

"...kamu diberi balasan terhadap apa yang kamu kerjakan." (Ath-Thur [52]: ayat 16)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa balasan dan murka Allah tidak mesti harus menunggu
hingga kiamat nanti, namun banyak yang langsung dirasakan saat masih di dunia ini bagi
hamba-hamba-Nya yang berani melawan dan menyia-nyiakan kedua orangtuanya
Rasulullah bersabda,

"Semua perbuatan dosa, balasannya ditangguhkan oleh Allah Swt., sesuai dengan
kehendak-Nya hingga hari kiamat, kecuali dosa menyakiti hati orangtua, karena
susungguhnya azab perbuatan tersebut disegerakan atas pelakunya sewaktu masih hidup,
sebelum mati." (Hadits Riwayat Thabani)

Begitu pentingnya menjadikan diri sebagai tempat berpijak, tempat tumpuan hidup orangtua,
Islam telah menempatkan kebaikan dan sikap hormat kepada orangtua berada satu tingkat
di bawah keimanan kepada Allah Swt., selama orangtua tersebut dalam keimanan kepada
Allah Swt. Rasul bersabda,
"Orang yang paling besar haknya untuk dimuliakan bagi perempuan adalah suaminya, dan
orang yang paling berhak dimuliakan bagi pria adalah ibunya."

Salah satu pesan Rasul adalah kepada para istri:

"Ingatlah, sikap dan perilakumu terhadap suamimu akan menentukan nasibmu ke Surga
atau ke Neraka."

Hadis di atas berarti bahwa seorang perempuan harus berbakti kepada suaminya dan pria
harus berbakti kepada ibunya. Para istri hendaklah menjadi istri yang salehah yang
membantu dan mendorong suaminya untuk memuliakan orangtuanya, khususnya kepada
ibunya dan para suami hendaknya bijaksana memudahkan istri memuliakan orangtuanya
juga

Coba renungkan! Apakah kita semua ini sudah termasuk anak yang memuliakan orangtua?,
Sudahkah kita memuliakan orangtua sebagaimana mereka ingin diperlakukan?
Sudahkah kita secara bersungguh-sungguh, mencari tahu hal-hal yang sangat diinginkan,
dibuthkan dan diharapkan kedua orangtua kita dan berusaha untuk memenuhinya... selama
tidak beretentangan dengan syariat agama.
Seberapa seringkah kita mengingat orangtua dan mendoakan untuk keselamatan dunia dan
akhirat kedua orangtua kita?
Sudahkah kita berbuat adil dalam memberikan perhatian kepada kedua orangtua kita
sebagaimana kita memperhatikan pasangan hidup dan anak-anak kita?
Sebagai seorang istri, sudahkah kita menunjukkan bakti kepada suami dengan membantu
suami yang berbakti kepada ibunya?
Sebagai seorang suami, sudahkah kita bertindak bijaksana mendorong istri untuk
memuliakan orangtua?
Bukan tidak mungkin, keharmonisan dalam keluarga, kebahagian keluarga bahkan
ketidaklancaran kita dalam memperoleh rezeki dan meraih puuncak sukses dalam hidup
selam ini terhalang oleh sikap, cara berbicara dan tindakan kita yang kkurang memuliakan
orangtua maupun mertua.

Ma'a syiral muslimin wal muslimat rahimmakumullah,

Sebagai kesimpulan, marilah kita berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk kedua
orang tua kita termasuk mertua semaksimal yang kita bisa, insya Allah mereka akan rida
kepada kita. Banyak-banyaklah bersyukur dan mendoakan kedua orangtua kita yang telah
melahirkan kita, membesarkan kita, mendidik dan menyayangi kita, karena "rida Allah
bergantung rida orangtua, maka doa orangtua pun akan didengar dan dikabulkan Allah Swt."

Itulah ceramah yang sempat saya sampaikan, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan,
Wabillahit-taufiq wal hidayah, Wass.wr.wb

Anda mungkin juga menyukai