Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Adi Victor Saputra Pandiangan

KELAS : A Administrasi Negara (Semester. VI)


Mata Kuliah : Kebijakan Tenaga Sektor Publik

Analisis Tahapan Dalam Proses Kebijakan


A. Analisis Kebijakan
Analisis kebijakan yang dilakukan dapat menggambarkan proses dan isi kebijakan sehingga dapat
diketahui apa isu strategis dan permasalahan kebijakan yang penting untuk ditindaklanjuti, kekurangan dan
ketidaksesuaian yang perlu diintervensi untuk meningkatkan proses implementasi kebijakan dan mengarah pada
hasil kesehatan yang lebih baik. Baik dari segi proses maupun konten, analisis kebijakan menggambarkan
kebutuhan akan intervensi yang menyoroti isu-isu kebijakan, mengembangkan proses implementasi kebijakan dan
memastikan kebijakan tersebut berdampak pada status yang lebih baik.
Analisis kebijakan merupakan istilah genetik untuk berbagai teknik dan alat untuk mempelajari
karakteristik dari kebijakan yang ditetapkan, bagaimana formulasi kebijakan tersebut dan apa dampak atau
konsekuensi kebijakan.

B. Tahapan Kebijakan
Tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan Kebijakan Publik yaitu penyusunan agenda, formulasi
kebijakan, adopsi/ legitimasi kebijakan, implementasi kebijakan, evaluasi kebijakan. Tahap-tahap ini dilakukan agar
kebijakan yang dibuat dapat mencapai tujuan yang diharapkan (Budi Winarno, 2007: 32–34):
 Penyusunan Agenda
Penyusunan agenda adalah sebuah fase dan proses yang sangat strategis dalam realitas kebijakan publik.
Dalam proses inilah memiliki ruang untuk memaknai apa yang disebut sebagai masalah publik dan prioritas dalam
agenda publik dipertarungkan. Isu kebijakan (policy issues) sering disebut juga sebagai masalah kebijakan (policy
problem). Penyusunan agenda kebijakan harus dilakukan berdasarkan tingkat urgensi dan esensi kebijakan, juga
keterlibatan stakeholder.
 Formulasi Kebijakan
Masalah yang sudah masuk dalam agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para pembuat kebijakan.
Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari pemecahan masalah yang terbaik. Pemecahan masalah
tersebut berasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan yang ada.
 Adopsi Kebijakan
Tujuan legitimasi adalah untuk memberikan otorisasi pada proses dasar pemerintahan. Jika tindakan
legitimasi dalam suatu masyarakat diatur oleh kedaulatan rakyat, warga negara akan mengikuti arahan pemerintah.
 Implementasi Kebijakan
Dalam tahap implementasi kebijakan akan menemukan dampak dan kinerja dari kebijakan tersebut. Disini
akan ditemukan apakah kebijakan yang dibuat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak.
 Evaluasi Kebijakan
Evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan
yang mencakup substansi, implementasi dan dampak. Dalam hal ini, evaluasi dipandang sebagai suatu kegiatan
fungsional. Artinya, evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan pada tahap akhir saja, melainkan dilakukan dalam
seluruh proses kebijakan. Dengan demikian, evaluasi kebijakan bisa meliputi tahap perumusan masalah-masalah
kebijakan, program-program yang diusulkan untuk menyelesaikan masalah kebijakan, implementasi, maupun
tahap dampak kebijakan.

C. Praktik Pembuatan Kebijakan Di Indonesia


Pada praktiknya, di Indonesia, penyusunan kebijakan dapat dilihat dari bagaimana pembentukan
peraturan perundang-undangan. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas UU No 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangan-Undangan menyebutkan bahwa proses pembuatan peraturan
perundang-undangan yang pada dasarnya dimulai dari perencanaan, persiapan, teknik penyusunan, perumusan,
pembahasan, pengesahan atau penetapan, dan pengundangan. Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan
tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga
negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan.
Jika ditinjau dari siklus proses pembuatan kebijakan maka pembentukan peraturan perundang-undangan
yang diatur dalam undang-undang tersebut berada pada proses identifikasi masalah hingga formulasi kebijakan
dan adopsi.
Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
4. Peraturan Pemerintah
5. Peraturan Presiden
6. Peraturan Daerah Provinsi; dan
7. Peraturan Daerah Kabupaten / Kota
Dari sisi proses, perencanaan peraturan perundangan menjadi elemen pertama dalam penyusunan
kebijakan. Pada tipe penyusunan undang-undang, prioritas legislasi nasional (Prolegnas) adalah dokumen resmi
usulan penyusunan undang-undang. Prolegnas adalah skala prioritas program pembentukan undang-undang
dalam rangka mewujudkan sistem hukum nasional. Prolegnas ini adalah wujud resmi dari hasil identifikasi
masalah dan agenda setting yang dapat berasal dari berbagai pihak.
Undang-undang mengatur bahwa prolegnas disusun berdasarkan masukan dari regulasi (UUD 1945,
Ketetapan MPR, Undang-Undang lain), dokumen perencanaan eksekutif dan legislatif (sistem perencanaan
pembangunan nasional,rencana pembangunan jangka panjang nasional, rencana pembangunan jangka menengah,
rencana kerja pemerintah dan rencana startegis DPR), serta aspirasi dan kebutuhan hukum masyarakat. Melihat
sumber prolegnas yang dapat bervariasi dari aspek aktor dan tema maka tidak mengherankan apabila diskusi
prolegnas selalu menarik, mengundang perdebatan, dan menantang. Tahap ini sejalan dengan proses agenda
setting yang secara teori seringkali menjadi tempat banyak pihak beranya “mengapa kebijakan ini dibahas dan
bukan kebijakan yang lain, kenapa suara ini lebih didengar dibandingkan suara yang lain”. Prolegnas ini pada
praktiknya merupakan hasil kesepakatan antara DPR dan Pemerintah yang ditetapkan dalam Rapat Paripurna
DPR RI.

Referensi

Knill, Christoph & Tosun, Jale. (2012). Public Policy: A New Introduction. Palgrave Macmillan
Winarno, Budi. 2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media Pressindo.
Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta: Media Pressindo.
Dunn, William N. 2003. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai