Anda di halaman 1dari 28

47 FAIDAH DAN NASEHAT

SEBELUM KEMBALI KE SEKOLAH

1
Judul asli :

‫ فائدة ونصيحة في بداية العام الدراسي‬74

Penulis :

Syaikh Muhammad Shaleh Al-Munajjid

Alih bahasa :

Abu Hatim Huzaifah Ali Akbar

©2021. Copyleft untuk seluruh kaum muslimin

Silakan mencetak, memperbanyak, dan menyebarluaskan


ebook ini, sisipkan doa untuk penulis, penerjemah, serta
siapapun yang punya andil dalam tersebarnya ebook ini.

2
Pengantar penulis

‫ميحرلا نمحرلا هللا‬ ‫بسم‬

Alhamdulillah, segala puji hanyalah milik


Allah, shalawat beserta salam semoga selalu
tercurahkan untuk Rasulullah.

Ini adalah faidah singkat dan beberapa


nasehat singkat sebelum masuk ke tahun ajaran
baru di sekolah-sekolah.

Kami memohon kepada Allah ta’ala, semoga


risalah singkat ini bermanfaat untuk kaum
muslimin, dan semoga Allah membalas kebaikan
setiap orang yang punya andil dalam risalah
singkat ini.

Aamiin.

Syaikh Muhammad Shaleh Al-Munajjid

3
Pengantar penerjemah

‫ميحرلا نمحرلا هللا‬ ‫بسم‬

Segala puji hanya milik Allah, shalawat beserta


salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah. Wa ba’du.

Telah sampai kepada kami sebuah risalah yang


penuh manfaat, dan kumpulan nasehat yang begitu
berharga untuk setiap orang tua, pelajar, guru, bahkan
untuk para pengurus sekolah dalam menyambut tahun
ajaran baru di sekolahnya. Sebuah tulisan dari Syaikh
kami, Syaikh Muhammad Shaleh Al-Munajjid.

Penerjemahan ini didasari atas permintaan salah


seorang teman seperjuangan, agar kiranya kumpulan
nasehat Syaikh tersebut dapat bermanfaat, bahkan
untuk orang-orang tidak paham bahasa arab.

Maka, dengan memohon taufik dari Allah kami


mulai penerjemahan ini, dengan harapan dapat
bermanfaat untuk sekalian kaum muslimin terkhusus
para pelajar.

Pekanbaru, 29 agustus 2021.

Abu Hatim Huzaifah Ali Akbar.

4
Kami mulai risalah ini dengan menyurati setiap
kaum muslimin, agar dapat merenungi setiap kejadian
yang ada di muka bumi ini. Ketauhilah wahai saudaraku,
bahwa;

1. Perjalanan kehidupan seorang manusia, pastilah tidak


akan lepas dari banyak pemberhentian. Setiap
pemberhentian yang ia singgahi, akan memberikan
pengaruh besar pada hidupnya. Ada yang menjadikan
hidupnya semakin berkah, ada pula yang menjadikan
hidupnya hancur berantakan.

Kenangan-kenangan yang sejenak hinggap di fase


kehidupan anak manusia ini, ada yang dirasa begitu
cepat berlalu karena manisnya, ada pula yang dirasa
panjang masa abdinya. Yang pasti, kehidupan akan tetap
terus berjalan.

Hingga pada satu titik, anak manusia ini sadar, bahwa


triliyunan detik yang pergi, adalah kumpulan catatan
amal yang akan terus abadi.

Umur berlalu, tinggallah amal.

2. Sebelum kembali ke sekolah, memulai setiap detik


bersama ilmu, hendaknya setiap pelajar mengambil
duduk sejenak, bermuhasabah atas perlakuan diri
selama ini.

5
Apakah liburan kali ini sudah bermanfaat untuk dirinya?
Ataukah tidak?

Apakah liburan ini sudah ia isi dengan kegiatan yang


dapat mendatangkan ridho Allah? Atau malah
sebaliknya?

Apakah selama liburan ini, ada penambahan kualitas


keimanannya? Atau malah memburuk?

Setiap kita (para pelajar) hendaknya benar-benar yakin


bahwa kelak Allah pasti akan meminta pertanggung
jawaban atas semua ini. Dan sungguh perhitungan dan
pertanggung jawaban itu akan sedikit ringan bagi
mereka yang mau bermuhasabah dengan diri sendiri.

Umar bin Khattab berkata ;

‫ وتزينوا لعرض األكرب وإمنا خبف احلساب يوم‬,‫حاسبوا أنفسكم قبل أن حتاسبوا‬
‫القيامة على من حاسب نفسو يف الدنيا‬
“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab. Dan
beramallah untuk hari dimana semua amalan akan
ditampakkan, sungguh akan menjadi ringan hisab
seseorang di hari kiamat untuk orang orang yang sering
menghisab dirinya di dunia”

6
Di dalam sebuah hadis disebutkan :

‫سأل عن أرب ٍع َعن عُ ُم ِره فيما أفناهُ وعن‬ َ ُ‫حَّت ي‬ ِ


‫القيامة ى‬ ‫يوم‬ ٍ
َ ‫تزول قَ َد َما عبد‬
ُ ‫ال‬
‫سبَوُ وفيما‬ ِ ِِ ِ ِ ِِ ِ
َ َ‫شبابو فيما أبالهُ وعن علمو ماذا َعم َل فيو وعن مالو م ْن أَيْ َن ا ْكت‬
.ُ‫أنف َقو‬
“Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari
kiamat nanti sehingga ia ditanya tentang umurnya
untuk apa ia habiskan, masa mudanya untuk apa
dipergunakan, ilmunya dalam hal apa ia amalkan, dan
hartanya dari mana ia peroleh dan kemana ia
belanjakan.''1

1
Hadits sahih Riwayat At Tirmidzi dan Ad Darimi

7
Untuk setiap orang tua, ketahuilah bahwa :

3. Anak-anak kalian adalah amanah di atas pundak-pundak


kalian, dan kelak kalian akan dimintai pertanggung
jawaban atas amanah tersebut. Allah ta’ala berfirman :

        

         

   

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan


keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi


wasallam mewanti-wanti :

‫كلكم راع ومسؤول عن رعيتو‬

“setiap kalian adalah pemimpin, dan pasti akan ditanya


tentang kepemimpinannya”

8
Rasulullah Shallallahu a’alaihi wasallam juga bersabda :

‫ َح ىَّت يَ ْسأ ََل ال ىر ُج َل‬، ‫ضيى َع‬ َ ِ‫ظ ذَل‬


َ ‫ك أ َْم‬ َ ‫ َح ِف‬، ُ‫استَ ْر َعاه‬
ْ ‫اَّللَ َسائِ ٌل ُك ىل َر ٍاع َع ىما‬
‫إِ ىن ى‬
‫َع ْن أ َْى ِل بَ ْيتِ ِو‬

”sungguh Allah akan bertanya kepada setiap pemimpin


tentang apa yang ia mimpin;apakah ia jaga atau ia
lalaikan? Sampai seorang suami akan ditanya tentang
kelurganya”2

Maka, hendaklah setiap kita (orang tua) bertaqwa


kepada Allah atas amanah anak ini. Dengan cara
menunjuki mereka kepada jalan kebaikan serta
mendorong mereka kepadanya. Juga dengan cara
memperingati mereka akan jalan-jalan keburukan, lalu
memutus semua jalan menuju kehancuran tersebut.

4. Mengandalkan sekolah saja dalam mendidik anak,


merupakan sebuah kesalahan besar yang banyak
dilakukan oleh orang tua zaman sekarang. Padahal
setiap orang tua punya kewajiban dan peran besar
terhadap anak, dan peran itu tak akan pernah bisa
digantikan oleh sekolah.

2
HR An-Nasai di Al-Kubra 9129, Disahihkan oleh Al-Albani.

9
Pendidikan anak, adalah sebuah proses kerjasama
antara rumah dan sekolah. Sangat mustahil sebuah
pendidikan akan berhasil jika tidak ada kerjasama yang
apik antar keduanya.

5. Perilaku anak di sekolah adalah hasil pendidikan orang


tuanya di rumah. Jikalau orang tuanya shalih, dan
keduanya berusaha maksimal dalam mendidik anaknya
ke arah yang baik, kemudia mereka bertawakkal kepada
Allah atas usah mereka tersebut, niscaya akan lahir
anak-anak yang shalih, ta’at kepada orang tua dan guru,
serta menyenangkan hati siapaun yang memiliki andil
atasnya.

6. Setiap orang tua hendaknya menumbuhkan rasa hormat


pada guru di dalam jiwa anak-anaknya. Bagaimana
seorang Guru akan berhasil dalam mendidik, sedangkan
si anak sama sekali kehilangan rasa hormatnya pada
guru tersebut.

Sungguh tak ada kebaikan pada satu umat, yang


tak pandai memuliakan para guru.

7. Beritahu anak-anak kita, bahwa hubungan antara murid


dan guru adalah hubungan yang penuh cinta kasih.
Bukan hubungan atas dasar benci dan permusuhan.

10
8. Para orang tua, hendaknya rutin mengikuti pertemuan
yang diadakan pihak sekolah dalam rangka evaluasi
perkembangan akedemis si anak. Hal ini penting untuk
dapat membaca setiap kemajuan dan perubahan pada si
anak, agar bisa disikapi dengan cara yang tepat oleh
kedua belah pihak.

9. Ajari anak-anak kita untuk selalu menjaga kebersihan,


untuk selalu disiplin dan berbudi pekerti baik. Sungguh
islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi
kebersihan dan ketertiban.

10. Seorang Ayah bertanggung jawab untuk memilihkan


teman-teman yang baik bagi anaknya. Pilihkan ia teman
yang dapat menolongnya dalam hal agamanya maupun
dunianya. Dan hendaklah ia benar benar selektif dalam
masalah ini.

Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

‫َح ُد ُك ْم َم ْن ُُيَالِ ُل‬ ِِ ِ ِ


َ ‫ال ىر ُج ُل َعلَى دي ِن َخليلو فَ لْيَ ْنظُْر أ‬
"Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh
karena itu, salah satu diantara kalian hendaknya
memperhatikan siapa yang dijadikan teman.”

Teman adalah penarik.

11
11. Betapa banyaknya anak perempuan yang suci diabaikan
keluarganya lalu menjadi rusak. Betapa banyak pula
pemuda baik-baik yang berubah menjadi penjahat,
karena kurangnya perhatian dari keluarganya.
Ketahuilah, bahwa mencegah lebih baik dari pada
mengobati.

12. Melatih anak dalam memilih teman, bisa dilaksanakan


dengan beberapa cara. Misalnya dengan menerangkan
kepada si anak, mana perilaku yang baik dan mana yang
tidak. Kemudian menjelaskan bahwa perilaku baik itu
untuk diikuti sedangkan yang buruk untuk dijauhi.

13. Untuk orang tua yang diuji dengan anak disabilitas


(cacat). Hendaknya ia selalu bersabar atas takdir Allah
ini. Setiap ketetapan Alllah adlah baik untuk kita (namun
terkadang kita tidak mengetahui, pent).
ِ ‫اك ألَح ٍد إِالى لِل‬ ‫ِ ِى‬
َ ‫ْم ْؤم ِن إِ ْن أ‬
ُ‫َصابَ ْتو‬ ُ َ َ َ‫س ذ‬ ‫ى‬
َ ‫َع َجبًا أل َْم ِر ال ُْم ْؤم ِن إن أ َْم َرهُ ُكلوُ َخ ْي ٌر َولَْي‬
ُ‫صبَ َر فَ َكا َن َخ ْي ًرا لَو‬
َ ُ‫ض ىراء‬ َ ‫َس ىراءُ َش َك َر فَ َكا َن َخ ْي ًرا لَوُ َوإِ ْن أ‬
َ ُ‫َصابَ ْتو‬
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin.
Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati
kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan
kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika
mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik
baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)

12
14. Ingatlah wahai ayah yang hebat dan Bunda yang luar
biasa. Bahwasanya anak yang cacar itu tetaplah anakmu.
Kekurangannya sama sekali tidak mengurangi
kemuliaanny sebagai seorang manusia.

Betapa banyak kita menyaksikan, anak-anak yang


tumbuh dengan keterbatasan, kemudian menjadi sangat
bermanfaat dengan ilmu dan kecerdasannya.

15. Yang penting, tetap control pendidikan si anak. Kalau


mampu, masukkan ia ke sekalh khusus disabilitas,
karena di sana ia akan mendapatkan perlakuan khusus
yang sesuai dengan keadaannya.

13
Teruntuk para pelajar, ingatlah;

16. Keberhasilanmu adalah keberhasilan untuk ummat ini;


tidak akan bangkit umat ini dari tidurnya, dan tidak pula
ia tinggi dan mulia, melainkan dengan kuatnya sandaran
kepada Allah, kemudian kepada bangkitnya para
pemuda. Oleh karena itu, bersungguh-sungguhlah.

17. Niat yang tulus dan baik akan membawa keberkahan


pada setiap amalanmu; maka teruslah memperbaharui
niat. Niatkan juga untuk memberi manfaat kepada kaum
muslimin dengan ilmumu, sungguh kebutuhan umat ini
sangat banyak.

18. Bersungguh-sungguhlah dalam belajar sejak awal masuk


sekolah. Jangan menunda pekerjaan yang bisa
dikerjakan hari ini di esok hari. Jadilah pelajar yang
punya cita cita tinggi dan tahu cara mewujudkan cita-
cita tersebut.

Selalu jaga waktu dari hal yang tidak bermanfaat.


Waktu adalah hal paling berharga untuk setiap pelajar.

‫الوقت كالسيف إن مل تقطعو قطعك‬

Waktu itu ibarat pedang, kalau kamu tidak


memotongnya, ia yang akan memotongmu.

14
19. Hadirlah selalu dalam pelajaran, dan jangan pernah
absen. Bertekadlah untuk hal ini.

20. Perkuatlah hubunganmu dengan Rabbmu.

Mulai harimu dengan shalat subuh, rutinkan


membaca zikir pagi-petang, zikir sebelum-sesudah tidur,
serta zikir zikir lainnya. Harusnya, kamu juga punya wirid
rutin dengan Alquran. Mintalah pertolongan kepada
Allah agar dimudahkan menjalankan itu semua.

21. Perbanyaklah Istighfar, karena ia merupakan sebab


kemudahan banyak urusan, dan sebab terbukanya
banyak pintu rizki. Sedangkan ampunan dari Allah,
adalah kunci pembuka kebaikan bagi seoraang hamba.

        

        

   

“Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun


kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha
Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan

15
kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan
anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun
dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-
sungai.” (QS : Nuh 10-12)

22. Jika kau merasa sulit dalam memahami satu pelajaran,


atau kesulitan dalam menghafal, ucapkanlah :

َ ‫ت ََتْ َع ُل احلَْز َن إِذَا ِش ْئ‬


ً‫ت َس ْهال‬ َ ْ‫اللى ُه ىم الَ َس ْه َل إِالى َما َج َعلْتَوُ َس ْهالً َوأَن‬

“Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta


taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa”

artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang


Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan
(kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi
mudah.

23. Sering-seringlah berdoa dengan doanya Nabi shallallahu


‘alaihi wasallam :
ِ َ ِ‫ك ِمن ا ْْل ِم وا ْحلز ِن وأَعوذُ ب‬
َ ‫ك م ْن ال َْع ْج ِز َوالْ َك‬
‫س ِل‬ ُ َ ََ َ ّ َ ْ َ ِ‫اللى ُه ىم إِِّّن أَعُوذُ ب‬
“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari bingung dan
sedih, dan aku berlindung kepadamu dari lemah dan
malas”3

3
HR. Bukhari (2893)

16
24. Jika ingin mengulang pelajaran atau menghafal,
persiapkanlah dirimu untuk itu sematang-matangnya;
Pilih waktu dan tempat yang cocok, jangan menghafal
ketika kamu kelelahan atau sedang merasa sedih.
Belajarlah di tempat dengan penerangan yang cukup
dan tenang.

25. Perlakukan buku pelajaranmu secara laik. Muliakan ia,


karena di dalamnya ada banyak hal yang bermanfaar
untuk dunia dan akhiratmu.

Jangan coret-coret buku untuk hal yang tidak ada


kaitannya dengan pelajaran. Jangan pula diletakkan di
sembarang tempat.

26. Muliakanlah gurumu, dan hormati ia. Ini merupakan


salah satu bentuk pengangungan kita terhadap ilmu.
Karena guru adalah orang yang menerangi jalanmu serta
mengeluarkanmu dari gelapnya kebodohan.

27. Ketika berpakaian atau bersikap. Tirulah gaya orang-


orang yang mulia lagi shalih, jangan meniru orang kafir.
Di dalam sebuah hadis dikatakan :
‫من تشبو بقوم فهو منهم‬

17
“Barang siapa yang meniru satu kaum, maka ia
termasuk dari kaum tersebut.”4

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

‫ليس منا من تشبو بغريان‬

“Bukan dari golongan kami, orang orang yang meniru


selain kami”5

28. Selektiflah dalam memilih teman bersamaan dengan


dimulainya tahun ajaran baru di sekolah. Hindari teman
teman yang buruk. Seorang teman haruslah menjadi
penolong atas temannya.

Dalam sebuah hadis disebutkan :

ِ ‫ فَح ِامل ال ِْمس‬، ‫ْك ِري‬ ِ ‫ك وَانفِ ِخ ال‬ ِ ِ ِ ِ ‫صالِ ِح وال ى‬ ِ ِ‫َمثَ ُل ا ْْلَل‬
‫ك‬ ْ ُ َ َ ‫س ْوء َك َحام ِل الْم ْس‬ َ ‫يس ال ى‬
ِ ‫ وَان ِف ُخ ال‬، ً‫ وإِ ىما أَ ْن ََِت َد ِم ْنوُ ِرُيا طَيِبة‬، ُ‫اع ِم ْنو‬
‫ْك ِري‬ َ َ‫إِ ىما أَ ْن ُُْي ِذي‬
َ َ‫ َوإِ ىما أَ ْن تَ ْب ت‬، ‫ك‬
َ َّ ً َ
‫ َوإِ ىما أَ ْن ََِت َد ِرُيًا َخبِيثَة‬، ‫ك‬َ َ‫إِ ىما أَ ْن ُُْي ِر َق ثِيَاب‬

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk


ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang
pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan
memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli
minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap

4
HR. Abu Dawud (4031) disahihkan oleh Al-Albani.
5
HR. Tirmizi (5534) dihasankan oleh Al-Albani.

18
mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai
besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu,
dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau
asapnya yang tak sedap.”6

6
HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628

19
Untukmu para guru, bacalah;

29. Hendaknya setiap guru benar-benar mengerti betapa


besar dan beratnya amanah yang sedang mereka pikul.
Amanah yang sedang mereka jalankan bukan hanya
mendidik seorang anak manusia, akan tetapi mereka
sedang mempersiapkan satu peradaban. Maka, jangan
sekali-kali menyianyiakan amanah ini. Rasulullah
shallallahu ‘alahi wasallam bersabda :

‫كلكم راع ومسؤول عن وعيتو‬

Setiap kalian adalah pemimpin dan akan ditanyai


tentang kepemimpinannnya.

Allah ta’ala berfirman :

        

  

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu


mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga)
janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.
(QS. Al-Anfal 27)

20
30. Salah satu bentuk amanah;
 Baiknya cara meyiapkan pelajaran yang akan
diajarakan, menguasai materi serta berusaha
maksimal dalam menjelaskan.
 Tidak menyibukkan murid dengan hal-hal yang tisdak
bermanfaat.
 Tidak terlambat masuk kelas ketika mengajar kecuali
dengan uzur syar’i.
 Berbuat adil kepada seluruh murid tanpa pilih kasih.
 Memperhatikan para murid di dalam kelas, sehingga
tidak ada yang berbicara atauoun tidur.

31. Setiap guru, haruslah berusaha untuk memperlihatkan


akhlak yang terbaik agar dapat menjadi teladan untuk
muridnya. Terlebih di zaman yang anak-anak muslim
seakan kehilangan figure yang bisa mereka contoh,
sehingga mereka lebih memilih meneladani orang-orang
yang rusak lagi kafir.

32. Hendaknya senantiasa berharap pahala dakwah setiap


kali mengajar. Sehingga cara-cara yang digunakan adalah
cara berdakwah yang dianjurkan, seperti penuh
kebijaksanaan, menasehati dengan cara terbaik, dsb.

Betapa banyakya para pemuda yang istiqomah


dalam kebaikan disebabkan oleh bijaknya sang guru

21
dalam mengajar. Akhlaknya baik, ilmunya mumpuni,
amalannya luar biasa.

33. Bayangkanlah wahai para guru, betapa indahnya


pemandangan ketika anak muridmu berlimba lomba
untuk mendapatkan saf pertama di masjid, atau mereka
berlomba lomba mengikuti majlis-majlis ilmu,
disebabkan oleh satu nasehat yang kau sampaikan.
Sangat indah bukan?

34. Mendidiklah sebelum mengajar. Sekolah adalah rumah


kedua bagi murid, dan perhatian terhadap
perkembangan akhlak murid jauh lebih baik dari sekedar
memberinya wawasan keilmuan.

Maka, tanamkan sikap sikap terpuji di hati anak


muridmu, ajarkan mereka tentang amanah, jujur,
menjaga kehormatan diri, akhlak yang mulia, serta
tanggung jawab.

35. Didiklah mereka dengan menceritakan cerita cerita yang


menginspirasi atau dengan ibrah atas satu kejadian yang
sedang terjadi.

36. Tanamkan di hati mereka ucapan-ucapan yang diajarkan


Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, seperti mengucap

22
basmalah dan membaca khutbah hajah sebelum mulai
belajar , atau bersyukur setiap kali mendapat
kebahagiaan dan kesenangan.

37. Jadilah teman yang baik untuk anak muridmu.


Berikaplah layaknya ayah menghadapi anaknya. Sabar
atas kelalaian mereka. Ini merupakan bentuk praktek
ucapan sang guru besar, Nabi shallallahu’alaihi wasallam

‫إمنا أان لكم مبنزلة الوالد أعلمكم‬

Posisiku di antara kalian, adalah seperti seorang ayah.


Yang mengajar anaknya.7

38. Perhatikanlah perasaan murid-muridmu, jangan


mengucapkan atau menggelari mereka dengan istilah
istilah dan nama-nama yang buruk. Sebagian guru
(naudzubillah min dzalik) ada yang memanggil muridnya
dengan panggilan yang jelek dan terus ia gunakan
sampai kapan hari. Atau ia menyebut muridnya dengan
istilah istilah yang sangat menjatuhkan mental dang
murid, seperti : “ini pertanyaan paling bodoh yang
pernah saya deangar seumur hidup”, atau “bodoh,
bodoh” dsb.

7
HR Abu dawud (8) Shahihul Jami’ 2346

23
39. Hukuman untuk murid, tak mesti harus dengan pukulan.
Ada yang cocok dihukum dengan cara tersebut, namun,
ada juga yang tidak cocok. Di antara mereka ada yang
cukup dengan pandangan berang, atau tiba-tiba engkau
diam, atau dikurangi nilainya. Ada macam macam cara
menghukum, dan satu hukuman belum tentu cocok
untuk semua anak.

40. Jangan sekali-kali menghina garis keturunan murid,


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

‫ وال البذيء‬،‫ وال الفاحش‬،‫ وال اللعان‬،‫ليس املؤمن ابلطعان‬

“seorang muslim itu bukan orang yang suka mencela,


bukan yang suka melaknat, bukan yang lisannya kotor
dan bukan pula yang tajam lisannya”.8

41. Jikalau engkau harus menghukum, sadarilah bahwa


tujuanmu menghukum adalah agar perilaku buruk
tersebut tidak terulangi lagi. Dan hendaknya hukuman
yang diberikan sesuai dengan pelanggaran yang
dilakukan. Beri tahu juga kepada murid, kenapa ia
dihukum.

8
HR Tirmidzi 1977

24
Jangan memukul di tempat yang sensitive
terhadap pukulan, seperti wajah ataupun yang lainnya.
Dan jangan menghukum di saat emosimu sedang tidak
karuan.

42. Setiap guru hendaknya mencari bakat terpendam para


murid dan berusaha untuk mengeluarkannya dari diri si
murid. Tumbuhkan juga jiwa kompetitif dalam diri
mereka, tentunya jiwa kompetitif yang sehat.

25
Kepada para pengurus yayasan dan sekolah, ketahuilah
bahwasanya;

43. Sekolah adalah salah satu pondasi penting dalam


pembangunan sebuah umat. Dan kalian membawa satu
pesan penting di jalan ini. Dari sekolah, lahir para ulama,
pendakwah, dokter, insinyur, hakim, tentara, pedagang,
dll.

44. Pendidikan merupakan pondasi utama dalam kemajuan


satu peradaban, bukan sekedar untuk berbangga-
bangga. Maka, hendaknya kalian menjelaskan kepada
para murid, mengapa mereka belajar? Dan apa yang
harus mereka persembahkan untuk umat ini?

45. Penting sekali untuk mengetahui sebab penguat


semangat para murid dalam belajar. Karena kita dapati
adanya kemunduran dalam kualitas murid dari segi
keilmuan dan akhlak; maka, kalian harus membaca peta,
darimana kemunduran ini berasal? Apakah fasilitas
pendukung belajar mengajar sudah terpenuhi atau
belum? Kemudian, cari solusi atas semua permasalahan
tersebut.

46. Salah satu cara untuk mengatasi penurunan kualitas


tersebut, misal; perhatian terhadap kondisi sekolah,

26
atau dengan cara meragamkan metoda pembelajaran,
mungkin sesekali degan soal-jawab, sesekali dengan
menggunakan gambar gambar, sesekali membuka
diskusi, atau metoda metoda yang lainnya. Ini semua
dilakukan untuk melatih cara berpikir para murid, agar
lebih kritis dan ilmiyah.

47. Untuk setiap pengurus sekolah, ingatlah, jangan


sekalipun merubah sikap dan ketetapan hanya karena
ingin megikuti keinginan satu dua murid, atau karena
hasutan para wali murid. Tegasah dalam bersikap
selama tidak menyalahi syariat.

27
Penutup

Pada akhirnya kami berdoa kepada Allah


ta’ala, agar menjadikan tahun ajaran baru
ini sebagai tahun yang penuh kebaikan
dan keberkahan.

Semoga Allah memberi taufik untuk anak-


anak kaum muslimin dalam menjalankan
hari-hari sekolah mereka.

Semoga Allah juga memberikan kita


semua taufik untuk senantiasa beramal
shalih yang diridhoiNya.

Selesai ditejemahkan, antara Subuh dan


Zuhur, 21 Muharram 1443.

Pekanbaru.

Abu Hatim Huzaifah Ali Akbar.

28

Anda mungkin juga menyukai