ْيفَةً فِي اَْألر َ َ اَلَّ ِذى َخل، َاَ ْل َح ْم ُد هللِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْين
ك َولَهُ ْال َح ْم ُد يُحْ يِى ُ لَهُ ْال ُم ْل،ُْك لَه 3َ اَ ْشهَ ُد اَ ْن الَ اِلهَ اِالَّ هللاُ َوحـْ َدهُ الَشـ َ ِري.3ب ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ بَه َْجةً َّو ُسرُوْ ًرا ِ ْفِى قُلُو
صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َحمـ َّ ٍد َ اَللَّهُ َّم.ُي بَ ْع َده َّ ِ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ الَنَب.ْت َوه َُو َعلَى ُكلِّ َشيْئ قَ ِد ْي ٌر ُ َويُ ِمي
ق تُقَاتِه َّ اِتَّقُوْ اهللاَ َح، َ فَيَااَيُّهَا ْال ُم ْسلِ ُموْ ن،ُضل ْاالَ ْنبِيَا ِء َو َعلَى آلِ ِه َواَصْ َحاِبه اَجْ َم ِع ْينَ اَ َّما بَ ْعد 3ِ َسيِّ ِد ْال ُمرْ َسلِ ْينَ َواَ ْف
وا َعلَ ْي ِه ْم ْ ُض َع ٰـفا ً خَاف
ِ ًوا ِم ْن خَ ْلفِ ِه ْم ُذرِّ يَّة 3ْ ش ٱلَّ ِذينَ لَوْ تَ َر ُك َ َو ْليَ ْخ:ال هللاُ تَ َعالَى َ ََوالَتَ ُموْ تُ َّن اِالَّ َواَنـْتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ نَ ق
ًوا قَوْ الً َس ِديدا3ْ ُوا ٱهَّلل َ َو ْليَقُولْ ُفَ ْليَتَّق
Jamaah Jumah yang Berbahagia
Siang ini kita masih dipertemukan Allah SWT dalam keadaan sehat,
meskipun tentu saja ada saja kekurangan yang melingkupi. Namun hal
tersebut tidak menghalangi untuk tetap istikamah menjalankan salah satu
perintah yakni shalat Jumat berjamaah.
Dengan tetap menjalankan perintah ini, adalah sebagai bagian dari
menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya atau
takwallah. Dan itu juga yang selalu diingatkan para khatib ketika
mengawali khutbah Jumat. Dengan demikian, betapa pentingnya
takwallah, sehingga harus diingatkan setiap pekan. Dengan demikian
marilah di hari istimewa ini kita terus berupaya meningkatkan takwa
tersebut.
Gunakan kasih sayang dalam mendidik anak. Perhatikan ucapan Nabi Nuh
kepada anaknya yang durhaka:
َب َّم َعنَا َوالَ تَ ُكن َّم َع ٱ ْل َك ٰـفِ ِرين ْ ٰيَبُنَ َّى
َ ٱر َك
Artinya: Hai Anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu
berada bersama orang-orang yang kafir. (QS. Hud: 42).
Perhatikan sekali lagi! Nuh berkata kepada anaknya yang kafir: Wahai
anakku. Ia menggunakan kata-kata yang lembut penuh kasih sayang. Nuh
tidak menggunakan kata-kata kasar seperti: Hai anak nakal! Anak
durhaka! atau anak kafir.
Hal yang tidak kalah penting dalam mendidik anak ialah keteladanan.
Berhasilkah orang tua yang melarang anaknya keluyuran malam, padahal
dirinya melakukan hal tersebut? Berhasilkah orang tua menyuruh anaknya
shalat fardhu, padahal dirinya tak melaksanakan? Berhasilkah orang tua
yang menyuruh anaknya rajin belajar, padahal dirinya tidak pernah
membaca buku di hadapan anak-anaknya? Berhasilkah orang tua yang
menginginkan anak-anaknya menghormatinya sementara ia sendiri tidak
menghormati ayah dan ibunya?
Ibda binafsika (mulai dari dirimu sendiri). Pepatah Arab mengatakan:
ِ َسا ِن ا ْل َمق
ال َ سانُ ا ْل َحا ِل َأ ْف
َ ِص ُح ِمنْ ل َ ِل
Artinya: Contoh perbuatan lebih efektif (lebih berpengaruh) daripada
perkataan.
Kalau ingin anak belajar shalat shubuh, maka bangun dan ajaklah ia
sholat. Buktikan bahwa kita sebagai orang tua bukan hanya mampu
menyuruh, namun juga memberikan teladan. Kalau ingin anak rajin
membaca al-Qur’an, maka berikanlah contoh kepadanya bahwa kita rajin
membaca al-Qur’an dan ajaklah ia agar juga rajin membacanya.
Untuk mengajarkan pentingnya silaturahim, maka ajaklah anak-anak
bersilaturahim kepada orang tua, saudara, guru, murid, teman, maupun
lainnya. Syekh Nawawi Banten dalam menjelaskan bab mendidik anak ini
masih kurang lengkap. Beliau belum mengungkapkan kiat-kiat mendidik
anak secara rinci. Akan tetapi, apa yang dipaparkannya tentu saja sangat
berharga, karena memberikan prinsip dan motivasi yang bersifat umum
agar kita mendidik anak dengan benar.
Perkembangan jaman sebenarnya menuntut para kiai maupun ustadz
untuk memberikan karya baru di bidang pendidikan anak, atau
memberikan syarah baru yang lebih memadai terhadap bab ini berdasarkan
permasalahan yang berkembang pada saat sekarang.
Kitab yang berjudul Kaifa Nurabbi Abna`aka Hadza Al-Zaman (Bagaimana
Kita Mendidik Anak-anak Pada Masa Sekarang) yang diterjemahkan bebas
oleh Penerbit Pustaka Rahmat Bandung menjadi Ibu, Bimbing Aku Menjadi
Anak Sholeh termasuk buku yang menarik. Karena buku tersebut
merupakan pengalaman penulisnya sendiri dalam mendidik anak selama
20 tahun dan di dalamnya juga dilengkapi dengan pengalaman pendidik
dan orang lain.
Di buku tersebut misalkan dijelaskan hubungan antara perilaku orang tua
dan jiwa anak sebagai berikut:
A. Orang tua yang over protektif, selalu ikut campur menyebabkan pribadi
anak menjadi lemah, karena semuanya dikendalikan oleh orang tua. Anak
tidak diberi kesempatan untuk menentukan pilihannya sendiri.
B. Orang tua yang memanjakan dan selalu menuruti keinginan anak, maka
dapat membuat anak menjadi lepas kontrol. Anak biasa dimanja sehingga
tanpa batas dan semau sendiri.
C. Kekerasan fisik dan psikis yang dilakukan orang tua membuat anak
menjadi pribadi yang penakut dan ragu. Di antara bentuk kekerasan fisik
ialah pukulan, tendangan, dan siksaan fisik lainnya. Adapun kekerasan
psikis (kejiwaan) seperti orang tua yang berteriak-teriak marah kepada
anaknya. Disebutkan, terdapat bukti-bukti kuat ada hubungan kepribadian
antara anak yang suka membuat onar dengan ibunya yang sering berteriak
ketika marah.
D. Orang tua yang mempunyai banyak anak dan bersifat pilih kasih kepada
anak-anaknya, maka menumbuhkan rasa cemburu, benci dan dendam bagi
sebagian anak. Hadirin yang berbahagia Mengingat betapa pentingnya
pendidikan anak, maka kita hendaknya serius dalam mendidik anak-anak.
Janganlah menyerahkan pendidikan anak sepenuhnya kepada lembaga
pendidikan semata.
Peran orang tua tetap dibutuhkan untuk melahirkan anak-anak shalih
yang otaknya cerdas, hatinya lurus, dan mempunyai keterampilan yang
memadai. Para pendidik, kiai dan ustadz di lembaga pendidikan dan
pesantren juga diharapkan dapat memikirkan untuk melahirkan karya
baru berupa buku rujukan atau kitab kuning tentang pendidikan anak
(tarbiyat al-aulad), yang dapat dijadikan referensi oleh para santri dan
pelajar di berbagai lembaga pendidikan.
Departemen Agama diharapkan menambah satu lomba keagamaan, yaitu
lomba menulis kitab kuning dengan tema yang dibutuhkan. Karya yang
memenangkan lomba tersebut dievaluasi, diperbaiki seperlunya, dicetak,
dan disebarluaskan ke seluruh pesantren yang ada di nusantara.
Demikian uraian khutbah ini, semoga bermanfaat. Amin.
ت َوال ِّذ ْكر ْال َح ِكي ِْم َوتَقَب ََّل
ك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِ ْي ْالقُرْ آ ِن ْال َع ِظي ِْم َونَفَ َعنِ ْي َوإيَّا ُك ْم ب َما ف ْي ِه ِمنَ ْاآليا َ ِ ار َ
بَ َ
ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ إنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم
Khutbah Kedua
هّٰلِل
ض َّل لَهُ َو َم ْن ت َأ ْع َمالِنَاَ ،م ْن يَ ْه ِد هللاُ فَاَل ُم ِ ِإ َّن ْال َح ْم َد ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِعينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهَُ ،ونَعُوْ ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا ِ
صلِّ َو َسلِّ ْم ع َٰلىك لَهَُ ،وَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ ،اَللهم َ ي لَهَُ ،وَأ ْشهَ ُد َأ ْن اَّل ِإ ٰلهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي َ
يُضْ لِلْ فَاَل هَا ِد َ
آل ْالبَ ْي ِ
ت ض اللهم ع َْن ُأ َّمهَ33ا ِ
ت ْال ُمْ 33ؤ ِمنِ ْينَ َ 3،و ِ ق ْال َو ْعِ 3د اَأْل ِم ْي ِنَ ،وع َٰلى ِإ ْخ َوانِ ِ 3ه النَّبِيِّ ْينَ َو ْال ُمرْ َس 3لِ ْينَ َ ،وارْ َ َس33يِّ ِدنَا ُم َح َّم ِد ِن َّ
الص 3ا ِد ِ
3ك َو َّ
الش3افِ ِع ِّي 3ر َو ُع َمَ 3ر َوع ُْث َم33انَ َو َعلِ ٍّيَ ،و َع ِن اَأْلِئ َّم ِة ْال ُم ْهتَِ 3د ْينَ َ ،أبِ ْي َحنِ ْيفَ3ةَ َو َمالٍِ 3
َّاشِ 3د ْينَ َ ،أبِ ْي بَ ْكٍ 3
الطَّا ِه ِر ْينَ َ ،و َع ِن ْال ُخلَفَ33ا ِء الر ِ
ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِسْ 3ي بِتَ ْقَ 3وى هللاِ ْال َعلِ ِّي ْال َع ِظي ِْم فَ3اتَّقُوْ هَُ ،وا ْعلَ ُم3وْ ا َأ َّن َوَأحْ َم َد َوع َِن اَأْلوْ لِيَا ِء َوالصَّالِ ِح ْينَ َ .أ َّما بَ ْعدُ ،فَيَا َأيُّهَا ْال ُم ْسلِ ُموْ نَ ُ ،أوْ ِ
ُصلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُ3وا صاَل ِة َوال َّساَل ِم ع َٰلى نَبِيِّ ِه ْال َك ِري ِْم فَقَا َلِ :إ َّن هَّللا َ َو َماَل ِئ َكتَهُ ي َ هللاَ َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر َع ِظي ٍْمَ ،أ َم َر ُك ْم بِال َّ
ٰ
آل 3را ِه ْي َم َوع َٰلى ِ ص3لَّيْتَ ع َٰلى َس3يِّ ِدنَا ِإ ْبَ 3 ص3لِّ ع َٰلى َس3يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َوع َٰلى آ ِل َس3يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما َ صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َس3لِّ ُموا ت َْس3لِي ًما ،اَللّهُ َّم َ َ
3را ِه ْي َم ،فِ ْي 3را ِه ْي َم َوع َٰلى آ ِل َس3يِّ ِدنَا ِإ ْبَ 3 ار ْك ع َٰلى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َوع َٰلى آ ِل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما بَ33ا َر ْكتَ ع َٰلى َس3يِّ ِدنَا ِإ ْبَ 3 َسيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم َوبَ ِ
ٰ
ت ،اللهم ا ْدفَْ 3ع َعنَّا 3وا ِت اَأْلحْ يَ3ا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأْل ْم َ وال ُمْ 3ؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَ3ا ِ
ت ْ ْال َعالَ ِم ْينَ ِإنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد .اَللّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْس3لِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْس3لِ َما ِ
ْالبَاَل َء َو ْالغَاَل َء َو ْال َوبَا َء َو ْالفَحْ َشا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْالبَ ْغ َي َوال ُّسيُوْ فَ ْال ُم ْختَلِفَةَ َوال َّشدَاِئ َد َو ْال ِم َحنَ َ ،ما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ِ ،م ْن بَلَ ِدنَا هََ 3ذا
إن هللاَ يَْ3أ ُم ُر بِ ْال َعْ 3د ِل َواإْل حْ َس3ا ِن َوِإ ْيتَ33ا ِء ِذي ْالقُ33رْ بَى
ك َعلَى ُكِّ 3ل َشْ 3ي ٍء قَِ 3د ْي ٌر ِعبَ33ا َد هللاَِّ ، صةً َو ِم ْن ب ُْلدَا ِن ْال ُم ْس3لِ ِم ْينَ عَا َّمةًِ ،إنَّ َ خَ ا َّ
اسَ3ألُوْ هُ
ويَ ْنهَى َع ِن الفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َوالبَ ْغ ِي ،يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ .فَاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ هُ َعلَى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َو ْ
ِ . م ْن فَضْ لِ ِه يُ ْع ِط ُك ْم َواتَّقُوْ هُ يَجْ َعلْ لَ ُك ْم ِم ْن َأ ْم ِر ُك ْم َم ْخ َرجًاَ ،ولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَ ُر