Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN SINGKAT

KEGIATAN PRAKTIK MENGAJAR

Disusun Oleh :
NAMA :SUHENY WITARTI
NIM : F4301211353
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH : SDN 11 SATAI B

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN ANGKATAN 3


UNIVERSITAS NEGERI TANJUNGPURA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulilah, Segala puji dan syukur kami panjatkan atas segala nikmat yang
telah dilimpahkan oleh Allah SWT sehingga penyusun dapat menyelesaikan kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) di SD Negeri 11 Satai B, Kecamatan Subah, Kabupaten
Sambas, serta mampu menyelesaikan laporan PPL Angkatan 3 PPG DALJAB Tahun 2021 ini
dengan baik dan tepat waktu.

Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban sekaligus akhir dari


seluruh rangkaian kegiatan PPL, yang merupakan deskripsi dari hasil pengamatan
(observasi), kegiatan dan pengalaman selama melaksanakan PPL. Penyusunan ini telah
melibatkan banyak pihak, yang berkontribusi positif dalam proses pelaksanaan, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Maka perkenankanlah dalam laporan ini
penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kekuatan sehingga penyusun
mampu melaksanakan dan menyelesaikan PPL Angkatan 3 PPG DALJAB Tahun 2021
ini dengan baik.
2. Ibu Dr. Kurnia Ningsih, M.Pd. selaku dosen pembimbing kelompok B kelas 3 PGSD
Universitas Tanjungpura.
3. Ibu Dewi Ratnasari, S.Pd. selaku guru pamong kelompok B kelas 3 PGSD
Universitas Tanjungpura.
4. Bapak Rasyidi, S.Pd. selaku kepala SDN 11 Satai B Kecamatan Subah Kabupaten
Sambas
5. Bapak/Ibu guru SDN 11 Satai B Kecamatan Subah Kabupaten Sambas
6. Anak-anak kelas 4 SDN 11 Satai B Kecamatan Subah Kabupaten Sambas tahun
pelajaran 2020/2021
7. Keluarga besar, suami, dan anak tercinta yang selalu memberikan dukungan baik
spiritual, moral, dan material.
8. Teman-teman Mahasiswa Daljab angkatan 3 kelompok B kelas 3 atas semua
kehangatan keluarga yang sudah terjalin serta kerjasama dan dukungan dalam
menjalankan program program PPL.

2
9. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan PPL ini, yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Kami menyadari jika dalam penyusunan Laporan PPL ini masih jauh dari
sempurna oleh karena itu kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini untuk perbaikan di masa yang akan datang. Dan
akhirnya semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama untuk
dunia pendidikan Indonesia. Aamiin

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Sungai Deden, 03 Oktober 2021

Penyusun

Suheny Witarti, S.Pd

3
DAFTAR ISI

Sampul Laporan ................................................................................... 1


Kata Pengantar ................................................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................... 4
A. Deskripsi Jenis Kasus/Masalah ................................................................................... 5
Pelaksanaan Pembelajaran
1. Kasus Kegiatan Mengajar I ................................................................................... 5
2. Kasus Kegiatan Mengajar II ................................................................................... 8
3. Kasus Kegiatan Mengajar III ................................................................................... 11

B. Deskripsi Faktor Penyebab ................................................................................... 13


1. Faktor Penyebab Kasus I ................................................................................... 13
2. Faktor Penyebab Kasus II ................................................................................... 14
3. Faktor Penyebab Kasus III ................................................................................... 14

C. Deskripsi Alternatif Solusi/Tindakan ................................................................................... 14


1. Solusi/Tindakan Kasus I ................................................................................... 14
2. Solusi/Tindakan Kasus II ................................................................................... 14
3. Solusi/Tindakan Kasus III ................................................................................... 15

D. Uraian Hasil yang Didapatkan dari ................................................................................... 15


Tindakan
1. Hasil Tindakan Kasus I ................................................................................... 15
2. Hasil Tindakan Kasus II ................................................................................... 16
3. Hasil Tindakan Kasus III ................................................................................... 17

E. Kesimpulan ................................................................................... 18
F. Saran ................................................................................... 19
G. Lampiran Foto Kegiatan ................................................................................... 20

4
LK 3.7 LAPORAN SINGKAT KEGIATAN PRAKTIK MENGAJAR KE-1
SAMPAI KE-3

A. DESKRIPSI JENIS KASUS / MASALAH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


1. Kasus/Masalah Kegiatan Mengajar I
Kegiatan praktik pembelajaran Pertama dilaksanakan di SDN 11 Satai B pada Hari
Jumat, 30 Agustus 2021 dengan bentuk Pembelajaran Luring atau tatap muka. Pelaksanaan
pembelajaran dilaksanakan di kelas IV dengan Tema pembelajaran yang dilaksanakan
adalah tema 2 selalu berhemat energi dan subtema 3 energi alternatif pembelajaran 1 yang
memuat mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA dengan menerapkan model pembelajaran
Cooperative Learning. Waktu yang dilakukan dalam kegiatan tersebut adalah 2 Jam
Pembelajaran (2 x 35 menit). Pada kegiatan PPL pertama ini melibatkan 10 orang peserta
didik dan 1 orang/teman mengajar sebagai pengambil gambar/ video.
Sebelum pelaksanaan praktik pembelajaran, guru terlebih dahulu konsultasi dengan
kepala sekolah dan juga orang tua peserta didik mengenai kesiapan peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran dengan maksimal. Pembelajaran diawali dengan mengucapkan
salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik. Kelas dilanjutkan
dengan do’a dipimpin oleh salah seorang peserta didik, selanjutnya guru mengaitkan
materi yang akan dipelajari dengan pengalaman peserta didik memperlihatkan gambar
kemacetan kendaraan melalui power point. Kemudian guru mengajukan pertanyaan
pendahuluan: a) Menurut kalian apa yang kalian lihat dari gambar yang ada di power
point? Jawaban yang diharapkan: kemacetan dan kedaraannya banyak. Kemudian guru
mengaitkan gambar yang ada dengan sumber energi alternatif. Jika kendaraan yang
digunakan semakin banyak maka semakin banyak bahan bakar bensin atau solar yang
digunakan lama-kelamaan akan habis. Bahan bakar bensin atau solar untuk kendaraan bisa
digantikan dengan sumber energi alternatif. Selanjutnya menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Pada tahap inti, Peserta didik dibagi ke dalam kelompok. Setiap masing-masing
kelompok dibagikan lembar kerja (LKPD). Peserta didik secara berkelompok mengamati
tayangan video membuat kincir angin. Peserta didik bersama guru bertanya jawab mengenai
video kincir angin (langkah-langkah membuat kincir angin). Peserta didik secara
berkelompok membuat langkah-langkah membuat kincir angin. Peserta didik secara
berkelompok dibimbing guru menerapkan teks petunjuk membuat kincir angin sesuai

5
dengan langkah-langkah yang telah dibuat bersama kelompok. Setelah selesai membuat
kincir angin peserta didik diajak guru untuk ke luar kelas mencoba untuk memutar kincir
angin dengan bantuan angin. Peserta didik diajak kembali ke dalam ruang kelas. Peserta
didik bersama guru mendiskusikan sumber energi yang membuat kincir angin bisa berputar.
Peserta didik bersama guru membaca teks tentang energi alternatif melalui media
pembelajaran tayangan power point. Guru melakukan tanya jawab kepada peserta didik
mengenai sumber energi alternatif. Peserta didik secara berkelompok menganalisis dan
menuliskan jenis-jenis energi alternatif dengan membuat peta pikiran melalui LKPD yang
telah disediakan. Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya tentang jenis-jenis
energi alternatif di dalam kelompok.
Pada tahap akhir, peserta didik membuat rangkuman terhadap pembelajaran yang
sudah dipelajari. Mengerjakan soal evaluasi. Selanjutnya melakukan refleksi terhadap
proses kegiatan pembelajaran hari ini dengan arahan guru. Peserta didik mendapat
umpan balik dari pertanyaan- pertanyaan yang diajukan dan terhadap proses serta hasil
pembelajaran. Kemudian guru menginformasikan rencana pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya. Guru menyampaikan pesan moral dan kelas ditutup dengan doa bersama.
Ada beberapa kasus/masalah yang muncul dalam kegiatan PPL Pertama. Masalah-masalah
yang terjadi seperti yang terlihat pada tabel 1 berikut.
Tabel 1. Kasus Pelaksanaan Praktik mengajar Ke-1
Ketidaksesuaian antara Rencana Kasus/Permasalahan
No. Kendala yang Terjadi
dengan Pelaksanaan yang Timbul
1. Kondisi ruang kelas Pada rencana awal perekaman ingin Kasus/permasalahan
yang terlalu banyak mengambil video dari beberapa sudut yang timbul adalah hasil
pencahyaan yang perekaman tetapi karena jika video pembelajaran
masuk perekaman mengambil dekat dengan yang diperoleh tidak
jendela hasil yang diperoleh gambar dapat mengambil video
tidak terlihat jelas karena adanya dari ke semua sudut
pantulan cahaya matahari yang masuk pandang.
ke ruangan secara berlebihan sehingga
perekam hanya bisa mengambil
rekaman dari beberapa sudut selain
dekat dengan jendela.
2. Jaringan internet yang Pada rencana awal ingin menayangkan Kasus/permasalahan
tidak stabil video tentang membuat kincir angin yang timbul adalah

6
melalui PPT dengan jelas alat dan bahan pembelajaran sedikit
yang digunakan serta langkah-langkah terhambat karena harus
membuat kincir angin tetapi pada mengulang beberapa
kenyataannya video yang ditayangkan kali untuk menayangkan
tidak bisa berjalan dengan baik video membuat kincir
angin
3. Pengaturan tempat Pada rencana awal peserta didik bekerja Kasus / permasalahan
duduk yang kurang secara kelompok dan perekam bisa yang timbul adalah
tepat bergerak leluasa saat pengambilan peserta didik kesulitan
gambar tetapi kenyataanya pada saat bekerja secara
proses perekamanan kurang terlihat kelompok dan perekam
peserta didik bekerja secara kelompok kesulitan saat
dan perekam kurang bergerak secara pengambilan gambar
leluasa.
4. Kurangnya koordinasi Pada rencana awal ingin merekam Kasus/permasalahan
dengan perekam keseluruhan tahapan pembelajaran yang timbul adalah ada
tetapi pada saat perekaman ada tahapan pembelajaran
beberapa tahapan pembelajaran yang yang terlewati untuk
terlewati untuk direkam misalnya dalam direkam
tahapan membuat kincir angin
5. Kurangnya ketilitian Pada rencana awal berharap semua Kasus/permasalahan
guru dalam peserta didik dapat memutarkan kincir yang timbul adalah
mencermati kincir angin dengan baik tetapi hanya ada kurangnya memberikan
angin yang berhasil beberapa peserta didik yang dapat penguatan kepada
berputar pada peserta memutarkan kincir angin peserta didik yang
didik berhasil memutarkan
kincir angin

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat disimpulkan bahwa kasus/permasalahan yang


timbul pada pelaksanaan praktik mengajar ke 1 yaitu kondisi ruang kelas yang terlalu
banyak pencahyaan yang masuk jika perekaman mengambil dekat dengan jendela hasil yang
diperoleh gambar tidak terlihat jelas karena adanya pantulan cahaya matahari yang masuk
ke ruangan secara berlebihan sehingga perekam hanya bisa mengambil rekaman dari

7
beberapa sudut selain dekat dengan jendela.sehingga hasil video pembelajaran yang
diperoleh tidak dapat mengambil video dari ke semua sudut pandang. Jaringan internet yang
tidak stabil sehingga pembelajaran sedikit terhambat karena harus mengulang beberapa kali
untuk menayangkan video membuat kincir angin. Pengaturan tempat duduk yang kurang
tepat pada saat proses perekamanan kurang terlihat peserta didik bekerja secara kelompok
dan perekam kurang bergerak secara leluasa sehingga kasus / permasalahan yang timbul
adalah peserta didik kesulitan bekerja secara kelompok dan perekam kesulitan saat
pengambilan gambar. Kurangnya koordinasi dengan perekam pada saat perekaman ada
beberapa tahapan pembelajaran yang terlewati untuk direkam misalnya dalam tahapan
membuat kincir angin. Kurangnya ketilitian guru dalam mencermati kincir angin yang
berhasil berputar pada peserta didik sehingga kasus yang timbul adalah kurangnya
memberikan penguatan kepada peserta didik yang berhasil memutarkan kincir angin.

2. Kasus/Masalah Kegiatan Mengajar II


Kegiatan praktik pembelajaran kedua dilaksanakan di SDN 11 Satai B pada Hari Jumat,
10 September 2021 dengan bentuk Pembelajaran Luring atau tatap muka. Pelaksanaan
pembelajaran dilaksanakan di kelas IV dengan Tema pembelajaran yang dilaksanakan
adalah tema 3 peduli terhadap lingkungan dan subtema 2 keberagaman makhluk hidup di
lingkungan pembelajaran 2 yang memuat mata pelajaran PPKn dan SBdP dengan
menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning. Waktu yang dilakukan dalam
kegiatan tersebut adalah 2 Jam Pembelajaran (2 x 35 menit). Pada kegiatan PPL kedua ini
melibatkan 10 orang peserta didik dan 1 orang/teman mengajar sebagai pengambil gambar/
video.
Sebelum pelaksanaan praktik pembelajaran, guru terlebih dahulu konsultasi dengan
kepala sekolah dan juga orang tua peserta didik mengenai kesiapan peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran dengan maksimal. Pembelajaran diawali dengan mengucapkan
salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik. Kelas dilanjutkan
dengan do’a dipimpin oleh salah seorang peserta didik, selanjutnya guru mengaitkan
materi yang akan dipelajari dengan pengalaman peserta didik memperlihatkan gambar
hewan peliharaan melalui power point. Kemudian guru mengajukan pertanyaan
pendahuluan: a) Siapa yang memiliki hewan peliharaan? Bagaimana perasaan kamu saat
memiliki hewan peliharaan? Apa manfaat hewan peliharaan tersebut bagimu? Apa yang
kamu lakukan terhadap hewan peliharaan? Kemudian guru mengaitkan gambar yang ada

8
dengan peduli terhadap lingkungan dan keberagaman makhluk hidup di lingkungan.
Selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada tahap kegiatan inti, peserta didik dibagi ke dalam kelompok. Setiap masing-
masing kelompok dibagikan lembar kerja (LKPD). Secara individu peserta didik membaca
teks power point cerita “Dayu dan Si Mungil”. Setelah selesai membaca, guru bertanya
kepada peserta didik dengan pertanyaan yang sesuai dengan isi bacaan. Guru membagikan
secarik kertas yang berisi pertanyaan tentang teks cerita “Dayu dan Si Mungil” secara acak
kepada beberapa peserta didik. Peserta didik yang mendapatkan pertanyaan membacakan
dengan tegas pertanyaan serta jawaban kemudian guru mempersilahkan peserta didik lain
untuk menanggapi. Peserta didik secara berkelompok berdiskusi menganalisis pelaksanaan
kewajiban dan hak memelihara hewan. Jawaban kelompok ditulis di LKPD yang telah
disediakan. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Peserta didik
menanggapi hasil diskusi kelompok lain. Guru memberikan penguatan bahwa kita semua
harus menyayangi hewan. Baik itu hewan peliharaan atau bukan hewan peliharaan. Hewan
memberikan banyak manfaat bagi manusia. Setelah selesai berdiskusi peserta didik kembali
mengamati gambar hewan peliharaan yang ditampilkan melalui power point. Guru
menyampaikan bahwa keindahan hewan juga bisa digambarkan melalui mozaik. Peserta
didik mengamati tayangan video membuat mozaik. Peserta didik mampu menganalisis
teknik membuat mozaik melalui diskusi dan tanya jawab. Guru bertanya jawab dengan
peserta didik. Bagaimana teknik membuatnya? Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat
membuat mozaik? Bahan dan alat apa saja yang diperlukan saat membuat mozaik?
Bagaimana langkah-langkah membuat mozaik?. Kemudian guru menyiapkan alat dan bahan
yang dibutuhkan atau peserta didik diminta membawa alat dan bahan dipertemuan
sebelumnya. Peserta didik mempratekkan teknik membuat mozaik dengan menggunakan
LKPD serta alat dan bahan membuat mozaik. Guru memberikan contoh cara menempel
dengan benar. Peserta didik menempelkan bijian-bijian dengan kreasi mereka. Guru
memotivasi peserta didik untuk menempel dengan rapi dan memperhatikan komposisi (baik
warna maupun bentuk). Guru mendampingi peserta didik yang masih kesulitan untuk
menempel. Guru menguatkan bahwa kerapian, perpaduan warna, perpaduan biji-bijian yang
ditempel adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat mozaik. Peserta didik
diberi kesempatan bertanya bagi yang masih merasa bingung dan kurang mengerti terkait
materi.
Pada tahap akhir, peserta didik membuat rangkuman terhadap pembelajaran yang
sudah dipelajari. Mengerjakan soal evaluasi. Selanjutnya melakukan refleksi terhadap
9
proses kegiatan pembelajaran hari ini dengan arahan guru. Peserta didik mendapat
umpan balik dari pertanyaan- pertanyaan yang diajukan dan terhadap proses serta hasil
pembelajaran. Kemudian guru menginformasikan rencana pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya. Guru menyampaikan pesan moral dan kelas ditutup dengan doa bersama.
Ada beberapa kasus/masalah yang muncul dalam kegiatan PPL Kedua. Masalah-masalah
yang terjadi seperti yang terlihat pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Kasus Pelaksanaan Praktik mengajar Ke-2
Ketidaksesuaian antara Kasus/Permasalahan yang
No. Kendala yang Terjadi
Rencana dengan Pelaksanaan Timbul
1. Power Point yang Rencana awal divideo terlihat Dalam video yang dibuat
ditampilkan terkadang teks power point pada saat tidak terlihat teks yang
tidak terlihat pada saat peserta didik membaca tetapi ada di power point
video yang diambil pada saat video diambil teks
terutama pada saat power pointnya tidak terlihat
peserta didik di dalam video
membaca teks power
point
2. Tidak runtut saat Rencana awal tidak terbalik Dalam penyampaian
membuat rencana antara penyampaian bagian penutup tertukar
pelaksanaan kesimpulan dan evaluasi antara kesimpulan dan
pembelajaran di tetapi pada kenyataan terbalik evaluasi seharusnya
bagian penutup antara kesimpulan dan kesimpulan terlebih
evaluasi seharusnya dahulu kemudian evaluasi
kesimpulan terlebih dahulu tetapi dalam video
setelah itu evaluasi evaluasi terlebih dahulu
kemudian kesimpulan

Berdasarkan tabel 2 di atas dapat disimpulkan bahwa kasus/permasalahan yang


timbul pada pelaksanaan praktik mengajar ke 2 yaitu Power Point yang ditampilkan
terkadang tidak terlihat pada saat video yang diambil terutama pada saat peserta didik
membaca teks power point. Tidak runtut saat membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
di bagian penutup sehingga kasus/permasalahan yang timbul adalah dalam penyampaian
bagian penutup tertukar antara kesimpulan dan evaluasi seharusnya kesimpulan terlebih

10
dahulu kemudian evaluasi tetapi dalam video evaluasi terlebih dahulu kemudian
kesimpulan.

3. Kasus/Masalah Kegiatan Mengajar III


Kegiatan praktik pembelajaran Ketiga dilaksanakan di SDN 11 Satai B pada Hari
Kamis, 23 September 2021 dengan bentuk Pembelajaran Luring atau tatap muka.
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan di kelas IV dengan Tema pembelajaran yang
dilaksanakan adalah tema 3 peduli terhadap lingkungan dan subtema 3 Ayo cintai
lingkungan pembelajaran 1 yang memuat mata pelajaran IPA dan IPS dengan menerapkan
model pembelajaran Cooperative Learning. Waktu yang dilakukan dalam kegiatan tersebut
adalah 2 Jam Pembelajaran (2 x 35 menit). Pada kegiatan PPL ketiga ini melibatkan 10
orang peserta didik dan 1 orang/teman mengajar sebagai pengambil gambar/ video.
Sebelum pelaksanaan praktik pembelajaran, guru terlebih dahulu konsultasi dengan
kepala sekolah dan juga orang tua peserta didik mengenai kesiapan peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran dengan maksimal. Pembelajaran diawali dengan mengucapkan
salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik. Kelas dilanjutkan
dengan do’a dipimpin oleh salah seorang peserta didik, selanjutnya guru mengaitkan
materi yang akan dipelajari dengan pengalaman peserta didik memperlihatkan gambar
kebakakaran hutan dengan menggunakan power point. Kemudian guru mengajukan
pertanyaan pendahuluan: a) Menurut kalian apa yang kalian lihat dari gambar yang ada
di power point? Jawaban yang diharapkan: kebakaran hutan dan monyet memeluk orang.
Kemudian guru mengaitkan gambar yang ada bahwa jika kebakaran hutan terjadi maka
hewan akan kehilangan tempat tinggal dan tempat mencari makannya sehingga kita harus
peduli terhadap makhluk hidup dan mencintai lingkungan dengan menjaga dan merawatnya
baik hewan maupun tumbuhannya karena banyak manfaat yang bisa kita ambil Selanjutnya
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada tahap kegiatan inti, peserta dibagi ke dalam kelompok. Setiap masing-masing
kelompok dibagikan lembar kerja (LKPD). Guru menayangkan video berita faktual hewan
tidak terawat di kebun binatang. Guru bertanya jawab dengan peserta didik. Bagaimana ciri-
ciri hewan yang tidak terawat?. Guru menayangkan video pembelajaran sebagai penyajian
informasi. Peserta didik secara berkelompok mengamati gambar hewan dan tumbuhan yang
ada di LKPD yang telah disediakan. Peserta didik mengamati kondisi hewan dan tanaman
tersebut dan menganalisis tumbuhan dan hewan yang terawat/tidak terawat. Peserta didik
membubuhkan tanda centang (✓) pada gambar hewan dan tumbuhan yang terawat. Peserta
11
didik secara berkelompok menuliskan ciri-ciri tumbuhan dan hewan yang terawat/tidak
terawat. Peserta didik menuliskan ciri-ciri tersebut pada tabel yang tersedia di LKPD.
Peserta didik kemudian mendiskusikan jawaban mereka bersama teman dalam kelompok.
Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKPD.
Peserta didik melakukan kegiatan upaya pelestarian sumber daya alam bersama orang-
orang di lingkungannya dengan menanam tanaman (kelompok 1 : tanaman kunyit,
kelompok 2 : kencur, kelompok 3 : jahe) kemudian diberikan tanggung jawab untuk
merawatnya. Guru menjelaskan bahwa jika kita merawat tumbuhan dan hewan dengan baik
maka kita akan dapat mengambil manfaatnya. Peserta didik secara berkelompok mengisi
LKPD yang telah tersedia tentang pemanfaatan tumbuhan yang telah mereka tanam
misalnya tanaman jahe, kencur, dan kunyit. Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKPD. Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusi tentang pemanfaatan tumbuhan.
Pada tahap akhir, peserta didik membuat rangkuman terhadap pembelajaran yang
sudah dipelajari. Mengerjakan soal evaluasi. Selanjutnya melakukan refleksi terhadap
proses kegiatan pembelajaran hari ini dengan arahan guru. Peserta didik mendapat
umpan balik dari pertanyaan- pertanyaan yang diajukan dan terhadap proses serta hasil
pembelajaran. Kemudian guru menginformasikan rencana pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya. Guru menyampaikan pesan moral dan kelas ditutup dengan doa bersama.
Ada beberapa kasus/masalah yang muncul dalam kegiatan PPL Ketiga. Masalah-masalah
yang terjadi seperti yang terlihat pada tabel 3 berikut.
Tabel 3. Kasus Pelaksanaan Praktik mengajar Ke-3
Ketidaksesuaian antara
Kasus/Permasalahan yang
No. Kendala yang Terjadi Rencana dengan
Timbul
Pelaksanaan
1. Volume suara peserta didik Rencana awal suara Suara terkadang terdengar
terlalu kecil dan pada saat terdengar stabil (terdengar nyaring dan terkadang
pengajar berbicara posisi tidak nyaring dari awal sampai terdengar pelan
berhadapan dengan kamera akhir pembelajaran) pada
tetapi membelakangi kamera kenyataan ada yang
sehingga suara terdengar kecil terdengar pelan
2. Kurangnya koordinasi dengan Rencana awal seluruh Kegiatan kurang terlihat
perekam kegiatan terlihat secara jelas jelas pada bagian
seperti pada saat peserta mengerjakan lembar kerja

12
didik mengerjakan lembar peserta didik karena kurang
kerja pesera didik tetapi pada didekatkan pada saat
kenyataannya ada bagian proses pengambilan
yang kurang didekatkan gambar
pada saat pengambilan
gambar

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat disimpulkan bahwa kasus/permasalahan yang


timbul pada pelaksanaan praktik mengajar ke 3 yaitu volume suara peserta didik terlalu
kecil dan pada saat pengajar berbicara posisi tidak berhadapan dengan kamera tetapi
membelakangi kamera sehingga suara terdengar kecil. Kurangnya koordinasi dengan
perekam sehingga kegiatan kurang terlihat jelas pada bagian mengerjakan lembar kerja
peserta didik karena kurang didekatkan pada saat proses pengambilan gambar.

B. DESKRIPSI FAKTOR PENYEBAB


1. Kasus I
Ada beberapa faktor penyebab permasalahan yang ditimbulkan pada praktik
pembelajaran 1, antara lain:
1. Jaringan internet yang tidak stabil sehingga pembelajaran sedikit terhambat karena
harus mengulang beberapa kali untuk menayangkan video membuat kincir angin.
2. Kurangnya koordinasi dengan perekam sehingga ada tahapan pembelajaran yang
terlewati untuk direkam
3. Kondisi ruang kelas yang terlalu banyak pencahyaan yang masuk sehingga hasil video
pembelajaran yang diperoleh tidak dapat mengambil video dari ke semua sudut
pandang.
4. Pengaturan tempat duduk yang kurang tepat sehingga peserta didik kesulitan bekerja
kelompok dan perekam kesulitan saat pengambilan gambar.
5. Kurangnya ketilitian guru dalam mencermati kincir angin yang berhasil berputar pada
peserta didik sehingga ditemukan kurangnya memberikan penguatan kepada peserta
didik yang berhasil memutarkan kincir angin

13
2. Kasus II
Ada beberapa faktor penyebab permasalahan yang ditimbulkan pada praktik
pembelajaran 2, antara lain:
1. Pencahyaan yang terlalu terang sehingga power point tidak terlihat pada video.
2. Tidak membuat rencana pelaksanaan pembelajaran secara runtut sehingga dalam
penyampaian bagian penutup tertukar antara kesimpulan dan evaluasi seharusnya
kesimpulan terlebih dahulu kemudian evaluasi tetapi dalam video evaluasi terlebih
dahulu kemudian kesimpulan.

3. Kasus III
Ada beberapa faktor penyebab permasalahan yang ditimbulkan pada praktik
pembelajaran 3, antara lain:
1. Volume suara peserta didik terlalu kecil dan pada saat pengajar berbicara posisi tidak
berhadapan dengan kamera tetapi membelakangi kamera sehingga suara terdengar
kecil. Kasus yang ditemukan adalah Suara terkadang terdengar nyaring dan terkadang
terdengar pelan.
2. Kurangnya koordinasi dengan perekam sehingga kegiatan kurang terlihat jelas pada
bagian mengerjakan lembar kerja peserta didik karena kurang didekatkan pada saat
proses pengambilan gambar.

C. DESKRIPSI ALTERNATIF SOLUSI/TINDAKAN


1. Kegiatan Mengajar 1
Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka perlu melakukan beberapa
alternatif/solusi, yaitu mempersiapkan, memastikan dan memilih tempat yang kuat signalnya.
Sebelum video dibuat berkoordinasi terlebih dahulu dengan perekam, gambar mana saja yang
perlu diambil secara dekat misalnya tahapan anak membuat kincir dan presentasi. Menutup
bagian ruang kelas yang terlalu banyak pencahayaan yang masuk. Tempat duduk diatur
membentuk huruf U agar mudah bekerja kelompok dan mempermudah pengambilan gambar.
Guru lebih memberikan perhatian kepada peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga
terlihat peserta didik dapat memutarkan kincir angin.
2. Kegiatan Mengajar 2
Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka perlu melakukan beberapa
alternatif/solusi, yaitu Pada saat pengeditan ditambah teks power point dibagian peserta didik
membaca teks power point. Merevisi kembali RPP 3 sehingga bagian penutup runtut tidak
14
tertukar antara kesimpulan dan evaluasi. Solusi dari permasalahan tersebut adalah pada saat
pengeditan ditukar antara evaluasi dan kesimpulan.
3. Kegiatan Mengajar 3
Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka perlu melakukan beberapa
alternatif/solusi, yaitu pada saat proses editing volume suara diperbesar. Pada saat proses
editing dizoom pada saat peserta didik mengerjakan lembar kerja peserta didik.

D. URAIAN HASIL YANG DIDAPATKAN DARI TINDAKAN HASIL


1. Tindakan 1 (Praktik Mengajar 1)
Pada pelaksanaan tindakan 1, aktivitas guru dan peserta didik dalam pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran, walaupun ada beberapa permasalahan yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung.
Analisis hasil tes akhir peserta didik tindakan I pada tema 2 subtema 3 pembelajaran
1 dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning diukur dengan
menggunakan lembar soal bentuk pilihan ganda dengan jumlah 10 soal. Tes ini diikuti oleh
seluruh peserta didik yang berjumlah 10 peserta didik. Adapun hasil tes akhir peserta
didik disajikan pada tabel 4 berikut: Tabel 4. Hasil Tes Akhir Peserta didik tindakan I
No Inisial Nama Jenis Kelamin Skor Keterangan
Peserta didik
1 AD P 80 Tuntas
2 KY P 90 Tuntas
3 MJ L 80 Tuntas
4 NZ P 80 Tuntas
5 NM L 60 Tidak Tuntas
6 PD L 30 Tidak Tuntas
7 RZ L 80 Tuntas
8 SN L 70 Tuntas
9 ZR P 80 Tuntas
10 VK P 60 Tidak Tuntas

Berdasarkan hasil tes akhir pada tindakan I terdapat 7 peserta didik yang memperoleh nilai
≥ 70 dengan persentase 70 % dan yang mendapat nilai dibawah 70 sebanyak 3 peserta
didik dengan persentase 30 %. Dengan demikian, pada pelaksanaan tindakan II peneliti akan
memperbaiki kelemahan yang ada pada tindakan I yaitu peneliti lebih fokus pada
peningkatan kerja sama dalam kelompok dan memotivasi pesera didik agar lebih antusias
dalam pembelajaran serta menambahkan alokasi waktu pada tes akhir.

15
Grafik 1. Hasil Belajar Peserta Didik pada tindakan I

Hasil Belajar Peserta Didik pada tindakan I


80

60

40

20

0
Tindakan 1
Tuntas Tidak Tuntas

2. Tindakan 2 (Praktik Mengajar 2)


Pada pelaksanaan tindakan 2, aktivitas guru dan peserta didik dalam pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning pada tema 3 subtema 2
pembelajaran 2 terlihat aktivitas guru dan peserta didik semakin meningkat.
Analisis hasil tes akhir peserta didik tindakan II pada tema 3 subtema 2 pembelajaran
2 dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning diukur dengan
menggunakan lembar soal bentuk pilihan ganda berbasis HOTS dengan jumlah 10 soal. Tes ini
diikuti oleh seluruh peserta didik yang berjumlah 10 peserta didik. Adapun hasil tes akhir
peserta didik disajikan pada tabel 5 berikut:
Tabel 5. Hasil Tes Akhir Peserta didik tindakan II
No Inisial Nama Jenis Kelamin Skor Keterangan
Peserta didik
1 AD P 80 Tuntas
2 KY P 90 Tuntas
3 MJ L 70 Tuntas
4 NZ P 80 Tuntas
5 NM L 60 Tidak Tuntas
6 PD L 80 Tuntas
7 RZ L 80 Tuntas
8 SN L 70 Tuntas
9 ZR P 60 Tidak Tuntas
10 VK P 70 Tuntas

Berdasarkan hasil tes akhir pada tindakan II terdapat 8 peserta didik yang memperoleh nilai
≥ 70 dengan persentase 80 % dan yang mendapat nilai dibawah 70 sebanyak 2 peserta
didik dengan persentase 20 %. Dengan demikian, pada pelaksanaan tindakan III peneliti akan

16
memperbaiki kelemahan yang ada pada tindakan II yaitu peneliti lebih fokus pada
peningkatan kerja sama dalam kelompok dan memotivasi peserta didik agar lebih antusias
dalam pembelajaran dan memberikan reward untuk setiap pencapain peserta didik.
Grafik 2. Hasil Belajar Peserta Didik pada tindakan II

Hasil Belajar Peserta Didik pada Tindakan II


90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Tindakan 2

Tuntas Tidak Tuntas

3. Tindakan 3 (Praktik Mengajar 3)


Pada pelaksanaan tindakan 3, aktivitas guru dan peserta didik dalam pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning pada tema 3 subtema 3
pembelajaran 1 terlihat aktivitas guru dan peserta didik semakin meningkat. Secara
keseluruhan pembelajaran terlaksana sesuai dengan yang direncanakan.
Analisis hasil tes akhir peserta didik tindakan III pada tema 3 subtema 3 pembelajaran
1 dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning diukur dengan
menggunakan lembar soal bentuk pilihan ganda berbasis HOTS dengan jumlah 10 soal. Tes ini
diikuti oleh seluruh peserta didik yang berjumlah 10 peserta didik. Adapun hasil tes akhir
peserta didik disajikan pada tabel 6 berikut:
Tabel 6. Hasil Tes Akhir Peserta Didik tindakan III
No Inisial Nama Jenis Kelamin Skor Keterangan
Peserta didik
1 AD P 70 Tuntas
2 KY P 100 Tuntas
3 MJ L 100 Tuntas
4 NZ P 100 Tuntas
5 NM L 100 Tuntas
6 PD L 100 Tuntas
7 RZ L 100 Tuntas
8 SN L 100 Tuntas
9 ZR P 90 Tuntas
10 VK P 100 Tuntas

17
Berdasarkan hasil tes akhir pada tindakan III secara keseluruhan peserta didik
memperoleh nilai ≥ 70 dengan persentase 100 %. Dengan demikian pelaksanaan praktik
pembelajaran sudah sangat baik dan sesuai dengan perencanaan, hasil belajar siswa sudah
mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 70.
Grafik 6. Hasil Belajar Peserta Didik pada tindakan III

Hasil Belajar Peserta Didik pada Tindakan III


120

100

80

60

40

20

0
Tindakan 3

Tuntas Tidak Tuntas

E. SIMPULAN
Berdasarkan praktik pembelajaran yang dilaksanakan selama III siklus, maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Aktivitas guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran termasuk dalam
kategori sangat baik dan peserta didik terlihat sangat antusias dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning di kelas IV SD
Negeri 11 Satai B.
2. Model pembelajaran Cooperative Learning dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas IV SD Negeri 11 Satai B. Hal ini terlihat pada tes akhir
tindakan I, persentase siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 adalah 70% dan
pada tes akhir tindakan II meningkat menjadi 80% dan pada tindakan III
mengalami peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 100%.
3. Respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Cooperative Learning sangat baik.

18
F. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah disebutkan di atas, maka peneliti dapat
menyarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Mengingat penerapan model pembelajaran Cooperative Learning dapat
memberikan hasil yang baik terhadap hasil belajar, maka disarankan kepada
guru untuk dapat menerapkan dalam pelaksanaan pembelajaran.
2. Pada pelaksanaan pembelajaran disarankan untuk memanfaatkan Bahan Ajar,
LKPD, media pembelajaran berbasis TPACK, karena dapat membantu
kelancaran proses pembelajaran, serta dengan diskusi kelompok memudahkan
siswa dalam memahami materi.
3. Kepada guru yang ingin menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning
agar memperhatikan beberapa hal diantaranya menguasai langkah-langkahnya agar
proses pembelajarannya berlangsung dengan baik dan sesuai dengan yang
direncanakan, serta mengalokasikan waktu sebaik mungkin dan sesuai dengan
RPP.

19
G. LAMPIRAN FOTO KEGIATAN
SIKLUS I

Pengaturan Tempat Duduk


yang Kurang Baik

Kurangnya ketelitian Guru


dalam mengamati kincir
angin

Pencahayaan yang kurang


baik, gambar terlalu terang

20
SIKLUS II

Layar power point kurang stabil,


terlihat cahaya yang berlebih

Terdapat adegan yang tertukar pada


kegiatan penutup (Kesimpulan & Evaluasi)

21
SIKLUS III

Kurang di zoom saat siswa mengerjakan


salah satu Tugas di LKPD

Volume suara siswa yang kurang terdengar


dengan jelas

22

Anda mungkin juga menyukai