Anda di halaman 1dari 103

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AYAT AL-QURAN DENGAN

METODE DRILL AND PRACTICE DI SMA NEGERI 1 TILAMUTA

Disusun Oleh :
Nama : Andi Lauha, S.Pd.I

Jabatan : Guru Mapel PAI dan Budi Pekerti

Unit Kerja : SMA Negeri 1 Tilamuta

SMA NEGERI 1 TILAMUTA


KABUPATEN BOALEMO
PROVINSI GORONTALO
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Naskah laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guru ini:

Judul : Meningkatkan Kemampuan Menghafal Ayat Al-Quran Dengan Metode

Drill And Practice Di SMA Negeri 1 Tilamuta

Penulis : Andi Lauha, S.Pd.I

Jabatan : Guru PAI

Benar-benar merupakan karya asli saya dan bukan karya plagiasi. Apabila dikemudian hari

terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atas

perbuatan tersebut.

Menyetujui dan mengesahkan Boalemo, 9 Desember 2021


Kepala SMA Negeri 1 Tilamuta Penulis,

Abd. Azis Djakatara, S.Pd, M.Pd Andi Lauha, S.Pd.I


NIP . 19700718 199702 1 001
i
HALAMAN PENGESAHAN

Naskah laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guru ini:

Judul : Meningkatkan Kemampuan Menghafal Ayat Al-Quran Dengan Metode

Drill And Practice Di SMA Negeri 1 Tilamuta

Penulis : Andi Lauha, S.Pd.I

Jabatan : Guru PAI

Membenarkan bahwa Laporan Hasil Penelitian ini adalah hasil karya asli yang bersangkutan

dan telah diseminarkan di sekolah serta direvisi sesuai dengan kritik, saran dan masukan pada

saat seminar.

Boalemo, 9 Desember 2021


Kepala SMAN1 Tilamuta

ABD. AZIS DJAKATARA, S.Pd, M.Pd


NIP. 19700718 1997021001
LEMBAR IDENTITAS GURU

1. Nama Guru : Wawan Setiawan, S.Pd.I


2. Nama Sekolah : SMA Negeri 1Tilamuta
3. NUPTK : 721765667200003
4. Mapel yang diampu : PAI dan Budi Pekerti
5. Sertifikat Pendidik :-
6. Alamat : Jl. Nani Wartabone
a. RT / RW : 00/00
b. Dusun : III (Tiga)
c. Desa/Kelurahan : Piloliyanga
d. Kecamatan : Tilamuta
e. Kabupaten : Boalemo
f. Provinsi : Gorontalo
g. Telp./HP : 085399051113
h. Email : andilauha99@guru.sma.belajar.id
7. Alamat Sekolah : Jl. Siswa No.02 Desa Limbato
a. Dusun : 1 (satu)
b. Desa/Kelurahan : Desa Siswa
c. Kecamatan : Tilamuta
d. Kabupaten : Balemo
e. Provinsi : Gorontalo
SURAT KETERANGAN BUKTI SIMPAN PERPUSTAKAAN
Kepala Perpustakaan SMA Negeri 1 Tilamuta dengan ini menerangkankan bahwa:

Nama : Andi Lauha, S.Pd.I

Telah menulis PTK berjudul : Meningkatkan Kemampuan Menghafal Ayat Al-Quran

Dengan Metode Drill And Practice Di SMA Negeri 1

Tilamuta

Laporan PTK tersebut telah disimpan di Perpustakaan Perpustakaan SMA Negeri 1 Tilamuta

Mengetahui Boalemo, 10 Desember 2021


Kepala SMAN 1 Tilamuta Kepala Perpustakaan

ABD. AZIS DJAKATARA, S.Pd, M.Pd ANITA F. LOLOMBULAN, S.Pd


NIP. 19700718 1997021001 NIP. 19780418 200701 2 007
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur sudah selayaknya penulis panjatkan kehadirt Allah SWT.,
atas berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal
Penelitian Tindakan Kelas Ini. Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul
“MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AYAT Al-QURAN
DENGAN METODE DRILL AND PRACTICE SMA NEGERI 1
TILAMUTA”.
Shalawat dan salam penulis sampaikan ke pangkuan Nabi besar Muhammad
SAW yang telah menuntut umat manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh
dengan ilmu pengetahuan.
Peneilitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan
menghafal ayat Al-Quran terkait dengan materi pelajaran PAI terutama pada aspek
Al-Quran di SMAN Negeri 1 Tilamuta. Dengan selesainya proposal ini, penulis
dengan kerendahan hati mengucapkan terimakasih kepada Bapak Muhibbun A.
Tuiyo, S.Pd. M.Pd selaku kepala SMA Negeri 1 Tilamuta, Ibu Miranty I. Nono,
S.Ag dan Ibu Rosmiati Abdul, S.Pd.I Selaku guru PAI serta rekan guru SMA
Negeri 1 Tilamuta yang selalu mendukung dan membantu proses kelancaran
penelitian, juga peserta didik Kelas X 1 SMA Negeri 1 Tilamuta yang menjadi
objek penelitian PTK ini. Dan juga semua pihak yang telah membantu dan
memberikan dukungan. Semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan mendapat
balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari Proposal Penelitian Tindakan Kelas ini sangat jauh dari
kesempurnaan namun semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Dengan hati yang terbuka, kritik konstruktif dan saran yang bijak dari siapapun
sangat penulis harapkan.

Boalemo, Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………. i


KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………….. iv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. v
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….. vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 6
C. Batasan Masalah ......................................................................... 6
D. Cara Pemecahan Masalah ........................................................... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN


A. Landasan Teori ........................................................................... 9
1. Metode Penelitian ................................................................ 9
2. Metode Drill and Practice .................................................... 11
3. Meningkatkan Kemampuan Hafalan .......................................... 15
4. QS. Al-Maidah/5:48 dan QS. At-Taubah/9 :105…………….. 17
B. Kajian Penelitian yang Relevan ........................................................18
C. Kerangka Berpikif .............................................................................19
D. Hipotesis Tindakan ............................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................................21
B. Setting Penelitian ....................................................................... 22
C. Sumber Data ............................................................................... 22
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 24
E. Prosedur Penelitian .................................................................... 25
F. Teknik Analisis Data .................................................................. 28
G. Indikator Kriteria Keberhasilan .........................................................28
DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR LAMPIRAN

1. RPP ........................................................................................................................ 53

2. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................................... 83

3. Hasil Tindakan Setiap Siklus ................................................................................ 58

4. Dokumentasi Penelitian .........................................................................................89

iv
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Tabel 4.1 ……………………………………………………………………………………………. 33

3. Tabel 4.2 ……………………………………………………………………………………………. 33

4. Tabel 4.2 ……………………………………………………………………………………………. 39

5. Tabel 4.3 ……………………………………………………………………………………………. 40

6. Tabel 4.4 ……………………………………………………………………………………………. 42

7. Tabel 4.5 ……………………………………………………………………………………………. 45

6. Tabel 4.6 ……………………………………………………………………………………………. 47

v
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman

1. Gambar 2.1 ……………………………………………………………………………………………. 21

2. Gambar 3.1 ……………………………………………………………………………………………. 22

3. Gambar 4.1 ……………………………………………………………………………………………. 34

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini

berarti bahwa hasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat

tergantung pada proses belajar yang dialami oleh peserta didik, baik ketika

berada di lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah atau lingkungan

keluarga sendiri. Sehingga dalam belajar itu setidaknya melibatkan usaha

seseorang untuk menguasai suatu pengetahuan, kecakapan, serta keterampilan

secara terencana dan bertujuan. Tujuan dari seseorang belajar secara umum

adalah ingin mencapai prestasi yang tinggi dalam bidang pengetahuan, baik

secara kualitas maupun kuantitas. Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang

peserta didik harus senantiasa membiasakan diri untuk selalu ingat dan

bersungguhsungguh dalam belajar. (Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan

dengan Pendekatan).

Menurut Slavin dalam Fathurrohman (2017:1) “belajar adalah perubahan

yang relatif permanen dalam perilaku ataupun potensi perilaku sebagai hasil dari

pengalaman atau latihan yanag diperkuat.” Menurut Rusman (2017:1) “belajar

adalah suatu proses interaksi terhadap semua situasi individu peserta didik, baik

dalam proses melihat, mengamati, menalar, mencobakan, mengkomunikasikan,

dan memahami sesuatu.” Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu interaksi antar peserta didik yang dapat menyebabkan perubahan

kognitif, afektif dan psikomotor yang dihasilkan dari suatu pelatihan dan

1
pengalaman. Perubahan yang terjadi diakibatkan dari hasil belajar dapat terlihat

melalui suatu perubahan dan mempraktikan ajaran yang didapat, maka akan

menjadi suatu kebiasaan yang akan memunculkan jati diri dari individu tertentu.

Pada saat belajar setiap peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda-

beda dalam memproses informasi sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar.

Baru Hasil belajar dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor yaitu faktor dari dalam

diri dan faktor dari luar diri. Faktor yang ada pada dirinya sendiri, seperti kondisi

fisik, panca indera, bakat minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif,

dan faktor yang ada di luar dirinya seperti lingkungan alam, sosial, keadaan

bahan pelajaran, guru, sarana dan fasilitas serta administrasi. Menurut Wina

Sanjaya, dalam implementasi standar proses Pendidikan, guru merupakan

komponen yang sangat penting, sebab keberhasilan pelaksanaan proses

Pendidikan sangat tergantung pada guru sebagai ujung ombak. Oleh karena

itulah upaya peningkatan kualitas Pendidikan seharusnya dimulai dari

pembenahan kemampuan guru.

Wina Sanjaya, dalam bukunya Strategi Pembelajaran: Berorientasi

Standar Proses Pendidikan mengemukakan bahwa, salah satu kemampuan yang

harus dimiliki guru adalah bagaimana merancang suatu strategi pembelajaran

yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai. Oleh karena itu

pembelajaran berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam

kurikulum dengan menganalisa tujuan pembelajaran dan kerakteristik isi bidang

studi pendidikan yang tergandung dalam kurikulum dapat diaktulisasikan dalam

proses pembelajaran. Harus diketahui bahwa keberhasilan suatu penyampaian

pelajaran sangat dipengaruhi oleh ketetapan dalam pemilihan metode. Dalam arti

2
bahwa dalam kegiatan pembelajaran harus ada kesesuaian antara tujuan, pokok

bahasan dengan metode, situasi dan kondisi (peseta didik maupun sekolah) serta

kepribadian guru yang membawakan pelajaran. Masyarakat menempatkan guru

pada tempat yang lebih terhormat dilingkungannya karena dari seorang guru

diharapkan masyarakat mendapatkan ilmu pengetahuan. Ini berarti guru

berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia

seutuhnya berdasarkan Pancasila. Dalam keseluruhan proses Pendidikan di

sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, maksudnya

berhasil tidaknya pencapaian tujuan Pendidikan bergantung kepada bagaimana

proses belajar yang dialami oleh murid sebagai pendidik. Peneliti juga

melakukan observasi pada bulan Agustus – september 2022 dan memperoleh

hasil bahwa kondisi dalam proses pembelajaran

Peneliti juga melakukan observasi pada bulan Agustus – September 2022

dan memperoleh hasil bahwa kondisi dalam proses pembelajaran terutama pada

materi pokok QS. Al-Maidah/5 :48 dan At-Taubah/9:105, masih banyak peserta

didik yang belum mampu menghafal ayat tersebut. Adapun beberapa peserta

didik yang buta huruf atau tidak pandai membaca, pada saat guru menunjuk

peserta didik mempraktekkan pembelajaran Al-Qur’an maupun Hadits di depan

kelas masih kurang dalam penyebutan tajwid, dan sebagian peserta didik tidak

bersedia atau tidak berani untuk maju kedepan kelas. Hal ini menunjukkan

kurangnya kepercayaan diri dan pemahaman peserta didik dalam menyampaikan

pembelajaran. Penulis melakukan pengamatan di dalam kelas selama proses

pembelajaran aktivitas yang terjadi peserta didik bingung karena ketidak

tahuannya dalam membaca AL-Quran, sehingganya peserta didik lainnya

3
memilih keluar kelas dan lain-lain. Masih jurang dari 75% peserta didik belum

mampu menghafal secara fasih dan benar terkait dengan ayat al-quran dan hadit

terkait, di karenakan pendidik belum menerapkan model pembelajaran yang

melibatkan interaksi atara peserta didik dan pendidik, suasana kelas yang

cenderung vakum karena guru tersebut masih menggunakan metode ceramah

tanpa adanya variasi dan metode lain. Hal ini yang menyebabkan peserta didik

kurang antusias sehingga hasil belajar menjadi dampaknya. Pembelajaran

dengan menggunakan metode drill and practice untuk mengetahui kemampuan

peserta didik dalam miningkatkan hafalan QS. QS. Al-Maidah/5 :48 dan At-

Taubah/9:105 peserta didik yang dicapai peserta didik dalam pembelajaran

tersebut. Metode Drill and practice dilakukan dengan menggunakan latihan dan

penugasan serta praktek kemampuan peserta didik. Jadi metode drill and practice

adalah metode latihan dengan praktek yang dilakukan berulang-ulang untuk

mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan atau

keterampilan peserta didik yang telah dipelajari dan diharapkan agar

pengetahuan atau keterampilan yang telah dipelajari itu menjadi permanen, dan

dapat dipergunakan setiap saat oleh yang bersangkutan. Peneliti pada saat

observasi kelas, dalam kegiatan pembelajaran interaksi antara guru dengan

peserta didik tidak berjalan dengan aktif. Guru berceramah disertai tidak

membuat diskusi pada peserta didik ataupun pembuatan kelompok agar peserta

didik tidak membosankan.

Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti berkonsultasi dengan guru mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti lainnya untuk mengetahui

permasalahan tersebut. Maka dipilihlah metode pembelajaran drill and practice.

4
Metode drill and practice tepat diterapkan dalam pembelajaran mengulang dan

praktek. Metode drill and practice merupakan suatu cara mengajar dengan

memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari peserta didik

sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu, metode ini dapat diterapkan

pada mata pelajaran Elemen atau aspek Al-Qur’an dan Hadits khususnya untuk

materi pokok hafalan Ayat Al-Quran yang mana dapat merangsang peserta didik

untuk aktif menghafal dan murajaah hafalan yang diberikan guru pada peserta

didik. Dari pemaparan tersebut di atas, penelitian ini akan mengacu pada judul

sebagai berikut “Meningkatkan Kemampuan Menghafal Ayat Al-Quran Dengan

Metode Drill and Practice di SMA Negeri 1 Tilamuta” Penulis memilih judul ini

dikarenakan:

1. Kemampuan menghafal ayat Al-Qur’an bagi peserta didik di SMA Negeri

1 Tilamuta masih rendah dengan nilai terbaik 50% sedangkan dalam target

lulus dengan nilai Baik sebesar 75%. Demikian dapat disimpulkan bahwa

masih banyak yang belum mencapai nilai KKM.

2. Karena metode yang digunakan guru PAI dan Budi Pekerti khususnya pada

materi Aspek Al-Qur’ans sebelum menggunakan metode drill and practice

yaitu metode ceramah, metode ceramah ini bersifat lebih cepat

membosankan pada peserta didik untuk belajar atau belum optimal dan

belum mampu meningkatkan kemampuan menghafal ayat Al-Qur’an

Hadits, maka peneliti berinisiatif menggunakan metode drill and practice

untuk mengatasi masalah tersebut.

5
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa

masalah yang terjadi dalam pembelajaran sebagai berikut:

1. Metode yang digunakan oleh guru PAI dalam proses pembelajaran belum

optimal.

2. Kurangnya keterlibatan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran.

3. Masih banyak peserta didik yang belum mampu menghafal ayat Al-Quran

dan Hadits.

4. Hanya beberapa peserta didik yang mampu menghafal sesuai dengan hukum

bacaan.

C. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas maka dapat penulis kemukakan rumusan

masalah yakni, apakah penggunaan metode pembelajaran drill and practice

dalam meningkatkan hafalan ayat Al-Quran di SMA Negeri 1 tilamuta?

D. Cara Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan-permasalah yang telah diuraikan sebelumnya,

menghasilkan alternatif pemecahannya yaitu :

1. Penggunaan drill and practice sebagai upaya untuk meningkatkan

kemampuan menghafal ayat Al-Quran di SMA Negeri 1 Tilamuta.

2. Menentukan materi pokok yang akan diajarkan yaitu materi QS. Al-

Maidah/5: 48 dan QS. At-Taubah/9 :105

3. Mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan metode drill and practice dan media yang relevan.

4. Menyiapkan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).

6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana implementasi metode drill and practice untuk

meningkatkan kemampuan menghafal ayat Al-Quran SMA Negeri 1

Tilamuta.

b. Untuk mengetahui apakah penggunaan metode pembelajaran drill and

practice dapat meningkatkan hafalan ayat Al-Quran di SMA Negeri 1

Tilamuta.

2. Manfaat penelitian

a. Bagi guru,

1) Sebagai bahan masukan kepada guru mata pelajaran PAI dengan

menggunakan metode drill and practice terutama pada materi pokok

aspek Al-Qur’an dan Hadits .

2) Penggunaan metode drill and practice ini akan mempermudah guru

PAI dalam meningkatkan pembelajaran dikelas terutama pada materi

pokok QS. Al-Maidah/5 :48 dan At-Taubah/9:105.

b. Bagi peserta didik, dengan menggunakan metode drill and practice,

peserta didik diharapkan lebih efektif dalam pembelajaran di kelas.

c. Bagi sekolah, untuk menambah sumbangsih pemikiran sekolah dalam

meningkatkan kualitas hafalan peserta didiknya. Serta menambah sumber

keilmuan baru bagi sekolah sehingga sekolah dapat mengembangkan dan

mengimplementasikan metode drill and practice dalam proses

pembelajaran PAI terutama pada materi aspek Al-Quran dan Hadits.

7
d. Bagi peneliti, dengan menggunakan metode drill and practice diharapkan

menambah wawasan pengetahuan penulis, sebagai bahan untuk

memperluas peneliti dalam mempersiapkan pembelajaran kedepan.

8
BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Landasan Teori

1. Metode Pembelajaran

Metode berasal dari dua kata yaitu meta yang artinya melalui dan hodos yang

artinya jalan atau cara. Jadi metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai

suatu tujuan. Metode pembelajaran adalah cara sistematis dalam bentuk konkret

berupa langkah-langkah untuk mengefektifkan pelaksanaan suatu pembelajaran.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh pendapat Iskandarwassid dan Sunendar (2011,

hlm. 56) yang mengatakan bahwa metode pembelajaran adalah cara kerja yang

sistematis untuk memudahkan pelaksanaan berbagai kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan yang diinginkan atau ditentukan.

Sementara itu, Sutikno (2014, hlm. 33) berpendapat bahwa pengertian “metode”

secara harfiah berarti “cara”, metode adalah suatu cara atau prosedur yang

digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara kerja sistematis

yang memudahkan pelaksanaan pembelajaran berupa implementasi spesifik

langkah-langkah konkret agar terjadi proses pembelajaran yang efektif mencapai

suatu tujuan tertentu seperti perubahan positif pada peserta didik.

Pengertian Metode Metode dalam Bahasa Arab, dikenal dengan istilah

thariqah yang berarti langkah-langkah strategis dipersiapkan untuk melakukan

suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan Pendidikan, maka strategi tersebut

haruslah diwujudkan dalam proses Pendidikan, dalam rangka pengembangan sikap

mental dan kepribadian agar peserta didik menerima materi ajar dengan mudah,

9
efektif dan dapat dicernah dengan baik. Metode mengajar ialah cara yang

digunakan oleh guru untuk menyampaian pelajaran kepada peserta didik. Oleh

karena itu, guru dalam memilih metode mengajar harus tepat dengan tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan. Pemilihan metode ini sangat berpengaruh terhadap

hasil yang diperoleh. Selain itu, pemilihan metode pengajaran yang tepat akan

menimbulkan pembelajaran yang edukatif, kondusif, dan menantang.

Metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh

pendidik dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat

berlangsungnya proses pembelajaran, dengan demikian metode mengajar

merupakan alat untuk mencitakan proses pembelajaran. Metode mengajar itu

banyak macamnya; masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahannya.

Guru agama haruslah menyesuaikan metode apa yang cocok untuk satu kali

pertemuan, begitulah seterusnya, jadi integrase metode maksudnya adalah

menggunakan metode yang berbagai ragam dalam membahas pokok bahasan

tertentu yang disesuaikan dan cocok untuk pokok bahasan tersebut. Dalam

pandangan filosofis Pendidikan, metode merupakan alat yang dipergunakan untuk

mencapai tujuan Pendidikan, alat itu mempunyai fungsi ganda, yaitu bersifat

pilogragmatis dan monopragmatis.

Metode Sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan Faktor pertama yang

hendaknya dikaji oleh guru dalam rangka menetapkan metode mengajar ialah

tujuan pembelajaran. Tujuan ini hendaknya dijadikan patokan dalam memiliki dan

menetapkan efektivitas suatu metode mengajar. Apabila seorang guru

menggunakan metode mengajar yang tidak sesuai ddengan tujuan pembelajaran

10
maka yang ia lakukan bersifat sia-sia. Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan

dicapai didalam kegiatan belajar mengajar.

Tujuan adalah pedoman yang memberikan arah kemana kegiatan belajar

mengajar akan dibawa. Kegiatan belajar mengajar yang tidak mempunyai tujuan

sama halnya kepasar tanpa tujuan sehingga suker untuk menyeleksi mana kegiatan

yang harus dilakuan dan mana yang harus diabaikan dalam upaya untuk mencapai

keinginan yang dicita-citakan. Pada prinsipnya proses Pendidikan dan pengajaran

disekolah didalamnya dijiwai oleh adanya empat unsur penting Pendidikan yang

kesemuanya berkaitan hingga merupakan suatu kerangka dasar yang tidak lagi

mungkin dipisah-pisahkan.

2. Metode Drill and Practice

a. Pengertian Drill and Practice

Menurut (Roestiyah, 2008) teknik drill: “ialah teknik yang dapat

diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana peserta didik melaksanakan

kegiatan-kegiatan latihan atau drill”. Kata drill (latihan) mengandung arti

bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang sedangkan pratice (praktik) ialah

melaksanakan gerak dalam bidang tertentu misalnya menghitung, menulis,

olahraga dan sebagainya. Driil (latihan) and Practice ialah suatu teknik yang

dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana peserta didik

melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar peserta didik memiliki

ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.

Untuk kesuksesan pelaksanaan teknik latihan itu perlu instruktur atau guru

memperhatikan langkah-langkah atau prosedur. Langkah-langkah dalam

11
pembelajaran menggunakan metode driil (latihan) and practice. Menurut

(Roestiyah, 2008) sebagai berikut:

1) Gunakan latihan ini hanya untuk pelajaran atau tindakan yang dilakukan

secara otomatis, ialah yang dilakukan peserta didik tanpa menggunakan

pemikiran dan pertimbangan yang mendalam. Tetapi dapt dilakukan dengan

cepat seperti gerak refleksi saja, seperti : menghafal, menghitung, lari dan

sebagainya.

2) Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas ialah yang dapat

menanamkan pengertian pemahaman akan makna dan tujuan latihan

sebelum mereka melakukan. Latihan itu juga mampu menyadarkan peserta

didik akan keguanaan bagi kehidupannya saat sekarang ataupun di masa

yang akan datang. Juga dengan latihan itu peserta didik merasa perlunya

untuk melengkapi pelajaran yang diterimanya.

3) Di dalam latihan pendahuluan instruktur harus lebih menekankan pada

diagnose, kaarena latihan permulaan itu kita belum bisa mengharapkan

peserta didik dapat menghasilkan ketrampilan yang sempurna. Pada latihan

berikutnya guru perlu meneliti kesukaran atau hambatan yang timbul dan

dialami peserta didik, sehingga dapat memilih atau menentukan latihan

mana yang perlu diperbaiki. Kemudian instruktur menunjukkan kepada sisa

respone atau tanggapan yang telah benar dan memperbaiki

responseresponse yang salah. Kalau perlu guru mengadakan variasi latihan

dengan mengubah situasi dan kondisi latihan, sehingga timbul response

yang berbeda untuk peningkatan dan menyempurnaan kecakapan atau

keterampilannya.

12
4) Perlu mengutamakan ketepatan, agar peserta didik melakukan latihan secara

tepat, kemudian diperhatikan kecepatan agar peserta didik dapat melakukan

kecepatan atau keterampilan menurut waktu yang telah dilakukan dengan

tepat dan cepat.

5) Guru memperhitungkan waktu atau masa latihan yang singkat saja agar

tidak meletihkan dan membosankan, tetapi sering dilakukan pada

kesempatan yang lain. Masa latihan itu harus menyenangkan dan menarik,

bila perlu dengan mengubah situasi dan kondisi sehingga menimbulkan

optimis pada peserta didik dan kemungkinan rasa gembira itu bisa

menghasilkan keterampilan yang baik.

6) Guru dan peserta didik perlu memikirkan dan mengutamakan proses-proses

yang esensial atau yang inti, sehingga tidak tenggelam pada hal-hal yang

rendah atau tidak perlu kurang diperlukan.

7) Instruktur perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik,

sehingga kemampuan dan kebutuhan peserta didik masing-masing

tersalurkan atau dikembangkan. Maka dalam pelaksanaan latihan guru perlu

mengawasi dan memperhatikan latihan perseorangan.

b. Tujuan Metode Drill And Practice

Tujuan metode drill and practice adalah untuk memperoleh suatu

ketangkasan, keterampilan tentang sesuatu yang dipelajari anak dengan

melakukannya secara praktis pengetahuan-pengetahuan yang di pelajari anak

itu, dan setiap dipergunakan bila sewaktu-waktu diperlukan. Dari keterangan di

atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari metode drill and pratice adalah

untuk melatih kecakapan metoris dan mental, untuk memperkuat asosiasi yang

13
dibuat. Adapaun tujuan pengguaan metode drill and practice pada pembelajaran

Pendidikan Agama Islam pada materi aspek Al-Qur’an dan Hadits adalah untuk

melatih peserta didik supaya bagus terampil.

c. Langkah-langkah Penggunaan Metode Drill And Practice Metode drill and

practice hanya digunakan untuk bahan atau tindakan yang bersifat otomatis

yaitu:

1) Latihan harus memiliki arti dalam rangka yang lebih luas.

a. Sebelum diadakan latihan, anak didik perlu lebih mengetahui terlebih

dahulu arti latihan itu sendiri.

b. Peserta didik perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk

kehidupannya mereka selanjutnya.

c. Peserta didik harus mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu

diperlukan untuk melengkapi belajar.

2) Latihan-latihan itu pertama harus dilakukan dalam pertahap.

a. Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul.

b. Respon yang benar artinya harus dikuasai oleh peserta didik, sedangkan

respon yang salah harus diperbaiki.

c. Peserta didik memerlukan untuk mewarisi latihan, perkembangan arti

dan control.

d. Di dalam latihan pertama-tama ketepatan, kemudian kecepatan dan

pada akhirnya kedua-duanya harus tercapai.

3) Masa latihan harus relatife singkat, tetapi harus sering dilakukan pada waktu

lain.

4) Masa latihan harus menarik, gembira dan menyenangkan:

14
a. Agar hasil latihan memuaskan, minat intrinsic

b. Setiap kemajuan peserta didik harus jelas

c. Hasil latihan terbaik, dengan menggunakan sedikit emosi

5) Pada waktu latihan memerlukan waktu yang esensial.

6) Proses latihan dan kebutuhan harus sesuai dengan pergeseran individu:

a. Tingkat kecakapan yang diterima suatu saat tidak harus sama.

b. Latihan perseorangan sangat perlu dilakukan untuk menambah latihan

kelompok.

c. Dengan langkah-langkah di atas latihan di harapkan dapat betulbetul

bermanfaat bagi peserta didik untuk menguasai kecakapan tersebut, serta

dapat menumbuhkan pemahaman untuk melengkapi penguasaan

pelajaran yang diterima secara teori dan praktek.

3. Metode drill and practice dalam Al-Qur’an

Metode drill and practice adalah metode yang bertujuan untuk melatih peserta

didik melafalkan surat dan hadist untuk kemudian mempraktekkannya sampai

peserta didik benar-benar menguasai tanpa adanya kesalahan. Dalam Mengajar

pada umumnya merupakan usaha untuk menciptakan kondisi yang sedemikian

rupa, sehingga terjadinya interaksi antara murid dengan lingkungan termasuk

guru. Konsep guru PAI dalam proses pembelajaran termasuk penentuan

metode drill yang akan digunakan guru PAI. Metode drill and practice pada

materi pokok QS. Al Maidah/5 : 48 dan QS At-Taubah/9 :105.

3. Meningkatkan Kemampuan Hafalan

Hafalan secara etimologi adalah lawan dari lupa, yaitu selalu ingat dan

sedikit lupa. Penghafal adalah orang yang menghafal dengan cermat dan

15
termasuk sederetan kaum yang menghafal (Abdurrab Nawabudin dkk,

1996:23). Hafalan dalam bahasa Arab disebut Al-Hifzhu, berasal dari

HafizhYahfazhu-Hifzhun. Orang yang hafal disebut Hafizh, dan kalau banyak

misalnya suatu kaum disebut Hufazh (Abdurrab Nawabuddin; 1996:1).

Dengan menghafal, kita bisa langsung memahami, menulis, dan

menghafal dengan mudah dan cepat. Proses bekerjanya otak kanan justru

melalui hafalan yang berkesan, rasa cinta yang tinggi dan ikatan memori yang

terbangun dari rasa dalam hati. Fakta membuktikan bahwa dari 14 abad yang

silam, Rasulullah dan para sahabat sudah mengenalkan penggunaan otak

kanan. Ratusan hingga ribuan orang berhasil menghafal Al-Qur’an, meskipun

mayoritas mereka adalah buta huruf. (Boby, 2012:xxv)

Menghafal adalah suatu aktifitas mencamkan dengan sengaja dan

dikehendaki dengan sadar dan sungguh sungguh. Menghafal Al-Qur’an tidak

hanya menjadi tanggung jawab ulama, ustad dan kiai. Tapi, semua yang

mengaku muslim mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap Al-

Qur’an. Bukan untuk keuntungan Allah dan Rasul-Nya. Bukan untuk menjaga

Al-Qur’an agar tak punah, karena itu sudah urusan Allah yang menjaganya.

Tetapi, untuk manfaat besar kita sebagai hamba, sebagai makhluk yang

memerlukan pedoman dan petunjuk hidup agar meraih kebahagian hidup

didunia dan akhirat.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menghafal

Al-Qur’an berarti kecakapan memelihara atau menjaga Al-Qur’an sebagai

wahyu Allah melalui proses meresapkan lafaẓ-lafaẓ ayat Al-Qur’an sesuai

16
dengan kaidahkaidah membaca Al-Qur’an ke dalam pikiran agar bisa

mengingat dan melafalkannya kembali tanpa melihat mushaf atau tulisan

4. QS. Almaidah/5:48 dan QS At Taubah/9: 105

a. QS. Almaidah/5:48

َ َْ ُ ْ َ ََ ً ٰ ْ َ َ َ ّ ً ّ ّ َْ ٰ ْ َ َ َ ْ َْ
ٓ‫َوان َز آ ِا ْ ك ا ِك َب ِبا ِق ُمص ِدقا ِلما َب ْ َيد ْيهِ ِم َن ا ِك ِب َو ُم َه ْي ِمنا ْ هِ فا ك ْم َب ن ُه ْم ِبما‬
َ َ َ ً َ ْ ‫ُ َ َ َﱠ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َ ﱠ َ َ َ َ ْ َ ّ ُ ّ َ َ ْ َ ْ ُ ْ ْ َ ً ﱠ‬ َ َْ
‫ۗول ْو شا َۤء‬ ‫ان َزل اﷲ و ت ِبع اهواۤءهم عما اۤءك ِمن ا ِقۗ ِ ٍ جعلنا ِمنكم ِ عة ومِ نها ا‬
ًْ َ ْ ُ ُ ْ َ َ ٰ ْ َْ ُ َ ْ َ ْ ُ ٰ ٰ َ ْ ُ َ ُ ْ َ ّ ْ ٰ ‫ُ َ َ َ َ ُ ْ ُﱠ ً ﱠ َ ً ﱠ‬
‫اﷲ مر ِجعكم ِ يعا‬ ِ ‫اﷲ ع كم امة وا ِ دة و ِكن ِل بلوكم ِ ْ مآ اتىكم فاس ِبقوا ا تِۗ ِا‬
َ ْ ُ َْ َ ْ ْ ُْ ُ َ ْ ُ ََُُّ
ۙ‫ف ن ِبئكم ِبما ك تم ِف هِ ت ِلفون‬
Terjemah Kemenag 2019
48. Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi
Muhammad) dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab
yang diturunkan sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran
terhadapnya). Maka, putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang
diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka
dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk
setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat
(saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia
anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat
kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia
memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu perselisihkan.

Di dalam surat Al Maidah ayat 48 terkandung kebenaran alquran yang

penting dipelajari oleh umat muslim. Surat Al Maidah termasuk ke dalam

surat Madaniyah, bukan berarti semua ayatnya turun Ketika Nabi

Muhammad SAW di Madinah. Memang ada ayat-ayatnya yang turun di

Makkah, tetapi ini diturunkan sesudah Rasul hijrah ke Madinah. Arti Al

Maidah adalah hidangan. Nama arti Al Maidah sendiri diberikan terkait

dengan peristiwa saat para pengikut Nabi Isa meminta Allah SWT

menurunkan hidangan makanan dari langit. Inilah yang menjadi latar

belakang mengapa arti Al Maidah adalah hidangan. Perlu diketahui bahwa

17
surat Al Maidah terdiri dari 120 ayat. Sementara surat Al Maidah ayat ke 48

merupakan pembahasan Al-Qur’an yang diturunkan kepada umat manusia

melalui Nabi Muhammad SAW. Pada surat Al Maidah ayat 48 juga

disebutkan seandainya Allah menghendaki, niscaya dia akan menjadikanmu

satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia

yang telah ia anugerahkan kepadamu, maka berlomba-lombalah dalam

berbuat kebaikan.

b. QS At Taubah/9: 105

ٰ ٰ َ ُ ْ ْ ُٗ ُ َ َ
َ ‫ُ ﱡ‬ ُ ‫اع َم ُل ْوا َف َس َ َ ى‬
‫اﷲ ع َم ك ْم َو َر ُس ْو َوال ُمؤ ِم ْونۗ َو َس َ د ْون ِا‬
‫ِل ِم‬
ْ ُ
‫َوق ِل‬
َ ُْ َ َْ ْ ُْ ُ َ ْ ُ ُ ََُّ َ َ ‫َْ ْ َ ﱠ‬
ۚ ‫الغ ِب والشهاد ِة ف ن ِبئكم ِبما ك تم تعملو‬
‫ن‬
Terjemah Kemenag 2019
105. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bekerjalah! Maka, Allah, rasul-Nya,
dan orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu. Kamu akan
dikembalikan kepada (Zat) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu,
Dia akan memberitakan kepada kamu apa yang selama ini kamu kerjakan.”

Kandungan Surah At-Taubah ayat 105 adalah ayat yang mengajarkan tentang

motivasi amal dan etos kerja. Ayat ini sangat kental dengan makna etos kerja

yang diajarkan di dalam Al-Qur’an. Islam juga menganjurkan umatnya untuk

memiliki etos kerja yang tinggi. Hal ini terkandung dalam beberapa ayat di Al-

Qur’an salah satunya adalah Surah At-Taubah ayat 105.

Ayat ini membuktikan bahwa Islam mengajarkan kepada manusia untuk peduli

terhadap urusan dunia, tidak hanya menyangkut urusan akhirat. Kerja adalah

kegiatan yang bertujuan untuk mencari nafkah. Hal ini dalam Islam juga

digolongkan sebagai sebuah ibadah.

merangkum informasi tentang kandungan dan tafsir Surah At-Taubah ayat

105 tentang etos kerja.

18
B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan Taulia Siregar “Implementasi Penggunaan

Metode Drill And Practice Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Al-Qur‟an

Hadits Di Madrasah Tsanawiyah Islamiyah Tukka” Penelitian ini

menggunakan penelitian tindakan kelas yang berlangsung selama satu siklus.

Dari penelitian di atas, terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian

ini dengan beberapa penelitian yang telah disebutkan. Persamaan penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya terletak pada jenis penelitian yaitu PTK dan

kesamaan metode yang digunakan yaitu metode drill and practice. Sedangkan

perbedaannya dapat dilihat dari objek kajian dan lokasi penelitian. Objek kajian

dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan menghafal ayat QS. Al-

Maidah/5:48 dan At-Taubah/9:105.

C. Kerangka Berfikir

Proses belajar mengajar sebagai peristiwa penting dalam pendidikan perlu

ditingkatkan terutama dari segi kualitas, karena kualitas proses pembelajaran akan

mempengaruhi kualitas hasil belajar. Proses pembelajaran dipengaruhi oleh

kompomen-komponen yang secara faktual terlibat di dalamnya, di antaranya:

tujuan pembelajaran, guru dan peserta didik, metode, media, sumber belajar dan

penilaian. Komponen-komponen ini saling mempengaruhi sesuai dengan

tantangan situasi dan kompleksitas bidang kehidupan dengan berbagai

permasalahannya, maka sudah saatnya pembelajaran diarahkan pada

pembentukan sikap mandiri, cerdas dan kreatif.

Oleh karena itu, sudah saatnya pula terjadi perubahan pemikiran dalam

pendidikan dengan mengacu pada paradigma pembelajaran yang baru harus

19
menekankan pada aktivitas peserta didik untuk mengembangkan kemampuan

berpikir, kecakapan mencari dan menemukan, mengolah atau memproses

sehingga peserta didik lebih dominan dan peranan guru bergeser pada merancang

atau mendesain suatu pembelajaran. Perancangan dimulai dari persiapan materi,

tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran, sampai pada evaluasi yang

disampaikan pada peserta didik, untuk meningkatkan penguasaan materi

pembelajaran dan memahami apa yang telah dipelajari itu secara mendalam.

Pembelajaran dengan metode mind mapping adalah suatu model pembelajaran

yang lebih menitik beratkan pada upaya untuk menciptakan cara belajar yang

nyaman bagi peserta didik dan telah terbukti mampu meningkatkan motivasi anak

didik, prestasi peserta didik, meningkatkan rasa percaya diri, dan melanjutkan

penggunaan keterampilan sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Penerapan metode mind mapping pada penelitian ini dilakukan dengan

metode penelitian tindakan kelas (PTK). Berangkat dari kondisi awal dimana hasil

belajar peserta didik kelas X sebagian besar masih di bawah KKM, proses

pembelajaran yang berlangsung pun masih banyak menggunakan cara atau

metode-metode konvensional yang membuat peserta didik terlihat bosan dan

kurang berminat mengikuti pelajaran PAI. Metode drill and practice diharapkan

mampu merubah kondisi tersebut agar hasil belajar peserta didik pada mata

pelajaran PAI dan BP khususnya pada aspek Quran dan Hadits mengalami

peningkatan yang dibarengi dengan peningkatan minat belajar peserta didik.

Selain itu, mata pelajaran PAI dan BP yang selama ini dianggap membosankan

dan kurang menarik, melalui penerapan metode drill and practice di harapkan

membentuk persepsi yang positif bahwa PAI juga adalah mata pelajaran yang

20
menyenangkan seperti mata pelajaran yang lain.

Kerangka pemikiran ini dapat di gambarkan secara jelas pada bagan


berikut ini:

Guru belum Hasil Hafalan dari


Kondisi Awal Menggunakan metode Peserta didik masih
drill and practice Rendah

Tindakan drill and Siklus 1


Menggunakan Metode
practice

Kondisi Akhir Hasil Hafalan Peserta


Siklus 2
Didik Meningkat

(Gambar 2.1)

D. Hiptesis Tindakan

Hipotesis tindakan merupakan dugaan sementara dari penelitian yang

akan dilakukan. Adapun hipotesis yang penulis kemukakan dalam penelitian ini

adalah: Penggunaan metode Drill and practice dapat meningkatkan kemampuan

menghafal ayat QS. Al.Maidah/5:48 dan QS. At Taubah/9:105 di kelas X SMA

Negeri Tilamuta Tahun Pelajaran 2022/2023.

21
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas

(Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas (PTK) yang

merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas, dan

dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan. Dengan melaksanakan PTK,

para guru, pendidik dan peneliti yang terlibat akan secara langsung

mendapatkan metode yang tepat yang dibangun sendiri melalui tindakan yang

telah diuji kemanjurannya dalam proses pembelajaran sehingga guru menjadi

the theorizing practitioner.26 Tahapan penelitian tindakan kelas sebagaimana

dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Merencanakan tindakan (Planning),

2. Melaksanakan Tindakan (Action),

3. Observasi (Observation), dan

4. Refleksi (Reflektion).

Adapun prosedur penelitian tindakan kelas secara detail dapat

digambarkan sebagai berikut:

(Gambar 3.1)

22
B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tilamuta

yang beralamat di Jalan Peserta didik No. 02 Desa Limbato Kecamatan

Tilamuta Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, penelitian ini

dilaksanakan pada tahun pelajaran 2022/2023 semester ganjil, adapun

peneliti memilih tempat di SMA Negeri 1 Tilamuta dengan alasan:

a. Peneliti merupakan guru di SMA Negeri 1 Tilamuta.

b. Peneliti menemukan masalah di kelas X SMA Negeri 1 Tilamuta

mengenai peningkatan kemampuan menghafal QS. Al-Maidah/5 :48 dan

QS At-Taubah/9:105.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu pada tahun pelajaran

2022/2023 semester ganjil pada bulan September sampai Oktober 2022.

Penelitian dilaksanakan sesuai dengan jadwal mata pelajaran PAI dan BP

kelas X SMA Negeri 1 Tilamuta sehingga tidak mengganggu jadwal mata

pelajaran lainnya.

3. Sasaran Penelitian

1) Subjek Penelitian : Peserta didik Kelas X SMA Negeri 1 Tilamuta

2) Objek Penelitian : Peningkatan kemampuan menghafal ayat Al-Quran

bagi peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Tilamuta

23
C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh.

Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu:

a) Sumber Data Primer Sumber data primer, yaitu sumber pertama

dimana sebuah data dihasilkan. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah

peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Tilamuta Kecamatan Tilamuta. Kabupaten

Boalemo Provinsi Gorontalo.

Peserta didik yang diambil sebagai subjek adalah sebanyak 13 peserta

didik. Tiga belas peserta didik tersebut sebagai sampel yang terdiri dari 3

peserta didik yang mewakili merupakan peserta didik berkemampuan tinggi

dan dapat membaca Al-Quran dengan baik, 2 peserta didik yang mewakili

peserta didik dapat membaca Al-Quran dengan kemampuan sedang dan 8

peserta didik yang mewakili peserta didik yang buta huruf Al-Quran

berkemampuan rendah dalam memahami bacaan Al-Quran. Dari tiga belas

peserta didik tersebut mempunyai kemampuan berbeda tersebut dapat

diketahui tanggapan mereka yang dapat mewakili seluruh peserta didik

terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini menjadi

pertimbangan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan

menghafal QS Almaidah/5 : 48 dan QS. At-Taubah /9:105 menggunakan

metode Drill and Practice.

b) Sumber data sekunder

Sumber data skunder yaitu sumber data kedua sesudah sumber data primer.

Jenis data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah aktivitas

peserta didik dan guru dan dokumentasi/arsip. Sumber data primer dan

24
sekunder diharapkan dapat berperan membantu mengungkapkan data yang

diharapkan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penggunaan prosedur pengumpulan data yang tepat dapat diperoleh data yang

objektif dalam kegiatan penelitian. Beberapa teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian tindakan ini diantaranya:

1. Observasi/Pengamatan Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan

terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Ada dua

jenis observasi yang dilakukan, diantaranya:

(a) Observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan dimana observer

berada bersama objek yang diselidiki, dan

(b) Observasi tidak langsung, yaitu observasi atau pengamatan yang

dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan

diteliti. Observasi dilakukan pada saat peserta didik mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan metode mind mapping untuk

mengetahui bagaimana antusias peserta didik daam pembelajaran.

2. Dokumentasi Dokumentasi sudah lama digunakan dalam penelitian

sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumentasi sebagai

sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan

untuk meramalkan. Data yang diperoleh dari dokumen ini bisa digunakan

untuk melengkapi bahkan memperkuat data dari hasil wawancara dan

observasi, dan kemudian dianalisa dan ditafsirkan. Dokumentasi ini

meliputi data-data yang terkait dengan pembelajaran berupa nilai peserta

25
didik, foto yang menggambarkan aktivitas peserta didik saat mengikuti

pembelajaran Menghafal Ayat Al-Quran di kelas dan lain-lain.

3. Tes

Teknik tes digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi

belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan

materi QS Al-Maidah/5:48 dan QS At-Taubah/9 :105. Dengan

menggunakan rubrik penilaian keterampilan dalam mendemonstrasikan

hafalan untuk keberhasilan dalam penelitian ini.

E. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan siklus yang pertama yang terdiri dari

empat kegiatan. Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari

tindakan yang dilaksanakan pada siklus I (pertama) tersebut, penelitian

menentukan rancangan untuk siklus ke-II sebagai tambahan perbaikan dari

tindakan yang sebelumnya dan apabila merasa belum puas boleh dilanjutkan

dengan siklus ke-III tergantung dari kepuasan.

Siklus I

1. Perencanaan (Planning) Perencanaan tindakan kelas ini dilaksanakan dua

siklus. Adapun persiapan yang dilakukan yaitu

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan metode drill and practice yang dapat menciptakan

suasana menyenangkan bagi peserta didik.

b. Membuat instrumen pengamatan yang terdiri dari, lembar observasi,

untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik selama proses

26
pembelajaran dengan menggunakan drill and practice, dan instrumen

asesmen untuk mengukur hasil belajar.

2. Pelaksanaan Tindakan

Tahap tindakan merupakan tahap pelaksanaan dari semua rencana yang

telah dibuat. Langkah-langkah yang dilakukan mengacu pada kurikulum

yang berlaku dan hasilnya diharapkan berupa peningkatan keefektifan

proses pembelajaran yang bermuara pada peningkatan mutu hasil belajar

peserta didik. Pada tahap ini yang dilakukan guru yaitu:

a. Guru menyampaikan materi kompetensi yang ingin dicapai.

b. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 2-5

orang.

c. Peserta didik secara berkelompok secara aktif membaca secara

berulang ayat serta hadits dengan menggunakan metode drill and

practice.

d. Guru melihat keaktifan dan respon peserta didik terhadap materi

dengan menggunakan drill and practice ini.

3. Observasi

Pada tahapan pengamatan ini merupakan tahapan pengumpulan

data yang berkaitan dengan perbuatan yang terjadi dalam proses kegiatan

belajar mengajar. Kegiatan ini dapat dilaksanakan bersama-sama dengan

kolaborator sebagai mitra peneliti. Pengamatan tersebut digunakan untuk

mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai guru dalam

meningkatkan pemahaman belajar peserta didik.

27
4. Refleksi Dari pelaksanaan tindakan dan observasi yang telah dilakukan,

maka akan memperoleh informasi tentang penerapan metode drill and

practice, kemudian hasil tersebut dianalisis kemudian diadakan refleksi

terhadap 30 hasil analisis yang diperoleh sehingga dapat diketahui apakah

terjadi peningkatan hasil belajar setelah diadakan tindakan. Hasil refleksi

bisa digunakan dalam menyusun siklus berikutnya. Apabila siklus

selanjutnya perlu dilaksanakan, peneliti perlu memikirkan cara yang lebih

baik dalam tindakan yang akan dilakukan, hal ini dimaksudkan agar

tindakan yang dilakukan dapat lebih efektif memberikan dampak

peningkatan/ perbaikan, menuju ketercapaian tujuan penelitian.

Siklus II

Setelah melakukan tahapan siklus I, peneliti melanjutkan penelitian tindakan

kelas ini pada tahap siklus ke II, seperti halnya siklus yang pertama, siklus

kedua pun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi.

1. Perencanaan Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil

refleksi pada siklus pertama. Dari refleksi siklus I, peneliti menyusun

perencanaan untuk pelaksanaan penelitian Tindakan kelas pada siklus II.

Pada siklus ke II materi tetap sama dan tidak ada yang berubah, namun

sedikit ada perbedaan dengan siklus I, dimana peserta didik lebih dituntut

untuk mandiri dalam proses pembelajaran guna melihat peningkatan

kemampuan peserta didik dalam pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan Guru melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan metode drill and practice yang sesuai pada materi pelajaran,

berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama.

28
3. Pengamatan (Observasi) Peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil

pembelajaran dengan menggunakan metode drill and practice.

4. Refleksi Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ke II dan

menganalisis serta membuat metode pembelajaran metode drill and practice

untuk meningkatkan kemampuan menghafal QS.Al-Maidah/5:48 dan QS.

At-Taubah/9:105 peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Tilamuta Kabupaten

Boalemo Provinsi Gorontalo Tahun Pelajaran 2022/2023.

F. Teknik Analisis Data

a. Data Kuantitatif

Data Kualitatif diperoleh dari hasil tes formatif pada kondisi awal, siklus I

dan II. Hasil tes ditulis secara prosentase dengan langkah-langkah berikut:

1. Merekap nilai yang diperoleh peserta didik

2. Menghitung prosentase ketuntasan

c. Data kualitatif

Data kulaitatif ini diperoleh dari data non tes yaitu data observasi dan

pengamatan. Langkah-langkah penganalisisan adalah dengan

menganalisis lembar observasi yang telah diisi pada saat pembelajaran.

G. Indikator Kriteria Keberhasilan

Penerapan metode Drill and Practice dapat dikatakan berhasil jika indikator

keberhasilan dapat sesuai dengan tujuan pembelajaran. Adapun indikator

keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

1. Tindakan ini dikatakan berhasil jika peserta didik memiliki kemampuan

menghafal ayat QS.Al-Maidah/5:48 dan QS. At-Taubah/9:105.

29
2. Tindakan ini dikatakan berhasil jika peserta didik kelas kelas X SMA

Negeri 1 Tilamuta 85% memperoleh ketuntasan dalam menghafal ayat

QS.Al-Maidah/5:48 dan QS. At-Taubah/9:105 atau memperoleh nilai

minimal 75 sesuai dengan KKM.

30
BAB IV

HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Unit Kerja

a) Letak Geografis

Sekolah merupakan faktor pendukung untuk kemajuan peserta didik,

dengan sarana dan parasarana yang mencukupi sehingga akan menciptakan

keberhasilan dalam proses belajar mengajar. SMA Negeri 1 Tilamuta letaknya

sangatlah strategis karena berada tepat di jalan utama dan Pusat Pemerintahan

Kabupaten Boalemo. Adapun secara geografis letak SMA Negeri 1 Tilamuta berdiri

di atas sebidang tanah seluas 12.596 m², yang beralamat di:

Alamat : JL. Peserta didik No.02

Desa : Limbato

Kecamatan : Tilamuta

Kabupaten/Kota : Boalemo

Provinsi : Gorontalo

c) Profil SMA Negeri 1 Tilamuta

b. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tilamuta

c. NPSN : 40310709

d. Propinsi : Gorontalo

e. Kabupaten : Boalemo

f. Kecamatan : Tilamuta

g. Desa/Kelurahan : Limbato

h. Alamat : JL. Peserta didik No.02

31
i. Kode Pos : 96263

j. Telepon : 00432216453

k. Email : smansatil2301@gmail.com

l. Status Sekolah : Negeri

m. Akreditasi : Terakreditasi A

n. Tahun Berdiri : Tahun 1982

o. Luas Tanah : 12.596 m²

c) Visi dan Misi SMA Negeri 1 Tilamuta

1) Visi “Unggul dalam IMTAQ dan IPTEK.”

b) Misi

1. Menciptakan generasi yang percaya, beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa

2. Melaksanakan pendidikan yang inovatif, efektif, efisien, dan relevan.

3. Menumbuhkembangkan semangat keunggulan

4. Mewujudkan pengembangan kelembagaan dan manajemen sekolah yang

tangguh berbasis sekolah

5. Mewujudkan pengembangan Kurikulum yang lengkap dan terdepan.

c) Keadaan Guru dan Peserta Didik SMA Negeri 1 Tilamuta

Adanya guru dan peserta didik merupakan syarat adanya kegiatan

belajar mengajar. Banyaknya jumlah guru harus disesuaikan dengan

banyaknya jumlah peserta didik. Sesuai data yang diperoleh oleh peneliti

bahwa jumlah guru pengajar di SMA Negeri 1 Tilamuta berjumlah 58 orang

a. Guru Laki- Laki : 15 orang (9 ASN dan 6 Guru Tidak Tetap)

b. Guru Perempuan : 43 orang (32 ASN dan 11 GTT)

32
c. Tata Usaha : 4 orang (5 ASN dan 3 PTT)

Untuk jumlah Peserta Didik SMA Negeri 1 Tilamuta berjumlah 943

siwa, terdiri atas:

a. Peserta Didik Laki-laki : 415 orang

b. Peserta Didik Perempuan : 528 orang

e) Keadaan Sarana dan Prasarana

Keadaan sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting dalam
menunjang proses pendidikan. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki SMA
Negeri 1 Tilamuta sebagai berikut:

1) Bangunan dan Ruang

1. Data Sarpras
No Uraian Jumlah
1 Ruang Kelas 30
2 Ruang Lab 5
3 Ruang Perpus 1
4 Ruang Guru 1
5 Ruang Kepala Sekolah 1
6 Ruang Staf Office 1
7 Sanitasi/Toilet 5
8 Musholah 1
Koperasi Peserta didik
9 1
dan Kantin Sekolah
10 Ruang Keterampilan 1
TOTAL 47
Tabel 4.1
2. Data Rombongan Belajar
Jumlah Peserta
No Uraian Detail Didik Total
L 162
1 Kelas 10 348
P 186
L 138
2 Kelas 11 318
P 180
L 115
3 Kelas 12 277
P 162
Tabel 4.2

33
2) Administrasi Sekolah
Administrasi sekolah yang mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan
adalah :
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Kalender Pendidikan
3) Buku Catatan Hasil Belajar Peserta didik
4) Buku Kenaikan Kelas
5) Buku Induk
6) Klaper
7) Dokumen I dan II
8) Dan Lain-lain
f. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Tilamuta
Untuk menjalankan aktivitasnya SMA Negeri 1 Tilamuta memiliki struktur
organisasi yang dirancang sedemikian rupa agar segala aktivitas akademik
yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan dilembaga ini dapat berjalan
dengan baik, berhasil dan terjalin kerjasama yang baik, agar tujuan yang
ditetapkan oleh SMA Negeri 1 Tilamuta dapat tercapai dan dapat berjalan
secara optimal. Untuk lebih jelasnya bagan berikut menjelaskan struktur
organisasi yang ada SMA Negeri 1 Tilamuta.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 11 Tilamuta

Ketua Komite Kepala Sekolah


Lahmudin Hambali, S.Sos, M.Si Muhibbun A. Tuiyo, M.Pd

Bendahara Kepala Tata Usaha


Delly, A.Md Haryati Hasan, S.AP

Wakasek Sarpras Wakasek Kurikulum Wakasek Kepeserta Wakasek Hubmas


Ramdan Sene, S.Pd Celni Buluati, S.Pd didikan Umar, S.Pd, M.Pd
Alirman Abbas, S.Pd

Guru Mata Pelajaran Tenaga Tata Usaha


Wali Kelas
Guru Bimbingan Konseling
Tenaga Lapangan

(Bagan 1 Gambar Struktur)

34
2. Deskripsi Tindakan

a. Deskripsi Tindakan Siklus I

1. Tahap Perencanaan Siklus I

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan materi pelajaran dan perangkat

pembelajaran yang terdiri dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Di

dalam RPP memuat seluruh konsep pembelajaran, sumber, media pembelajaran,

metode pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Peneliti juga menyiapkan

lembar tugas yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran

menggunakan metode Drill and practice dalam pembelajaran membaca Q.S. al-

Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105. Peneliti juga menyiapkan lembar

observasi aktivitas peserta didik untuk merekam jalannya pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I


Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada

tanggal 7 Desember 2022. Penerapan tindakan mengacu pada pembelajaran yang

tertulis dalam RPP. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru. Target

yang ingin dicapai adalah peserta didik mampu mencapai kriteria ketuntasan

minimal (KKM) 75. Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar. Adapun kegiatan dalam siklus ini dapat diuraikan

seperti dibawah ini:

1) Peserta didik berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus Q.S. al-

Maidah/5: 48; dan Q.S At-Taubah/9: 105

2) Guru menyapa setiap peserta didik dengan kontak mata dan menanyakan

kondisi masing- masing dan menyampaikan apersepsi.

3) Guru membagi peserta didik secara berpasangan untuk melakukan latihan

membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105 perkata.

35
4) Guru menjelaskan bahwa peserta didik (sesuai pasangannya) akan saling

membantu untuk membaca dan menghafal baik arti perkata Q.S. al-

Maidah/5: 48; dan Q.S. atTaubah /9: 105.

5) Guru menampilkan video/gambar seorang remaja yang gigih dalam belajar

al-Qur’an.

6) Peserta didik membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105

dan hadis terkait secara bersama-sama dipimpin oleh guru.

7) Guru meminta salah satu peserta didik untuk membaca Q.S. al-Maidah/5:

48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105 dan hadis terkait

8) Guru memberikan koreksi atau penekanan terhadap bacaan peserta didik.

9) Secara berpasangan dengan metode drill and practice peserta didik

mengulang bacaan Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105

10) Peserta didik secara berpasangan melakukan latihan secara berulang-ulang

membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105

11) Peserta didik mengaplikasikan jika suatu latihan telah dikuasai

12) Evaluasi hasil latihan oleh guru terhadapt peserta didik tentang hafalan Q.S.

al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105

13) Guru meminta salah satu peserta didik untuk mereview kegiatan

pembelajaran hari ini, sebagai bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, peserta

didik tersebut kemudian memimpin doa selesai kegiatan.

14) Guru menutup pembelajaran dengan berdoabersama-sama.

3. Tahap Pengamatan/Observasi Siklus I

Setelah tahapan pelaksanaan tindakan, tahapan berikutnya adalah tahapan

observasi atau pengamatan. Pengamatan dilaksanakan secara langsung dengan

36
menggunakan format observasi yang telah disusun. Pengamatan ini

dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai

guru dalam proses pembalajaran. Aspek pengamatan dalam penelitian ini

mencakup aspek pengamatan pada guru dan aspek pengamatan pada peserta

didik. Aspek pengamatan pada guru meliputi:

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

2) Guru menanyakan kabar peserta didik dan melakukan absensi

3) Guru menyiapkan alat peraga untuk metode drell and practice.

4) Guru menjelaskan materi pelajaran

5) Guru menggunakan metode drell and practice

6) Guru memberikan evaluasi

7) Guru mengucapkan salam penutup

Adapun aspek yang diamati pada peserta didik adalah sebagai berikut:

1) Peserta didik menjawab salam

2) Peserta didik merespon panggilan presensi dari guru

3) Menyiapkan alat peraga

4) Peserta didik memperhatikan penjelasan dari guru

5) Peserta didik memberikan umpan balik dari penjelasan guru

6) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi

4. Tahap Analisis dan Refleksi Siklus I

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada peserta didik kelas X.1

di SMA Negeri 1 Tilamuta. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dari

pertengahan bulan september 2022. Subyek penelitian terdiri dari 31 peserta

didik Dalam pelaksanaan observasi, peneliti menggunakan metode observasi

37
sistematik. Yang mana dalam metode observasi ini digunakan untuk mengamati

kegiatan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga dapat

diketahui apakah proses pembelajaran berlangsung efektif atau tidak.

Sesuai dengan perencanaan penelitian tindakan sebelum siklus I bahwa

analisis pelaksanaan tindakan pada siklus I diketahui dari penyebaran tes.

Sebagai langkah awal untuk mengetahui kemampuan dalam membaca al-Qur’an

Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at- Taubah /9: 105 pada peserta didik kelas X.1

SMA Negeri 1 Tilamuta , penulis menyebarkan lembar tes yang berisi perintah

membaca al-Qur’an yaitu Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at- Taubah /9: 105

dengan baik dan benar sesuai kemampuan masing-masing peserta didik. Setiap

peserta didik membaca al-Qur’an Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at- Taubah/9:

105 dan guru menilai dengan aspek-aspek yang sudah dijadikan pedoman

penilaian membaca al-Qur’an, seperti tajwid dan makharijul huruf.

38
Tabel 4.3
Nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas X.1 SMA Negeri 1 Tilamuta
Jenis Nilai
No Nama
Kelamin Freetest Siklus 1
1 Abdul Adhan Ahmad L 85 85
2 Alfin Sado L 80 80
3 Alfazri Uliani P 82 82
4 Balqis Taningo P 80 85
5 Moh. Alferlon L 85 85
6 Moh. Farel Ali L 70 70
7 Moh Riad Potale L 75 75
8 Meikel Puadji L 70 80
9 Firaun Sahi L 80 80
0 Rabzul Uningo L 75 75
11 Rahmad Lingude L 75 75
12 Rahmad Badri Mampuk L 72 72
13 Iqyu Inaldo Taisi L 65 75
14 Irwansyah R. Rahman L 80 80
15 Marsel Sarapi L 75 75
16 Sahril Tahala L 80 85
17 Aidil Diko L 65 70
18 Alisa Kartika Dewi Hulungo P 75 75
19 Apriliyana Moluntunge P 80 80
20 Della Puspita Hasan P 70 80
21 Deys Miranda Saidi P 75 75
22 Nazwa Tri Ambarwati P 75 75
23 Nelsya Putri Ohrela P 72 72
24 Hijra Abjul P 75 75
25 Irmawati Mohi P 65 80
26 Fatmawati Botutihe P 75 75
27 Rosmianda Hunowu P 85 85
28 Putri Aulia Maharani P 70 70
29 Isra Salsabila P 75 75
30 Sri Alya Palapa P 70 80
31 Sutriyanti Taha P 70 80
Jumlah 2326 2406
Rata-Rata 72,68 75,18

Hasil tes awal membaca al-Qur’an peserta didik dapat memberikan gambaran
mengenai kondisi kemampuan peserta didik dalam membaca al-Qur’an yang
sebenarnya. Pada tes awal ini kemampuan rata-rata peserta didik mencapai 72,68
atau berkategori kurang. Seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

39
Tabel 4.4
Hasil Pra Siklus Kemampuan Baca Tulis al-Qur’an
No Nakegori Rentang F Jumlah %
1 Sangat Baik 81-100 4 337 12
2 Baik 66-80 24 1794 75
3 Cukup 60-65 3 195 9
4 Kurang ≤60

Jumlah 31 2326 96
Rata-rata 72,68

Dari tabel 4.3 diketahui bahwa ada 24 peserta didik yang mencapai skor 66-

80 dan 4 peserta didik yang mencapai skor 81-100, Jadi dalam tes awal kemampuan

rata-rata kelas 9% berkategori cukup. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh

peneliti, terdapat suatu hal yang menunjukkan bahwa pembelajaran membaca al-

Qur’an, kurang ditekankan dan kurang mendapat perhatian dari peserta didik. Hal

ini diketahui dengan melihat hasil belajar peserta didik di atas. Selain itu, metode

yang digunakan pun tidak sepenuhnya disesuaikan dengan pembelajaran membaca

al-Qur’an. Guru lebih banyak memberikan hafalan ayat-ayat yang ada dalam al-

Qur’an kepada peserta didik tanpa memberikan pembekalan membaca al-Qur’an

sesuai kaidah tajwid. Oleh karena itu, kemampuan membaca al-Qur’an pada peserta

didik kelas X.1sangat kurang dan hasil belajarnya tidak sesuai dengan Standar

Kriteria Ketuntasan Maksimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75.

Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada pra-siklus ini, dari 31 peserta didik

ternyata banyak peserta didik yang kurang memperhatikan, hal ini disebabkan

penyajian materi dengan ceramah merupakan hal yang membosankan bagi peserta

didik.

40
Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pra-siklus

dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Adanya beberapa peserta didik yang kurang memperhatikan, karena penyajian

materi masih dengan metode ceramah.

2. Adanya beberapa peserta didik yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan

standar ketuntasan, hal ini dikarenakan kurangnya penekanan guru terhadap

materi membaca Al-Qur’an.

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata kelas masih di bawah standar.

Pada tahap Siklus I, peneliti bertindak sebagai guru. Peneliti menyajikan materi

pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran yang menggunakan metode drell

and practice. Dengan alat peraga. Peneliti melakukan pengamatan terhadap situasi

pembelajaran. Dalam hasil pengamatan tersebut peneliti menemukan bahwa peserta

didik sangat tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Akan tetapi, mereka

belum fokus dalam materi pembelajaran. Meskipun demikian, ini merupakan

langkah yang baik, setidaknya dengan menggunakan PPt dalam metode drell and

practice mampu menarik perhatian peserta didik. Mereka juga masih kurang berani

dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan kepada guru atau tutor sebaya.

Kesulitan peserta didik dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an juga terlihat dari

hasil belajar peserta didik dalam mengerjakan tes yang masih belum sesuai dengan

apa yang diharapkan. Adapun dari hasil tes pada siklus I ini didapatkan hasil

sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini :

41
Tabel 4.5
Hasil Pra Siklus Kemampuan Baca Tulis al-Qur’an
No Nakegori Rentang F Jumlah %
1 Sangat Baik 81-100 4 337 12
2 Baik 66-80 26 1794 75
3 Cukup 60-65 1 195 9
4 Kurang ≤60

Jumlah 31 2326 96
Rata-rata 75.18

42
Tahap Refleksi
Tahap akhir dari siklus I ini adalah tahap refleksi. Pada tahap refleksi, peneliti
menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar observasi yang ada.
Hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut:
1) Faktor Pendukung
Sumber daya manusia (Guru) menjadi faktor pendukung utama dalam
pelaksanaan pembelajaran baca tulis al-Qur’an dengan metode drill and
practice. Sumber belajar/Buku dan PPt sudah ada guna untuk mendukung
kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
2) Faktor Penghambat
Pada siklus I ini guru masih ragu dan canggung dalam menyampaikan materi
pelajaran, suara tutor kurang jelas kadang terputus dalam menyampaikan
materi, dan guru belum jelas dalam memberikan instruksi penggunaan metode
drill and practice pada peserta didik dan kondisi peserta didik juga belum
memenuhi kriteria yang diinginkan guru.
3) Saran
Peneliti melakukan perbaikan tindakan yang akan dilakukan di siklus II. Guru
memperbaiki kegiatan pembelajaran dengan cara menyampaikan instruksi
yang jelas kepada peserta didik yang lainnya dalam penggunaan metode drill
and practice dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an surat Q.S. al-Maidah/5:
48; dan Q.S. at- Taubah /9: 105. Dari hasil belajar peserta didik belum ada
peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik dalam menyelesaikan
evaluasi yang diberikan oleh guru. Dari 31 peserta didik yang tuntas belajar
ada 6 peserta didik yang nilainya masih di bawah KKM, sedangkan 26 peserta
didik sudah tuntas, maka penelitian ini
dilanjutkan ke siklus II.

1. Tahap Perencanaan Siklus II


Pada tahap ini peneliti mempersiapkan materi pelajaran dan perangkat
pembelajaran yang terdiri dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Di
dalam RPP memuat seluruh konsep pembelajaran, sumber, media pembelajaran,
metode pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.

43
Peneliti juga menyiapkan lembar tugas yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran menggunakan metode drill and practice dalam pembelajaran
membaca Q.S. al- Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105. Peneliti juga
menyiapkan lembar observasi aktivitas peserta didik untuk merekam jalannya
pembelajaran.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal
8 Desember 2022. Penerapan tindakan mengacu pada pembelajaran yang tertulis
dalam RPP. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru. Target yang
ingin dicapai adalah peserta didik mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) 75. Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar.
3. Tahap Pengamatan/Observasi Siklus II
Setelah tahapan pelaksanaan tindakan, tahapan berikutnya adalah tahapan
observasi atau pengamatan. Pengamatan dilaksanakan secara langsung dengan
menggunakan format observasi yang telah disusun. Pengamatan ini
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai
guru dalam proses pembalajaran.
Aspek pengamatan dalam penelitian ini mencakup aspek pengamatan pada guru
dan aspek pengamatan pada peserta didik. Aspek pengamatan pada guru
meliputi:
1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
2) Guru menanyakan kabar peserta didik dan melakukan absensi
3) Guru menyiapkan alat peraga untuk metode drill and practice.
4) Guru menjelaskan materi pelajaran
5) Guru menggunakan metode drill and practice
6) Guru memberikan evaluasi
7) Guru mengucapkan salam penutup
Adapun aspek yang diamati pada peserta didik adalah sebagai berikut:
7) Peserta didik menjawab salam
8) Peserta didik merespon panggilan presensi dari guru
9) Menyiapkan alat peraga
8) Peserta didik memperhatikan penjelasan dari guru

44
9) Peserta didik memberikan umpan balik dari penjelasan guru

10) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi

4. Tahap Analisis dan Refleksi Siklus II

Penelitian Tindakan Kelas ini kembali dilaksanakan pada peserta didik kelas

X.1di SMA Negeri 1 Tilamuta. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan pada bulan

Desember 2022. Subyek penelitian terdiri dari 31 peserta didik Dalam pelaksanaan

observasi, peneliti menggunakan metode observasi sistematik. Yang mana dalam

metode observasi ini digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan peserta didik

dalam proses pembelajaran sehingga dapat diketahui apakah proses pembelajaran

berlangsung efektif atau tidak. Sesuai dengan perencanaan penelitian tindakan

siklus I bahwa analisis pelaksanaan tindakan pada siklus II diketahui dari

penyebaran tes. Sebagai langkah awal untuk mengetahui kemampuan dalam

membaca al-Qur’an Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at- Taubah /9: 105 pada peserta

didik kelas X.1 SMA Negeri 1 Tilamuta, penulis menyebarkan lembar tes yang

berisi perintah membaca al-Qur’an yaitu Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at- Taubah

/9: 105 dengan baik dan benar sesuai kemampuan masing-masing peserta didik.

Setiap peserta didik membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105

dan guru menilai dengan aspek-aspek yang sudah dijadikan pedoman penilaian

membaca al-Qur’an, seperti tajwid dan makharijul huruf.

45
Tabel 4.6
Nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas X.1 SMA Negeri 1 Tilamuta
Nilai
Jenis
No Nama Siklus
Kelamin Freetest
II
1 Abdul Adhan Ahmad L 85 90
2 Alfin Sado L 80 85
3 Alfazri Uliani P 82 88
4 Balqis Taningo P 85 90
5 Moh. Alferlon L 85 90
6 Moh. Farel Ali L 70 80
7 Moh Riad Potale L 75 85
8 Meikel Puadji L 80 88
9 Firaun Sahi L 80 88
0 Rabzul Uningo L 75 85
11 Rahmad Lingude L 75 85
12 Rahmad Badri Mampuk L 72 85
13 Iqyu Inaldo Taisi L 75 85
14 Irwansyah R. Rahman L 80 90
15 Marsel Sarapi L 75 85
16 Sahril Tahala L 85 90
17 Aidil Diko L 70 85
18 Alisa Kartika Dewi Hulungo P 75 85
19 Apriliyana Moluntunge P 80 85
20 Della Puspita Hasan P 80 85
21 Deys Miranda Saidi P 75 80
22 Nazwa Tri Ambarwati P 75 80
23 Nelsya Putri Ohrela P 72 80
24 Hijra Abjul P 75 80
25 Irmawati Mohi P 80 80
26 Fatmawati Botutihe P 75 80

46
27 Rosmianda Hunowu P 85 85
28 Putri Aulia Maharani P 70 80
29 Isra Salsabila P 75 80
30 Sri Alya Palapa P 80 80
31 Sutriyanti Taha P 80 80
Jumlah 2326 2614
Rata-Rata 72,68 84,32
Pada siklus II ini hasil belajar peserta didik terjadi peningkatan kemampuan
membaca Al-Qur’an. Dari 32 peserta didik, semua sudah mencapai nilai KKM (70),
dengan nilai rata-rata 84.32. Setelah peneliti melaksanakan penelitian tindakan
kelas dalam meningkatkan kemampuan membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S.
at- Taubah /9: 105 dengan metode drill and practice pada peserta didik kelas X.1
SMA Negeri 1 Tilamuta dapat diketahui dari tabel di bawah ini.

Tabel 4.6
Hasil Siklus II Kemampuan Baca Tulis al-Qur’an
No Nakegori Rentang F Jumlah %
1 Sangat Baik 81-100 17 1729 55
2 Baik 66-80 14 885 45
3 Cukup 60-65 0 0 0
4 Kurang ≤60 0 0 0

Jumlah 31 2614 100


Rata-rata 84,32

Dari tabel 4.6 dapat diketahui adanya peningkatan kemampuan peserta didik

namun hasilnya sudah cukup memuaskan dengan diketahui hasil tes yakni ada 6

peserta didik (19%) yang mencapai skor 81-100 (kategori sempurna). Peserta didik

yang mencapai nilai 61-80 sebanyak 26 peserta didik (81%). Jadi, dalam tes siklus

II kemampuan rata-rata kelas 76,72 berkategori baik.

47
5) Tahap Refleksi

Tahap akhir dari siklus II ini adalah tahap refleksi. Pada tahap refleksi, peneliti

menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar observasi yang ada.

Hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut:

a) Faktor Pendukung

Sumber daya manusia (Guru) dan sumber belajara menjadi faktor pendukung utama

dalam pelaksanaan pembelajaran baca tulis al-Qur’an dengan metode drill and

practice

b) Faktor Penghambat

Pada siklus II ini masih ada peserta didik yang kurang fokus memperhatikan

instruksi yang diberikan guru.

c) Saran
Guru memperbaiki kegiatan pembelajaran dengan cara menyampaikan

instruksi yang jelas kepada peserta didik yang lainnya dalam penggunaan metode

talaqqi dalam pembelajaran menghafal Al-Qur’an surat Q.S. al-Maidah/5: 48; dan

Q.S. at- Taubah /9: 105. Dari hasil belajar peserta didik mengalami banyak

peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik dalam menyelesaikan evaluasi

yang diberikan oleh guru. Dari 31 peserta didik semua telah mencapai nilai KKM.

Pada siklus II ini hasil belajar peserta didik terjadi peningkatan kemampuan

menghafal Al-Qur’an. Dari 31 peserta didik, semua sudah mencapai nilai KKM

(75), dengan nilai rata-rata 84.32. Setelah peneliti melaksanakan penelitian

tindakan kelas dalam meningkatkan kemampuan menghafal Q.S. al-Maidah/5: 48;

dan Q.S. at- Taubah /9: 105 dengan metode drill and praktice pada peserta didik

kelas X.1 SMA Negeri 1 Tilamuta dapat diketahui dari tabel di bawah ini.

48
Hasil tes awal membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at- Taubah /9: 105 peserta

didik dapat memberikan gambaran mengenai kondisi kemampuan peserta didik

dalam menghafal al-Qur’an yang sebenarnya. Pada tes awal ini kemampuan rata

rata peserta didik mencapai 69,84 atau berkategori kurang. Hal ini menunjukkan

bahwa kemampuan rata-rata kelas masih di bawah standar.

Salah satu alternatif untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan

menggunakan metode drill and practice dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan

cara ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menghafal al Qur’an peserta

didk sesuai kaidah tajwid, dan hasilnya lebih maksimal. Peserta didik dapat

memahami tata cara membaca Q.S. al- Maidah/5: 48; dan Q.S. at- Taubah /9: 105

dengan baik dan benar, penerapan metode drill and practice pada materi menghafal

Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at- Taubah /9: 105 dapat mengoptimalkan

kemampuan peserta didik dalam mengahafal al-Qur’an.

49
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas X.1 SMA Negeri 1

Tilamuta, dapat disimpulkan bahwa Penggunaan metode drell and practice dapat

meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada peserta didik di kelas X.1

SMA Negeri 1 Tilamuta Tahun Pelajaran 2022/2023, dibuktikan dengan

meningkatnya hasil kemampuan menghafal Q.S. al- Maidah/5: 48; dan Q.S. at-

Taubah /9: 105 peserta didik pada setiap siklus.

Dan dari data di atas dapat peneliti simpulkan bahwa penerapan dengan

menggunakan metode drill and practice dapat mempengaruhi hasil belajar peserta

didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Q.S. al-Maidah/5: 48;

dan Q.S. at- Taubah /9: 105 Kelas X.1 SMA Negeri 1 Tilamuta. Hal ini dibuktikan

dari hasil rekapitulasi nilai peserta didik per siklus yang menunjukkan bahwa

kemampuan menghafal Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at- Taubah /9: 105 peserta

didik mengalami peningkatan dari siklus I rata-rata 73% dan pada

siklus II rata-rata 84 %.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam

pembelajaran agar aktivitas peserta didik dan penguasaan materi pelajaran

meningkat adalah:

1) Kepada guru sebaiknya lebih kreatif dan variatif dalam menggunakan strategi

pembelajaran. Hal ini akan menghilangkan kejenuhan para peserta didik selama

mengikuti proses pembelajaran.

50
2) Guru sebaiknya lebih berani dalam menggunakan strategi baru dan

menggunakan metode drill and practice yang sesuai dengan materi dalam

pembelajaran, karena dengan menggunakan metode drill and practice dan

metode-metode yang variatif dapat meningkatkan minat peserta didik untuk

mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Selain itu juga dapat meningkatkan

pemahaman peserta didik dalam materi pembelajaran.

3) Dan bagi peserta didik diharapkan lebih fokus, lebih aktif dan rajin dalam

belajar.

51
DAFTAR PUSTAKA

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 89

Wina, Sanjaya, Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

(Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006), h. 155.

Bobby Herwibowo. Menghafal Al-Qur’an Semudah Tersenyum. (Sukoharjo: CV.

Farishma Indonesia, 2014) 352.

Luthfi, Ahmad, Pembelajaran Al-Qu’an dan Hafits, Direktrat Jenderal Pendidikan

Islam Departemen Agama Republik Indonesia, ( Jakarta 2009).

Widiyanita Rahma (2007). Pengaruh Kegiatan Menghafal Al-Quran Terhadap

Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam, Malang:UIN.

Departemen Agama. 2006. Al-Qur’an dan Terjemahan. Bandung: CV Penerbit

Diponegoro

Dimyati dan Mudjiono. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

52
LAMPIRAN :

RPP/MODUL

MODUL AJAR PAIBP


(1)

1. Informasi Umum

A. Identitas Modul
Penyusun Andi Lauha, S.Pd.I
Nama Sekolah SMA Negeri 1 Tilamuta
Tahun Penyusunan 2022
Jenjang Sekolah SMA
Alokasi Waktu 10 JP ( 5 x Pertemuan )
Elemen Al-Qur’an Hadis
Fase E
Capaian Pembelajaran :
Peserta didik mampu, menganalisis ayat Al-Qur’an dan hadis tentang perintah untuk
berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja; dapat membaca Al-Qur`an dengan tartil,
menghafal dengan fasih dan lancar ayat Al-Qur’an serta hadis tentang perintah untuk
berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja; dapat menyajikan konten dan paparan
tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja; meyakini bahwa
sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja adalah perintah agama; dan
membiasakan sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja
B. Kompetensi Awal
1. Bacaan Q.S. Al-Maidah/5: 48 dan Q.S. At-Taubah/9: 105.
2. Hafalan Q.S. Al-Maidah/5: 48 dan Q.S. At-Taubah/9: 105.
3. Tafsir Q.S. Al-Maidah/5: 48 dan Q.S. At-Taubah/9: 105.
4. Penerapan perilaku kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja.
5. Manfaat perilaku kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja.
C. Profil Pelajar Pancasila
Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, gotong –
royong, mandiri, kreatif dan bernalar kritis.
D. Sarana Dan Prasarana
 Laptop / Komputer dan LCD
 Slide Power Point
 Handphone
 Papan Tulis
E. Target Peserta Didik
 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.

53
 Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya
satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan
pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka
panjang, dsb.
 Mampu mencapai keterampilan berpikir atas/tinggi ( HOTS ), dan memiliki
keteram[ilan memimpin.
F. Model Dan Metode Pembelajaran
Pertemuan 1 : Metode talaqqi atau demonstrasi, yaitu guru memberikan contoh langsung
bacaan Al-Qur`an atau guru dapat menggunakan media pembelajaran
digital berupa video interaktif bacaan Al-Qur`an.
Pertemuan 2 : Metode drill and practice dan metode sorogan.
1. Teknik berpasangan sesuai bangku tempat duduk
2. Teknik penugasan individu dan atau kelompok
3. Teknik menyalin, yakni menyalin bacaan Al-Qur`an di buku tugas
Pertemuan 3 : Model inquiry learning
Pertemuan 4 : Model pembelajaran discovery learning
Pertemuan 5 : Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning)
Catatan khusus :
Apabila aktivitas pembelajaran dilakukan jarak jauh (dalam jaringan) maka diberikan
alternatif sebagai berikut: menggunakan metode demontrasi dengan aplikasi meeting online
seperti Microsoft Teams, Zoom Meeting, Google Meet, Webex, dan sejenisnya. Atau
menggunakan akun media sosial seperti Facebook, Telegram, Whatsapp dan sejenisnya.
Dalam hal ini guru memberikan contoh langsung bacaan Al- Qur`an, kemudian peserta
didik menirukan bacaan tersebut berulang kali sampai fasih dan lancar hingga mampu
menghafalnya

2. Komponen Inti

A. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 :
Peserta didik dapat membaca Q.S. Al-Maidah/5: 48 tentang kompetisi dalam kebaikan dan Q.S.
At-Taubah/9: 105 tentang etos kerja dengan tartil dan sesuai kaidah tajwid serta terbiasa
tadarus Al-Qur`an setiap hari.

Pertemuan 2 :
Peserta didik dapat menghafal Q.S. Al- Maidah/5: 48 dan Q.S. At-Taubah/9: 105 dan hadis
tentang kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja dengan fasih dan lancar.

Pertemuan 3 :
Peserta didik dapat menganalisis asbabun nuzul dan tafsir Q.S. Al- Maidah/5: 48 dan Q.S.
At-Taubah/9: 105.

Pertemuan 4 :
Peserta didik dapat menganalisis manfaat dari penerapan perilaku kompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja dalam kehidupan sehari-hari.

54
Pertemuan 5 :
Peserta didik dapat membuat dan menyajikan paparan tentang Q.S. Al-Maidah/5: 48
dan Q.S. At-Taubah/9: 105 dan hadis tentang kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja.

B. Asesmen
 Asesmen Formatif.
 Asesmen Sumatif.
C. Pemahaman Bermakna
Kompetisi dalam kebaikan, etos kerja dilakukan dengan 6M:
 Mengawali dengan basmalah
 Melakukan dengan penuh semangat
 Menjaga konsistensi
 Mempelajari ilmu yang terkait
 Membiasakan bekerja sama
 Mengamati, meniru, dan memodifikasi
D. Pertanyaa Pemantik

Peserta didik diminta mencermati gambar terkait materi dan menuliskan komentar atau pesan
moral yang terkandung dalam gambar di bawah ini :

Gambar 1.1 Proses pembuatan film animasi

Gambar 1.2 Penyerahan piala kepada juara lomba


Karya Ilmiah

Gambar 1.3 Menjaga kebersihan lingkungan

Gambar 1.4 Bergegas shalat jamaah di masjid

55
E. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Waktu
(Menit)

Pendahuluan 10
1) Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop/komputer, LCD,speaker
active, handphone, kamera, atau media lain.
2) Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk berdoa
bersama-sama, tadarus Al-Qur`an, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapian, danposisi tempat duduk peserta didik.
3) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan
kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
4) Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing.

Kegiatan Inti 70

Pertemuan Pertama menggunakan metode Demonstrasi :


Langkah-langkah sebagai berikut :
1) Guru meminta peserta didik untuk mengamati infografis. Infografis tersebut
berisi materi tentang Q.S. Al-Maidah/5: 48 dan Q.S. At-Taubah/9: 105 dan hadis
tentang kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja.
2) Guru memberikan informasi tambahan untuk memperkuat pemahaman peserta
didik terhadap infografis tersebut.
3) Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar (tadabbur) dan menuliskan
pesan-pesan moral pada setiap gambar.
4) Guru meminta peserta didik untuk membaca kisah inspiratif terkait dengan materi
pelajaran, yakni kisah seorang ulama hadis yang ribuan kali khatam Al-Qur`an.
5) Peserta didik diminta menuliskan nilai-nilai keteladanan dari kisah inspiratif
tersebut di buku masing-masing.
6) Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk mulai membahas materi pelajaran
dan aktivitas-aktivias di dalamnya pada rubrik.
7) Guru mendemonstrasikan bacaan Q.S. Al-Maidah/5: 48 dan Q.S. At-Taubah/9: 105
dihadapan peserta didik.
8) Peserta didik memperhatikan dengan seksama, terutama pada gerakan mulut guru
dan menirukannya.
9) Peserta didik membentuk kelompok dengan mempertimbangkan heterogenitas.
10) Peserta didik yang paling fasih dan lancar dalam membacaAl- Qur`an disebar pada
tiap kelompok dan bertindak sebagai guru tutor sebaya.

56
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Waktu
(Menit)
11) Anggota kelompok belajar membaca Al-Qur`an dipandu oleh guru tutor sebaya.

Kegiatan Penutup 10
1) Peserta didik menyimpulkan materi di bawah bimbingan guru.
2) Guru menyampaikan konfirmasi (penguatan materi).
3) Melakukan evaluasi dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan.
4) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan
salam.

Pertemuan Kedua
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Waktu
(Menit)

Pendahuluan 10
1) Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop/komputer, LCD,speaker
active, handphone, kamera, atau media lain.
2) Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk berdoa
bersama-sama, tadarus Al-Qur`an, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapian, danposisi tempat duduk peserta didik.
3) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan
kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
4) Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing.

Kegiatan Inti 70

Pertemuan Kedua menggunakan metode Drill and practice dan metode Sorogan
:
Langkah-langkah sebagai berikut :
1) Guru meminta peserta didik membaca arti per kata dari Q.S. Al-Maidah/5:
48 dan Q.S. At-Taubah/9: 105, kemudian membaca ayat beserta terjemahnya.
2) Peserta didik berlatih dan praktik membaca arti per kata dari Q.S. Al-Maidah/5: 48
dan Q.S. At-Taubah/9: 105, kemudian membaca ayat berserta terjemahnya secara
berpasangan.
3) Peserta didik menghafal arti per kata, kemudian menghafal ayat berserta
terjemahnya secara berpasangan.
4) Masing-masing peserta didik mendemonstrasikan hafalan dihadapan guru secara
bergantian.

57
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Waktu
(Menit)
5) Untuk memperkuat hafalan, guru meminta peserta didik untuk menyalin Q.S. Al-
Maidah/5: 48 dan Q.S. At-Taubah/9: 105 beserta terjemahnya.

Kegiatan Penutup 10
1) Peserta didik menyimpulkan materi di bawah bimbingan guru.
2) Guru menyampaikan konfirmasi (penguatan materi).
3) Melakukan evaluasi dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan.
4) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan
salam.

Pertemuan Ketiga

Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Waktu
(Menit)

Pendahuluan 10
1) Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop/komputer, LCD,speaker
active, handphone, kamera, atau media lain.
2) Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk berdoa
bersama-sama, tadarus Al-Qur`an, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapian, danposisi tempat duduk peserta didik.
3) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan
kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
4) Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing.

Kegiatan Inti 70

Pertemuan Ketiga menggunakan model Inquiry Learning :


Langkah-langkah sebagai berikut :
1) Guru menciptakan suasana kondusif selama proses pembelajaran.
2) Guru menjelaskan ruang lingkup materi dan tujuan pembelajaran.
3) Guru memberikan permasalahan terkait asbabun nuzul dan tafsir Q.S. Al-
Maidah/5: 48 dan Q.S. At-Taubah/9: 105.
4) Guru meminta peserta didik merumuskan masalah terkait asbabun nuzul dan
tafsir Q.S. Al-Maidah/5: 48 dan Q.S. At- Taubah/9: 105.
5) Peserta didik mendiskusikan jawaban atas rumusan masalah.

58
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Waktu
(Menit)
6) Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan data daninformasi dari kitab-
kitab tafsir untuk menjawab rumusan masalah.
7) Peserta didik melakukan analisa perbandingan isi masing- masing kitab tafsir
8) Peserta didik mempresentasikan di depan kelas dan secara bersama-sama
menyimpulkan hasil temuan yang diperoleh.

Kegiatan Penutup 10
1) Peserta didik menyimpulkan materi di bawah bimbingan guru.
2) Guru menyampaikan konfirmasi (penguatan materi).
3) Melakukan evaluasi dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan.
4) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan
salam.

Pertemuan Keempat

Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Waktu
(Menit)

Pendahuluan 10
1) Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop/komputer, LCD,speaker
active, handphone, kamera, atau media lain.
2) Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk berdoa
bersama-sama, tadarus Al-Qur`an, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapian, danposisi tempat duduk peserta didik.
3) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan
kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
4) Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing.

Kegiatan Inti 70

Pertemuan Keempat menggunakan model pembelajaran Discovery Learning (


berbasis penyingkapan ) :
Langkah-langkah sebagai berikut :
1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi.

59
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Waktu
(Menit)
2) Guru memberikan permasalahan terkait penerapan perilaku kompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja beserta manfaatnyadalam kehidupan sehari-hari.
3) Guru meminta peserta didik merumuskan masalah terkait penerapan perilaku
kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja beserta manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
4) Peserta didik mendiskusikan jawaban atas rumusan masalah.
5) Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi dari referensi
buku-buku yang relevan untuk menjawab rumusan masalah.
6) Peserta didik melakukan pengolahan data dan informasi dengan mendiskusikan
di dalam kelompoknya
7) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
8) Secara bersama-sama menyimpulkan hasil temuan yang diperoleh.

Kegiatan Penutup 10
1) Peserta didik menyimpulkan materi di bawah bimbingan guru.
2) Guru menyampaikan konfirmasi (penguatan materi).
3) Melakukan evaluasi dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan.
4) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan
salam.

Pertemuan Kelima
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Waktu
(Menit)

Pendahuluan 10
1) Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop/komputer, LCD,
speaker active, handphone, kamera, atau media lain.
2) Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk berdoa
bersama-sama, tadarus Al-Qur`an, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapian, danposisi tempat duduk peserta didik.
3) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan
kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
4) Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-
masing.

60
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Waktu
(Menit)

Kegiatan Inti 70

Pertemuan Kelima menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (


project based learning )
Langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek adalah:
1) Guru mengajukan pertanyaan tentang perilaku kompetisi dalam kebaikan
sesuai dengan kandungan Q.S. Al-Maidah/5: 48 dan perilaku etos kerja sesuai
dengan kandungan Q.S. At- Taubah/9: 105.
2) Guru bersama peserta didik merancang proyek yakni membuat paparan
digital.
3) Menyusun jadwal yang berisi target waktu penyelesaikan proyek.
4) Guru memantau aktivitas peserta didik dan kemajuan proyek.
5) Menilai hasil proyek untuk mengukur ketercapaian kriteria ketuntasan
minimal.
6) Mengevaluasi pengalaman saat merancang dan membuat proyek, dan
bersama-sama melakukan refleksi.
7) Guru meminta peserta didik untuk membaca rangkumanyang berisi poin-
poin penting materi.

Kegiatan Penutup 10
1) Peserta didik menyimpulkan materi di bawah bimbingan guru.
2) Guru menyampaikan konfirmasi (penguatan materi).
3) Melakukan evaluasi dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang
sudah dilaksanakan.
4) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan
mengucapkan salam.

E. Refleksi Peserta Didik Dan Guru

 Refleksi Untuk Peserta Didik

Nama Peserta Didik : ………..


Kelas : ………..

61
Kemukakan pendapatmu terkait manfaat yang diperoleh setelah mempelajari materi
dan berikan alasannya !.
Sangat Bermanfaat Cukup Kurang Sangat Kurang
Bermanfaat Bermanfaat Bermanfaat Bermanfaat

………………………………………………………………………
………..
Alasannya
……………………………………………………………………
…………..

Setelah mempelajari materi Berkompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja, maka
pengetahuan, wawasan dan pemahaman yang diperoleh semakin bertambah serta
harapannya adalah untuk bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tuliskanlah
refleksimu !.
…………………………………………………………………………………………
………………

…………………………………………………………………………………………
………………
…………………………………………………………………………………………
………………
…………………………………………………………………………………………
………………
…………………………………………………………………………………………
………………

 Refleksi Untuk Guru

1. Apakah semua peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran?


2. Kesulitan apa yang dialami?
3. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
4. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuanberpikir kritis
pada diri peserta didik ?
5. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran peserta didik tentang
pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menyayangi?
6. Jika ingin menjadi orang yang sukses, maka jalan untuk menempuhnya bukanlah
perkara yang mudah, kita dituntut agar mampu mengatasi semua hambatan dan
tantangan itu dengan ketekunan dan kerja keras serta doa agar Allah swt.
memberi jalan kemudahan dan keberkahan.

62
3. Lampiran
A. Lembar Kerja Peserta Didik
1. Tulislah kejadian yang pernah kamu alami di masa yang lalu terkait materi
Berkompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja, Cari dan berilah gambar/photo
yang sesuai dengan kisahmu kemudian tempelkan di sini !

Judul/tema : KISAHKU
……………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

2. Berdasarkan kisah nyatamu, tuangkanlah pesan moral atau nilai positif dari
kejadian itu dikaitkan dengan materi Berkompetisi dalam Kebaikan dan Etos

PESAN MORAL
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Kerja !

63
B. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tilamuta


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Kompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja

Program Remedial / Perbaikan


Sasaran perbaikan : Peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 75
Bentuk perbaikan : Tes perbaikan
Jenis perbaikan : Individual
Materi pokok : Kompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja

Proses perbaikan : Peserta didik diberikan kesempatan belajar di bawah bimbingan


teman dalam satu kelompoknya

Pelaksanaan
Hari/Tanggal : ...
Waktu : ...
Hasil : ...

Program Pengayaan
Sasaran pengayaan : Peserta didik yang memproleh nilai di atas 75
Bentuk pengayaan : Pemberian materi tambahan
Jenis pengayaan : Individual
Materi Pokok : Kompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja

Pelaksanaan
Hari/Tanggal : ...
Waktu : ...
Hasil : ...

Lampiran Pelaksanaan Perbaikan / Pengayaan


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Materi Pokok : Kompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja
Kelas/Semester : X / Ganjil
Sumatif ke : ...
Tanggal : ...

64
Remedial / Perbaikan

Nilai
Tanggal Hasil Bentuk
No Nama Peserta Didik Sebelum Ket.
Perbaikan Perbaikan Perbaikan
Perbaikan
1.
2.
3.
4.
Dst.

P
e
n
g
a
y
a
a
n

Nilai
Tanggal Hasil Bentuk
No Nama Peserta Didik Sebelum Ket.
Pengayaan Pengayaan Pengayaan
Pengayaan
1.
2.
3.
4.
Dst.

C. BAHAN BACAAN

Untuk lebih mendalami materi bab ini, silahkan kalian pelajari lebih mendalam buku-
buku berikut ini.
1. Tafsir al-Misbah karya Quraish Shihab, Tafsir Ibnu Katsir karya Ismail bin Umar al-
Quraisyi bin Katsir al-Bashri ad-Dimasyqi, Tafsir al-Maraghi karya Ahmad Mustofa al-
Maraghi, dan kitab tafsir muktabar lainnya
2. Lubabun Nuqul fii Asbaabin Nuzul, karya Jalaluddin As-Suyuthi
3. Kitab Hadis Riyadhus Shalilih karya Imam Nawawi atau kitab hadis lainnya
4. Buku Tajwid “Tuhfatul Athfal” karya Syeikh Sulaiman al-Jumzuri atau kitab tajwid
lainnya

65
5. Membudayakan Etos Kerja yang Islami karya Toto Tasmara

D. GLOSARIUM

Metode Drill : adalah suatu pembelajaran dimana peserta didik


melaksanakan kegiatan- kegiatan latihan, agar peserta didik
memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari
apa yang telah dipelajari. Dan untuk memperoleh kecakapan
motorik”.
Metode Sorogan : adalah aktivitas pengajaran dimana setiap santri menghadap
ustadz atau kyai
secara bergiliran untuk membaca dihadapannya sebagai cara
pengecekan
penguasaan santri terhadap materi kitab yang sudah dibacakan
sebelumnya.
Metode demonstrasi : yaitu guru memberikan contoh langsung bacaan Al-Qur`an atau
guru dapat menggunakan media pembelajaran digital berupa video
interaktif bacaan Al-Qur`an.
Model inquiry learning : Pembelajaran berbasis inkuiri merupakan salah satu
bentuk pembelajaran aktif yang dimulai dengan
mengajukan pertanyaan, masalah atau skenario. Berbeda
dengan pendidikan tradisional yang umumnya bertumpu
pada guru yang menyajikan fakta dan pengetahuan
mereka sendiri tentang mata pelajaran.
Model Discovery learning : Pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/
Inquiry Learning) adalah memahami konsep, arti, dan
hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai
kepada suatu kesimpulan.

E. DAFTAR PUSTAKA

Ad Dimasqy, Al-imam Abul Fida Ismail Ibnu Kasir.2009. Tafsir Ibnu


Kasir. Bandung: Sinar baru

Agama RI, Kementrian. 2019. Al-Qur’an dan Terjemah Kemenag Edisi


Penyempurnaa. Jakarta:LajnahPentashihan Mushaf Al-Qur’an

Daradjat, Zakiah, dkk.2004. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:PT. Bumi


Aksara

Daradjat, Zakiah, dkk.2004. Dasar-dasar Agama Islam, Jakarta:Bulan


Bintang

Glasse, Cyril. 1999. Ensilopedia Islam, Jakarta: Grafindo Persada

Hanafi, M.Muslich (Ed).2016. Asbabun Nuzul. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf


Al-Quran Badan Litbang dan Diklat Kementrian agama

66
Wikipedia Ensiklopedia Bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Minhaj, Ahad, 8 agustus
2021: 11.39 WIB
Zarkasyi, Imam, 1994. Pelajaran Ilmu Tajwid, Trimurti Gontor, Ponorogo

67
LAMPIRAN ASESMEN

A. Teknik Penilaian Dan Bentuk Isntrumen

Jenis Penilaian Teknik Penilaian Bentuk Intstrumen Penilaian


Lembar pengamatan sikap selama
Penilaian sikap observasi kegiatan pembelajaran
Tes Tulis - Soal pilihan ganda
Penilaian pengetahuan
- Essay
a. Lembar pengamatan penyusunan
Observasi laporan diskusi
Penilaian ketrampilan /
performa b. Lembar pengamatan kegiatan
presentasi kelompok (tatap muka)

1. Insturumen
Penilaian Sikap

 Instrumen Penilaian Observasi Dalam Proses Pembelajaran (Kerja


Kelompok)
 Lembar penilaian sikap pada kegiatan pada kegiatan diskusi kelompok
(tatap muka).

Nama Aspek Pengamatan


Skor
No Peserta Bernalar Bergotong Nilai
Mandiri Kreatif Total
Didik kritis royong
1.
2.
3.
4.
Dst.

Nilai Akhir =

Rubrik penilaian sikap pada kegiatan diskusi kelompok

Aspek
Indikator
Pengamatan
1. Terlibat aktif dalam kerjasama diskusi kelompok
Bergotong 2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan pembagian tugas kelompok
royong 3. Bersedia membantu anggota kelompok lain yang
mengalami kesulitan.

68
4. Menghargai hasil kerja anggota kelompok
1. Mengemukakan ide/pendapatnya benar
2. Menyampaikan pendapatnya secara sistematik
Bernalar kritis
3. Sopan dalam menyampaikan pendapat
4. Mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik
1. Aktif bertanya jika ada pertanyaan yang belum dipahami
2. Cepat merespon instruksi guru
Mandiri
3. Aktif dalam memberikan tangapan
4. Berperan aktif dalam diksusi kelompok
1. Membuat slide presentasi dengan sederhana dan menarik
2. Power point dilengkapi dengan gambar/ animasi yang menarik dan
Kreatif sesuai dengan materi
3. Membuat laporan dengan detail dan berbeda
4. Mampu mengemukakan ide yang konstektual

Keterangan Skor:
4 = jika 4 indikator yang terlihat
3 = jika 3 indikator yang terlihat
2 = jika 2 indikator yang terlihat
1 = jika 1 indikator yang terlihat

Kriteria Nilai :
A = 93-100 = Baik Sekali
B = 84
– 92 =
Baik
C = 75 – 83 = Cukup
D = < 75 Kurang

Lampiran Sikap (Daring)

Aspek yang dinilai


Tepat
No Nama Aktif dalam Skor Nilai
waktu Mengerjakan
Menjawab Kegiatan
masuk Tugas Tepat
salam Pembelajaran
GCR,WA, Waktu
di GCR
Mesengger
1

Keterangan :

69
3= Sesuai
2= Kurang sesuai
1= Tidak sesuai

 Instrumen Penilaian Diri

Nama Peserta didik :


Kelas/Semester : X / Ganjil
Teknik penilaian : Penilaian Diri
Penilai :
Kebiasaan
No Pernyataan
Ya Tidak
1 Saya berusaha sekuat tenaga untuk meraih yang dicita-citakan

2 Saya mendahulukan usaha sebelum pasrah kepada Allah Swt


3 Saya menyerahkan diri kepada Allah atas usaha yang telah dilakukan.
4 Saya berbuat sesuatu karena Allah Swt.
5 Saya lebih mengutamakan cintanya kepada Allah Swt. dari pada dunia
Jumlah Skor

Keterangan Nilai Nilai


akhir
Ya =1 Skor yang diperoleh
Tidak =0 ---------------------- X 100 =
Skor Maksimal

Catatan :
............................................................................................................................................
.

2. Insturumen Penilaian
Pengetahuan

 Pilihan Ganda (Multyple Choice)


Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) untuk jawaban
yang benar dari setiap pertanyaan !.
1. Perhatikan penggalan QS. At-Taubah/9: 105 berikut:

Bacaan yang benar dari penggalan ayat tersebut adalah ….


A. Wa yunabiukum bima kuntum ta’malun
B. Wa yunabiukum bimaa kuntum ta’maluun

70
C. Wa yunabbiukum bimaa kuntum ta’maluun
D. Wa yunabbiukum bimaa kuntum ta’maluu.uun
E. Wa yunabbiukum bimaa kuntum ta’maluu.uu.uun
2. Penggalan QS. At-Taubah/9: 105 berikut mengandung hukum bacaan

(Tajwid) ….
A. Mad Thabi’i-Mad Thabi’i-Izhar Halqi-Idgham bi laa Ghunah
B. Mad Thabi’i-Mad Thabi’i-Izhar Syamsiyah-Idgham Qamariyah
C. Mad Thabi’i-Mad Tahbi’i-Idgham Syamsiyah-Izhar Qamariyah
D. Mad Thabi’i-Mad Thabi’i-Izhar Qamariyah-Idgham Syamsiyah
E. Mad ‘Aridh lis-Sukun-Mad Thabi’i-Izhar Qamariyah-Idgham Syamsiyah

3. Perhatikan penggalan-penggalan QS. At-Taubah/9:


105 berikut:

1.

2.

3.

4.

5.
Susunan QS. At-Taubah/9: 105 yang benar adalah ….
A. 3-5-4-2-1
B. 5-4-3-2-1
C. 5-3-1-4-2
D. 3-2-4-5-1
E. 3-5-2-4-1
4. Perhatikan penggalan dan terjemahan QS. At-Taubah/9: 105 berikut:

No Penggalan Ayat Abjad Terjemahan


maka Allah akan melihat
1 A pekerjaanmu,
lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa
2 B
yang telah kamu kerjakan
begitu juga rasul-Nya dan orang-
3 C
orang mukmin
4 D Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu,

71
dan kamu akan dikembalikan kepada
5 E (Allah) yang maha
mengetahui yang gaib dan yang
nyata,
Pasangan penggalan ayat dan terjemahannya yang benar adalah ….
A. 1=E, 2=B, 3=D, 4=C, 5=A
B. 1=B, 2=E, 3=D, 4=C, 5=A
C. 1=E, 2=B, 3=C, 4=A, 5=D
D. 1=B, 2=E, 3=A, 4=C, 5=D
E. 1=B, 2=E, 3=A, 4=D, 5=C

5. Perhatikan Penggalan QS. At-Taubah/9: 105 berikut:

Penggalan QS. At-Taubah/9: 105 mengandung makna ….


A. Perintah untuk bekerja dengan tenaga ekstra karena Allah akan melihat
pekerjaan seseorang.
B. Larangan untuk tidak bekerja (menganggur) karena Allah sangat
membenci orang yang menganggur.
C. Larangan untuk bekerja tanpa disertai ilmu yang cukup karena Allah
mencintaiorang yang bekerja secara cerdas.
D. Perintah untuk bekerja sesuai bidang keahliannya masing-masing karena
Allahakan menghargai dan mencukupinya.
E. Perintah untuk bekerja sesuai dengan kemampuan masing-masing karena
Allahmemberikan bakat yang berbeda-beda.

 Uraian (Essay)

1. Bacalah QS. Al-Maidah/5: 48 dan At-taubah/9: 105 secara tartil!


2. Terjemahkanlah QS. Al-Maidah/5: 48 dan At-taubah/9: 105 ke dalam
Bahasa Indonesia dengan benar!
3. Identifikasikan Hukum Bacaan (Tajwid) dari QS. Al-Maidah/5: 48 dan
Attaubah/9: 105 secara benar!
4. Jelaskan isi kandungan QS. Al-Maidah/5: 48 dan At-taubah/9: 105 dengan
bahasamu!
5. Tunjukkan contoh perilaku pengamalan dari QS. Al-Maidah/5: 48 dan
AtTaubah/9: 105 dalam kehidupan sehari-hari!

Kunci Jawaban Penilaian Pengetahuan


1. Pilihan Ganda

No Kunci Jawaban Skor


1 C 1

72
2 E 1
3 A 1
4 B 1
5 C 1
Skor maksimal 5

Kunci Jawaban Uraian


No Kunci Jawaban Skor
1
2
3
4
5

Kriteria skor:
1. Jika mampu menjawab namun sangat tidak sesuai dengan jawaban yang benar.
2. Jika mampu menjawab namun masih ada lebih dari dua kesalahan darijawaban
yang benar.
3. Jika mampu menjawab namun masih ada satu kesalahan dari jawaban yang
benar.
4. Jika mampu menjawab sesuai dengan jawaban yang benar.
Nilai akhir yang diperoleh peserta didik merupakan akumulasi perolehan nilai
pilihan ganda dan uraian dibagi 25 dikali 100, yakni:

Skor pilihan ganda + Skor uraian X100 =


25

3. Insturumen Penilaian
Keterampilan

 Pertemuan Pertama
Peserta didik dapat membaca dan menghafalkan Q.S. Al-Maidah/5: 48 dan Q.S.At-
Taubah/9: 105 dengan fasih dan lancar
Kelas/Semester : X/Ganjil
Teknikpenilaian : Tes Tertulis
Penilai : Guru

N0 Nama Aspek Yang Dinilai Skor Nilai


1 2 3 4
1
2
3
Dst.

73
Aspek yang dinilai:
1. Tajwĩd → Skor 100
2. Kelancaran → Skor 100
3. Fasih → Skor 100
4. Seni tilãwah → Skor 100
Jumlah nilai maksimal… 400
Nilai Akhir : jumlah nilai yang diperoleh peserta didik x 100 =
400
Rubrik penilaiannya adalah:
1. Tajwĩd
• Jika peserta didik dapat menyebutkan hukum bacaan minimal 8, skor 100.
• Jika peserta didik dapat menyebutkan Instrumen 6 hukum bacaan, skor 75.
• Jika peserta didik dapat menyebutkan 4 hukum bacaan, skor 50.
• Jika peserta didik dapat menyebutkan 2 hukum bacaan, skor 25.
2. Kelancaran
• Jika peserta didik dapat membaca Q.S. al-Māidah/5: 48, dan Q.S. at-Taubah/9:
105 dengan sangat lancar dan tartĩl, skor 100.
• Jika peserta didik dapat membaca Q.S. al-Māidah/5: 48, dan Q.S. at-Taubah/9:
105 dengan lancar dan tartĩl, skor 75.
• Jika peserta didik dapat membaca dalam Q.S. alMāidah/5: 48, dan Q.S. at
Taubah/9: 105 kurang lancar dan tartĩl, skor 50.
• Jika peserta didik tidak dapat membaca dengan lancar dan tartĩl Q.S. al-
Māidah/5: 48, dan Q.S. at-Taubah/9: 105, skor 25.
3. Fasih
• Jika peserta didik dapat membaca sangat faṣih, skor 100.
• Jika peserta didik dapat membaca faṣih, skor 100.
• Jika peserta didik dapat membaca kurang faṣih, skor 50.
• Jika peserta didik dapat membaca tidak faṣih, skor 25.
4. Seni tilãwah
• Jika peserta didik dapat membaca dengan sangat merdu dan indah, skor 100.
• Jika peserta didik dapat membaca dengan merdu dan indah, skor 75.
• Jika peserta didik dapat membaca kurang merdu dan indah, skor 50.
• Jika peserta didik tidak dapat membaca dengan merdu dan indah, skor 25.
Keterangan:
Sangat lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 100
Lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 80
Cukup lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 60
Kurang lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 40
Tidak lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 20

 Pertemuan Kedua
Peserta didik dapat menghafalkan Q.S. Al-Maidah/5: 48 dan Q.S. At-Taubah/9: 105
dengan fasih dan lancar
Kelas/Semester : X/Ganjil

74
Teknikpenilaian : Tes tertulis
Penilai : Guru
N0 Nama Aspek Yang Dinilai Skor Nilai
1 2 3 4
1
2
3
Dst.

Aspek yang dinilai:


1. Tajwĩd → Skor 100
2. Kelancaran → Skor 100
3. Fasih → Skor 100
4. Seni tilãwah → Skor 100
Jumlah nilai maksimal… 400
Nilai Akhir : jumlah nilai yang diperoleh peserta didik x 100 =
400
Rubrik penilaiannya adalah:
1. Tajwĩd
• Jika peserta didik dapat menyebutkan hukum bacaan minimal 8, skor 100.
• Jika peserta didik dapat menyebutkan Instrumen 6 hukum bacaan, skor 75.
• Jika peserta didik dapat menyebutkan 4 hukum bacaan, skor 50.
• Jika peserta didik dapat menyebutkan 2 hukum bacaan, skor 25.
2. Kelancaran
• Jika peserta didik dapat membaca Q.S. al-Māidah/5: 48, dan Q.S. at-Taubah/9:
105 dengan sangat lancar dan tartĩl, skor 100.
• Jika peserta didik dapat membaca Q.S. al-Māidah/5: 48, dan Q.S. at-Taubah/9:
105 dengan lancar dan tartĩl, skor 75.
• Jika peserta didik dapat membaca dalam Q.S. alMāidah/5: 48, dan Q.S. at
Taubah/9: 105 kurang lancar dan tartĩl, skor 50.
• Jika peserta didik tidak dapat membaca dengan lancar dan tartĩl Q.S. al-
Māidah/5: 48, dan Q.S. at-Taubah/9: 105, skor 25.
3. Fasih
• Jika peserta didik dapat membaca sangat faṣih, skor 100.
• Jika peserta didik dapat membaca faṣih, skor 100.
• Jika peserta didik dapat membaca kurang faṣih, skor 50.
• Jika peserta didik dapat membaca tidak faṣih, skor 25.
4. Seni tilãwah
• Jika peserta didik dapat membaca dengan sangat merdu dan indah, skor 100.
• Jika peserta didik dapat membaca dengan merdu dan indah, skor 75.
• Jika peserta didik dapat membaca kurang merdu dan indah, skor 50.
• Jika peserta didik tidak dapat membaca dengan merdu dan indah, skor 25.
Keterangan:
Sangat lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 100
Lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 80
Cukup lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 60

75
Kurang lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 40
Tidak lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 20

 Pertemuan Ketiga

Menganalisis Azbabun Nuzul Q.S. AlMāidah/5: 48

No. Q.S.Al-Maidah/5:48 Tafsir Tafsir Tafsir Kesimpulan


1
2
3
Dst.

Menganalisis Azbabun Nuzul Q.S. At Taubah/9: 105

Q.S. At-
No. Tafsir Tafsir Tafsir Kesimpulan
Taubah/9:105
1
2
3
Dst.

 Pertemuan kelima
Peserta didik dapat membuat dan menyajikan paparan digital Q.S. Al-Maidah/5:
48
dan Q.S. At-Taubah/9:105.

Rubrik Penilaian Proyek


Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama proyek : paparan digital Q.S. Al-Maidah/5: 48 dan Q.S. At-Taubah/9:105.

LEMBAR PENILAIAN LAPORAN PRAKTIK

PETUNJUK :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai dokumen laporan hasil Praktik. Pada
akhirnya, peserta didik akan mendapatkan salah satu dari 3 (tiga) kode nilai akhir berikut: A
(Baik), B (Cukup), dan C (Kurang). Pada kolom Nilai, tuliskan skor angka (2-5) : (2= kurang,
3= cukup, 4= baik, dan 5= baik sekali). Kemudian tuliskan jumlah nilai pada kolom yang

76
tersedia. Nilai Akhir didapat dengan rumus Jumlah Nilai dibagi 11. Konversikan Nilai Akhir
tersebut kedalam Kode Nilai A, B atau C.
Nama :...........................
Kelompok :............................
Topik :............................

No Aspek Penilaian Nilai Catatan

A Menjelaskan Masalah

1. Kelengkapan

2. Kejelasan

3. Sumber

4. Data Pendukung

5. Grafis/Ilustrasi/Tabel

6. Dokumentasi

B Keaslian/bukan Flagiat

C Sistematis dalam Laporan

D Penulisan Bahasa

E Tandan Tangan Orang Tua

Jumlah

Nilai

LEMBAR PENGAMATAN PRESENTASI HASIL PRAKTIK

PETUNJUK :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai perilaku peserta didik dalam presentasi laporan
Praktik. Pada akhirnya, peserta didik akan mendapatkan salah satu dari 3 (tiga) kode nilai
akhir berikut: A (Baik), B (Cukup), dan C (Kurang). Pada kolom Nilai, tuliskan skor angka
(2-5) (2= kurang, 3= cukup, 4= baik, dan 5= baik sekali). Kemudian tuliskan jumlah nilai
pada kolom yang tersedia. Nilai Akhir didapat dengan rumus = (Jumlah Nilai X 4 ) / 10.
Konversikan Nilai Akhir tersebut kedalam Kode Nilai A, B atau C.

77
Kelas :............................
Kelompok :............................
Topik :............................

No Aspek Penilaian Nilai Catatan

1 Signifikansi (kebermaknaan informasi)

2 Pemahaman terhadap materi

3 Kemampuan melakukan argumentasi (alasan


usulan, mempertahankan pendapat)

4 Responsif(memberikan respon yang sesuai


dengan permasalahan/pertanyaan)

5 Kerjasama Kelompok (berpartisipasi, memiliki


tanggung jawab bersama)

Jumlah Nilai

Nilai Akhir

FORMAT PENILAIAN PRAKTIK


PETUNJUK :
Lembaran ini di isi oleh guru atau teman selama proses penyusunan laporan oleh
kelompok. Lembaran ini mencatat perilaku peserta didik secara perorangan. Pada akhir
penilaian peserta didik akan mendapatkan salah satu dari 3 (tiga) kode nilai akhir berikut:
A (Baik), B (Cukup), dan C (Kurang). Pada kolom Aspek Penilaian yang terdiri dari sikap,
pendapat dan bahasa, tuliskan skor angka (1-10). Pada kolom Penilaian, tuliskan Rata-
Rata Skor Angka dan konversi Kode Nilainya.
Kelas :............................
Kelompok :............................
Topik :............................

Aspek Penilaian Penilaian


No Nama Peserta didik

78
Rata-rata Kode
Partisipasi Sikap Kerjasama Skor Nilai
Angka
1
2
3
4
5
Dst
Keterangan:
1. Partisipasi : Persiapan, keaktifan kerja dan tanggung jawab melaksanakan tugas.
2. Sikap : Menghargai pendapat orang lain, toleransi, dan antusiasme dalam
mengerjakan tugas
bersama anggota tim lainnya.
3. Kerjasama : Koordinasi dengan teman, kesediaan untuk menolong orang lain dan
tidak hanya
terpaku pada tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

79
4. Insturumen Penilaian Keterampilan

 Pertemuan Pertama (Siklus 1)


Peserta didik dapat membaca dan menghafalkan Q.S. Al-Maidah/5: 48 dan Q.S.At-
Taubah/9: 105 dengan fasih dan lancar
Kelas/Semester : X.1 /Ganjil
Teknik penilaian : Tes Tertulis
Penilai : Guru

N0 Nama Aspek Yang Dinilai Skor Nilai


1 2 3 4
1 Abdul Adhan Ahmad 80 85 85 90 85
2 Alfin Sado 75 80 80 85 80
3 Alfazri Uliani 80 80 80 80 82
4 Balqis Taningo 75 80 80 85 80
5 Moh. Alferlon 85 80 85 90 85
6 Moh. Farel Ali 70 70 70 70 70
7 Moh Riad Potale 75 80 75 70 75
8 Meikel Puadji 70 70 70 70 70
9 Firaun Sahi 75 80 80 85 80
0 Rabzul Uningo 75 80 75 70 75
11 Rahmad Lingude 75 80 75 70 75
12 Rahmad Badri Mampuk 72 72 72 72 72
13 Iqyu Inaldo Taisi 65 65 65 65 65
14 Irwansyah R. Rahman 80 80 80 80 80
15 Marsel Sarapi 75 70 75 80 75
16 Sahril Tahala 75 80 80 85 80
17 Aidil Diko 65 65 65 65 65
18 Alisa Kartika Dewi 75 80 75 70
75
Hulungo
19 Apriliyana Moluntunge 75 80 80 85 80
20 Della Puspita Hasan 70 70 70 70 70
21 Deys Miranda Saidi 75 70 75 80 75
22 Nazwa Tri Ambarwati 75 70 75 80 75
23 Nelsya Putri Ohrela 72 72 72 72 72
24 Hijra Abjul 75 70 75 80 75
25 Irmawati Mohi 75 80 80 85 65
26 Fatmawati Botutihe 75 70 75 80 75
27 Rosmianda Hunowu 75 80 80 85 85
28 Putri Aulia Maharani 70 70 70 70 70
29 Isra Salsabila 75 70 75 80 75
30 Sri Alya Palapa 70 70 70 70 70
31 Sutriyanti Taha 70 70 70 70 70

Aspek yang dinilai:

80
1. Tajwĩd → Skor 100
2. Kelancaran → Skor 100
3. Fasih → Skor 100
4. Seni tilãwah → Skor 100
Jumlah nilai maksimal… 400
Nilai Akhir : jumlah nilai yang diperoleh peserta didik x 100 =
400
Rubrik penilaiannya adalah:
1. Tajwĩd
• Jika peserta didik dapat menyebutkan hukum bacaan minimal 8, skor 100.
• Jika peserta didik dapat menyebutkan Instrumen 6 hukum bacaan, skor 75.
• Jika peserta didik dapat menyebutkan 4 hukum bacaan, skor 50.
• Jika peserta didik dapat menyebutkan 2 hukum bacaan, skor 25.
2. Kelancaran
• Jika peserta didik dapat membaca Q.S. al-Māidah/5: 48, dan Q.S. at-Taubah/9:
105 dengan sangat lancar dan tartĩl, skor 100.
• Jika peserta didik dapat membaca Q.S. al-Māidah/5: 48, dan Q.S. at-Taubah/9:
105 dengan lancar dan tartĩl, skor 75.
• Jika peserta didik dapat membaca dalam Q.S. alMāidah/5: 48, dan Q.S. at
Taubah/9: 105 kurang lancar dan tartĩl, skor 50.
• Jika peserta didik tidak dapat membaca dengan lancar dan tartĩl Q.S. al-
Māidah/5: 48, dan Q.S. at-Taubah/9: 105, skor 25.
3. Fasih
• Jika peserta didik dapat membaca sangat faṣih, skor 100.
• Jika peserta didik dapat membaca faṣih, skor 100.
• Jika peserta didik dapat membaca kurang faṣih, skor 50.
• Jika peserta didik dapat membaca tidak faṣih, skor 25.
4. Seni tilãwah
• Jika peserta didik dapat membaca dengan sangat merdu dan indah, skor 100.
• Jika peserta didik dapat membaca dengan merdu dan indah, skor 75.
• Jika peserta didik dapat membaca kurang merdu dan indah, skor 50.
• Jika peserta didik tidak dapat membaca dengan merdu dan indah, skor 25.
Keterangan:
Sangat lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 100
Lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 80
Cukup lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 60
Kurang lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 40
Tidak lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 20

81
 Pertemuan Kedua SIKLUS 2
Peserta didik dapat menghafalkan Q.S. Al-Maidah/5: 48 dan Q.S. At-Taubah/9: 105
dengan fasih dan lancar
Kelas/Semester : X/Ganjil
Teknikpenilaian : Keterampilan dan Tertulis
Penilai : Guru
N0 Nama Aspek Yang Dinilai Skor Nilai
1 2 3 4
1 Abdul Adhan Ahmad 90 90 90 90 90
2 Alfin Sado 85 85 85 85 85
3 Alfazri Uliani 88 88 88 88 88
4 Balqis Taningo 90 90 90 90 90
5 Moh. Alferlon 90 90 90 90 90
6 Moh. Farel Ali 80 80 80 80 80
7 Moh Riad Potale 85 85 85 85 85
8 Meikel Puadji 88 88 88 88 88
9 Firaun Sahi 88 88 88 88 88
0 Rabzul Uningo 85 85 85 85 85
11 Rahmad Lingude 85 85 85 85 85
12 Rahmad Badri Mampuk 85 85 85 85 85
13 Iqyu Inaldo Taisi 85 85 85 85 85
14 Irwansyah R. Rahman 90 90 90 90 90
15 Marsel Sarapi 85 85 85 85 85
16 Sahril Tahala 90 90 90 90 90
17 Aidil Diko 85 85 85 85 85
18 Alisa Kartika Dewi 85 85 85 85 85
Hulungo
19 Apriliyana Moluntunge 85 85 85 85 85
20 Della Puspita Hasan 85 85 85 85 85
21 Deys Miranda Saidi 80 80 80 80 80
22 Nazwa Tri Ambarwati 80 80 80 80 80
23 Nelsya Putri Ohrela 80 80 80 80 80
24 Hijra Abjul 80 80 80 80 80
25 Irmawati Mohi 80 80 80 80 80
26 Fatmawati Botutihe 80 80 80 80 80
27 Rosmianda Hunowu 85 85 85 85 85
28 Putri Aulia Maharani 80 80 80 80 80
29 Isra Salsabila 80 80 80 80 80
30 Sri Alya Palapa 80 80 80 80 80
31 Sutriyanti Taha 80 80 80 80 80

Aspek yang dinilai:


1. Tajwĩd → Skor 100
2. Kelancaran → Skor 100
3. Fasih → Skor 100
4. Seni tilãwah → Skor 100

82
Jumlah nilai maksimal… 400
Nilai Akhir : jumlah nilai yang diperoleh peserta didik x 100 =
400
Rubrik penilaiannya adalah:
1. Tajwĩd
• Jika peserta didik dapat menyebutkan hukum bacaan minimal 8, skor 100.
• Jika peserta didik dapat menyebutkan Instrumen 6 hukum bacaan, skor 75.
• Jika peserta didik dapat menyebutkan 4 hukum bacaan, skor 50.
• Jika peserta didik dapat menyebutkan 2 hukum bacaan, skor 25.
2. Kelancaran
• Jika peserta didik dapat membaca Q.S. al-Māidah/5: 48, dan Q.S. at-Taubah/9:
105 dengan sangat lancar dan tartĩl, skor 100.
• Jika peserta didik dapat membaca Q.S. al-Māidah/5: 48, dan Q.S. at-Taubah/9:
105 dengan lancar dan tartĩl, skor 75.
• Jika peserta didik dapat membaca dalam Q.S. alMāidah/5: 48, dan Q.S. at
Taubah/9: 105 kurang lancar dan tartĩl, skor 50.
• Jika peserta didik tidak dapat membaca dengan lancar dan tartĩl Q.S. al-
Māidah/5: 48, dan Q.S. at-Taubah/9: 105, skor 25.
3. Fasih
• Jika peserta didik dapat membaca sangat faṣih, skor 100.
• Jika peserta didik dapat membaca faṣih, skor 100.
• Jika peserta didik dapat membaca kurang faṣih, skor 50.
• Jika peserta didik dapat membaca tidak faṣih, skor 25.
4. Seni tilãwah
• Jika peserta didik dapat membaca dengan sangat merdu dan indah, skor 100.
• Jika peserta didik dapat membaca dengan merdu dan indah, skor 75.
• Jika peserta didik dapat membaca kurang merdu dan indah, skor 50.
• Jika peserta didik tidak dapat membaca dengan merdu dan indah, skor 25.
Keterangan:
Sangat lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 100
Lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 80
Cukup lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 60
Kurang lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 40
Tidak lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 20

83
Lampiran Hasil Siklus

Tabel 4.6
Nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas X.1 SMA Negeri 1 Tilamuta
Nilai
Jenis
No Nama Siklus
Kelamin Siklus 1
II
1 Abdul Adhan Ahmad L 85 90
2 Alfin Sado L 80 85
3 Alfazri Uliani P 82 88
4 Balqis Taningo P 85 90
5 Moh. Alferlon L 85 90
6 Moh. Farel Ali L 70 80
7 Moh Riad Potale L 75 85
8 Meikel Puadji L 80 88
9 Firaun Sahi L 80 88
0 Rabzul Uningo L 75 85
11 Rahmad Lingude L 75 85
12 Rahmad Badri Mampuk L 72 85
13 Iqyu Inaldo Taisi L 75 85
14 Irwansyah R. Rahman L 80 90
15 Marsel Sarapi L 75 85
16 Sahril Tahala L 85 90
17 Aidil Diko L 70 85
18 Alisa Kartika Dewi Hulungo P 75 85
19 Apriliyana Moluntunge P 80 85
20 Della Puspita Hasan P 80 85
21 Deys Miranda Saidi P 75 80
22 Nazwa Tri Ambarwati P 75 80
23 Nelsya Putri Ohrela P 72 80
24 Hijra Abjul P 75 80
25 Irmawati Mohi P 80 80

84
26 Fatmawati Botutihe P 75 80
27 Rosmianda Hunowu P 85 85
28 Putri Aulia Maharani P 70 80
29 Isra Salsabila P 75 80
30 Sri Alya Palapa P 80 80
31 Sutriyanti Taha P 80 80
Jumlah 2326 2614
Rata-Rata 72,68 84,32

85
Dokumentasi Hasil Penilitian:

Diskusi Besama Kepala Sekolah

86
DOKUMENTASI KEGIATAN PPL 1 PAI 2022

87
88
89
90
91
92

Anda mungkin juga menyukai