DI Susun Oleh:
I NYOMAN RAI, S.Pd
NIP. 19660512200701 1 035
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN BEST PRACTICE
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP) BERBASIS
ZONASI
Pembimbing, Penulis,
Kepala Sekolah,
MUSTAKIM, S.Pd.SD
NIP.19700419 199401 1 001
2
BIODATA PENULIS
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur disampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,telah memberi kesempatan pada
penulis sehingga dapat menulis Best Practice ini sebagai salah satu tugas dalam kegiatan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran
(PKP) Berbasis Zonasi Guru Kelas Tinggi SD yang diselenggarakan oleh P4TK TK dan PLB.
Best Practice ini berisi tentang kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis dalam kegiatan
Diklat sehingga membawa dampak positif dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dan memberikan
nilai tambah atau kemudahan dalam melaksanakan tugas di sekolah.
Dengan selesainya penulisan Best Practice ini penulis mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam pembuatan Best Practice ini.
Tulisan ini disadari masih banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu mohon saran dan
kritik, dari semua pihak yang membaca tulisan ini untuk perbaikan. Akhir kata penulis berharap Best
Practice ini bermanfaat terutama bagi teman-teman guru SD dan pembaca lainnya.
4
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL............................................................................................. 1
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. 2
BIODATA PENULIS............................................................................. ........... 3
KATA PENGANTAR........................................................................................ 4
DAFTAR ISI..................................................................................................... 5
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... 6
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... .. 7
B. Jenis Kegiatan......................................................................................... ... 8
C. Manfaat Kegiatan.................................................................................... ... 8
5
DAFTAR LAMPIRAN
6
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis
menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan
baik digunakan di kelas karena diterbitka oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata,
dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai
dengan latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan
kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih
level C1 (mengingat), C2 (memahami), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan
pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill/
HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasaana pembelajaran
di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diproleh informasi bahwa (a) siswa
malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara ceramah (b) selain ceramah,
metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-
tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks.
Untuk menghadapi era Revolusi industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan berpikir
tingkat tinggi (higher order thinking skill). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada
HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis
masalah (problem based learning/PBL). PBL merupakan model pembelajaran yang mengedepankan
strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk
belajar tentangcara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL siswa dituntut untuk
mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual). Dengan kata
lain, PBL membelajarkan siswa untuk berpikir kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan
sumber pembelajaran yang sesuai untuk memcahkan masalah yang dihadapi.
7
Setelah melaksanakan pembelajaran tematik terpadu dengan model PBL, penulis
menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus dibandingkan
pembelajaran sebelumnya. Ketika model PBL ini diterapkan pada kelas V yang lain ternyata proses
dan hasil belajar siswa sama baiknya. Praktik pembelajaran PBL yang berhasil baik ini penulis
simpulkan sebagai sebuah Best Practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan PBL.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan pembelajaran
tematik di kelas IV untuk pasangan KD Bahasa Indonesia, PPKn, IPA, dan IPS.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan praktik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam
pembelajaran tematik integratif yang berorientasi HOTS.
8
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan praktik baik penulis dalam
menerapkan pembelajaran berorientasi higher order thinking skill (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas IV semester 1 di SD Negeri Krida
sebanyak 20 orang.
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas IV untuk
tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup yang merupakan pembelajaran tematik gabungan KD Bahasa
Indonesia, IPA, PPKn, dan IPS berikut ini.
Bahasa Indonesia
Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi
KD 3.1 panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
PPKn
IPA
KD 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya
Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan
KD 4.1 tumbuhan serta fungsinya
IPS
9
Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial,
KD 4.5 budaya, dan ekonomi
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menerapkan pembelajaran
tematik terpadu dengan model pembelajaran problem based learning (PBL).
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Bahasa Indonesia
Target Kompetensi 1.Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,
gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku
PPKn
Target Kompetensi 1.Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan
sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat
IPA
Target Kompetensi 1.Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan
fungsinya
Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh
KD 4.1 hewan dan tumbuhan serta fungsinya
Target Kompetensi 1.Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh
hewan dan tumbuhan serta fungsinya
IPS
Mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak,
3.3.1 energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dengan memilih dan memilah kosakata baku. ( IPK Pendukung )
11
3.3.2 Mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,
gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. ( IPK
Pendukung )
Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi
3.1.3 panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku ( IPK Kunci )
Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang
4.1.1 gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. ( IPK Kunci )
IPK PPKn
3.2.1 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di
rumah, sekolah dan masyarakat.(IPK pendukung)
3.2.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di
rumah, sekolah dan masyarakat.(IPK pendukung)
IPK IPA
3.1.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan fungsinya. (IPK kunci)
3.1.3 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya. ( IPK
Kunci )
Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan
4.1.1 tumbuhan serta fungsinya. ( IPK Kunci )
IPK IPS
Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam. ( IPK
3.5.1 Kunci )
Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan , sosial, budaya,
3.5.2 dan ekonomi. ( IPK Kunci )
12
Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial,
3.5.3 budaya, dan ekonomi. ( IPK Kunci )
Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial,
4.5.1 budaya, dan ekonomi. ( IPK Kunci )
13
2. Setiap kelompok mengerjakan
tugas yang telah dijelaskan oleh
guru.
Membimbing 1. Guru membimbing siswa
penyelidikan menyelesaikan tugasnya
2. Guru memberi bantuan dan atau
menjawab pertanyaan dari siswa
bila di butuhkan
Mengembangkan dan Mendampingi siswa dalam 1. Menyusun laporan hasil
menyajikan laporan mmengembangkan dan menyajikan kerja kelompok
hasil karya laporan hasil kerja. 2. Mempresentasikan
hasil kerjanya dalam
diskusi kelas.
3. Kelompok lain
memberikan
tanggapan,
mengajukan
pertanyaan atau usul
terhadap hasil kerja
kelompok lain.
Menganalisis dan 1. Mengnalisis dan mengevaluasi 1. Menyimak penjelasan
mengevaluasi proses hasil kerja siswa. guru.
pemecahan masalah. 2. Memberi penguatan hasil belajar 2. Mengajukan
siswa. pertanyaan dan atau
tanggapan bila belum
paham.
14
Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 5 di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran meliputi RPP,
bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi,
penguatan pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.
Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik baik ini adalah (a) Buku K.13 Klas IV; (b) Media
gambar-, dan (c) lembar kerja siswa (LKS) tematik.
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati
proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa
dengan menggunakan tes tulis pilihan bganda dan uraian singkat.
Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober sampai 10 November tahun 2019 bertempat
di kelas IV SD Negeri Krida
15
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Hasil
Hasil yang dapat dilaporkan dari praktek baik ini diuraikan sebagai berikut,
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL
berlangsung aktif. Sisswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk
mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang
dirancang sesuai sintak PBL mengharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL
meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge.
3. Penerapan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi topik yang
dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana
kelas cendrung sepi dan serius. Siswa cendrung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba
menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat
menyelesaikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tidak hanya
itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali
dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasan),
membuat siswa cendrung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diproleh siswa adalah apa
yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi HOTS dengan
menerapkan PBL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa benar-benar dibangun oleh
siswa melalui pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan siswa untuk berpikir
kritis.
4. Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah (problem solving). PBL yang diterapkan dengan menyajikan teks tulis
berisi permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan
masalah.
Sebelum menerapkan PBL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru
dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang
sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang
digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks. Dengan menerapkan PBL, siswa tak
16
hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga diberi kesempatan terbuka untuk mencari data,
materi dari sumber lainnya.
Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar dengan model PBL.
Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu menggunakan metode ceramah,
siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan menghadapi ulangan ( penilaian) setelah
mendapatkan penjelasan guru melalui ceramah. Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai
kompetensi yang memadai untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media
pembelajaran, video juga merupakan harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.
Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan PBL dapat membantu mereka lebih
menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana,
mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order
tinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat siswa
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekedar
menghapal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan HOTS.
Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan mengunduh video
sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan
demikian, selain menerapkan kegiatan literasi baca=tulis, siswa juga dapat meningkatkan literasi
digitalnya.
17
BAB IV
A. Simpulan
Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan praktik baik pembelajaran
berorientasi HOTS karena dapat meningkatkan kemampuan siswa, dalam melakukan transfer
pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat,
pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL yang dilaksanakan tidak sekedar
berorientasi HOTS, tetapi juga menintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil peraktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran problem
based learning (PBL), berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
Guru bseharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru
serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran
tematik yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan sistuasi dan kondisi sekolahnya.
Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak
terbatas pada hafalan teori.Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai
materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah dilupa).
Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan
pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan
prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis untuk mendesiminasikan praktik baik ini
akan menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
18
DAFTAR PUSTAKA
Riyadi, Aris M.Pd. 2019 “Contoh Best Practice Pada Program PKP (Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran) Berbasis Zonasi”. Dalam Kreatif inovatif dan cerdas, 19 Agustus 2019. Jawa
Timur.
19
LAMPIRAN 1
20
LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
21
PPKN
Kompetensi Dasar (KD)
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-
hari di rumah, sekolah dan masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah
dan masyarakat
Indikator :
Memberikan contoh kewajiban sebagai warga terhadap tumbuhan dan
hewan setelah berdiskusi
IPA
Kompetensi Dasar (KD)
3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya
4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh
hewan dan tumbuhan serta fungsinya
Indikator :
Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar tumbuhan dan fungsinya
IPS
Kompetensi Dasar (KD)
3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam,
sosial, budaya, dan ekonomi
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan
alam, sosial, budaya, dan ekonomi
Indikator :
Menjelaskan hubungan antara hewan dengan tumbuhan dan manusia
dengan tumbuhan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melakukan pengamatan, siswa mampu menuliskan hasil
pengamatan tentang bentuk luar tumbuhan dan fungsinya dengan benar.
Setelah membaca dan berdiskusi tentang laporan hasil pengamatan, siswa
mampu menggali informasi dari teks laporan pengamatan lebih mendalam.
Setelah mengamati gambar dan membaca teks, siswa mampu menjelaskan
hubungan antara hewan dengan tumbuhan dan manusia dengan tumbuhan
dengan benar.
Setelah berdiskusi, siswa mampu memberikan contoh kewajiban sebagai
warga terhadap hewan dan tumbuhan sebanyak-banyaknya.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Melakukan pengamatan terhadap tumbuhan dan menulis laporan
Memahami teks bagian-bagian tumbuhan
Mendiskusikan hubungan antara manusia, tumbuhan, dan hewan
22
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahulua Guru memberikan salam dan mengajak semua 10 menit
n siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing. Religius
Menyanyikan lagu “ Indonesia Raya” bersama –
sama. Nasionalis
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
Pembiasaan Membaca. Literasi
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan. Integritas
23
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
(Mengkomunikasikan)
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit
rangkuman hasil belajar selama sehari
Bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian
materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran)
24
3 ciri-ciri akar.
Siswa mampu menuliskan deskripsi tentang daun/bunga
dan buah/akar berdasarkan bentuk, warna, ukuran, dan
tekstur.
25
Keterangan
Kriteria
Ya Tidak
Siswa mampu memberikan sedikitnya 2 contoh kewajiban
mereka terhadap hewan dengan benar.
Siswa mampu memberikan sedikitnya 2 contoh kewajiban
mereka terhadap tumbuhan dengan benar.
Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Kelas IV
26
LAMPIRAN 3
1. KISI-KISI PENULISAN SOAL
Jenis sekolah : SD
Jumlah soal :2
Mata pelajaran : IPA
Bentuk soal/tes : PG dan Uraian
Penyusun : I NYOMAN RAI, S.Pd
Alokasi waktu :
Kisi-Kisi Penulisan Soal
1 2 3 4 5 6 7
27
mangrove
2. KARTU SOAL
Pada tumbuhan tersebut mempunyai akar yang kelihatan di atas air yang berfungsi
sebagai . . . .
a. Cadangan makanan
b. Tempat fotosintesis
c. Penyerap oksigen dari udara
d. Calon tumbuhan baru
28
Kunci Pedoman Penskoran
NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
1 C 1
Keterangan:
29
Kunci Pedoman Penskoran
NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL
Keterangan:
30