Anda di halaman 1dari 22

SDN SAMPAR BONTONG

UPTD DIKBUD KEC. LUNYUK


SUMBAWA
LAPORAN BEST PRACTTICE
DIKLAT PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
(PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
GURU KELAS TINGGI SD

DI Susun Oleh:
AGUS SALIM, S.Pd.
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN BEST PRACTICE
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP) BERBASIS
ZONASI

Diperiksa dan Disahkan Oleh:

Pembimbing, Penulis,

............................ AGUS SALIM,S.Pd.


NIP. NIP.

Kepala Sekolah,

BAHARUDDIN, S.Pd.SD
NIP.19700905 199301 1 002

2
BIODATA PENULIS

1. Nama Agus Salim, s.Pd.


2. NIP
3. NUPTK 5456 7616 6320 0003
4. Nomor UKG 201507454824
5. Jabatan Guru Pertama / Guru Kelas
6. Pangkat/ Gol.Ruang
7. Tempat / tanggal lahir kotaraja, 24 November 1983
8. Jenis Kelamin Laki-laki
9. Agama Islam
10. Pendidikan terakhir S1 PGSD
11. Unit Kerja SD Negeri Sampar Bontong
12. Alamat Desa Emang Lestari
Lunyuk, Agustus 2019
Penulis,

Agus Salim, S.Pd.


NIP.

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur disampaikan kehadirat Allah SWT memberi rahmat, inayah dan kesempatan pada
penulis sehingga dapat menulis Best Practice ini sebagai salah satu tugas dalam kegiatan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran
(PKP) Berbasis Zonasi Guru Kelas Tinggi SD yang diselenggarakan oleh P4TK TK dan PLB.
Best Practice ini berisi tentang kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis dalam kegiatan
Diklat sehingga membawa dampak positif dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dan memberikan
nilai tambah atau kemudahan dalam melaksanakan tugas di sekolah.
Dengan selesainya penulisan Best Practice ini penulis mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam pembuatan Best Practice ini.
Tulisan ini disadari masih banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu mohon saran dan
kritik, dari semua pihak yang membaca tulisan ini untuk perbaikan. Akhir kata penulis berharap Best
Practice ini bermanfaat terutama bagi teman-teman guru SD dan pembaca lainnya.

Lunyuk, Agustus 2019


Penulis

4
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR JUDUL............................................................................................. 1
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. 2
BIODATA PENULIS............................................................................. ........... 3
KATA PENGANTAR........................................................................................ 4
DAFTAR ISI..................................................................................................... 5
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... 6

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... .. 7
B. Jenis Kegiatan......................................................................................... ... 8
C. Manfaat Kegiatan.................................................................................... ... 8

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Tujuan dan Sasaran................................................................................... 8
B. Bahan/Materi Kegiatan............................................................................. 8
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan....................................................... 9
D. Alat/Instrumen.......................................................................................... 16
E. Waktu dan Tenpat Kegiatan...................................................................... 16

BAB III HASIL KEGIATAN


A. Hasil......................................................................................................... .... 18
B. Masalah Yang Dihadapi............................................................................. 18
C. Cara Mengatasi Masalah........................................................................... 18

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI


A. Simpulan.................................................................................................... 18
B. Rekomendasi............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 20
LAMPIRAN....................................................................................................... 20

5
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto – foto kegiatan


Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : Bahan Ajar
Lampiran 4 : LKS
Lampiran 5 : Kisi-kisi soal pilihan ganda dan uraian, Soal, kunci, dan pedoman
penyekoran
Lampiran 6 :

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran tematik terpadu di SD sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 merupakan
pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa muatan pembelajaran dalam satu
pembelajaran. Beberapa muatan, misalnya Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS disatukan dalam tema
yang sama kemudian disajikan dalam satu pembelajaran utuh yang saling berkaitan.

Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis
menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan
baik digunakan di kelas karena diterbitka oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata,
dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai
dengan latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan
kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih
level C1 (mengingat), C2 (memahami), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan
pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill/
HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasaana pembelajaran
di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diproleh informasi bahwa (a) siswa
malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara ceramah (b) selain ceramah,
metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-
tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks.

Untuk menghadapi era Revolusi industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan berpikir
tingkat tinggi (higher order thinking skill). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada
HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis
masalah (problem based learning/PBL). PBL merupakan model pembelajaran yang mengedepankan
strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk
belajar tentangcara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL siswa dituntut untuk
mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual). Dengan kata
lain, PBL membelajarkan siswa untuk berpikir kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan
sumber pembelajaran yang sesuai untuk memcahkan masalah yang dihadapi.

7
Setelah melaksanakan pembelajaran tematik terpadu dengan model PBL, penulis
menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus dibandingkan
pembelajaran sebelumnya. Ketika model PBL ini diterapkan pada kelas V yang lain ternyata proses
dan hasil belajar siswa sama baiknya. Praktik pembelajaran PBL yang berhasil baik ini penulis
simpulkan sebagai sebuah Best Practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan PBL.

B. Jenis Kegiatan

Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan pembelajaran
tematik di kelas VI untuk pasangan KD Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS.

C. Manfaat Kegiatan

Manfaat penulisan praktik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam
pembelajaran tematik integratif yang berorientasi HOTS.

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan Dan Sasaran

Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan praktik baik penulis dalam
menerapkan pembelajaran berorientasi higher order thinking skill (HOTS).

Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas VI semester 1 di SD Negeri Sampar
Bontong sebanyak 20 orang.

B. Bahan/Materi Kegiatan

Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas VI untuk
tema globalisasi yang merupakan pembelajaran tematik gabungan KD Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS
berikut ini.

Bahasa Indonesia

KD 3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik.

KD 4.3 Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik

8
dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif secara lisan, tulis, dan visual.

IPS

KD 3.2 Menganalisis perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia

KD 4.2 Menyajikan hasil analisis mengenai perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi
bangsa Indonesia.

IPA

KD 3.3 Menganalisis cara mahluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan

KD 4.3 Menyajikan karya tentang cara mahluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
sebagai hasil penelusuran berbagai sumber.

C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan

Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menerapkan pembelajaran
tematik terpadu dengan model pembelajaran problem based learning (PBL).

Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan penulis.

1. Pemetaan KD

Pemetaan KD dilakukan untuk menentukaan pasangan KD yang dapat diterapkan dalam


pembelajaran tematik. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas VI, penulis memilih tema
modernisasi untuk membelajarkan pasangan KD 3.3-4.3 muatan Bahasa Indonesia; KD 3.2-4.2
muatan IPS; dan 3.3-4.3 muatan IPA di kelas VI semester 1.

2. Analisis Target Kompetensi

Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.

Bahasa Indonesia

KD 3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik.

Target Kompetensi 1. Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak

2. Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari elektronik.

9
KD 4.3 Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau
elektronik dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif secara
lisan, tulis, dan visual.

Target Kompetensi 1. Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak
dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif secara lisan, tulis,
dan visual.

2. Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari elektronik dengan


menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif secara lisan, tulis, dan
visual.

IPS

KD 3.2 Menganalisis perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa


Indonesia

Target Kompetensi 1. Menganalisis perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa
Indonesia

KD 4.2 Menyajikan hasil analisis mengenai perubahan sosial budaya dalam rangka
modernisasi bangsa Indonesia.

Target Kompetensi 1. Menyajikan hasil analisis mengenai perubahan sosial budaya dalam rangka
modernisasi bangsa Indonesia.

IPA

KD 3.3 Menganalisis cara mahluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan

Target Kompetensi 1. Menganalisis cara mahluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan

KD 4.3 Menyajikan karya tentang cara mahluk hidup menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, sebagai hasil penelusuran berbagai sumber.

Target Kompetensi 1. Menyajikan karya tentang cara mahluk hidup menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, sebagai hasil penelusuran berbagai sumber.

3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi

10
IPK Bahasa Indonesia

3.3.1 Mengidentifikasi informasi penting dalam teks penjelasan (eksplanasi) tentang


modernisasi dari media cetak atau elektronik (IPK pendukung)

3.3.2 Membenahi kalimat tidak efektif dalam teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau
elektronik menjadi kalimat efektif.(IPK pendukung)

3.3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik.(IPK kunci)

4.3.1 Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik
dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif secara lisan, tulis, dan visual.(IPK
kunci)

IPK IPS

3.2.1 Mengidentifikasi contoh perubahan sosial dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia.
(IPK pendukung)

3.2.2 Mengidentifikasi perubahan budaya dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia.(IPK


pendukung)

3.2.3 Menganalisis perubahan sosial dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia bangsa
Indonesia.(IPK kunci)

4.2.1 Menyajikan hasil analisis mengenai perubahan sosial dalam rangka modernisasi bangsa
Indonesia. (IPK kunci)

4.2.2 Membuat peta pikiran (mind mapping) hasil analisis mengenai perubahan sosial budaya
dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia. (IPK pengayaan)

IPK IPA

3.3.1 Menguraikan cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan. (IPK kunci)

3.3.2 Menganalisis cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan terhadap
kelestarian spesiesnya

4.3.1 Menyajiakan karya tentang cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya
sebagai hasil penulusuran berbagai sumber. (IPK kunci)

11
4. Pemilihan Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih adalah problem based learning (PBL).
5. Merencanakan Kegiatan Pembelajaran Sesuai Dengan Model Pembelajaran.
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran yang
dilakukan sesuai dengan sintak PBL.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model PBL.
Sintak Model Guru Siswa
Pembelajaran
Orientasi Masalah 1. Guru menyampaikan ilustrasi 1. Menyimak penjelasan
bahwa dibandingkan guru dan menjawab
kehidupannya pada masa kecil, pertanyaan guru.
saat ini dunia sudah berkembang
menjadi modern.
2. Guru mengajukan pertanyaan,
“Apa yang kalian ketahui tentang
modern dan modernisasi?
3. Guru meminta siswa membaca
teks eksplanasi tentang
pengertian modernisasi.
4. Bertanya jawab untuk
menyimpulkan pengertian
modernisasi termasuk membuka
KKBBI.
5. Guru menyampaikan tujuan
materi pembelajaran hari itu
adalah membuat ringkasan teks
eksplanasi. Menganalisis
perubahan budaya dalam rangka
modernisasi bangsa Indonesia.
6. Guru menyampaikan bahwa
kegiatan berikutnya siswa
ditugaskan untuk menyimak
tayangan video tentang
perubahan budaya
7. Guru menyampaikan tugas siswa

12
yaitu (a) menentukan poko-
pokok informasi terkait yang
terdapat dalam video (teks audio
visual). (b) menidentifikasi
kalimat tidak efektif yang
diguakan dalam video, (c)
membenahi kalimat tidak efektif
menjadi kalimat efektif, (d)
mengidentifikasi kosakata baru
dalam video, (e) menemukan
makna koosakata baru dengan
menggunakan Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (f) membuat
ringkasan isi video dengam
menggunakan kalimat efektif, (g)
menjawab pertanyaan yang
disediakan LKS, (h)
mengidentifikasi contoh
perubahan sosial budaya dalam
rangka modernisasi yang
terdapat dalam video.
Mengorganisasi 1. Guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari 4-5 orang
2. Setiap kelompok mengerjakan
tugas yang telah dijelaskan oleh
guru.
Membimbing 1. Guru membimbing siswa
penyelidikan menyelesaikan tugasnya
2. Guru memberi bantuan dan atau
menjawab pertanyaan dari siswa
bila di butuhkan
Mengembangkan dan Mendampingi siswa dala 1. Menyusun laporan hasil
menyajikan laporan mmengembangkan dan menyajikan kerja kelompok
hasil karya laporan hasil kerja. 2. Mempresentasikan

13
hasil kerjanya dalam
diskusi kelas.
3. Kelompok lain
memberikan
tanggapan,
mengajukan
pertanyaan atau usul
terhadap hasil kerja
kelompok lain.
Menganalisis dan 1. Mengnalisis dan mengevaluasi 1. Menyimak penjelasan
mengevaluasi proses hasil kerja siswa. guru.
pemecahan masalah. 2. Memberi penguatan hasil belajar 2. Mengajukan
siswa. pertanyaan dan atau
tanggapan bila belum
paham.
Pembelajaran setelah istirahat
Orientasi masalah 1. Guru menyampaikan bahwa agar 1. Menyimak penjelasan
hidup sesuai dengan perubahan guru.
zaman yang terjadi (modernisasi) 2. Menjawab pertanyaan
seseorang harus mampu guru
beradaptasi. Bila tidak, orang
tersebut akan tergilas zaman.
Begitupun dengan tumbuhan
dan binatang mereka juga harus
mampu beradaptasi.
2. Guru mengajukan pertanyaan,
“Dapatkah kalian memberi
contoh cara kita beradaptasi
dengan lingkungan?
Guru menyampaikan tugas siswa
berikutnya adalah menganalisis cara
makhluk hidup beradaptasi dengan
lingkungannya
Mengorganisasi Guru meminta siswa kembali duduk 1. Duduk dalam
bersama kelompoknya untuk kelompoknya

14
mengerjakan tugas kelompok. 2. Membagi tugas
Membimbing 1. Menyajikan video tentang cara 1. Menyimak tanggapan
Penyelidikan mahkluk hidup beradaptasi video
dengan lingkungannya 2. Membuat catatan
2. Mendampingi siswa penting sesuai dengan
mengerjakan tugas tugas yang dikerjakan.
kelompoknya.
Mengembangkan dan Mendampingi siswa menyelesaikan kerja 1. Mendiskusikan hasil
menyajikan laporan kelompoknya simakan.
hasil karya 2. Mengerjakan tugas
yang disajikan dalam
LKS.
3. Mempersentasikan
hasil kerja kelompok.
4. Menanggapi presentasi
kelompok lain.
Menganalisis dan 1. Menganalisis dan mengevaluasi 1. Menyimak penjelasan
mengevaluasi proses hasil kerja kelompok. guru
pemecahan masalah. 2. Memberi penguatan hasil belajar 2. Mengajukan
siswa pertanyaan bila belum
3. Membimbing siswa membuat paham.
simpulan hasil belajar hari itu
mulai dari teks eksplanasi,
perubahan sosial budaya dalam
rangka modernisasi, dan cara
makhluk hidup beradaptasi
dengan lingkungannya.

Penyusunan Perangkat Pembelajaran

15
Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 5 di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran meliputi RPP,
bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi,
penguatan pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

D. Media dan Instrumen

Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik baik ini adalah (a) contoh teks ekplanasi berjudul
“Pengaruh Globalisasi terhadap MasyarakatIndonesia; (b) video “Perubahan Sosial Budaya pada
masa Modern” diambil dari https://www.youtube.com/watch?v=cx0DRUawd-, dan (c) lembar kerja
siswa (LKS) tematik.

Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati
proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa
dengan menggunakan tes tulis pilihan bganda dan uraian singkat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal ... sampai ... tahun 2019 bertempat di kelas VI SD Negeri ...

BAB III

HASIL KEGIATAN

A. Hasil

Hasil yang dapat dilaporkan dari praktek baik ini diuraikan sebagai berikut,

1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL
berlangsung aktif. Sisswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk
mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang
dirancang sesuai sintak PBL mengharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL
meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge.
Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi tentang modernisasi,
siswa tidak hanya memahami konsep teks eksplanasi (pebgetahuan konseptual) dan
bagaimana membuat ringkasan yang benar ( pengetahuan prosedural), tetapi juga
memahami konsep modernisasi. Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam mempelajari
materi IPS tentang perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi. Pemahaman
tentang konsep modernisasi membantu siswa dalam menganalisis perubahan sosial buadaya
sebagai akibat modernisasi.

16
Pemahaman siswa tentang perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi pada
dasarnya merupakan bentuk adaptasi masyarakat terhadap modernisasi. Pemahaman ini
dapat menjadi pengantar bagi siswa untuk memahami cara makhluk hidup beradaptasi
dengan lingkungan.
3. Penerapan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi topik yang
dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana
kelas cendrung sepi dan serius. Siswa cendrung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba
menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat
menyelesaikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tidak hanya
itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali
dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasan),
membuat siswa cendrung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diproleh siswa adalah apa
yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi HOTS dengan
menerapkan PBL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang konsep teks
eksplanasi, perubahan sosial budaya, dan cara mahkluk hidup menyesuaikan diri benar-
benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan
siswa untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah (problem solving). PBL yang diterapkan dengan menyajikan teks tulis
dan video berisi permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan
pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan PBL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru
dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang
sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang
digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks. Dengan menerapkan PBL, siswa tak
hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari video serta serta diberi kesempatan terbuka
untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.

B. Masalah yang dihadapi

17
Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar dengan model PBL.
Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu menggunakan metode ceramah,
siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan menghadapi ulangan ( penilaian) setelah
mendapatkan penjelasan guru melalui ceramah. Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai
kompetensi yang memadai untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media
pembelajaran, video juga merupakan harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.

C. Cara Mengatasi Masalah

Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan PBL dapat membantu mereka lebih
menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana,
mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order
tinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat siswa
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekedar
menghapal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan HOTS.

Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan mengunduh video
sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan
demikian, selain menerapkan kegiatan literasi baca=tulis, siswa juga dapat meningkatkan literasi
digitalnya.

BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan praktik baik pembelajaran
berorientasi HOTS karena dapat meningkatkan kemampuan siswa, dalam melakukan transfer
pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.

Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat,
pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL yang dilaksanakan tidak sekedar
berorientasi HOTS, tetapi juga menintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
18
Berdasarkan hasil peraktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran problem
based learning (PBL), berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.

Guru bseharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru
serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran
tematik yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan sistuasi dan kondisi sekolahnya.
Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.

Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak
terbatas pada hafalan teori.Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai
materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah dilupa).

Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan
pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan
prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis untuk mendesiminasikan praktik baik ini
akan menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.

DAFTAR PUSTAKA

19
Riyadi, Aris M.Pd. 2019 “Contoh Best Practice Pada Program PKP (Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran) Berbasis Zonasi”. Dalam Kreatif inovatif dan cerdas, 19 Agustus 2019. Jawa
Timur.

LAMPIRAN

1. Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan

20
21
2. Lampiran 2 : RPP

RPP
.............................

22

Anda mungkin juga menyukai