Anda di halaman 1dari 45

BEST PRACTICE

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMBELAJARAN IPA BERORIENTASI HOTS


MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

OLEH

RABIATUL ADAWYAH, S.Pd.

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah dalam bentuk Best Practise berjudul “MENINGKATKAN


KETERAMPILAN PEMBELAJARAN IPA BERORIENTASI HOTS MELALUI
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING”.
Karya dari :

Nama : RABIATUL ADAWYAH, S.Pd

Jabatan : Guru Mata pelajaran


Unit Kerja : SMPN 1 PRINGGABAYA

Pengesahan telah dilaksanakan pada :

Hari / tanggal : Senin, 09 Desember 2019

Yang disahkan oleh :

Kepala SMPN 1 PRINGGABAYA,

SUHARDI, S.Pd
NIP ; 196512311987031193
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Alloh SWT atas limpahan


Rahmat dan Hidayah-Nya, Best Practise yang berjudul “ Meningkatkan
Keterampilan Pembelajaran IPA Berorientasi HOTS Melalui Penggunaan Model
Pembelajaran Discovery Learning“ dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang
telah diharapkan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


laporan Best Practise ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki, sehingga tidak lepas dari bantuan, kerjasama dan bimbingan dari
berbagai pihak yang telah membantu demi kelancaran penyusunan laporan Best
Practise ini.

Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Dinas


Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur yang telah memfasilitasi
kami dalam membuat dan menyusun karya tulis ilmiah melalui wadah PKP Berbasis
Zonasi, sehingga laporan Best Practise ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis sangat menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Untuk itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan
penulis mengharap kritik dan saran demi sempurnanya tulisan ini.

Semoga segala kebaikan yang telah diberikan akan mendapat ridho Alloh
SWT, Aamiin. Akhir kata semoga laporan Best Practise ini dapat berguna bagi semua
pihak dan dapat memberi manfaat bagi penulis dan pembaca, atas semua saran dan
kritikannya tak lupa penulis mengucapkan terima kasih.

Penulis
BIODATA PENULIS

NAMA ; RABIATUL ADAWYAH, S.Pd

TTL ; RUMBUK, 14 NOPEMBER 1995

NUPTK ; 8544756657210082

JABATAN ; Guru Mapel

ALAMAT KANTOR ; SMPN 1 PRINGGABAYA

ALAMAT RUMAH ; RUMBUK, BATUYANG, KEC. PRINGGABAYA, LOTIM

EMAIL rabiatula341@gmail.com
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... ii
BIODATA PENULIS ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .....................................................
B. Jenis Kegiatan .....................................................................
C. Manfaat Kegiatan ................................................................
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ..............................................
A. Tujuan dan Sasaran .............................................................
B. Bahan/Materi Kegiatan .......................................................
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan ................................
D. Alat/Instrumen ....................................................................
E. Waktu dan Tempat Kegiatan ..............................................
BAB III HASIL KEGIATAN ..............................................................
A. Hasil .................................................................................
B. Masalah Yang Dihadapi ...................................................
C. Cara Mengatasi Masalah ..................................................
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI ...................................
A. Simpulan ...........................................................................
B. Rekomendasi ....................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah khususnya
pada pelajaran IPA perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki
kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk
bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
IPA merupakan salah satu dari bidang studi yang menduduki peranan penting
dalam dunia pendidikan, karena dapat dilihat dari waktu jam pelajaran di
sekolah lebih banyak dibandingkan mata pelajaran lainnya.
Beranjak dari faktual dan harapan Undang-Undang pemerintahan
tersebut, dalam kegiatan pembelajaran didapat indikasi bahwa tidak semua
peserta didik menyenangi mata pelajaran IPA. Banyak peserta didik yang
menganggap IPA merupakan mata pelajaran yang sangat sulit serta rumit dan
membosankan. Hal ini menyebabkan mereka takut dan malas untuk
mempelajari IPA.. Selain itu, sebagai guru penulis masih berfokus pada
penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi.
Sehingga proses berpikir peserta didik masih dalam level C1 (mengingat),
memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan
pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills/ HOTS). Guru juga jarang menggunakan media
pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas monoton, kaku,
membosankan dan anak-anak tampak tidak bersemangat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa peserta didik diperoleh
informasi bahwa (a) peserta didik malas mengikuti pembelajaran yang banyak
dilakukan guru dengan cara ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang selalu
dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian peserta didik mengaku jenuh
dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku
paket.
Dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0, peserta didik harus
dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills).
Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan
dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Discovery
Learning. Discovery Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang
mampu mengaktifkan siswa dalam memahami konsep, arti, hubungan, melalui
proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Model ini
mendorong peserta didik untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan
informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam
ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau
kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan zaman, tempat, dan waktu ia
hidup. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara
aktif mencari, mengolah, mengonstruksi, dan menggunakan pengetahuan.
Untuk itu, pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan
kepada peserta didik untuk mengonstruksi pengetahuan dalam proses
kognitifnya. Penggunaan model discovery learning, ingin merubah kondisi
belajar pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher
oriented ke student oriented. Mengubah modus Ekspositori siswa hanya
menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke modus discovery siswa
menemukan informasi sendiri.
Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model
discovery learning, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar peserta
didik meningkat. Lebih baik dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika
model discovery learning ini diterapkan pada kelas VIII yang lain ternyata
proses dan hasil belalajar peserta didik sama baiknya. Praktik pembelajaran
dengan menggunakan model discovery learning yang berhasil baik ini penulis
simpulkan sebagai sebuah best practice pembelajaran berorientasi HOTS
dengan menggunakan model discovery learning.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah
kegiatan pembelajaran materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia.

C. Manfaat Kegiatan

Manfaat penulisan best practise ini adalah meningkatkan kompetensi


peserta didik dalam pembelajaran IPA Terpadu yang berorientasi HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan best
practice penulis sebagai guru IPA dalam menerapkan pembelajaran
berorientasi higher order thiking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah peserta didik kelas VIII
semester 1 di SMPN 1 Pringgabaya sebanyak 32 orang.

B. Materi Kegiatan
Materi yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini adalah
materi kelas VIII untuk tema Sistem Peredaran Darah pada Manusia.
Kompetensi Dasar dari tema Sistem Peredaran Darah dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :

Materi : Sistem Peredaran Darah


Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia dan
KD 3.7 memahami gangguan pada sistem peredaran darah, serta
upaya menjaga kesehatan sistem peredaran darah.
IPK 3.7.1 Memahami organ peredaran darah

IPK 3.7.2. Memahami jenis peredaran darah

IPK 3.7.3. Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia

IPK 3.7.4. Memahami berbagai penyakit pada sistem peredaran darah


Menyajikan hasil percobaan pengaruh aktivitas (jenis,
KD 4.7
intensitas, atau durasi) dengan frekuensi denyut jantung
Melakukan percobaan pengaruh aktivitas ( jenis, intensitas,
IPK 4.7.1.
atau durasi) dengan frekuensi denyut jantung
Menyajikan hasil percobaan pengaruh aktivitas (jenis,
IPK 4.7.2.
intensitas, atau durasi) dengan frekuensi denyut jantung
C. Pelaksanaan Kegiatan
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan best practice ini adalah
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning.
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah
dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat
diterapkan dalam pembelajara IPA Terpadu. Berdasarkan hasil telaah KD
yang ada di kelas VIII, penulis memilih tema Sistem Peredaran Darah pada
Manusia.
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut;
Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi

IPK Pengetahuan
Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia dan
KD 3.7 memahami gangguan pada sistem peredaran darah, serta
upaya menjaga kesehatan sistem peredaran darah.
IPK 3.7.1 Memahami organ peredaran darah
IPK 3.7.2. Memahami jenis peredaran darah
IPK 3.7.3. Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia
Memahami berbagai penyakit pada sistem peredaran
IPK 3.7.4.
darah
IPK Keterampilan
Menyajikan hasil percobaan pengaruh aktivitas (jenis,
KD 4.7
intensitas, atau durasi) dengan frekuensi denyut jantung
Melakukan percobaan pengaruh aktivitas ( jenis,
IPK 4.7.1. intensitas, atau durasi) dengan frekuensi denyut jantung
Menyajikan hasil percobaan pengaruh aktivitas (jenis,
IPK 4.7.2.
intensitas, atau durasi) dengan frekuensi denyut jantung

3. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran Discovery
Learning.
4. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci
kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak model
Discovery Learning.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan model Discovery Learning.
Sintak Model Guru Peserta didik
Pembelajaran
1. Stimulation 1) Memfasilitasi 1) Menyimak
(stimullasi/pemberia peserta didik untuk
penjelasan guru
n rangsangan) mengerjakan LKPD
1.1. Observasi 2) Melakukan
karakteristik fisik
observasi sesuai
teman.
2) Secara umum petunjuk LKPD
kegiatannya adalah
1.1
sebagai berikut:
 Mengkondisika 3) Mencatat hasil
n peserta didik
observasi LKPD
untuk
berpasangan. 1.1
 Membagikan 4) Mendiskusikan
LKPD 1.1
Observasi dengan sesama
Karakteristik anggota
Fisik Teman
kepada peserta kelompok hasil
didik. observasi LKPD
 Menginstruksi
kan peserta 1.1
didik untuk
mempelajari
LKPD 1.1
Observasi
karakteristik
fisik teman dan
memberi
kesempatan
peserta didik
untuk
menyampaikan
pertanyaan
terkait
kegiatan yang
akan mereka
lakukan.
 Memfasilitasi
peserta didik
untuk
mengobservasi
beberapa
ciri/karakterist
ik manusia
yang sudah
ditentukan di
dalam LKPD,
kemudian
mencatat hasil
observasinya
di dalam LKPD
1.1. Observasi
karakteristik
fisik teman

3) Memfasilitasi peserta
didik melakukan
diskusi terkait dengan
hasil observasi dan
menjawab beberapa
pertanyaan dalam
LKPD 1.1. Observasi
karakteristik fisik
teman.
2. Problem statemen 1) Memfasilitasi peserta 1) Berfikir kritis
(pertanyaan/identifik didik untuk
2) Memikirkan
asi masalah) mengidentifikasi
masalah dari hasil jawaban dari
kegiatan observasi
rumusan masalah
dikaitkan dengan
pewarisan sifat (misal: yang telah di
apakah sifat-sifat yang
tetapkan guru
diamati pada tubuh
teman ada kaitannya
dengan sifat bawaan).
2) Guru menuliskan
Rumusan masalah
yang ditetapkan agar
peserta didik dapat
menjawab
pertanyaan-
pertanyaan tersebut.

3. Data collection 1) Memfasilitasi peserta 1) Berdiskusi


(pengumpulan data) didik untuk mencari
mencari dan
informasi apakah sifat-
sifat yang diamati mengumpulk
dalam praktek
an informasi
bersifat bawaan atau
dapat diwariskan
kepada keturunan.
2) Mengarahkan peserta
didik untuk
mengidentifikasi
elemen dalam tubuh
manusia yang
berperan dalam
pewarisan sifat lalu
mendiskusikannya
(diskusi tentang
materi genetik).

3) Memfasilitasi diskusi
mengenai materi
genetik (gen dan
kromosom, terutama
gen) dan peranannya
dalam pewarisan sifat.
4. Data processing 1) Melakukan diskusi 1) Menyusun
(pengolahan Data) kelas mengenai
laporan hasil
materi genetik (gen
dan kromosom, kerja kelompok.
terutama gen) dan
2) Mempresentasik
peranannya dalam
pewarisan sifat. an hasil kerjanya

2) Peserta didik dan dalam diskusi


guru juga mengulas kelas.
keberadaan gen di
dalam kromosom 3) Kelompok lain
untuk menguatkan memberikan
pemahaman gen dan
kromosom sebagai tang-gapan,
faktor yang berperan mengajukan
dalam pewarisan pertanyaan, atau
sifat
usul terhadap
hasil kerja
kelompok lain.
5. Verification 1) Memfasilitasi 1) Memverifikasi
(pembuktian) peserta didik
hasil diskusi
untuk meninjau
hasil diskusi melalui literasi
sebelumnya
buku pelajaran
dengan buku
pelajaran yang yang tersedia.
tersedia sehingga
2) Membaca buku
peserta didik
dapat literatur lainnya
memverifikasi
hasil belajarnya.

2) Guru dapat
memotivasi
peserta didik juga
untuk membaca
literatur-literatur
lain yang mudah
diperoleh
6. Generalization 1) Memfasilitasi peserta 1) Dengan di
didik untuk
(menarik fasilitasi oleh
mengambil
kesimpulan) kesimpulan dari guru siswa
kegiatan yang telah
menyimpulkan
dilakukan selama 3
jam pelajaran hasil kegiatan.
mengenai pewarisan
sifat.

2) Guru memberi
stimulus atau
pertanyaan-
pertanyaan pengarah
agar peserta didik
dapat menyusun
kalimat
kesimpulannya secara
mandiri, dengan benar
dan tepat

5. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan hasil kerja 1 higga 6 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian. RPP
disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan
karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

D. Media dan Instrumen


1. Media pembelajaran yang digunakan dalam best practise ini adalah :
a. LKPD 1.1. mengidentifikasi organ-organ sistem peredaran darah
pada manusia
b. Lingkungan sekitar
c. Lembar kerja siswa
d. Lembar penilaian
e. Laboratorium IPA sekolah
f. Perpustakaan sekolah
2. Alat yang di gunakan berupa :
a. Penggaris
b. Spidol
c. Papan tulis
d. Laptop & infocus
e. Slide presentasi (ppt)
3. Instrumen yang digunakan dalam best practice ini ada 2 macam yaitu :
A. Instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar
observasi
B. Instrumen untuk melihat hasil belajar peserta didik dengan
menggunakan tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Best practice ini dilaksanakan pada tanggal 02 Desember 2019 sampai
03 Desember 2019 bertempat di kelas VIII SMPN 1 Pringgabaya Kabupaten
Lombok Timur.
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai
berikut :
1. Proses pembelajaran IPA Terpadu dengan tema sistem peredaran darah
pada manusia yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran
Discovery Learning berlangsung aktif.
Peserta didik menjadi lebih aktif berkolaborasi, berfikir dalam
mencari tahu, aktif berkomunikasi antar teman dalam kelompoknya,
merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada
guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai
dengan sintak model Discovery Learning megharuskan peserta didik
aktif selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Pembelajaran IPA Terpadu dengan tema sistem peredaran darah pada
manusia yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran
Discovery Learning meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
melakukan transfer knowledge.
Setelah melakukan kegiatan observasi, diskusi, dan literasi tentang
materi sistem peredaran darah pada manusia, peserta didik tidak hanya
memahami organ-organ yang berperan dalam sistem peredaran darah
pada manusia tetapi juga mampu memahami jalur sistem peredaran
darah pada manusia. Pemahaman ini menjadi dasar peserta didik dalam
mempelajari materi IPA tentang sistem peredaran darah pada manusia..
3. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari
tingkat partisipasi peserta didik untuk bertanya dan menanggapi topik
yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran sebelumnya
yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas
cenderung tenang, sepi dan serius. Peserta didik cenderung bekerja
sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan
guru. Fokus guru adalah bagaimana peserta didik dapat menyelesikan
soal yang disajikan, kurang peduli pada proses berpikir peserta didik.
Tidak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan
dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang
dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasan), membuat peserta didik
cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh peserta
didik adalah apa yang diajarkan oleh guru tanpa berusaha di
kembangkan dan di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berbeda kondisinya dengan best practice pembelajaran IPA
Terpadu yang berorientasi HOTS dengan menerapkan model Discovery
Learning ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman peserta didik tentang
sistem peredaran darah pada manusia benar-benar dibangun oleh
peserta didik melalui observasi dan diskusi yang menuntut kemampuan
peserta didik untuk berpikir kritis.
4. Penerapan pembelajaran model Discovery Learning juga meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah (problem
solving).
Model Discovery Learning yang diterapkan dengan menggunakan LKPD
yang mengobservasi karakteristik teman berisi permasalahan
kontekstual yang mampu mendorong peserta didik mampu
merumuskan jawaban atau pemecahan dari masalah yang di sajikan.
Sebelum menerapkan model Discovery Learning, penulis
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku peserta
didik. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang
kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, akan
tetapi tetap saja penulis gunakan. Jenis kegiatan yang digunakan juga
hanya pada kegiatan tulis berdasarkan perintah dari buku teks
bacaan/buku peserta didik.
Dengan menerapkan model Discovery Learning, peserta didik tak
hanya belajar dari buku peserta didik, tetapi juga dari lingkungan
terdekat mereka serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data,
materi dari sumber lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah peserta didik belum terbiasa
belajar dengan menggunakan model Discovery Learning. Dengan tujuan untuk
mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu menggunakan metode ceramah,
peserta didik pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian)
setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah. Masalah lainnya adalah
guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk membuat media
pembelajaran seperti video pembelajaran tentang sistem peredaran darah.
Padahal penayangan video akan sangat membantu dalam menstimulus proses
pembelajaran yang dapat meningkatkan respon dan minat peserta didik dalam
belajar.

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar peserta didik yakin bahwa pembelajaran IPA Terpadu dengan
menggunakan model Discovery Learning yang berorientasi HOTS dapat
membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi
penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan
membuat peserta didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu,
kesadaran bahwa belajar bukan sekedar menghafal teori dan konsep akan
membuat peserta didik mau belajar dengan karakteristik HOTS.
Kekurang mampuan guru dalam membuat video pembelajaran dapat
diatasi dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan
baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain
menerapkan kegiatan literasi baca tulis, peserta didik juga dapat
meningkatkan literasi digitalnya.
Bab IV
Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran IPA Terpadu materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia
dengan model pembelajaran Discovery Learning layak dijadikan best practice
pembelajaran yang berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan
kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir
kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran IPA Terpadu materi Sistem Peredaran
Darah pada Manusia dengan model pembelajaran Discovery Learning yang
dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan
PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil best practice pembelajaran IPA Terpadu dengan
model pembelajaran Discovery Learning, disampaikan rekomendasi yang
relevan, yaitu sebagai berikut :
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku
peserta didik dan buku guru yang telah disediakan, tetapi berani
melakukan inovasi pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar
belakang peserta didik dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan
membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Peserta didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori.
Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu peserta didik
menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak
mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah agar dapat mendorong guru lain untuk
ikut melaksanakan pembelajaran yang berorientasi HOTS. Dukungan
positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai
dan kesempatan bagi penulis untuk mendesiminasikan best practice ini
akan menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA

Apriono, 2011. Mengajar dengan Pendekatan Lingkungan Sekitar. Subang: Royyan


Press.
Budiningsih, 2005. Implementasi Kurukulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Bima
Media Informasi.
Fatih Istiqomah, 2014. Penerapan Model discovery Learning untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Kelas IV SD Negeri 02 Tulung Balak
Kabupaten Lampung Timur. PTK tidak diterbitkan, Lampung.
Kemendikbud, 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Devi, 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Djojosoediro, 2012. Sains SMP Kelas VIII. Jakarta : Erlangga
Hamalik, 2011. Didaktik Azas-azas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamiyah & Jauhar, 2014. Menjadi Guru Propesional Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan. Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
Hanafiah & Suhana, 2009. Metode & Pendekatan Dalam Pembelajaran Sains.
Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Hosnan, 2014. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Indrawati, 2007. Model Pembelajaran Kooperatif. Bandung : PPPPTK IPA
Kunandar, 2014. Asesment dalam Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual. Jakarta
: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas.
Kurniasih & Sani, 2014. Paradigma Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group
Mulyasa, 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Nana Syaodih Sukmadinata, 2004. Landasan Psikologis Proses Pendidikan. Bandung
: Remaja Rosdakarya
Neneng Dewi Wahyuni, 2013. Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Di Sekolah Menengah Pertama. PTK
tidak diterbitkan, Bandung.
Nurkancana. Wayan, 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional
Prastowo, 2013. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya
Sani, 2013. Naturalisme Romantik. Hutchinson’s University Library.
Samjaya, (2012 Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka
Cipta
Sagala, 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung, Alfabeta
Sardiman, 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo
Persada
Slavin, R.E., 2005. Cooperative Learning. Boston : Allyn and Bacon.
Suprihatiningrum, 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara
Sukardjo & Komarudin, 2010. Discovery Learning. Bandung : Yrama Widia
Sukiman, 2012. Teori Psikologi. Jakarta : Bina Aksara.
Susanto, 2013. Anak Super Normal dan Pendidikannya. Jakarta : Bina Aksara
Suprijono, 2013. Inquiry. Bandung : Yrama Widia
Trianto, 2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung : Yrama Widia
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan


Lampiran 2 : RPP

Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Pringgabaya


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : VIII/ 1
Materi Pokok : Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Alokasi Waktu : 60 Menit

A. Kompetensi Inti (KI) :


KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghargai dan menghayati perilakujujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual,
danprosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI.4 Mengolah, menyaji,dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai,memodifikasi, danmembuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca,menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalamsudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi


3.7 Menganalisis sistem peredaran  Memahami organ peredaran darah
darah pada manusia dan  Memahami jenis peredaran darah
 Menganalisis sistem peredaran darah
memahami gangguan pada pada manusia
sistem peredaran darah, serta  Memahami berbagai penyakit pada
sistem peredaran darah
upaya menjaga kesehatan sistem
peredaran darah
4.7 Menyajikan hasil percobaan  Melakukan percobaan pengaruh aktivitas
(jenis, intensitas, atau durasi) dengan
pengaruh aktivitas (jenis,
frekuensi denyut jantung
intensitas, atau durasi) dengan  Menyajikan hasil percobaan pengaruh
frekuensi denyut jantung aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi)
dengan frekuensi denyut jantung
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Memahami organ peredaran darah
 Memahami jenis peredaran darah
 Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia
 Memahami berbagai penyakit pada sistem peredaran darah
 Melakukan percobaan pengaruh aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi) dengan
frekuensi denyut jantung
 Menyajikan hasil percobaan pengaruh aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi)
dengan frekuensi denyut jantung

B. Materi Pembelajaran
Sistem Peredaran Darah
• Organ peredaran darah
• Jenis peredaran darah
• Penyakit pada sistem peredaran darah

C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Diskusi dan Eksperimen
3. Model : Discovery Learning

D. Media Pembelajaran
 Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 Laboratorium IPA sekolah
 Perpustakaan sekolah

 Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus
 Slide presentasi (ppt)

E. Sumber Belajar
 Buku IPA Kelas VIII Kemdikbud
 Buku lain yang menunjang
 Multimedia interaktif dan Internet
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Guru :

Orientasi

 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada


Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi

 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan


pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi

 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan


dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
 Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan

 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 50 Menit )
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)

Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran

Stimulation KEGIATAN LITERASI

(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan


perhatian pada topik materi Pengantar tentang Sistem Peredaran
pemberian
Darah dengan cara :

rangsangan)
 Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
 Mengamati
 Lembar kerja materi Pengantar tentang Sistem Peredaran
Darah.
 Pemberian contoh-contoh materi Pengantar tentang
Sistem Peredaran Darah untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb
 Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang
lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Pengantar
tentang Sistem Peredaran Darah.
 Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait
Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah.

 Mendengar
Pemberian materi Pengantar tentang Sistem Peredaran
Darah oleh guru.
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi :
 Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)

Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)


statemen
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
identifikasi
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
masalah)
belajar, contohnya :

 Mengajukan pertanyaan tentang materi :


 Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat.

Data KEGIATAN LITERASI


collection
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
(pengumpulan
menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data)

 Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Pengantar tentang Sistem
Peredaran Darah yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
 Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari
dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah yang sedang
dipelajari.
 Aktivitas
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat


dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan
diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Pengantar
tentang Sistem Peredaran Darah yang sedang dipelajari.
 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Pengantar
tentang Sistem Peredaran Darah yang telah disusun dalam
daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:


 Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
contoh dalam buku paket mengenai materi Pengantar tentang
Sistem Peredaran Darah.
 Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Pengantar tentang
Sistem Peredaran Darah yang telah diperoleh pada buku
catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
 Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Pengantar
tentang Sistem Peredaran Darah sesuai dengan
pemahamannya.
 Saling tukar informasi tentang materi :
 Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)

pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang


disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang
hayat.

Data
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing
THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan
Data) Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :

 Berdiskusi tentang data dari Materi :


 Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah
 Mengolah informasi dari materi Pengantar tentang Sistem
Peredaran Darah yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi
Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber melalui kegiatan :

 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada


pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)

kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir


induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
 Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-
sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh
peserta didik.

Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)


(menarik
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)
 Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Pengantar
tentang Sistem Peredaran Darah berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan.
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang materi :
 Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
tentanag materi Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah
dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
 Bertanya atas presentasi tentang materi Pengantar tentang
Sistem Peredaran Darah yang dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)

 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul


dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
 Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah
 Menjawab pertanyaan tentang materi Pengantar tentang
Sistem Peredaran Darah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan materi Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah
yang akan selesai dipelajari
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)

 Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Pengantar


tentang Sistem Peredaran Darah yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Peserta didik :

 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point


penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Pengantar
tentang Sistem Peredaran Darah yang baru dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Pengantar tentang
Sistem Peredaran Darah yang baru diselesaikan.
 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang
harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau
dirumah.
Guru :

 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi


pelajaran Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah.
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran
Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah.
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Pengantar tentang Sistem
Peredaran Darah kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik.
Penilaian

a. Teknik Penilaian
1) Sikap
Penilaian sikap dalam pembelajaran pada KD ini meliputi :
1. Penilaian Observasi Sikap pada Kegiatan Praktikum

Lembar Penilaian pada Kegiatan Praktikum

Mata Pelajaran : IPA


Kelas/Semester : VIII/1
Topik/Subtopik : Menganalisis Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung jawab, jujur,
teliti, kreatif dan peduli dalam merancang dan melakukan percobaan IPA
Nama Peserta Disipli Tanggung Juju Pedul Jumla
No Teliti Kreatif
didik n jawab r i h Skor
1.
2.
3.
4.
5.

Pedoman Penskoran :
Memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap
peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan
predikat berikut
PREDIKAT NILAI
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫 Sangat Baik ( SB) 80 ≤ AB ≤ 100
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝐱𝟏𝟎𝟎
𝟐𝟒 Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79
Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69
Kurang (K) <60
2. Penilaian Diri

PENILAIAN DIRI
Tugas: Nama:
Kelas: VIII
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada
kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
N Pernyataan YA TIDAK
o
1 Selama melakukan tugas kelompok saya
bekerjasama dengan teman satu kelompok
2 Saya mencatat data dengan teliti dan
sesuai dengan fakta
3 Saya melakukan tugas sesuai dengan
jadwal yang telah dirancang
4 Saya membuat tugas terlebih dahulu
dengan membaca literatur yang
mendukung tugas
5 ……………………………………….
Memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan
terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Skor 1, jika TIDAK
Skor 2, jika YA

REKAPITULASI PENILAIAN DIRI PESERTA DIDIK


Mata Pelajaran : IPA
Topik/Materi : Menganalisis Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Kelas : VIII

Skor Pernyataan
No Nama Penilaian Diri Jumlah Nilai
1 2 3 4 .....
1
2
3
4
5
Pedoman penskoran :

Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:


Jumlah skor
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = x100
2 x jumlah pernyataan
3. Penilaian antar Teman

Penilaian antar Peserta Didik

Mata Pelajaran : IPA


Kelas/Semester : VIII/1
Topik/Subtopik : Menganalisis sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Indikator : Mau menerima pendapat teman, Memaksa teman untuk menerima
pendapatnya, Memberi solusi terhadap pendapat yang
bertentangan, Mau bekerjasama dengan semua teman.
Penilaian antar Peserta Didik
Topik/Subtopik: Nama Teman yang dinilai:
Tanggal Penilaian: Nama Penilai:
- Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti
pembelajaran IPA
- Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil
pengamatannu.
- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
Dilakukan/muncul
No Perilaku
YA TIDAK
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memaksa teman untuk menerima
pendapatnya
3. Memberi solusi terhadap pendapat yang
bertentangan
4. Mau bekerjasama dengan semua teman
5. ......................................
Pengolahan Penilaian:
1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1. 2 dan 4) dan ada
yang negatif (no 3) Pemberian skor untuk perlaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk
yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2
2. Guru merekapitulasi hasil penilaian menggunakan format berikut.
Skor Perilaku
No Nama Jumlah Nilai
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
Jumlah skor
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = x100
2 x jumlah perilaku
4. Jurnal

Penilaian Sikap melalui Jurnal


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII/1
Topik/Subtopik : Menganalisis sistem Peredaran Darah Pada Manusia

Hari/Tanggal Nama Kejadian Tindak Lanjut

Rubrik : 1 = kurang 2 = sedang 3 = baik


Rekapitulasi hasil penilaian :
Skor Perilaku
No Nama Jumlah Nilai
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
Nilai peserta didik menggunakan rumus:
Jumlah skor
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = x100
2 x jumlah perilaku
2) Keterampilan
Penilaian ketrampilan dalam pembelajaran KD ini meliputi :
1. Penilaian unjuk kerja
Indikator : Melakukan observasi karakteristik teman
Lembar Pengamatan
No Nama Lembar Pengamatan Jumlah
Skor
Persiapan Pelaksanaa Kegiatan
Percobaan n Akhir
Percobaan Percobaan
1
Rubrik
No Keterampilan yang Skor Rubrik
dinilai
1 Persiapan 30
- Alat-alat tertata rapi sesuai dengan
Percobaan urutan percobaan
(Menyiapkan alat - Bahan-bahan tersedia
Bahan) - Alat praktikum dalam keadaan siap
pakai
20 Ada 2 aspek yang tersedia
10 Ada 1 aspek tang tersedia
2 Pelaksanaan 30 - Melakukan Percobaan dengan benar
Percobaan sesuai dengan petunjuk di LK
(Langkah Kerja dan - Melakukan Pengamatan yang terjadi
Waktu pada kegiatan yang sedang dilakukan
Pelaksanaan) - Mencatat data sesuai dengan fakta
yang diamati
20 Ada 2 aspek yang tersedia
10 Ada 1 aspek tang tersedia
3 Kegiatan akhir 30 - Mendiskusikan hasil Percobaan
Percobaan - Membuat kesimpulan hasil Percobaan
(ketepatan - Mampu menjawab dengan benar soal-
menjawab soal ) soal yang ada
20 Ada 2 aspek yang tersedia
10 Ada 1 aspek tang tersedia
Skor Maksimal = Jumlah komponen yang dinilai x 30
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝐱𝟏𝟎𝟎
𝟗𝟎

Rekapitulasi Nilai Tes Praktik


Skor Keterampilan Jumlah Predika
No Nama Nilai
1 2 3 Skor t
1
2
3

2. Penilaian presentasi

3) Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dalam pembelajaran KD ini meliputi :
1. Tes Formatif melalui penilaian hasil jawaban Problem set di setiap
pertemuan, berupa soal essai
Soal
Perhatikan Gambar mekanisme peredaran darah berikut ini :

Bagian jantung yang menerima darah dari pulmo yaitu …


Kunci Pedoman Penskoran

NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL

1 - Atrium sinister : menerima darah dari paru – paru 5


- Ventrikel dexter : memompa darah menuju paru – paru
- Atrium dexter : menerima darah dari seluruh tubuh
- Arteri pulmonalis : pembulh darah menuju paru – paru
- Ventrikel sinister : memompa darah ke seluruh tubuh

2. Tes Sumatif melalui penilaian Ulangan Harian yang dilakukan setelah


keseluruhan IPK dalam KD selesai tercapai, berupa soal pilihan ganda
Soal
Perhatikan gambar sistem peredaran darah berikut ini!
Pada saat darah dipompa dari jantung menuju ke kepala dan kembali
kejantung maka jalannya peredaran darah yang benar adalah ...
A. 1–7–8–4
B. 2–7–8–4
C. 3–7–8–4
D. 4–8–7–1

Kunci Pedoman Penskoran

NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL

1 Kunci jawaban : B 5
Pembahasan :
Peredaran darah pada manusia dibagi menjadi peredaran darah
kecil dan peredaran darah besar. Peredaran darah kecil adalah
peredaran darah yang dimulai dari bilik kanan jantung menuju ke
paru-paru dan akhirnya kembali ke serambi kiri jantung.
Peredaran darah besar adalah peredaran darah yang dimulai dari
bilik kiri jantung menuju ke seluruh tubuh, kemudian kembali lagi
ke serambi kanan jantung.

3. Tes Lisan dilakukan pada setiap pertemuan

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM) setelah melakukan tes sumatif, maka akan diberikan
pembelajaran tambahan sebagai remedial terhadap IPK yang belum
tuntas dengan teknik :
 Belum tuntas secara klasikal : Pembelajaran ulang (2 JP)
 Belum tuntas secara individual : Belajar kelompok atau tutorial
sebaya
Kemudian diberikan tes kembali dengan ketentuan :
 Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara
 Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir dengan
nilai maksimal setara KKM

PROGRAM REMIDIAL

Sekolah : SMP Negeri 1 Pringgabaya


Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Mata Pelajaran : IPA
Ulangan Harian Ke :3
Tanggal Ulangan Harian :
Bentuk Ulangan Harian : Pilihan Ganda dan Essay
Materi Ulangan Harian : sistem peredaran darah pada manusia
KKM : 70

Nilai
NNama Peserta Nilai Nilai
Setelah Ket
o Didik Ulangan Akhir
Remedial

b.. Pengayaan
Bagi peserta didik yang melampaui kriteria ketuntasan minimal (KKM)
setelah melakukan tes sumatif, maka akan diberikan pembelajaran
pengayaan dengan teknik : memberikan pembelajaran pengembangan
dari materi berupa penajaman pemahaman dan ketrampilan
memecahkan soal yang lebih kompleks. Alokasi waktu 2 JP yang
dilakukan bersamaan dengan alokasi siswa yang mengikuti remidial.
C. Bahan Ajar
Zat makanan yang dihasilkan dari proses pencernaan serta oksigen yang
dihasilkan dari proses pernapasan, diedarkan ke seluruh tubuh melalui
sistem peredaran darah. Melalui proses respirasi seluler, zat makanan
berupa molekul organik akan dirombak dengan bantuan oksigen sehingga
menghasilkan energi yang diperlukan untuk berbagai aktivitas hidup.
Limbah yang dihasilkan dari proses pembentukan energi akan dikeluarkan
dari sel melalui peredaran darah pula.
Struktur dan Fungsi Organ-Organ Peredaran Darah pada Manusia
a. Jantung
Jantung merupakan otot-otot yang berfungsi khusus, terdiri atas 4 ruang,
yaitu atrium kiri, ventrikel kiri, atrium kanan, dan ventrikel kanan
(Gambar 1)

Masing-masing atrium dan ventrikel yang terpisah itu dihubungkan oleh


katup atrioventrikularis. Katup antara atrium kiri dan ventrikel kiri
mempunyai dua daun dan disebut valvula bikuspidalis. Katup antara atrium
kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga daun, disebut valvula
trikuspidalis. Dua katup atrioventrikularia itu dikokohkan oleh tali-tali
jaringan yang disebut korda tendina, menempel pada sisi-sisinya dan
mengait pada otot-otot papiler yang menonjol pada dinding ventrikel. Hal ini
menahan daun katup menutup atria ketika ventrikel sedang berkontraksi.
Katup-katup yang lain merupakan pintu ke luar dari ventrikel. Katup-katup
itu disebut valvula semilunaris, bentuknya seperti bulan sabit. Satu katup
terletak pada pintu masuk aorta, disebut katup aorta, sedangkan yang satu
lagi terletak pada pintu masuk arteri paru-paru, disebut katup pulmonaris.
Semua katup tersebut berfungsi untuk menahan darah agar tidak mengalir
balik, sehingga darah tetap mengalir dengan arah yang seharusnya.
b. Pembuluh-pembuluh Darah
Pembuluh darah utama yang keluar dari jantung ada dua, yaitu arteri
pulmonalis dan aorta. Arteri pulmonalis bercabang ke kiri menuju paruparu
sebelah kiri, dan ke kanan menuju paru-paru sebelah kanan. Arteri pulmonalis ini
berfungsi untuk mengalirkan darah dari ventrikel kanan menuju paru-paru. Darah
yang dialirkan ke paru-paru itu berasal dari seluruh tubuh, dan diantaranya
mengangkut limbah respirasi berupa CO2. Di dalam paru-paru terjadi difusi gas,
CO2 dilepaskan ke dalam paru-paru, sedangkan O2 dari paru-paru diikat oleh sel
darah merah. Darah dari paruparu selanjutnya dialirkan menuju jantung melalui
vena pulmonalis kiri dan kanan masuk ke dalam atrium kiri kemudian ventrikel
kiri. Kemudian darah yang kaya akan oksigen tersebut dialirkan ke seluruh tubuh
melalui aorta. Aorta dapat dibagi menjadi tiga zona, yaitu ascending aorta (bagian
yang menaik), arch of aorta (lengkung aorta), dan descending aorta (bagian yang
menurun) (Gambar 2). Pada zona ascending aorta, terdapat saluran yang disebut
dengan arteri koroner, kiri dan kanan. Saluran ini mengalirkan darah ke organ
jantung itu sendiri untuk menyuplai otot-otot jantung.

Mengetahui, Pringgabaya, 09 Desember 2019


Kepala. SMP Negeri 1 Pringgabaya Guru Mata Pelajaran

SUHARDI ,S.Pd. RABIATUL ADAWYAH, S.Pd.


NIP.196812311988031146
Lampiran 4 : LKPD

LKPD 1. Identifikasi Organ-Organ Peredaran Darah pada Manusia

 Tujuan: Mengidentifikasi organ-organ peredaran darah manusia dan fungsinya


berdasarkan hasil pengamatan video.
 Alat dan Bahan
1. Video sistem peredaran darah manusia;
2. Pemutar video/komputer; dan
3. LCD proyektor.

Prosedur Kegiatan 1. Amati video tentang sistem peredaran darah pada manusia.
Pada saat mengamati, identifikasi nama organ-organ peredaran darah, fungsi dari
tiap organ, dan analisis mekanisme peredaran darah. 2. Carilah informasi melalui
bahan bacaan (buku paket, internet) untuk mengidentifikasi nama-nama organ
peredaran darah, fungsinya, dan mekanisme peredaran darah pada manusia.
Diskusikan dalam kelompok masing-masing. 3. Berdasarkan hasil pengamatan
video dan diskusi, lengkapilah pernyataan dan tabel berikut :

Pertanyaan
Berdasarkan hasil pengamatanmu, jawablah beberapa pertanyaan di bawah
ini:
1. Dari gambar yang tersedia pada LKPD 1, tentukan organ yang mana saja yang
berperan dalam sistem peredaran darah pada manusia ?
2. apakah fungsi dari masing-masing organ sistem peredaran darah tersebut ?

Lampiran 5 : Kisi-kisi soal pilihan ganda dan uraian


Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
Lampiran 7 : Lembar observasi proses pembelajaran
Lampiran 8 : Kuesioner motivasi belajar peserta didik

R-9 Rubrik Laporan Best Practise


Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.

A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:


1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!
2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja
peserta sesuai rubrik berikut!
3.

B. Kegiatan Praktik
1. Memuat Lembar Judul
2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan
kenyataan yang ada dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara
Melaksanakan Kegiatan, Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan dengan
jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah
yang dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil
pembelajaran
12.
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik

90  nilai  100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria

80  nilai  90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang


sesuai

70  nilai  80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

60  nilai  70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai

<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang


sesuai

Anda mungkin juga menyukai