Anda di halaman 1dari 42

BEST PRACTISE

"PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN MATERI


INTERAKSI SOSIAL SMP NEGERI 2 TEGALSIWALAN”

DISUSUN OLEH:

NAMA GURU : M. IKHWAN, S.Pd


NIP. : 19700205 199903 1 005
JABATAN : GURU MADYA
PANGKAT /GOL : PEMBINA / IVb
UNIT KERJA : SMP NEGERI 2 TEGALSIWALAN
KABUPATEN PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 2 TEGALSIWALAN
Desa Bulujaran Lor, Tegalsiwalan - Probolinggo
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, mengesahkan Best Practise berjudul :

"PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN MATERI


INTERAKSI SOSIAL SMP NEGERI 2 TEGALSIWALAN”

Adalah karya yang dibuat oleh M. IKHWAN, S. Pd

Mengetahui: Probolinggo,11 November 2019


Kepala SMP Negeri 2 Tegalsiwalan Penyusun

M U S T O F A . S. Pd. M. IKHWAN, S.Pd


NIP. 19670704 199001 1 003 NIP. 19700205 199903 1 005
BIODATA PESERTA
PENINGKATAN
KOMPETENSI PEMBELAJARAN ( PKP )

1. Nama Lengkap : M. IKHWAN, S.Pd


2. Tempat/Tanggal Lahir : Jember, 05 Februari 1970
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. NIP : 19700205 199903 1 005
5. NUPTK : 6537748650200022
6. Jabatan Fungsional : Guru Madya
7. Pangkat/Golongan : Pembina /IVb
8. Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Tegalsiwalan
9. Alamat Sekolah : Desa Bulujaran Lor Kecamatana
Tegalsiwalan
Kabupaten Probolinggo Jawa Timur

10. Alamat Rumah :


Perum Leces Indah Blok C1 No 11 Desa
Banjarsawah RT 18 RW 19 Kec.
Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo
Jawa Timur 67275
11. Nomor HP : 085232179417
12. Alamat pos-el (e-mail) : ikhwan200@gmail.com
13. Pendidikan Terakhir
a. Perguruan Tinggi : S1
b. Fakultas : Pendidikan Ekonomi
c. Tahun Kelulusan : 1996
14. Mata Pelajaran yang diampu : IPS
15. Pengalaman Mengajar : 20 tahun 7 bulan

Probolinggo, 30 Oktober 2019


Yang membuat

M. IKHWAN, S.Pd
NIP.197002051999031005
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
izin dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Best
Practis ini dengan judul "Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Materi
Interaksi Sosial SMP Negeri 2 Tegalsiwalan”
Penyusunan best practise ini kami susun sebagai salah satu tugas akhir dalam
mengikuti pelatihan Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran ( PKP ) berbasis
zonasi tahun 2019.
Dalam penyusunan Best Practice ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo


2. Bapak Pengawas Dikmen Kabupaten Probolinggo, selaku motivator yang banyak
membimbing
3. Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Tegalsiwalan yang sudah memberikan ijin
kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk melaksanakan Kegiatan PKP
4. Kepala SMP Negeri 1 Leces sebagai Tempat proses belajar IN program PKP
Zonasi SMAN 1 Leces
5. Guru Inti Kelas yang sudah banyak membimbing kami
Demikian best practise ini kami buat Semoga bermanfaat, penulis menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga masih terdapat berbagai
kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran demi peningkatan karya
berikutnya. Aamiin

Probolinggo,11 Nopember 2019


Penulis

M. IKHWAN, S.Pd
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................................ii
BIODATA PENULIS ......................................................................................................iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ......................................................................................................1
B. Jenis Kegiatan ......................................................................................................2
C. Manfaat Kegiatan .................................................................................................2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran ...............................................................................................4
B. Bahan / Materi Kegiatan .......................................................................................4
C. Metode/Cara melaksanakan kegiatan ...................................................................5
D. Alat / Instrumen ....................................................................................................6
E. Waktu dan Tempat Kegiatan ..............................................................................12
BAB III HASIL KEGIATAN........................................................................................14
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan .............................................................................................................18
B. Rekomendasi .......................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan


2. Lampiran 2 : RPP
3. Lampiran 3 : Kisi-kisi soal Pilihan Ganda dan Uraian
4. Lampiran 4 : Soal, kunci jawaban dan pedoman penskoran
5. Lampiran 5 : Bahan ajar :
6. Lampiran 6 : lembar observasi proses pembelajaran
7. Lampiran 7 : kuisioner motivasi belajar siswa
8. Lampiran 8 : daftar hadir
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran, merupakan program yang
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan guru dalam
merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking
Skills/HOTS). Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan
selama ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa
buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis
mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar
belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan
kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir
siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru
hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang
menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku
dan anak-anak tampak tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa
(a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara
ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan.
Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal
menyalin dari buku teks.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran
yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013
adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning/PBL. PBL
merupakan model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan
menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang
cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL siswa
dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari
(kontekstual). Dengan kata lain, PBL membelajarkan siswa untuk berpikir secara kritis
dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.
Setelah melaksanakan pembelajaran model PBL, penulis menemukan bahwa
proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran
sebelumnya. Ketika model PBL ini diterapkan pada kelas V yang lain ternyata proses
dan hasil belalajar siswa sama baiknya. Praktik pembelajaran PBL yang berhasil baik
ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik) pembelajaran
berorientasi HOTS dengan model PBL.

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan
pembelajaran IPS kelas VII materi interaksi sosial.

C. Manfaat Kegiatan

Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam
pembelajaran tematik integratif yang berorientasi HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan praktik baik
penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi higher order thiking skills
(HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas VII semester I di SMP
Negeri 2 Tegalsiwalan tahun pelajaran 2019/2020

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah IPS kelas VII
materi Interaksi Sosial.
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
KD. PENGETAHUAN Menjabarkan
3.2 Mengidentifikasi
Pengertian interaksi social Mengidentifikasi
interaksi sosial
dalam ruang dan syarat terjadinya interaksi social -
pengaruhnya
Menguraikan faktor-faktor yang
terhadap kehidupan
sosial, ekonomi, mempengaruhi interaksi sosial
dan budaya dalam
Mengkategorikan
nilai dan norma
serta kelembagaan ruang interaksi sosial - Membedakan bentuk-
sosial budaya.
bentuk
proses sosial - Mencontohkan pengaruh
interaksi sosial –Menjelaskan pengertian
interaksi sosial - Menjelaskan ruang interaksi
sosial

KD.KETRAMPILAN - Mengumpulkan
4.2 Menyajikan hasil informasi
identifikasi tentang tentang
interaksi sosial interaksi sosial
dalam ruang dan - Menyusun
pengaruhnya bahan paparan
terhadap kehidupan tentang
sosial, ekonomi, dan interaksi sosial
budaya dalam nilai - Menyajikan
dan norma serta hasil paparan
kelembagaan sosial tentang
budaya. interaksi sosial
- Membuat
rencana tindak
sebagai upaya
menghindari
pengaruh
negatif interaksi
sosial
- Membuat
alternatif solusi
pengaruh negatif
interaksi sosial

C. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menerapkan
pembelajaran tematik terpadu dengan model pembelajaran problem based learning
(PBL).
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan
penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat diterapkan
dalam pembelajara. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas VII, penulis
memilih interaksi sosial. Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
2. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi

IPK IPS
3.2.1 Menjelaskan pengertian interaksi sosial

3.2.2 Menjelaskan ruang interaksi sosial

3.2.3 Menjabarkan pengertian interaksi social

3.2.4 Mengidentifikasi syarat terjadinya interaksi social

3.2.5 Menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial

3.2.6 Mengkategorikan ruang interaksi sosial


3.2.7 Membedakan bentuk-bentuk proses sosial
3.2.8 Mencontohkan pengaruh interaksi sosial
3.2.9 Mengklasifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi
sosial
3.2.10 Mengklasifikasi bentuk-bentuk proses sosial
3.2.11 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial
3.2.12 Menganalisis bentuk-bentuk proses sosial

3. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah problem based learning (PBL) .
4. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak PBL.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan
model PBL.
A. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 1

ALOKASI
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU

A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan - Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran


(persiapan/orientasi) dimulai. 2’
- Mengecek Kehadiran Peserta didiksebagai sikap
disiplin
- Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan melalui motIVbsi kepada siswa
- Menyiapkan fisik dan psikis sebelum memulai
pembelajaran
Apersepsi - Mengaitkan materi/ thema/ kegiatan 3’
pembelajaran dengan pengalaman peserta
didik .
- Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya
- Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya
dengan pelajaran yang akan dilakukan
MotIVbsi - Memberikan gambaran kepada siswa tentang 3’
materi yang akan diberikan
- Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti

Sintak Model - Persiapan 5’


Pembelajaran 1 Membentuk kelompok kecil (maksimal 5
Orang)

Menerima penjelasan kegiatan yang akan


dilakukan

- Stimulasi / pemberian rangsangan


Sintak Model Problem Statemen (Identifikasi Masalah) 15’
Pembelajaran 2 - Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin masalah yang ada digambar dan yang
berkaitan dengan Interaksi sosial
- Mengapa peristiwa itu terjadi, mungkinkah
terjadi interaksi sosial
 Peserta didik secara berkelompok mengamati
gambar dan mencatat apa saja hal-hal yang
ingin diketahui.
 Peserta didik merumuskan pertanyaan dari
hasil pengamatan, misalnya:
 Contoh-contoh interaksi sosial di dalam
kelas
 Contoh- contoh interaksi sosial di wilayah
lingkungan sekitar
 Bagaimanakah Kondisi saling bergantung
terjadinya interaksi sosial
 Bagaimana kondisi saling bergantung yang
diperlukan untuk terjadinya interaksi sosial
 Guru bersama peserta didik merumuskan
pertanyaan sesuai dengan tujuan
pembelajaran

Sintak Model d.Pengumpulan data 45’


Pembelajaran 3  Guru membagikan format diskusi / Lembar
Kerja yang telah dipersiapkan.
 Peserta didik melakukan pengumpulan data
untuk menjawab rumusan pertanyaan. Dari
Gambar
 Peserta didik melakukan diskusi secara
berkelompok untuk menjawab pertanyaan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
e. Pembuktian
 Peserta didik menganalisis data yang telah
dikumpulkan dari berbagai sumber untuk
menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan.
 Peserta didik memeriksa kembali data tentang
interaksi sosial
 Peserta didik dapat menverifikasi jawaban
kelompok tentang adanya interaksi sosial

f. Menarik Kesimpulan
mendiskusikan di dalam kelompok untuk
mendeskripsikan dan mengambil kesimpulan.
Bahwa : Interaksi sosial akan selalu terjadi
karena :
1. Perbedaan Karakteristik satu dengan yang
lain
2. Interaksi sosial berupa pergerakan
orang,barang, informasi dari daerah asal
menuju tujuan
3. Interaksi dapat terjadi dalam bentuk :
perjalanan wisata, kerja, informasi atau
modal,tingkah laku
4. Peserta Didik Menerapkan penemuannya
dengan latihan mencari peristiwa-peristiwa
interaksi sosial di lingkungan sekitar rumah
5. Peserta didik menyusun laporan hasil
penyelesaian masalah untuk
dipresentasikan

g. Analisis dan evaluasi proses penyelesaian


masalah
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas.
 Kelompok lain memberikan tanggapan dan
umpan balik berdasarkan hasil diskusi dan
presentasi
 Peserta didik bersama guru menyimpulkan
atas jawaban dari pertanyaan
C. Kegiatan Penutup
Membuat kesimpulan materi pembelajaran hari itu dilakukan siswa bersama guru (
7 menit)
5. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan hasil kerja 1 higga 5 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian. RPP
disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan
karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

D. Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah
(a) gambar interaksi sosial
(a) tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober - 10 November 2019
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran PBL berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon
pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun
temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak PBL megharuskan
siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL
meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge.
Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi tentang
modernisasi, siswa tidak hanya memahami konsep teks eksplanasi (pengetahuan
konseptual) dan bagaimana membuat ringkasan yang benar (pengetahuan
prosedural), tetapi juga memahami konsep modernisasi. Pemahaman ini menjadi
dasar siswa dalam mempelajari materi IPS tentang interaksi sosialdalam rangka
modernisasi. Pemahaman tentang konsep moderisasi membantu siswa dalam
menganalisis prubahan sosial budaya sebagai akibat moderisasi.
Pemahaman siswa tetang interaksi sosialdalam rangka moderisasi pada dasarnya
merupakan bentuk adaptasi masyarakat terhadap modernisasi. Pemahaman ini
dapat menjadi pengantar bagi siswa untuk memahami cara mahluk hidup
beradaptasi dengan lingkungan.
3. Penerapan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan siswa untuk
berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya
dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran
sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas
cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk
berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah
bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada
proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu
disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang
dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung
menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan
oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi HOTS
dengan menerapkan PBL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang
konsep teks eksplanasi, perubahan sosial budaya, dan cara mahluk hidup
menyesuaikan diri benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan
diskusi yang meuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah (problem solving). PBL yang diterapkan dengan
menyajikan teks tulis dan video berisi permasalahan kontekstual mampu
mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan PBL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku
teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja
penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku
teks.
Dengan menerapkan PBL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari
video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber
lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar dengan
model PBL. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu
mengguakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi
ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.
C. Cara Mengatasi Masalah
Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan PBL dapat membantu
mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas
tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS).
Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS ajkan membuat siswa
termotIVbsi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar
bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar
dengan HOTS.
Bab IV
Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan praktik
baik pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan
siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan
masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis
dan cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL yang
dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan
PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran
problem based learning (PBL), berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani
melakukan inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar
belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat
pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini
akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan
lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi
penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah wawasan guru
lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA

Amir, T.M, 2009. Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning:


Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pembelajar di Era Pengetahuan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Siska Rahmawati, & Sunardi, & Dian Kurniati. 2017. Pengembangan Indikator
4 C’s Yang Selaras Dengan Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran
Matematika SMP/MTs
Kemendikbud. 2018. Higher Order Thinking Skills (HOTS) Konsep dan
Penilaian. Jakarta. Pusat Penilaian Pendidikan. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
Lampiran 1 Foto Kegiatan

Foto bersama Guru Inti dan Peserta PKP


di SMP Negeri 1 leces pada awal pertemuan

Peserta pada In 1 mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru inti


Pada In ke 2 para peserta semangat mengerjakan Lembar Kerja.
Pengawas Bapak H. Nur Wahyudi melakukan monitoring pelaksanaan PKP

Peserta PKP IPS SMP Negeri 1 Leces


Paparan RPP Unit Pembelajaran 1 tema Interaksi Sosial

Menerima kritik dan saran dari peserta lain pada saat telaah RPP
Lampiran 2 : RPP

Format Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SMP Negeri Tegalsiwalan


Mata Pelajaran : IPS
(Tema/Sub Tema/PB untuk SD)
Kelas/ Semester : VII / 1
Materi Pokok : Pengaruh Interaksi sosial
Alokasi Waktu : 40’

B. Kompetensi Inti (KI)


KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2. Menghargai dan menghayati Perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI.3. Pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.

KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan,


mengurai, merangkai, modifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

C. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


KD. PENGETAHUAN Menjabarkan
3.2 Mengidentifikasi
interaksi sosial Pengertian interaksi social Mengidentifikasi syarat
dalam ruang dan terjadinya interaksi social - Menguraikan faktor-
pengaruhnya faktor yang mempengaruhi interaksi sosial
Mengkategorikan
terhadap kehidupan ruang interaksi sosial - Membedakan bentuk-bentuk
sosial, ekonomi, proses sosial - Mencontohkan pengaruh interaksi
dan budaya dalam sosial –Menjelaskan pengertian interaksi sosial -
nilai dan norma Menjelaskan ruang interaksi sosial
serta kelembagaan
sosial budaya.
KD.KETRAMPILAN - Mengumpulkan
4.2 Menyajikan hasil informasi
tentang
identifikasi tentang interaksi sosial
interaksi sosial - Menyusun
dalam ruang dan bahan paparan
pengaruhnya tentang
terhadap kehidupan interaksi sosial
- Menyajikan
sosial, ekonomi, dan hasil paparan
budaya dalam nilai tentang
dan norma serta interaksi sosial
kelembagaan sosial - Membuat
budaya. rencana tindak
sebagai upaya
menghindari
pengaruh
negatif interaksi
sosial
- Membuat
alternatif solusi
pengaruh negatif
interaksi sosial

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai dalam pembelajaran diharapkan siswa dapat :

1. Menjelaskan makna interaksi sosial dengan benar


2. Menjelaskan pengaruh negtif interaksi sosial
3. Menyebutkan 2 contoh interaksi sosial antar sesama teman secara teliti
4. Menjelaskan kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi
sosial secara bertanggung jawab
5. Menyebutkan contoh kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya
interaksi sosial secara kritis

E. Materi Pembelajaran
2. Materi pembelajaran Reguler
 Pengertian interaksi sosial
 Contoh – contoh interaksi sosial antar sesama teman secara teliti
 contoh interaksi sosial yang terjadi di wilayahnya
 kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi sosial
secara bertanggung jawab
 contoh kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi
sosial secara kritis
2.Materi Remedial
 contoh interaksi sosial yang terjadi di wilayahnya
 kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi sosial
secara bertanggung jawab
 contoh kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi
sosial secara kritis

3. Materi Pengayaan
a. Interaksi sosial yang dapat dilakukan oleh masyarakat di sekitarnya
b. terjadinya interaksi sosial antar wilayah

F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik Learning
Metode : Diskusi
Model pembelajaran : Discovery Learning

G. Media Pembelajaran
Gambar, LCD,Laptop

H. Sumber belajar
Buku IPS Kelas 7 Semester 1
Sumber lain yang relevan
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 1

ALOKASI
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU

D. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan - Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran


(persiapan/orientasi) dimulai. 2’
- Mengecek Kehadiran Peserta didiksebagai sikap
disiplin
- Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan melalui motIVbsi kepada siswa
- Menyiapkan fisik dan psikis sebelum memulai
pembelajaran
Apersepsi - Mengaitkan materi/ thema/ kegiatan 3’
pembelajaran dengan pengalaman peserta
didik .
- Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya
- Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya
dengan pelajaran yang akan dilakukan
MotIVbsi - Memberikan gambaran kepada siswa tentang 3’
materi yang akan diberikan
- Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran

E. Kegiatan Inti

Sintak Model - Persiapan 5’


Pembelajaran 1 Membentuk kelompok kecil (maksimal 5
Orang)

Menerima penjelasan kegiatan yang akan


dilakukan

- Stimulasi / pemberian rangsangan


Sintak Model Problem Statemen (Identifikasi Masalah) 15’
Pembelajaran 2 - Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin masalah yang ada digambar dan yang
berkaitan dengan Interaksi sosial
- Mengapa peristiwa itu terjadi, mungkinkah
terjadi interaksi sosial
 Peserta didik secara berkelompok mengamati
gambar dan mencatat apa saja hal-hal yang
ingin diketahui.
 Peserta didik merumuskan pertanyaan dari
hasil pengamatan, misalnya:
 Contoh-contoh interaksi sosial di dalam
kelas
 Contoh- contoh interaksi sosial di wilayah
lingkungan sekitar
 Bagaimanakah Kondisi saling bergantung
terjadinya interaksi sosial
 Bagaimana kondisi saling bergantung yang
diperlukan untuk terjadinya interaksi sosial
 Guru bersama peserta didik merumuskan
pertanyaan sesuai dengan tujuan
pembelajaran

Sintak Model d.Pengumpulan data 45’


Pembelajaran 3  Guru membagikan format diskusi / Lembar
Kerja yang telah dipersiapkan.
 Peserta didik melakukan pengumpulan data
untuk menjawab rumusan pertanyaan. Dari
Gambar
 Peserta didik melakukan diskusi secara
berkelompok untuk menjawab pertanyaan yang
telah ditetapkan sebelumnya.

e. Pembuktian
 Peserta didik menganalisis data yang telah
dikumpulkan dari berbagai sumber untuk
menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan.
 Peserta didik memeriksa kembali data tentang
interaksi sosial
 Peserta didik dapat menverifikasi jawaban
kelompok tentang adanya interaksi sosial

f. Menarik Kesimpulan
mendiskusikan di dalam kelompok untuk
mendeskripsikan dan mengambil kesimpulan.
Bahwa : Interaksi sosial akan selalu terjadi
karena :
6. Perbedaan Karakteristik satu dengan yang
lain
7. Interaksi sosial berupa pergerakan
orang,barang, informasi dari daerah asal
menuju tujuan
8. Interaksi dapat terjadi dalam bentuk :
perjalanan wisata, kerja, informasi atau
modal,tingkah laku
9. Peserta Didik Menerapkan penemuannya
dengan latihan mencari peristiwa-peristiwa
interaksi sosial di lingkungan sekitar rumah
10. Peserta didik menyusun laporan hasil
penyelesaian masalah untuk
dipresentasikan

g. Analisis dan evaluasi proses penyelesaian


masalah
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas.
 Kelompok lain memberikan tanggapan dan
umpan balik berdasarkan hasil diskusi dan
presentasi
 Peserta didik bersama guru menyimpulkan
atas jawaban dari pertanyaan

F. Kegiatan Penutup
Membuat kesimpulan materi pembelajaran hari itu dilakukan siswa bersama guru (
7 menit)
Lampiran 3 : Tehnik Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Sikap (Spiritual dan Sosial)

Bentuk Contoh Butir Waktu


No. Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Observasi Jurnal Lihat lampiran Saat Penilaian untuk
halaman 9 pembelajaran dan pencapaian
berlangsung pembelajaran
(assessment for
and of learning)

b. Pengetahuan

Bentuk Contoh Butir Waktu


No. Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Tertulis Pilihan Lihat lampiran Setelah Penilaian untuk
ganda pembelajaran dan pencapaian
usai pembelajaran
(assessment for
and of learning)

2. Tertulis Uraian Lihat lampiran Setelah Penilaian untuk


pembelajaran dan pencapaian
usai pembelajaran
(assessment for
and of learning)

3. Penugasan Uraian Lihat buku paket Saat Penilaian untuk


pembelajaran dan pencapaian
berlangsung pembelajaran
(assessment for
and of learning)

c. Keterampilan

Bentuk Contoh Butir Waktu


No. Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Praktik Diskusi Diskusikan/ Saat pembelajaran Penilaian untuk
kelompok presentasikan materi berlangsung dan pencapaian
dan/atau pembelajaran pembelajaran
presentasi tentang ... (assessment for
and of learning)

2. Praktik Tugas Membuat kliping Setelah Penilaian untuk


(keterampilan) bentuk-bentuk pembelajaran usai dan pencapaian
interaksi sosial pembelajaran
asosiatif. (assessment for
and of learning)

1. Penilaian Sikap (Spiritual dan Sosial)


Jurnal Perkembangan Sikap (Spiritual dan Sosial)

Sekolah : SMP Negeri 2 Tegalsiwalan


Kelas/Semester : VII / 1
Tahun Pelajaran : 2019/2020

Nama Peserta Catatan Keterangan/


No. Waktu Butir Sikap Ttd.
Didik Perilaku Tindak Lanjut
1.
2.
3.
Lampiran 3 : Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda dan Uraian
a. Kisi-kisi Soal:

Bentuk Jumlah
No. KD Materi Indikator
Soal Soal
1. 3.2 Menganalisis Pengertian interaksi Menyebutkan definisi PG 1
interaksi sosial sosial. interaksi sosial.
dalam ruang dan
2. pengaruhnya Memberi contoh interaksi Uraian 1
terhadap sosial antara individu dan
kehidupan sosial, kelompok.
ekonomi dan
3. budaya dalam Syarat-syarat Menyebutkan syarat PG 1
nilai dan norma interaksi sosial. terjadinya interaksi
serta sosial.
kelembagaan
4. sosial budaya. Menjelaskan dua syarat Uraian 1
terjadinya interaksi
sosial.

5. Faktor-faktor Menerapkan faktor PG 1


terjadinya interaksi interaksi sosial dalam
sosial (imitasi, bentuk imitasi.
sugesti, identifikasi,
6. simpati, empati) Menjelaskan latar Uraian 1
belakang seseorang
mengidentifikasi diri
dengan idolanya.
7. Bentuk-bentuk Menjelaskan tujuan PG 1
interaksi sosial yang interaksi sosial asosiatif.
asosiatif.
8. Menyebutkan faktor- PG 1
faktor yang
mempermudah proses
asimilasi.
9. Menyebutkan salah satu PG 1
tujuan akomodasi.

10. Menjelaskan manfaat Uraian 1


interaksi sosial dalam
bentuk kerja sama.

11. Bentuk-bentuk Menyebutkan ciri PG 1


interaksi sosial yang kontravensi.
disosiatif.

12. Memilih bentuk-bentuk PG 1


interaksi sosial disosiatif
pada tabel.

13. Memilih bentuk interaksi PG 1


sosial kontravensi
melalui gambar.

14. Menjelaskan sebab-sebab Uraian 1


timbulnya konflik.

15. Pengaruh interaksi Menjelaskan latar PG 1


sosial terhadap belakang munculnya
pembentukan lembaga sosial dalam
lembaga sosial. interaksi sosial.
Lampiran 4 : Soal, kunci jawaban dan pedoman penskoran

Instrumen Bentuk Soal Pilihan Ganda:

Pilihlah satu jawaban yang benar!

1. Interaksi sosial adalah ....


A. proses saling memengaruhi antarindividu dan antarkelompok
B. hubungan antarindividu, antarkelompok, dan individu dengan kelompok
C. hubungan antara kelompok dengan kelompok lainnya
D. hubungan antara individu dengan individu lainnya

2. Syarat terjadinya interaksi sosial yaitu adanya ....


A. kontak sosial dan komunikasi
B. komunikasi dan simpati
C. simpati dan empati
D. empati dan kontak sosial

3. Jika seorang anak kecil melihat apa yang dilakukan orang tuanya, kemudian anak tersebut
mencoba melakukan apa yang telah ia lihat. Tindakan anak ini disebut ....
A. imitasi
B. sugesti
C. simpati
D. empati

4. Proses sosial yang bersifat asosiatif antara lain mengarah pada ....
A. persaingan bebas antarorang
B. upaya menumbuhkan kompetensi
C. pertikaian dan pertentangan
D. terbinanya persatuan dan kesatuan

5. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempermudah proses asimilasi, kecuali ....
A. toleransi
B. saling menghargai
C. perbedaan sikap
D. kesamaan unsur budaya

6. Salah satu tujuan akomodasi yaitu ....


A. mengatur kehidupan manusia
B. mengatur status sosial seseorang
C. tercapainya kestabilan dan keharmonisan
D. pembauran melalui kawin campuran

7. Proses sosial yang ditandai oleh adanya usaha mengurangi perbedaan di antara orang-orang
atau kelompok disebut ....
A. akomodasi
B. kontravensi
C. kerja sama
D. asimilasi

8. Perhatikan tabel berikut.

1 2 3 4
Konflik Kontravensi Kompetisi Akulturasi
Akomodasi Konflik Kerja sama Asimilasi
Kontravensi Kompetisi Akulturasi Kompetisi

Bentuk interaksi sosial disosiatif ditunjukkan pada kolom ....


A. 1
B. 2
C. 3
D. 4

9.

Gambar di atas menunjukkan interaksi sosial dalam bentuk ....


A. konflik
B. kompetisi
C. kontravensi
D. konflik

10. Interaksi sosial dalam bentuk kerja sama, saling menghargai, hidup rukun mampu
menciptakan keteraturan dan ketertiban hidup bermasyarakat hingga mendorong
munculnya ....
A. lembaga sosial
B. proses sosial
C. komunikasi sosial
D. transaksi sosial

Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda:

1. B
2. A
3. A
4. D
5. C
6. C
7. B
8. B
9. C
10. A

1) Instrumen Bentuk Soal Uraian:

1. Berikan salah satu contoh interaksi sosial antara individu dan kelompok!
2. Terangkan dua syarat terjadinya interaksi sosial!
3. Apa latar belakang seseorang mengidentifikasi diri dengan bintang idolanya?
4. Apa manfaat interaksi sosial dalam bentuk kerja sama (cooperation)?
5. Jelaskan hal-hal yang menyebabkan timbulnya konflik!

Kunci Jawaban Soal Uraian:

1. Jawaban disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.


Contoh: guru sedang mengajarkan materi kepada para peserta didik. (skor maksimal 2)
2. Syarat terjadinya interaksi sosial yaitu:
a. kontak adalah hubungan baik secara langsung maupun tidak langsung,
b. komunikasi adalah proses pengiriman pesan atau berita antara dua orang atau lebih.
(skor maksimal 4)
3. Latar belakang seseorang melakukan identifikasi adalah ingin sama dengan seseorang yang
hendak ditirunya. (skor maksimal 2)
4. Manfaat interaksi sosial dalam bentuk kerja sama adalah memudahkan kita dalam
memenuhi kebutuhan, meringankan beban tugas, dan menjaga hubungan baik. (skor
maksimal 3)
5. Hal-hal yang dapat menyebabkan konflik yaitu sebagai berikut.
a. Adanya perbedaan pendapat.
b. Terjadi perselisihan paham yang mengusik harga diri.
c. Timbulnya benturan kepentingan mengenai suatu objek yang sama.
d. Perbedaan sistem nilai dan norma dari kelompok masyarakat yang berlainan
kebudayaan. (skor maksimal 4)
Pedoman penskoran

Rubrik Penilaian Bentuk Soal Uraian

Skor Uraian
No. Alternatif Jawaban
Maksimal Skor
1. 2 0 Tidak memberi jawaban
1 Jawaban kurang lengkap
2 Jawaban lengkap
2. 4 0 Tidak memberi jawaban
2 Jawaban kurang lengkap
4 Jawaban lengkap
3. 2 0 Tidak memberi jawaban
1 Jawaban kurang lengkap
2 Jawaban lengkap
4. 3 0 Tidak memberi jawaban
1 Jawaban 1
2 Jawaban 2
3 Jawaban 3
5. 4 0 Tidak memberi jawaban
1 Jawaban 1
2 Jawaban 2
3 Jawaban 3
4 Jawaban 4

b. Pedoman Penilaian:
1) Soal pilihan ganda dari nomor 1 sampai dengan 10 masing-masing soal memiliki skor 1,
sehingga skor maksimal adalah 10.
2) Soal uraian dari nomor 1 sampai dengan 5 masing-masing soal memiliki skor, yaitu sebagai
berikut:
soal nomor 1 = 2
soal nomor 2 = 4
soal nomor 3 = 2
soal nomor 4 = 3
soal nomor 5 = 4
sehingga skor maksimal adalah 15.
3) Skor maksimal ideal adalah jumlah skor pilihan ganda ditambah jumlah skor uraian (10 + 15
= 25).
4) Rumus nilai:

Jumlah Skor PG + Uraian


Nilai = x 100
25

2. Penilaian Keterampilan

a. Penilaian Praktik Diskusi Kelompok dan/atau Presentasi

Rubrik Penilaian Praktik Diskusi Kelompok

Menjaga
Kemampuan Kemampuan Kemampuan
Nama Peserta tata tertib Jumlah
No. presentasi bertanya menjawab
Didik berdiskusi skor
(1-4) (1-4) (1-4)
(1-4)
1.
2.
3.

Pedoman perskoran dan penentuan nilai:


Skor terentang antara 1 – 4, yaitu 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = amat baik.
Rumus nilai:

Jumlah Skor
Nilai = x 100
4

Rubrik Penilaian Praktik Presentasi

Skor
No. Aspek yang Dinilai
0 1 2 3 4
1. Penyampaian presentasi dengan lugas
2. Kemampuan berargumentasi
3. Kemampuan menjawab pertanyaan
4. Penguasaan materi
Jumlah
Skor Maksimum

Pedoman perskoran dan penentuan nilai:


Skor terentang antara 1 – 4, yaitu 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = amat baik.
Rumus nilai:

Jumlah Skor
Nilai = x 100
4

b. Penilaian Praktik Membuat Kliping

Kisi-kisi Membuat Kliping

Teknik
No. KD Materi Indikator
Penilaian
1. 4.2 Menyajikan hasil Bentuk-bentuk Peserta didik secara Praktik
analisis tentang interaksi sosial berkelompok dapat
interaksi sosial dalam asosiatif. membuat kliping bentuk-
ruang dan bentuk interaksi sosial
pengaruhnya terhadap asosiatif.
kehidupan sosial,
ekonomi dan budaya
dalam nilai dan
norma, serta
kelembagaan sosial
budaya.

Instrumen Praktik Membuat Kliping

No. Nama Tugas Langkah-langkah Pengerjaan Tugas


1. Membuat kliping bentuk- 1. Bahan kliping diambil dari guntingan surat kabar,
bentuk interaksi sosial majalah, tabloid dan lain-lain.
asosiatif. 2. Kumpulan guntingan ditempelkan pada kertas
HVS/kuarto paling sedikit lima halaman.
3. Tuliskan sumber dan tanggal artikel/gambar.
4. Pada bagian bawah setiap halaman diberi kolom
komentar atau pendapat mengenai artikel/gambar.
5. Tuliskan nama, kelas, dan tanggal pembuatan kliping.
Rubrik Perskoran Penilaian Praktik Membuat Kliping

Skor
No. Aspek yang Dinilai
0 1 2 3 4
1. Menyiapkan bahan untuk membuat kliping
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
3. Komentar atau pendapat terhadap artikel/gambar
4. Kerapian dan komposisi kliping
Jumlah
Skor Maksimum

Pedoman perskoran dan penentuan nilai:


Skor terentang antara 1 – 4, yaitu 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = amat baik.
Rumus nilai:

Jumlah Skor
Nilai = x 100
4
Lampiran 6 : lembar observasi proses pembelajaran
Keterangan
Indikator aktivitas
No Indikator aktivitas Guru Aktif
Guru Pasif

1 a. Mengorganisir siswa belajar Guru dikatakan Dengan demikian

b. Mengorientasikan siswa pada melakukan aktivitas guru

masalah pasif jika dalam dikategorikan

c. Membantu siswa pembelajaran melakukan

d. Membantu siswa melakukan hanya aktivitas aktif jika

mengembangkan dan menyajikan mendengarkan rata-rata penilaian

hasil pemecahan masalah penjelasan guru dan indikator guru

e. Menganalisa dan mengevaluasi teman aktif lebih besar

proses dan hasil pemecahan dari rata-rata

masalah penilaian indikator

guru pasif

Observer 1 Observer 2

LISA ZULFIANTI, SE.M.Pd Dwi Rahayu , S.Pd


NIP. 19760125 200604 2 023 NIP. 19641128 198903 2 008

Tegalsiwalan, November 2019


Kepala Sekolah, Peneliti

M U S T O F A. S.Pd M. IKHWAN, S.Pd


NIP. 19670704 199001 1 003 NIP. 19700205 199903 1 005
DAFTAR HADIR SISWA

NO NAMA SISWA TANDA TANGAN KETERANGAN


1 1  
2 2  
3 3  
4 4  
5 5  
6 6  
7 7  
8 8  
9 9  
10 10  
11 11  
12 12  
13 13  
14 14  
15 15  
16 16  
17 17  
18 18  
19 19  
20 20  
21 21  
22 22  
23 23  
24 24  
25 25  
26 26  
27 27  
28 28  
Kepala SMPN 2 Tegalsiwalan Guru Mata Pelajaran

M U S T O F A. S.Pd M. IKHWAN, S.Pd


NIP. 19670704 199001 1 003 NIP: 19700205 199903 ` 005

Lampiran 6 : lembar observasi proses pembelajaran


Keterangan
Indikator aktivitas
No Indikator aktivitas Guru Aktif
Guru Pasif

1 f. Mengorganisir siswa belajar Guru dikatakan Dengan demikian

g. Mengorientasikan siswa pada melakukan aktivitas guru

masalah pasif jika dalam dikategorikan

h. Membantu siswa pembelajaran melakukan

i. Membantu siswa melakukan hanya aktivitas aktif jika

mengembangkan dan menyajikan mendengarkan rata-rata penilaian

hasil pemecahan masalah penjelasan guru dan indikator guru

j. Menganalisa dan mengevaluasi teman aktif lebih besar

proses dan hasil pemecahan dari rata-rata

masalah penilaian indikator

guru pasif

Observer 1 Observer 2

M. IKHWAN, S.Pd DWI RAHAYU , S.Pd


NIP. 19700205 199903 1 005 NIP. 19641128 198903 2 008

Tegalsiwalan, Oktober 2019


Kepala Sekolah, Peneliti
LISA ZULFIANTI,
M U S T O F A. S.Pd SE.M.Pd
NIP. 19670704 199001 1 003 NIP. 19760125 200604 2 023

Anda mungkin juga menyukai