Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

DIKLAT MERDEKA BELAJAR (DMB) – 2 MODEL BLENDED LEARNING


TOPIK 3 – GURU PROFESIONAL
TAHUN 2020

Diajukan Untuk Memperoleh Angka Kredit


Jabatan Fungsional Guru

OLEH:
Drs. EDI PURWANTA
NIP. 196912072012121003

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK


DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
SEKOLAH DASAR NEGERI 4 BOTOPUTIH
KECAMATAN BENDUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK
2020

1
LEMBAR IDENTITAS GURU

1. Nama : Drs. EDI PURWANTA


2. NIP : 196912072012121003
3. NUPTK : 8539747650200013
4. Tempat, Tanggal lahir : Ngawi, 07-12-1969
5. Jenis Kelamin : Laki-laki
6. Pangkat/Gol.Ruang/TMT : Penata /III b /01-10-2017
7. Jabatan Guru : Guru Muda
8. Unit Kerja : SDN 4 Botoputih, Kec. Bendungan
9. Alamat Kantor :
a. RT/RW : RT.21 RW.07
b. Desa : Botoputih
c. Kecamatan : Bendungan
d. Kab/Kota : Trenggalek
e. E-mail : -
10. Alamat Rumah :
a. RT/RW : RT.13 RW.03
b. Desa : Ngares
c. Kecamatan : Trenggalek
d. Kab/Kota : Trenggalek
11. E-mail : Tugas Mengajar : Guru Kelas

2
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan : laporan Pengembangan Diri


Nama : Drs. EDI PURWANTA
NIP : 196912072012121003
Pangkat/Go. Ruang/TMT : Penata /III b / 01-10-2017
Kegiatan Pengembangan Diri yang dilaporkan :

“DIKLAT MERDEKA BELAJAR (DMB) – 2 MODEL BLENDED LEARNING TOPIK 3 – GURU


PROFESIONAL”

Membenarkan dengan sesungguhnya bahwa isi dalam Laporan Pengembangan Diri


adalah sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan hasil tulisan asli yang bersangkutan

Trenggalek, 19 Januari 2020

Kepala SDN 4 Botoputih, Koordinator PKB


Kec. Bendungan SDN 4 Botoputih

GATHOT WIBIMASKO,S.Pd GATHOT WIBIMASKO,S.Pd


NIP.19740117 199707 1 001 NIP.19740117 199707 1 001

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengembangan Diri Guru pada kegiatan “Diklat
Merdeka Belajar (DMB) – 2 Model Blended Learning Topik 3 – Guru Profesional Tahun 2020 ”.
Kegiatan Workshop ini diselenggarakan secara daring oleh PSLCC PGRI Trenggalek
bekerjasama dengan PSLCC Jawa Timur dengan mengusung tema “Menciptakan
Pembelajaran Berkualitas dan Menyenangkan” mulai tanggal 26 Nopember sampai dengan
17 Januari 2020.
Kegiatan bimbingan teknis ini diselenggarakan dalam rangka memfasilitasi kepala
sekolah serta guru di wilayah Kabupaten Trenggalek dalam menyelenggarakan metode
pembelajaran yang mengadaptasi pembelajaran dari rumah. Pengelolaan sekolah ke depan
diharapkan mampu mengembangkan daya inovasi serta peningkatan mutu ke arah
pencapaian standar pelayanan minimal . Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, kepada yang terhormat:
1. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek.
2. Kepala Unit Dikpora Kecamatan Bendungan
3. Para narasumber dan pembimbing kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
4. Panitia penyelenggara kegiatan ini
Penulis menyadari, bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam
penyusunan laporan pengembangan diri ini yang disebabkan oleh keterbatasan waktu,
kemampuan, dan pengetahuan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan bagi penulis sendiri khususnya.
Trenggalek, 19 Januari 2020

Penulis

4
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................................... I
LEMBAR IDENTITAS GURU......................................................................................... II
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................. III
KATA PENGANTAR...................................................................................................... IV
DAFTAR ISI................................................................................................................... V

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Dasar Hukum..................................................................................................... 6
C. Tujuan................................................................................................................ 8
D. Ruang Lingkup................................................................................................... 10
E. Manfaat.............................................................................................................. 10

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Penyelenggaraan............................................................................................... 11
B. Struktur Program................................................................................................ 12
C. Jadwal Kegiatan................................................................................................. 13
D. Metode Kegiatan ............................................................................................... 14
E. Tindak lanjut....................................................................................................... 15
F. Dampak Setelah mengikuti Bimtek..................................................................... 16

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................................ 17

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Undangan Kegiatan........................................................................................... 18
Fotocopy Surat Tugas Dari Kepala Sekolah....................................................... 19
Fotocopy Sertifikat Lulus Diklat.......................................................................... 20

5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,


Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Standar
Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan
untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses dikembangkan
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Sesuai
dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip pembelajaran yang
digunakan:
a. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
b. dari Pendidik sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis
aneka sumber belajar;
b. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah;
c. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi;
d. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;

1
e. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran
dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
f. dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
g. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills);
h. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
i. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut
wuri handayani);
j. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
k. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah Pendidik,
siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;
l. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan
m. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta
didik.
Mengingat kondisi saat ini yang masih pandemi covid-19 yang belum mereda di
tahun pelajaran 2020/2021 ini, maka pembelajaran jarak jauh sangat dibutuhkan oleh
sekolah, Pendidik, dan peserta didik. Sistem pendidikan nasional dapat memastikan
bahwa semua peserta didik memiliki akses yang sama untuk pendidikan berkualitas
selama krisis yang belum pernah terjadi sebelum ini. Sesuai Surat Edaran Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 yang salah
satunya tentang Belajar dari Rumah melalui pembelajaran jarak jauh yang mencakup
beberapa hal antara lain:
a. Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik,
tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum
kenaikan kelas maupun kelulusan.
b. Memfokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai
pandemi Covid19.
c. Memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah
antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing,
d. mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dari rumah.
e. Memberikan umpan balik terhadap bukti atau produk aktivitas belajar dari
rumah yang bersifat kualitatif dan berguna bagi Pendidik, tanpa
diharuskan memberi skor/nilai kualitatif.

2
Dengan demikian sangat dibutuhkan peran penting Pendidik untuk membantu
Peserta didik menghadapi ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi dan
melibatkan peserta didik untuk terus belajar meskipun kegiatan sekolah tidak
terlaksana secara normal.
Guru adalah pendidik profesional dengan utama mendidik, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Sebagai tenaga profesional guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.
Kompetensi pedagogik meliputi 18 butir kemampuan, yaitu:Pemahaman wwasan atau
landasan pendidikan, pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum
atau silabus, perencangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik
dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran, evauasi hasil belajar,
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya.
Sedangkan kompetensi kepribadian meliputi 13 butir kompetensi, yaitu: beriman
dan betakwa, berakhlak mulia, arif dan bijaksana, demokratis, mantap, berwibawa,
stabil, dewasa, jujur, sportif, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat,
mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. Selanjutnya kompetensi sosial
meliputi 13 kemampuan, yaitu:berkomunikasi secara lisan, tulisan dan/atau isyarat
secara santun, menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional,
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,
pimpinan satuan pendidik, orang tua atau wali peserta didik, bergaul secara santun
dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang
berlaku dan menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.
Sedangkan kompetensi profesional meliputi penguasaan materi pelajaran secara luas
dan mendalam, konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi atau seni yang
relevant.
Kriteria guru profesional tersebut telah dimuat dalam Pasal 1, 2 dan 3 Undang-
undang Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Ini berarti bahwa secara nasional kriteria
guru profesional tersebut telah disepakati. Kesepakan kriteria guru profesional tersebut
sudah merupakan hasil kajian yang mendalam oleh tim perancang undang-undang
tersebut yang terdiri dari para pakar, pejabat dan praktisi pendidikan. Kajian terhadap
berbagai literatur yang oritatif dan kredibel dalam rangka menetapkan kriteria guru
profesional tersebut diyakini dan dipastikan sudah dilakukan. Demikian pula pada saat
uji publik dalam kaitan dengan kemungkinan penerapan kriteria tersebut bisa
diterapkan sudah dibicakan secara mendalam.

3
Saat ini masyarakat termasuk para guru sudah memasuki era digital, yaitu
suatu era yang sudah melampaui era teknologi komputer. Menurut data yang
diketahui, bahwa jumlah penjualan komputer saat ini sudah cenderung menurun dan
terkalahkan oleh jumlah penjualan teknologi digital handphone. Hal ini antara lain
disebabkan oleh adanya sejumlah kelebihan teknologi digital dibandingkan komputer
atau laptop. Dari segi isi atau programnya, teknologi digital handphone lebih lengkap
dibandingkan komputer; dari segi pelacakan dan sistem kerjanya dalam mencari data
nampak lebih cepat, dari segi harganya lebih terjangkau; dari segi bentuk dan
besarannya lebih simpel dan bisa disimpan disaku baju, dari segi ongkos
operasinalnya lebih ringan dan dari segi mobilitasnya lebih fleksibel. Dengan berbagai
kondisi objektif, sudah dapat dipastikan, bahwa jumlah masyarakat yang
menggunakan teknologi digital akan jauh lebih banyak, hingga ke peloksok pedesaan
dibandingkan dengan penggunaan teknologi komputer.
Tidak hanya itu, ekspansi dan daya inovasi teknologi digital handhone jauh juga
lebih cepat. Ia benar-benar mengikuti selera masyarakat, bahkan jauh melebihi selera
dan imajinasi masyarakat. Teknologi digital telah menawarkan beragam komunikasi,
yakni selain dalam komunikasi dengan voice dan sms, juga bisa melalui face books,
wash up, yo tobe, astagram, yo tube. Selain dapat mengirim data, teknologi digital juga
dapat menyimpan data hampir tanpa batas, menyediakan data melalui Google; bisa
mendengarkan musik, bacaan ayat-ayat al-Qur’an, do’a, gruping tadarusan dan tahfidz
al-Qur’an, kirima pesan puisi, doa, taushiyah, mengecek tabungan di bank, transaksi,
dan lain sebagainya. Masyarakat saat ini telah memasui era digital.
Strategi pembelajaran yang meliputi pengajaran, diskusi, membaca,
penugasan, presentasi dan evaluasi, secara umum keterlaksanaannya tergantung dari
satu atau lebih dari tiga mode dasar dialog/komunikasi dilakukan dengan cara
dialog/komunikasi antara guru dengan siswa; dialog/komunukasi antara siswa dengan
sumber belajar, dan dialog/komunikasi di antara siswa. Apabila ketiga aspek tersebut
bisa diselenggarakan dengan komposisi yang serasi, maka diharapkan akan terjadi
proses pembelajaran yang optimal. Para pakar pendidikan menyatakan bahwa
keberhasilan pencapaian tjuan dari pembelajaran sangat ditentukan oleh
keseimbangan antara ketiga aspek tersebut (Pelikan, 1992).
Selain itu dinyatakan pula bahwa perancangan suatu pembelajaran dengan
mengutamakan keseimbangan antara ketiga dialog/komunikasi tersebut sangat
penting pada lingkungan pembelajaran berbasis Web. Dari sejumlah studi yang telah
dilakukan, menunjukkan bahwa internet memang bisa dipergunakan sebagai media
pembelajaran, seperti studi yang dilakukan oleh Center for Applied Special Technology
(CAST) pada tahun 1969 yang dilakukan terhadap sekitar 500 murid kelas 5 dan 6
sekolah dasar. Ke-500 murid tersebut dimasukan dalam dua kelompok, yaitu kelompok

4
eksperimen yang dalam kegiatan belajarnya dilengkapi dengan akses ke internet dan
kelompok kontrol. Setelah dua bulan menunjukkan bahwa kelompok eksperimen
mendapat nilai yang lebih tinggi berdasarkan hasil tes akhir.
Pengelolaan administrasi pembelajaran termasuk salah satu elemen yang
penting dalam pembelajaran. Pengelolaan administrasi pembelajaran dapat diartikan
suatu upaya melakukan penataan, pencatatan, penyimpanan dan pelayanan terhadap
berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, seperti daftar hadir
peserta didik, kurikulum dan silabus, daftar nilai harian, mingguan, bulanan dan
smesteran, soal ujian, bahan-bahan pengajaran, dan lain sebagainya. Semua hal
tersebut dapat disimpan dengan menggunakan teknologi digital, dan pada bagian-
bagian tertentu dapat diakses oleh peserta didik.
Untuk mengukur daya serap peserta didik diperlukan instrument yang dapat
diwujudkan dalam bentuk penugasan-penugasan. Penugasan dapat diartikan segala
sesuatu yang dirancang dan disiapkan oleh guru untuk dikerjakan oleh peserta didik.
Tugas-tugas tersebut di antaranya mengumpulkan tulisan dari surat kabar dan
majalah, mengunjungi perpustakaan, laboratorium, workshop dan sebagainya untuk
melakukan sebuah kegiatan pembelajaran seperti menjawab masalah yang sudah
ditetapkan, membuktikan sebuah teori atau hipotesa dan sebagainya. Pelaksanaan
tugas tersebut kemudian dilaporkan kepada guru. Pelaporan tersebut dapat
menggunakan information technology. Dalam kaitan ini, seorang guru selain
menguasai bahn yang akan ditugaskan juga harus menguasai teknologi informasi.
Salah satu kompetensi seorang guru profesional adalah memiliki kompetensi
sosial, yakni kemampuan membangun komunikasi dan silaturahmi dengan peserta
didik, orang tua peserta didik, kepala sekolah, sesama guru, dan masyarakat pada
umumnya. Dalam komunikasi tersebut antara satu dan lainnya saling memberikan
informasi, sehingga berbagai ide, pesan dan gagasan secara bersama-sama. Dalam
penyampaian informasi tersebut dapat menggunakan peralatan teknologi digital.
Dalam hubungan ini, seorang guru juga dapat menyampaikan bahan-bahan yang
harus dibaca atau dikerjakan.
Pelaksanaan evaluasi dengan berbagai macamnya termasuk salah satu tugas
seorang guru profesional. Evaluasi dilaksanakan secara objektif, transfaran, adil, dan
akuntable. Guna mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan ketelitian dan
pengawasan yang ketat, sehingga tidak terjadi penyontrekan, plagiasi dan sebagainya.
Melalui sistem digital, diharapkan dapat diciptakan sebuah sistem yang dengan mudah
dapat mengetahui, apakah jawaban dalam evaluasi yang diberikan para peserta didik
asli karyanya sendiri, atau hasil nyontek atau plagiasi.

5
Guru di era digital harus memiliki kualitas yang mumpuni agar dapat menjadi
seorang pendidik yag inspiratif. Namun, kualifikasi guru yang demikian itu tidak akan
berjalan jika tidak didampingi oleh tools atau piranti yang tepat. Agar dapat mendidik
peserta didik di era digital dibutuhkan tools berbasis inernet yang dapat dengan mudah
diakses dan digunakan oleh mereka. Tentunya akses ini tak hanya berisikan basis
informasi dan materi perihal ilmu yang tengah dipelajarinya. Selain itu, harus pula
memiliki fitur lain yang pasinya membuat pesrta didik lebih leluasa bereksperimen
untuk menguasai suatu cabang ilmu tertentu. Oleh sebab itu, kehadiran Quipper di
Indonesia sebagai platform pendidikan digital dirasa tepat sebagai tools bagi guru
untuk menjangkau peserta didik yang termasuk generasi digital. Dengan visi
“distributors of wisdom, Quipper sejatinya memiliki tujuan untuk meminimalisir
kesenjangan pendidikan yang terjadi hampir di berbagai belahan dunia melalui kanal-
kanal digitalnya. Dua produk Quipper, yakni Quipper School dan Quipper Video,
memungkinkan guru dan peserta didik dapat berinteraksi dan melakukan kegiatan
belajar mengajar secara online. Keberadaan Quipper itu, sejalan dengan metode
pengajaran di era digital, yakni terpusat pada peserta didik. Dalam kaitan ini, Quipper
menyediakan soal-soal dan materi pengajaran.
Namun demikian, digital technologi tersebut tidak sepenuhnya dapat
menggantikan peran guru. Guru bukan hanya mengajar yang mentransfer ilmu
pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik, melainkan memberikan
bimbingan, latihan, teladan, pembiasaan, dan kasih sayang dan cinta kasih serta
menyentuh hati nurani dan pribadinya dalam rangka pembentukan karakter, mental
dan moral peserta didik. Prof. Dr. Arief Rachman mengatakan, bahwa guru tetap yang
utama membimbing siswa saat belajar. Teknologi hanya sarana atau alat yang
tergantung kepada tujuan dari orang yang menggunakannya. Dengan demikian ada
sebagian tugas yang dikerjakan guru, dan sebagian tugas lainnya didelegasikan
kepada peralatan teknologi digital.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

6
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana
telah diubah kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Pendidikan Karakter;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014
tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014
tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015
tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 tahun 2016
tentang pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 20 Tahun 2016
Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah n.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 21 Tahun 2016
Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22 Tahun 2016
Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 Tahun 2016
Tentang Standar Penilaian Pendidikan;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor
23 tahun 2017 tentang Hari Sekolah;

7
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan
Pendidikan Formal;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2018
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 37 Tahun 2018
Tentang perubahan atas peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan
nomor 24 tahun 2016 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar
pelajaran pada pendidikan menengah kurikulum 2013 pada pendidikan
dasar dan Pendidikan Menengah;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
44 tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-
Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah
Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan;
21. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 14 tahun 2019
tentang Penyerderhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran;
22. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No.
01/KB/2020, 516 Tahun 2020, HK.03.01/Menkes/363/2020, 440-482 tahun
2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada tahun ajaran
2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19);
23. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4 tahun 2020
tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).

C. Tujuan
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SLCC – Guru Profesional antara
lain :
1. Meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui
peningkatan kompetensi baik pedagogik maupun professional. Selain itu
guru diharapkan memiliki performa sebagai pendidik dan pemimpin bagi
peserta didiknya.
2. Meningkatkan kompetensi profesional dalam melaksanakan tugasnya
sebagai guru.

8
3. Meningkatkan penguasaan kompetensi pedagogik dan profesional
sesuai dengan kelompok kompetensi atau unit kompetensi yang
dipelajari.
4. membentuk performa yang berkualitas sebagai pendidik bagi peserta
didiknya.
5. Membentuk karakter guru yang memiliki ketangguhan, optimisme, dan
pribadi yang menyenangkan sehingga menumbuhkan respon positif dari
peserta didik dalam menerima konsep ilmu yang disampaikan.
6. Memotovasi kinerja guru untuk selalu mengembangkan kompetensinya
melalui program kegiatan yang relevan dengan profesionalitasnya.
7. Memacu daya literasi tentang pengalaman-pengalaman baru yang
berkaitan dengan profesionalitasnya dengan selalu aktif berpartisipasi
kegiatan pengembangan yang diselenggarakan baik secara daring
maupun luring.
8. Memacu daya kreativitas dalam mengembangkan kualitas pengelolaan
pembelajaran yang dilaksanakan secara daring dengan menggunkan
perangkat IT berbasis internet.

9
D. Ruang lingkup
1. Seluruh Tenaga Pendidik (PNS/Non-PNS) di tingkat Sekolah Dasar Negeri
maupun swasta.
2. Pejabat Fungsional terkait (Pengawas) sebagai pemantau mutu atau
kualitas kompetensi yang dikuasai para pendidik.
3. Peningkatan kompetensi pedagogik guru dalam mengaktualisasi
pembelajaran yang bermakna di masa pandemic COVID 19 melalui
penerapan metode dan model pembelajaran yang relevan.
4. Peningkatan kompetensi kepribadian guru sebagai aktor utama dalam
mengelola pembelajaran yang wajib memiliki karakter berbudi pekerti luhur
yang dapat mengimbas kepada pembentukan karakter peserta didik.
5. Peningkatan kompetensi sosial guru dalam menjalin relasi yang kondusif
dan senantiasa berkembang positif dalam lingkungan belajar melibatkan
interaksi yang baik terhadap peserta didik, pimpinan, sesama guru,
karyawan dan staf sekolah, serta stake holder;
6. Peningkatan Kompetensi Profesional Guru untuk selalu dikembangkan
sebagai wujud upaya yang berkesinambungan dalam mengantisipasi
tuntutan zaman di era sekarang.
7. Evaluasi dan monitoring Pelaksanaan Pelatihan dan Pendampingan.

E. Manfaat
1. Memahami tentang peningkatan profesionalisme dan pengembangan
karakter guru di era new normal dan dampak pengiringnya.
2. Menguasai penggunaan model pembelajaran Model Blended Learning
terutama dalam penerapan sistem pemeblajaran di masa pandemi COVID-
19.
3. Meningkatkan keterampilan literasi informasi berkaitan dengan
profesionalitas guru di era digital
4. Memahami tentang pembelajaran parenting serta pendampingan belajar di
rumah.
5. Mereview penguasaan konsep profesionalitas pada guru di era new normal.
6. Mampu menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan Model
Blended Learning.
7. Mampu mengelola pembelajaran kelas di era new normal.
8. Mampu menyusun soal-soal inspiratif dan menyenangkan yang relevan
dengan PJJ

10
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Penyelenggaraan
1. Penyelenggaraan Pendidikan Dan pelatihan Merdeka Belajar (DMB)-2 –
Model Blended Learning Topik 3 – Guru Profesional dilaksanakan
secara serentak secara daring/online di wilayah Kabupaten Trenggalek.
2. Waktu Pelaksanaan
Pendidikan Dan pelatihan Merdeka Belajar (DMB)-2 – Model Blended
Learning Topik 1 – Guru Profesional dilaksanakan pada tanggal 26
Nopember 2020 sampai dengan 17 Januari 2020

1. Pra Diklat
Tanggal : 26 Nopember 2020 s.d 30 Nopember 2020
Waktu : 13.00-14.30
Materi :
a) Pendaftaran
b) Tutorial akun O365
c) Penjelasan Umum
d) pembukaan

2. Diklat Daring/ INSERVICE I (12 JP)


Tanggal : 26 s.d 30 Nopember 2020
Waktu : 13.00 s.d 14.30
Materi :
a) Profesionalisme dan Karakter Guru di Era New Normal
b) Blended Learning
c) Peningkatan Literasi informasi Guru di Era Digital
d) Peran Guru dan orang tua mendampingi belajar di rumah

3. Diklat Daring/ ON SERVICE (18 JP)


Tanggal : 13 s.d 15 Desember 2020
Waktu : 13.00 s.d 14.30
Materi :
a) Menyusun resume Profesionalisme dan karakter Guru di era new
normal
b) Menyusun strategi pembelajaran dengan Model Blended Learning
c) Menyusun Strategi manajemen Kelas di Era New Normal
d) Membuat soal-soal inspiratif dan menyenangkan yang relevan untuk
PJJ

11
4. Diklat Daring/ INSERVICE (2JP)
Tanggal : 17 Januari 2021
Waktu : 13.00 s.d 14.30
Materi :
a) Evaluasi Kegiatan Pendidikan dan pelatihan

5. Peserta
“Pendidikan dan Pelatihan Merdeka Belajar-2 –Model Blended
Learning Topik 3- Guru Profesional Tahun 2020” diikuti oleh Kepala
Sekolah dan guru SD Se-Kabupaten Trenggalek.
6. Fasilitator dan Narasumber
Fasilitator yang dilibatkan dalam pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan ini
adalah segenap pengurus PGRI Kabupaten Trenggalek pada Bidang
SLCC , sedangkan narasumber adalah Master Trainer nasional dan provinsi
Jawa Timur.

B. Struktur Program

No Materi Alokasi Waktu


A. IN SERVICE
1 Profesionalisme dan Karakter Guru di Era New 3 JP
Normal dan Sesudahnya
2 Blended Learning 3 JP
3 Peningkatan Literasi Informasi Guru di Era Digital 3 JP
4 Peran Guru dan orang Tua mendampingi anak 3 JP
belajar di rumah
B. ON SERVICE
5 Menyusun Resume Profesionalisme dan Karakter 4 JP
Guru di Era New Normal Baru
6 Menyusun Strategi pembelajaran dengan Model 5 JP
Blended Learning
7 Menyusun Strategi pembelajaran Kelas di Era 3 JP
New Normal
8 Membuat Soal-soal Inspiratif dan menyenangkan 6 JP
Yang relevan untuk PJJ
C IN SERVICE
9 Evaluasi Kegiatan 2 JP
JUMLAH 32

12
C. JADWAL KEGIATAN

NO TOPIK URAIAN KETERANGAN TANGGAL


I PRA DIKLAT
1 Pendaftaran peserta Berkelompok Per Kab/ Kota, 13
Kecamatan Nopember
2020
2 Akun O365 peserta Perseorangan Per Kab/ Kota, 13 -15
Kecamatan Nopember
2020
3 Penjelasan Umum Semua Ms. Teams, Youtube, 16
Facebook Nopember
2020
4 Pembukaan Semua Ms. Teams, Youtube, 26
Facebook Nopember
2020
II DIKLAT DARING
1 Profesionalisme Tantangan Guru Semua/ In-On, Pukul 26
dan Karakter menghadapi 13.00 s.d 14.30 Nopember
Guru di Era New pembelajaran jarak 2020
Normal dan jauh (Tuntutan
Sesudahnya pengembangan
karakter, kreativitas
dan inovasi guru)
2 Blended Learning Penerapan Model Semua/ In-On, Pukul 27
pembelajaran 13.00 s.d 14.30 Nopember
Blended learning 2020
3 Peningkatan - Memahami tentang Semua/ In-On, Pukul 28
Literasi Informasi norma-norma dan 13.00 s.d 14.30 Nopember
Guru di Era moral yang 2020
Digital berlaku di dunia
internet
- menyikapi konten
internet yang
bertanggungjawab
secara sosial,
serta kreatif
melakukan hal-
hal baru dengan
cara yang baru
4 Peran Guru dan Tips orang tua Semua/ In-On, Pukul 30
orang Tua sebagai penentu 13.00 s.d 14.30 Nopember
mendampingi keberhasilan anak 2020
anak belajar di dalam belajar
rumah
III Belajar Mandiri dan Menyusun Resume Semua/ On, Pukul 13
Kolaborasi 13.00 s.d 14.30 Desember
Profesionalisme dan
2020
Karakter Guru di Era
New Normal Baru
Menyusun Strategi Semua/ On, Pukul 14
13.00 s.d 14.30 Desember
pembelajaran

13
dengan Model 2020
Blended Learning
Menyusun Strategi 15
Desember
pembelajaran Kelas
2020
di Era New Normal
Membuat Soal-soal 17
Desember
Inspiratif dan
2020
menyenangkan Yang
relevan untuk PJJ
IV Pendampingan/ Peserta didampingi Semua/ Luring, Pukul 20-24
Bimbingan (koreksi, 13.00 s.d 14.30 Desember
pengembangan 2020
evalusi) bersama
instruktur secara
berkelompok/tatap
muka dengan
mematuhi protokol
kesehatan
V Evaluasi kegiatan Evaluasi dan Daring, Pukul 13.00 16 Januari
monitoring s.d 14.30 2021
penyelenggara
terkait pelaksanaan
pendidikan dan
pelatihan

D. Metode Kegiatan
Metode yang digunakan selama kegiatan “Pendidikan dan Pelatihan Merdeka
Belajar-2 –Model Blended Learning Topik 3- Guru Profesional Tahun 2020”
semua kegiatan dilakukan secara daring dengan metode :
1. Ceramah : sajian konsep-konsep materi diklat secara komprehensip
dipaparkan dalam setiap sesi.
2. Penugasan : di setiap sesi materi terdapat instrument kegiatan
bimbingan yang harus dikerjakan secara individu maupun kelompok.
3. Diskusi : baik dalam kegiatan pengerjaan instrument kegiatan
maupun sesi pembahasan materi tertentu, menggunakan metode
diskusi.
4. Tanya Jawab Interaktif secara virtual
5. Presentasi : penguatan daya serap peserta mengenai tugas-tugas
yang telah dikerjakan dan praktik

14
E. Tindak lanjut
Tindak lanjut yang akan dilakukan setelah mengikuti kegiatan ini adalah sebagai
berikut:
a. Mengikuti setiap sesi pelatihan secara daring dengan seksama
penyampaian materi pelatihan dari master trainer.
b. Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan model blended
learning.
c. Membangun komunitas literasi dimulai dari lembaga atau unit kerja dengan
beranggota teman sejawat.
d. Menemukan berbagai informasi dengan menggunakan teknologi dan
informasi internet .
e. Desiminasi hasil kegiatan pelatihan kepada guru teman sejawat yang belum
mengikuti kegiatan pelatihan
f. Membuat soal-soal inspiratif dan menyenangkan dengan pendekatan HOTS
dan kaidah –kaidah yang berlaku.

15
F. Dampak setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan
Setelah menerapkan hasil kegiatan ini dampaknya antara lain sebagai berikut:
a. Bagi Kepala Sekolah dan Guru menambah pengetahuan tentang model
kelas jarak jauh dengan model pembelajaran Blended Learning yang
didukung oleh aplikasi IT yang relevan.
b. Bagi Guru mampu mengembangkan kompetensi Profesional dan karakter di
era new normal terkait dengan penyelenggaraan PBM Daring sebagai
alternatif pembelajaran selama pandemik COVID 19.
c. Bagi Guru memperoleh pengetahuan baru tentang literasi informasi tentang
pendidkkan di era digital.
d. Guru mampu menyusun perencanaan pembelajaran dengan menggunakan
model blended learning
e. Bagi Sekolah menambah referensi baru dalam menyusun sebuah sistem
manajemen pembelajaran kelas di masa new normal.
f. Memperoleh wawasan baru tentang penyusunan soal yang inspiratid dan
menyenangkan dengan pendekatan HOTS
g. Memperoleh apresiasi berupa sertifikan DIKLAT yang dapat digunakan
untuk Pengajuan Usulan Pangkat.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian materi yang kami terima selama kegiatan pendidikan dan
pelatihan tersebut maka dapat kami simpulkan sebagai berikut.
Pertama, guru profesional di era digital pada dasarnya adalah guru yang
memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Namun
pada pelaksanaan keempat kompetensi tersebut memerlukan dukungan
teknologi digital dengan berbagai macam dan ragamnya. Dengan demikian,
guru profesional di era digital adalah guru yang dalam melaksanakan tugas
keprofesionalannya berbasis pada teknologi digital.
Kedua,penggunaan teknologi digital dapat dilakukan oleh guru pada
kegiatan belajar mengajar, pelayanan administrasi, penugasan dan evaluasi.
Untuk itu, pengusaan guru terhadap sistem, website dan tool harus disediakan
secara lengkap dan berkelanjutan.
Ketiga, keberadaan teknologi digital sebagian dapat menggantikan atau
membantu peran guru terutama pada aspek pengajaran yang bertumpu pada
transfer of knowledge and tekhnology and skill, namun tidak dapat
menggantikan peran guru sebagai pendidik, yang bertugas membentuk
karakter, mental, kepribadian, sikap dan tabi’at melalui penanaman nilai-nilai
luhur, yang berbasis pada agama dan nilai-nilai budaya luhur yang dilakukan
dengan cinta kasih, melalui keteladanan, bimbingan, latihan, pembiasaan, dan
sebagainya.
B. Saran
1. Motivasi untuk memacu kinerja guru maka perlu diciptakan suatu iklim
kinerja yang didalamnya menstimulus kompetensinya misalnya melalui
optimalisasi kegiatan-kegiatan kolegial atau komunitas belajar.
2. Lembaga sekolah perlu membentuk interaksi yang aktif serta menjalin
kerjasama partisipatif dengan stake holder selain juga menampung aspirasi
wali murid secara akuntabel sehingga secara tidak langsung dapat
memperoleh bahan pertimbangan guna memprogramkan peningkatan
kompetensi guru .

17

Anda mungkin juga menyukai