Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

DIKLAT MERDEKA BELAJAR (DMB) – 2 MODEL BLENDED LEARNING


TOPIK 4 – BELAJAR MENYENANGKAN
TAHUN 2020

Diajukan Untuk Memperoleh Angka Kredit


Jabatan Fungsional Guru

OLEH:
Drs. EDI PURWANTA
NIP. 196912072012121003

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK


DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
SEKOLAH DASAR NEGERI 4 BOTOPUTIH
KECAMATAN BENDUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK
2020

1
LEMBAR IDENTITAS GURU

1. Nama : Drs. EDI PURWANTA


2. NIP : 196912072012121003
3. NUPTK : 8539747650200013
4. Tempat, Tanggal lahir : Ngawi, 07-12-1969
5. Jenis Kelamin : Laki-laki
6. Pangkat/Gol.Ruang/TMT : Penata /III b /01-10-2017
7. Jabatan Guru : Guru Muda
8. Unit Kerja : SDN 4 Botoputih, Kec. Bendungan
9. Alamat Kantor :
a. RT/RW : RT.21 RW.07
b. Desa : Botoputih
c. Kecamatan : Bendungan
d. Kab/Kota : Trenggalek
e. E-mail : -
10. Alamat Rumah :
a. RT/RW : RT.13 RW.03
b. Desa : Ngares
c. Kecamatan : Trenggalek
d. Kab/Kota : Trenggalek
11. E-mail : Tugas Mengajar : Guru Kelas

2
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan : laporan Pengembangan Diri


Nama : Drs. EDI PURWANTA
NIP : 196912072012121003
Pangkat/Go. Ruang/TMT : Penata /III b / 01-10-2017
Kegiatan Pengembangan Diri yang dilaporkan :

“DIKLAT MERDEKA BELAJAR (DMB) – 2 MODEL BLENDED LEARNING TOPIK 4 –


BELAJAR MENYENANGKAN”

Membenarkan dengan sesungguhnya bahwa isi dalam Laporan Pengembangan Diri


adalah sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan hasil tulisan asli yang bersangkutan

Trenggalek, 20 Januari 2020

Kepala SDN 4 Botoputih, Koordinator PKB


Kec. Bendungan SDN 4 Botoputih

GATHOT WIBIMASKO,S.Pd GATHOT WIBIMASKO,S.Pd


NIP.19740117 199707 1 001 NIP.19740117 199707 1 001

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengembangan Diri Guru pada kegiatan “Diklat
Merdeka Belajar (DMB) – 2 Model Blended Learning Topik 4 – Belajar Yang Menyenangkan
Tahun 2020 ”. Kegiatan Workshop ini diselenggarakan secara daring oleh PSLCC PGRI
Trenggalek bekerjasama dengan PSLCC Jawa Timur dengan mengusung tema “Menciptakan
Pembelajaran Berkualitas dan Menyenangkan” mulai tanggal 1 Desember sampai dengan 18
Januari 2020.
Kegiatan bimbingan teknis ini diselenggarakan dalam rangka memfasilitasi kepala
sekolah serta guru di wilayah Kabupaten Trenggalek dalam menyelenggarakan metode
pembelajaran yang mengadaptasi pembelajaran dari rumah. Pengelolaan sekolah ke depan
diharapkan mampu mengembangkan daya inovasi serta peningkatan mutu ke arah
pencapaian standar pelayanan minimal . Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, kepada yang terhormat:
1. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek.
2. Kepala Unit Dikpora Kecamatan Bendungan
3. Para narasumber dan pembimbing kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
4. Panitia penyelenggara kegiatan ini
Penulis menyadari, bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam
penyusunan laporan pengembangan diri ini yang disebabkan oleh keterbatasan waktu,
kemampuan, dan pengetahuan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan bagi penulis sendiri khususnya.
Trenggalek, 19 Januari 2020

Penulis

4
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................................... I
LEMBAR IDENTITAS GURU......................................................................................... II
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................. III
KATA PENGANTAR...................................................................................................... IV
DAFTAR ISI................................................................................................................... V

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Dasar Hukum..................................................................................................... 4
C. Tujuan................................................................................................................ 6
D. Ruang Lingkup................................................................................................... 7
E. Manfaat.............................................................................................................. 7

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Penyelenggaraan............................................................................................... 8
B. Struktur Program................................................................................................ 9
C. Jadwal Kegiatan................................................................................................. 10
D. Metode Kegiatan ............................................................................................... 11
E. Tindak lanjut....................................................................................................... 12
F. Dampak Setelah mengikuti Bimtek..................................................................... 12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................................ 13

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Undangan Kegiatan........................................................................................... 14
Fotocopy Surat Tugas Dari Kepala Sekolah....................................................... 15
Fotocopy Sertifikat Lulus Diklat.......................................................................... 16

5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa


pembentukan Pemerintah Negara Indonesia yaitu antara lain untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa.Untuk mewujudkan upaya tersebut,
UndangUndang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
Perwujudan dari amanat UndangUndang Dasar 1945 yaitu dengan
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang merupakan produk undang-undang pendidikan
pertama di Indonesia pada awal Volume 6 Nomor 2 Agustus 2016 851 abad
ke-21.
Undang-undang ini menjadi dasar hukum untuk membangun pendidikan
nasional dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, dan otonomi
pendidikan yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sejak Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945, undangundang tentang sistem pendidikan
nasional telah mengalami beberapa kali perubahan. Pendidikan nasional,
sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua
warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas
sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah.
Makna manusia yang berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan nasional
harus berfungsi secara optimal sebagai wahana utama dalam pembangunan
bangsa dan karakter. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang

1
diamanatkan dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya
kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa
depan, yang diyakini akan menjadi
faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara
Indonesia. Salah satu unsur sumber daya pendidikan adalah kurikulum.
Kurikulum merupakan unsur yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan
untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik.
Kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat
diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1)
manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman
yang selalu berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi merupakan
salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang
diamanatkan dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jurnal Inspirasi Pendidikan Universitas Kanjuruhan
Malang Untuk mewujudkan harapan tersebutpemerintah melalui Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan kurikulum 2013. Kurikulum 2013
lebih menekankan praktik daripada hafalan. Dengan Kurikulum 2013,
pemerintah ingin menghasilkan bangsa Indonesia yang produktif, kreatif, dan
afektif. Dalam kurikulum tersebut anak dibentuk agar memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Dasar pemerintah dalam mengembangkan kurikulum
2013 ini tidak bisa dilepaskan dari 4 landasan, yaitu :
(1) Landasan Yuridis. (2) Landasan Filosofis. (3) Landasan Teoritis. dan
(4)Landasan Empiris. Konsekuensi logis dari implementasi kurikulum 2013 ini,
mengharuskan pemerintah mempersiapkan berbagai strategi agar kurikulum ini
dapat diterapkan dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Pemerintah bertanggungjawab untuk mempersiapkan guru yang kompeten,
memberikan evaluasi dan supervisi, serta memberikan bantuan profesional
kepada para pendidik dan kependidikan. Guru sebagai salah satu unsur
keberhasilan dari implementasi kurikulum 2013 ini harus mempersiapkan diri,
mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya, memahami berbagai
konsep dan model pembelajaran agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai
pendidik dengan baik. Salah satu model pembelajaran yang diterapkan adalah
model pembelajaran yang menyenangkan, pembelajaran yang kreatif dan

2
menarik, agar dapat menumbuhkan minat, bakat, dan kemampuan siswa dalam
memahami materi pelajaran yang diajarkan.
Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar
memiliki kompetensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan.
Belajar juga dapat dipandang sebagai sebuah proses elaborasi dalam upaya
pencarian makna yang dilakukan oleh individu. Proses belajar pada dasarnya
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi profesional.
Belajar pada usia anak lebih efektif dilakukan dengan cara bermain. Bermain
adalah suatu kegiatan yang serius tetapi mengasyikkan. Melalui aktivitas
bermain, berbagai pekerjaannya terwujud. Bermain adalah aktivitas yang dipilih
sendiri oleh anak, karena menyenangkan bukan karena akan memperoleh
hadiah atau pujian. Melalui bermain dan berbagai permainan yang
menyenangkan, peserta didik dapat mengembangkan semua potensinya secara
optimal, baik potensi fisik maupun mental intelektual dan spritual dalam sebuah
pembelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu proses transfer ilmu dua arah, antara
guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi.
Sementara Achjar Chalil mendefinisikan pembelajaran sebagai proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Sedangkan menurut Arief. S Sadiman pembelajaran adalah proses
penyampaian pesan dari sumber pesan ke penerima pesan melalui saluran
atau media tertentu (Arief S. Sadiman, dkk., 1990, 11). Dari ketiga definisi
tersebut dapat dipahami bahwa dalam pembelajaran memuat tiga unsur penting
yaitu:
1. Proses yang direncanakan guru,
2. Sumber belajar,
3. Siswa yang belajar.
Dalam konteks pembelajaran menyenangkan, siswa lebih diarahkan
untuk memiliki motivasi tinggi dalam belajar dengan menciptakan situasi yang
menyenangkan dan mengembirakan. Seperti halnya di dalam Undang-undang
No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dan Peraturan Pemerintah No.19 tentang
standar pendidikan nasional. Undangundang No. 20 pasal 40 ayat 2 berbunyi
“guru dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan
yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis”. Sementara
Peraturan Pemerintah No.19 pasal 19 ayat 1 berbunyi “proses pembelajaran
pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif,
memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

3
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik, serta
psikologi siswa”. Pembelajaran menyenangkan merupakan suasana belajar
mengajar yang dapat memusatkan perhatiannya secara penuh saat belajar
sehingga curah waktu perhatiannya (time on task) tinggi. Pembelajaran
menyenangkan dapat diartikan sebagai pembelajaran yang dapat menarik
perhatian siswa dengan berbagai
metode yang diterapkan, sehingga saat pembelajaran berlangsung siswa tidak
merasa bosan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pembelajaran
menyenangkan adalah suatu proses pembelajaran yang berlangsung dalam
suasana yang menyenangkan dan mengesankan. Suasana pembelajaran yang
menyenangkan dan berkesan akan menarik minat peserta didik untuk terlibat
secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai maksimal.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana
telah diubah kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Pendidikan Karakter;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014
tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;

4
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014
tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015
tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 tahun 2016
tentang pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 20 Tahun 2016
Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah n.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 21 Tahun 2016
Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22 Tahun 2016
Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 Tahun 2016
Tentang Standar Penilaian Pendidikan;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor
23 tahun 2017 tentang Hari Sekolah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan
Pendidikan Formal;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2018
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 37 Tahun 2018
Tentang perubahan atas peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan
nomor 24 tahun 2016 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar
pelajaran pada pendidikan menengah kurikulum 2013 pada pendidikan
dasar dan Pendidikan Menengah;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
44 tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-
Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah
Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan;

5
21. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 14 tahun 2019
tentang Penyerderhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran;
22. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No.
01/KB/2020, 516 Tahun 2020, HK.03.01/Menkes/363/2020, 440-482 tahun
2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada tahun ajaran
2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19);
23. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4 tahun 2020
tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).

C. Tujuan
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SLCC – Belajar Yang
menyenangkan antara lain :
1. Meningkatkan penguasaan kompetensi pedagogik secara profesional
sesuai dengan kelompok kompetensi atau unit kompetensi yang
dipelajari.
2. Mampu mengelola kelas belajar menjadi kelas belajar yang
menyenangkan bagi peserta didik.
3. Mampu berkreasi tentang pembelajaran yang menyenangkan berupa
boardgame dan strategi bermain.
4. Mengembangkan pembelajaran menggunakan meadia sosial internet
melalui chanel Youtube
5. Mampu menguasai tentang monetisasi chanel youtube yang dibuat
sendiri
6. Mampu merancang strategi pembelajaran daring berbasis gamifikasi
7. Mampu menerapkan boardgame dalam pelaksanaan pembelajaran
8. Pengelolaan chanel youtube dalam pembelajaran

6
D. Ruang lingkup
1. Seluruh Tenaga Pendidik (PNS/Non-PNS) di tingkat Sekolah Dasar Negeri
maupun swasta.
2. Pejabat Fungsional terkait (Pengawas) sebagai pemantau mutu atau
kualitas kompetensi yang dikuasai para pendidik.
3. Peningkatan kompetensi pedagogik guru dalam membuat pembelajaran
berbasis permainan (boardgame)
4. Membuat chanel youtube untuk kegiatan pembelajaran berbasis daring
5. Mengelola chanel youtube yang dibangun untuk pembelajaran daring
hingga pada proses monetisasi
6. Merancang strategi pembelajaran daring yang berbasis gamifikasi.
7. Merancang ragam pembelajaran berbasis permainan (boadgame) untuk
pembelajaran daring

E. Manfaat
1. Memahami tentang strategi pembelajaran daring berbasis bermain
(boardgame)
2. Menguasai tentang langkah-langkah menyusun pembelajaran berbasis
permainan (boardgame).
3. Menguasai tentang langkah-langkah membuat chanel youtube pembelajaran
berbasis permainan (boardgame)
4. Mengenal beragam model pembelajaran berbasis gamifikasi.
5. Menerapkan beberapa model pembelajaran berbasis gamifikasi dalam
kelas belajar.
6. Merancang game pembelajaran (boardgame) yang menyenangkan.
7. Membuat dan mengelola chanel youtube untk kegiatan pembelajaran

7
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Penyelenggaraan
1. Penyelenggaraan Pendidikan Dan pelatihan Merdeka Belajar (DMB)-2 –
Model Blended Learning Topik 4 – Belajar Yang Menyenangkan
dilaksanakan secara serentak secara daring/online di wilayah Kabupaten
Trenggalek.
2. Waktu Pelaksanaan
Pendidikan Dan pelatihan Merdeka Belajar (DMB)-2 – Model Blended
Learning Topik 4 – Belajar Yang Menyenangkan dilaksanakan pada
tanggal 1 Desember 2020 sampai dengan 18 Januari 2021

1. Pra Diklat
Tanggal : 26 Nopember 2020 s.d 30 Nopember 2020
Waktu : 13.00-14.30
Materi :
a) Pendaftaran
b) Tutorial akun O365
c) Penjelasan Umum
d) pembukaan

2. Diklat Daring/ INSERVICE I (12 JP)


Tanggal : 1 s.d 4 Desember 2020
Waktu : 13.00 s.d 14.30
Materi :
a) Boardgame Untuk pembelajaran
b) Desain Boardgame dn strategi Bermain
c) Membuat Youtube Chanel Untuk Pembelajaran
d) Monetisasi Youtube

3. Diklat Daring/ ON SERVICE (18 JP)


Tanggal : 143 s.d 18 Desember 2020
Waktu : 13.00 s.d 14.30
Materi :
a) Merancang Strategi Pembelajaran Daring Berbabsis Gamifikasi
b) Merancang Game Pembelajaran (Boardgame)
c) Mencoba Beragam Boardgame Untuk Pembelajaran
d) Membuat dan Mengelola Chanel Youtube

8
4. Diklat Daring/ INSERVICE (2JP)
Tanggal : 17 Januari 2021
Waktu : 13.00 s.d 14.30
Materi :
a) Evaluasi Kegiatan Pendidikan dan pelatihan

5. Peserta
“Pendidikan dan Pelatihan Merdeka Belajar-2 –Model Blended
Learning Topik 4 – Belajar Yang Menyenangkan Tahun 2020” diikuti
oleh Kepala Sekolah dan guru SD Se-Kabupaten Trenggalek.
6. Fasilitator dan Narasumber
Fasilitator yang dilibatkan dalam pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan ini
adalah segenap pengurus PGRI Kabupaten Trenggalek pada Bidang
SLCC , sedangkan narasumber adalah Master Trainer nasional dan provinsi
Jawa Timur.

B. Struktur Program

No Materi Alokasi Waktu


A. IN SERVICE
1 Boardgame Untuk Pembelajaran 3 JP
2 Desain Boardgame dan Strategi Pembelajaran 3 JP
3 Membuat Youtube Chanel Untuk Pendidikan 3 JP
4 Monetisasi Youtube 3 JP
B. ON SERVICE
5 Merancang Strategi Pembelajaran Daring Berbasis 4 JP
Gamifikasi
6 Merancang Game Pembelajaran (Boardgame) 6 JP
7 Mencoba Beragam Boardgame Untuk 4 JP
Pembelajaran
8 Membuat dan mengelola Chanel Youtube 4 JP
C IN SERVICE
9 Evaluasi Kegiatan 2 JP
JUMLAH 32 JP

9
C. JADWAL KEGIATAN

NO TOPIK URAIAN KETERANGAN TANGGAL


I PRA DIKLAT
1 Pendaftaran peserta Berkelompok Per Kab/ Kota, 13
Kecamatan Nopember
2020
2 Akun O365 peserta Perseorangan Per Kab/ Kota, 13 -15
Kecamatan Nopember
2020
3 Penjelasan Umum Semua Ms. Teams, Youtube, 16
Facebook Nopember
2020
4 Pembukaan Semua Ms. Teams, Youtube, 1 Desember
Facebook 2020
II DIKLAT DARING
1 Boardgame Sejarah Pasar dan Semua/ In-On, Pukul 1 Desember
Peluang 13.00 s.d 14.30 2020
Untuk
Pembelajaran
2 Desain Merancang Game Semua/ In-On, Pukul 2 Desember
Pembelajaran 13.00 s.d 14.30 2020
Boardgame dan
Strategi
Pembelajaran
3 Membuat Membuat dan Semua/ In-On, Pukul 3 Desember
mengelola chanel 13.00 s.d 14.30 2020
Youtube Chanel
Youtube
Untuk Pendidikan
4 Monetisasi Menghasilkan Semua/ In-On, Pukul 4 Desember
Pendapatan Dari 13.00 s.d 14.30 2020
Youtube
Iklan
III Belajar Mandiri dan Merancang Strategi Semua/ On, Pukul 14
Kolaborasi 13.00 s.d 14.30 Desember
Pembelajaran Daring
2020
Berbasis Gamifikasi
Merancang Game Semua/ On, Pukul 15
13.00 s.d 14.30 Desember
pembelajaran
2020
(Boardgame)
Mencoba Beragam Semua/ On, Pukul 16
13.00 s.d 14.30 Desember
Boardgame Untuk
2020
Pembelajaran
Membuat dan Semua/ On, Pukul 18
13.00 s.d 14.30 Desember
Mengelola Chanel
2020
Youtube
Pembelajaran
IV Pendampingan/ Peserta didampingi Semua/ Luring, Pukul 18 Januari
Bimbingan (koreksi, 13.00 s.d 14.30 2021
pengembangan

10
evalusi) bersama
instruktur secara
berkelompok/tatap
muka dengan
mematuhi protokol
kesehatan
V Evaluasi kegiatan Evaluasi dan Daring, Pukul 13.00 18 Januari
monitoring s.d 14.30 2021
penyelenggara
terkait pelaksanaan
pendidikan dan
pelatihan

D. Metode Kegiatan
Metode yang digunakan selama kegiatan “Pendidikan dan Pelatihan Merdeka
Belajar-2 –Model Blended Learning Topik 4 – Belajar Yang Menyenangkan
Tahun 2020” semua kegiatan dilakukan secara daring dengan metode :
1. Ceramah : sajian konsep-konsep materi diklat secara komprehensip
dipaparkan dalam setiap sesi.
2. Penugasan : di setiap sesi materi terdapat instrument kegiatan
bimbingan yang harus dikerjakan secara individu maupun kelompok.
3. Diskusi : baik dalam kegiatan pengerjaan instrument kegiatan
maupun sesi pembahasan materi tertentu, menggunakan metode
diskusi.
4. Tanya Jawab Interaktif secara virtual
5. Presentasi : penguatan daya serap peserta mengenai tugas-tugas
yang telah dikerjakan dan praktik

11
E. Tindak lanjut
Tindak lanjut yang akan dilakukan setelah mengikuti kegiatan ini adalah sebagai
berikut:
a. Mengikuti setiap sesi pelatihan secara daring dengan seksama
penyampaian materi pelatihan dari master trainer.
b. Merancang suatu model pembelajaran berbasis permainan (Boardgame).
c. Menerapkan model pembelajaran berbasis permainan dalam kelas belajar.
d. Refleksi atas penerapan model pembelajaran yang dirancang, kelemahan
yang ditemukan maka perlu dilakukan penyempurnaan kembali desain
pembelajarannya, kelebihan yang ditemukan diinventarisir dalam betuk
jurnal pembelajaran sebagai bahan referensi.
e. Desiminasi hasil kegiatan pelatihan kepada guru teman sejawat yang belum
mengikuti kegiatan pelatihan
f. Membuat serta mengelola chanel youtube untuk pembelajaran dan sharing
pengalaman dengan teman sejawat.

F. Dampak setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan


Setelah menerapkan hasil kegiatan ini dampaknya antara lain sebagai berikut:
a. Bagi Kepala Sekolah dan Guru memperoleh wawasan baru tentang model
terapan baru tentang pembelajaran yang menyenangkan peserta didik
sebagai bentuk pengembangan kompetensi.
b. Bagi Guru memperoleh pengalaman baru tentang model pembelajaran yang
menyenangkan melalui model pembelajaran Boardgame .
c. Bagi Guru memperoleh pengetahuan baru tentang pengelolaan chanel
youtube sebagai media pembelajaran.
d. Guru mampu menyusun perencanaan strategi pembelajaran berbasis
gamifikasi yang menyenangkan peserta didik dan menambah nilai
kebermaknaan pembelajaran.
e. Bagi Sekolah menambah referensi baru dalam menerapkan pembelajaran
yang menyenangkan bagi peserta didik sebagai bentuk pelayanan prima.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian materi yang kami terima selama kegiatan pendidikan dan
pelatihan tersebut maka dapat kami simpulkan sebagai berikut.
1. Kurikulum 2013 memiliki landasan yuridis, filosofis, teoritis, dan empiris,
yang tujuannya untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
2. Harapan tersebut dapat dicapai jika semua unsur yang terlibat dalam
pendidikan, yaitu pemerintah, masyarakat, lembaga pendidikan, dan guru
memahami tugas dan fungsinya masing-masing.
3. Guru memiliki tugas yang tidak ringan, yaitu harus meningkatkan dan
mengembangkan kompetensinya, serta memiliki pemahaman yang
komprehensif terhadap konsep, model, dan strategi pembelajaran yang
menyenangkan.
4. Model pembelajaran yang menyenangkan berbasis peminatan berusaha
memotret minat, bakat, dan kemampuan siswa, sehingga siswa memiliki
kemampuan untuk mengembangkan minat dan bakat yang dimilikinya.

B. Saran
1 Pemerintah secara intensif memberikan dan mengadakan pelatihan
kepada guru,terkait dengan implementasi kurikulum 2013.
2 Lembaga pendidikan baik dasar, menengah, dan tinggi harus memikirkan
kembali model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi minat, bakat,
dan kemampuan yang dimiliki oleh tiap siswa.
3 Lembaga pendidikan baik dasar, menengah, dan tinggi juga harus
memikirkan keberadaan guru BK untuk membantu memberikan
konseling bagi anak didik dalam mengembangkan minat, bakat, dan
kemampuannya.

13

Anda mungkin juga menyukai