Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN

Disusun oleh :

Nama Guru : RINI WIDIASTUTI, S.Pd

NIP : 19800525 201403 2 002

UNIT KERJA : SMA NEGERI 8 MALINAU

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KALIMANTANTAN UTARA

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 8 MALINAU

JL CIPTA UTAMA RT IV DESA KUALA LAPANG

MALINAU BARAT

MALINAU 2020

1
IDENTITAS GURU

Nama : Rini Widiastuti, S.Pd


NIP / Nomor Seri Karpeg : 19800525 201403 2002 / B 08009088
Tempat Tanggal Lahir : Kebumen, 25 Mei 1980
Jenis Kelamin : Perempuan
Pangkat/Gol Ruang/TMT : Penata Muda TK I/ III.b
/ 28 September 2018
Jenis Guru : Guru Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Alamat Sekolah : Jl. Cipta Utama Rt IV, Kuala Lapang, Malinau
Barat, Malinau
Alamat Rumah : Jl. Sudirman Rt.003 Malinau Hilir, Malinau

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

2
Rini Widiastuti, S.Pd

NIP 19800525 201403 2 002

Disahkan oleh:

Kepala Sekolah, Koordinator PKB,

Fransiskus Hamijoyo, S.Pd Radiah, S.Pd., M.Pd

NIP 19730512 200212 1 010 NIP 19730312 200012 2 002

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah memberikan hikmat, kemampuan atas Rahmat Dan Karunia-Nya, penulis dapat

3
menyelesaikan Laporan Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan sebagai peserta

pada Kegiatan Kelas Virtual Guru inovatif Indonesia dengan baik dan sebagai wujud

tanggung jawab yang harus diselesaikan untuk memenuhi kenaikan pangkat/jabatan

setingkat lebih tinggi.

Penulis menyadari bahwa Laporan Pengembangan Diri ini masih banyak

kekurangan dan kesalahan, untuk itu perlu adanya perbaikan bagi Penulis selanjutnya.

Akhirnya penulis berharap semoga Laporan Pengembangan ini bermanfaat, khususnya

bagi penulis sendiri maupun kepada pihak yang memerlukannya.

Malinau , 28 Agustus 2020

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... 1

IDENTITAS PENULIS............................................................................................... 2

4
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................... 3

KATA PENGANTAR.................................................................................................. 4

DAFTAR ISI............................................................................................................... 5

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 6

A. Latar Belakang.............................................................................. 6

B. Tujuan........................................................................................... 7

BAB II PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI............................................. 9

1. Waktu Pelaksanaan...................................................................... 9

2. Jenis Kegiatan............................................................................... 9

3. Tujuan Pengembangan Diri.......................................................... 9

4. Uraian Materi................................................................................. 9

5. Tindak lanjut.................................................................................. 10

6 Dampak Pengembangan Diri........................................................ 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 11

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

5
Penyebaran pandemi virus corona atau COVID-19 telah memberikan tantangan
tersendiri bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Untuk mengantisipasi penularan virus
tersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan seperti social distancing, physical
distancing, hingga pembatasan sosial berkala besar (PSBB). Situasi ini mengharuskan
masyarakat untuk tetap diam di rumah, belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Akibat
dari kebijakan tersebut membuat sektor pendidikan seperti sekolah maupun perguruan
tinggi menghentikan proses pembelajaran secara tatap muka. Sebagai gantinya proses
pembelajaran, dilaksanakan secara daring yang bisa dilaksanakan di rumah masing
masing siswa.
Sesuai dengan surat edaran Kementerian Pendidikan dan kebudayaan
(Kemendikbud) Direktorat Pendidikan Tinggi No.4 tahun 2020. Tentang pelaksanaan
kebijakan pendidikan dalam masa darurat pencegahan dan penyebaran Corona Virus
Disease (Covid-19) menganjurkan untuk melaksanakan proses belajar dari rumah melalui
pembelajaran daring . Kesiapan dari pihak penyedia layanan maupun siswa merupakan
tuntutan dari pelaksanaan pembelajaran daring. Pelaksanaan pembelajaran daring ini
memerlukan perangkat pendukung seperti komputer atau laptop, hp, dan alat bantu lain
sebagai perantara yang tentu saja harus terhubung dengan koneksi internet.
Data Statistika 2019 menunjukkan pengguna internet di Indonesia pada 2018
sebanyak 95,2 juta, tumbuh 13,3 % dari 2017 srebanyak 84 pengguna. Pada tahun
selanjutnya pengguna internet di Indonesia akan semakin meningkat dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 10,2% pada periode 2018-2023. (Sumber
https://databoks.katadata.co.id/, di akses tanggal 28 april 2020.
Dari data tersebut Indonesia kini dihadapkan dengan tantang revolusi industri 4.0
yang ditandai dengan berkembangnya Internet of atau for things yang diikuti teknologi
baru dalam data sains dan kecerdasan buatan (Ghufron, 2018). Tantangan tersebut
bukan hanya dihadapkan pada sektor ekonomi, sosial, dan teknologi. Namun sektor
pendidikan juga harus mampu beradaptasi dengan kondisi ini, baik sumber daya manusia
maupun infrastruktur yang mendukung. Maka dari itu , dengan pelaksanaan pembelajaran
daring diharapkan dapat membantu memutus penyebaran pandemi virus corona dengan
belajar dari rumah dan juga menjawab tantangan revolusi industri 4.0.
Dengan melaksanakan pembelajaran dari rumah secara daring, guru dituntut lebih
inovatif dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran. Perubahan cara mengajar ini
tentunya membuat guru dan siswa beradaptasi dari pembelajaran secara tatap muka di

6
kelas menjadi pembelajaran daring (Mastuti, dkk, 2020). Beberapa penelitian sebelumnya
menyatakan hasil pembelajaran daring lebih baik daripada pembelajaran tatap muka (Nira
Radita, dkk,2018). Sedangkan penelitian yang lain menyebutkan bahwa hasil belajar yang
menggunakan pembelajaran tatap muka lebih baik daripada yang menggunakan
pembelajaran daring (Al-Qahtani dan Higgins,2013). Secara teknis dalam pembelajaran
daring perangkat pendukung seperti hp dan koneksi internet yang keduanya harus tersedia
untuk kedua elah pihak pengajar dan siswa. Dengan bantuan perangkat pendukung
tersebut dapat memudahkan guru dalam menyiapkan media pembelajaran dan menyusun
langkah-langkah pembelajaran yang akan diterapkan.
Media pembelajaran yang tersedia secara online sangat beragam dan senantiasa
berkembang. Keberadaan media tersebut sangat membantu guru dalam proses
pembelajaran di kelas tanpa disibukkan dengan kegiatan membuat media. Guru dapat
memanfaatkan aplikasi video pengajaran yang menampilkan wajah guru sehingga lebih
efektif dalam penyampaian informasi ke siswa daripada sekadar narasi informasi. Guru
juga dapat memanfaatkan media pembelajaran sebagai sarana evaluasi penilaian di akhir
pembelajaran. Salah satu bentuk aplikasi yang dipelajari adalah google sites. Goole site
adalah salah satu prodiuk google yang dapat di gunakan untuk custom web pribadi atau
kelompok. Terdapat banyak aplikasi yang memberikan kemudahan dan efisiensi bagi guru
terutama untuk mendapatkan informasi hasil pengerjaan siswa secara cepat sebagai
atribut terkait pengerjaan soal.

B. Tujuan
Berdasarkan paparan di atas, pengembangan diri dilakukan oleh penulis dengan tujuan:
Tujuan bagi guru:
a. Untuk mengantisipasi penularan virus corona maka pembelajaran daring diberlakukan
bagi guru dan siswa.
b. Untuk meningkatkan mutu kinerja guru dalm teknologi pembelajaran.
c. Membantu guru dalam penyampaian materi baik berupa e-book, modul, dan gambar,
memposting tugas dan tes serta foto kegiatan pembelajaran, menyematkan video
pembelajaran dan memudahkan guru dalam mendokumentasikan pekerjaan siswa

Tujuan bagi siswa:


a. Agar siswa mudah dalam membuat portofolio tugas

7
b. Agar memudahkan siswa bekerjasama dengan siswa lain dalam proses penyusunan
tugas kelompok

II. PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI


Kegiatan pengembangan diri keempat yang diikuti penulis adalah dengan rincian
sebagai berikut :

1. WaktuPelaksanaan

8
Kegiatan dilaksanakan tanggal tanggal 23 Agustus sampai dengan 26 Agustus
2020 secara daring

2. JenisKegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta pada
Kegiatan “Kelas Virtual Guru Inovatif Indonesia.”

3. Tujuan Pengembangan Diri


Tujuan dari pengembangan diri ini adalah dengan melaksanakan pembelajaran dari
rumah secara daring, guru dituntut lebih inovatif dalam menyusun langkah-langkah
pembelajaran. Perubahan cara mengajar ini tentunya membuat guru dan siswa
beradaptasi dari pembelajaran secara tatap muka di kelas menjadi pembelajaran
daring.

4. Uraian Materi
Hal yang mendasar dari pelatihan ini adalah peningkatan mutu pendidikan yang
memilik makna dan sesuai dengan kebutuhan sekolah dalam menuju sekolah dengan
kualitas layanan minimal SNP.
Guru merencanakan proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan materi
sehingga siswa mampu belajar dengan aktif dengan media pembelajaran yang telah
disiapkan oleh guru. Media pembelajaran lebih menekankan pada kreatifitas guru.
Sasaran Kinerja Pegawai( SKP) dibuat setiap tahun oleh guru. Dalam SKP terdiri
dari unsur Utama, Unsur pengembangan Diri, dan unsure Penunjang. Jumlah angka
kredit yang dikumpulkan oleh guru tergantung dari masing-masing golongan.

5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah guru
dapat membuat google site dan menerapkan google site pada pembelajaran.

6. Dampak Pengembangan Diri

9
Guru sebagai peserta, dapat memberikan gambaran sekaligus tambahan wawasan
utnuk guru sehingga guru dapat mengetahui bahwa pembelajaran ini dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa, mendapatkan pengalaman praktik baik (best practice) dari praktik
pembelajaran yang telah dilakukan guru masing-masing, sehingga dari pengalaman
tersebut guru dapat membiasakan pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat
tinggi yang terintegrasi pada Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), semoga kegitana
kelas virtual ini bisa menginspirasi guru untuk mengembangkan materi dan melaksanakan
pembelajaran dengan berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi.

III. PENUTUP

Dengan mengikuti kegiatan pengembangan diri “Kelas Virtual Guru Inovatif


Indonesia”, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mengajar di masa Pandemik

10
virus corona dan membantu guru menerapkan pembelajaran yang lebih bervariasi dengan
menggunakan media yang inovatif.

11

Anda mungkin juga menyukai