DISUSUN OLEH:
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, karena
berkat anugerah-Nya sehingga penyusunan Rancangan Aktualisasi yang
berjudul “Pemanfaatan Instagram sebagai Media Publikasi Karya
Peserta Didik dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI IPA D
di SMA Negeri 1 Kotamobagu” dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa Rancangan ini tidak bisa diselesaikan
tanpa kontribusi dari berbagai pihak terutama mentor Masyuri Podomi,
S.Pd., M.M. dan coach Nansi Mokoagow, S.E., M.Sc.. Penulis juga
berterimakasih kepada para Widya Iswara, Instruktur dan teman-teman
peserta latsar CPNS Provinsi Sulawesi Utara terlebih Khusus Angkatan XIII
yang terus setia pada komitmen, yaitu: saling mendukung, menghargai, dan
membantu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari rancangan
aktualisasi dan habituasi ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
Rancangan aktualisasi ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
DAFTAR TABEL
DAFTAR DIAGRAM
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi beberapa bidang
termasuk di dalamnya adalah bidang pendidikan. Guru sebagai bagian
dari ASN tentu saja harus mampu menjadi pelayan publik. Guru lebih
ditekankan kepada tugas dalam merencanakan dan melaksanakan
pengajaran. Guru dituntut memiliki kompetensi yang dapat mendukung
tugas tersebut, antara lain kompetensi kepribadian, pedagogik,
professional, dan sosial. Guru harus berusaha untuk memperhatikan apa
yang sudah ada serta mengadakan penyempurnaan cara pengajaran agar
prestasi siswa dapat ditingkatkan. Guru sebagai ASN juga harus
dilandasi oleh nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi untuk mengaktualisasikan tugas pokok
dan fungsinya.
Saat ini, Indonesia sedang giat untuk membangun dan memajukan
bangsanya terutama di bidang pendidikan dengan meningkatkan
kecerdasan sumber daya manusianya agar mampu bersaing dengan
bangsa lainnya di era globalisasi seperti saat ini. Hal ini sejalan dengan
fungsi pendidikan nasional yakni untuk membentuk watak dan karakter
peserta didik sehingga memiliki berbagai keterampilan mulai dari spiritual,
intelektual dan sosial. Jauh sebelum terjadinya revolusi industri, kita
mengenal istilah prarevolusi di mana seluruh kegiatan dilakukan secara
manual dengan tangan manusia tanpa bantuan mesin. Revolusi dimulai
dengan hal-hal yang besar dan menyentuh sektor-sektor industri: pabrik,
tenaga uap, listrik, dan mesin. Revolusi industri terus bergulir hingga
ledakan informasi digital, komputer, dan smartphone. Hingga sampai pada
Revolusi Industri 4.0 yang juga merambah ke dunia pendidikan. Masa inilah
pendidikan harus terintegrasi dengan teknologi cyber baik secara fisik
maupun nonfisik dalam pembelajaran.
5
Di tengah geliat Revolusi Industri 4.0, dunia dihantam dengan pandemi
Covid-19 yang semakin memaksa kemajuan terjadi secara lebih cepat.
Kejadian ini direspon dengan penyesuaian kurikulum. Tentu saja, ada
tantangan baru bagi para guru, di antaranya adalah kemampuan untuk
berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah, keterampilan komunikasi
dan kolaborasi, kemampuan untuk berpikir kreatif dan inovatif, serta literasi
teknologi dan informasi.
SMA Negeri 1 Kotamobagu, tempat penulis bekerja juga ditemukan
beberapa hal yang membutuhkan penyesuaian berkaitan dengan
berlangsungnya kegiatan belajar. Sebagai sekolah yang masih
mengakomodir adanya peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya (IBB). Di
dalamnya tentu terdapat mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
(Bahasa Indonesia Peminatan). Sebagai peminatan yang sudah jarang
didapatkan di sekolah lain ternyata juga menjadikan beberapa pengajar
kesulitan untuk mencari sumber materi.
Bahasa Indonesia sebagai pelajaran yang berbasis teks tentu saja akan
menghasilkan banyak produk (teks) hasil kerja peserta didik. Penulis
menilai, belum terdapat wadah dan cara yang kekinian untuk
memublikasikan produk tersebut. Teks yang dibuat oleh peserta didik
selama ini hanya akan sekadar menjadi lampiran berkas bagi guru mata
pelajaran saja. Dengan kemampuan peserta didik untuk menggunakan
teknologi dan terikat dengan sosial media, alangkah baiknya jika guru dan
sekolah bisa mengarahkan keterampilan tersebut untuk membuat teknologi
menjadi bagian dari pembelajaran.
Sebagai usaha mengintegrasikan teknologi dan pendidikan untuk tetap
melaksanakan evaluasi hasil belajar di masa pandemi, guru tentunya
mencari platform untuk ujian dalam jaringan (daring). Namun, guru-guru
cenderung terkunci di satu aplikasi saja, tidak mencoba untuk mengeksplor
berbagai aplikasi ujian daring yang lebih menyenangkan dan menarik.
Masa pembelajaran daring ternyata juga memiliki dampak cukup serius
bagi kedisiplinan guru. Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang
terbilang lebih santai saat daring kemudian menjadi kebiasaan yang baru.
6
Sehingga ketika Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) diberlakukan,
terlihat kedisiplinan guru untuk menepati jadwal KBM sedikit menurun.
Memang hanya sebagian kecil guru yang tidak tertib, namun tetap saja hal
tersebut membutuhkan perhatian serius.
Kegiatan literasi (dalam hal ini membaca) menjadi hal yang
dikesampingkan berkaitan dengan adanya kurikulum darurat. Penulis
menemukan bahwa kegiatan membaca peserta didik belum dapat dikontrol
dengan baik. Literasi yang tadinya sudah mendapat porsi sendiri dengan
pengontrolan yang baik, kembali dilesapkan pada setiap mata pelajaran.
Sekolah tidak lagi mengakomodir kegiatan literasi bersama.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan aktualisasi dan habituasi ini adalah sebagai
berikut.
C. MANFAAT
Rancangan aktualisasi yang telah ditulis ini diyakini akan memberikan
manfaat baik bagi diri penulis sendiri, peserta didik, dan instansi tempat
penulis bekerja.
1. Bagi Penulis
a. Sebagai acuan dalam penerapan nilai-nilai dasar ASN, yakni ANEKA
dan kedudukan serta peran ASN dalam NKRI.
b. Sebagai acuan untuk pemecahan isu yang terdapat di unit kerja dalam
bentuk kegiatan-kegiatan kegiatan kreatif.
7
2. Bagi Instansi
a. Kontribusi terhadap peningkatan kualitas pelayanan pendidikan,
kolaborasi, dan manajemen instansi.
b. Terlaksananya pendidikan bermutu yang memiliki prestasi di bidang
akademik dan non-akademik.
D. RUANG LINGKUP
Rencana aktualisasi dan habituasi di SMA Negeri 1 Kotamobagu akan
dilaksanakan selama tiga minggu dengan kegiatan:
8
BAB II
DESKRIPSI LOKUS
A. PROFIL ORGANISASI
SMA Negeri 1 Kotamobagu adalah salah satu sekolah menengah atas
negeri di Provinsi Sulawesi Utara. Sekolah ini terletak di pusat Kota
Kotamobagu, baik pemerintahan maupun pertokoan. Sebagai sekolah
negeri pertama di Bolaang Mongondow Raya, SMA Negeri 1 Kotamobagu
juga merupakan sekolah yang berprestasi di wilayah tersebut. Gambaran
detail SMA Negeri 1 Kotamobagu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
9
B. STRUKTUR ORGANISASI
Berikut adalah struktur organisasi SMA Negeri 1 Kotamobagu.
11
D. TATA NILAI (MOTO/SLOGAN)
SMA Negeri 1 Kotamobagu memiliki slogan sekolah, yaitu “Sehat
sekolahku, berprestasi generasiku.” Slogan tersebut tentunya bersinergi
dengan visi dan misi sekolah. Berikut adalah penjabaran dari slogan
tersebut.
1. Sehat Sekolahku
Secara gramatikal sehat berarti baik dan segala sesuatu yang
mendatangkan kebaikan pada badan. Sedangkan sekolah adalah
lembaga untuk belajar dan mengajar. Dengan demikian, sekolah yang
sehat adalah lemabaga belajar yang memiliki keadaan baik bagi seluruh
civitas academica di dalamya, juga bagi masyakarat di sekitarnya.
2. Berprestasi Generasiku
Prestasi adalah segala sesuatu yang berhasil didapatkan. Prestasi
sebuah generasi tidak selalu diukur dengan akademik. Maka dari itu,
SMA Negeri 1 Kotamobagu, berusaha menjadi lembaga yang
mendukung dan menciptakan generasi yang berprestasi akademik dan
non-akademik.
12
BAB III
IDENTIFIKASI ISU DAN RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PNS
A. IDENTIFIKASI ISU
Berdasarkan uraian masalah yang telah dipaparkan pada latar
belakang, maka didapatkan isu-isu kontemporer yang terjadi di SMA Negeri
1 Kotamobagu sebagai berikut.
13
a. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan.
b. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
c. Khalayak artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
d. Layak artinya isu tersebut masuk akal, realistis, dan relevan.
Penilaian isu menggunakan APKL dilakukan terhadap kelima isu yang
muncul dengan hasil sebagai berikut.
14
Pembobotan Nilai
(Berdasarkan Skala Likert)
Tabel IV Pembobotan Nilai
Sangat Aktual, Problematik, Khalayak, dan Layak 5
Aktual, Problematik, Khalayak, dan Layak 4
Cukup Aktual, Problematik, Khalayak, dan Layak 3
Kurang Aktual, Problematik, Khalayak, dan Layak 2
Tidak Aktual, Problematik, Khalayak, dan Layak 1
B. PENETAPAN ISU
Setelah menggunakan teknik APKL didapatkan tiga isu yang dominan
dengan skor tertinggi dan kemudian akan disaring lagi dengan
menggunakan teknik USG (Urgency, Seriousness, and Growth) yang
merupakan salah satu alat dalam menetapkan isu terdiri dari:
a. urgency adalah seberapa mendesak suatu isu harus dibahas dan
ditindaklanjuti;
b. seriousness adalah seberapa serius suatu isu harus dibahas dan
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan;
c. growth adalah seberapa besar kemungkinan isu tersebut berkembang
dan kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani.
Identifikasi isu dilakukan dengan matriks USG yang diberi pembobotan
nilai menggunakan skala likert.
15
Tabel V Penetapan Isu dengan Teknik Analisis USG
Pembobotan Nilai
(Berdasarkan Skala Likert)
Tabel VI Pembobotan Nilai
Sangat mendesak, serius, dan kemungkinan berkembang 5
Mendesak, serius, dan kemungkinan berkembang 4
Cukup mendesak, serius, dan kemungkinan berkembang 3
Kurang mendesak, serius, dan kemungkinan berkembang 2
Tidak mendesak, serius, dan kemungkinan berkembang 1
16
C. NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas. Namun kedua
konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah
kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk
pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya dengan tujuan menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik. Adapun nilai-nilai publik tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan.
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Adapun nilai-nilai dasar dari akuntabilitas, yaitu:
a. Penuh semangat
b. Disiplin
c. Profesional
d. Tepat waktu
e. Transparan
f. Sesuai ketentuan
g. Efektif dan efisien
h. Tanggung jawab
17
2. Nasionalisme
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paam kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila. Nasionalisme diperlukan sebagai jati diri setiap
warga bangsa dan ideologi berbangsa serta bernegara. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri;
mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Adapun nilai-nilai dasar nasionalisme sebagai berikut.
a. Cinta tanah air
b. Tidak diskriminatif
c. Tenggang rasa
d. Membela kebenaran
e. Rela berkorban
f. Kepentingan bersama
g. Disiplin
h. Menghormati pendapat (demokrasi)
i. Musyawarah
j. Menggunakan bahasa Indonesia yang benar
3. Etika publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang
harus dilakukan. Nilai dasar etika disejajarkan dengan etika bermasyarakat
atau dikenal dengan Etika Publik. Etika publik adalah refleksi tentang
standar atau norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perikalu,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
18
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Adapun nilai-nilai dasar
dalam etika publik, sebagai berikut :
a. Jujur
b. Sopan
c. Cermat
d. Taat pada aturan
e. Disiplin
f. Bertanggung jawab
g. Integritas tinggi
h. Menjaga rahasia
i. Tata perintah atasan
j. Hormat
4. Komitmen mutu
Aktualisasi nilai-nilai dasar komitmen mutu dalam pelaksanaan tugas
aparatur akan mendorong terciptanya iklim atau budaya kerja unggul yang
dapat menumbuhkan keberanian untuk menampilkan kreativitas dan
inovasi. Dengan demikian, pergeseran orientasi kerja diharapkan dapat
memotivasi aparatur untuk mengubah perilaku dan memunculkan mindset
baru. Orientasi kerja bukan pada kewajiban menjalankan rutinitas kegiatan,
melainkan pada semangat pengabdian untuk memberikan layanan yang
terbaik bagi masyarakat walaupun harus menghadapi banyak kendala
(constrain). Adapun nilai-nilai dasar komitmen mutu, sebagai berikut:
a. Efektivitas
b. Efisiensi
c. Inovasi
d. Kreativitas
e. Berorientasi mutu
19
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi merupakan kejahatan luar
biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga,
masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya
terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara
jangka panjang. Tindak pidana korupsi berdasarkan KUHP Pasa 1 ayat 1
Sub C UU No 3 tahun 1971, yaitu sbb; Kerugian keuangan Negara; Suap
menyuap; Pemerasan; Perbuatan curang; Penggelapan dalam jabatan;
Benturan kepentingan dalam pengadaan; Gratifikasi.
Sementara Nilai dasar anti korupsi penting diterapkan bagi ASN untuk
menumbuhkan lingkungan kerja yang sehat. Adapun nilai-nilai dasar anti
korupsi, sebagai berikut:
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggung jawab
f. Kerja Keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
20
D. RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja : SMA Negeri 1 Kotamobagu
Isu Yang Ditetapkan : Belum Adanya Wadah Publikasi Untuk Karya Peserta Didik di SMA Negeri 1 Kotamobagu
Gagasan Pemecah Isu : Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Publikasi Karya Peserta Didik dalam Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Kotamobagu
21
Anti Korupsi (berani) Saya wiyata tingkat
berani menghadap mentor untuk nasional
membahas rencana kegiatan
aktualisasi
Memohon izin 1. Izin untuk Etika Publik (sopan) Saya
untuk melaksanakan berbicara dengan sopan untuk
melaksanakan aktualisasi meminta izin melaksanakan
aktualisasi aktualisasi
Nasionalisme (menggunakan
bahasa Indonesia yang benar)
Selalu menggunakan bahasa
yang benar agar komunikasi
berjalan baik
Komitmen Mutu (Efisiensi)
Saya memanfaatkan waktu
dengan efisien saat meminta izin
Meminta saran 1. Saran dari Akuntabilitas (professional)
dari mentor untuk mentor Secara professional saya
terkait
22
kegiatan kegiatan meminta pendapat dan masukan
aktualisasi aktualisasi dari mentor
Nasionalisme (menghormati
pendapat) Saya menghormati
pendapat orang lain dan atasan
terhadap apa yang sedang saya
kerjakan
Komitmen Mutu (berorientasi
mutu) Saya menerima saran
dari atasan karena ingin apapun
yang saya kerjakan berorientasi
pada mutu/kepuasan berbagai
pihak
2. Membuat akun Membuat akun 1. Akun Akuntabilitas (penuh Memiliki Berprestasi
surel dan surel gmail.com semangat) Saya membuat akun kompetensi Generasiku,
Instagram sebagai menggunakan dengan penuh semangat IMTAQ, IPTEK, mengintegrasik
wadah publikasi domain Etika Publik (menjaga rahasia) sehat, terampil, an pendidikan
karya gmail.com Saya menjaga informasi rahasia mandiri, dan
23
dari akun ini agar tidak berwawasan dengan
disalahgunakan oleh pihak lain lingkungan teknologi
Komitmen Mutu (Inovasi)
Dengan membuat akun ini saya
sudah melakukan inovasi untuk
dunia pendidikan
Berdiskusi 1. Foto Nasionalisme (musyawarah)
dengan Berdiskusi dengan peserta didik
perangkat kelas untuk nama akun Instagram
untuk nama (user adalah bentuk musyawarah
id) Instagram Anti Korupsi (adil) Pemilihan
user id dilakukan secara adil
dengan cara voting
Akuntabilitas (transparan)
Saya memberitahukan akun
Instagram yang akan saya pilih
secara transparan kepada
peserta didik lain
24
Membuat akun 1. Akun Akuntabilitas (tanggung
Instagram Instagram jawab) Membuat akun dengan
dengan user id user id yang terpilih adalah
yang telah tanggung jawab saya
disepakati Anti Korupsi (mandiri) Saya
membuatnya secara mandiri
karena bagian dari tugas saya
Etika Publik (integritas tinggi)
Saya mengerjakan tugas ini
dengan fokus dan integritas
tinggi
3. Menginventarisir Mengelompokkan 1. Kolase Akuntabilitas (konsisten) Saya Memiliki Sehat
karya peserta karya peserta karya dengan konsisten memilah karya kompetensi Sekolahku
didik didik berdasarkan peserta didik peserta didik sesuai dengan IMTAQ, IPTEK, dengan
formatnya formatnya sehat, terampil, menghargai
(foto/video) mandiri, dan karya peserta
Etika Publik (cermat) Dengan berwawasan didik dan
cermat dan hati-hati saat lingkungan apresiatif
25
melakukan pengelompokkan terhadap hasil
agar tidak tercampur kerja keras
Komitmen Mutu (efektif) serta kreativitas
Pengelompokkan karya peserta didik
berdasarkan format akan
membuat kegiatan berikutnya
lebih efektif
Melakukan 1. Hasil Akuntabilitas (penuh
scaning untuk scaning semangat) Saya dengan penuh
karya yang belum semangat mengubah format
digital karya peserta didik menjadi
digital
Anti Korupsi (tanggung jawab)
Ini adalah bagian dari tanggung
jawab saya yang ini
mengakomodir publikasi karya
peserta didik
Nasionalisme (rela berkorban)
Saya rela berkorban untuk
26
kemajuan pendidikan dan
teknologi di instansi
Membuat folder 1. Folder karya Etika Publik (integritas tinggi)
bagi masing- peserta Memerlukan kesungguhan dan
masing format didik integritas tinggi dalam
mengelompokkan karya
Komitmen Mutu (efisien)
Folder dibuat agar pekerjaan
lebih efisien dan mudah
Nasionalisme (disiplin)
Pembuatan folder membantu
saya lebih disiplin dalam
menginventarisir karya peserta
didik
4. Penyuntingan Melakukan 1. Folder karya Akuntabilitas (sesuai Melaksanakan Berprestasi
karya peserta cropping gambar yang telah ketentuan) Gambar harus pembelajaran Generasiku,
didik disunting menyesuaikan ketentuan yang efektif mendukung
pengunggahan di Instagram dengan produktivitas
27
Nasionalisme (rela berkorban) memberdayakan peserta didik
Saya rela berkorban melakukan seluruh potensi dan membantu
penyuntingan agar hasilnya sekolah memaksimalkan
maksimal hasil karya
Etika Publik (bertanggung peserta didik
jawab) saya bertanggung jawab
atas penyuntingan karya peserta
didik
Melakukan 1. Folder karya Akuntabilitas (partisipatif)
cutting video yang siap Saya berpartisipasi aktif dalam
unggah upaya penyuntingan video
Komitmen Mutu (berorientasi
mutu) Penyuntingan dilakukan
agar hasil maksimal dan
berorientasi mutu
Nasionalisme (kepentingan
bersama) Saya menyunting
video demi kepentingan
28
bersama, yaitu diri sendiri,
instansi, dan peserta didik
Membuat 1. Gambar Komitmen Mutu (kreativitas)
rencana layout rencana Membuat rencana layout
feed Instagram layout feed dibutuhkan kreatvitas
Anti Korupsi (sederhana)
Layout dibuat dengan sederhana
namun tetap tidak monotone
Akuntabilitas (professional)
Layout yang dibuat harus
menunjukan profesionalitas
dalam publikasi
5. Mengunggah Memilih karya 1. Karya Nasionalisme (tidak Memiliki Sehat
karya peserta yang akan terpilih diskriminatif) Saya memilih kompetensi Sekolahku,
didik sesuai diunggah karya peserta didik sesuai IMTAQ, IPTEK, Berprestasi
dengan format dengan rencana pengunggahan sehat, terampil, Generasiku,
dan tidak diskriminatif mandiri, dan mengerahkan
Akuntabilitas (netral) Saya berwawasan kreativitas, kerja
netral dalam memilih karya, lingkungan keras, dan
29
karya yang terpilih juga harus memanfaatkan
netral (tidak mengandung unsur teknologi dalam
SARA proses
Etika Publik (cermat) saya pembelajaran
memilih karya dengan cermat
agar laman Intagram sesuai
dengan rencana layout
Menentukan 1. Tagar yang Komitmen Mutu (kreativitas)
tagar yang dipilih Saya mengerahkan kreativitas
spesifik dan untuk menentukan tagar yang
menarik menarik
Nasionalisme (menggunakan
bahasa Indonesia yang benar)
Tagar yang ditentukan
menggunakan bahasa Indonesia
yang benar
Akuntabilitas (kejelasan
target) Tagar yang dicantumkan
30
memiliki maksud agar kejelasan
target tercapai
Membuat caption 1. Screen shot Komitmen Mutu (inovasi) Saya
yang berkaitan laman berinovasi dengan menuliskan
dengan karya instagram keterangan menyangkut karya di
peserta didik laman Instagram
Nasionalisme (cinta tanah air)
Wujud cinta tanah air dengan
mengintegrasikan hasil
pemikiran dengan teknologi agar
pendidikan semakin maju
Anti Korupsi (sederhana)
Caption dibuat dengan
sederhana namun mewakili
unggahan kara peserta didik
31
E. JADWAL AKTUALISASI
Tabel VIII Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Waktu Pelaksanaan
No. Kegiatan November Desember
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Melakukan konsultasi dengan
mentor terkait rencana kegiatan
2. Membuat akun surel dan Instagram
sebagai wadah publikasi karya
3. Memberikan tugas kepada peserta
didik
4. Memilah tugas peserta didik dengan
format yang sesuai untuk publikasi
5. Mengunggah karya peserta didik
sesuai dengan format
32