Oleh:
LEMBAR PENGESAHAN
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat serta
berkat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan kegiatan magang III yang dilaksanakan di
SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan sebagai salah satu tugas wajib mata kuliah Mengajar
Terbimbing.Tujuan dari kegiatan magang III ini adalah untuk menambah pemahaman,
wawasan, dan pengalaman.Dengan begitu Penulis jadi tahu bagaimana memahami, aturan
dan tata krama dalam mengajar. Selama satu semester kegiatan magang penulis
berkesempatan untuk melakukan pengamatan dan Pengembangan perangkat pembelajaran
serta mengambil bagian dalam beberapa aktifitas di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.
Dalam menyelesaikan laporan akhir magang III ini penulis tidak lepas dari bantuan,
bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak baik orang tua, guru, dosen teman-teman yang
mendorong dari belakang, untuk itu penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom,M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof.Dr.Harun Sitompul, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan.
3. Bapak Dr.Lisyanto, M.Si selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri
Medan, serta Janter Simanjuntak, S.T. M.T. PhD selaku KaProdi dan Dosen
Pembimbing Sekolah Drs.Hidir Efendi, M.Pd di Universitas Negeri Medan
4. Bapak Drs. Kasni M.Pd,selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan, bapak
Supriadi, S.Pd selaku guru pamong dan seluruh Civitas sekolah yang membantu
proses berjalannya magang III ini dan telah telah membantu penulis dalam
mendapatkan relasi dan informasi.
5. Kedua orangtua tercinta saya,yang memberi motivasi, dukungan, dan do’a.
Atas segala bimbingan dan bantuan serta kerjasama yang baik yang telah diberikan
selama penulis melaksanakan Magang III Mengajar Terbimbing ,maka penulis ucapkan
banyak terimakasih dan hanya dapat mendoakan semoga kebaikan tersebut dibalas oleh
Tuhan Yang Maha Esa dengan pahala yang berlipat ganda.Selain itu, penulis menyadari
bahwa didalam penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, maka dengan segala
kerendahan hati penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari semua pihak dan
semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Medan, Maret 2020
5171121003
DAFTAR ISI
Sampul................................................................................................................................................................1
Halaman Pengesahan..........................................................................................................................................2
Kata Pengantar....................................................................................................................................................3
Daftar Isi.............................................................................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................6
A. Latar Belakang...........................................................................................................6
B. Tujuan Magang III.....................................................................................................7
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................................................28
A. Kesimpulan................................................................................................................28
B. Saran ..........................................................................................................................29
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Magang
Magang III bertujuan menetapkan kompetensi akademik kependidikan untuk
membangun jadi diri calon pendidik melalaui :
a) Telaah Kurikulum dan Penyusunan RPP Mapel yang relevan di bawah bimbingan
guru pamong
b) Menyusun Perangkat Pembelajaran Mapel yang relevan di bawah bimbingan guru
pamong
c) Mengamati proses pembelajaran di Kelas yang dilaksanakan oleh guru mapel
d) Melaksanakan Pembelajaran di bawah Bimbingan guru Mapel
e) Masing-masing mahasiswa melaksanakan pembelajaran secara bergantian di bawah
bimbingan guru mapel
f) Membimbing satu orang siswa pada kegiatan ekstra kurikuler di bawah bimbingan
guru pamong.
g) Melaksanakan Kegiatan Non Mengajar di Unit Sekolah
h) Menyusun laporan kegiatan magang 3
i) Refleksi
BAB II
INFORMASI UMUM SEKOLAH TEMPAT MAGANG
BAB III
HASIL KEGIATAN MAGANG III
3. Prinsip KTSP
Hampir sama dengan KBK, KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya;
Beragam dan terpadu;
Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
Relevan dengan kebutuhan kehidupan;
Menyeluruh dan berkesinambungan;
Belajar sepanjang hayat;
Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Bahwa beberapa faktor SMK N 1 Percut Sei Tuan menggunakan KTSP sebagai
kurikulum sekolahnya karena :
a. Kebijakan Pemerintah, yaitu pemerintah sebagai pelaksana dari Peraturan yang ada untuk
menerapkan Kurikulum KTSP ke sekolah-sekolah tepatnya yang ada di Kota Tana Toraja.
b. Mayoritas Guru belum siap menerapkan Kurikulum 2013,
walaupun guru telah mendapat sosialisasi dari Implementasi kurikulum 2013 tetapi guru
tersebut masih kurang memahami penggunaan kurikulum 2013 serta penggadaan buku
kurikulum 2013.
DALAM KELAS
Hari/Tanggal : ……
Tempat/lokasi : ……
Waktu : ……
Skor Keterangan
No Objek yang Diamati
1 2 3 4
Perhatian siswa terhadap pembelajaran
1.
a. Siswa fokus perhatiannya terhadap Pembelajaran
Keterangan :
Pembelajaran atau proses belajar mengajar adalah proses yang diatur dengan tahapan-
tahapan tertentu, agar pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan. Tahapan-tahapan
kegiatan pembelajaran menurut Majid (2005:104) meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup.
Usman (1994:120) mengemukakan pelaksanaan pembelajaran mengikuti prosedur memulai
pelajaran, mengelola kegiatan belajar mengajar, mengorganisasikan waktu, siswa, dan
fasilitas belajar, melaksanakan penilaian proses dan hasil pelajaran, dan mengakhiri
pelajaran.[2] Sudirman, dkk. (1991:77) pelaksanaan pembelajaran meliputi tiga kegiatan
pokok, yaitu tes awal, proses, dan tes akhir.
Berdasarkan uraian di atas, pelaksanaan pembelajaran dapat deskripsikan dari tiga kegiatan
utama, yaitu membuka pembelajaran, menyampaikan materi pelajaran, dan menutup
pembelajaran.
1. Membuka Pembelajaran
Menyampaikan materi pelajaran menurut Majid (2005:104) adalah kegiatan utama untuk
menanamkan, mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan berkaitan dengan bahan
kajian yang bersangkutan. Kegiatan inti setidaknya mencakup (1) penyampaian tujuan
pembelajaran, (2) penyampaian materi/bahan ajar dengan menggunakan pendekatan, metode,
sarana dan alat/media yang sesuai, (3) pemberian bimbingan bagi pemahaman siswa, dan (4)
melakukan pemeriksaan/pengecekan mengenai pemahaman siswa.
Usman (1994:122) memberikan beberapa rambu-rambu dalam menyampaikan bahan
pelajaran, yaitu (1) bahan yang disampaikan benar, tidak ada yang menyimpang, (2)
penyampaian lancar dan tidak tersendat-sendat, (3) penyampaian sistematis, (4) bahasa jelas
dan benar serta mudah dimengerti oleh siswa, (5) memberi contoh yang tepat. Selain rambu-
rambu di atas, Usman (1994:123) menjelaskan agar dalam menyampaikan pelajaran guru
dapat menggunakan media yang tepat sehingga membantu pemahaman murid, memberikan
kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif, dan memberikan penguatan.Senada
dengan pendapat di atas Sudirman, dkk.(1991:43) mengemukakan materi pelajaran yang
disajikan harus sesuai dengan tuntutan agar tetap memenuhi kebutuhan siswa, kematangan
siswa, mengandung nilai fungsional, praktis, serta disesuaikan dengan lingkungan siswa.
Penyampaian materi pembelajaran tidak bisa terlepas dari pengelolaan kelas. Menurut Usman
(1994:89) pengelolaan kelas merupakan upaya untuk menciptakan dan memelihara kondisi
belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar
mengajar. Selanjutnya Usman (1994:90) menjelaskan suatu kondisi belajar yang optimal
dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta
mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan
pengajaran.Juga hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan siswa
dengan siswa merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas yang
efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas menurut Usman (1994:117)
antara lain adalah 1) mengatur tempat duduk sesuai dengan strategi yang digunakan, 2)
menentukan alokasi penggunaan waktu belajar mengajar, dan 3) menentukan cara
mengorganisasi murid yang terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Mulyasa (2004:15) menyebutkan setidaknya terdapat tujuh hal yang harus diperhatikan dalam
pengelolaan kelas, yaitu ruang belajar, pengaturan sarana belajar, susunan tempat duduk,
penerangan, suhu, pemanasan sebelum masuk ke materi yang akan dipelajari, dan bina
suasana dalam pembelajaran.
3. Menutup Pembelajaran
Kegiatan penutup pembelajaran menurut Majid (2005:105) adalah kegiatan yang memberikan
penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan bahan kajian yang diberikan
pada kegiatan inti.Kesimpulan ini dibuat oleh guru dan atau bersama-sama dengan siswa.
Kegiatan yang harus dilaksanakan dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut ini menurut Majid
(2005:105) meliputi:
Melaksanakan penilaian akhir dan mengkaji hasil penilaian
Melaksanakan kegiatan tindak lanjut dengan alternatif kegiatan di antaranya: memberikan
tugas atau latihan-latihan, menugaskan mempelajari materi pelajaran tertentu, dan
memberikan motivasi/bimbingan belajar.
Mengakhiri proses pembelajaran dengan menjelaskan atau memberi tahu materi pokok
yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya.
Menutup pelajaran (closure) menurut Usman (1994:84) adalah kegiatan yang dilakukan oleh
guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Usaha menutup pelajaran itu
dimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa,
mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar
mengajar. Bentuk usaha guru dalam mengakhiri kegiatan belajar mengajar menurut Usman
(1994:85) dapat dilakukan dalam bentuk:
Merangkum atau membuat garis-garis besar persoalan yang baru dibahas atau dipelajari
sehingga siswa memperoleh gambaran yang jelas tentang makna serta esensi pokok persoalan
yang baru saja diperbincangkan atau dipelajari.
Mengkonsolidasikan perhatian siswa terhadap hal-hal yang pokok dalam pelajaran yang
bersangkutan agar informasi yang telah diterimanya dapat membangkitkan minat dan
kemampuannya terhadap pelajaran selanjutnya.
Mengorganisasikan semua kegiatan atau pelajaran yang telah dipelajari sehingga merupakan
suatu kebulatan yang berarti dalam memahami materi yang baru dipelajari.
Memberikan tindak lanjut (follow up) berupa saran-saran serta ajakan agar materi yang baru
dipelajari jangan dilupakan serta agar dipelajari kembali di rumah.
Dalam pelaksanaan Magang 3 ini mahasiswa melakukan pembuatan media pembelajaran dan
pengembangannya.Pengembangan bahan ajar harus didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu
agar tujuan di atas dapat diwujudkan. Olivia (dalam Mbulu, 2004:7) memberikan sepuluh
prinsip pengembangan bahan ajar, yaitu (1) perubahan kurikulum diminta dan diperlukan
sekali, (2) kurikulum adalah produk zamannya, (3) perubahan kurikulum pada masa yang
lebih akhir selalu berkaitan dengan tumpang tindih dengan perubahan kurikulum sebelumnya,
perubahan kurikulum salah satu akibat dari perubahan masyarakat, (5) pengembangan
kurikulum didasarkan pada suatu proses pembuatan pilihan dari sejumlah alternatif, (7)
pengembangan kurikulum tidak pernah berakhir, (8) pengembangan kurikulum lebih efektif
ketika dilakukan secara komprehensif, tidak sebagai proses bagian per bagian, (9)
pengembangan kurikulum lebih efektif ketika dilakukan dengan mengikuti suatu proses
sistematik, dan (10) pengembangan kurikulum dimulai dari kurikulum itu sendiri. Mbulu
(2004:8) sendiri memberikan tujuh prinsip pengembangan bahan ajar, yaitu (1) bertahap,
artinya dilaksanakan mulai dari kelompok dan jenis mata pelajaran sampai dengan
menetapkan isi dari setiap mata pelajaran, (2) menyeluruh, artinya dilaksanakan dengan
memandang isi setiap pelajaran secara menyeluruh tidak bagian per bagian, (3) sistematik,
artinya dilaksanakan dengan memandang isi mata pelajaran sebagai kesatuan utuh dan
melalui proses yang berulang-ulang, (4) luwes, artinya dapat menerima hal-hal baru yang
belum tercakup dalam isi mata pelajaran pada saat pengimplementasiannya, (5) validitas
keilmuan, artinya bahan ajar didasarkan pada tingkat validitas dari topik yang ditata
urutannya dan dijabarkan keterhubungannya harus benar-benar dapat dipercaya, (6)
berorientasi pada pebelajar, artinya harus sesuai dengan karakteristik pebelajar dan
memperhatikan kebutuhan serta perhatian/minat pebelajar, dan (7) berkesinambungan,
artinya pengembangan bahan ajar merupakan proses yang tidak berhenti sekali jalan, tetapi
merupakan proses yang menghubungkan setiap kegiatan pengembangan, yaitu merancang,
mengevaluasi, dan memanfaatkan.
Secara keseluruhan hasil penelitian melihat bahwa peran guru pembina ekstrakurikuler
dilaksanakan untuk meningkatkan pembinaan siswa agar setiap kegiatan siswa mengarah
kepada hal positif dan selalu mendapat dukungan yang optimal dari sekolah melalui guru
pembina. Penelitian yang dilakukan peneliti terkait peran guru pembina dalam kegiatan
ekstrakurikuler dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Peranan guru Pembina dalam merancangan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan melalui
pelaksanaan rapat kerja sekolah diadakan setiap tahun ajaran baru dilaksanakan guna
membahas seluruh rancangan program kegiatan sekolah, salah satunya adalah kegiatan
ekstrakurikuler. Rapat kerja dilaksanakan oleh beberapa pihak yang terlibat secara langsung
maupun tidak langsung seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan,
Majelis Pembina Ekstrakurikuler (MPE), pengurus harian, pembimbing ekstrakurikuler, dan
pelatih.
2. Peranan guru pembina dalam membimbing siswa pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA
Labschool Rawamangun Jakarta dilaksanakan dengan sistem yang terbuka, yaitu sistem yang
tidak memaksakan.
4. Dalam hal pencapaian keberhasilan guru pembina merupakan salah satu pendukung besar
bagi siswanya. Dukungan yang diberikan oleh guru pembina tidak hanya sekedar motivasi
namun berupa tindakan nyata.
a. Persiapan
Pegawai tata usaha (TU) merupakan pembantu sekolah dalam hal administrasi sekolah.Dalam
hal ini, Unit Tata Usaha merupakan unit yang sangat penting karena mengurusi data siswa,
data karyawan sekolah serta guru.
b. Pelaksanaan
Mahasiswa membantu unit Tata Usaha (TU) dalam mendata kelas X ke dalam buku induk
siswa. Terdapat 8 buku induk siswa yangterdiri dari kelas X TM dan XI TM setiap kelas
terdiri dari sekitar 30samapai 33 siswa. Buku induk berisi data siswa, dan nilai siswa
selamabersekolah di SMK N 1 Percut Sei Tuan.Terdapat beberapa hambatan dalam mendata
siswa ke dalambuku induk siswa, antara lain :
1.Data siswa yang banyak setiap kelas terdiri dari 3 sampai 33 siswa.
2.Data siswa berupa nilai selama dua semester.
Dalam menulis data siswa maka mahasiswa Magang 3 diharuskan mendata secara teliti,
sehingga menhindari terjadinya kesalahan dalamdata siswa.
c. Analisis Hasil
Selama di SMK N 1 Percut Sei Tuan, mahasiswa Magang 3 telah menyelesaikan sebanyak 8
buku induk siswa terdiri dari 2 kelas X TM dan 2 kelas XI TM.
Perpustakaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dunia pendidikan, karena
perpustakaan sebagai pusat penyedia buku untuk para siswa.Dalam hal ini, tentu petugas
perpustakaan memiliki banyak tugas yang harus segera diselesaikan, dimulai dari
menginventaris buku baru, pendataan peminjaman buku serta pendistribusian buku kepada
siswa, mengingat bulan agustus adalah tahun ajaran baru.
b. Pelaksanaan
c.Analisis Hasil
Buku –buku baru telah masuk ke dalam buku inventaris, buku – buku tersebut diantaranya,
buku sebanyak 44 buah, Bahasaindonesia 44 buah, sosiologi sebanyak 44 buah, bahasa
Indonesiasebanyak 36 buah, matematika sebanyak 44 buah, dan bahasa inggrissebanyak 44
buah. Mahasiswa Magang 3 juga membantu dalam pendistribusian buku mata pelajaran ke
kelas XI dan kelas XII,diantaranya buku matematika sebanyak 64 buah, bahasa inggris 64
buah dan bahasa indonesia 64 buah.
H. Menyusun laporan kegiatan magang 3
Terlampir.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru profesi adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang
memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Abdul Kadir Muhammad (1997:59-61) memaparkan bahwa profesi secara umum memiliki
enam criteria atau syarat-syarat, yaitu :
1) Spelialisasi.
2) Keahlian dan Keterampilan.
3) Tetap atau Terus Menerus.
4) Mengutamakan Pelayanan.
5) Tanggung Jawab.
6) Organisasi Profesi.
Kode etik profesi adalah suatu norma yang ditetapkan dan diterima oleh kelompok profesi
yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimanaseharusnya berbuat
dan sekaligus menjamin mutu moral profesi itu dimata masyarakat. Sehingga jika satu
anggota berbuat kesalahan atau menyimpang dari kode etiknya. Maka kelompok profesi
tersebut akan tercemar dimata masyarakat (Bertens dalam Abdul Kadir Muhammad,
1997:77).
Tujuan kegiatan magang untuk pengembangan mahasiswa agar untuk meningkatkan mutu
guru lebih professional dalam pelaksanaan tugas pada bidang pengembangan profesi.
Meliputi kegiatan sebagai berikut :
1) Melakukan kegiatan karya tulis/ karya ilmiah di bidang pendidikan.
2) Membuat alat pelajaran/alat peraga/alat bimbingan.
3) Menciptakan karya seni.
4) Menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan.
5) Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.
Menurut Mulyasa (2007:46) menjelaskan, bahwa sanksi pelanggaran kode etik tersebut
adalah sebagai berikut :
1) Sanksi moral, berupa celaan dari rekan – rekannya. Karena pada umumnya
kode etik merupakan landasan moral, pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan.
2) Sanksi dikeluarkan dari organisasi, merupakan sanksi yang dianggap terberat.
3) Kode etik keprofesian memiliki kedudukan, peran dan fungsi yang sangat
penting dan strategis dalam menopang keberadaan dan kelangsungan hidup suatu
profesi di mata masyarakat, dan bagi para pengembangan tugas profesi akan menjadi
pedoman dalam bertindak serta acuan dasar dalam segala bentuk keprilakuannya
dalam rangka memelihara dan menjunjung tinggi martabat dan wibawa serta
kredibilitas visi, misi dan fungsi bidang profesinya.
B. Saran
Setelah membahas laporan magang III (Tiga) ini, salah satunya magang ini sendiri
seharusnya jangan terlalu banyak orang/mahasiswa dalam satu kelompok magang dalam
sekolah sekolah tersebut, dikarenakan tidak akan berjalan dengan efektif dan benar pada saat
pelaksanaan magang tersebut. Sebelum magang dimulai pihak Universitas tersebut harus
menjalin kerjasama yang cukup dekat dengan sekolah yang akan dilakukan mahasiswa dalam
melakukan magangnya. Agar mempermudah mahasiswa dalam proses perizinan magang
observasi tersebut. Oleh karena itu, semoga kita semua kelak menjadi guru yang professional
dibidangnya, serta mematuhi kode etik yang telah ditetapkan. Karena keberhasilan seorang
tenaga pendidik dalam melahirkan generasi bangsa tergantung pada pendidiknya. Jadi,
sebaiknya kita ber-Etika baik di depan maupun di belakang siswa, terutama di depan siswa.