Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Pemrograman Visual

Pemrograman visual adalah metode pembuatan program dimana programmer membuat


koneksi antara objek-objek dengan cara menggambar, menunjuk,, dan mengklik pada
diagram dan ikon dan dengan berinteraksi dengan diagram alur. Jadi, programmer bias
menciptakan program dengan cara mengklik pada ikon yang mewakili rutin-rutin
pemrograman secara umum menggunakan aplikasi Microsoft Visual Basic.
Microsoft Visual Basic (sering disingkat sebagai VB saja) merupakan sebuah bahasa
pemrograman yang menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk
membuat program perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan
menggunakan model pemrograman (COM).
Visual Basic merupakan turunan bahasa pemrograman BASIC dan menawarkan
pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan cepat.
Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic
Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang
berbeda.
Para programmer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen
yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic Program-program yang ditulis dengan Visual
Basic juga dapat menggunakan Windows API, tapi membutuhkan deklarasi fungsi luar
tambahan.
Dalam pemrograman untuk bisnis, Visual Basic memiliki pangsa pasar yang sangat luas.
Sebuah survey yang dilakukan pada tahun 2005menunjukkan bahwa 62% pengembang
perangkat lunak dilaporkan menggunakan berbagai bentuk Visual Basic, yang diikuti oleh C+
+, JavaScript,C#, dan Java
2. Pengertian Object Oriented Programming (OOP)
Adalah suatu cara baru dalam berfikir serta berlogika dalam menghadapi masalah-masalah
yang akan dicoba diatasi dengan bantuan komputer. OOP, tidak seperti Pemprograman
Terstruktur yang mencoba melihat permasalahan lewat pengamatan dunia nyata dimana
setiap objek adalah entitas tunggal yang memiliki kombinasi struktur data dan fungsi tertentu.
Ini kontras dengan pemprograman terstruktur dimana struktur data dan fungsi didefinisikan
secara terpisah dan tidak berhubungan secara erat.
Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut:
Kelas - Kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan
tertentu. Sebagai contoh 'class of dog' adalah suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data
dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing. Sebuah
class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object.

Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun
terkait dengan domain permasalahan yang ada dan kode yang terdapat dalam sebuah class
sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan
jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan
terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut.
Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun
sebaliknya.
Objek - Membungkus data dan fungsi menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer;
objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer
berorientasi objek.
Abstraksi - Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses
olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani
sebagai model dari "pelaku" abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan
keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan
bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak,
dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.
Enkapsulasi - Memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam
dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak; hanya metode dalam objek tersebut yang
diberi ijin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang
menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak
akan mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.
Polimorfisme - Melalui pengiriman pesan. Tidak bergantung kepada pemanggilan subrutin,
bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan; metode tertentu yang berhubungan dengan
sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu di mana pesa tersebut dikirim.
Contohnya, bila sebuah burung menerima pesan "gerak cepat", dia akan menggerakan
sayapnya dan terbang. Bila seekor singa menerima pesan yang sama, dia akan menggerakkan
kakinya dan berlari. Keduanya menjawab sebuah pesan yang sama, namun yang sesuai
dengan kemampuan hewan tersebut. Ini disebut polimorfisme karena sebuah variabel tungal
dalam program dapat memegang berbagai jenis objek yang berbeda selagi program berjalan,
dan teks program yang sama dapat memanggil beberapa metode yang berbeda di saat yang
berbeda dalam pemanggilan yang sama. Hal ini berlawanan dengan bahasa fungsional yang
mencapai polimorfisme melalui penggunaan fungsi kelas-pertama.
Inheritas - Mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek didefinisikan
dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang sudah ada. Objek-objek ini dapat
membagi (dan memperluas) perilaku mereka tanpa harus mengimplementasi ulang perilaku
tersebut (bahasa berbasis-objek tidak selalu memiliki inheritas.)
Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak
melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek
apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sebagai contoh anggap kita
memiliki sebuah departemen yang memiliki manager, sekretaris, petugas administrasi data

dan lainnya. Seperti manager tersebut ingin memperoleh data dari bag administrasi maka
manager tersebut tidak harus mengambilnya langsung tetapi dapat menyuruh petugas bag
administrasi untuk mengambilnya. Pada kasus tersebut seorang manager tidak harus
mengetahui bagaimana cara mengambil data tersebut tetapi manager bisa mendapatkan data
tersebut melalui objek petugas administrasi. Jadi untuk menyelesaikan suatu masalah dengan
kolaborasi antar objek-objek yang ada karena setiap objek memiliki deskripsi tugasnya
sendiri.

3. Konsep OOP Pada Pemrograman Visual


Bagaimana OOP bekerja : Objek, Pesan, dan Method Pemrograman berorientasi objek terdiri
atas komponen-komponen berikut :
1. Apa itu OOP : dalam pemrograman berorientasi objek, data dan instruksi untuk
pemrosesan di mana data dikombinasikan menjadi objek yang cukup memadai bisa
digunakan pada program lain. Hal terpenting disini adalah objek.
2. Apa itu objek : objek adalah modul self-contained yang terdiri dari kode pemrogaman
yang telah disusun sebelumnya. Modul memuat atau mengkapsulasi baik (1) cabang data,
maupun (2) instruksi pemrosesan yang bisa dilakukan pada data tersebut.
3. Kapan objek data akan diproses mengirim message: setelah objek menjadi bagian dari
suatu program, instruksi tertentu diaktivasi hanya ketika message yang terkait sudah
dikirimkan. Message adalah pengiriman peringatan kepada objek ketika operasi yang harus
melibatkan objek tertentu dilakukan.
4. Bagaimana data objek diproses method: message cukup mengidentifikasi operasinya.
Bagaimana sebenarnya hal itu dilakukan akan disertakan didalam instruksi pemrosesan yang
menjadi bagian dari objek. Instruksi pemrosesan ini dinamakan method.
Menggunakan kembali blok kode program setelah anda menuliskan satu blok kode program,
kode tersebut dapat digunakan kembali pada program-program lain. Jadi, dengan OOP-tidak
seperti pemrograman tradisional-anda tidak perlu memulai dari awal.
Dibandingkan dengan pemrogaman tradisional, mempelajari pemrogaman berorintasi objek
memakan waktu yang lebih lama karena seperti berpikir dengan cara yang baru. Sekalipun
demikian, OOP memilliki keunggulan yaitu objek bisa digunakan berulang-ulang pada
aplikasi yang berbeda dan oleh programmer yang berbeda, karena itu waktu pengembanganya
pun lebih cepat dan biaya pun bisa berkurang.
Pemrograman berorientasi objek memiliki tiga konsep dasar yang penting, yaitu enkapsulasi,
pewarisan, dan polimorfisme.
1. Enkapsulasi, berarti objek memuat (1) data dan (2) instruksi pemrosesan yang relevan.
Setelah objek dibuat, objek dapat digunakan kembali untuk program lain. Penggunaan sebuah
objek bisa dijabarkan melalui konsep kelas dan pewarisan.

2. Pewarisan, setelah menciptakan sebuah objek. Kita dapat menggunakannya sebagai


fondasi untuk objek yang sama yang memilliki perilaku atau karakteristik sama. Semua objek
berasal dari atau yang saling berhubungan bisa membentuk suatu kelas. Masing-masing kelas
memuat instruksi khusus (method) yang unik untuk kelompok tersebut.
Kelas bisa diatur dalam hierarki-kelas atau subkelas. Pewarisan adalah metode untuk
mewariskan ciri dari suatu objek dari kelas ke subkelas dalam hierarki. Jadi objek yang baru
dapat diciptakan dengan mewariskan ciri dari kelas yang sudah ada.
3. Polimorfisme, berarti banyak bentuk . Dalam pemrograman berorientasi objek,
polimorfisme berarti sebuah pesan (permintaan yang sudah digeneralisasi) memberikan hasil
yang berbeda berdasarkan objek yang dikirimkan.
Polimorfisme sangat berguna karena programmer dapat membuat prosedur mengenai objek
yang jenisnya tidak diketahui sebelumnya, namun akan diketahui saat program dijalankan di
komputer.
Dari konsep diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang jelas antara OOP
dengan pemrograman visual. Pemrograman berorientasi objek berperan dalam pendefinisian
rutin-rutin pemrograman sedangkan pemrograman visual mendefinisikan secara visual
bagaimana programmer atau user menjalankan program tersebut sehingga tampilan nyata
yang ada pada program tersebut dapat kita ketahui. Dan ini sangat membantu dan
memudahkan programmer dalam pembuatan program dan juga memungkinkan pengguna
untuk lebih fokus pada pemecahan masalah daripada cara menangani bahasa pemrograman
atau tidak perlu mendalami sintaks atau menulis kode. Selain itu dengan adanya konsep OOP
ini kita cukup mendefinisikan event-event yang akan terjadi pada objek tersebut. Jadi,dalam
pembuatan suatu program atau aplikasi yang berbasis visual kita cukup dimudahkan dengan
objek-objek yang telah tersedia tersebut. Dengan kata lain adanya pemrograman visual ini
cukup membantu dalam pembuatan program aplikasi dengan mendukung konsep object
oriented programming.
Contoh dari penerapan konsep OOP adalah membuat sebuah aplikasi sederhana dengan
mengunakan Borland C++ Builder karena tinggal menggunakan objek-objek yang telah
disediakan sesuai kebutuhan kita. Misalnya form, label, edit, button, dan lain-lain. Objekobjek tersebut nantinya akan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya tergantung event yang
kita berikan. Yang menjadi objek dalam hal ini adalah form, label, edit, button atau objek lain
yang kita tambahkan pada aplikasi yang kita buat.

DATA STRUCT
Paralel A

Nama

: Michelle Pricillia Huwae


Nim : 105011410049

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS KLABAT
JANUARI 2016

Anda mungkin juga menyukai