kimia reversibel. Dalam reaksi reversibel, reaktan tidak sepenuhnya berubah menjadi
produk, melainkan, mereka
perlahan-lahan akan berhenti bereaksi saat kesetimbangan kimia tercapai. Laju reaksi
dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk suhu, fase materi dan adanya katalis. Banyak
reaksi memerlukan masukan awal energi untuk mulai bereaksi.
Lebih mendasar lagi, reaksi kimia yang terbentuk atau terputusnya ikatan kimia. Sebuah
hasil ikatan kimia ketika gaya elektromagnetik antara atom atau molekul menyebabkan
daya tarik di antara mereka. Ikatan ion adalah ketika dua ion-malah bermuatan atomlangsung menarik satu sama lain. Sebuah ikatan kovalen melibatkan pembagian pasangan
elektron di antara atom-atom. Ikatan kimia ini membentuk zat baru dengan sifat kimia
mereka sendiri.
Konsep kesetimbangan kimia adalah terkait dengan gagasan reaksi reversibel. Bahkan,
semua reaksi kimia untuk beberapa derajat reversibel, sehingga tidak ada perbedaan
mendasar antara reaktan dan produk. Beberapa reaksi, bagaimanapun, memiliki derajat
reversibilitas tidak dapat diabaikan -itu dalam reaksi dengan kesetimbangan kimia
menjadi penting. Ketika reversibilitas ditekankan dalam notasi ilmiah, panah asli antara
reaktan dan produk digantikan oleh sepasang panah saling berkait. Ini menunjukkan
bahwa reaksi terjadi di kedua arah.
Kecepatan di mana kesetimbangan kimia tercapai dapat sangat bervariasi. Beberapa
reaksi yang lengkap setelah kurang dari satu detik, sementara yang lain mengambil
bertahun-tahun. Meskipun tidak ada metode tunggal memprediksi laju reaksi, banyak
faktor yang diketahui memiliki peran penting.
Salah satu faktor tersebut adalah temperatur. Suhu yang lebih tinggi memungkinkan lebih
banyak energi untuk memasuki sistem, yang biasanya menghasilkan reaksi yang lebih
cepat. Tahap materi-padat, cair atau gas-dapat juga mempengaruhi seberapa cepat bahan
mencapai kesetimbangan kimia. Akhirnya, kehadiran katalis dapat sangat mempercepat
reaksi. Enzim merupakan jenis katalis penting dalam mengatur metabolisme makhluk
hidup.
Beberapa reaksi tidak berlangsung meskipun mereka tidak pada kesetimbangan kimia.
Hal ini karena banyak reaksi memerlukan energi aktivasi. Hidrogen cair dan oksigen,
misalnya, bisa tetap dalam kontak fisik tanpa bereaksi. Sejumlah kecil energi,
bagaimanapun, dapat menyebabkan reaktan untuk dasarnya meledak dan melepaskan
banyak energi. Fenomena yang sama terlihat ketika membakar kayu-kayu meskipun
dapat melepaskan banyak energi ketika dibakar, sebuah percikan awal atau api selalu
diperlukan untuk mendapatkan proses yang terjadi.
reaktan
atau
pereaksi
memengaruhi
pergeseran
kesetimbangan.
2.
Jika
ada
pengurangan
konsentrasi
salah
satu
pereaksi,
maka
kesetimbangan akan bergeser ke kiri (ke arah pereaksi). Sebaliknya, jika ada
pengurangan konsentrasi produk, maka akan ada pergeseran kesetimbangan
ke kanan (ke arah produk).
3.
dengan
pengenceran
atau
memperbesar
volume,
2+
2+
maka
1.
2.
3.
Jika ada penambahan ion OH , maka ion ini akan mengikat ion Fe 2+,
sehingga
akan
kesetimbangan
terjadi
pengurangan
bergeser
ke
kiri.
ion
Fe 2+.Dengan
Akibatnya,
demikian,
konsentrasi
ion
4.
3. PENGARUH SUHU
Pengaruh suhu pada pergeseran kesetimbangan berkaitaan dengan reaksi endoterm dan
eksoterm. Menurut asas Le Chatelier , ketika suhu sistem dinaikkan, maka reaksi sistem
adalah dengan menurunkan suhu. Akibatnya, kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi
yang menyerap kalor (endoterm). Sebaliknya, jika suhu sistem diturunkan, kesetimbangan
akan bergeser ke pihak reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm).
Contoh:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
H = -92,2 kJ
Karena H negatif, maka reaksi ke kanan adalah reaksi eksoterm. (Masih ingatkan ya
konsep termokimia, hehe). Sebaliknya, reaksi ke kiri adalah reaksi endoterm.
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
H = -92,2 kJ
==> eksoterm
Ketika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi yang menyerap
kalor (endoterm) atau ke kiri. Demikian juga sebaliknya, ketika suhu diturunkan, maka
kestimbangan akan bergeser ke kanan.
4. PENGARUH KATALIS
Pengaruh katalis pada reaksi kesetimbangan adalah mempercepat tercapainya
kesetimbangan, tetapi tidak mempengaruhi arah kesetimbangannya itu sendiri. Suatu reaksi
yang semula membutuhkan berhari-hari atau berminggu-minggu untuk mencapaai
kesetimbangan,jika ditambah katalis dalam reaksi itu, maka akan memperkecil waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai kesetimbangan.
Pengaruh katalis juga dapat menurunkan suhu reaksi. Hal ini penting karena ada reaksi
yang rendemen hasil reaksinya kecil ketika suhu tinggi.