Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat memahami asas Le Chatelier, kaitannya dengan
pergeseran kesetimbangan
2. Peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesetimbangan kimia
3. Peserta didik dapat menentukan arah perrgeseran kesetimbangan
Waktu Pertemuan : Selasa, 29 Oktober 2019 (2JP)
D. Pergeseran Kesetimbangan
Apa yang kalian lakukan pada saat cuaca dingin? Bagaimana kondisi tubuh
kalian? Bagaimana supaya keadaan badan kalian nyaman pada cuaca dingin?
Saat cuaca dingin kita menggunakan baju hangat untuk membuat tubuh tidak
kedinginan, sehingga kondisi tubuh kembali nyaman. Hal tersebut sama
halnya dengan sistem dalam keadaan setimbang.
Apabila sistem telah mencapai keadaan setimbang maka sistem akan
mempertahankan keadaan tersebut. Bagaimana jika ada pihak luar yang
menggangu?
Seorang ahli kimia Prancis, Henry Louis Le Chatelier (1850-1936)
berpendapat sebagai berikut.
Jika pada sistem kesetimbangan diberikan suatu aksi, maka sisstem akan
mengadakan reaksi sehingga pengaruh aksi tersebut menjadi sekecil-kecilnya.
Pendapat tersebut dikenal dengan asas Le Chatelier
Dalam keadaan setimbang, laju reaksi dari kiri ke kanan sama dengan laju
reaksi dari kanan ke kiri. Jika ada aksi dari luar maka kesetimbangan akan
mengadakan reaksi dengan cara mengubah laju reaksinya. Perubahan itu
dinamakan pergeseran kesetimbangan.
Jika kesetimbangan bergeser ke kanan, artinya laju reaksi ke kanan yang
lebih besar sehingga zat-zat sebelah kanan terbentuk lebih banyak. Akan tetapi
1
jika kesetimbangan bergeser ke kiri artinya laju reaksi ke kiri yang lebih besar
sehingga zat-zat sebelah kiri terbentuk lebih banyak.
Berdasarkan eksperimen, suatu keseimbangan dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu konsentrasi, volume, tekanan dan temperatur.
2
Contoh soal:
Pada sistem kesetimbangan terdapat reaksi:
Fe3( aq ) SCN ( aq ) FeSCN 2( aq )
(kuning) (tak berwarna) (merah)
3
Misalnya jika pada sistem tersebut diencerkan dengan menambahkan
air (memperbesar volume) menjadi dua kali dari volume semula, maka
warna merah akan berkurang (memudar). Berarti kesetimbangan bergeser
ke kiri atau ke arah Fe3+ dan SCN- yang mempunyai jumlah koefisien lebih
besar (jumlah partikel lebih banyak).
Hal ini dapat dilogika apabila suatu sistem volumenya diperbesar, maka
konsentrasi zat dalam sistem tersebut akan berkurang.
[Fe3 ]
[Fe3 ]menjadi
2
[SCN ]
[ SCN ]menjadi
2
[FeSCN 2 ]
[FeSCN 2 ]menjadi
2
Karena konsentrasinya berkurang, akan menghasilkan harga K yang
lebih besar dibandingkan karga K sebelum diberikan aksi sebagai berikut.
[FeSCN 2 ]
2 2 [FeSCN 2 ]
K atau K
[Fe3 ][SCN ] [Fe3 ][SCN ]
2 2
Untuk menyamakan harga K maka konsentrasi FeSCN2+ akan berkurang
dan konsentrasi ion Fe3+ dan ion SCN- akan bertambah maka
kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Hal ini berlaku sebaliknya apabila
volume sistem diperkecil.
Jika volume diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke arah ruas yang
jumlah partikel (koefisiennya) lebih besar.
Jika volume diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke arah ruas yang
jumlah partikel (koefisiennya) lebih kecil.
PENTING!
Untuk reaksi-reaksi yang memiliki jumlah koefisien sama dikedua ruas berarti
jumlah partikel sebelum dan sesudah reaksinya sama, maka perubahan
volume tidak berpengaruh terhadap kesetimbangan.
Jumlah partikel dapat dihitung dari koefisien persamaan reaksi. Koefisien
persamaan reaksi yang dihitung hanya yang masuk pada perumusan nilai K
(fase gas dan aquos).
4
3. Pengaruh Perubahan Tekanan
Perubahan tekanan akan berpengaruh pada konsentrasi gas-gas yang
ada pada kesetimbangan. Oleh karena itu, pada sistem reaksi setimbang
yang tidak melibatkan gas, perubahan tekanan tidak menggeser letak
kesetimbangan.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perubahan tekanan terhadap
sistem kesetimbangan gas, dapat diingat kembali tentang persamaan gas
ideal:
PV nRT Dari persamaan tersebut dapat
nRT diketahui bahwa perubahan
P
V tekanan akan berakibat sebaliknya
n dari perubahan volume
P (RT )
V (berbanding terbalik). Oleh karena
itu dapat disimpulkan
Jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke arah ruas yang
jumlah partikel (koefisiennya) lebih kecil.
Jika tekanan diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke arah ruas yang
jumlah partikel (koefisiennya) lebih besar.
PENTING!
Untuk reaksi-reaksi yang memiliki jumlah koefisien sama dikedua ruas berarti
jumlah partikel sebelum dan sesudah reaksinya sama, maka perubahan
tekanan tidak akan menggeser letak kesetimbangan.
5
4. Pengaruh Perubahan Temperatur
Untuk memperoleh informasi pengaruh perubahan temperatur
terhadap kesetimbangan, perhatikan contoh berikut.
Gas NO2 yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi akan mencapai
kesetimbangan dengan reaksi:
2 NO2( g ) N2O4( g )
cokelat tak berwarna
“Misalkan tabung reaksi dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air
panas, maka akan mengalami kenaikan temperatur dan warna merah cokelat
akan semakin tua.
Sedangkan yang dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi es akan
mengalami penurunan temperatur dan gas menjadi lebih tidak berwarna.
Mengapa demikian?”
6
Jadi dalam reaksi:
2 NO2( g ) N2O4( g )
cokelat tak berwarna
Ketika suhunya dinaikkan (dimasukkan ke gelas kimia yang berisi air panas),
kesetimbangan akan bergeser ke reaksi endoterm atau (dalam reaksi tersebut berarti
ke kiri) sehingga terbentuk NO2 lebih banyak sehingga warna merah cokelat akan
semakin tua.
Sedangkan ketika suhunya diturunkan (dimasukkan ke gelas kimia yang berisi es),
kesetimbangan akan bergeser ke reaksi eksoterm atau (dalam reaksi tersebut berarti
ke kanan) sehingga terbentuk N2O4 lebih banyak dan gas menjadi lebih tidak
berwarna.
Contoh Soal
Diketahui reaksi kesetimbangan berikut.
N2( g ) 3 H2( g ) 2 NH3( g ) H 92kJ
Jika temperatur diturunkan, ke arah mana kesetimbangan bergeser?
Bagaimana pengaruhnya terhadap konsentrasi N2, H2, dan NH3?
Jawab:
Jika temperatur diturunkan maka kesetimbangan akan bergeser dari
kiri ke kanan (ke arah reaksi eksoterm). Akibatnya, konsentrasi N2 dan
H2 berkurang, sedangkan konsentrasi NH3 bertambah.
5. Pengaruh Katalis
Reaksi pembuatan amonia berlangsung sebagai berikut.
N2( g ) 3 H2( g ) 2 NH3( g ) H 92kJ
7
Katalis akan mempeercepat laju reaksi pembentukan NH3 tetapi
sekaligus juga akan mempercepat laju reaksi peruraiannya menjadi gas N2
dan gas H2. Pengaruh ini sama kuatnya, sehingga dalam reaksi
kesetimbangan katalis tidak menggeser kesetimbangan, tetapi hanya
mempercepat tercapainya keadaan setimbang.
-SELAMAT BELAJAR-