Jenis-Jenis Replikasi
Terdapat dua jenis replikasi, yaitu:
1) Replikasi Synchronous
2) Replikasi Asynchronous
Class
Class adalah model dari suatu obyek yang menjelaskan karakteristik (sifat)
serta fungsi yang dimiliki dari suatu obyek. Class merupakan wadah
(tempat) yang digunakan untuk menciptakan suatu obyek. Dengan kata
lain sebuah Class merupakan blueprint dari suatu obyek.
Berikut ini adalah aturan pembuatan class dalam Java:
public class namaclass
{
.
.
}
Aturan pemberian nama class:
- Dimulai dengan huruf, atau tanda _ atau tanda $
- Tidak boleh menggunakan reserved word dalam Java
- Tidak boleh memuat operator aritmatika
- Bersifat case sensitif
Atribut
Atribut adalah elemen data dari suatu class. Atribut menyimpan informasi
tentang class. Atribut dapat diartikan sebagai data, variabel, properti
atau sebuah field.
Method
Method adalah sebuah function atau fungsi yang ada dalam
suatu class. Setiap method memiliki tugas sendiri. Di dalam Java ada 2
jenis method yaitu void dan non void method. Method void adalah
method yang tidak mengembalikan nilai, sedang non void method
adalah method yang mengembalikan suatu nilai. Jika diperhatikan,
ketika membuat project baru misalnya ‘project1’, maka akan di dalam
class ‘project1’ ini akan dibuat pula method dengan nama main().
System.out.println(string);
atau
System.out.print(string);
Struktur Kontrol IF
Pewarisan (Inheritance)
Di dalam Java, sifat suatu class dapat diturunkan atau diwariskan
pada sebuah class lain. Istilah sifat yang diwariskan ini adalah atribut
atau method. Class yang sifatnya diwariskan ini dinamakan superclass,
dan class yang sifatnya mewarisi class lain dinamakan subclass.
Pewarisan ini merupakan keuntungan dalam PBO karena suatu
sifat atau method yang didefinisikan dalam suatu superclass dapat
diwariskan pada semua subclassnya. Sehingga di dalam subclass tersebut
tidak perlu menulis kode program lagi untuk method tersebut.
}
b. Error Handling
Error handling atau sering juga disebut exception
handling merupakan mekanisme yang paling diperlukan dalam menangani
error yang terjadi pada saat runtime (program berjalan) atau yang lebih
dikenal dengan sebutan runtime error. Secara umum, adanya kesalahan
yang terjadi pada program pada saat runtime dapat menyebabkan
program berhenti atau hang. Untuk itulah diperlukan mekanisme untuk
memastikan bahwa program tetap dapat berjalan meskipun terdapat
kesalahan yang terjadi.
Secara umum, exception handling yang dijelaskan pada KB ini
adalah exception handling pada pemrograman java yang dilakukan
menggunakan keyword try-catch.
Implementasi 1
try {
………
} catch (ExceptionType1 x1{
………..
} catch (ExceptionType2 x2{
………
}
Implementasi 2
try {
Fungsi bacaFile
BukaFile
BacaBarisFileSampaiHabis
TutupFile
} catch (KesalahanBukaFile) {
// lakukan sesuatu
} catch (KesalahanAlokasiMemori) {
// lakukan sesuatu
} catch (KesalahanTutupFile) {
// lakukan sesuatu
}
Checked/Unchecked Exceptions
Checked/unchecked exceptions terdiri atas beberapa jenis, yaitu:
• Exception bisa checked atau unchecked
- Checked = dicek oleh the compiler
• Checked exception hanya dapat ditangani dalam try block atau method
yang didesain didesain untuk melempar melempar exception.
• Compiler akan memberitahu jika checked exception tidak ditangani
secara tepat
Contoh : IOException.
• Unchecked exception tidak memerlukan penanganan langsung . Pada
saat dicompile tidak ada pemberitahuan kesalahan.
Contoh : RunTimeException dan turunannya
1) Desain Output
Output adalah komponen yang paling dapat dilihat dari sistem
informasi yang bekerja/berfungsi. Oleh karena itu, output sering menjadi
basis penilaian akhir manajemen terhadap kesuksesan sebuah sistem.
Salah satu cara untuk menggolongkan output adalah dengan melihat
distribusinya apakah ke dalam atau ke luar perusahaan, dan orang-orang
yang membaca dan menggunakan output.
Internal output digunakan untuk para pemilik dan pengguna
sistem dalam sebuah perusahaan. Output internal mendukung operasi
bisnis sehari-hari atau pengawasan manajemen dan pengambilan
keputusan.
Tiga jenis output internal adalah sebagai berikut:
Detailed report,
Summary report,
Exception report,
Berikut adalah hal-hal penting untuk mendesain output:
• Output dari komputer harus mudah dibaca dan diinterpretasikan :
- Setiap output harus memiliki judul
- Setiap output harus diperbaharui dan diberi tanggal
- Laporan dan layar (screen) harus memiliki bab dan sub bab pada
masingmasing segmen informasinya.
- Pada output berbasis form, semua bagian harus diberi label/nama
yang jelas
- Pada output berbasis tabel, semua kolom yang digunakan juga
harus diberi nama
- Karena judul bab, field name dan judul kolom sering mengalami
penyingkatan untuk menghemat tempat, maka laporan harus
menyediakan akses untuk melihat dan menginterpretasikan
singkatan tersebut.
- Hanya informasi yangdibutuhkan saja yang dicetak atau
ditampilkan.
- Agar informasi tersebut dapat digunakan, maka informasi tidak
boleh diubah secara manual
- Informasi harus tampak seimbang pada laporan atau tampilannya,
jangan terlalu penuh atau tersebar.
- Para pengguna harus dapat dengan mudah menemukan output
tersebut
- Jargon komputer dan pesan error harus diabaikan dari semua
output
• Timing output komputer penting untuk diperhatikan
• Distribusi atau akses ke output komputer harus mencukupi untuk
membantu seluruh pengguna sistem yang relevan.
• Output komputer harus mudah diterima oleh pengguna sistem yang
akan menerima output.