Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 2

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. I KADEK ADI SUANDANA


2. I MADE DIKA ANGGARA
3. I NENGAH ADI DWIJA PUTRA
4. I PUTU EKA SUTARIAWAN
5. I MADE RUNAWAN
6. I MADE OKA DARMAWAN
7. I KETUT SEMARA YASA

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2020
Topik Bahasan:
Bagaimana aplikasi dan implementasi ragam karakteristik peserta didik dalam proses
pendidikan di sekolah anda? Jabarkan karakteristik peserta didik yang ditemui
kemudian bandingkan antara peserta diskusi bagaimana implementasi dari
karakteristik peserta didik dalam pembelajaran.

Hasil Diskusi :
Masing-masing peserta didik atau siswa sebagai individu dan subjek belajar
memiliki karakteristik atau ciri-ciri sendiri. Kondisi atau keadaan yang terdapat pada
masing-masing siswa dapat mempengaruhi bagaimana proses belajar siswa tersebut.
Dengan kondisi peserta yang mendukung maka pembelajaran tentu dapat dilakukan
dengan lebih baik, sebaliknya pula dengan karakteristik yang lemah maka dapat
menjadi hambatan dalam proses belajar mengajar. Keadaan peserta didik bukan hanya
berpengaruh pada bagaimana belajar masing-masing peserta didik, namun dari proses
belajar masing-masing siswa dapat mempengaruhi pembelajaran secara keseluruhan
serta juga mempengaruhi bagaimana proses belajar peserta didik lainnya. Oleh karena
itu, guru yang memiliki peran sentral dalam pembelajaran secara langsung sangat
diharuskan untuk mengetahui karakteristik atau keadaan yang sebenarnya terjadi pada
siswa. Dengan demikian, guru dapat mengantisipasi juga mengatasi adanya pengaruh
buruk yang mungkin muncul dan berakibat negatif bagi pembelajaran. Identifikasi
terhadap keadaan dan kondisi siswa baik untuk masing-masing individu maupun
keseluruhan mutlak diperlukan yang digunakan untuk pengambilan langkah dan
perlakuan terutama pemilihan strategi, model, media, dan komponen penyusun
pembelajaran lainnya.
Seperti halnya di sekolah tempat saya mengajar terdapat beberapa
karakterisitik peserta didik yang saya temui, seperti perkembangan kognitif. Dimana
di dalam satu kelas terdapat beberapa peserta didik yang memiliki perkembangan
kognitif lebih bagus dibandingkan dengan peserta didik yang lainnya. Sesuai dengan
berbagai tingkat perkembangan kognitif yang dimilki peserta didik, saya
menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dalam proses belajar mengajar.
Dengan metode pembelajaran tutor sebaya akan memberi kesempatan pada peserta
didik untuk mengajarkan dan berbagi ilmu pengetahuan atau ketrampilan pada peserta
didik lain yang mengalami kesulitan dalam belajar. Dimana dalam proses belajar
mengajar akan dibentuk kelompok-kelompok kecil, yang sumber belajarnya bukan
hanya guru melainkan juga teman sebaya yang mempunyai perkembangan kognitif
lebih bagus dan cepat dalam menguasai suatu materi tertentu.
Ada juga terkait dengan gaya belajar peserta didik dimana dalam
mendapatkan informasi ada peserta didik yang suka membaca, ada yang suka
mendengarkan, dan ada juga yang suka praktikum. Untuk merangkul semua gaya
belajar tersebut saya berusaha membuat desain pembelajaran dimulai dari memberikan
modul kepada peserta didik, di tahap ini peserta didik mendapatkan informasi dari
membaca modul tersebut, setelah itu saya mulai mengadakan diskusi dan tanya jawab
terkait dengan modul yang sudah dipelajari oleh peserta didik tadi, terakhir
dilanjutkan dengan mempraktekkan isi dari modul tersebut. Tentunya hal ini sangat
terbantu karena saya mengampu mata pelajaran informatika yang memang seimbang
antara kognitif dan psikomotor
Impelementasi ragam karakteristik peserta didik dalam proses pendidikan
yang saya temui di sekolah saya yaitu dari siswa yang memiliki status sosial-ekonomi
yang berbeda-beda. Tingkat pendidikan orang tua, tingkat ekonomi, dan lain-lain juga
merupakan faktor yang akan sangat berpengaruh dalam tingkah laku dan perbuatan
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Terlebih lagi saat situasi belajar
dari rumah seperti sekarang ini. Solusi untuk permasalahan ragam karakteristik peserta
didik di sekolah saya khususnya yang berasal dari status sosial-ekonomi yang
berbeda-beda adalah, guru jangan sampai membeda-bedakan atau diskriminatif dalam
memberikan pelayanan kepada peserta didik, dan juga dalam memberikan tugas yang
sekiranya mampu diselesaikan oleh semua peserta didik dengan latar belakang
ekonomi sosial yang sangat beragam.
Contohnya dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, kegiatan pembelajaran
dilakukan dengan memanfaatkan LMS (learning management system) yaitu Schoology
dalam pemberian materi, penugasan, sampai dengan proses evaluasi dan penilaian.
Saat guru memberikan tugas secara daring (online), waktu pengumpulan tugas bisa di-
setting agar tidak terlalu mendesak dan bisa diperpanjang melihat faktor sosial-
ekonomi orangtua siswa yang berbeda-beda. Ada yang bertempat tinggal di daerah
yang minim sinyal internet, juga keterbatasan sarana pendukung belajar daring. Guru
juga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dalam grup
Whatsapp misalnya atau langsung pada menu Discussion pada LMS Schoology,
sehingga siswa bisa saling bertukar pendapat terkait permasalahan yang dihadapi
dalam proses pembelajaran yang selanjutnya hasil diskusi tersebut bisa disampaikan
melalui perwakilan siswa atau dalam bentuk kelompok diskusi.
Dengan solusi tersebut sekiranya mampu menjadikan guru bertindak adil dan
tidak diskriminatif terhadap siswa yang memiliki status sosial ekonomi yang berbeda-
beda. Esensinya dalam proses belajar mengajar, ada beberapa komponen yang tidak
bisa tergantikan oleh sistem online yaitu pembentukan karakter peserta didik, interaksi
sosial dan membangun kepribadian peserta didik.
Selain itu terdapat juga beragam karakteristik peserta didik yang dapat kita jumpai
di dalam proses pembelajar, seperti :
1. Perkembangan fisik siswa
Perkembangan fisik siswa terjadi secara eksternal dan internal.Secara
ekternal meliputi perubahan tinggi badan, berat badan, komposisi tubuh,
organ dan ciri-ciri seks sekunder. Secara internal meliputi sistem
pencernaan, peredaran darah, pernapasan, endokrin, jaringan tubuh, dan
jaringan otak.
2. Perkembangan emosi siswa
Suatu masa dimana ketegangan emosi meningkat sebagai akibat dari
perubahan fisik dan kelenjar hormonal para remaja.Remaja seringkali
mudah marah, mudah dirangsang, emosinya cenderung meledak, dan tidak
berusaha mengendalikan perasaannya karena emosi remaja lebih kuat dan
lebih menguasai diri mereka dari pada perilaku yang realistis

3. Perkembangan sosial siswa


Perkembangan sosial merupakan proses pembentukan konsep diri
seseorang dalam bermasyarakat, baik dalam kehidupan lingkungan
keluarga, budaya, bangsa maupun dalam lingkungan yang lebih luas lagi.
4. Perkembangan kepribadian siswa
Perkembangan kepribadian siswa itu dipenggaruhin dari beberapa factor,
misalnya keterbukaan, keramahan, supel, kehati-hatian dll. Setiap kita
memperhatikan kepribadian peserta didik dalam suatu sekolah pasti
memiliki kepribadian yang berbeda-beda.
5. Perkembangan Pengetahuan / Kemampuan Awal
Kemampuan awal peserta didik bersifat individual, artinya berbeda antara
peserta didik satu dengan lainnya, sehingga untuk mengetahuinya juga
harus bersifat individual.

Dari beragam Karakteristik peserta didik yang ada disekolah, maka peran
guru sangat penting untuk bisa memantau dan pengarahan peserta didik sesuai dengan
karakteristik yang dimiliki peserta didik. Guru harusnya menyiapan metode
pembelajaran untuk menyesuaikan dengan kepribadian karakteristik yang dimilik
peserta didik, supaya dalam proses pembelajran dapat terciptanya suasana yang
menyenangkan bagi peserta didik.
Aplikasi dan implementasi ragam karakteristik peserta didik dalam proses
pendidikan di sekolah tempat saya mengajar terdapat beberapa karakteristik peserta
didik tetapi kebanyakan karakteristik peserta didik terletak pada
Kemampuan/Pengetahuan awal. Kasusnya seperti ini, Tahun ajaran sebelumnya saya
mengampu Mapel informatika untuk jengjang kelas 7 SMP di sekolah tempat saya
mengajar yang rata-rata semua siswa baru lulusan dari SD dan pertama kalinya
mendapatkan pelajaran Informatika. Sedangkan materi pokok yang harus mereka
kuasai/dipelajari untuk kelas 7 SMTR 1 adalah Program pengolah kata. Permasalahan
yang sering saya hadapi adalah pada Pengetahuan/Kemampuan Awal siswa.
Jangankan untuk memulai ke materi pokok, untuk menghidupkan computer saya
mereka masih belum mengerti, apalagi mengoperasikan computer. Solusi yang
biasanya saya lakukan yaitu dengan menyamakan pengetahuan awal peserta didik
terlebih dahulu dengan memberikan materi tambahan diluar materi pokok seperti
pengenalan hardware,software dan pengoperasian computer dalam beberapa
pertemuan sebelum masuk ke materi pokok.
Masing-masing peserta didik atau siswa sebagai individu dan subjek belajar
memiliki karakteristik atau ciri-ciri sendiri. Kondisi atau keadaan yang terdapat pada
masing-masing siswa dapat mempengaruhi bagaimana proses belajar siswa tersebut.
Umumnya karakteristik peserta didik yang ditemui disekolah saya sendiri adalah
karakteristik perkembangan emosi.Pada masa ini, tingkat karateristik emosional akan
menjadi drastis tingkat kecepatannya, Harapan-harapan dan putus asa, perlu dicermati
dan dipahami dengan baik. Sebagai calon pendidik dan pendidik kita harus
mengetahui setiap aspek yang berhubungan dengan perubahan pola tingkah laku
dalam perkembangan remaja, serta memahami aspek atau gejala tersebut sehingga
kita bisa melakukan komunikasi yang baik dengan remaja. Perkembangan pada masa
SMA (remaja) merupakan suatu titik yang mengarah pada proses dalam mencapai
kedewasaan. Meskipun sifat kanak-kanak akan sulit dilepaskan pada diri remaja
karena pengaruh didikan orang tua. Secara traadisional masa remaja di anggap sebagai
periode badai dan tekanan”, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi karena
berada dibawah tekanan sosial dan mereka menghadapi kondisi baru, selama masa
kanak-kanak ia kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan-keadaan itu.
Tidak semua remaja mengalami masa badai dan tekanan, namun benar juga bila
sebagian besar remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu ke waktu sebagai
konsekuensi usaha penyesuaian diri terhadap pola perilaku baru dan harapan sosial
baru. Sejumlah penelitian tentang emosi menunjukkan bahwa perkembangan emosi
remaja sangat dipengaruhi oleh faktor kematangan dan faktor belajar. Kegiatan belajar
turut menunjang perkembangan emosi remaja. Metode belajar yang menunjang
perkembangan emosi antara lain sebagai berikut:
a. Belajar dengan coba-coba
b. Belajar dengan cara meniru
c. Belajar dengan cara mempersamakan diri
d. Belajar melalui pengondisian
e. Belajar di bawah bimbingan dan pengawasan
Berdasarkan gambaran umum tentang karakteristik siswa pada suatu kelas,
sebagai seorang guru hendaknya kita mampu mengarahkan seluruh aspek dalam kelas
tersebut sehingga setiap siswa memperoleh keadilan dalam proses pembelajaran.
Dilihat dari rincian tersebut, perbedaan pola belajar pada siswa laki-laki dan
perempuan, status sosial, minat, kemampuan dan cara belajar sangat berbeda yang
menyebabkan anak anak memiliki karakteristik yang berbeda beda. Dengan adanya
perbedaan tersebut, guru harus menanamkan sikap saling menghargai, saling
membantu antar teman, tidak boleh menunjukkan sikap egoisme atau sikap sombong
terhadap teman yang kurang dalam proses pembelajaran. Disinilah peran guru sangat
diperlukan, dimana guru harus mampu mengkondisikan kelas dengan baik tanpa ada
rasa iri dari setiap siswa.
Beragam karakteristik dari peserta didik pesatnya dari prubahan fisik pada
masa remaja baik dari badan kaki dan tanggan yang membesar. Pada pihak perempuan
merasa canggung dalam bergerak karna perubahan fisiknya. Pada pihak remaja peria
biasanya mengalami perubahan dari segi suaranya yang berubah dan
tumbuh jerawat. Selain itu perubahan hormon pada peserta didik menimbulkan daya
Tarik terhadap lawan jenis yang sering mempengaruhi proses pembelajaran.
Berdasarkan Aspek kecerdasan Peserta didik.
1. Perkembangan Aspek Kongnitif
Kemampuan peserta didik dalam memahi materi pelajaran cukup baik. Karna
setiap peserta didik memiliki cara yang berbeda untuk memahi materi
pelajaran, maka di harapkan guru itu menyiapkan suatu cara kusus untuk
membimbing peserta didiknya.
2. Perkembangan Aspek Psikomotor
Perkembangan kepribadian manusia yang berhubungan dengan gerakan
jasmaniah dan fungsiotot akibat adanya dorongan dari pemikiran, perasaan dan
kemauan daridalam diri seseorang.
3. Perkembangan Aspek Afektif
Ranah afeksi adalah materi yang berdasarkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan emosi seperti penghargaan, nilai, perasaan, semangat, minat, dan sikap
terhadap sesuatu hal.
Dari beragam Karakteristik peserta didik yang ada disekolah, maka peran
guru sangat penting untuk bisa memantau dan pengarahan peserta didik sesuai dengan
karakteristik yang dimiliki peserta didik. Guru harusnya menyiapan metode
pembelajaran untuk menyesuaikan dengan kepribadian karakteristik yang dimilik
peserta didik, supaya dalam proses pembelajran dapat terciptanya suasana yang
menyenangkan bagi peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai