Oleh
YUHAYANI
NIM. 814729824
1
LEMBAR IDENTITAS PENGESAHAN
Nama : YUHAYANI
NIM 814729824
Program Studi : Sl PGSD
Tempat Mengajar : SDN 1 Kembang Kerang
Tanggal Pelaksanaan:
2
Ucapan Terima Kasih
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rakhmat-
Nya sehingga penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini ini dapat diselesaikan
dengan baik. Laporan ini dapat berjalan sesuai dengan rencana, oleh karena itu dalam
kesempatan ini tidak lupa diucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Bapak Drs. L.M Tauhid, M.Pd selaku kepala UPBJJ UT Mataram
2. Bapak Pembimbing Drs. Kaharudin, M.Hum
3. Bapak Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Kembang Kerang
4. Semua pihak yang telah ikut memberikan sumbangsihnya.
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
Daftar Isi .............................................................................................................. v
Daftar Lampiran .................................................................................................. vi
I. PENDAHULUAN. ...................................................................... ............... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ ....... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 5
C. Tujuan Perbaikan............................................................................................. 6
D. Manfaat .......................................... ...................................................... 7
II. KAJIAN PUSTAKA....................................................................................... 9
III. METODE ATAU PELASANAAN PERBAIKAN .................................... 11
A. Subjek Penelitian..................................................................................... 11
B. Deskrepsi Perbaikan...................................................................................... 11
1. Tahap Perencanaan Tindakan ............................................................. 12
2. Tahap Pelaksanaa Tindakan .............................................................. 13
3. Tahap Refleksi .................................................................................... 15
4. Analisis Data ..................................................................................... 15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 16
A. Siklus Pertama ...................................................................................... 16
B. Pelaksanaan Tindakan dan Evaluasi Siklus Pertama..................... 18
C. Refleksi Siklus Pertama............................................................................... 22
D. Siklus Kedua ............................................................................................... 24
E. Pelaksanaan Tindakan dan Evaluasi Siklus Kedua ............................. 27
F. Refleksi Siklus Kedua .................................................................................... 30
V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 50
A. Simpulan ................................................................................................. 50
B. Saran ........................................................................................................... 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN
4
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Persoalan pendidikan pada dasarya adalah masalah moral sosial yang mencoba
dan sikap manusia yang berkembang dimana-mana dan kapan saja serta melalui alat
apapun.
Agar perubahan tersebut lebih terarah kepada tujuan yang jelas, maka perlu
lainnya. Karena tujuan umum dari pendidikan itu sendiri adalah untuk menyiapkan
generasi muda menjadi orang dewasa yang mandiri dan produktif serta berkualitas
dan tujuan Pendidikan Nasional secara Umum yaitu sebagai berikut: “Pendidikan
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
5
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
macam kebijakan, kebijakan yang dirancang secara khusus untuk meningkatkan mutu
yang berkualitas sudah menjadi tanggung jawab kehidupan bersama terutama dalam
keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, dan profesional dalam bidangnya masing-
pendidikan yang mempunyai peran yang sangat penting adalah menyangkut peran
guru sebagai pengajar, pembimbing maupun pengarah bagi anak didiknya. Sebagai
seorang pendidik, guru tidak hanya dituntut untuk melaksanakan tugasnya secara
profesional, tetapi juga guru harus memiliki pengetahuan dan kemampuan yang
profesional juga. Seperti yang dikatakan oleh Solaeman (2002:115) bahwa “Untuk
menjadi guru yang baik dapat mengandalkan kepada bakat atau hasrat, emansipasi
ataupun lingkungan belaka, praktik yang memadai agar muncul sikap guru yang harus
disertai dengan kegiatan studi dan latihan serta diinginkan sehingga memunculkan
belajar adalah suatu kejadian atau peristiwa yang menunjukkan bahwa dalam
secara tuntas bahan pelajaran yang diajarkan atau dipelajari (Waiji R, 1982 : 69).
6
Persoalan belajar merupakan inti dari peroses pendidikan, karena dengan
bentuk perubahan tingkah laku bahkan menjadi harapan bagi semua pihak. Agar
setiap siswa dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan
Siswa yang telah berhasil menguasai materi yang diajarkan guru, tidak begitu
banyak menimhulkan masalah dalam dunia pendidikan. Tetapi bagi siswa yang belum
belajar yang dialami oleh siswa kelas IV SDN 1 Kembang Kerang mempunyai
dapat diselesaikan secara baik. Seorang guru selain membuat rencana pengajaran dan
oleh siswa, sehingga masalah tersebut dapat diatasi. Salah satu bentuk dari kegiatan
kesulitan belajar, agar dapat memperoleh prestasi belajar yang memadai melalui
Berangkat dari hal-hal di atas, ada beberapa hal yang menjadi catatan, salah
satu di antaranya adalah kenyataan di lapangan baik dari hasil observasi maupun
kegiatan evaluasi yang dilakukan terhadap 20 siswa/ anak kelas IV SDN 1 Kembang
7
Kerang pada semester I, tahun pelajaran 2010/2010 untuk mata pelajaran bahasa
Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, hasil yang diperoleh sangat kurang
memuaskan. Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia hanya lima (5) orang dari 20 siswa yang tingkat penguasaan materi
pelajaran memperoleh nilai di atas 70 dan hanya tiga orang siswa tingkat penguasaan
materi pelajaran memperoleh nilai di atas 70 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka diperlukan langkah dalam
Kelas (PTK) sangat penting diperlukan guna pengkajian yang lebih mendalam
terhadap sesuatu yang terjadi di dalam kelas dan juga untuk menambah kepekaan guru
terhadap dinamika pembelajaran di dalam kelas. Oleh sebab itu, penulis dibantu oleh
salah satu tugas akhir dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
1. Rumusan Masalah
dirumuskan masalah utama yang akan dikaji melalui penelitian tindakan kelas ini
8
pembelajaran 2010-2011?
2. Pemecahan Masalah
berbicara (BI) dan kemampuan memahami berbagai bentuk energi (IPA) dengan
a. Persiapan
dalam hal ini siswa dipasangkan. Para siswa tetap berada di kelas. Guru
b. Pelaksanaan tindakan
kedua.
9
5. Setelah selesai menulis siswa diberikan kesempatan untuk membacakan
dinilai.
mencapai hasil yang memuaskan, guru harus mengelola kegiatan pengajaran Bahasa
Indonesia pada subpokok bahasan berbicara dan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam pada subpokok bahasan berbagai bentuk energi melalui penggunaan strategi
(1) Persiapan, Pertama kali guru harus mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di
deskripsi materi baik mata pelajaran bahasa Indonesia maupun mata pelajaran
pendekatan Demonstrasi.
10
Demonstrasi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut.
Demonstrasi.
Hasil yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas yang diadakan adalah
sebagai berikut :
Bagi Siswa :
strategi Demonstrasi;
Bagi guru :
demonstrasi.
11
meningkatkan pemahaman penguasaan siswa;
kebutuhan dan minat siswa, yang menarik, yang memberikan wawasan dan
Bagi Sekolah :
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
METODE DEMONSTRASI
membuatnya? Terdiri dari bahan apa? Cara mana yang paling baik ? Bagaimana dapat
diketahui kebenarannya.?
pengajar, orang luar yang sengaja mintà, atau pembelajar sekalipun memperlihatkan
pada séluruh kelas suatu proses, misalnyá bagaimanà cara bekerjanya sebuah alat
mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan basil pross itu. Dengan demonstrasi
kita bisa mernperoleh jawaban tentang : Bagaimana kita tahu bahwa itu benar? Cara
manakah yang merupakan cara terbaik ? Apakah yang akan terjadi ? Terjadi dari
bahan apa?
Misalnya: a. Mengatur ruangan dalam penempatan alat-alat, hiasan dan lain- lain
13
b. Dalam apel atau upacara militer bagaimana mengatur barisan agar tertib dan
disiplin.
negatif. Dengan mempenlihatkan proses atau langkah pertama akan lebih berarti
bagaimana dari model dan dijelaskannya hubungan bagian alat yang satu dengan alat
lainnya serta cara bagaimana bekerjanya mekanisme alat-alat itu. Kemudian alat
pengamanan.
Untuk mengetahui sesuatu benda atau alat-alat yang terdiri dari beberapa
bahan, lebih baik jika pembelajar meneliti dari beberapa bahan, lebih baik jika
pembelajar meneliti bagian bagian atau bahan-bahan yang dijadikan bahan campuran
itu. Misalnya pèmbelajar SKP dalam pelajaran memasak, atau caloi-calon asisten
14
6. Cara manakah yang lebih baik?
Dalam latihan praktis loncat dari truk yang sedang berjalan instruktor
mendemonstrasikan cara-cara yang baik dan yang buruk, misalnya melompat dalam
posisi menghadap truk dan melompat membelakangi truk, atau para pelajar ingin
mengetahui cara-cara penanaman jSepng yang baik dengan mempergunakan dua cara
perawatan.
atas + 25 % zat asám. Untuk membuktikan tëori ini pengajár mengambil lilin, gelas
dan piring yang berisi cair berwarna. Lilin dinyalakan pada piring yang berisi air
kemudian ditutup oleh gelas; ternyata lilin padam dan air naik ke dalam gelas + 1/5
gelas. Dengan cara ini maka pengajar telah mendemonstrasikan sesuatu pembuktian
akan kebenaran sesuatu prinsip dan cara ini juga akan mempertinggi minat dan
perhatian pembelajar.
1. Perhatian siswa dapat dipusatkan kepáda hal-hal yang dianggap penting óleh
pembelajar lebih mudah dipusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal-hal
lain.
di dalam buku, karena pembelajar telah mempéroleh gambaran yang jelas dari hasil
pengamatannya.
15
3. Kalau pembelajar turut aktif bereksperirnen, maka pembelajar akan memperoleh
Batas-batas kemungkinannya:
1. Dernonstrasi akan merupakan metode yang tidak wajar kalau alat yang
didemonstrasikan tidak dapat diamati dengn seksama oleh siswa. Misalnya alat itu
2. Demonstrai menjadi kurang efektif kalau tidak diikuti dengan sebuah aktivitas
pembelajar sendiri dapat ikut bereksperimen dan menjadikan aktivitas itu pengalaman
berharga. .
sangat besar atau yang berada di tempat lain yang jauh dari kelas.
didemonstrakan siswa melihat sesuatu proses yang berlainan dengan proses jika
profesional. Keprofesional guru harus memerlukan wawasan luas, mantap, dan utuh
tentang kegiatan proses pembelajaran. Salah satu di antara teknik (sterategi) yang
membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan
16
kompor untuk mendidihkan air, cara membuat sesuatu misalnya membuat kertas;
dengan demonstrasi siswa dapt mengamati bagian-bagian dari sesuatu benda atau alat
seperti bagian tubuh manusia; atau bagian dari mesin jahit. Juga siswa dapat
menyaksikan kerjanya sesuatu alat atau mesin seperti penggunaan gunting dan
jalannya mesin jahit. Bila siswa melakukan sendiri demonstrasi tersebut, maka ia
dapat mengerti juga cara menggunakannya. Dengan demikian, siswa juga akan
mengerti cara-cara penggunaan sesuatu alat atau perkakas, atau sesuatu mesin,
perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang diberikan, kesalahan-
kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui
Tabel 2.1
17
N Fase Aktivitas Guru dan Siswa
1 2 3
1 Memotivasi Siswa a. Guru membuka pelajaran dan mengorganisasi kelas untuk belajar.
. Siswa mengambil tempat dalam kelompok masing-masing.
b. Guru menyampaikan hasil kerja kelompok berdasarkan hasil
pertemuan sebelumnya.
c. Guru menyampaikan kepada siswa tentang materi pokok, standar
kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar dan tujuan pembelajaran.
d. Guru menyampaikan kepada siswa apa yang mereka akan lakukan
dalam kerja kelompok: menyelesaikan masalah kontekstual pada LKS.
e. Guru memotivasi siswa dengan mengaitkan materi yang akan
dipelajari dengan kehidupan siswa sehari-hari.
2 Menyajikan a. Guru menyajikan informasi tentang materi yang akan dipelajari
. informasi dan siswa dengan cara demonstrasi atau merujut kepada buku dengan
melibatkan siswa menggunakan masalah kontekstual sesuai materi pelajaran yang
memahami masalah sedang dipelajari siswa. .
kontekstual
b. Meminta siswa untuk memahami masalah tersebut.
c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
d. Jika terdapat hal-hal yang kurang dipahami oleh siswa, guru
menjelaskan atau memberikan petunjuk seperlunya. (Karakteristik
realistik yang muncul adalah menggunakan masalah kontekstual
sebagai awal pembelajaran).
3 Mengorganisasi a. Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk
. siswa ke dalam kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan
kelompok belajar transisi secara efisien.
dan memberikan
b. Guru membagikan LKS atau tugas yang akan diselesaikan siswa
tugas kelompok
kepada masing-masing kelompok
4 Membimbing a. Siswa melakukan aktivitas yang telah diten-tukan guru (mempelajari
kelompok bekerja materi tertentu, menyelesaikan masalah kontekstual pada LKS,
dan belajar menyelesaikan masalah tertentu, melakukan investigasi, dsb) dalam
kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Pada langkah ini
karakteristik PMR yang muncul adalah menggunakan model.
b. Guru berkeliling dan memberikan bantuan terbatas kapada setiap
kelompok. Bantuan ini dapat berupa penjelasan secukupnya (tanpa
memberikan jawaban terhadap masalah yang sementara dihadapi
siswa), dapat pula memberikan pertanyaan yang merangsang berpikir
siswa dan mengarahkan siswa untuk lebih jelas melihat masalah yang
sebenarnya atau mengarahkan siswa kepada pemecahan masalah yang
dihadapi.
c. Setiap kelompok diminta untuk memeriksa kembali apa yang
mereka telah lakukan atau yang mereka pelajari sebelum menuliskan
jawaban kelompok.
d. Guru memberikan penekanan, bahwa setiap anggota kelompok
harus saling membantu agar materi yang dipelajari dipahami oleh
semua anggota kelompoknya.
18
5. Diskusi dan a. Siswa melaporkan hasil penyelesaian masalah atau hasil dari
negosiasi aktivitas kelompok.
b. Guru menentukan siswa tertentu atau kelompok tertentu untuk
mempresentasikan hasil kerjanya.
c. Guru memimpin diskusi. Peran guru di sini sangat menentukan
lancarnya interaksi antara setiap kelompok, juga sangat menentukan
berhasilnya proses negosiasi.
d. Guru dapat mengajukan pertanyaan apakah, mengapa, dan
bagaimana, sehingga lebih mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan.
e. Guru meminta kepada setiap siswa membuat kesimpulan dari hasil
diskusi.
f. Karakteristik PMR yang muncul pada langkah ini adalah
penggunaan kontribusi siswa dan terdapat interaksi antara siswa
dengan siswa, dan antara siswa dengan guru.
6. Evaluasi dan a. Penilaian dapat dilakukan sebelum (pre-test), selama, dan setelah
penghargaan pembelajaran dilakukan.
b. Guru memberikan penghargaan kepada setiap kelompok sesuai
dengan hasil penilaian yang dilakukan.
Tabel 2.2
Skenario Model Pembelajaran Demonstrasi
19
kerjanya
adalah metode pengajaran memiliki dampak yang positif terhadap siswa yang
rendah hasil belajarnya, karena siswa yang rendah hasil belajarnya dapat
meningkatkan motivasi, hasil belajar dan penyampaian materi pelajaran yang lebih
lama. Agar metode pembelajaran demonstratif dapat berjalan dengan baik siswa
kooperatif itu digunakan. Hal ini dilakukan agar siswa telah memiliki keterampilan
guru/mendengarkan secara aktif, berada dalam tugas, dan sebagainya. Agar tujuan
ini lebih sesuai untuk membelajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu
gerakan atau hal-hal yang bersifat rutin. Jadi, dalam pembelajaran baik bahasa
Indonesia maupun Ilmu Pengetahuan Alam sangatlah cocok dengan metode ini.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
3. 1 SUBJEK PENELITIAN
tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Kembang Kerang sejak tanggal
1. Bahasa Indonesia, pada hari senin, 7 Oktober 2010 untuk siklus I/I
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
Metode yang digunakan dalam penelitin ini adalah metode penelitian tindakan
kelas (classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
21
dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan
(Susilo, 2007:16).
untuk perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas. Selain itu
kelas secara berkesinambungan dan untuk aktivitas siswa dan guru selama kegiatan
pembelajaran (Aqib,2006:18). Dalam penelitian tindakan kelas ini, guru tidak hanya
sebagai peneliti, tetapi juga sebagai bertindak sebagai pengajar. Guru dapat meneliti
tindakan kelas dilakukan selama dua siklus pengajaran. Tiap siklus memiliki tahap-
3.2.1 Perencanaan
Dalam tahap ini, guru mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dalam
mulai dari siklus I sampai siklus I, penyampaian materi pelajaran mulai dari siklus I
sampai siklus II, penyiapan media pembelajaran, menyiapkan lembar kerja siswa
mulai siklus I sampai II, serta menyiapkan istrumen penelitian yang berupa : (a)
lembar aktivitas guru dan lembar aktivitas siswa, (b) Hasil kerja siswa. Semua
22
Tabel 3.1
Pelaksanaan Observasi
alternatif mengatasi permasalahan sesuai dengan per mata pelajaran adalah sebagai
berikut
dengan pertanyaan;
dimengerti;
23
- guru memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.
Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka langkah yang dihadapi pada tahap
1. mengadakan apersepsi;
ingin dicapai;
dan
24
diperoleh, serta melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah
ditetapkan.
3. 4 Analisis Data
Data yang diperoleh berasal dari proses dan hasil pembelajaran bahasa
Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan model demontrasi. Data proses berupa
bisa dilihat pada lembar observasi aktivitas guru maupun siswa seperti berikut ini.
Tabel 3.2
Lembar Observasi Aktivitas Guru
Skor
No Aspek yang Dinilai Jumlah (%)
1 2 3 4
1. Prapembelajaran
a. Mempersiapkan siswa untuk
belajar.
b. Melakukan kegiatan apersepsi.
c. Memberikan motivasi kepada
siswa dalam pembelajaran Model
Examples non Examples.
25
Examples.
d. Melaksanakan sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan.
Jumlah
Keterangan :
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik
Untuk mengetahui prosentase aktivitas guru pada tiap kegiatan sebagai berikut.
P= x 100%
P = jumlah persentase
26
Tabel 05
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Skor
No Aspek yang Dinilai Jumlah (%)
1 2 3 4
1. Memperhatikan penjelasan dari
guru
Keterangan :
Skor Deskripsi Prosentase Ket.
1. Bila siswa yang aktif dalam kelas 3,13% Kurang
kurang dari 21 siswa
2. Bila siswa yang aktif dalam kelas 6,25% Cukup
antara 20 sampai dengan 21 siswa
3. Bila siswa yang aktif dalam kelas 9,38% Baik
antara 18 sampai dengan 21 siswa
27
4. Bila siswa yang aktif dalam kelas 12,5% Sangat baik
lebih dari 191 siswa
pembelajaran.
P= x 100%
P = jumlah persentase
Keterangan :
Nilai 68 – 79 (Cukup) =C
Untuk mencari nilai rata-rata siswa pada siklus I digunakan rumus sebagai berikut:
= nilai rata-rata
n = jumlah siswa
28
(Metodologi Penelitian Pendidikan dalam Amirul Hadi, 1998:89 dalam Hadiyanta
(2008: 21).
Yang menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah dari
segi proses maupun hasil. Dari segi proses dikatakan berhasil bila aktivitas guru
Sedangkan dari segi hasil apabila 85% dari siswa secara klasikal memiliki
yakni mendapat nilai 68. Pada tahap ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut.
29
BAB IV
wawancara, maupun pengisian kuesioner pada minggu kedua dan ketiga bulan
November 2010, diperoleh data bahwa kemampuan siswa dalam hal bahasa Indonesia
dan Ilmu Pengetahuan Alam masih rendah. Hal ini dibuktikan dari hasil nilai BI
sebagai berikut.
Tabel 07
Rekapitulasi Data Menulis
Dari 21 siswa, yang tuntas hanya 9 siswa atau persentase ketuntasan secara
klasikal hanya 25,71% dan 74,29% belum tuntas. Untuk mengetahui daftar nilai
bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam prasiklus secara lengkap bisa dibaca
pada Lampiran 10. Namun demikian secara garis besar tentang perbandingan
30
persentase ketuntasan pada kegiatan prasiklus ini, dapat dilihat pada diagram
Diagram 01
Persentase Ketuntasan Siswa Prasiklus
bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan model demontrasi. Skenario
pembelajaran yang disusun, dirancang untuk 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu
segi proses maupun hasil. Dari segi proses berupa lembar observasi kegiatan guru
maupun kegiatan siswa. Lebih lanjut tentang lembar observasi guru maupun siswa
bisa dilihat pada Lampiran 6 dan 7. Dari segi hasil berupa rubrik penilaian teks berita
31
A. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
oleh guru. Suasana pembelajaran semakin hidup dengan adanya tanya jawab
antara siswa dengan guru tentang kebermaknaan sebuah berita. Selanjutnya guru
kompetensi dasar yang akan dicapai, tujuan pembelajaran, serta rencana kegiatan
Salah satu ciri dari pembelajaran dengan model demontrasi adalah kerja
lanjut tentang kelompok tersebut bisa dilihat dalam tabel berikut ini.
yang dilakukan yang menjadi alternatif mengatasi permasalahan sesuai dengan per
32
- mempersiapkan lembar observasi untuk diisi oleh pengamat.
dengan pertanyaan;
dimengerti;
Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka langkah yang dihadapi pada tahap
1. mengadakan apersepsi;
dicapai;
dan
33
3. Tahap Refleksi
diperoleh, serta melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah
ditetapkan.
Hasil kajian melalui refleksi, diskusi dengan teman sejawat dan mengadakan
wawancara dengan beberapa murid (siswa) dapat ditarik beberapa hal penyebab tidak
memadainya hasil yang diperoleh siswa baik dalam mata pelajaran bahasa Indonesia
maupun dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah sebagai berikut.
Jadi, melihat kenyataan di atas, maka pada tahap implementasi ini, seorang
guru harus berpedoman pada rancangan yang sudah dibuat dalam skenario
pembelajaran.
4. Analisis Data
Pada tahap ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
34
3. Mengulas dan menjelaskan konsep materi yang belum jelas sesuai
diperoleh, serta melihat hubungan antara metode dan rencana yang telah
ditetapkan.
Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka langkah yang dihadapi pada tahap
1. Mengadakan apersepsi;
dicapai;
dan
1. Kegiatan dan Data pada Siklus Pertama Pertemuan Pertama Pada Mata
35
Sesuai dengan perencanaan tindakan pertama-tama guru harus memberikan
kesempatan kepada masing-masing murid untuk menjawab semua soal yang telah
diberikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran awal tentang kemampuan
di dalam kelas untuk membahas tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru. Setelah
dibahas dan dijawab semua pertanyaan yang diberikan. Lalu, diadakan pemeriksaan
bahasa Indonesia.
36
17 Fahruddin Izrori L 8
18 Samsuliah Hardiani P 7
19 Samsul Rajak L 7
20 Sunita Azmi P 8
21 Rahmatulaeli P 6
Jumlah 146
Rerata 6.95
kesempatan kepada masing-masing siswa untuk menjawab semua soal yang telah
diberikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran awal tentang kemampuan
demonstrasi.
Alam
37
8 Rita Nurmayanti P 8
9 Rohiyatun Holida P 8
10 Rahmatul Ummah P 7
11 Ruhun P 7
12 Siti Hadiati P 9
13 Safruddin L 5
14 Sahrudin Anhar L 7
15 Haerudin Ali L 7
16 Takdir Muhammad L 6
17 Fahruddin Izrori L 8
18 Samsuliah Hardiani P 9
19 Samsul Rajak L 7
20 Sunita Azmi P 8
21 Rahmatulaeli P 6
Jumlah 154
Rerata 7.33
Dari tabel 1 di atas, dapat diperoleh hasil bahwa kemampuan murid sekolah
Dasar Negeri kelas IV SDN 1 Kembang Kerang dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia dapat dianalisis sebagai berikut. Dari 21 orang murid, yang memperoleh
nilai terbaik antara 90- 80 atau sekitar ( (42,85%) berjumlah sembian orang,
sedangkan yang mendapat nilai 70 atau (30,09%) di antara 21 orang siswa berjumlah
delapan orang siswa, dan yang mendapat nilai 60 berjumlah tiga orang siswa
(14,28%), dan terakhir yang mendapat nilai 50 hanya satu orang siswa (4,76). Data ini
38
Grafik Keberhasilan Murid dalam Menjawab Soal Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
0 5 6 7 8 9 10
Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang dilakukan
Dari table 2 di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa kelas IV SDN 1
Kembang Kerang, Semester dua (II) dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
mendapat nilai bervariasi. Dari 21 murid, murid yang mendapat nilai terbaik (80 - 90)
berjumlah sembilan orang murid, dan yang mendapat nilai baik (70) berjumlah depan
orang siswa, dan ada siswa yang mendapat nilai cukup (60) berjumlah tiga orang
siswa. serta satu orang siswa yang mendapat nilai kurang (50).
39
Grafik Keberhasilan Murid dalam Menjawab Soal Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0 5 6 7 8 9 10
Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang dilakukan
Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam oleh siswa seperti yang telah dideskripsikan di
Kegiatan pemberian tugas ini diawali dengan pemberian berbagai deskripsi situasi
yang disiapkan guru yaitu materi yang akan dikerjakan sesuai dengan perencanaan
yang telah dibuat sebelumnya. Perlu dipahami bahwa hasil penjelasan pada tahap ini
40
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, kegiatan guru dan siswa berikutnya
dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kaitannya dengan yang akan dihadapi
pada siklus berikutnya (berdaur ulang). Dengan demikian, akan diketahui proses
mengadakan
aktivitas pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai rencana. Beberapa hal yang masih
menjadi catatan adalah: (1) terdapat tiga kegiatan yang pelaksanaannya kurang
optimal, yaitu guru memberikan penjelasan tentang maksud serta cara kerja siswa
dalam pembelajaran baik bahasa Indonesia maupun dalam mata pelajaran Ilmu
tentang hal-hal yang dianggap kurang jelas, dan apakah semua perintah dan arahan
D. Siklus Kedua
Pada perencanaan siklus kedua ini sama yang dilakukan pada siklus pertama.
41
namun, ada beberapa masalah pada siklus kedua ini yang ingin dipecahkan.
dilakukan yang menjadi permasalahan sesuai dengan per mata pelajaran adalah
sebagai berikut
pertanyaan;
Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka langkah yang dihadapi pada tahap
1. mengadakan apersepsi;
42
2. menyampaikan informasi kaitannya dengan tugas pembelajaran yang ingin
dicapai;
dan
3. Tahap Refleksi
Hasil kajian melalui refleksi, diskusi dengan teman sejawat dan mengadakan
wawancara dengan beberapa murid (siswa) dapat ditarik beberapa hal penyebab tidak
memadainya hasil yang diperoleh siswa baik dalam mata pelajaran bahasa Indonesia
maupun dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah sebagai berikut.
seorang guru harus berpedoman pada rancangan yang sudah dibuat dalam
skenario pembelajaran.
43
Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka langkah yang dihadapi pada tahap
1. mengadakan apersepsi;
dicapai;
dan
kesempatan kepada masing-masing murid untuk menjawab semua soal yang telah
demonstrasi.
di dalam kelas untuk membahas tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru. setelah
dibahas dan dan dijawab semua pertanyaan yang diberikan. lalu, diadakan
44
pemeriksaan dengan seksama. Maka diperoleh data mengenai kemampuan
bahasa Indonesia, maka pada tahap ini kegiatan tersebut tidak dilakukan. Pada tahap
ini pelaksanaan tindakan, (1) guru membagikan naskah soal hasil jawaban siswa pada
siklus pertama; (2) siswa diminta kembali mempelajari soal-soal tersebut berdasarkan
masukan dari guru; dan (3) siswa berlatih kembali menjawab soal-soal tersebut secara
kelompok.
Perbaikan hasil tes siswa secara (berdaur ulang), dapat dilihat pada tabel
berikut. Sedangkan, untuk latihan, konsepnya sama dengan kegiatan serupa pada
siklus pertama, yakni latihan dilakukan di dalam kelas (dalam ruangan). Pada
Pertemuan Pertama
1 Siti Maemunah P 8
3 Muh. Samsuddin L 8
4 Mulki Nizar L 8
5 Mansur Anwar L 7
6 M.Nazir Sapiri L 8
7 Nurul Hikmah P 7
45
8 Rita Nurmayanti P 8
9 Rohiyatun Holida P 8
10 Rahmatul Ummah P 5
11 Ruhun P 8
12 Siti Hadiati P 7
13 Safruddin L 7
14 Sahrudin Anhar L 8
15 Haerudin Ali L 7
16 Takdir Muhammad L 7
17 Fahruddin Izrori L 9
18 Samsuliah Hardiani P 7
19 Samsul Rajak L 9
20 Sunita Azmi P 8
21 Rahmatulaeli P 6
Jumlah 157
Rerata 7.47
untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk
46
seksama. Maka diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi Ilmu
Pengetahuan Alam.
47
Jumlah 169
Rerata 8.04
telah diberikan dan dilanjutkan dengan berlatih untuk menjawab soal-soal tersebut
memperolah hasil berbeda. Karena kegiatan ini sifatnya mengulang kegiatan serupa
pada siklus pertama, kegiatan ini menjadi lebih lancar. Pada tahapan ini juga terjadi
peningkatan hasil. Jika pada kegiatan serupa di siklus pertama diketahui dua siswa
memperoleh skor cukup (60), delapan siswa mendapat nilai bSeps (70), sembilan
siswa mendapat nilai sangat bSeps (80), dan satu orang siswa tergolong ke dalam
kategori nilai terbaik (90). Maka, pada kegiatan ini (siklus kedua) pada pertemuan
pertama diperoleh data: tinggal satu siswa yang memperoleh skor kurang (50), hanya
satu siswa yang mendapat nilai cukup (60), Di sini tercatat (11) sebelas siswa
mendapat nilai sangat baik (80 -90) atau sekitar (52,38%), dan sisanya delapan orang
siswa mendapat nilai baik (70) atau sekitar (38,09%). Dengan demikian, berangkat
berhasil.
Kegiatan pada pertemuan kedua ini merupakan kegiatan penutup untuk siklus
kedua pada pertemuan kedua. Pada tahap ini diperoleh hasil sebagai berikut. Setelah
yang telah diberikan dan dilanjutkan dengan berlatih untuk menjawab soal-soal
48
tersebut yang telah disempurnakan. Pada tahapan kegiatan ini, masing-masing siswa
memperolah hasil berbeda. Karena kegiatan ini sifatnya mengulang kegiatan serupa
pada siklus pertama, kegiatan ini hasilnya menjadi lebih baik. Pada tahapan ini juga
terjadi peningkatan hasil. Jika pada kegiatan serupa di siklus pertama diketahui empat
siswa memperoleh skor kurang baik (50), tujuh siswa mendapat skor cukup (60), lima
siswa mendapat nilai bSeps (70), dan tiga siswa mendapat nilai sangat bSeps (80).
Maka, pada kegiatan ini (siklus kedua) pada pertemuan kedua diperoleh data: tidak
satu pun siswa yang memperoleh skor kurang (50), pada siklus ini masih ada dsatu
siswa yang nilainya cukup (60), sedangkan siswa yang mendapat nilai baik (70)
tercatat lima orang, dalam hal ini terjadi peningkatan nilai dan pengurangan kuantitas
siswa. Di sini tercatat (15) lima belas orang siswa mendapat nilai terbaik (80-90).
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan: Setelah siswa diberi tindakan sebanyak
materi baik pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam
(terbaik) tercatat lebih dari 75%. Berdasarkan tabel 3 setelah siklus kedua
orang siswa (90,47%). Artinya, siswa sudah menguasai materi dengan baik
Eksposisi ini menunjukkan bahwa penelitian ini sudah berhasil. Hal ini
ditandai dengan telah tercapainya indikator keberhasilan penelitian, yakni siswa yang
49
memiliki kemampuan penguasaan materi dan pemahaman sangat baik minimal 75%.
Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh ditunjukkan bahwa siswa yang
menguasai materi sudah di atas 70% yaitu 90,47%. Dengan demikian, secara otomatis
BAB V
1. Simpulan
Dari hasil analisis pembahasan masalah. Dalam penelitian ini dapat ditarik
tindakan.
2. Setelah siswa diberi tindakan sebanyak satu kali (dua siklus), secara
50
baik. Sedangkan, berdasarkan tabel 4, siswa yang memperoleh skor
2. Saran-saran
1. Agar memiliki nilai guna yang optimal, semua hasil penelitian ini harus segera
tindakan semacam ini, sehingga nantinya akan diperoleh berbagai strategi dalam
51
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Terbuka.
Jehan, W. George 1997. Teknik Berbicara yang Meyakinkan dan Efektif. Jakarta :
Gunung Jati
Taufik, Seps. 2002. Teori-teori Belajar dan Implikasi dalam Pembelajaran. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Universitas Terbuka
52
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan
A. Pokok-pokok Materi
1. Memberi judul isi teks bacaan di buku Bahasa Indonesia.
Berwisata ke Taman Safari dengan keunikan faunanya
2. Membentuk pikiran utama
Taman Safari terletak di cisarua Bogor, Jawa Barat.
Taman Safari terdapat 350 Binatang dari 40 jenis binatang
yang ada di 5 benua.
Satwa sebaagian besar dibeli dari Taman Satwa di Jerman
Barat.
53
Di taman Safari terdapat 20 ekor Singa dan 15 ekor
Harimau serta Beruang.
3. Pengertiaan Safari, Safari mengandung arti perjalanan jauh.
Metode, Media dan Sumber Bahan
- Metode: ceramah, cerita, Tanya jawab
- Media: gambar dan foto
- Sumber bahan : GBPP Bahasa Indonesia 1994
B. Metode, Media, dan Sumber Bahan
- Metode Ceramah, cerita, dan Tanya jawab
- Media : gambar dan poto
- Sumber bahan : GBPP bahasa Indonesia tahun 2002 ( Daftar Pustaka)
III. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (5 menit)
Memotivasi siswa melalui
Tanya jawab objek wisata yang ada di lingkungan sekitar,
Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti (30 Menit)
<> menentukan tema dari isi bacaan,
<> meminta siswa menyimpulkan pokok pikiran dari isi bacaan teks
tersebut,
<> memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
C. Kegiatan Akhir (5 menit).
<> mengadakan evaluasi akhir secara tertulis,
<> mengadakan tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah berupa
soal kaitannya dengan isi bacaan
IV. Evaluasi
<> Prosedur Evaluasi
@ Pree tes : tidak ada
@ Penilaian Proses : diadakan
@ Post tes ; diadakan
<> Jenis Tes : tertulis
@ Soal-soal
54
Jawablah pertanyaa berikut ini sesuai dengan isi bacaan.
1. tentukan judul isi cerita sesuai isi buku !
2. sebutkan isi pokokk pikiran cerita di atas menimal lima kalimat !
3. apa arti dari safari?
Mengetahui
Kepala SDN 1 KEMBANG KERANG,
55
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN KEDUA
I. . Tujuan
1. Standar Kompetensi (SK)
- Setelah proses pembelajaran berlangsung, siswa mampu memahami
pengertian dan fungsi pesawat sederhana dan mampu menerapkannya
dengan pekerjaan sehari-hari.
2. Kompetensi Dasar (KD)
1. Dapat menjelaskan pengertian pesawat sederhana.
2. Dapat menyebutkan macam-macam pesawat sederhana.
3. Mampu menyebutkan contoh-contoh alat yang termasuk pesawat
sederhana
4. Siswa mampu menjebutkan fungsi pesawat sederhana.
3. Indikator
1. Siswa mampu menguasai materi pelajaran dengan benar
2. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar.
1. Pokok-pokok Materi
<> Pengertian pesawat sederhana
<> Macam-macam pesawat sederhana.
<> Contoh-contoh alat yang termasuk pesawat sederhana
<> Menjebutkan fungsi pesawat sederhana.
56
Metode
Eksprimen, diskusi, cerita, dan Tanya jawab.
- Media:
Kit Guru dan Kit Murid
- Sumber bahan : GBPP IPA 1994
- Buku Pedoman Kit IPA Kelas IV
- Buku Paket Jendela Sains 3b (Sri Harmi)
III. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (5 menit)
Memotivasi siswa melalui penyampaian tujuan pembelajaran,
Menunjuk posisi kelompok siswa kemudian membagikan alat
percobaan.
B. Kegiatan Inti (30 Menit)
<> Guru memperkenalkan nama-nama alat yang akan digunakan untuk
mekukan percobaan.
<>. Dengan bimbingan guru siswa mealakukan percobaan sambil mengisi
lembar pengamatan.
<> Beberapa kelompok disuruh membackan hasil pengamatannya
<> memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya sesama
kelompok
<> Guru menyimpulkan materi pembelajaran.
C. Kegiatan Akhir (5 menit).
<> mengadakan evaluasi akhir secara tertulis,
<> mengadakan tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah berupa
soal kaitannya materi pembelajaran.
IV. Evaluasi
<> Prosedur Evaluasi
@ Pree tes : tidak ada
@ Penilaian Proses : diadakan
@ Post tes ; diadakan
<> Jenis Tes : tertulis
@ Soal-soal
Jawablah pertanyaa berikut ini sesuai dengan isi bacaan.
57
1. Alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan disebut… !
2. Sebutkan empat macam pesawat sederhana!
3. Tuliskan masing-masing 1 contoh alat dari keempat macam pesawat
sederhana tersebut!
4. Sebutkan dua fungsi pesawat sederhana?
@ Kunci Jawaban
1. Pesawat sederhana
2. tuas/Pengungkit, bidang miring, katrol, dan roda berporos.
3. contoh tuas/pengungkit : gunting, linggis, obeng, dan lain-lain.
4. - untuk menggeser benda yang berat
- untuk mengangkat benda yang berat.
Mengetahui
Kepala SDN 1 Kembang Kerang,
58
FORMAT OBSERVASI
NO
PENGAMATAN
1. Ketepatan Pelaksanaan Sekenario Pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan
baik sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat.
2. Keterlibatan siswa selama proses pembelajaran
- Semua siswa aktif mengikuti penjelasan guru, sehingga siswa
memperhatikan penjelasan guru
- Siswa sudah memiliki keberaniann untuk bertanya
- Suasana kelas tenag, terkendali, dan aman.
3 Prilaku Mengajar Yang Positif dan Negatif
- Guru mengajar dengan baik dan bersemangat sehingga siswa
aktif memperhatikan penjelasan guru
- Guru aktif membimbing siswa yang kurang
4 Komentar Siswa
- Kami merasa puas dan senang cara mengajar guru dan dengan
hasil yang kami peroleh.
5 Unjuk Kerja Siswa
- Setelah diadakan evaluasi pada akhir PBM: hasil reratanya di
atas 75 % yang dicapai dari 19 orang murid.
Mengetahui
Kepala SDN 1 Kembang Kerang,
59
SURAT PERNYATAAN
Mengetahui
Kepala SDN 1 Kembang Kerang,
60