Anda di halaman 1dari 23

PENGUATAN INFORMASI DAN ADMINISTRASI

MELALUI SMART DIGITAL SCHOOL

BEST PRACTICE

FADHIL MUBAROK

SMP MA’ARIF 1 PONOROGO


2022

1
Surat Pernyataan Orisinalitas Best Practice

Saya, yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : MISWANTO
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Kerja : SMP Ma’arif 1 Ponorogo

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Best Practice ini, saya buat sendiri dan sesuai
dengan realita lapangan sebagaimana telah terlaksanya Best Practice ini.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Ponorogo, 18 Desember 2022


Yang membuat pernyataan
Kepala Sekolah selaku penulis

Miswanto, S.Pd.

2
Kata Pengantar

Puji syukur selalu kita curahkan kehadirat ilahi robbi yang telah melimpahkan
berkah, rahmat, dan karunianya kepada kita semua sehingga kita selalu dalam
lindungannya.
Industry 5.0 menuntut adanya penyesuaian-penyesuaian terutama dalam bidang
Pendidikan. Yang mana harus memiliki SDM yang unggul serta mampu melakukan inovasi
dan juga transformasi ke arah yang lebih baik.
Pesatnya perkembangan IT menjadi hal yang niscaya. Tanpa sadar menjadi lecutan
semangat untuk kita dalam rangka membuat trobosan dalam dunia Pendidikan khususnya
pada aspek informasi, administrasi dan juga proses pembelajaran.
Dengan pertolongan Allah.SWT kami hadirkan sebuah inovasi untuk menguatkan
informasi dan administrasi berbasis digital berupa aplikasi informasi dan administrasi
dengan nama Smart Digital School. Semoga dengan hadirnya Digital Management System
Smart Digital School ini mampu menguatkan informasi dan juga administrasi bagi guru
maupun siswa. Kami berharap kedepan agar tetap mampu melakukan inovasi untuk terus
meningkatkan kualitas manajemen Pendidikan.

Kepala Sekolah
SMP Ma’arif 1
Ponorogo

Miswanto, S.Pd.

3
DAFTAR ISI

Contents
Surat Pernyataan Orisinalitas Best Practice ...................................................................................... 2
Kata Pengantar.................................................................................................................................. 3
Kepala Sekolah ................................................................................................................................. 3
DAFTAR ISI .................................................................................................................................... 4
BAB I................................................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 5
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................... 7
C. Tujuan ....................................................................................................................................... 7
D. Manfaat ..................................................................................................................................... 8
BAB II .............................................................................................................................................. 9
KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................................................ 9
1. Defnisi Digital Management System .................................................................................... 9
2. Definisi Smart Digital School ............................................................................................... 9
3. Peran Smart Digital School dalam penguatan Informasi dan Administrasi Guru ..............13
4. Urgensi Digital Management System .................................................................................13
5. Peran Smart Digital School dalam Pembelajaran ...............................................................14
6. Metode Pembelajaran Menggunakan Digital Management System ...................................16
7. Peran Smart Digital School dalam penguatan Informasi dan Administrasi Guru ..............17
BAB III ...........................................................................................................................................18
PEMBAHASAN MASALAH ........................................................................................................18
1. Tantangan dan Kendala ..................................................................................................18
2. Langkah – Langkah Pemecahan Masalah.......................................................................18
BAB IV ...........................................................................................................................................20
KESIMPULAN ..............................................................................................................................20
Lampiran.........................................................................................................................................21
Daftar Pustaka.................................................................................................................................22

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi Informasi (IT) saat ini mengalami perkembangan yang sangat
pesat dan telah membawa perubahan pada dunia pendidikan. Dunia pendidikan
saat ini mulai mengintegrasikan teknologi pada berbagai aspek termasuk dalam
pembelajaran. Kebijakan pendidikan diarahkan untuk memanfaatkan IT sehingga
diharapkan mampu mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu
menghadapi tantangan global.1

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan tantangan


bagi pendidik untuk meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik dan
mendorong guru untuk menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan
teknologi. Guru sebagai pendidik harus banyak belajar dengan mengasah diri
mengikuti perkembangan zaman, wajib mengenal atau melek IT, karena peserta
didik lahir pada era digital, sehingga pembelajaran berbasis digital menjadi suatu
keharusan yang tidak bisa dihindari lagi. Guru juga harus mampu melaksanakan
proses pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif serta aktif dan menerapkan
berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran sehingga peserta
didik lebih cepat paham dan mengerti akan pengetahuan yang diajarkan oleh
guru. Selain itu guru juga harus mampu membuat media pembelajaran yang dapat
diakses secara online dan real time menggunakan personal computer (PC)
ataupun smartphone yang tidak asing lagi bagi generasi masa sekarang.2

Bagi sebagian kalangan, perubahan sosial kini menuju era postmodern sekalipun
masih bersifat gejala, namun beberapa wacana postmodern tengah memasuki percaturan dan
dinamika budaya global, antara lain: wacana pluralisme, multikulturalisme, liberalisme,
relativisme, fundamentalisme, back to nature, postpositivisme dan sebagainya.3

Dalam perkembangannya, sekolah tidak dapat lagi menghindari invasi teknologi


informasi dan teknologi digital. Saat ini pola pembelajaran sudah berkembang dalam

1
Antonius rahardhiputra, “Cultural lag dalam system penerimaan peserta didik baru tahun
2018”,: 12
2
Aulia Nursyifa, “Kajian Cultural Lag Dalam Kehidupan Masyarakat Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan Pada Era Globalisasi,” Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan 5, no.
1 (2018): 21.
3
Antonius rahardhiputra, “Cultural lag dalam system penerimaan peserta didik baru tahun
2018”,: 12
5
beragam bentuk aplikasi dan platform. Di dunia maya saat ini bahkan terdapat website-
website yang melabeli diri sebagai “Sekolah online” yang di dalamnya juga memberikan
kajian materi, dan tanya jawab antara siwa online dan guru online. Sedangkan di dunia
pendidikan, saat ini para guru sudah banyak yang menggunakan zoom dalam pengkajian
materi. Juga terjadi pergeseran tradisi buku cetak yang selama ini menggunakan LKS
ataupun buku paket beralih ke bentuk PDF ataupun aplikasi. Sehingga para guru
menyampaikan materi bisa langsung melalui buku-buku digital.

Cultural lag beranggapan bahwa masyarakat yang belum atau tidak siap
menghadapi sistem baru, seperti berkenaan dengan kebudayaan materil (ilmu
pengetahuan dan teknologi) berhadapan dengan imateril (kebiasaan dan perilaku
sosial) berdampak pada kesenjangan yang signifikan bagi kehidupan masyarakat.
Hal demikian membuat masyarakat tidak dapat memanfaatkan sepenunya
perubahan yang terjadi, sehingga menyebabkan cultural lag atau ketertinggalan
budaya di era globalisasi. Untuk menghindari hal tersebut maka lembaga
pendidikan seperti Sekolah harus terlibat dalam berbagai agensi sosial, sigap
menghadapi perubahan. Sehingga berbagai unsur yang ada d i Sekolah tidak lagi
berperan menjadi makelar budaya yang bekerja secara pasif, akan tetapi harus
menjadi agen perubahan sosial, sehingga masyarakat maupun Sekolah tidak
mengalami cultural lag dengan dunia lain atau budaya luar.4

SMP Ma’arif 1 Ponorogo sebagai sekolah berbasis pesantren di kota Ponorogo sadar
betul akan pesatnya perkembangan IT dan pentingnya memanfaatkan IT . Berdasarkan
pengalaman penulis sebagai kepala sekolah SMP Ma’arif 1 Ponorogo, bahwa selama ini
media pembelajaran yang sering digunakan oleh guru adalah media non elektronik seperti
buku teks, modul, lembar kerja, media pajang, papan tulis, dan pameran. Media ini
memiliki keterbatasan terutama dalam membentuk interaksi antar guru dengan peserta
didik, antar peserta didik di dalam kelas, juga memiliki bentuk yang kaku dan kurang
menarik, serta kurang menggugah rasa ingin tahu peserta didik terhadap pembelajaran
lebih lanjut. Selain itu, sebagian besar guru maupun siswa sudah memiliki smartphone akan
tetapi pemanfaatannya masih belum maksimal dalam proses KBM maupun sarana
administrasi dan juga informasi

4
Novi Mardiana and Ahmad Faqih, “Pemanfaatan Learning Management System Dalam
Proses Pembelajaran Matematika Diskrit,” Jurnal Edukasi Dan Sains Matematika (JES-MAT) 5,
no. 1 (2019): 16–29.

6
SMP Ma’arif 1 Ponorogo menerapkan Digital Management System atau system
berbasis database internet dengan menggunakan aplikasi Smart Digital School. Aplikasi
tersebut merupakan inovasi dalam pemanfaatan platform digital yang diramu sebagaimana
mestinya sesuai dengan kebutuhan dari sekolah dengan harapan agar mampu
meningkatkan informasi dan administrasi guru maupun siswa secara efektif dan efisien.
SMP Ma’arif 1 Ponorogo menerapkan keseluruhan system secara online, mulai dari
pembiayaan, daftar hadir guru maupun siswa, evaluasi siswa, program sekolah.

Pada pelaksanaanya, penguatan informasi dan administrasi guru


menggunakan aplikasi Smart Digital School ini menimbulkan dampak ganda, positif
dan negative. Dari segi efektifitas dan efisiensinya memang meningkat, karena
banyak informasi yang bisa dalam satu perangkat. Namun dalam pelaksanaanya
masih perlu diadakan kontol secara rutin dalam rangka sosialisasi dan pelatihan
agar tidak terjadi keslahan berulang sehingga kedepan mampu berjalan
sebagaimana mestinya.

Dalam hal ini penulis tertarik mengaplikasikan dalam bentuk Best Practice
dengan harapan mampu menjadi bahan pengetahuan, refleksi sekaligus
memberikan sumbangsih kepada Pendidikan agar lebih inovatif dan bermutu.

B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembahasan agar lebih terarah, maka penulis akan
merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana urgensi Digital Management System Smart Digital School di


SMP Ma’arif 1 Ponorogo?
2. Bagaimana pelaksanaan Digital Management System Smart Digital School
di SMP Ma’arif 1 Ponorogo?
3. Bagaimana tantangan dan kendala pelaksanaan Digital Management
System Smart Digital School di SMP Ma’arif 1 Ponorogo?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini secara umum bertujuan
untuk menganalisis secara menyeluruh jawaban dari rumusan masalah yang
diperinci sebagai berikut:
A. Untuk menjelaskan urgensi Digital Management System Smart Digital School
di SMP Ma’arif 1 Ponorogo.

7
B. Untuk menjelaskan pelaksanaan Digital Management System Smart Digital
School di SMP Ma’arif 1 Ponorogo.
C. Untuk menjelaskan tantangan dan kendala pelaksanaan Digital
Management System Smart Digital School di SMP Ma’arif 1 Ponorogo.

D. Manfaat
Dari penelitian yang akan penulis lakukan, diharapkan mempunyai manfaat
di masa sekarang dan masa yang akan datang, antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat menjelaskan pola pelaksanaan Digital Management
System Smart Digital School
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Siswa
Memberikan wahana belajar bagi siswa agar lebih menyenangkan,
serta meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang digital IT
sehingga mampu merespon perkembangan zaman.
b) Bagi Guru
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi administrasi guru secara
digital.
c) Bagi Wali Murid
Memberikan wawasan terhadap wali murid tentang penggukaan
media informasi dan komunikasi dengan baik agar mampu menjadi
control bagi siswa di lingkungan keluarga.
d) Bagi Sekolah
Diharapkan penelitian ini akan dapat membantu Sekolah dalam
menambah mutu dan nilai guna sehingga semakin dikenal masyarakat
melaui program digitalisasi Sekolah.
e) Bagi Kepala Sekolah
Menguatkan implementasi supervise akademik, sekaligus sebagai
sarana komunikasi yang mudah, efektif, dan efis

8
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Defnisi Digital Management System


Menurut Pina Digital Management System adalah system manajemen berbasis
server atau berbasis jaringan internet (cloud) dengan tampilan antarmukanya berupa
database yang berisi informasi dari dan tentang pengguna, pembelajaran, dan konten
(pembelajaran), informasi dan administrasi. 5 Sedangkan menurut Munir Digital
Management System adalah pengelolaan interaksi proses pembelajaran berbasis TIK
melalui website. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Digital
Management System merupakan perangkat lunak (softwere) baik berbasis server
maupun berbasis jaringan internet untuk mengelola suatu proses pembelajaran yang
berisikan materi, informasi, dan administrasi yang dikemas dalam bentuk
multimedia.6

Pengertian diatas memberikan gambaran bahwa Digital Management System


memiliki beberapa ketentuan baik dalam pengembangannya maupun penggunaannya.
Adanya akses internet menjadi kewajiban bagi Digital Management System, baik
nantinya Digital Management System bersifat local (server berupa komputer) maupun
bersifat global (server berupa website). Dengan kata lain komputer dengan segala
pernak-perniknya (TIK) menjadi modal awal pengembangan dan pemanfaatan Digital
Management System.

2. Definisi Smart Digital School


Smart Digital School adalah aplikasi berbasis informasi dan administrasi yang diramu
dengan maksimal oleh SMP Ma’arif 1 Ponorogo yang di dalamnya memuat seluk beluk
informasi dan administrasi guru maupun siswa secara keseluruhan. Administrasi guru
antara lain : Jadwal Mengajar, Kalender Akademik, Silabus, KKM (Kriteria Kelulusan
Minimal), Program Semester, Program Tahunan, RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran). Sedangkan administrasi siswa antara lain : Absensi atau Daftar
Kehadiran Siswa, Agenda Kegiatan Pembelajaran, Nilai Tugas/Praktik, Nilai Ulangan

5
Novi Mardiana and Ahmad Faqih, “Pemanfaatan Learning Management System Dalam Proses
Pembelajaran Matematika Diskrit,” Jurnal Edukasi Dan Sains Matematika (JES-MAT) 5, no. 1 (2019): 16–
29.
6
Khadijah Khadijah, Iwan Setiawan HR, and Sutamrin Sutamrin, “Partisipasi Online Dalam
Pembelajaran Berbasis Learning Management System (LMS) Pada Matakuliah Pengantar Teori Fuzzi,”
EQUALS: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika 5, no. 1 (2022): 34–45.
9
Harian, Nilai Afektif, Analisis Butir, Soal UAS, Koreksi UAS, Koreksi UTS, Analisis
DSS/DSK (Analisis Pencapaian Target Kurikulum dan Daya Serap Kelas), Analisis
Ketuntasan (Analisis Nilai dan Program Remidiasi/Pengayaan), Nilai Raport,
Rekapitulasi Nilai. Aplikasi administrasi guru ini terdiri dari beberapa modul sebagai
berikut.

a. Jadwal Mengajar
Jadwal yang telah disusun di dalam aplikasi ini merupakan jadwal yang
paling lengkap dan akurat. Selain itu, jadwal ini dapat dijadikan sebagai
panduan bagi guru dalam penyusunan jadwal mengajar.
b. Kalender Akademik
Kalender akademik ini berisi jadwal kegiatan akademik seperti ujian,
seminar, dan lainnya. Selain itu, kalender akademik ini juga berisi informasi
tentang libur nasional dan cuti tahunan.
c. Silabus
Silabus yang ada di dalam aplikasi ini merupakan silabus yang telah
disesuaikan dengan kurikulum nasional. Selain itu, silabus ini juga berisi
informasi mengenai standar kompetensi dan ketuntasan hasil belajar siswa.
d. KKM (Kriteria Kelulusan Minimal)
KKM yang terdapat di dalam aplikasi ini merupakan KKM yang valid dan
telah disesuaikan dengan kurikulum 2013. Hal ini memungkinkan guru untuk
mengetahui secara jelas KKM yang harus dicapai oleh siswa.
e. Program Semester
Program semester yang terdapat di aplikasi ini merupakan program
semester yang valid dan telah disesuaikan dengan KUMER. Hal ini
memungkinkan guru untuk mengetahui secara jelas program semester yang
akan digunakan.
f. Program Tahunan
Program tahunan yang terdapat di aplikasi ini merupakan program tahunan
yang valid dan telah disesuaikan dengan kurikulum kurikulum merdeka. Hal
ini memungkinkan guru untuk mengetahui secara jelas program tahunan yang
akan digunakan.
g. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

10
RPP merupakan rencana yang harus disusun oleh guru untuk setiap
program semester dan tahunan. Selain itu, RPP ini juga berisi informasi
mengenai standar kompetensi dan ketuntasan hasil belajar siswa.
h. Absensi atau Daftar Hadir Siswa
Daftar hadir siswa merupakan berkas yang mencatat semua jumlah siswa
yang hadir pada saat acara sudah dilaksanakan. Hal ini juga berfungsi untuk
memudahkan proses pengecekan jumlah siswa yang hadir.
i. Agenda Kegiatan Pembelajaran
Agenda kegiatan pembelajaran ini berisi informasi tentang semua kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Hal ini memudahkan guru dalam
penyusunan agenda kegiatan pembelajaran.
j. Nilai Tugas/Praktik
Nilai tugas/praktik yang terdapat di aplikasi ini merupakan nilai yang valid
dan telah disesuaikan dengan kurikulum nasional. Hal ini memungkinkan guru
untuk mengetahui secara jelas nilai tugas/praktik yang harus dicapai oleh
siswa.
k. Nilai Ulangan Harian
Nilai ulangan harian yang terdapat di aplikasi ini merupakan nilai yang
valid dan telah disesuaikan dengan kurikulum nasional. Hal ini memungkinkan
guru untuk mengetahui secara jelas nilai ulangan harian yang harus dicapai
oleh siswa.
l. Nilai Afektif
Nilai afektif yang terdapat di aplikasi ini merupakan nilai yang valid dan
telah disesuaikan dengan kurikulum nasional. Hal ini memungkinkan guru
untuk mengetahui secara jelas nilai afektif yang harus dicapai oleh siswa.
m. Analisis Butir
Analisis butir merupakan sebuah analisis yang menggambarkan nilai serta
jenjang kelulusan dan ketuntasan belajar seseorang atau sekelompok orang.
Hal ini dapat digunakan oleh guru untuk melihat tingkat pencapaian individu
siswa atau kelompok siswa.
n. Soal UAS
Soal ujian akhir semester (UAS) merupakan soal yang telah diujikan pada
saat terakhir untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar siswa. Hal ini juga

11
memungkinkan guru untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar siswa
dengan lebih banyak detil.
o. Koreksi UAS
Koreksi akhir ujian akhir semester (UAS) merupakan soal yang telah
diujikan pada saat terakhir untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar
siswa. Hal ini juga memungkinkan guru untuk mengetahui seberapa besar hasil
belajar siswa.
p. Koreksi UTS
Koreksi akhir ujian tengah semester (UTS) merupakan soal yang telah
diujikan pada saat terakhir untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar
siswa. Hal ini juga memungkinkan guru untuk mengetahui seberapa besar hasil
belajar siswa.
q. Analisis DSS/DSK (Analisis Pencapaian Target Kurikulum dan Daya Serap
Kelas)
Analisis pencapaian target kurikulum dan daya serap kelas merupakan
sebuah analisis yang menggambarkan nilai serta jenjang kelulusan, hasil
belajar seseorang atau sekelompok orang. Hal ini dapat digunakan oleh guru
untuk melihat tingkat pencapaian individu siswa atau kelompok siswa.
r. Analisis Ketuntasan (Analisis Nilai dan Program Remidiasi/Pengayaan)
Analisis ketuntasan merupakan sebuah analisis yang menggambarkan nilai,
hasil belajar seseorang atau sekelompok orang. Hal ini dapat digunakan oleh
guru untuk melihat tingkat ketuntasan individu siswa atau kelompok siswa.
s. Nilai Raport
Nilai raport merupakan hasil akhir yang diperoleh dari sebuah analisis butir
dan berfungsi sebagai acuan untuk menentukan nilai akhir siswa. Hal ini
memungkinkan guru untuk mengetahui secara jelas nilai raport yang harus
diberikan kepada siswa.
t. Rekapitulasi Nilai
Rekapitulasi nilai merupakan sebuah tabel yang menggambarkan seluruh
nilai yang telah diperoleh oleh siswa. Hal ini memungkinkan guru untuk
melihat secara jelas seberapa besar pencapaian nilai siswa.

12
3. Peran Smart Digital School dalam penguatan Informasi dan Administrasi
Guru
Aplikasi Smart Digital School merupakan Aplikasi berbasis digital yang
khusus dibuat untuk penguatan informasi dan mempermudah penggunaan
berkas pendukung kegiatan guru maupun siswa. Semua berkas administrasi
Guru maupun siswa terkumpul di dalamnya, pencatatan atau pengisian data
untuk setiap dokumen dapat dilakukan secara mudah hanya pada satu aplikasi.
Dengan adanya aplikasi Smart Digital School ini, semua berkas yang
berhubungan dengan kegiatan guru akan terorganisasi dengan rapi. Hal ini
tentu saja akan mempermudah dan mempercepat proses kegiatan sehari-hari
guru. Berkas yang dibuat melalui aplikasi Smart Digital School ini juga dapat
dijadikan sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan kegiatan guru.

4. Urgensi Digital Management System


Stein dan Graham memberikan gambaran mengenai pentingnya internet
serta perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan sebagai berikut:
“Immediate access to people and information through technology is
increasing. And this is transforming our everyday lives. Using connected
mobile tools such as smartphones, tablets, and laptops, we purposefully
“blend“ physical and online activities to create optimal experiences. This is
what blended education is all about: situating learning experiences online or
onsite based on the relative strengths and weaknesses of each mode” 7
Akses langsung masyarakat terhadap informasi melalui teknologi semakin
meningkat. Dan ini mengubah kehidupan masyarakat sehari-hari.
Menggunakan alat seluler atau gawai yang terhubung seperti ponsel cerdas,
tablet, dan laptop. Maka diperlukan adanya pengkombinasian abtara aktivitas
fisik dan online untuk menciptakan pengalaman yang optimal. Inilah yang
dimaksud dengan pendidikan campuran: menempatkan pengalaman belajar
secara online atau di tempat berdasarkan pada kekuatan dan kelemahan relatif
dari masing-masing model.
Blended learning (BL) atau pembelajaran campuran tersebut adalah
konsep populer yang mengacu pada kombinasi sistem pembelajaran tatap

7
Khadijah Khadijah, Iwan Setiawan HR, and Sutamrin Sutamrin, “Partisipasi Online Dalam
Pembelajaran Berbasis Learning Management System (LMS) Pada Matakuliah Pengantar Teori Fuzzi,”
EQUALS: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika 5, no. 1 (2022): 34–45.
13
muka tradisional dan sistem pembelajaran terdistribusi. Definisi ini juga
menekankan peran sentral teknologi berbasis komputer di BL. Ketika
teknologi ini diadopsi untuk pendidikan dan komunikasi di luar kelas sesekali
digunakan sebagai pengganti, dan tidak semua instruksi tatap muka, sehingga
mampu mengurangi waktu yang dihabiskan di kelas, hasilnya adalah
pembelajaran campuran. Karena itu kapan saja siswa dan guru menggunakan
video atau media online di tempat lain selain sekolah dan lingungannya,
sebelum menjadi menginstruksikan konsep-konsep itu di tempat-tempat
formal, mereka mengambil bagian dalam model campuran pengajaran. Selain
itu, Digital Management System digunakan dalam rangka menunjang
penguatan informasi dan administrasi guru.
Sebuah keniscayaan bagi perkembangan generasi ke depan bahwa
pelibatan teknologi informasi dalam hal ini internet. Pembelajaran dengan
menggunakan internet dengan memanfaatkan Digital Management System
sebagai sebuah wadah bersama pembelajaran akan memberikan pengalaman
belajar yang sesuai dengan generai saat ini (generasi Z)

5. Peran Smart Digital School dalam Pembelajaran


Istiningsih menyebutkan, bahwa dalam Sistem Pendidikan Nasional
terdapat tujuh peran TIK dalam pendidikan nasional, peran tersebut adalah
sebagai Gudang ilmu, alat bantu, fasilitias, standar, penunjnag administrasi
Pendidikan, alat bantu manajemen sekolah, serta infrastruktur Pendidikan.
Peran ICT yang begitu fundamental membuat adanya perangkat yang
membantu dalam proses pembelajaran menjadi sebuah keharusan dan
membuat adanya Smart Digital School menjadi sebuah prioritas. Dan dengan
tentu akan membuat transfer pengetahuan tidak hanya berhenti di ruang kelas.
Dalam hal ini, kerangka kerja Digital Management System Smart Digital
School merupakan terminal pengetahuan yang direlasikan seperti
perpustakaan. Berikut Skemanya :

14
Tujuan Pembelajaran Siswa

Konten Pembelajaran Portal Pengguna

Tim Pengembang Kurikulum Dikirim Melalui Layanan Pendaftaran


Perangkat Lunak Digital Management System dan Informasi

Proses Penilaian
Kualitas

Perpustakaan dan Sumber


Server
Digital

Beban Penunjang Lain


Sistem Informasi Siswa

Pada gambar tersebut menunjukkan posisi sentral Digital Management


System pada system kerangka kerja Smart Digital School, membuat Digital
Management System memiliki peran penting dalam proses pembelajaran.
Termasuk dalam pembelajaran. Pada era digital interaksi guru dan siswa tidak
terbatas hanya di ruang kelas saja, namun juga bisa berlanjut di luar kelas
tanpa batasan waktu dan ruang. Bahkan kini siswa dapat mendapatkan guru
bahkan memilih guru yang sesuai dengan dirinya. Pujiriyanto menyebutkan
bahwa sumber informasi belajar akan menjadi bervariasi dan kaya baik bagi
guru maupun siswa.
Dalam pembelajaran, pemanfaatan media menjadi sangat penting ketika
guru menghadirkan objek pembelajaran yang sangat sulit dihadirkan di ruang
kelas. Digital Management System yang merupakan softwere yang bisa
diakses baik pada saat pembelajaran maupun diluar pembelajaran membuat
berbagai sumber belajar termasuk objek pembelajaran yang telah, sedang, atau
akan dibahas pada pembelajaran menjadi sangat mudah.

15
6. Metode Pembelajaran Menggunakan Digital Management System
Pembelajaran dengan menggunakan Digital Management System
membutuhkan perhatian khusus, hal ini dikarenakan memang akan berbeda
sebuah pembelajaran dengan menggunakan Digital Management System
maupun tanpa menggunakan Digital Management System. Termasuk dalam
memilih metode pembelajaran.
Terdapat beberapa metode yang biasa digunakan saat masuknya Digital
Management System dalam sebuah pembelajaran, seperti full e-learning atau
pembelajaran jarak jauh dan blended learning. E-learning yang dimaksud
adalah pembelajaran murni jarak jauh dengan memanfaatkan Digital
Management System sebagai manager pembelajaran tanpa ada campur tangan
pihak manapun saat proses tersebut berlangsung. Metode ini biasa digunakan
untuk pembelajaran di tingkatan pendidikan tinggi yang siswa/mahasiswanya
dianggap sudah memiliki kesadaran dalam melaksanakan pembelajaran secara
mandiri. Dan metode ini masih kurang diterima terutama di tingkat
pendidikan dasar dan menengah di Indonesia. Namun diprediksikan kondisi
ini akan berubah dengan berjalannya waktu dan munculnya platform
pembelajaran full online.
Blended learning secara etimologi istilah blended learning terdapat dua
kata yang menyusunnya yaitu blended dan learning. Kata blend berarti
“campuran, bersama untuk meningkatkan kualitas agar bertambah baik”
(Collins Dictionary), atau formula suatu penyelarasan kombinasi atau
perpaduan (Oxford English Dictionary). Sedangkan learning memiliki makna
umum yakni belajar, dengan demikian sepintas mengandung makna pola
pembelajaran yang mengandung unsur pencampuran, atau penggabungan
antara satu pola dengan pola yang lainnya. Sedangkan menurut Graham dan
Dziuban, blended learning environment adalah Lingkungan belajar yang
menggabungkan instruksi tatap muka dengan instruksi yang dimediasi
teknologi. Jadi bisa disimpulkan bahwa blended learning adalah pembelajaran
yang dilaksanakan dengan menggabungkan pembelajaran dengan tatap muka
(di dalam kelas) dengan pembelajaran yang diperantarai oleh teknologi (gawai
dan internet).

16
7. Peran Smart Digital School dalam penguatan Informasi dan Administrasi
Guru
Aplikasi Smart Digital School merupakan perangkat lunak berbasis
informasi dan administrasi yang khusus dibuat untuk mempermudah
penggunaan berkas pendukung kegiatan guru. Semua berkas administrasi
Guru terkumpul di dalamnya, pencatatan atau pengisian data untuk setiap
dokumen dapat dilakukan secara mudah hanya pada satu aplikasi.
Dengan adanya aplikasi administrasi guru ini, semua berkas yang
berhubungan dengan kegiatan guru akan terorganisasi dengan rapi. Hal ini
tentu saja akan mempermudah dan mempercepat proses kegiatan sehari-hari
guru. Berkas yang dibuat melalui aplikasi administrasi guru ini juga dapat
dijadikan sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan kegiatan guru.

17
BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

1. Tantangan dan Kendala


Dalam proses pelaksanaan penguatan informasi dan administrasi melalui
Digital Management System Smart Digital School terdapat berbagai tantangan dan
kendala sebagai berikut :
1. Dari Siswa
Masih terdapat siswa yang kurang aktiv dalam mengikuti, karena hal
ini bias dikatakan masih baru bagi mereka sehingga diperlukan beberapa
waktu untuk beradaptasi.
2. Dari Guru
Masih ada beberapa guru yang belum bisa mengikuti atau
menggunakan secara maksimal khususnya guru senior yang cenderung
mempertahankan cara atau metode klasik. Sehingga diperlukan sosialisasi
dan pelatihan secara berkala.
3. Dari Wali Murid

Terdapat beberapa wali murid yang belum memahami pentingnya


penggunaan Digital Management System Smart Digital School sebagai
media informasi dan administrasi putra putrinya di sekolah disamping dari
keterbatasan pengetahuan juga kurang responsife dan respect terhadap
manajemen tersebut. Maka diperlukan sosialisasi dan juga pemahaman
kepada wali murid agar pelaksanaan Digital Management System Smart
Digital School dapat berjalan secara maksimal.

2. Langkah – Langkah Pemecahan Masalah


Dari berbagai tantangan dan kendala tersebut ada berbagai upaya yang
ditempuh sebagai problem solving antara lain sebagai berikut :
1. Melakukan sosialisasi dan juga pelatihan tentang tata cara penggunan
Aplikasi Smart Digital School secara menyeluruh kepada guru
maupun siswa.

18
2. Memberikan sosialisasi kepada wali murid dengan harapan mampu
ikut serta melakukan pengawasan pelaksanaan Digital Management
System Smart Digital School kepada siswa ketika sedang di rumah.
3. Melakukan Controlling(Pengawasan) secara rutin untuk melihat
sejauh mana pelaksanaan dari Digital Management System Smart
Digital School.
4. Melakukan evaluasi rutin dalam rangka memberikan pengukuran serta
penilaian terhadap pelaksanaan Digital Management System Smart
Digital School.

19
BAB IV

KESIMPULAN
Digital Management System adalah system manajemen berbasis server atau
berbasis jaringan internet (cloud) dengan tampilan antarmukanya berupa database yang
berisi informasi dari dan tentang pengguna, pembelajaran, dan konten (pembelajaran),
informasi dan administrasi.

Smart Digital School adalah aplikasi berbasis informasi dan administrasi yang diramu
dengan maksimal oleh SMP Ma’arif 1 Ponorogo yang di dalamnya memuat seluk beluk
informasi dan administrasi guru maupun siswa secara keseluruhan. Administrasi guru antara
lain : Jadwal Mengajar, Kalender Akademik, Silabus, KKM (Kriteria Kelulusan Minimal),
Program Semester, Program Tahunan, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Sedangkan
administrasi siswa antara lain : Absensi atau Daftar Kehadiran Siswa, Agenda Kegiatan
Pembelajaran, Nilai Tugas/Praktik, Nilai Ulangan Harian, Nilai Afektif, Analisis Butir,
Soal UAS, Koreksi UAS, Koreksi UTS, Analisis DSS/DSK (Analisis Pencapaian Target
Kurikulum dan Daya Serap Kelas), Analisis Ketuntasan (Analisis Nilai dan Program
Remidiasi/Pengayaan), Nilai Raport, Rekapitulasi Nilai.

Dengan hadirnya inovasi ini diharapkan mampu menjadi refleksi tentang pentingnya
mengikuti perkembangan zaman terkhusus pada bidang tekhnologi informasi dan juga
komunikasi. Sehingga di masa yang akan dating dapat memberikan kontribusi penting penting
bagi diri sendiri, dunia Pendidikan dan juga masyarakat.

20
Lampiran

21
Daftar Pustaka
Khadijah, Khadijah, Iwan Setiawan HR, and Sutamrin Sutamrin. “Partisipasi Online
Dalam Pembelajaran Berbasis Learning Management System (LMS)
Pada Matakuliah Pengantar Teori Fuzzi.” EQUALS: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Matematika 5, no. 1 (2022): 34–45.
Mardiana, Novi, and Ahmad Faqih. “Pemanfaatan Learning Management System
Dalam Proses Pembelajaran Matematika Diskrit.” Jurnal Edukasi Dan Sains
Matematika (JES-MAT) 5, no. 1 (2019): 16–29.
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2014.
Munir, Munir. “Penggunaan Learning Management System (Lms) Di Perguruan
Tinggi: Studi Kasus Di Universitas Pendidikan Indonesia.” Jurnal
Cakrawala Pendidikan 1, no. 1 (2010).
Nursyifa, Aulia. “Kajian Cultural Lag Dalam Kehidupan Masyarakat
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Pada Era Globalisasi.” Jurnal
Pendidikan Kewarganegaraan 5, no. 1 (2018): 1–24.
RI, Depag. Pondok Pesantren Dan Madrasah Diniyah Pertumbuhan Dan
Perkembangannya. Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam,
2003.
Setiawan, Risky, Djemari Mardapi, Afis Pratama, and Syahri Ramadan.
“Efektivitas Blended Learning Dalam Inovasi Pendidikan Era Industri 4.0
Pada Mata Kuliah Teori Tes Klasik.” Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan
6, no. 2 (2019): 148–58.

22
Profil Penulis

Miswanto, S.Pd dilahirkan di Ponorogo, 23 April 1981. Pendidikan Sekolah Dasar di


SDN 3 Binade Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo dan tamat tahun 1996, kemudian
melanjutkan Pendidikan Menengah Pertama di SMP PGRI Mrayan Kecamatan Ngrayun
Kabupaten Ponorogo tamat tahun 2000 Setelah itu melanjutkan Pendidikan Menengah Atas
di MA Putra Ma’arif (Mu’alimin) Kabupaten Ponorogo, tamat tahun 2003. Pada tahun yang
sama melanjutkan studi S1 di STKIP PGRI Ponorogo dan menyelesaikan studi pada tahun
2007. Sekarang beliau menjabat sebagai Kepala Sekolah SMP Ma’arif 1 Ponorogo. Penulis
dapat dihubungi di 085233702081 dan kangwanto81@gmail.com.

23

Anda mungkin juga menyukai