Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN MINI RISET (MR)

MK. Konsep Dasar IPS


PRODI S1 PGSD - Fakultas
Ilmu Pendidikan

Skor Nilai:

MINI RISET
RUANG LUNGKUP DAN KONSEP ESENSIAL POLITIK

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 10

LEDYTA R. SITANGGANG (1213111006)


MAHARANI PUSPASARI (1212411051)
MARIA C. A. NAIBAHO (1213111056)
MONA T. SIHOMBING (1212411039)

DOSEN PENGAMPU : YUSRA NASUTION, S.Pd., M.Pd.


MATA KULIAH : KONSEP DASAR IPS

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan Mini Riset mata
kuliah Konsep Dasar IPS tepat waktu. MR yang berjudul “Ruang Lingkup dan
Konsep Esensial Politik” dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami
berharap MR tentang Ruang Lingkup dan Konsep Esensial Politik ini dapat menjadi
pilihan bagi pihak yang tertarik pada Ilmu Politik. Selain itu, kami juga berharap agar
pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca MR ini.
Penulis menyadari MR bertema Ilmu Politik ini masih memerlukan
penyempurnaan, terutama pada bagian pembahasan. Kami menerima segala bentuk
kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan MR. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada MR ini, kami memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga MR ini dapat
bermanfaat.

Medan, April 2022

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................. 1
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................ 1
D. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
E. Tujuan Survey ...................................................................................................... 1
F. Manfaat Survey .................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................................... 3
BAB III METODE SURVEY ......................................................................................... 7
A. Tempat dan Waktu Survey .................................................................................. 7
B. Subject Survey ..................................................................................................... 7
C. Teknik Pengambilan Data .................................................................................... 7
D. Instrumen Survey ................................................................................................ 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 9
A. Gambaran Hasil Survey ....................................................................................... 9
B. Pembahasan ......................................................................................................... 14
C. Temuan Lapangan ................................................................................................ 15
BAB V PENUTUP ............................................................................................................ 16
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 16
B. Saran .................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran daring merupakan sebuah inovasi pendidikan
yang melibatkan unsur teknologi informasi dalam pembelajaran.
Pembelajaran dalam jaringan adalah metode pendidikan jarak dimana
terdapat aktivitas pengajaran yang dilaksanakan secara terpisah dari
aktivitas belajar Menurut Mustofa et al (2019:166), pembelajaran dalam
jaringan dilaksanakan melalui jejaring internet dan web 2.0 (Alessandro,
2018:166), yang berarti bahwa implementasi pembelajaran dalam
jaringan melibatkan unsur teknologi sebagai sarana dan jaringan
internet sebagai sistem.
B. Identifikasi Masalah
a) Kurangnya minat dan kemauan siswa dalam mengikuti
pembelajaran yang menggunakan sistem daring/online.
b) Kurangnya interaksi antara guru dan murid.
c) Kurangnya kreativitas dan inovasi oleh guru dalam
mengembangkan media pembelajaran dalam sistem online/daring.
C. Pembatasan Masalah
Agar survey ini dapat dilaksanakan lebih fokus dan berjalan
dengan baik juga mendapatkan data yang akurat. Maka penulis fokus
pada permasalahan penelitian yang diangkat, maka perlu dibatasi
variabelnya. Maka dari itu, penulis hanya membahas mengenai media
yang diharapkan mampu mempengaruhi kemampuan siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran online/daring, selama masa pandemi
berlangsung.
D. Rumusan Masalah
Dalam survey ini mencakup permasalahan tentang pembelajaran
yang berbasis online/daring terhadap anak-anak sekolah dasar.
E. Tujuan Survey

1
Mini Riset ini bertujuan untuk mengetahui kendala dan
keefektifan pembelajaran daring di sekolah dasar selama pandemic
Covid-19.
F. Manfaat Survey
Manfaat survey ini dilakukan agar anak-anak sekolah dasar
tidak terpapar Covid-19 dan tidak ketinggalan pembelajaran selama
masa pandemi ini berlangsung.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pembelajaran
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas mengatakan
bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dimyati
dan Mudjiono (1999) mengartikan pembelajaran sebagai kegiatan yang
ditunjukkan untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian lain,
pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi
sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa.
Gagne, Briggs, Wegner (dalam Winataputra, 2004) mengemukakan,
pembelajaran sebagai serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Pembelajaran
pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.
Dan tugas guru adalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang
terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Di sini pendidik
berperan sebagai fasilitator yang menyediakan fasilitas dan
menciptakan situasi yang mendukung peningkatan kemampuan belajar
peserta didik. Fungsi-fungsi pembelajaran yaitu:
a. Pembelajaran sebagai system
Pembelajaran sebagai sistem terdiri dari sejumlah komponen
yang terorganisir antara lain tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media
pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi
pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan
pengayaan).
b. Pembelajaran sebagai proses
Pembelajaran sebagai proses merupakan rangkaian upaya
atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar,
meliputi: (1) Persiapan, merencanakan program pengajaran

3
tahunan, semester, dan penyusunan persiapan mengajar (lesson
plan) dan penyiapan perangkat kelengkapannya antara lain alat
peraga, alat evaluasi, buku atau media cetak lainnya.
B. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut National Council for the Social Studios (NCSS),
mendefinisikan IPS sebagai suatu studi yang terintegrasi dari ilmu-
ilmu sosial dan humaniora untuk meningkatkan kemampuan warga
negara. Dalam program sekolah, IPS mengkaji secara sistematis dan
terkoordinasi berbagai disiplin ilmu seperti antropologi, arkeologi,
ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu politik, psikologi,
agama, sosiologi, dan materi yang sesuai dengan humaniora,
matematika dan ilmu pengetahuan alam. Ilmu pengetahuan sosial
merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari
Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP). IPS
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu sosial. IPS di SD menggunakan pendekatan
sesuai dengan ide. Satuan pendidikan SMP menggunakan
pendekatan terpisah. Pada jenjang SMP mata pelajaran IPS memuat
materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. IPS secara
sederhana dapat didefinisikan sebagai perpaduan dari berbagai
bagian konsep atau materi ilmu-ilmu sosial yang diramu untuk
kepentingan program pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
C. Hambatan
Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari istilah bahasa
inggris learning disability. Kesulitan belajar merupakan suatu
konsep multi disipliner yang digunakan di lapangan ilmu pendidikan,
psikologi, maupun ilmu kedokteran. Berikut ini definisi kesulitan
belajar menurut para ahli : Rumini dkk (Irham & Wiyani, 2013:254)
mengemukakan bahwa kesulitan belajar merupakan kondisi saat
peserta didik mengalami hambatan-hambatan tertentu untuk
mengikuti proses pembelajaran dan mencapai hasil belajar secara

4
optimal. Kesulitan belajar adalah hal-hal atau gangguan yang
mengakibatkan kegagalan atau setidaknya menjadi gangguan yang
dapat menghambat kemajuan belajar. ( Hamalik,, 1983:112). Sejalan
dengan pendapat tersebut menurut Blassic & Jones (Irham & Wiyani
2013:253), kesulitan belajar yang dialami siswa menunjukkan
adanya kesenjangan atau jarak antara prestasi akademik yang
diharapkan dengan prestasi akademik yang dicapai olehpeserta didik
pada kenyataannya (prestasi aktual). Kesulitan belajar adalah suatu
ketidakmampuan nyata pada orang-orang yang mempunyai
intelegensi rata-rata hingga superior tetap belajarnya kurang baik,
kurang memuaskan (Abdurrahman, 2003). Kesulitan belajar
(learning difficulty) tidak hanya menimpa mahasiswa
berkemampuan rendah saja, tetapi juga dialami oleh mahasiswa yang
berkemampuan tinggi. Selain itu, kesulitan belajar juga dapat
dialami oleh siswa yang berkemampuan rata-rata (normal)
disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang menghambat tercapainya
kinerja akademik yang sesuai dengan harapan. Berdasarkan
pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar
merupakan hambatan yang dialami oleh siswa dalam proses belajar
yang menyebabkan mahasiswa mendapatkan hasil yang kurang
optimal dalam proses belajarnya.
D. Pembelajaran dalam Jaringan
Pandemi COVID-19 (corona virus disease2019) pertama
muncul di akhir tahun 2019 tepatnya di Wuhan, China. COVID-19
merupakan sebuah virus yang penularannya sangat cepat dan sulit
untuk mengetahui ciri-ciri orang yang sudah terjangkit virus ini
karena masa inkubasinya kurang lebih selama 14 hari. Hampir
seluruh negara mengalami dampak pandemi ini, hingga banyak
negara-negara yang menetapkan status lockdown dan antisipasi
lainnya guna memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19.

5
Akibat pandemi ini sekolah-sekolah ditutup, hal ini dilakukan
dengan tujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Meskipun sekolah ditutup namun kegiatan belajar mengajar
atau proses pembelajaran tidak berhenti, berdasarkan surat edaran
menteri pendidikan dan kebudayaan bahwa seluruh kegiatan
pembelajaran dilakukan dengan sistem pembelajaran dalam jaringan
(daring) di rumah. Pembelajaran daring merupakan sebuah
pembelajaran yang dilakukan dalam jarak jauh melalui media berupa
internet dan alat penunjang lainnya seperti telepon seluler dan
komputer. Pembelajaran daring sangat berbeda dengan pembelajaran
seperti biasa, menurut Riyana (2019: 1.14) pembelajaran daring
lebih menekankan pada ketelitian dan kejelian peserta didik dalam
menerima dan mengolah informasi yang disajikan secara online.
Adapun beberapa kelebihan dari pembelajaran daring yaitu
adanya keluwesan waktu dan tempat belajar, misalnya belajar dapat
dilakukan si kamar, ruang tamu dan sebagainya serta waktu yang
diseseuaikan misalnya pagi, siang, sore atau malam. Dapat
mengatasi permasalahan mengenai jarak, misalnya peserta didik
tidak harus pergi ke sekolah dahulu untuk belajar. Tidak ada batasan
dan dapat mencakup area yang luas. Disamping dari adanya
kelebihan pembelajaran daring, namun pembelajaran daring juga
memiliki kekurangan.

6
BAB III
METODE SURVEY

A. Tempat dan Waktu Survey


Tempat survey dilakukan pada tempat masing-masing murid
dengan jangka waktu penyebaran google form mulai tanggal 28 April
2022 hingga 4 Mei 2022.
B. Subject Survey
Subjek survey ini adalah murid-murid sekolah dasar dari
berbagai sekolah dasar yang ada di Indonesia.
C. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data yang dilakukan pada survey ini
melalui google form dengan membuat beberapa pertanyaan yang
diajukan pada responden yaitu siswa sekolah dasar mengenai
permasalahan belajar selama pandemi covid-19.
Penelitian bersifat kualitatif untuk mengetahui upaya apa
sajakah yang dilakukan oleh siswa selama mengikuti pembelajaran
daring. Metode penelitian kualitatif yaitu penelitian untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistic dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata atau bahasa pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.
D. Instrumen Survey
Pada penelitian ini, instrumen yang dipilih yaitu jenis instrumen
dengan bentuk memberi pertanyaan pada responden melalui google
form, kemudian responden akan memilih salah satu jawaban dari
pilihan yang tersedia. Berikut ini merupakan pertanyaan yang dibuat
untuk dijawab oleh responden.
1. Saya dapat mengikuti pembelajaran online dengan Lancar
2. Saya merasa puas dengan pembelajaran daring

7
3. Saya mampu menyelesaikan tugas sesuai jangka Waktu
(deadline) yang diberikan
4. Saya mampu memahami informasi (materi) yang disampaikan
guru
5. Tahap pembelajaran yang diterapkan guru telah Sesuai
6. Saya menggunakan media pembelajaran online (seperti
WhatsApp, google classroom, google meet)
7. Saya tidak mengalami kesulitan selama pembelajaran daring
8. Pengumpulan tugas secara daring mudah dilakukan
9. Guru selalu memberikan tenggat untuk pengumpulan tugas
10. Saya merasa siap dan bersemangat mengikuti pembelajaran
daring
11. Saya dapat mengikuti pembelajaran dengan baik
12. Pengetahuan dan keterampilan saya meningkat Setelah
mengikuti proses pembelajaran Daring.
13. Pembelajaran daring lebih menyenangkan daripada luring.
14. Apakah Saudari selalu mengumpulkan tugas yang diberikan
guru sebelum Deadline?
15. Apakah Saudari terus berusaha agar nilai yang saudara
dapatkan memuaskan selama pembelajaran daring?

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Hasil Survey

9
10
Tabel hasil survey siswa sekolah dasar:
No. Pertanyaan 5 4 3 2 1
1. Saya dapat 11,1% 44,4% 22,2% 11,1% 11,1%
mengikuti
pembelajaran
online dengan
Lancar.
2. Saya merasa 11,1% 33,3% 33,3% 22,2% 0%

11
puas dengan
pembelajaran
daring.
3. Saya mampu 33,3% 33,3% 22,2% 0% 11,1%
menyelesaikan
tugas sesuai
jangka Waktu
(deadline) yang
diberikan.
4. Saya mampu 11,1% 22,2% 55,6% 0% 11,1%
memahami
informasi
(materi) yang
disampaikan
guru.
5. Tahap 11,1% 11,1% 66,7% 0% 11,1%
pembelajaran
yang
diterapkan
guru telah
Sesuai
6. Saya 11,1% 44,2% 0% 22,2% 22,2%
menggunakan
media
pembelajaran
online (seperti
WhatsApp,
google
classroom,
google meet).

12
7. Saya tidak 11,1% 33,3% 11,1% 44,4% 0%
mengalami
kesulitan
selama
pembelajaran
daring.
8. Pengumpulan 22,2% 44,4% 11,1% 11,1% 11,1%
tugas secara
daring mudah
dilakukan.
9. Guru selalu 22,2% 22,2% 22,2% 11,1% 22,2%
memberikan
tenggat untuk
pengumpulan
tugas.
10. Saya merasa 0% 22,2% 44,4% 22,2% 11,1%
siap dan
bersemangat
mengikuti
pembelajaran
daring.
11. Saya dapat 11,1% 55,6% 22,2% 0% 11,1%
mengikuti
pembelajaran
dengan baik.
12. Pengetahuan 0% 33,3% 33,3% 22,2% 11,1%
dan
keterampilan
saya meningkat
Setelah

13
mengikuti
proses
pembelajaran
Daring.
13. Pembelajaran 22,2% 22,2% 11,1% 33,3% 11,1%
daring lebih
menyenangkan
daripada
luring.
14. Apakah 22,2% 44,4% 22,2% 0% 11,1%
Saudari selalu
mengumpulkan
tugas yang
diberikan guru
sebelum
Deadline?
15. Apakah 33,3% 44,4% 0% 11,1% 11,1%
Saudari terus
berusaha agar
nilai yang
saudara
dapatkan
memuaskan
selama
pembelajaran
daring?

B. Pembahasan
Dari hasil survey terhadap siswa sekolah dasar tersebut dapat
disimpulkan bahwa siswa sekolah dasar masih belum sepenuhnya
mengikuti pembelajaran online (daring) secara lancar. Masih ada pula

14
siswa yang tidak puas dengan pembelajaran daring dan belum
sepenuhnya memahami materi pembelajaran oleh guru masing-masing.
Persentase tahap pembelajaran yang diterapkan oleh guru rata-rata
dirasa netral oleh siswa. Siswa kebanyakan menggunakan media
pembelajaran seperti WhatsApp, google classroom dan google meet.
Beberapa siswa merasa kesulitan mengikuti pembelajaran daring
namun siswa yang dapat mengikuti pembelajaran daring dengan baik
memiliki persentase yang lebih besar. Siswa pun merasa pengumpulan
tugas melalui pembelajaran daring mudah dilakukan.
Dapat dilihat pula terdapat siswa yang masih merasa tidak siap dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran daring, merasa pembelajaran
daring tidak lah menyenangkan dan masih belum melakukan
pengumpulan tugas sesuai dengan deadline yang diberikan.
Kebanyakan siswa berusaha agar nilainya dapat memuaskan selama
pembelajaran daring dan mengumpulkan tugas sesuai batas yang
diberikan guru.
C. Temuan Lapangan
Berdasarkan hasil survey yang telah dipaparkan di atas, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran daring belum terlaksana
secara efektif pada pembelajaran sekolah dasar. Masih terdapat
beberapa hambatan yang dialami siswa seperti belum menggunakan
media pembelajaran online dengan baik hingga ketidakpuasan siswa
selama mengikuti pembelajaran. Siswa pun masih belum mengikuti
pembelajaran daring hingga tidak mengirimkan tugas dengan tepat
waktu.

15
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas bahwa untuk
memutus rantai penularan pandemik COVID-19 pembelajaran yang
biasanya dilakukan di sekolah sekarang menjadi belajar di rumah.
Namun pembelajaran daring di sekolah dasar mengalami banyak
permasalahan. Permasalahan ini dialami oleh siswa, orang tua siswa,
dan juga guru. Permasalah tersebut diantaranya kurangnya pengetahuan
tentang teknologi informasi oleh siswa mapun orang tua siswa,
pembelajaran menjadi membosankan dan penilaian pembelajaran yang
seharusnya bisa dilakukan secara langsung jadi tidak bisa dilakukan.
Pembelajaran jadi kurag efektif karena adanya hambatan-hambatan
tersebut.
B. Saran
Sekianlah Hasil makalah mengenai penelitian “Pembelajaran Daring
Di Sekolah Dasar” yang mengikutsertakan partisipasi beberapa guru
dalam menjawab beberapa pertanyaan yang sudah disediakan, jika ada
kesalahan dalam penuturan kata dan saah informasi kelompok kami
minta maaf, dan kami menerima saran untuk perbaikan dilain
kesempatan, Trimakasih

16
DAFTAR PUSTAKA

Arfani, L. (2016). Mengurai hakikat pendidikan, belajar dan pembelajaran.


Pelita Bangsa Pelestari Pancasila, 11(2), 81–97.
https://pbpp.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPB/article/view/5160
Firmansyah, M. A. (2017). Analisis Hambatan Belajar Mahasiswa Pada
Mata Kuliah Statistika. Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran
Matematika, 10(2). https://doi.org/10.30870/jppm.v10i2.2036
Ninla Elmawati Falabiba. (2019). BUKU KONSEP DASAR IPS Dr. Eka
Susanti (N. Dora (ed.)). Widya Puspita.
Putria, H., Maula, L. H., & Uswatun, D. A. (2020). Analisis Proses
Pembelajaran dalam Jaringan (DARING) Masa Pandemi Covid- 19
Pada Guru Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 4(4), 861–870.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i4.460

17

Anda mungkin juga menyukai