Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN


MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
SISWA MI IBNU UMAR BALIKPAPAN

Nama : Sri Mildawati

NIM : 19.11.03.05.010

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BALIKPAPAN

TAHUN 2023
DAFTAR ISI

A. Latar Belakang....................................................................................1

B. Identifikasi Masalah ..........................................................................3

C. Batasan Masalah.................................................................................3

D. Alasan Pemilihan Judul.....................................................................4

E. Rumusan Masalah..............................................................................4

F. Tujuan Penelitian................................................................................4

G. Manfaat Penelitian..............................................................................4

H. Landasan Teori...................................................................................5

1. Tinjauan Tentang Matematika...................................................5

a. Hakikat Tentang Matematika...............................................5

b. Langkah Pembelajaran Matematika di Madrasah.............7

c. Karakteristik Siswa Madrasah Ibtidaiya.............................7

d. Pengertian Kemampuan Menghitung...................................8

e. Definisi Penjumlahan ............................................................9

f. Definisi pengurangan..............................................................9

2. Tinjauan Tentang Media..............................................................10

a. Pengertian Media ....................................................................10

b. Pengertian Media Pembelajaran............................................10

c. Fungsi Media Dalam Proses Pembelajaran..........................11

d. Pengertian Media Gambar.....................................................12

e. Kriteria Pemilihan Media Gambar........................................14

f. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar........................14

g. Langkah-langkah Pembelajaran Berhitung Dengan Media

Gambar.....................................................................................16

i
I. Metode Penelitian...............................................................................17

1. Pendekatan dan Jenis penelitian.................................................17

2. Lokasi Penelitian...........................................................................17

3. Sumber Data..................................................................................17

4. Subjen dan Objek Penelitian.......................................................17

5. Variable dan Definisi Operasional Variable..............................17

6. Populasi dan Sample.....................................................................19

7. Teknik Pengumpulan Data..........................................................19

8. Teknik Analisis Data....................................................................21

J. Sistematika Penulisan.........................................................................20

Daftar Pustaka Sementara.............................................................................

ii
A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah keterampilan, pengetahuan serta kebiasaan yang diajarkan


secara turun-menurun oleh sekelompok orang kepada generasi berikutnya melalui
penelitian, pelatihan serta pengajaran. Pendidikan berasal dari kata “didik” lalu
kata ini mendapat awalan “me” sehingga menjadi “mendidik” artinya menjaga
dan memberikan latihan1

Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting dalam


masyarakat yang berbudidaya. Dalam era globalisasi, Pendidikan merupakan hal
yang sangat dibutuhkan untuk menggikuti perubahan yang semakin cepat.
Masyarakat Indonesia dituntut untuk meningkatkan kualitas Pendidikannya agar
dapat bersaing di zaman yang semakin kental dengan loncatan-loncatan perubahan
ini. Persiapan itu diantaranya adalah perangkat Pendidikan yang dituangkan dalam
sebuah proses belajar mengajar. Untuk mencapai keberhasilan Pendidikan,
diperlukan proses pembelajaran yang merupakan tugas dari seorang guru sebagai
tumpuan pendidikan2

Pendidikan di Indonesia saat ini telah berkembang sangat maju hampir


sama dengan Pendidikan diluar Negeri bahkan Pendidikan di Indonesia telah ada
yang bertarap internasional dalam satu Lembaga Pendidikan terdapat Lembaga-
lembaga Pendidikan. Pendidikan di Indonesia terdiri dari dua yaitu Lembaga
Pendidikan yang dibawah naungan dibawah naungan mentri Pendidikan dan
Menteri Agama seperti Radatul Atthfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah
Thasanawiyah dan Madrasah Aliyah Negeri.

Pendidikan awal di Madrasah Ibtidaiyah siswa wajib menempuh


pembelajaran selama enam tahun. Inilah awal anak mendapatkan Pendidikan yang
bermutu, Pendidikan di Indonesia merupakan Pendidikan formal yang memiliki
tujuan memberikan kemampuan membaca, tulis, hitung serta pengetahuan dan
kemampuan dasar lainnya. Prestasi siswa dapat dilihat saat siswa mencapai
1
Muhibbin, Syah, 2010, Pendidikan berasal dari kata didik. Jurnal Universitas Muhammadiyah
Purwoerto (UMP). Purwokerto
2
Soemanto, Wasty.2008, Pendidikan Wiraswasta, Jakarta : Bumi Aksara

1
prestasi yang diharapkan, tetapi terkadang juga tidak. hal ini karena daya serap
setiap masing-masing siswa berbeda dalam menerima pembelajaran.

Siswa jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) lebih membutuhkan stimulus


untuk lebih memahami materi dalam setiap mata pelajaran terutama pelajaran
Matematika agar dapat berfikir logis dan kreatif. Dengan mengajarkan
matematika secara lebih kreatif diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan
yang dialami siswa.

Istila matematika berasal dari Bahasa Yunani mathein dan mathenem yang
berarti mempelajari. Kata matemtika diduga erat hubungannya dengan kata
sangsekerta, medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan atau
intelegensi. 3

Matematika adalah bahasa simbolis yang berfungsi praktisnya untuk


mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan. 4 Sedangkan
fungsi teoritisme adalah untuk memudahkan berfikir. Dari segi Bahasa,
Matematika adalah Bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari
pernyataan yang ingin kita sampaikan. Program Pendidikan yang disediakan
untuk pembelajaran siswa dengan program itu para siswa melakukan berbagai
kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku
siswa, sesuai dengan tujuan Pendidikan dan pembelajaran.5

Salah satu media yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan pokok


bahasan penjumlahan dan pengurangan adalah media gambar. Media gambar
dapat digunakan untuk menjelaskan materi penjumlahan dan penurangan. Media
gambar merupakan peniruan dari benda-benda dan pemandangan, curahan
pikiran atau ide-ide yang divialisasikan kedalam bentuk dua dimendi6

3
Citrawulani, Pengertian Hakekat Matematika, diakses pada 27 Juli 2018 dengan alamat
http://citrawulani.wordpress.com/mata-pelajaran/geografi/pengertian-matematika-secara-umum/
4
Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika(Bandung:
Alfabeta, 2016), h. 2
5
Oemar Hamalik,Kurikulum dan Pembelajaran(Jakarta: Bumi Aksara, 2011),h. 17
6
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006), h.91

2
Pengurangan dan penjumlahan merupakan materi lanjut yang diberikan
mulai dari kelas satu. hal ini bertujuan agar siswa lebih memahami secara penuh
penjumlahan dan pengurangan. Berdasarkn observasi penjumlahan dan
pengurangan pada pelajaran Matematika pada kelas II penulis menemukan masih
ada siswa yang belum mampu menyelesaikan oprasi yang terkait dengan
penjumlahan dan pengurangan, siswa kurang memahami penjumlahan dan
pengurangan, siswa mengangap sulit saat mengerjakan soal matematik, oleh
karena itu penulis mengkaji dan meneliti lebih dalam mengenai pengaruh media
gambar terhadap kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan pada mata
pelajaran Matematika kelas II di Madrasah Ibtidaiyah Ibnu Umar.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dianalisis beberapa permasalahan


sebagai berikut:

1. Rendahnya kemampuan siswa dalam menghitung penjumlahan dan


pengurangan, sehingga berpengaruh pada rendahnya hasil belajar
Matematika.
2. Sebagaian siswa beranggapan bahwa pelajaran Matematika sulit.
3. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru.
4. Belum digunakannya media gambar dalam pembelajaran penjumlahan
yang dilaksanakan di Madrasah

C. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian Latar Belakang dan Identifikasi masalah diatas, penulis


membatasi masalah pada media gambar Flash Card dalam pelajaran yang
dilaksanakan di Madrasah. Diperlukan suatu media pembelajaran untuk
mempermudah proses belajar mengajar. Media gambar diharapkan dapat menarik
perhatian siswa sehingga termotivasi untuk belajar.

3
D. Alasan Pemilihan Judul

Adapun alasan dalam memilih judul penelitian ini adalah :

1. Bahwa siswa di Madrasah Ibtidaiyah Ibnu Umar masih ada yang belum
dapat memahami konsep penjumlahan dan pengurangan
2. Karena setiap siswa mempunyai hak yang sama dalam mendapatkan
sebuah pemahaman belajar Matematika.
3. Melalui media gambar diharapkan siswa dapat menyukai dan bersemangat
belajar matematika.

E. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan indentifikasi masalah diatas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh Media Gambar terhadap kemampuan menghitung
penjumlahan dan pengurangan pada mata pelajaran Matematika, siswa
Madrasah Ibtidaiyah Ibnu Umar Balikpapan. ?
F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang dirumuskan, tujuan yang ingin dicapai dalam


penelitian ini adalah :

Untuk menguji pengaruh media gambar terhadap kemampuan penjumlahan


dan pengurangan pada mata pelajaran Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah
Ibnu Umar Balikpapan.

G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Madrasah, memberikan informasi dalam upaya perbaikan dan
peningkatan mutu Pendidikan di Madrasah khususnya pada proses
pembelajaran
2. Bagi guru mata pelajaran Matematika, sebagai masukan bagi guru dalam
memberikan solusi untuk mengatasi kendala hasil peserta didik khususnya

4
pada saat penyampaian materi dalam proses pembelajaran melalui
penggunaan media pembelajaran yang menarik.
3. Bagi peneliti lain, sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan
penelitian serupa terkait media pembelajaran berbasis gambar.

H. LANDASAN TEORI
1. Tinjauan Tentang Matematika
a. Hakikat Matematika
Matematika merupakan suatu disiplin ilmu yang mempunyai
kekhususan dibandingkan dengan disiplin ilmu lainnya yang harus
memperhatikan hakikat matematika dan kemampuan siswa dalam belajar.
Tampa memperhatikan factor tersebut tujuan kegiatan belajar tidak akan
berhasil7

Matematika adalah Bahasa simbol yang mempunyai fungsi untuk


mengekspresikan hubungan-hubungan kuantif dan keruangan. Sedangkan
fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.8

Menurut Marti obyek Matematika yang bersifat abstrak tersebut


merupakan kesulitan tersendiri yang harus dihadapi oleh peserta didik
dalam mempelajari matematika. Tidak hanya peserta didik, guru pun juga
mengalami kendala dalam mengajarkan matematika terkait sifat yang
abstrak tersebut.9

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa matematika


merupakan serangkaian mata pelajaran yang mempunyai peranan penting
dalam pendidik. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang
mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun
sampai saat ini masih banyak siswa yang beranggapan Matematika sebagai
mata pelajaran yang sulit, tidak menyenangkan, membosankan bahkan
7
8Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika (Bandung:
Alfabeta, 2016), h. 29
8
Ibid, h.2
9
Ibid, h.3

5
sosok yang menakutkan. Hal ini dikarenakan masih banyak sisiwa yang
mangalami kesulitan-kesulitan dalam mengerjakan soal Matematika.

Berikut definisi matematika menurut matematikawan antara lain :

1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan tereganisir


secara sistematika.
2) Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
3) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logika dan
berhitung dengan bilangan.
4) Matematika adalah pengetahuan tentang pokok-pokok kuantitatif dan
masalah tentang ruang dan blok
5) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logika.
6) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat10

Ada juga pendapat lain yang menyatakan bahwa belajar


matematika berkaitan denga napa dan bagaimana menggunakannya dalam
membuat keputusan untuk memecahkan masalah. Matematika melibatkan
pengamatan, penyelidikan serta ketertarikannya dengan fenomena fisik
dan sosial.

Belajar matematika merupakan suatu rangkaian yang berkenaan


dengan penyeleksian himpinan-himpunan baru yang lebih rumit, yang
selanjutnya membentuk himpunan-himpunan baru yang lebih rumit,
demikian seterusnya, sehinggadalam belajar matematika harus dilakukan
secara hierarkis.11 Dengan demikian pembelajaran matematika sangatlah
penting untuk diajarkan kepada seluruh siswa, dengan berupaya agar siswa
tidak menganggap matematika adalah pelajaran yang sangat susah dan
tidak bisa untuk dipelajari. Matematika madrasah berfungsi
mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan
menggunakan rumusan matematika yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya melalui materi pengukuran dan geometri, al jabar
10
Soedjadi R, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia (Jakart: Depdiknas, 2000), h. 11.
11
Hamzah B.Uno, Model Pembelajaran (Jakarta: Aksara, 2009), h. 130-131

6
dan trigonometri. Matematika juga berfungsi mengembangkan
kemampuan mengkomunikasi gagasan dengan Bahasa melalui model
matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika,
diagram, grafik atau tabel.12

b. Langkah-langkah pembelajaran Matematika di Madrasah


Menurut Heruma, konsep-konsep pada kurikulum Matematika MI dapat
dibagi menjadi tiga komponen besar :
1) Pemahaman konsep dasar adalah kemampuan yang harus dimiliki
seseorang untuk memahami,
2) Pemahaman konsep adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau
memahami sesuatu dengan konsepnya
3) Pembinaan keterampilan, mayoritas materi matematika yang dipelajari
siswa memerlukan waktu pelatihan yang direncang dan diselenggarakan
secara khusus dengan frekuensi pelatihan yang tinggi oleh guru.13
c. Karateristik Siswa Madrasah Ibtidaiyah
Siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) umumnya berkisaran 6 atau 7 tahun,
sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget mereka berada pada fase
oprasional kongkrit.14 Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah
kemampuan dalam proses berfikir untuk mengoprasikan kaidah-kaidah
logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat kongkret.
Siswa MI masih terikat dengan objek kongkrit yang dapat ditangkap
langsung oleh panca indra. Dalam pembelajaran matematika yang bersifat
abstrak, siswa masih memerlukan alat bantu berupa media dan alat peraga
yang dapat memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru, sehingga
dapat lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa. Proses belajar pada
fase kongkrit dapat melalui tahapan kongkret, semi kongkret, semi abstrak
dan abstrak.

12
Antonius Cahya Prihandoko, Memahami Konsep Matematika secara Benar dan Menyajikannya
secara Menarik (2016).
13
Heruman, Model Pembelajaran Matematika (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), h. 2-
14
Ibid, h.1

7
Dalam mempelajari matematika, setiap konsep yang bastrak yang baru
dipahami siswa akan segera diberikan penguatan, agar dapat tersimpan pada
otak bagian Limbik anak sehingga dapat bertahan lama dalam ingatannya.
Serta akan melekat pada pola piker dan pola Tindakan.untuk keperluan
inilah sehingga diadakannya pembelajaran melalui perbuatan dan Tindakan.
d. Pengertian Kemampuan Menghitung
Menurut Chaplin “Ability (kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat,
kesanggupan) merupakan tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan suatu
perbuatan. “Menurut Robbis” kemampuan merupakan kesanggupan bahwa
sejak lahir atau merupakan hasil Latihan atau praktek”15
Dari pengertian tesebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan (Ability),
kecakapan atau potensi menguasai keahlian yang merupakan bawaan sejak
lahir atau merupakan hasil Latihan dari praktek yang digunakan suatu
perbuatan.
Menurut Kamus Besar Indonesia “Menghitung:1) mencari jumlahnya
(sisanya, pendapatannya) dalam menjumlahkan, mengurangi dan sebagainya
1) membilang untuk mengetahui berapa jumlahnya, banyaknya )
“kemampuan menghitung merupakan salah satu kemampuan yang penting
dalam kehidupan sehari-hari” semua aktivitas kehidupan manusia
memerlukan kemampuan ini. Kemampuan menghitung merupakan bagian
yang paling penting dalam menggunakan strategi untuk menyelesaikan soal-
soal pemecahan masalah. 16
Hampir semua strategi pemecahan masalah menuntut kemampuan
berhitung. Dikarenakan soal-soal pemecahan matematika pada umumnya
didominasi oleh soal hitungan “contoh : siswa menghitung garis tengah
yang diperlukan untuk keliling suatu lingkaran siswa menghitung
penjumlahan dan pengurangan merupakan materi penting yang harus
dipelajari khususnya siswa Madrasah.
e. Definisi Penjumlahan
15
Chaplin. 1997. Pengertian Kemampuan. (htt://digilip.petra.ac.id). Diakses Rabu 21 Oktober
2011 Pukul 19.30.
16
Aisyah, Nyimas, dkk,Pengembangan Pembelajaran Matematika, 2012

8
Menurut Poerwadarmita dalam kamus umum Bahasa Indonesia,
penjumlahan adalah “penjumlahan adalah perihal atau perbuatan
menjumlahkan” jumlah artinya bilangan yang terjadi dari beberapa bagian
yang dikumpulkan menjadi satu17

Contoh : 15+13=28 dan 4+3=7

f. Definisi Pengurangan

Menurut Poerwadarmita dalam kamus Bahasa Besar Indonesia


Pengurangan adalah perbuatan (hal, usaha, dsb) mengurangi atau
mengurangkan. Mengurangi ialah mengambil (memotong, mencengkelong)
18
contoh : 26-20= 6 dan 50-25=25.

g. Tinjauan Tentang Media


a. Pengertian Media
Menurut Hidayati secara harfiah kata “medium” yang berarti
perantara atau alat untuk mencapai sesuatu. Secara harfiah kata media
memiliki arti “perantara atau pengantar “ Association for education
and communication technology (AECT) mendefinisikan media yaitu
segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran
informasi. Sedangkan Education association (NEA) mendefinisikan
sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihatm didengar, dibaca
atau dibicarakan beserta instrument yang dipengaruhi efektifitas
program instruksional. 19
Media berasal dari Bahasa lain dan bentuk jamak dari kata
“medium”yang secara harfiah berarti perentara atau pengantar. 20 Media

17
PoerwadarmintaW.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi ke Tiga (Jakarta: Balai Pustaka,
2006), h. 35.
18
Ibid, h.37
19
Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h.1.
20
Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 120

9
adalah berasal dari Bahasa latin dan bentuk jamak dari kata “medium”
yang secara harfia artinya perantara dan pengantar 21
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa media
adalah segala sesuatu yang digunakan sebagai perantara atau
penghubung untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
melalui alat indera., sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan serta
minat perhatihan siswa.
b. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu media dan
pembelajaran. Media dalam Bahasa latin merupakan bentuk jamak
dari kata “medium”. Yang berarti “pengantar atau “perantara” secara
harfia.22
Pengertian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyampaikan pesan dari sumber yang terencana sehingga tercipta
lingkungan belajar yang jondusif dimana penerimanya dapat
melakukan proses belajar secara efektif.23
Serta Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan
untuk menyalurkan pesan sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran dan dapat merangsang perhatian, minat dan peran siswa.
Beradasrkan pendapat para ahli diatas, dapat disimbupkan bahwa
media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan
pendidik untuk menyampaikan informasi kepda peserta didik.
Sehingga demikian media pembelajaran merupakan sesuatu yang dapat
membantu guru dalam menyampaikan atau menyalurkan materi
pembelajaran, serra membantu siswa dalam memahami materi dan
minat belajarnya.
c. Fungsi Media Dalam Proses Pembelajaran
Secara umum, media mempunyai fungsi :

21
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006), h. 6
22
Haryono, Didi. Filsafat Matematika Suatu Tinjauan Epistemologi dan Filosofis. Bandung:
Alfabeta. 2014
23
Munadi, Y, 2008. Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press

10
1) Memperjelas peran agar tidak terlalu Verbalitis.
2) Mengatasi Keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
a. Objek yang terlalu besar, bisa diganti dengan relita,
gambar, film bingkai, film atau model
b. Objek terlalu kecil, dibantu dengan proyektor mikro,
film bingkai, film atau gambar
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat
dibantu dengan timelapse atau High Speed
Photography
d. Kejadian atau oeristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa
ditampilkan lewat rekaman film video, film bingkai
maupun secara verbal
e. Objek yang terlalu kompleks (missal mesin-mesin)
dan lain-lain dan
f. Konsep yang terlalu luas (gunung Merapi, gempa bumi,
iklim dan lain-lain)
3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung
antar siswa dengan sumber belajar.
4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat
dan kemampuan Visual, auditori dan kinestetiknya.
5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamai pengalaman
dan menimbulkan persepsi yang sama.
6) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
7) Pembelajaran dapat lebih menarik.
8) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan
teori belajar.
9) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
10) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
11) Proses pembelajaran dapat ditingkatkan.
12) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta

11
proses pembelajaran yang dapat ditingkatkan. 24

Sedangkan menurut Arsyad fungsi utama media pembelajaran


adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,
kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru25

d. Pengertian Media Gambar


Media adalah satu bentuk visual yang dapat dilihat namun tidak
memiliki unsur suara atau audio. Diantara media pembelajaran, media
gambar adalah media yang paling umum dipakai karena siswa lebih
menyukai gambar dari pada tulisan, apalagi jika gambarnya dibuat dan
disajikan sesuai dengan persyaratan gambar yang baik, sudah barang
tertentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran. tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran. media gambar adalah segala sesuatu yang
diwujudkan secara visual ke dalam bentuk dua dimensi sebagai
curahan ataupun pikiran yang bentuknya macam-macam, seperti
lukisan, potret, s;ide, film, strip, opaque projector.26
Adapun fungsi media gambar adalah sebagai alat bantu kegiatan
belajar yang memberikan pengalaman visual pada anak guna
mendorong motivasi belajar dan mempermudah konsep kompleks dan
abstrak menjadi lebih sederhana, konkret dan mudah dipahami. Media
gambar/foto adalah media refroduksi bentuk asli dalam dua dimensi.
Media gambar/foto ini merupakan alat visual yang efektif karena dapat
divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih kongkrit
dan realistis.
Fungsi penggunaan media gambar adalah sebagai berikut :
1) Fuangsi Edukatif, yang artinya mendidik dan memberikan
pengaruh positif pada Pendidikan.

24
Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika (Bandung:
Alfabeta, 2016), h. 8
25
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004), h. 15.
26
Oemar Hamalik, Mediaendidikan (Bandung: Alumni, 2011), h. 67

12
2) Fungsi Sosial, memberikan informasikan yang autentik dan
pengalaman berbagi bidang kehidupan dan memberikan konsep
yang sama kepada setiap orang.
3) Fungsi Ekonomi, meningkatkan produksi melalui pembinaan
prestasi kerja secara maksimal.
4) Fungsi Politis, berpengaruh pada politik pembangunan.
5) Fungsi Seni dan Budaya, yang mendorong dan menimbulkan
ciptaan baru, termasuk pola usaha ciptaan teknologi kemudahan
yang moderen.

Fungsi-fungsi diatas terkesan masih bersifat konseptual, fungsi


praktis yang dijalankan oleh media pengajaran adalah sebgai berikut:
mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik, misalnya
kaset video rekaman kehidupan dilaut sangat diperlukan oleh anak
yang tinggal dipegunungan. Mengatasi ruang dan kelas gambar took
pahlawan yang dipanjang diruangan kelas. mengatasi keterbatasan
kemampuan indra. Mengatasi peristiwa alam. Misalnya rekaman
peristiwa letusan gunung berapi untuk menenangkan gejala alam.

e. Kriteria Pemilihan Media Gambaran.


Agar gambar dapat mencapai tujuan yang maksimal sebagai alat
visual, gambar harus dipilih menurut syarat-syarat tertentu dapat
menggunakan kriteria, antara lain:
1) Keaslian gambar, gambar menunjukan situasi yang sebenarnya
seperti melihat keadaan berada sesungguhnya.
2) Kesederhanaan, kesederhanaan dalam waktu menimbulkan kesana
tertentu yang mempunyai nilai estetis secara murni dan
mengandung nilai praktis.
3) Bentuk item, mudah dipahami dapat digunakan pada gambar dari
majalah, surat kabar dan lain-lain.
4) Perbuatan menunjukan hal yang sedang dilakukan suatu perbuatan.

13
5) Fotografi, gambar tidak terlalu terang/gelap asal dapat menarik dan
efektif dalam pengajaran27
f. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar
1) Kelebihan Media Gambar
a) Sifatnya kongkrit dan lebih realistis dalam memunculkan
pokok masalah, jika dibandingkan dengan Bahasa verbal.
b) Dapat mengatasi ruang dan waktu
c) Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
d) Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk
semua orang tanpa memandang umur sehingga dapat
mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
e) Harganya murah dan mudah didapati serta digunakan28
2) Kelemahan Media Gambar
a) Hanya menampilkan persepsi indra mata,
ukurannyaterbatas hanya dapat dilihat hanya sekelompok
siswa.
b) Gambar diintepretasikan secara personal dan subyektif
c) Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga
ukuran efektif dalam pembelajaran, keefektifan media
gambar dalam pembelajaran berhitung pengajaran sebagai
upaya terencana dalam membina pengetahuan sikap dan
keterampilan para siswa melalui interaksi siswa dengan
lingkungan belajar yang diatur guru pada hakikatnya
pembelajaran lambing-lambang verbal dan visual, agar
diperoleh makna yang terkandung didalamnya. 29

Lambang-lambang tersebut dicerna dan simak oleh siswa sebagai


penerima pesan yang disampai guru. Oleh karena itu pengajaran dikatakan
efektif apabila siswa dapat memahami makna yang dipesankan oleh guru

27
Asnawir & Bayiruddin, Media Pembelajaran (Jakarta Selatan: Ciputat Pers, 2002), h. 49-
28
Ibid, h.50
29
Ibid, h.50

14
sebagai lingkungan belajarnya. Pesan visual yang paling sederhana,
praktis, mudah dibuat dan banyak diminati siswa pada jenjang Pendidikan
dasar adalah gambar. Disamping itu daya tarik gambar sebagai media
pengajaran bergantung kepada usia para siiswa.

Menurut Sudjana tentang bagaimana siswa belajar melalui media


gambar adalah sebagai berikut :

(1) Ilustrasi gambar merupakan perangkat pengajaran yang menarik minat


belajar siswa secara efektif.
(2) Ilustrasi gambar merupakan perangkat tingkat abstrak yang dapat
ditafsirkan berdasarkan pengalaman dimasa lalu, melalui penafsiran
kata-kata
(3) Ilustrasi gambar membantu pra siswa membaca buku pelajaran
terutama dalam menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi teks yang
menyertai.
(4) Dalam booklet, pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah
atau satu halaman penuh bergambar, disertai beberapa petunjuk yang
jelas.
(5) Ilustrasi gambar isinya harus diaktifkkan dengan kehidupan nyata, agar
minat para siswa menjadi efektif
(6) Ilustrasi gambar hendaknya ditata sedemikian rupa sehingga tidak
bertetangan dengan gerakan mata pengamat dan bagian-bagian yang
paling penting dari ilustri itu harus dipusatkan dibagian sebelah kiri
atas medan gambar. Dengan demikian media gambar merupakan salah
satu Teknik media pembelajaran yang efektif karena
mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas, kuat dan terpadu
melalui pengungkapan kata-kata dan gambar.

g. Langkah-langkah Pembelajaran Berhitung dengan Media


Gambar

15
Proses belajar menghitung dilaksanakan dari kongkret ke yang
abstrak, sesuai dengan penyajiannya yang didasarkan atas prinsif
mudah dan ke sulit, sederhana ke rumit, kongkrit ke abstrak,
lingkungan dari yang sempit ke luas, dari yang dekat kekehidupan
bermasyarakat yang lebih luas, berbangsa dan bernegara.
Secara teoritis, manfaat media gambar dalam pembelajaran
matematika sudah barang tentu merupakan internalisis dari
diperolehnya pengalaman langsung melalui benda-benda tiruan, yang
merupakan wujud dari pengalaman yang paling tinggi nilainya,
sekaligus merupakan penjelasan dari konsep-konsep pelajaran
matematika yang bersifat abstrak. Selaras dengan tujuan pemanfaatan
gambar yakni untuk menyerdahanakan media gambar akan membantu
siswa dlam memahami materi pelajaran.
Daya imajinasi atau citra anak didik dapat ditimbulkan dengan
menata dan Menyusun unsur-unsur visual dalam materi pengajaran.
Dalam merancang media pengajaran perlu memperhatikan beberapa
patokan guna mempertinggi daya tarik serta motivasi belajar siswa,
antara lain :
I. METODE PENELITIAN
1. PENDEKATAN DAN JENIS PENDEKATAN
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan
jenis penelitian field research (pendekatan lapangan).
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di MI Ibnu Umar Balikpapan.
3. Sumber Data
Sumber data utama pada penelitian ini adalah, angket/kuesioner, hasil tes Pre-test
dan Post-test dan penunjang lainnya berupa foto, dokumentasi dan catatan tertulis.
4. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa MI Ibnu Umar Balikpapan
b. Objek Penelitian

16
Objek Penelitian ini adalah pengaruh penggunaan Media Gambar
5. Variable dan Definisi Oprasional Variabel
Variable penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.30 Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah variable independent dan variable dependen.
a. Variabel Independen
Sering disebut variabel stimulus, predictor, anteceden atau variabel bebas,
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen.31 Variabel independent
dalam penelitian ini adalah penggunaan media gambar

Indikator penggunaan media gambar adalah:

1) Mempermudah proses pembelajaran di kelas


2) Memberikan pengalaman lebih nyata
3) Menarik perhatian siswa lebih besar
4) Menjaga relevansi antara materi dengan tujuan belajar
5) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajaran, sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
6) Keterampilan guru dalam menggunakan media yang dapat dilihat.
7) Membangun komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam
proses pembelajaran.
b. Variabel Dependen
Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuensi atau variabel
terikat. Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas.32 Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah keaktifan siswa.
Indikator keaktifan siswa adalah :
1) Kehadiran siswa
30
Prof. Dr. Sugiyono, Stastistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, Cet.27,2018),hal.2
31
Ibid, hal.4
32
Ibid, hal.4

17
2) Ketepatan waktu kehadiran siswa
3) Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran
4) Keaktifan dalam belajar kelompok
5) Keaktifan dalam berdiskusi
6) Perhatian pada saat guru memberikan penjelasan
7) Keaktifan/perhatian terhadap pendapat teman
8) Keseriusan dalam mempelajari bahan ajar
6. Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II MI Ibnu Umar
Balikpapan yang berjumlah 30 orang. Karena jumlah populasi yang kurang dari
100, maka peneliti tidak menggunakan sempel dalam penelitian ini.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner/angket, observasi
dan dokumentasi.
a. Kuesioner (Angket)
Kuesionel merupakan Teknik pengumpulan data dimana
partisipan/responden mengisi pertanyaan atau pernyataan kemudian setelah diisi
33
dengan lengkap mengembalikan kepada peneliti. angket ini berisi tentang
pernyataan yang berkaitan dengan intensitas penggunaan media gambar serta
kedisplinan siswa itu sendiri. Angket ini berisi item pernytaan dengan 4 buah
alternatif jawaban (option) yaitu :

A Aktif 4

B Cukup aktif 3

C Kurang aktif 2

D Tidak aktif 1

b. Observasi Minat Belajar

33
Ibid, hal.192

18
Menurut Larry Cristenten (2004), observasi adalah pengamatan
terhadap pola prilaku manusia dan situasi tertentu, untuk mendapatkan
informasi tentang fenomena yang diingginkan.34 Dalam penelitian ini
Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data dan kedisplinan
siswa.
c. Teknik Dokumentasi
Dalam penelitian ini Teknik dokumentasi untuk memperoleh data
dari pihak Madrasah mengenai data tentang deskritif Madrasah.
d. Tes Soal Pre-test dan Pos-test

Tes soal atau Latihan yang digunakan untuk mengukur


keterampilan, pengetahuan, sikap, inteligensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individua tau kelompok35 Tes pada umumnya digunakan
untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama sesuai dengan
tujuan Pendidikan dan pengajaran.36

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan soal-soal uraian,


menurun, dan gambar untuk mengetahui keefektivan media gambar flash
card dalam pembelajaran Matematika. Peneliti menggunakan tes pre-test
dan post-test dalam penelitiannya. Pre-test adalah tes yang diberikan
sebelum pengajaran dimulai bertujuan mengetahui sampai dimana
kemampuan siswa terhadap materi penjumlahan dan pengurangan yang
telah diajarkan. Sedangkan Post-test adalah tes yang diberikan pada saat
akhir program suatu pengajaran. Tujuan post-test adalah untuk mengetahui
sampai dimana pencampaian siswa terhadap bahan pengajaran setelah
mengalami kegiatan pembelajaran. jika hasil post-test dibandingkan
dengan hasil pre-test, maka kedua berfungsi untuk mengukur sampai
sejauh mana keefektifan pelaksanaan program pengajaran.37 Sehingga

34
Ibid, ha.196-197
35
Yatim Riyanto, Metodelogi Penelitian Pendidikan, …., h.90
36
Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar…., h.35
37
Ngalim Purwanto, prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:PT Remaja
Rosdakarya, 2012), hal.28

19
peneliti dapat mengetahui apakah kegiatan ini berhasil dengan baik atau
tidak.

8. Teknik Analisis Data

Berdasarkan penelitian dan untuk mengetahui hubungan adanya variabel X


(dependen/terkait “hasil”) dangan variabel Y (independent/bebas “gambar) dalam
pembelajaran matematoika di MI Ibnu Umar, maka peneliti melakukan uji regresi
Linear Sederhana. Menurut Sugiono (2017), regresi linear sderhana didasari pada
hubungan fungsional atau kausal satu variabel independent dengan satu variabel
dependen.

Adapun presamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut :

Ŷ=a=bX

Dimana :

y = penjumlahan dan pengurangan

a = konstantan intersepsi

b = koeisien

x = pengaruh penggunaan Media Gambar

20
dengan kata lain model regrasi dapat dipakai untuk mengetahui pengaruh
penggunaan media gambar terhadapat penjumlahan dan pengurangan siswa.

Dalam proses data, peneliti menggunakan bantuan perangkat kompoter


melalui program SPSS (Staticial Program Society Science) for Windows. SPSS
merupakan salah satu program computer yang digunakan dalam mengolah data
statistic.

J. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini, penulis menggunakan sistematika penulisan (tahapan)


yang merupakan gambaran umum dari skripsi sebagai berikut :

BAB I pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, Identifikasi


masalah, batasan masalah, alas an pemilihan judul, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian.

BAB II kajian Pustaka yang berisi landasan teori untuk mengawali data
yang telah disajikan yang berkenaan dengan pengguna Media
Gambar.

BAB III Metode penelitian menguraikan tentang metode yang digunakan

dalam penelitian, diantaranya berupa jenis penelitian, populasi dan


sampel penelitian, data dan sumber data, Teknik pengumpulan
data, instrument penelitian serta pengolongan dan analisis data.

BAB IV Memuat hasil penelitian yang berisi tentang deskritif singkat


keadaan objek, penyajian data, analisis dan data temuan peneliti.

BAB V penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran serta daftar

Pustaka.

21
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

Muhibbin, Syah, 2010, Pendidikan berasal dari kata didik. Jurnal Universitas

Muhammadiyah Purwoerto (UMP). Purwokerto

Soemanto, Wasty.2008, Pendidikan Wiraswasta, Jakarta : Bumi Aksara

Citrawulani, Pengertian Hakekat Matematika, diakses pada 27 Juli 2018 dengan

alamat http://citrawulani.wordpress.com/mata-pelajaran/geografi/pengertian-

matematika-secara-umum/

Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran

Matematika(Bandung: Alfabeta, 2016), h. 2

Oemar Hamalik,Kurikulum dan Pembelajaran(Jakarta: Bumi Aksara, 2011),h. 17

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006), h.91

Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika

(Bandung: Alfabeta, 2016), h. 29

Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika

(Bandung: Alfabeta, 2016), h.2

Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika

(Bandung: Alfabeta, 2016), h.3

Soedjadi R, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia (Jakart: Depdiknas, 2000),

h. 11.

Hamzah B.Uno, Model Pembelajaran (Jakarta: Aksara, 2009), h. 130-131

Antonius Cahya Prihandoko, Memahami Konsep Matematika secara Benar dan

Menyajikannya secara Menarik (2016).

22
Heruman, Model Pembelajaran Matematika (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2007), h. 2-

Heruman, Model Pembelajaran Matematika (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2007), h.1

Chaplin. 1997. Pengertian Kemampuan. (htt://digilip.petra.ac.id). Diakses Rabu

21 Oktober 2011 Pukul 19.30.

Aisyah, Nyimas, dkk,Pengembangan Pembelajaran Matematika, 2012

PoerwadarmintaW.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi ke Tiga (Jakarta:

Balai Pustaka, 2006), h. 35.

PoerwadarmintaW.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi ke Tiga (Jakarta:

Balai Pustaka, 2006), h.37

Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), h.1.

Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta,

2006), h. 120

Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006),

h. 6

Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika

(Bandung: Alfabeta, 2016), h. 8

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004), h. 15.

Oemar Hamalik, Media Pendidikan (Bandung: Alumni, 2011), h. 67

Asnawir & Bayiruddin, Media Pembelajaran (Jakarta Selatan: Ciputat Pers,

2002), h. 49-

23
Asnawir & Bayiruddin, Media Pembelajaran (Jakarta Selatan: Ciputat Pers,

2002), h. 50

Asnawir & Bayiruddin, Media Pembelajaran (Jakarta Selatan: Ciputat Pers,

2002), h. 50

Prof. Dr. Sugiyono, Stastistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,

Cet.27,2018),hal.2

Prof. Dr. Sugiyono, Stastistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,

Cet.27,2018),hal 4

Prof. Dr. Sugiyono, Stastistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,

Cet.27,2018),hal 4

Prof. Dr. Sugiyono, Stastistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,

Cet.27,2018),hal 192

Prof. Dr. Sugiyono, Stastistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,

Cet.27,2018),hal 196-197

24

Anda mungkin juga menyukai