Anda di halaman 1dari 54

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MELAFALKAN DAN MENGANALISIS MAKNA


MUFRODAT PADA MATERI PERALATAN SEKOLAH SISWA KELAS
VII MTs DARUL HUDA TAHUN PELAJARAN 2020/2021

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Diajukan sebagai Syarat untuk Mengikuti Uji Kinerja


pada Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan bagi Guru Madrasah
LPTK UIN Sunan Ampel Surabaya
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:
Nur Lailatul Maftukhah, M.Pd.I
KELAS : 3A

TAHUN 2022

2
LEMBAR PENGESAHAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)

Judul

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN


KEMAMPUAN MELAFALKAN DAN MENGANALISIS MAKNA MUFRODAT
PADA MATERI PERALATAN SEKOLAH SISWA KELAS VII MTs DARUL
HUDA TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Disusun oleh :

NUR LAILATUL MAFTUKHAH, M.Pd.I

Disahkan oleh :

Mengetahui:
Kepala MTs. Darul Huda Jabon,

MUHAIMIN, S.Pd

3
DAFTAR ISI
Cover
Halaman Judul : ............................................................................................................... 2
Daftar Isi .......................................................................................................................... 3
Bab I . PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 5
1.3 Tindakan Yang dipilih .......................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
1.5 Lingkup Penelitian................................................................................ 6
1.6 Signifikansi Penelitian ........................................................................... 6
Bab II. KAJIAN TEORI
2.1 Metode Gambar ..................................................................................... 9
2.2 Mufrodat : ............................................................................................. 16
2.3 Peralatan Sekolah : ............................................................................... 27
Bab III. PROSEDUR PENELTIAN
3.1. Setting Penelitian Dan Karakteristik Subyek Penelitian...................... 28
3.2 Variabel yang diselidiki ........................................................................ 28
3.3 Rencana Tindakan : .............................................................................. 31
3.4 Data Dan Cara Pengumpulannya .......................................................... 33
3.5 Indikator Kinerja : ................................................................................ 34
3.6 Tim Peneliti Dan Tugasnya : ................................................................ 34
Daftar Pustaka : ............................................................................................................ 35

4
BAB I . PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses yang kompleks


karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Jika proses
belajar mengajar dilakukan secara formal di lingkungan sekolah, maka
interaksi yang terjadi selama proses tersebut dipengaruhi oleh lingkungan
yang terdiri atas peserta didik, pendidik, bahan atau materi pelajaran, serta
berbagai sumber belajar dan fasilitas pendukung lainnya. Proses belajar
merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi selalu melibatkan
tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (pendidik),
komponen penerima pesan(peserta didik), dan komponen pesan itu sendiri
yang biasanya berupa materi pelajaran.

Dalam kegiatan belajar mengajar seringkali terjadi kegagalan


komunikasi. Artinya, pesan atau materi pelajaran yang disampaikan oleh
pendidik tidak dapat diterima peserta didik secara optimal, yaitu tidak
seluruhmateri pelajaran dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik. Pada
beberapakasus yang terjadi lebih parah lagi, yaitu peserta didik tidak dapat
menangkap seluruh materi pelajaran yang disampaikan. Jika hal ini terjadi
maka, tujuan kegiatan belajar mengajar tidak dapat tercapai. Untuk
menghindari hal tersebut pendidik harus melakukan upaya-upaya
pembaharuan dalam menyusun rencana pembelajaran. Salah satu upaya
yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan berbagai media pembelajaran.

Persoalan umum yang sering terjadi di MTs adalah pelajaran bahasa


arab kurang diminati siswa karena car penyampaian materi bahasa arab yang
monoton dan kurang menarik perhatian peserta didik. Materi bahasa arab
yang terdiri dari huruf arab yang terkadang tanpa harokat sering kali
membuat peserta didik kesulitan dalam memahami materi pelajaran bahasa
arab, sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran bahasa arab.

5
Berdasarkan observasi awal diketahui bahwa penyebab rendahnya
kemampuan peserta didik memahami materi peralatan sekolah adalah faktor
dari peserta didik sendiri yaitu kurangnya minat dan perhatian pada
pelajaran. Faktor internal dari peserta didik adalah karena mereka cenderung
kurang dapat melafazkan mufrodat peralatan sekolah, mengingat dan
menganalisis makna mufrodat peralatan sekolah, maupun menulis mufrodat
tentang peralatan sekolah. Hal ini menyebabkan peserta didik kurang
berminat terhadap pembelajaran karena mereka merasa sulit.

Melihat dari fenomena tersebut maka harus ada inovasi pembelajaran.


Guru tidak boleh hanya menggunkana metode konvensional berupa
ceramah, tetapi guru harusmenggunakan cara dan media yang unik, menarik
dan mudah diterapkan secara efektif untuk menumbuhkan minat peserta
didik dalam pembelajaran sehinga mereka akan mudah memahami dan
mengingat apa yg telah mereka pelajari.

Salah satu metode yang dapat digunakan guru adalah metode gambar.
Karena gambar dapat melejitkan daya imajinasi serta memunculkan hal-hal
tersembunyi yang disimpan dalam diri seseorang sehingga ia akan
mengingat kembali terhadap sesuatu. Karena pada hakikatnya semua orang
baik dari usia dini maupun dewasa suka gambar. Metode gambar dapat
diterapkan dalam pembelajaran dengan cara merubah materi pelajaran
menjadi gambar yang kemudian dapat difahami siswa. Dengan metode
gambar dirasa cukup efektif untuk membuat pembelajaran terasa ringan dan
menyenangkan karena aktifitas pembelajaran dilakukan dengan cara
mengsmati sehingga siswa tidak akan merasa bosan dan mengantuk, tetapi
akan lebih tertarik, bersemangat dalam memperhatikan pembelajaran, serta
berani aktif saat proses pembelajaran.

Hal inilah yang melatarbelakangi peneliti memilih judul “Penggunaan


Media Gambar Dalam Meningkatkan Kemampuan Melafalkan Dan
Menganalisis Makna Mufrodat Pada Materi Peralatan Sekolah Siswa Kelas

6
VII MTs Darul Huda Tahun Pelajaran 2020/2021”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah Penggunaan Media Gambar Dalam Meningkatkan
Kemampuan melafalkan dan Menganalisis Makna Mufrodat Pada Materi
Peralatan Sekolah Siswa Kelas VII MTs Darul Huda Tahun Pelajaran
2020/2021 ?
2. Apakah Penggunaan Media Gambar dapat Meningkatkan Kemampuan
melafalkan dan Menganalisis Makna Mufrodat Pada Materi Peralatan
Sekolah Siswa Kelas VII MTs Darul Huda Tahun Pelajaran 2020/2021 ?

C. Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan Penelitian ini adalah :
1. Untuk Mengetahui Bagaimanakah Penggunaan Media Gambar Dalam
MeningkatkanKemampuan Melafalkan Dan Menganalisis Mufrodat Pada
Materi Peralatan Sekolah Siswa Kelas VII MTs Darul Huda Tahun
Pelajaran 2020/2021
2. Untuk Mengetahui apakah Penggunaan Media Gambar Dapat
MeningkatkanKemampuan Melafalkan Dan Menganalisis Mufrodat Pada
Materi Peralatan Sekolah Siswa Kelas VII MTs Darul Huda Tahun
Pelajaran 2020/2021

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Sebagai acuan dalam upaya meningkatkan kualitas belajar mengajar bidang
studi pendidikan agama islam.

2. Bagi Guru Bidang Studi Bahasa Arab


Sebagai bahan acuan dan memberikan alternatif dalam mengunakan media

7
pembelajaran pada bidang studi Bahasa Arab.

3. Dapat dijadikan bahan referensi, gambaran serta acuan dalam


penggunaanmedia pembelajaran.

E. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, peneliti akan
memberikan batasan masalah pada kemampuan menganalisis arti dan
melafalkan Mufrodat pada materi peralatan sekolah dengan menggunakan
media pembelajaran gambar di kelas VII MTs Darul Huda.

F. Definisi Operasional
Peneliti mengambil judul ““Penggunaan Media Gambar Dalam
Meningkatkan Kemampuan Melafalkan Dan Menganalisis Makna Mufrodat
Pada Materi Peralatan Sekolah Siswa Kelas VII MTs Darul Huda ”
Maka untuk memperjelas istilah pengertian judul tersebut perlu kita jelaskan
istilah-istilah kata sebagai berikut:

1. Metode gambar
Menurut ( Hermawan, 2007 ) mengemukakan bahwa “Media
Audio Visual adalah media intruksional modern yang sesuai dengan
perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi )
meliputi media yang dapat dilihat dan didengar.

2. Analisis
Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti
mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan
dikelompokan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya
dan ditafsir maknannya. (Wirahadi).

3. Mufrodat Peralatan Sekolah


Dalam mempelajari bahasa ada beberapa unsur yang juga wajib
dipelajari untuk mendapatkan hasil atau tujuan yang ingin dicapai. Salah

8
satu unsur bahasa tersebut adalah mufrodat atau kosakata. Mufrodat
merupakan unsur penting dalam bahasa selain qowaid, karena mufrodat
merupakan elemen utama seseorang untuk bisa bertutur kata sesuai bahasa
yang diinginkan. Maka dalam mempelajari bahasa arab mufrodat juga hal
penting yang perlu dikuasai oleh siswa. Dalam materi peralatan sekolah
ada beberapa mufrodat yang harus difahami siswa baik dari segi pelafalan,
pemaknaan maupun penulisan.

G. Kerangka Pemikiran
Rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa khususnya pada
pembelajaran Bahasa Arab disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) siswa
kurang beraktivitas pada pembelajaran. Sebagian besar siswa menyatakan
bahwa pembelajaran Bahasa Arab merupakan materi yang kurang
menyenangkan karena tidak memahami makna kalimat dan cukup sulit
dilafdzkan maupun dihafalkan; (2) guru mengalami kesulitan untuk
membangkitkan aktivitas siswa; (3) sebagian besar siswa mengalami
kesulitan dan tampak takut untuk mengungkapkan pendapat serta siswa
kurang aktif dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung; (4) guru
mengalami kesulitan untuk menemukan alternatif metode pembelajaran yang
tepat untuk mengajarkan Bahasa Arab. Maka dibutuhkan solusi untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Upaya yang dilakukan adalah dengan
menerapkan media Audio-Visual dalam pembelajaran Bahasa Arab. Menurut
( Hermawan, 2007 ) mengemukakan bahwa “Media Audio Visual adalah
media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman
(kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ) meliputi media yang dapat
dilihat dan didengar.

9
BAB II. KAJIAN TEORI

A. Metode Pembelajaran Gambar

1. Pengertian Metode Pembelajaran Gambar

Media berasal dari bahasa latin”medius” yang secara harfiah berarti tengah,
perantara atau pengantar. Sedangkan dalam bahasa Arab media berasal dari kata
wasāil yang artinya pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.10
Rossi dan Breidle dalam Wina Sanjaya,11 mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai
tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya.
Rudi Bretz, dalam Arif Sadiman,12 mengidentifikasi ciri utama dari media
menjadi tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak. Sedangkan Gagne
mengemumakan 7 macam pengelompokan media yaitu: benda untuk
didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, media gambar diam, media
gambar bergerak, film bersuara dan mesin belajar. Media gambar sangat efektif
digunakan dalam pembelajaran khususnya dalam mengembangkan kemampuan
berbahasa karena media gambar mempunyai beberapa kelebihan diantaranya
yaitu: a) Bersifat kongkrit, gambar realistis menunjukkan pokok-pokok masalah
dibandingkan dengan media verbal semata; b) Dapat mengatasi batas ruang dan
waktu; c) Dapat memperjelas suatu masalah; d) Dapat mengatasi keterbatasan
pengamatan, karena dapat menghadirkan hal-hal yang tidak dapat ditangkap oleh
panca indera; e) Murah dan mudah didapat.13 Pengertian gambar adalah segala
sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan
perasaan atau pikiran.

Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu


yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang
berlangsung antara pendidik dengan siswa.14 Dengan demikian media gambar
adalah suatu gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran yang berfungsi untuk
menyampaikan pesan dari guru kepada siswa.

25
2. Manfaat Metode Gambar

Menurut Bonnie dan John (dalam Prasetya, 2010:22) terdapat


manfaat dari metode menyanyi yaitu membantu mencapai kemampuan
dalam pengembangan daya pikir, membantu menyalurkan emosi seperti
senang atau sedih melalui isi syair lagu/nyanyian, dan membantu
menambah perbendaharaan kata baru melalui syair lagu/nyanyian.
Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa diambil dari anak gambar
antara lain:
a) melatih motorik kasar.
b) membentuk rasa percaya diri anak
c) menemukan bakat anak
d) melatih kognitif dan perkembangan bahasa anak.
e) Membantu anak untuk mendengarkan, menginngat,
menghafalkan menintegrasikan dan menghasilkan suara bahasa
f) Meningkatkan kemampuan berbahasa anak termasuk
perbendaharaan kata kemampuan berekspresi dan kelancaran komunikasi.
g) Menyediakan cara berkomunikasi verbal sebagai jembatan
penghantar yang membantu anak-anak mengembangkan kosakata serta
mempelajari cara-cara baru untuk mengekspresikan.
Gambar tentu saja tidak bisa lepas dari kata dan kalimat yang harus
diucapkan. Dengan gambar dapat melatih peningkatan kosa kata dan juga
ingatan memori otak anak. Manfaat dari kegiatan (gambar antara lain
menurunkan hormon-hormon yang berhubungan dengan stress karena
menjadikan pikiran kita lebih segar.
3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Gambar
Selain metode gambar memiliki manfaat yang penting bagi siswa,
metode ini juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari metode
menyanyi yaitu mampu membantu siswa untuk mengembangkan,
memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif
atau pengenalan siswa. Disamping itu, metode menyanyi dapat membangkitkan
semangat kegairahan belajar para siswa, memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing,
25
serta mampu mengarahkan cara belajar siswa, sehingga lebih memiliki motivasi
yang kuat untuk belajar lebih giat (Masykur, 2004:69).
Menurut Musbikin (dalam Prasetya, 2010:22) menyanuyi memiliki
kelebihan antara lain:
a. Dapat merangsang iamjinasi didik
b. Dapat memicu kreatifitas
c. Memberi stimulus yang cukup kuat terhadap otak sehingga
mendorongkognitif anak dengan cepat.
Sedangkan kelemahan metode menyanyi adalah siswa ditekankan harus
memiliki kesiapan dan kematangan mental untuk belajar, siswa harus berani
berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik. Metode ini
hanya mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan
perkembangan atau pembentukan sikap dan keterampilan, dan apabila kelas
terlalu besar, metode ini kurang efektif digunakan, dan metode ini tidak
memberikan kesempatan untuk berfikir secara kreatif (Masykur, 2004:74).
Tidak selalu metode pembelajaran, misal metode menyanyi yang
diterapkan di kelas besar kurang efektif seperti halnya pendapat Usman
(2003:97) menyatakan bahwa selama guru mampu menciptakan suasana belajar
yang kondusif dan menyenangkan di kelas, menguasai teknik-teknik dan materi
pembelajaran, memotivasi siswa untuk belajar dan membuat belajar lebih
menarik, mempertahankan kondisi kelas, dan menciptakan suasana yang dapat
menumbuhkan gairah belajar siswa, metode pembelajaran yang diterapkan
pendidik diruang besar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Namun,
dengan menerapkan metode yang bervariasi yaitu metode menyanyi, siswa akan
bersemangat dan termotivasi untuk belajar.

B. Kosakata Bahasa Arab (Mufradat)

1. Pengertian Mufradat
Kosakata dalam bahasa Arab atau yang disebut dengan mufradat,
merupakan himpunan kata-kata atau khazanah kata yang diketahui oleh
seseorang atau etinitas lain yang merupakan bagian dari bahasa tertentu.
Dalam bahasa inggris kosakata disebut dengan vocabulary. Kosakata
juga dapat diartikan sebagai himpunan kata-kata yang dimengerti
25
oleh orang tersebut dan kemungkinan akan digunakannya untuk
menyusun kalimat baru. Kosakata merupakan salah satu dari tiga unsur
bahasa yang harus dikuasai, kosakata ini digunakan dalam bahasa tulis
maupun bahasa lisan, dan merupakan salah satu alat untuk
mengembangkan kemampuan berbahasa Arab seseorang.25
Menurut Al-khauli dan Mahmud Ali dalam yang dikutip oleh
Syaiful dalam bukunya, kosakata merupakan kumpulan kata-kata
tertentu yang akan membentuk bahasa. Kata adalah bagian terkecil
dari bahasa yang sifatnyabebas. Pengertian ini membedakan antara kata
dengan morfem. Morfemadalah satuan bahasa terkecil yang tidak bisa
dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil yang maknanya relatif
stabil. Maka kata terdiri dari morfem-morfem, misalnya kata mu’allim (
‫ )معلم‬dalam bahasa arab terdiri dari satu morfem. Sedangkan kata al-
muallim (‫ )معلم‬mempunyai dua morfem yatu ‫ ا ل‬dan ‫ معلم‬. Adapun kata
yang terdiri dari tiga morfem adalah kata yang terbentuk dari morfem-
morfem dimana masing-masing morfem morfemmemiliki arti khusus.
Misalnya kata al-mu’allimun (‫ )ال م عل م و ن‬yang terdiri
dari tiga morfem yaitu dan ‫ال‬, ‫معلمو ن‬

2. Tujuan Pembelajaran Mufradat


Tujuan umum pembelajaran kosakata (mufradat) bahasa arab
adalah sebagai berikut:
a) Memperkenalkan kosakata baru kepada siswa, baik melalui
bacaan maupun fahm al-masmu’
b) Melatih siswa untuk dapat melafalkan kosakata itu dengan
baik dan benar, karena pelafalan yang baik dan benar
mengantarkan kepada kemahiran berbicara dan membaca
secara baik dan benar
c) Memahami makna kosakata, baik secara denotasi atau
leksikal maupun ketika digunakan dalam konteks kalimat
tertentu.
d) Mampu mengapresiasi dan memfungsikan mufradat itu dalam

25
berekspresilisan maupun tulisan sesuai dengan konteksnya.27
3. Strategi Pembelajaran Mufradat
a) Strategi pembelajaran kosakata tingkat dasar (mubtadi’)
Pada tingakat dasar, pengajar dapat menggunakan beberapa
strategi di bawah ini.
• Mmenggunakan nyanyian/lagu. Melalui nyanyian/lagu ini
diharapkan dapat menghilangkan kejenuhan siswa pada saat
belajar dan memberikan kesenangan agar dapat meningkatkan
penguasaan mufradat atau menambah perbendaharaan
mufradat
• Menunjukkan benda yang dimaksud seperti mendatangkan
sampelnya atau benda aslinya.
• Meminta siswa membaca berulang kali.
• Mendengarkan dan menirukan bacaan dan mengulang-ulang
bacaan serta menulisnya sampai siswa benar-benar paham dan
menguasainya.28
b) Strategi pembelajaran kosakata tingkat menengah (mutawassid)

Beberapa strategi yang dapat digunakan pada


pembelajarankosakata tingkat menengah antara lain:
• Menggunakan peragaan tubuh, guru dapat menunjukkan
makna katadengan memperagakannya.
• Menulis kata-kata, penguasaan kosakata siswa akan sangat
terbantujika siswa diminta untuk menulisnya.
• Dengan bermain peran.
• Memberikan padanan kata-kata (sinonim)
• Memberi lawan kata (antonim)
• Memberi asosiasi makna
• Guru menyebutkan akar kata dan devariasinya (kata yang
mengalami perubahan), hal ini dapat membantu siswa
memahami kosakata sesuai dengan perubahan kalimatnya.29

25
c) Strategi pembelajaran kosakata tingkat lanjut (mutaqaddim)
Strategi yang dapat digunakan pada pembelajaran kosakata
bahasa Arab tingkat lanjut ini antara lain:
• Menjelaskan makna kata dengan menjelaskan maksudnya.
• Mencari makna kata dalam kamus
• Mengacak mufradat agar menjadi susunan kata yang benar
• Meletakkan kata dalam kalimat
• Memberikan harakat pada kata30
4. Metode Pengajaran Mufradat
Berikut ini beberapa metode yang dapat digunakan
dalammengajarkan mufradat kepada siswa, diantaranya:
a) Memberikan contoh (namdzij)
Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan memberi contoh,
atau menunjukkan sebuah benda yang memiliki kesesuaian arti
dengan kata baru yang dimaksud.
b) Dramatisasi (tamtsil al-ma’na)
Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan melakukan
praktek, atau mendramatisasi arti kata yang dimaksud. Seperti ketika
menjelaskan kata kataba, sang guru lalu menggerakkan tangannya
seperti orang menulis.
c) Barmain peran (la’b-l-dawr)
Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan mengambil peran
orang lain, atau meminta siswa berperan sesuai dengan yang
diinginkan. Misalkan, guru berperan menjadi pasien yang sakit perut,
lalu diperiksa seorang dokter.
d) Menyebutkan antonim (mutadladat)
Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan cara menyebutkan
lawan katanya, seperti menyebutkan kata barid untuk kata har.
Guru dapat menjelaskan arti kosakata baru dengan kata lain yang
berlawanan, asalkan kata tersebut sudah dimengerti siswa atau telah
disampaikan sebelumnya.

25
e) Menyebutkan sinonim (mutaradifat)
Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan cara menyebutkan
padanan katanya, seperti menjelaskan arti kata mawla dengan
menyebutkan kata sayyid asalkan kata tersebut sedah dimengerti
siswa atau telah disampaikan sebelumnya.
f) Memberikan asosiasi (tada’iy-l-ma’ani)
Guru menjelaskan arti kosa kata baru dengan cara membuatkan
asosiasi makna, maksudnya menjelaskan dengan menampilkan kata-
kata lain yang mengacu pada makna yang diinginkan. Seperti
menyebutkan kata zawj, zawjat, awlad, untuk menjelaskan arti kata
ailah.
g) Menyebutkan asal-usul kata (musytaqat)
Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan menjelaskan asal-
usul kata. Misalnya, ketika menjelaskan makna mashadirat guru
dapatmenyebutkan asal-usul kata tersebut dengan menyebutkan kata
shadara, shadr, mashdar, dan seterusnya.
h) Menjelaskan maksudnya (al-murad biha)
Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan menerangkan
maksudnya. Beberapa kosakata baru terkadang dapat dijelaskan
artinya dengan memberikan uraian beberapa kalimat yang mengacu
pada makna yang dimaksud.
i) Mengulang-ulang bacaan (takrir-l-qiraah)
Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan memimpin atau
meminta siswa membaca kembali berulang-ulang kosakata baru
dengan rangkaian kalimat yang ada dalam teks, sehingga sampai
ditemukan makna yang terkandung sasuai konteks kalimatnya.
j) Mencari dalam kamus (taftisy-l-ma’ajim)
Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan mengajak
bersama- sama atau sendirian memeriksa arti kosakata baru tersebut
dalam kamus. Cara semacam ini lebih cocok untuk digunakan bagi
siswa mutawashshithatau mutaqaddiim.

25
k) Menerjemahkan langsung (tarjamah fauriyyah)
Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan secara langsung
menerjemahkannya ke dalam bahasa yang digunakan siswa (bahasa
pertama). Cara ini hendaknya menjadi pilihan terakhir dalam
menjelaskanmakna kosakata baru31
l) Mengulang-ulang bacaan
m) Penggunaan bahasa pengantar
Dalam menjelaskan arti mufradat pengajar memberikan kata-kata
baru berbahasa Arab kemudian menerangkannya dengan bahasa
pengantar, misalnya bahasa Inggris. Kemudian siswa diminta untuk
mengulang- ulang kata-kata berbahasa Arab tersebut beserta artinya
dengan bahasa Inggris secara bersama-sama.
n) Mendengarkan serta menirukan
Dalam mengajarkan kosakata baru pengajar mengucapkan kosakata
tersebut kemudian siswa menirukannya setelah pengajar selesai
mengucapkan.
o) Meletakkan kata dalam kalimat
p) Setelah mengajarkan kosakata baru, guru harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut: mengajarkan pengucapannya,
mengajarkan artinya, mengajarkan penulisannya, mengajarkan
bacaannya, dan mengajarkan penggunaannya dalam kalimat
q) Permainan (game)
Pengajaran kosakata dengan game ini dapat menggunakan kartu,
CD, teka-teki/tebakan (imathah) dan juga bisa dengan permainan
dengan menggunakan alat teknologi lainnya.32
5. Evaluasi Pembelajaran Kosakata Bahasa Arab
Mufradat sebagai salah satu bagian penting dari komponen
bahasa, baik penggunaan bahasa secara lisan maupun secara tertulis, dan
merupakan salah satu basis pengembangan kemampuan berbahasa Arab.
Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan berbahasa seseorang,
terutama pada tingkat pendidikan diperlukan adanya tes yang mampu

25
menguji kemampuan tersebut. Tes mufradat merupakan jenis tes yang
berkaitan dengan penguasaan makna kosakata bahasa Arab, di samping
kekemampuan menggunakannya pada konteks atau tempat yang tepat
dalam suatu wacana bahasa Arab.
Adapun bentuk tes mufradat bahasa Arab yang dapat digunakan
diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Menyebutkan pengertian kata yang dimaksud
Guru dapat meminta siswa memberikan pengertian atau
definisiterhadap kosakata yang ditanyakan pada tes.
b) Melengkapi kalimat (takmilah)
Siswa dapat diminta untuk melengkapi kalimat dengan kata
yang sesuai. Bentuk tes semacam ini biasa terdapat pada tes pilihan
ganda maupun tes uraian.
c) Menyebutkan padanan kata
Siswa diminta untuk menyebutkan kata lain yang memiliki
makna yang sama dengan kosakata yang dimaksud. 33
C. PERALATAN SEKOLAH

Peralatan sekolah merupakan suatu barang-barang yang digunakan untuk


menyelesaikan aktivitas siswa di Sekolah. Berbagai jenis kegiatan pasti
membutuhkan peralatan untuk menunjang kegiatannya. Tak ketinggalan, anak
sekolah juga membutuhkan barang untuk dijadikan sarana belajar mereka.
Tentu saja, semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin banyak peralatan
yang mereka butuhkan. Manfaat daftar ini adalah akan memudahkan Anda
dalam mengurai pengeluaran terutama untuk pendidikan, melakukan persiapan
lebih awal agar tidak terkesan terburu-buru dan tentunya meminimalisir
kekurangan anggaran untuk perlengkapan sekolah.
Daftar perlengkapan peralatan sekolah untuk orang tua yang sibuk
dengan berbagai kegiatan. Biasanya, anak-anak mereka akan membuat daftar
untuk meminta dana dari orang tua mereka. Orang tua juga merasa terbantu
karena daftar perbekalan akan mengingatkan mereka akan kebutuhan anak-anak
mereka yang harus mereka penuhi. Namun ada juga beberapa orang tua yang

25
membuat daftar tersebut demi memberikan fasilitas terbaik untuk pendidikan
anaknya. Sehingga mereka memiliki persiapan yang baik untuk membentuk
anak-anaknya sebagai individu yang cerdas dalam pendidikannya. Berikut
perlengkapan yang dibutuhkan saat masuk sekolah.
Peralatan Sekolah Untuk Anak-Anak

1. Perlengkapan anak TK
Bagi anak-anak yang baru mengenal dunia sekolah, seperti anak TK,
biasanya membutuhkan peralatan yang dapat menunjang kreativitas. Perlengkapan
tersebut dimaksudkan agar anak merasa nyaman saat memulai bangku pendidikan
dan tidak menimbulkan kebosanan pada dirinya. Sederhananya, agar anak senang
belajar.
Perlengkapan sekolah yang dibutuhkan anak TK, misalnya; buku
mewarnai, buku kotak besar, pensil warna, krayon, buku gambar, pensil,
penghapus, penggaris, mainan yang membantu kreativitas (puzzle, kertas lipat,
mainan berupa angka atau huruf), meja belajar warna-warni, tas, sepatu seragam
sekolah dan lain-lain.
2. Perlengkapan sekolah dasar
Untuk anak usia 6-7 tahun biasanya sudah duduk di bangku sekolah
dasar. Perlengkapan yang mereka butuhkan sedikit berbeda dengan anak-anak
berusia 5 tahun ke bawah. Anak-anak ini telah belajar dengan sistem formal.
Perlengkapan tersebut antara lain: beberapa set seragam sekolah, tas, sepatu, alat
tulis (pensil, penghapus, penggaris, pulpen, tempat pensil, pensil warna, spidol),
buku penunjang atau buku kemasan.
3. Perlengkapan sekolah menengah
Anak-anak yang duduk di bangku sekolah menengah pertama tentunya
membutuhkan banyak sekali kebutuhan. Peralatan yang dibutuhkan untuk
mendukung pendidikan mereka sudah mulai rumit. Namun, ada perlengkapan
lain yang mereka butuhkan setidaknya saat mengerjakan pekerjaan rumah yang
diberikan oleh guru di sekolah. Di era modern ini, suka atau tidak suka, sistem
pengajaran selalu melibatkan internet. Jadi, Anda harus memiliki komputer dan
modem untuk memudahkan anak Anda mengakses pelajarannya.

25
4. Perlengkapan anak SMA
Perlengkapan anak sekolah untuk anak SMA tidak jauh berbeda dengan
untuk anak SMP. Perlengkapan dasar seperti seragam, tas, sepatu, alat tulis
sudah menjadi hal yang lumrah bagi mereka. Sekarang, sebagian besar siswa
SMA sudah memiliki laptop dan modem untuk memudahkan mereka mengakses
pelajaran. Belum lagi jika anak Anda pergi ke sekolah jarak jauh, Anda juga
harus memikirkan transportasi atau kost.
5. Perlengkapan anak kuliah
Mahasiswa biasanya identik dengan kata jor-joran atau boros karena
kebutuhannya memang banyak, tidak hanya soal belajar tapi juga bertahan hidup
jika berada di kost. Oleh karena itu, sebagian orang tua terkadang tidak
mengizinkan anaknya untuk kuliah karena membayangkan kebutuhannya yang
banyak tentu membutuhkan anggaran yang besar.
Perlengkapan anak kuliah tidak hanya pakaian, tas, sepatu, alat tulis,
buku penunjang atau laptop, tetapi juga biaya praktik atau biaya studi banding.
Belum lagi biaya kost, survival, barang-barang lainnya yang menghiasi kamar
kost mereka.
Belajar Bahasa arab merupakan sesuatu kelebihan bagi kita, karena
adanya niat belajar bahasa arab, merupakan suatu rahmat dan anugerah bagi kita
sekeluarga. Memahami Bahasa arab membuat kita lebih mudah untuk mengerti
arti Al Qur’an dan Al Hadits, sebagai sebuah pedoman bagi umat islam agar
tidak tersesat menjalani kehidupan di dunia.

Kosakata di atas sebaiknya anda hafalkan dan anda terapkan di dalam


kegiatan anda sehari-hari. Karena itu anda harus merangkai kosa kata di atas di
dalam sebuah kami, Semakin anda sering menghafalnya dan mempraktekannya
maka semakin mudah bagi anda untuk mempelajari Bahasa arab.

25
BAB III. PROSEDUR PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian


3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
di MTs Darul Huda Jabon Kabupaten Sidoarjo. Alasan pemilihan tempat
penelitian ini karena menurut peneliti bahwa lokasi tersebut dapat dijangkau
oleh peneliti baik dalam hal waktu, dan biaya serta mudah memperoleh izin
serta adanya masalah pembelajaran menentukan kata sukar dalam teks bacaan
yang perlu dipecahkan.

3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian


Karakteristik subyek penelitian yang akan digunakan dalam pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VII MTs Darul Huda Jabon
Sidoarjo, dengan jumlah 30 orang terdiri dari siswa laki-laki 13 orang dan
perempuan 17 orang. Subyek yang akan diteliti berasal dari latar belakang
keluarga yang berbeda-beda.

3.2 Variabel Penelitian


Variabel penelitian yang menjadi titik sasaran untuk menjawab
permasalahan penelitian ini meliputi variabel input, variabel proses, variabel
output.
Adapun indikator dari setiap variabel tersebut akan dijelaskan seperti
dibawah ini:
3.2.1 Variabel Input
Variabel input yaitu menyangkut perlakuan yang diberikan kepada siswa
MTs Darul Huda Jabon Sidoarjo terkait dengan peningkatan kemampuan siswa
melafalkan dan menganalisis makna mufrodat dengan metode gambar, sumber
belajar yang dipergunakan, prosedur evaluasi dan alat-alat pendukung

25
yang akan diuraikan sebagi berikut:
a. Siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII MTs
Darul Huda Jabon Sidoarjo.
b. Guru yang bertindak sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran di kelas
dalam meningkatkan kemampuan melafalkan dan menganalisis
mufrodat adalah peneliti sendiri.
c. Bahan ajar yang digunakan adalah materi pelajaran bahasa Arab kelas
VII semester I dengan materi Peralatan sekolah.
d. Sumber belajar adalah materi tertulis yang terdapat pada buku yang
berjudul ”Bahasa Arab MTs” untuk MTs kelas VII Penerbit kemenag.
e. Prosedur evaluasi yang dilakukan adalah tes tertulis berdasarkan aspek
yang diamati.
f. Lingkungan belajar berupa keadaan gedung kelas yang kondusif untuk
pembelajaran.
3.2.2 Variabel Proses
Yaitu menyangkut proses pelaksanaan pembelajaran seperti keterampilan
bertanya guru, gaya bertanya guru, cara bertanya siswa, implementasi
metode pembelajaran dan media pembelajaran.
1. Keterampilan bertanya guru: memberikan stimulus kepada siswa
untuk merespon pertanyaan-pertanyaan.
2. Gaya bertanya guru: memberikan pertanyaan-pertanyaan sesuai
tingkat kesulitan siswa. Apabila siswa belum paham dengan
pertanyaan- pertanyaan yang diberikan, maka guru mengubah
pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam bentuk lebih sederhana atau
mencari kesamaan arti yang mudah dipahami oleh siswa.
3. Cara bertanya siswa: pertanyaan siswa masih sangat sederhana guru
harusa meluruskan maksud dan tujuan siswa, sehingga siswa tersebut
paham dengan maksud pertanyaannya.
4. Implementasi model pembelajaran: guru menjelaskan tentang model
gambar sehingga siswa mengetahui model tersebut dan proses
pembelajaran dalam kelas tidak membosankan.

25
3.2.3 Variabel Output
Yaitu variabel yang menggambarkan peningkatan kemampuan melafalkan
dan menganalisis mufrodat melalui model gambar di kelas VII MTs Darul
Huda Jabon Sidoarjo seperti rasa ingin tahu siswa, keterampilan siswa,
dan hasil belajar.
1. Guru harus mampu menggali rasa ingin tahu siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
2. Kemampuan siswa: dalam penelitian ini kemampuan siswa melafalkan
dan menganalisis makna mufrodat dengan pencapaian indikator
mencakup: 1) Melafalkan mufrodat , 2) menganalisi makna mufrodat,
3) Menulis mufrodat yang didengar.
3. Motivasi : Motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa Aab
khususnya Melafalkan dan menganalisis makna mufrodat
4. Hasil belajar kemampuan melafalkan dan menganalisis makna
mufrodat melalui metode gambar sudah meningkat.

3.3 Rencana Tindakan


Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Suryadin
(2011:10) mengemukakan bahwa “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu
model penelitian yang dikembangkan di dalam kelas dalam bentruk siklus,
tiap
siklus terdiri dari 4 (empat) tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan
tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi, serta tahap analisis dan refleksi.
Dalam penelitian ini yang menjadi pelaku utama adalah peneliti sendiri yang
dibantu olehguru mitra sebagai observer.

3.3.1 Tahap Persiapan


Tindakan Siklus I
1. Identifikasi Masalah melalui observasi pengamatan.
2. Tahap persiapan (perencanaan)
a. Membuat jadwal penelitian

25
b. Melakukan diskusi dengan guru mitra dan semua pihak yang turut
membantu dalam pelaksanaan tindaan.
c. Menyusun Rencanaan Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan
strategi Inside-Outside Circle
d. Membuat lembar observasi yang digunakan dalam pengamatan
kemampuan siswa dalam mengungkapkan pendapat
e. Menetapkan alat bantu dan sumber belajar yang relevan dengan materi
pelajaran.
3. Tahap pelaksanaan tindakan.
Sebelum melaksanakan tindakan, siswa dikondisikan untuk belajar. Guru
menyampaikan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa dan melakukan
apersepsi. Pelaksanaan tindakan dilakukan di dalam kelas pada saat kegiatan
pendalaman materi.
4. Tahap observasi dan evaluasi
a) Guru memantau situasi aktivitas siswa dalam proses penerapan strategi
Inside-Outside Circle dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar melalui
lembar observasi.
5. Tahap Analisis dan Refleksi
Melaksanakan analisis dan refleksi tahap hasil penilaian dan pengamatan
jika pada siklus I

Siklus II
1. Tahap persiapan (perencanaan)
a. Menyusun Rencanaan Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan
strategi Inside-Outside Circle
b Membuat lembar observasi yang digunakan dalam pengamatan
kemampuan siswa dalam mengungkapkan pendapat
c. Menetapkan alat bantu dan sumber belajar yang relevan dengan materi
pelajaran.
2. Tahap pelaksanaan tindakan.

25
Sebelum melaksanakan tindakan, siswa dikondisikan untuk belajar. Guru
menyampaikan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa dan melakukan
apersepsi. Pelaksanaan tindakan dilakukan di dalam kelas pada saat kegiatan
pendalaman materi.
3. Tahap observasi dan evaluasi
a) Guru memantau situasi aktivitas siswa dalam proses penerapan strategi
Inside-Outside Circle dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar melalui
lembar observasi.
4. Tahap Analisis dan Refleksi
Melaksanakan analisis dan refleksi tahap hasil penilaian dan pengamatan.

Siklus III
1. Tahap persiapan (perencanaan)
a. Menyusun Rencanaan Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan
strategi Inside-Outside Circle
b Membuat lembar observasi yang digunakan dalam pengamatan
kemampuan siswa dalam mengungkapkan pendapat
c. Menetapkan alat bantu dan sumber belajar yang relevan dengan materi
pelajaran.
2. Tahap pelaksanaan tindakan.
Sebelum melaksanakan tindakan, siswa dikondisikan untuk belajar. Guru
menyampaikan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa dan melakukan
apersepsi. Pelaksanaan tindakan dilakukan di dalam kelas pada saat kegiatan
pendalaman materi.
3. Tahap observasi dan evaluasi
a) Guru memantau situasi aktivitas siswa dalam proses penerapan strategi
Inside-Outside Circle dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar melalui
lembar observasi.
4. Tahap Analisis dan Refleksi
Melaksanakan analisis dan refleksi tahap hasil penilaian dan pengamatan.
5. Menyusun laporan hasil penelitian Tindakan kelas.

25
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode
observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.
3.4.1 Observasi
Observasi, yaitu peneliti melihat kejadian, gerak atau suatu proses selama
kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu penelitian dengan menggunakan
metode ini tidak hanya sekedar mencatat, tetapi melihat langsung kejadian
yang benar-benar terjadi pada saat proses belajar mengajar sesuai dengan
masalah yang menjadi penelitian penulis yaitu meningkatkan kemampuan
siswa menentukan kata sukar dalam teks bacaan.
3.4.2 Tes
Tes adalah alat untuk mengukur kemampuan siswa, baik kemampuan
awal, perkembangan atau peningkatan selama dikenai tindakan dan kemampuan
pada akhir siklus tindakan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berupa soal tertulis. Materi tes yang digunakan oleh peneliti telah disesuaikan
dengan materi pelajaran siswa kelas VII pada mata pelajaran bahasa Arab yaitu
dalam bentuk tes melafalkan dan menganalisis makna mufrodat.

3.4.3 Dokumentasi
Dokumentasi, yaitu penulis mengambil sejumlah data pendukung dalam
penelitian berupa dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan
permasalahan yang dalam hal ini penulis lebih tekankan pada data yang
sifatnya tertulis. Dalam hal ini hasil karya siswa berupa nilai siswa dalam
melafalkan dan menganalisis makna mufrodat.

3.5 Teknik Analisis Data


Data penelitian yang telah terkumpul, tentu perlu dianalisis. Data
penelitian ini berupa nilai yang berbentuk angka dan hasil observasi. Angka-
angka tersebut yang akan menunjukkan tingkat keberhasilan dalam proses

25
pembelajaran. KKM yang telah ditentukan menjadi patokan ketuntasan
pembelajaran siswa. Jika nilai yang diperoleh siswa di atas atau sama dengan
KKM akan dinyatakan tuntas. Langkah-langkah analisis data pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Menelaah semua data yang telah dikumpulkan, baik melalui observasi,
wawancara, tes dan dokumentasi.
2. Mereduksi data dengan membuang data yang tidak relevan dengan masalah
penelitian, kemudian memilah-milah data serta mengklasifikasikannya
berdasarkan permasalahan penelitian.
3. Menyajikan data, yakni dengan menyusun data yang telah diredaksi kedalam
satuan-satuan pembelajaran tahap perencanaan, dan pelaksanaan. Hal ini
untuk memudahkan peneliti untuk menentukan dan menjelaskan data
penelitian.
4. Menyimpulkan data, yakni membuat penjelasan berdasarkan data yang telah
tersusun. Menyimpulkan data ini kemudian diikuti dengan pengesahan
keabstrakan data.

5. Indikator Kinerja
Adapun Indikator kemampuan mengemukakan pendapat yang digunakan
oleh peneliti adalah sebagai berikut: (1) Kesesuaian pendapat dengan materi
yang diajarkan, (2) Kelancaran, (3) keberanian, (4) Kejelasan pengungkapan
pendapat, (5) Keruntutan ide/gagasan.

25
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1. Deskripsi kondisi Awal
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran Tipe
Media gambar pada Materi ‫ األدوات المد رسية‬sub ‫المفردات‬. Disamping itu guru juga
membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan menyusun lembar observasi
aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar.
Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer
mendiskusikan lembar observasi.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada hari Rabu 7 Desember 2022 dari
pukul 11.00 s.d 12.30 WIB. Kegiatan pembelajaranyang dilakukan terdiri dari tiga
tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang
dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi
waktu untuk kegiatan inti adalah 60 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 10
menit.
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu (1)
Mengucap Salam, Menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan
icebreaking berupa tepuk tangan, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan
dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya.
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami proses
Mengamati, Mengumpulkan data, Menalar dan mengkomunikasikan. Untuk dapat
mengamati berkaitan dengan gambar, pertama- tama guru membagi siswa dalam 5
kelompok dan setiap kelompok terdiridari 4-5 orang siswa.
Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum penugasan
dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama diskusi

25
berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja sambil
sesekali mengomentari hasil kerja siswa.
Perwakilan setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi kelompok.
Siswa dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait jawaban kelompok
yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta
sesama siswa yang melakukanperbaikan.Siswa yang hasil temuan kelompok yang
benar dan mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru
sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi
penguatan.
Kegiatan akhir antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk mengetahui
pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan strategi Media
gambar, (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan
dan (3) siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan
gembira.
c. Observasi
Partisipasi siswa Kelas VII MTs Darul Huda Jabon Sidoarjo ada peningkatan
dalam Kegiatan Pembelajaran pada kondisi awal setelah dilakukan penerapan
model pembelajaran menggunakan Media gambar. Hal ini dapat dilihat dari hasil
belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada
sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran
berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi pada kondisi awal, maka kami
bersama pengamat merefleksikan masalah tersebut agar mampu diperbaiki pada
siklus I dengan harapan semua siswamampu meningkatkan hasil belajarnya.
Partisipasi siswa Kelas VII MTs Darul Huda Jabon Sidoarjo dalam kegiatan
belajar mengajar Bahasa Arab. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada kondisi
awal. Hasil belajar siswa pada kondisi awal tidak dengan penerapan Media gambar
dengan jumlah 32 terdapat 22 siswa atau 70 % yang tuntas dan yang tidak tuntas
ada 10 Siswa atau 30% yang tidak tuntas, dengan nilairata-rata sebesar
62. Data dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel.1 hasil ulangan harian kondisi awal

25
NO NAMA SISWA NILAI KETERANGAN

1 ACHMAD BUSTOMI 72 TUNTAS

2 ACHMAD ZAKI ARFIANTO 70 TUNTAS

3 ADITIYA PRASETIYO 60 TIDAK TUNTAS

4 AHMAD HABIBI GALIH 60 TIDAK TUNTAS


FIRMANSYAH

5 AKHMAD ROYKHAN AZ 70 TUNTAS


ZAMRONI

6 AQSEL YAZIDIL AULIA 72 TUNTAS


RAHMAN

7 BILAL FATTUR 74 TUNTAS

8 DEVAN FELANDRI 60 TIDAK TUNTAS

9 EKA SALSABILATUL 70 TUNTAS


KHOIROH

10 FABIAN ARDIANSYAH 60 TIDAK TUNTAS

11 GILANG PRAMUDYA IANTO 78 TUNTAS

12 HIDAYATUL FITRI 75 TUNTAS

13 HILDA ANTASYAH 60 TIDAK TUNTAS

14 IQBAL GIANTORO 70 TUNTAS

15 JA'FAR SHODIQ 72 TUNTAS


ARDIANSYAH

16 JAINURI ANDIKA PRATAMA 73 TUNTAS

17 KHARISMA RENDY NUR 74 TUNTAS


ANDHIKA

18 M. DEKA ILMANSYA 72 TUNTAS

19 M. RIFKI ALFIAN 73 TUNTAS

20 MOCH. ANDRI RADIANSYAH 75 TUNTAS

21 MOCH. FERDI RACHMADANI 74 TUNTAS

22 MOCHAMAD SYAHRUL 60 TUNTAS


FIRNANDA

23 MUCHAMAD AFDAL IVAN 56 TIDAK TUNTAS


PRIYANTO

24 MUCHAMMAD IVAL 65 TIDAK TUNTAS


NASRUDIN KHIROM

25
25 MUHAMMAD HAEDAR 64 TIDAK TUNTAS
AZZAM RIDHOI

26 MUHAMMAD JAINAL ABIDIN 74 TUNTAS

27 RIZKA DUWI SYAFIRA 66 TIDAK TUNTAS

28 SAFIRUL LAILIYAH 67 TIDAK TUNTAS

29 SITI NUR ARINDI 73 TUNTAS

30 SITI FATIMAH 73 TUNTAS

31 RIA AGISTINA 73 TUNTAS

32 YULIANTI NUR AFIFAH 73 TUNTAS

JUMLAH 2208

RATA-RATA 69

KETUNTASAN KLASIKAL 69 %

d. Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar pada materi ‫ األدوات المدرسية‬dengan menerapkan Media gambar ternyata
hasil yang didapat nilai rata-rata sebesar 68 dan secara klasikal sebesar 68%. Hal
ini masih jauh dari harapan. Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan
difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada materi ‫األدوات المدرسية‬.
Pada kondisi awal terdapat kekurangan pemahaman siswa pada materi bahan
Materi ‫األدوات المدرسية‬. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal
ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian LKPD sehingga ada bagian
tertentu dari isi LKPD yang tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak
melakukan hal–hal di luar konteks pembelajaran, seperti bermain dengan teman
sekolompoknya. Ketiga, diantara satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab
dengan baik pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi di akhirpelajaran.
Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru untuk
mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas,
selanjutnyaakan diterapkan pada siklus I. Untuk masalah yang pertama peneliti
menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan

25
agar semua LKPD terisi semua. Dengan cara demikian maka data yang terkumpul
menjadi lengkap sehingga siswa lebih memahami materi pengelompokan baru,
agar mengurangi siswa yang saling bermain dengan temannya.
Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti memberikan penjelasan lebih detail
tentang materi Materi ‫ األدوات المدرسية‬khususnya untuk pertanyaan yang sulit atau
tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi. Disampingitu untuk masalah
yang ketiga ini penjelasannya dibantu oleh pengamat.

4.1.2 Deskripsi hasil siklus 1


1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran Tipe
Media gambar pada Materi ‫ األدوات المد رسية‬sub ‫المفردات‬. Disamping itu guru juga
membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan menyusun lembar observasi
aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar.
Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer
mendiskusikan lembar observasi.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada hari Rabu 7 Desember 2022 dari
pukul 11.00 s.d 12.30 WIB. Kegiatan pembelajaranyang dilakukan terdiri dari tiga
tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang
dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi
waktu untuk kegiatan inti adalah 60 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 10
menit.
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu (1)
Mengucap Salam, Menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan
icebreaking berupa tepuk tangan, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan
dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya.
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami proses
Mengamati, Mengumpulkan data, Menalar dan mengkomunikasikan. Untuk dapat
mengamati berkaitan dengan gambar, pertama- tama guru membagi siswa dalam

25
5 kelompok dan setiap kelompok terdiridari 4-5 orang siswa.

Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum penugasan


dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama diskusi
berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja sambil
sesekali mengomentari hasil kerja siswa.
Perwakilan setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi kelompok.
Siswa dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait jawaban kelompok
yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta
sesama siswa yang melakukanperbaikan.Siswa yang hasil temuan kelompok yang
benar dan mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru
sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi
penguatan.

25
Kegiatan akhir antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk mengetahui
pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan strategi Media
gambar, (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan
dan (3) siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan
gembira.
3. Observasi
3.1. Hasil Belajar Siswa
Partisipasi siswa Kelas VII MTs Darul Huda Jabon Sidoarjo ada peningkatan
dalam Kegiatan Pembelajaran pada kondisi awal setelah dilakukan penerapan
model pembelajaran menggunakan Media gambar. Hal ini dapat dilihat dari hasil
belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada
sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran
berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi pada kondisi awal, maka kami
bersama pengamat merefleksikan masalah tersebut agar mampu diperbaiki pada
siklus I dengan harapan semua siswamampu meningkatkan hasil belajarnya.
Partisipasi siswa Kelas VII MTs Darul Huda Jabon Sidoarjo dalam kegiatan
belajar mengajar Bahasa Arab. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada kondisi
awal. Hasil belajar siswa pada kondisi awal tidak dengan penerapan Media gambar
dengan jumlah 32 terdapat 22 siswa atau 70 % yang tuntas dan yang tidak tuntas
ada 10 Siswa atau 30% yang tidak tuntas, dengan nilairata-rata sebesar
62. Data dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel.1 hasil ulangan harian kondisi awal

NO NAMA SISWA NILAI KETERANGAN

1 ACHMAD BUSTOMI 72 TUNTAS

2 ACHMAD ZAKI ARFIANTO 78 TUNTAS

3 ADITIYA PRASETIYO 72 TUNTAS

4 AHMAD HABIBI GALIH TIDAK TUNTAS


74
FIRMANSYAH

5 AKHMAD ROYKHAN AZ TUNTAS


76
ZAMRONI

25
6 AQSEL YAZIDIL AULIA TUNTAS
77
RAHMAN

7 BILAL FATTUR 79 TUNTAS

8 DEVAN FELANDRI 72 TUNTAS

9 EKA SALSABILATUL TUNTAS


76
KHOIROH

10 FABIAN ARDIANSYAH 78 TUNTAS

11 GILANG PRAMUDYA IANTO 78 TUNTAS

12 HIDAYATUL FITRI 75 TUNTAS

13 HILDA ANTASYAH 73 TUNTAS

14 IQBAL GIANTORO 70 TUNTAS

15 JA'FAR SHODIQ TUNTAS


72
ARDIANSYAH

16 JAINURI ANDIKA PRATAMA 73 TUNTAS

17 KHARISMA RENDY NUR TUNTAS


74
ANDHIKA

18 M. DEKA ILMANSYA 72 TUNTAS

19 M. RIFKI ALFIAN 73 TUNTAS

20 MOCH. ANDRI RADIANSYAH 75 TUNTAS

21 MOCH. FERDI RACHMADANI 68 TUNTAS

22 MOCHAMAD SYAHRUL TUNTAS


72
FIRNANDA

23 MUCHAMAD AFDAL IVAN TUNTAS


70
PRIYANTO

24 MUCHAMMAD IVAL TUNTAS


72
NASRUDIN KHIROM

25 MUHAMMAD HAEDAR TIDAK TUNTAS


64
AZZAM RIDHOI

26 MUHAMMAD JAINAL ABIDIN 74 TUNTAS

27 RIZKA DUWI SYAFIRA 74 TUNTAS

28 SAFIRUL LAILIYAH 60 TUNTAS

29 SITI NUR ARINDI 65 TUNTAS

30 SITI FATIMAH 73 TUNTAS

25
31 RIA AGISTINA 73 TUNTAS

32 YULIANTI NUR AFIFAH 73 TUNTAS

JUMLAH 2327
RATA-RATA 72

KETUNTASAN KLASIKAL 87 %

1) Aktifitas Siswa

Hasil penelitian pengamat terhadap aktivitas siswa selama kegiatan belajar


yang menerapkan model Media gambar pada Materi ‫ األدوات المدرسية‬pada siklus 1
adalah rata–rata 3,04 berarti termasuk kategori baik. Data selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran.
Untuk mengetahui respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang
mereka jalani dengan menggunakan Media bernyayi digunakan angket yang
diberikan kepada siswa setelah seluruh proses pembelajaran selesai. Hasil angket
respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe Media gambar, ditunjukan
pada tabel 3 di bawah ini yang merupakan rangkuman hasil angket tentang
tanggapan 8 siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Media gambar
yang diterapkan selama kegiatan pembelajaran materi Materi ‫األدوات المدرسية‬, siswa
secara umum memberikan tanggapan yang positif selama mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan senang, siswa juga merasa senang dengan LKPD yang
digunakan, suasana kelas, maupun cara penyajian materi oleh guru, dan model
pembelajaran yang baru mereka terima, selama kegiatan pembelajaran berlangsung
siswa juga merasa senang karena bisa mmenyatakan pendapat, dan siswa merasa
memperoleh manfaat denganmodel pembelajaran kooperatif tipe Media gambar.
Tabel 3 Respons siswa terhadap model pembelajaran menggunakan Media
gambar
No Uraian Tanggapan Siswa
. Senang Tidak Senang
F % F %
1. Bagaimana perasaan kamu selama 21 95 1 5
mengikuti kegiatan pembelajaran ini ?

25
Senang Tidak Senang
F % F %
2. Bagaimana perasaan kamu terhadap :
a. Materi pelajaran 22 100 0 0
b. Lembar kerja siswa (LKS) 21 95 1 5
c. Suasana Belajar di Kelas 21 95 1 5
d. Cara penyajian materi oleh guru 22 100 0 0
Sulit Tidak Sulit
F % F %
3. Bagaimana pendapat kamu Mengikuti 21 95 1 5
pembelajaran ini
Tidak
Bermanfaat
Bermanfaat
F % F %
4. Apakah pembelajaran ini bermanfaat 22 100 0 0
bagi kamu ?
Baru Tidak Baru
F % F %
5. Apakah pembelajran ini baru bagi kamu? 22 100 0 0
Ya Tidak
F % F %
6. Apakah kamu menginginkan pokok 21 95 1 5
bahasan yang lain menggunakan Media
Gambar?

Keterangan :
F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran
Menggunakan Media gambar N=Jumlah: 32 orang

2) Aktifitas Guru
Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan
pembelajaran kooperatif tipe Media gambar ditunjukan pada tabel 4, bahwa
pengelolaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Media gambar dalam materi pelajaran ‫ األدوات المدرسية‬pada siklus I sebesar 2.93
yang berarti termasuk kategori baik.Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. Data Hasil Pengamatan Pembelajaran menggunakan Media gambar
Skor pengamatan
No. Aspek yang diamati
RPP I Keterangan
1. Pesiapan 3,0 Baik
2. Pelaksanaan 2,5 Baik

25
3. Pengelolaan Kelas 2,5 Baik
4. Suasana Kelas 3,0 Baik
Rata – Rata 2,75 Baik
Keterangan :
0 - 1,49 = kurang baik

1,5 - 2,49 = Cukup

2,5 - 3,49 = Baik


3,5 - 4,0 = Sangat Baik

3. Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar pada Materi ‫ األدوات المدرسية‬dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Media gambar. Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan
difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada Materi ‫األدوات المدرسية‬.
Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi ‫األدوات‬
‫المدرسية‬. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi.
Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian LKPD sehingga ada bagian tertentu dari
isi LKPD yang tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal–
hal di luar konteks pembelajaran, seperti bermain dengan teman sekolompoknya.
Ketiga, diantara satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan baik
pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.
Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru untuk
mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas,
selanjutnyaakan diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang pertama peneliti
menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan
agar semua LKPD terisi semua. Dengan cara demikian maka data yang terkumpul
menjadi lengkap sehingga siswa lebih memahami materi pengelompokan baru,
agar mengurangi siswa yang saling bermain dengan temannya.
Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti memberikan penjelasan lebihdetail
tentang Materi ‫ األدوات المدرسية‬khususnya untuk pertanyaan yang sulit atau tidak
mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi. Disamping ituuntuk masalah yang
ketiga ini penjelasannya dibantu oleh pengamat

25
4.1. Deskripsi hasil siklus II
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran Tipe
Media gambar pada Materi ‫ األدوات المد رسية‬sub ‫المفردات‬. Disamping itu guru juga
membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan menyusun lembar observasi
aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar.
Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer
mendiskusikan lembar observasi.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada hari Rabu 7 Desember 2022 dari
pukul 11.00 s.d 12.30 WIB. Kegiatan pembelajaranyang dilakukan terdiri dari tiga
tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang
dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi
waktu untuk kegiatan inti adalah 60 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 10
menit.
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu (1)
Mengucap Salam, Menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan
icebreaking berupa tepuk tangan, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan
dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya.
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami proses
Mengamati, Mengumpulkan data, Menalar dan mengkomunikasikan. Untuk dapat
mengamati berkaitan dengan gambar, pertama- tama guru membagi siswa dalam 5
kelompok dan setiap kelompok terdiridari 4-5 orang siswa.
Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum penugasan
dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama diskusi
berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja sambil
sesekali mengomentari hasil kerja siswa.
Perwakilan setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi kelompok.
Siswa dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait jawaban kelompok
yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta

25
sesama siswa yang melakukanperbaikan.Siswa yang hasil temuan kelompok yang
benar dan mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru
sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi
penguatan.
Kegiatan akhir antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk mengetahui
pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan strategi Media
gambar, (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan
dan (3) siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan
gembira.
1. Observasi
3.1. Hasil Belajar Siswa
Partisipasi siswa Kelas VII MTs Darul Huda Jabon Sidoarjo ada peningkatan
dalam Kegiatan Pembelajaran pada kondisi awal setelah dilakukan penerapan
model pembelajaran menggunakan Media gambar. Hal ini dapat dilihat dari hasil
belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada
sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran
berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi pada kondisi awal, maka kami
bersama pengamat merefleksikan masalah tersebut agar mampu diperbaiki pada
siklus II dengan harapan semua siswamampu meningkatkan hasil belajarnya.
Partisipasi siswa Kelas VII MTs Darul Huda Jabon Sidoarjo dalam kegiatan
belajar mengajar Bahasa Arab. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada kondisi
awal. Hasil belajar siswa pada Siklus I dengan penerapan Media gambar dengan
jumlah 32 terdapat 28 siswa atau 87 % yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 4
Siswa atau 13% yang tidak tuntas, dengan nilai rata-rata sebesar 72. Data dapat
dilihat pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel.1 hasil ulangan harian kondisi awal

NO NAMA SISWA NILAI KETERANGAN

1 ACHMAD BUSTOMI 72 TUNTAS

2 ACHMAD ZAKI ARFIANTO 78 TUNTAS

25
3 ADITIYA PRASETIYO 72 TUNTAS

4 AHMAD HABIBI GALIH TIDAK TUNTAS


74
FIRMANSYAH

5 AKHMAD ROYKHAN AZ TUNTAS


76
ZAMRONI

6 AQSEL YAZIDIL AULIA TUNTAS


77
RAHMAN

7 BILAL FATTUR 79 TUNTAS

8 DEVAN FELANDRI 72 TUNTAS

9 EKA SALSABILATUL TUNTAS


76
KHOIROH

10 FABIAN ARDIANSYAH 78 TUNTAS

11 GILANG PRAMUDYA IANTO 78 TUNTAS

12 HIDAYATUL FITRI 75 TUNTAS

13 HILDA ANTASYAH 73 TUNTAS

14 IQBAL GIANTORO 70 TUNTAS

15 JA'FAR SHODIQ TUNTAS


72
ARDIANSYAH

16 JAINURI ANDIKA PRATAMA 73 TUNTAS

17 KHARISMA RENDY NUR TUNTAS


74
ANDHIKA

18 M. DEKA ILMANSYA 72 TUNTAS

19 M. RIFKI ALFIAN 73 TUNTAS

20 MOCH. ANDRI RADIANSYAH 75 TUNTAS

21 MOCH. FERDI RACHMADANI 68 TUNTAS

22 MOCHAMAD SYAHRUL TUNTAS


72
FIRNANDA

23 MUCHAMAD AFDAL IVAN TUNTAS


70
PRIYANTO

24 MUCHAMMAD IVAL TUNTAS


72
NASRUDIN KHIROM

25 MUHAMMAD HAEDAR TIDAK TUNTAS


64
AZZAM RIDHOI

26 MUHAMMAD JAINAL ABIDIN 74 TUNTAS

25
27 RIZKA DUWI SYAFIRA 74 TUNTAS

28 SAFIRUL LAILIYAH 60 TUNTAS

29 SITI NUR ARINDI 65 TUNTAS

30 SITI FATIMAH 73 TUNTAS

31 RIA AGISTINA 73 TUNTAS

32 YULIANTI NUR AFIFAH 73 TUNTAS

JUMLAH 2327
RATA-RATA 72

KETUNTASAN KLASIKAL 87 %

3) Aktifitas Siswa

Hasil penelitian pengamat terhadap aktivitas siswa selama kegiatan belajar


yang menerapkan model Media gambar pada Materi ‫ األدوات المدرسية‬pada siklus 1
adalah rata–rata 3,04 berarti termasuk kategori baik. Data selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran.
Untuk mengetahui respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang
mereka jalani dengan menggunakan Media bernyayi digunakan angket yang
diberikan kepada siswa setelah seluruh proses pembelajaran selesai. Hasil angket
respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe Media gambar, ditunjukan
pada tabel 3 di bawah ini yang merupakan rangkuman hasil angket tentang
tanggapan 8 siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Media gambar
yang diterapkan selama kegiatan pembelajaran materi Materi ‫األدوات المدرسية‬, siswa
secara umum memberikan tanggapan yang positif selama mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan senang, siswa juga merasa senang dengan LKPD yang
digunakan, suasana kelas, maupun cara penyajian materi oleh guru, dan model
pembelajaran yang baru mereka terima, selama kegiatan pembelajaran berlangsung
siswa juga merasa senang karena bisa mmenyatakan pendapat, dan siswa merasa
memperoleh manfaat denganmodel pembelajaran kooperatif tipe Media gambar.
Tabel 3 Respons siswa terhadap model pembelajaran menggunakan Media

25
gambar
No Uraian Tanggapan Siswa
. Senang Tidak Senang
F % F %
1. Bagaimana perasaan kamu selama 21 95 1 5
mengikuti kegiatan pembelajaran ini ?
Senang Tidak Senang
F % F %
2. Bagaimana perasaan kamu terhadap :
e. Materi pelajaran 22 100 0 0
f. Lembar kerja siswa (LKS) 21 95 1 5
g. Suasana Belajar di Kelas 21 95 1 5
h. Cara penyajian materi oleh guru 22 100 0 0
Sulit Tidak Sulit
F % F %
3. Bagaimana pendapat kamu Mengikuti 21 95 1 5
pembelajaran ini
Tidak
Bermanfaat
Bermanfaat
F % F %
4. Apakah pembelajaran ini bermanfaat 22 100 0 0
bagi kamu ?
Baru Tidak Baru
F % F %
5. Apakah pembelajran ini baru bagi kamu? 22 100 0 0
Ya Tidak
F % F %
6. Apakah kamu menginginkan pokok 21 95 1 5
bahasan yang lain menggunakan Media
Gambar?

Keterangan :
F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran
Menggunakan Media gambar N=Jumlah: 32 orang

4) Aktifitas Guru
Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan
pembelajaran kooperatif tipe Media gambar ditunjukan pada tabel 4, bahwa
pengelolaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Media gambar dalam materi pelajaran ‫ األدوات المدرسية‬pada siklus I sebesar 2.93
yang berarti termasuk kategori baik.Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. Data Hasil Pengamatan Pembelajaran menggunakan Media

25
gambar
Skor pengamatan
No. Aspek yang diamati
RPP I Keterangan
1. Pesiapan 3,0 Baik
2. Pelaksanaan 2,5 Baik
3. Pengelolaan Kelas 2,5 Baik
4. Suasana Kelas 3,0 Baik
Rata – Rata 2,75 Baik
Keterangan :
0 - 1,49 = kurang baik

1,5 - 2,49 = Cukup

2,5 - 3,49 = Baik


3,5 - 4,0 = Sangat Baik

a.Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar pada Materi ‫ األدوات المدرسية‬dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Media gambar. Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan
difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada Materi ‫األدوات المدرسية‬.
Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi ‫األدوات‬
‫المدرسية‬. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi.
Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian LKPD sehingga ada bagian tertentu dari
isi LKPD yang tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal–
hal di luar konteks pembelajaran, seperti bermain dengan teman sekolompoknya.
Ketiga, diantara satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan baik
pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.
Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru untuk
mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas,
selanjutnyaakan diterapkan pada siklus III. Untuk masalah yang pertama peneliti
menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan
agar semua LKPD terisi semua. Dengan cara demikian maka data yang terkumpul
menjadi lengkap sehingga siswa lebih memahami materi pengelompokan baru,
agar mengurangi siswa yang saling bermain dengan temannya.

25
Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti memberikan penjelasan lebihdetail
tentang Materi ‫ األدوات المدرسية‬khususnya untuk pertanyaan yang sulit atau tidak
mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi. Disamping ituuntuk masalah yang
ketiga ini penjelasannya dibantu oleh pengamat.

4.2. Deskripsi hasil siklus III


3. Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran Tipe
Media gambar pada Materi ‫ األدوات المد رسية‬sub ‫المفردات‬. Disamping itu guru juga
membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan menyusun lembar observasi
aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar.
Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer
mendiskusikan lembar observasi.
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada hari Rabu 21 Desember 2022 dari
pukul 09.00 s.d 10.30 WIB. Kegiatan pembelajaranyang dilakukan terdiri dari tiga
tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang
dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi
waktu untuk kegiatan inti adalah 60 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 10
menit.
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu (1)
Mengucap Salam, Menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan
icebreaking berupa tepuk tangan, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan
dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya.
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami proses
Mengamati, Mengumpulkan data, Menalar dan mengkomunikasikan. Untuk dapat
mengamati berkaitan dengan gambar, pertama- tama guru membagi siswa dalam 5
kelompok dan setiap kelompok terdiridari 4-5 orang siswa.

25
Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum penugasan
dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama diskusi
berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja sambil
sesekali mengomentari hasil kerja siswa.

Perwakilan setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi kelompok.


Siswa dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait jawaban kelompok

25
yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta
sesama siswa yang melakukanperbaikan.Siswa yang hasil temuan kelompok yang
benar dan mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru
sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi
penguatan.

Kegiatan akhir antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk mengetahui


pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan strategi Media
gambar, (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan
dan (3) siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan
gembira.
1. Observasi
3.1. Hasil Belajar Siswa
Partisipasi siswa Kelas VII MTs Darul Huda Jabon Sidoarjo ada peningkatan
dalam Kegiatan Pembelajaran pada kondisi awal setelah dilakukan penerapan
model pembelajaran menggunakan Media gambar. Hal ini dapat dilihat dari hasil
belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada
sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran
berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi pada kondisi awal, maka kami
bersama pengamat merefleksikan masalah tersebut agar mampu diperbaiki pada

25
siklus II dengan harapan semua siswamampu meningkatkan hasil belajarnya.
Partisipasi siswa Kelas VII MTs Darul Huda Jabon Sidoarjo dalam kegiatan
belajar mengajar Bahasa Arab. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada kondisi
awal. Hasil belajar siswa pada Siklus III dengan penerapan Media gambar dengan
jumlah 32 terdapat 30 siswa atau 93 % yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 2
Siswa atau 7% yang tidak tuntas, dengan nilairata-rata sebesar 72. Data dapatdilihat
pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel.1 hasil ulangan harian kondisi awal

NO NAMA SISWA NILAI KETERANGAN

1 ACHMAD BUSTOMI 72 TUNTAS

2 ACHMAD ZAKI ARFIANTO 78 TUNTAS

3 ADITIYA PRASETIYO 72 TUNTAS

4 AHMAD HABIBI GALIH TIDAK TUNTAS


74
FIRMANSYAH

5 AKHMAD ROYKHAN AZ TUNTAS


76
ZAMRONI

6 AQSEL YAZIDIL AULIA TUNTAS


77
RAHMAN

7 BILAL FATTUR 79 TUNTAS

8 DEVAN FELANDRI 72 TUNTAS

9 EKA SALSABILATUL TUNTAS


76
KHOIROH

10 FABIAN ARDIANSYAH 78 TUNTAS

11 GILANG PRAMUDYA IANTO 78 TUNTAS

12 HIDAYATUL FITRI 75 TUNTAS

13 HILDA ANTASYAH 73 TUNTAS

14 IQBAL GIANTORO 70 TUNTAS

15 JA'FAR SHODIQ TUNTAS


72
ARDIANSYAH

16 JAINURI ANDIKA PRATAMA 73 TUNTAS

17 74 TUNTAS
KHARISMA RENDY NUR

25
ANDHIKA

18 M. DEKA ILMANSYA 72 TUNTAS

19 M. RIFKI ALFIAN 73 TUNTAS

20 MOCH. ANDRI RADIANSYAH 75 TUNTAS

21 MOCH. FERDI RACHMADANI 68 TUNTAS

22 MOCHAMAD SYAHRUL TUNTAS


72
FIRNANDA

23 MUCHAMAD AFDAL IVAN TUNTAS


70
PRIYANTO

24 MUCHAMMAD IVAL TUNTAS


72
NASRUDIN KHIROM

25 MUHAMMAD HAEDAR TIDAK TUNTAS


64
AZZAM RIDHOI

26 MUHAMMAD JAINAL ABIDIN 74 TUNTAS

27 RIZKA DUWI SYAFIRA 74 TUNTAS

28 SAFIRUL LAILIYAH 60 TUNTAS

29 SITI NUR ARINDI 65 TUNTAS

30 SITI FATIMAH 73 TUNTAS

31 RIA AGISTINA 73 TUNTAS

32 YULIANTI NUR AFIFAH 73 TUNTAS

JUMLAH 2327
RATA-RATA 72

KETUNTASAN KLASIKAL 93 %

5) Aktifitas Siswa

Hasil penelitian pengamat terhadap aktivitas siswa selama kegiatan belajar


yang menerapkan model Media gambar pada Materi ‫ األدوات المدرسية‬pada siklus
1III adalah rata–rata 3,04 berarti termasuk kategoribaik. Data selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran.
Untuk mengetahui respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang
mereka jalani dengan menggunakan Media bernyayi digunakan angket yang

25
diberikan kepada siswa setelah seluruh proses pembelajaran selesai. Hasil angket
respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe Media gambar, ditunjukan
pada tabel 3 di bawah ini yang merupakan rangkuman hasil angket tentang
tanggapan 8 siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Media gambar
yang diterapkan selama kegiatan pembelajaran materi Materi ‫األدوات المدرسية‬, siswa
secara umum memberikan tanggapan yang positif selama mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan senang, siswa juga merasa senang dengan LKPD yang
digunakan, suasana kelas, maupun cara penyajian materi oleh guru, dan model
pembelajaran yang baru mereka terima, selama kegiatan pembelajaran berlangsung
siswa juga merasa senang karena bisa mmenyatakan pendapat, dan siswa merasa
memperoleh manfaat denganmodel pembelajaran kooperatif tipe Media gambar.
Tabel 3 Respons siswa terhadap model pembelajaran menggunakan Media
gambar
No Uraian Tanggapan Siswa
. Senang Tidak Senang
F % F %
1. Bagaimana perasaan kamu selama 21 95 1 5
mengikuti kegiatan pembelajaran ini ?
Senang Tidak Senang
F % F %
2. Bagaimana perasaan kamu terhadap :
i. Materi pelajaran 22 100 0 0
j. Lembar kerja siswa (LKS) 21 95 1 5
k. Suasana Belajar di Kelas 21 95 1 5
l. Cara penyajian materi oleh guru 22 100 0 0
Sulit Tidak Sulit
F % F %
3. Bagaimana pendapat kamu Mengikuti 21 95 1 5
pembelajaran ini
Tidak
Bermanfaat
Bermanfaat
F % F %
4. Apakah pembelajaran ini bermanfaat 22 100 0 0
bagi kamu ?
Baru Tidak Baru
F % F %
5. Apakah pembelajran ini baru bagi kamu? 22 100 0 0
Ya Tidak
F % F %

25
6. Apakah kamu menginginkan pokok 21 95 1 5
bahasan yang lain menggunakan Media
Gambar?

Keterangan :
F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran
Menggunakan Media gambar N=Jumlah: 32 orang

6) Aktifitas Guru
Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan
pembelajaran kooperatif tipe Media gambar ditunjukan pada tabel 4, bahwa
pengelolaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Media gambar dalam materi pelajaran ‫ األدوات المدرسية‬pada siklus III sebesar 2.93
yang berarti termasuk kategori baik.Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. Data Hasil Pengamatan Pembelajaran menggunakan Media gambar
Skor pengamatan
No. Aspek yang diamati
RPP I Keterangan
1. Pesiapan 3,0 Baik
2. Pelaksanaan 2,5 Baik
3. Pengelolaan Kelas 2,5 Baik
4. Suasana Kelas 3,0 Baik
Rata – Rata 2,75 Baik
Keterangan :
0 - 1,49 = kurang baik

1,5 - 2,49 = Cukup

2,5 - 3,49 = Baik


3,5 - 4,0 = Sangat Baik

Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar pada Materi ‫ األدوات المدرسية‬dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Media gambar. Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan
difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada Materi ‫األدوات المدرسية‬.
Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi ‫األدوات‬

25
‫المدرسية‬. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi.
Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian LKPD sehingga ada bagian tertentu dari
isi LKPD yang tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal–
hal di luar konteks pembelajaran, seperti bermain dengan teman sekolompoknya.
Ketiga, diantara satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan baik
pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.
Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru untuk
mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas,
selanjutnyaakan diterapkan pada siklus III. Untuk masalah yang pertama peneliti
menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan
agar semua LKPD terisi semua. Dengan cara demikian maka data yang terkumpul
menjadi lengkap sehingga siswa lebih memahami materi pengelompokan baru,
agar mengurangi siswa yang saling bermain dengan temannya.
Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti memberikan penjelasan lebihdetail
tentang Materi ‫ األدوات المدرسية‬khususnya untuk pertanyaan yang sulit atau tidak
mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi. Disamping ituuntuk masalah yang
ketiga ini penjelasannya dibantu oleh pengamat.

25
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian pada kondisi awal diperoleh nilai rata – rata kondisi awal
sebesar 62 dengan nilai tertinggi adalah 75 terdapat 2 orang dan nilai terendah adalah 50
terdapat 5 orang dengan ketentusan belajar 69% dan yang tidak tuntas 31%.
Hasil penelitian pada siklus I diperoleh nilai rata – rata siklus 1 sebesar 69
dengan nilai tertinggi adalah 90 terdapat 2 orang dan nilai terendah adalah 55 terdapat 4
orang dengan ketentusan belajar 72% dan yang tidak tuntas 28%.
Pada siklus II diperoleh nilai rata – rata siklus II sebesar 77,5 dengan nilai
tertinggi adalah 100 terdapat 1 orang dan nilai terendah adalah 55 terdapat 2 orang
dengan ketuntasan belajar 87% dan yang tidak tuntas 13%.
Sedangkan pada siklus III diperoleh nilai rata – rata siklus III sebesar 77,5
dengan nilai tertinggi adalah 100 terdapat 1 orang dan nilai terendah adalah 55 terdapat
2 orang dengan ketuntasan belajar 93% dan yang tidak tuntas 7%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Penggunaan Media gambar dapat meningkatkan hasil belajar Materi kemampuan
melafalkan dan menganalisis makna mufrodat pada materi peralatan sekolah siswa kelas
VII MTs Darul Huda Tahun Pelajaran 2020/2021

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran–saran, yaitu:
1) Kepada guru yang mengalami kesulitan yang dapat menerapkan Media gambar
sebagai alternatif untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar kelas.
2) Kepada guru–guru yang ingin menerapkan Media gambar disarankan untuk
membikin Media gambar yang lebih menarik dan bervariasi.

25
Daftar Pustaka

Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan
Penerapan. Surabaya: Kata Pena.
Mulyasa, H. E. (2004). Menjadi Guru Profesional: Menciptakan
PembelajaranKreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
https://alaksamana.blogspot.com/2018/04/pengertian-dan-jenis-media-audio-
visual.html
https://vebivanesa.wordpress.com/2015/04/13/makalah-media-audio-dan-audio-
visual/
https://www.bola.com/ragam/read/4512249/pengertian-asmaul-husna-
manfaat-dan-99-nama-allah-swt-beserta-artinya-yang-perlu-diketahui
Buku Pegangan Siswa Bahasa Arab edisi revisi 2017

25
25

Anda mungkin juga menyukai