LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Disusun Oleh:
NANA MULYANA
NIP 197210242014051001
DINAS PENDIDKAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
SDN CIBITUNG KULON 05
2019
LEMBAR PENGESAHAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Judul
Disusun oleh :
NANA MULYANA
NIP 197210242019051001
GURU SDN CIBITUNG KULON 05
Disahkan oleh :
Dengan ini menerangkan bahwa kami menerima sebuah Laporan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) sebagai berikut:
Judul Penelitian: Penerapan metode drill untuk meningkatkan Hasil belajar siswa
pada Mata pelajaran Matematika materi Operasi Hitung Campuran
di kelas V SDN Cibitung Kulon 05
Nama Guru : NANA MULYANA
NIP :197210242019051001
Jabatan : Guru Kelas
Unit Kerja : SDN Cibitung Kulon 05.
Telah disimpan di Perpustakaan SDN Cibitung Kulon 05 Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor
Provinsi Jawa Barat, sebagai Publikasi Ilmiah dan sebagai bahan Referensi.
Demikian keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
SURAT PERNYATAAN
Nomor : 422.1/045/SD-034/XI/2019
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat dan hidayah- Nya,
penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan judul “ Penerapan Metode Drill Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Operasi Hitung Campuran di Kelas V
SDN Cibitung Kulon 05”.
Dalam penyusunan laporan penelitian tindakan kelas ini penulis banyak mendapat
bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini
selesai.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan penelitian tindakan kelas ini jauh
dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak selalu penulis harapkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................4
C. Tujuan Penelitian...................................................................4
D. Manfaat Penelitian.................................................................4
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
James dalam Suherman (2001) menyatakan bahwa : “Matematika adalah konsep ilmu
tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan
satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak,yang terbagi ke dalam Lima bidang
yaitu : aljabar, analisis, dan geometri”.
Dalam kenyataannya selain Lima bidang ilmu yang tersebut, kita mengenal sub atau
cabang ilmu yang masih termasuk dalam matematika, diantaranya adalah : aritmatika,
trigonometri, kalkulus, statistik dan lain-lain. Bila peneliti mengkaji salah satu dari sub
matematika misal geometri, maka kita akan menjumpai pada pelajaran Matematika tingkat
SD/MI. Pada hal ini materi yang dipilih peneliti adalah Operasi Hitung Campuran. Namun
banyak siswa yang sulit untuk mempelajarinya, biasanya kesulitannya terletak pada
kurangnya keterampilan siswa dalam mengolah dan menerapkan rumus yang sebenarnya
telah mereka ketahui. Matematika tidak dapat dipelajari hanya dengan cara menghafal
saja, namun belajar matematika memerlukan keterampilan dalam menerapkan rumus-
rumus dan pembuktian teorema-teorema. Jadi pada saat belajar matematika siswa harus
banyak latihan mengerjakan soal-soal yang ada agar keterampilan matematika siswa dapat
meningkat.
Yang menjadi masalah sekarang adalah metode apakah yang dapat di terapkan guru untuk
meningkatkan keterampilan siswa, sehingga siswa dapat mengatasi kesulitan pada saat
belajar matematika. Dalam pendidikan terdapat banyak metode yang dapat diterapkan guru
pada saat proses belajar mengajar, salah satunya adalah metode drill. “Metode drill adalah
metode latihan, atau metode training yang merupakan suatu cara mengajar yang baik
untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memperoleh
suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan” (Syaiful Sagala, 2009).
Dalam proses pembelajaran matematika pasti akan ada suatu waktu dimana guru
memberikan latihan kepada siswa, terutama pada saat guru selesai menyampaikan materi
tertentu.
B. Identifikasi Masalah
a. Siswa kurang menyenangi pelajaran Matematika
b. Siswa kurang memahami bahasa-bahasa Matematika
c. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran
d. Siswa kesulitan dalam membedakan sifat-sifat bangun datar
e. Hasil belajar siswa rendah
f. Sebagian besar siswa tidak memperhatikan penjelasan tentang materi ajar
g. Siswa belum sepenuhnya menguasai materi pelajaran
C. Analisis Masalah
a. Guru tidak menggunakan media pembelajaran
b. Metode yang digunakan kurang membangkitkan motivasi siswa
c. Guru hanya menjelaskan materi secara sepintas
d. Guru kurang mengaktifkan siswa
e. Pembelajaran didominasi oleh guru di sepanjang pembelajaran
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian
ini yaitu apakah penerapan metode Drill pada pelajaran Matematika materi Operasi Hitung
Campuran dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Cibitung Kulon 05
Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor ?”.
E. Tujuan Penelitian
2. Teoretis
Secara teoretis hasil penelitian dapat bermanfaat bagi peneliti lain untuk melakukan
penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor penyebab timbulnya masalah belajar yang
telah teridentifikasi dan belum diteliti dalam rangka pengembangan pembelajaran
Matematika
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode
1. Pengertian
B. Metode Drill
Menurut (Syaiful Sagala, 2009) “Metode drill adalah metode latihan, atau metode training
yang merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan
tertentu. Juga sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan
dan keterampilan”
(Abdul Rahman Shaleh, 2006:).” Ciri khas dari metode ini (metode drill) adalah kegiatan
yang berupa pengulangan yang berkali-kali supaya asosiasi stimulus dan respons menjadi
sangat kuat dan tidak mudah untuk dilupakan. Dengan demikian terbentuklah sebuah
keterampilan (pengetahuan) yang setiap saat siap untuk dipergunakan oleh yang
bersangkutan
Agar penggunaan metode drill dapat efektif, maka harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
Metode drill dapat lebih maksimal jika dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Kegiatan guru
1. Dalam waktu yang relatif singkat, dapat diperoleh penguasaan dan ketrampilan yang
diharapkan.
2. Akan tertanam pada setiap pribadi anak kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin.
Dari beberapa penjabaran para ahli tentang pengertian hasil belajar maka peneliti dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut :Hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai
siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan
pembentukan tingkah laku seseorang. Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar
dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan
filsafatnya.
1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), keadaan jasmani dan rohani dalam diri
siswa.
2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), kondisi lingkungan disekitar siswa
3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan dan
mempelajari materi pelajaran yang berbeda.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
adalah faktor internal atau faktor dalam diri siswa, faktor eksternal atau faktor dari luar
siswa dan faktor pendekatan belajar (approach to learning)
BAB III
A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian perbaikan pembelajaran adalah siswa kelas Lima ( V ) SDN Cibitung Kulon
05 Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa terdiri
dari 11 siswa berjenis kelamin laki-laki dan 15 siswa berjenis kelamin perempuan. Adapun
susunan Organisasi pada SDN Cibitung Kulon 05 terdiri dari 1 Orang ketua Komite, 6 orang
pendidik dan 1 orang tenaga kependidikan.
B. Jadwal Kegiatan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini, dilaksanakan dalam dua siklus perbaikan untuk
mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, guna meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Matematika
1 Pelaksanaan √
Prasiklus
2 Refleksi √
3 Pelaksanaan √
Siklus I
4 Refleksi √
5 Pelaksanaan √
Siklus II
6 Refleksi √
7 Penyusunan √ √ √ √ √
Laporan PTK
8 Penggandaan dan √
Pengesahan
Laporan
9 Penyerahan √
Laporan
C. Waktu Pelaksanaan
Adapun jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut :
TABEL 2.
D. Waktu
No Kegiatan
Dalam Minggu Tanggal
1 Pra Siklus
2 Siklus I
3 Siklus 2
Persiapan Penelitian.
Kegiatan penelitian menjelaskan tentang persiapan :
Permasalahan yang akan diteliti yaitu ketidakaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang
berdampak terhadap rendahnya hasil belajar siswa.
Persiapan - persiapan yang penulis persiapkan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
b. Rencana Perbaikan Pembelajaran
c. Lembar Evaluasi Siswa
d. Lembar observasi aktivitas siswa
e. Lembar observasi kegiatan guru
E. Sumber Data
Sumber data Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah :
1. Siswa kelas V (Lima) SDN Cibitung Kulon 05 Kecamatan Pamijahan, sebagai subjek
untuk mendapatkan data tentang perkembangan keaktifan dan peningkatan hasil belajar.
2. Guru kelas V (Lima) sebagai peneliti, untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari
penggunaan Metode Drill terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran guna
meningkatkan hasil belajar.
3. Kepala sekolah dan teman sejawat yang membantu pelaksanaan penelitian dan
memberikan kritik dan saran, serta masukan ataupun yang akan dilaksanakan.
4. Pembimbing (Supervisor I) yang memberikan bantuan berupa kritik maupun saran dan
bimbingan dalam proses penelitian yang berhubungan dengan perbaikan pembelajaran
yang dilaksanakan.
H. Analisis Data.
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif siswa dapat terlihat dari nilai hasil belajar peserta didik kelas V ( Lima )
SDN Cibitung Kulon 05 Kecamatan Pamijahan, setelah menggunakan Metode Drill
meningkat secara signifikan pada siklus 2, mata pelajaran Matematika dengan
keberhasilan nilai belajar peserta didik mencapai nilai rata-rata 80% dengan ketuntasan
belajar 84%, dari 26 siswa, 22 orang siswa sudah menuntaskan hasil belajarnya.
2. Data Kualitatif
Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan Metode Drill , tingkat keaktifan
siswa dalam pembelajaran serta hasil belajar meningkat secara signifikan pada siklus 2.
I. Prosedur Penelitian.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) , karena teknik
pengumpulan data, berupa data kuantitatif yang dikumpulkan secara langsung dari
lingkungan peneliti. Kegiatan penelitian dilakukan secara terencana, sistematis dan terarah
terhadap permasalahan yang timbul dan dihadapi langsung oleh peneliti.
Deskripsi Persiklus
Siklus pertama
1. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP), bersama supervisor 2, teman
sejawat dan kepala sekolah, berdasarkan hasil refleksi prasiklus, identifikasi masalah
pada kegiatan prasiklus, menentukan observer dan rencana kegiatan perbaikan
pembelajaran.
2. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam proses perbaikan, seperti instrumen
lembar kerja siswa, instrumen penilaian, lembar observasi dan instrumen analisis
hasil penilaian.
3. Melaksanakan proses perbaikan pembelajaran yang diobservasi oleh seorang
observer.
4. Melakukan refleksi bersama observer, menelaah hasil observasi dari observer, serta
wawancara dengan siswa untuk mengetahui masalah perbaikan pembelajaran dan
menentukan tindakan perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus
dua.
Siklus kedua
1. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP), bersama supervisor 2, teman
sejawat dan kepala sekolah, berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
2. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam proses perbaikan, seperti instrumen
lembar kerja siswa, instrumen penilaian, lembar observasi dan instrumen analisis
hasil penelitian.
3. Melaksanakan proses perbaikan pembelajaran siklus ke dua yang diobservasi oleh
seorang observer.
4. Melakukan refleksi dengan kolaborator tentang hasil kegiatan baik temuan dalam
lembar obsever maupun perolehan nilai dan kinerja siswa.
a. Perencanaan
Penulis membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan bidang studi Matematika
kelas V dengan mengkaji kurikulum SDN Cibitung Kulon 05 Kecamatan Pamijahan
mengenai :
Standar Kompetensi :
Memahami cara megnhitung perkalian biasa dengan pecahan desimal.
Kompetensi Dasar :
Menghitung perkalian pecahan.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
1) Melalui latihan, siswa dapat menghitung perkalian biasa dengan pecahan biasa
secara tepat.
2) Melalui latihan, siswa dapat menghitung perkalian biasa dengan pecahan desimal
secara tepat.
3) Melalui latihan, siswa dapat menghitung perkalian bentuk pecahan campuran
secara tepat.
c. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 menit)
1. Mengkondisikan siswa
2. Menumbuhkan kesiapan belajar siswa
3. Apersepsi
2. Kegiatan Inti (50 menit)
A. Eksplorasi
1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang bagaimana cara menghitung perkalian
biasa dengan pecahan biasa
2. Siswa tanya jawab dengan guru menyebutkan contoh-contoh pecahan desimal.
3. Siswa diajak menghitung perkalian biasa dengan pecahan desimal.
4. Dengan media gambar yang diberikan kepada masing-masing kelompok siswa
mulai mengidentifikasi mana yang termasuk pecahan biasa dan mana pecahan
decimal.
5. Dengan metode demonstrasi, siswa menyampaikan laporan berdasarkan hasil
pengamatan yang telah dilakukan.
B. Elaborasi
1. Secara bergantian siswa menceritakan cara siswa merubah pecahan biasa menjadi
pecahan campuran, Sementara siswa yang lain memperhatikan.
2. Dengan kerja keras siswa melakukan tugas yang diberikan oleh guru.
C. Konfirmasi
Dengan bimbingan guru , siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
3. Kegiatan Akhir (15 menit)
1. Siswa mengerjakan lembar soal yang sudah disiapkan oleh guru
2. Memberikan tindak lanjut berupa penegasan agar siswa lebih rajin belajar di
rumah.
3. Menyampaikan rencana belajar pada pertemuan berikutnya.
d. Pengamatan
Dari hasil pembelajaran prasiklus, penulis dalam hal ini guru kelas merasa kecewa karena
hasil pembelajaran tidak sesuai dengan yang diharapkan. Penguasaan siswa terhadap
materi sangat rendah. Dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 70,
hanya 4 orang siswa yang dinyatakan tuntas atau 3 %, dari 26 orang siswa, untuk
menindaklanjuti masalah ini, maka penulis akan melaksanakan perbaikan pada
pembelajaran.
e. Proses Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
1. Perencanaan
Penulis membuat rencana perbaikan pembelajaran berdasarkan refleksi prasiklus, yaitu
dengan melakukan identifikasi masalah, analisis masalah dan membuat rumusan masalah.
Penulis akan menggunakan metode Drill untuk mengaktifkan siswa dalam diskusi yang
berguna untuk meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa pada mata pelajaran
Matematika
Hal - hal yang akan penulis persiapkan untuk kegiatan pada proses perbaikan pembelajaran
siklus satu ini adalah :
a. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus I
b. Membuat lembar kerja siswa
c. Menyiapkan alat evaluasi
d. Memilih model pembelajaran yang lebih tepat
2. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui latihan, siswa dapat menghitung perkalian biasa dengan pecahan biasa secara
tepat.
b. Melalui latihan, siswa dapat menghitung perkalian biasa dengan pecahan desimal secara
tepat.
c. Melalui latihan, siswa dapat menghitung perkalian bentuk pecahan campuran secara
tepat.
Sesuai dengan identifikasi masalah, analisis masalah dan perumusan masalah yang
dilakukan melalui refleksi pada proses pembelajaran prasiklus, maka penulis merumuskan
tujuan dari proses perbaikan pembelajaran disiklus pertama ini yaitu
Mata
No Hari/Tanggal Pelaksanaan Kelas Siklus
Pelajaran
B. Refleksi siklus I
Siklus I terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan dengan materi penjumlahan pecahan biasa
berpenyebut sama dan beda. Materi disajikan diawali dengan mengaitkan materi yang akan
dipelajari dengan keadaan sekitar, kemudian menyampaikan indikator pencapaian hasil
belajar agar siswa mengetahui apa yang ingin dicapai pada materi tersebut. Setelah itu
penulis menjelaskan materi secara singkat dan mengaitkannya dengan contoh benda yang
ada dalam kehidupan sehari-hari. Dan mengelompokkan siswa dan membagikan LKS untuk
setiap kelompok. Kemudian setelah itu diberikan kuis dan dikerjakan secara individu,
Kemudian evaluasi .
Pada pertemuan kedua dan berikutnya, Materi disajikan diawali dengan mengaitkan materi
yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya, kemudian menyampaikan indikator
pencapaian hasil belajar agar siswa mengetahui apa yang ingin dicapai pada materi tersebut.
Pada siklus I ini apa yang ingin dicapai oleh peneliti telah tercapai, misalnya meningkatnya
rata-rata hasil belajar siswa terhadap matematika tapi masih ada hal-hal yang perlu
diperbaiki pada siklus berikutnya.
Adapun hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus II antara lain :
a. Pada siklus I siswa dikelompokkan menurut absen, ternyata nilainya tidak optimal
sehingga pada siklus II pengelompokan diubah berdasarkan hasil tes siklus I. Siswa
tetap dibagi dalam 4 kelompok dan pada setiap kelompok terdapat siswa yang memiliki
kemampuan tinggi dan rendah.
b. Pada siklus I beberapa siswa belum menguasai cara Membaca dan menulis bilangan
bulat dalam kata-kata dan angka, sehingga pada siklus II materi itulah yang akan
mendapat penekanan.
C. Refleksi siklus II
Siklus II terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan dengan materi Melakukan operasi penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat dengan mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan
materi sebelumnya. Pada siklus ini penulis menekankan hal-hal yang perlu diperbaiki
seperti cara Membaca dan menulis bilangan bulat dalam kata-kata dan angka, kemudian
penulis menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar agar siswa mengetahui apa yang
ingin dicapai pada materi tersebut.
Pada pertemuan pertama peneliti menjelaskan materi disajikan diawali dengan mengaitkan
materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya, kemudian menyampaikan
indikator pencapaian hasil belajar agar siswa mengetahui apa yang ingin dicapai pada
materi tersebut. Setelah itu penulis menjelaskan materi secara singkat dan mengaitkannya
dengan contoh benda yang ada dalam kehidupan sehari-hari dan mengelompokkan siswa
dan membagikan LKS untuk setiap kelompok. Kemudian setelah itu diberikan kuis dan
dikerjakan secara individu, kemudian evaluasi, menyimpulkan materi, memberikan
penguatan .
Pada siklus II ini, pada umumnya siswa lebih bersemangat lagi dengan model
pembelajaran dengan cara berkelompok sehingga siswa dapat saling berdiskusi dan
bertukar pikiran dalam memahami materi dan memecahkan atau menyelesaikan soal
matematika.
Pada siklus II ini apa yang ingin dicapai oleh peneliti tercapai. Hal ini dapat dilihat dari
meningkatnya rata-rata hasil belajar siswa.
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 5 September 2019. Dari hasil refleksi dan diskusi
dengan teman sejawat, peneliti menemukan hal - hal yang menjadi permasalahan pada
siklus I, dimana sebanyak 24 Orang siswa belum mencapai KKM pada hasil pembelajaran.
Dari hasil temuan di atas, penulis menyusun langkah - langkah proses perbaikan
pembelajaran, untuk siklus II ini, sebagai berikut :
Nilai Evaluasi
No Nama Siswa Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
1 ABAM SURYA 35 65 85
2 ADELA ANANDA 20 60 80
3 AKMALUDIN FIRDAUS 20 60 85
4 AVIYAH MUTMAINAH 30 65 85
5 FITRI RAMADHANI 40 55 85
6 HAUZAN AFLAH 35 50 80
7 IRFAN MAULANA 45 65 80
8 KEYLA FRISCA 50 60 85
9 KAMELIA 45 60 85
10 LAYLA NUR AISYAH 45 65 80
11 M.RIDWAN 30 75 80
12 M.REFI 25 70 80
13 M.IKBAL FIRDAUS 15 75 80
14 NUR INDAH PRATIWI 20 70 85
15 PURI NAILA 35 75 80
16 PUTRI NURMALASARI 35 60 65
17 RAFLI RAMADHAN 40 65 65
18 SALMAN FARIZI 45 65 65
19 SASKIA HERLIANA 35 70 80
20 SALUNA NATALIA 25 70 80
21 WITRI 25 70 85
22 YONA YULIANA 20 70 85
23 YONI YULIANI 25 65 65
24 YUNI PRAPTININGSIH 25 60 85
25 YUSUF AKBAR 20 70 85
26 ZAENAL 35 75 85
RATA-RATA 31 65 80
Persentase Nilai mencapai KKM 9 45 87
Persentase Nilai dibawah KKM 91 55 13
Keterangan KKM = 70
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas belajar pada prasiklus ada 14
orang siswa dari 26 orang siswa, atau hanya 9% dengan nilai rata - rata mencapai 28,33.
Pada siklus I, Tingkat ketuntasan belajar mulai naik hingga mencapai 11 orang siswa yang
mencapai KKM atau sebesar 45% , dengan nilai rata - rata 65. Pada siklus 2, siswa yang
telah mencapai KKM naik menjadi 22 orang siswa dari 26 orang siswa, atau 87% , dengan
nilai rata - rata 80
Grafik 1
Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Setiap Siklus
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
keaktifan siswa terus meningkat setelah menggunakan Metode Drill. Pada prasiklus yang aktif
dalam pembelajaran 13 orang siswa dari 26 orang siswa atau hanya 3%. Pada siklus I terjadi
peningkatan keaktifan siswa tetapi tidak begitu signifikan dari 26 orang siswa hanya 19 orang
siswa yang aktif atau 13%. Pada siklus 2 terjadi perubahan yang cukup signifikan yaitu 22 orang
siswa dari 26 orang siswa, aktif dalam proses pembelajaran atau 84%
Grafik 2
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Pada pembelajaran prasiklus, hasil rata-rata belajar siswa baru mencapai 31 dengan angka
ketuntasan 9 %, pada siklus I, nilai rata-rata siswa menunjukkan angka 65 atau 45% dan
pada siklus II hasil rata-rata nilai belajar siswa mencapai 80 atau pencapaian KKM sebesar
87%. Dari siklus ke siklus, perolehan angka hasil belajar siswa menunjukkan hasil yang
cukup signifikan. Adapun hal yang membantu dalam peningkatan hasil belajar siswa tersebut
adalah :
1. Pemilihan Metode Belajar yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada pada
pembelajaran prasiklus.
2. Metode yang dipilih adalah Drill yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga
kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
3. Kegiatan belajar mengajar harus dirancang dan direncanakan secara efektif dan efisien
tersaji dengan metode dan strategi yang dapat memotivasi peserta didik.
4. Refleksi diri dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan tahap awal yang harus
dilakukan oleh guru untuk melakukan perbaikan pembelajaran selanjutnya.
B. Saran Tindak Lanjut
Dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah penulis laksanakan, ada beberapa hal
yang penulis sampaikan sebagai masukan atau saran, diantaranya adalah :
1. Guru sebagai orang lebih dekat dengan anak didik dalam kegiatan pembelajaran,
hendaknya selalu memperhatikan kondisi kesiapan anak didiknya dalam belajar terutama
pada pelajaran yang selalu dianggap sulit oleh sebagian besar siswa. Dengan begitu guru
dapat membimbing, mendidik anak sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
2. Guru harus cepat mengambil suatu tindakan dan keputusan untuk menentukan suatu teknik
yang tepat guna memperbaiki suatu proses pembelajaran, terutama dalam pemilihan model
pembelajaran, metode, strategi pembelajaran dan pemilihan alat peraga.
3. Rencana kegiatan pembelajaran harus disusun secara matang, tepat dan bertanggung
jawab.
4. Guru hendaknya selalu melakukan evaluasi dan refleksi ketika pembelajaran berakhir.
5. Rendahnya hasil belajar yang diperoleh oleh siswa menunjukkan kegagalan kita sebagai
seorang guru dalam proses pembelajaran, hal ini bisa kita tindaklanjuti dengan
melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
6. Pelaksanaan PTK dapat memberikan banyak konstribusi terhadap peningkatan
keprofesionalan seorang guru.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Dessy. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Amelia.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. 7 TMatematika Aplikasi PAKEM. Jogjakarta: DIVA Press.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Forum Peningkatan Profesi Guru. 2010. Matematika Untuk SMP/MTs Kelas 7 Semester 2.
Surabaya: Lentera Ilmu.
Hamdani, M.A. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Irwahyudi, Wildan. 2009. Penerapan Metode Resitasi dan Metode Drill Sebagai Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pelajaran Matematika di SDN Pulerejo 02
Bakung Blitar . Dalam www.uin-malang.ac.id.
Kardi, Soeparaman dan Mohamad Nur. 2000. Pengantar Pada Pengajaran dan Pengelolaan
Kelas. Surabaya: UNESA-University Press.
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.
Sutisna, Putu. 2010. Teori Belajar Robert Gagne. Dalam
http://putusutisna.blogspot.com/2010/11/teori-belajar-robert-gagne.html?m=1