Anda di halaman 1dari 40

PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA


MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN DI KELAS V
SDN CIBITUNG KULON 05

LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Disusun Oleh:
NANA MULYANA
NIP 197210242014051001

DINAS PENDIDKAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
SDN CIBITUNG KULON 05
2019
LEMBAR PENGESAHAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Judul

PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN HASIL


BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN DI KELAS V
SDN CIBITUNG KULON 05

Disusun oleh :

NANA MULYANA
NIP 197210242019051001
GURU SDN CIBITUNG KULON 05

Disahkan oleh :

Mengetahui: Pamijahan, 20 November 2019


Pembimbing,
Kepala Sekolah,

ASEP KOSWARA, S.Pd.SD ASEP KOSWARA, S.Pd.SD


NIP. 196212131984101001 NIP.196212131984101001
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ERNI HANDAYANI, S.Pd


NIP :-
Jabatan : Kepala Perpustakaan SDN Cibitung Kulon 05.

Dengan ini menerangkan bahwa kami menerima sebuah Laporan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) sebagai berikut:
Judul Penelitian: Penerapan metode drill untuk meningkatkan Hasil belajar siswa
pada Mata pelajaran Matematika materi Operasi Hitung Campuran
di kelas V SDN Cibitung Kulon 05
Nama Guru : NANA MULYANA
NIP :197210242019051001
Jabatan : Guru Kelas
Unit Kerja : SDN Cibitung Kulon 05.

Telah disimpan di Perpustakaan SDN Cibitung Kulon 05 Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor
Provinsi Jawa Barat, sebagai Publikasi Ilmiah dan sebagai bahan Referensi.

Demikian keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui: Pamijahan, 20 November 2019


Kepala SDN Cibitung Kulon 05, Kepala Perpustakaan,

ASEP KOSWARA, S.Pd.SD ERNI HANADAYANI, S.Pd


NIP 196212131984101001 NIP.-
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
DINAS PENDIDIKAN
SDN CIBITUNG KULON 05
Alamat : Kp. Cidamar Rt 04/06 Desa Cibitung Wetan Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor 16810

SURAT PERNYATAAN
Nomor : 422.1/045/SD-034/XI/2019

Kepala Sekolah Dasar Negeri Cibitung Kulon 05 Kecamatan Pamijahan Kabupaten


Bogor menyatakan bahwa :
Nama : NANA MULYANA
NIP :197210242014051001
Tugas Mengajara : Kelas 6
Sekolah : SDN Cibitung Kulon 05

Menyatakan telah melakukan Seminar Publikasi Karya Ilmiah yang mengangkat


Penelitian Tindakan Kelas dengan judul : “Penerapan Metode Drill Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi
Operasi Hitung Campuran Di Kelas V SDN Cibitung Kulon 05”, yang dilaksanakan
pada hari Sabtu, 20 Nopember 2019 berlokasi di SDN Cibitung Kulon 05 dan sebagai
peserta adalah dewan guru. Adapun bukti pendukung terlampir

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Pamijahan 20 Nopember 2019


Kepala Sekolah

Asep Koswara, S.Pd.SD


NIP. 196212131984101001
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
DINAS PENDIDIKAN
SDN CIBITUNG KULON 05
Alamat : Kp. Cidamar Rt 04/06 Desa Cibitung Wetan Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor 16810

DAFTAR HADIR SEMINAR

Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Nopember 2019


Waktu : 08.00 s.d 10.00
Tempat : SDN Cibitung Kulon 05
Acara : Seminar Publikasi Karya Ilmiah

No Nama/NIP/NUPTK Jabatan Tugas Tanda Keterangan


Mengajar Tangan
1 Asep Koswara, S.Pd.SD Kepala -
NIP 196212131984101001 Sekolah
2 Nana Mulyana Guru Kelas VI
NIP. 197210242014051001
3 Erni Handayani, S.Pd Guru Kelas II
NIP. 198009202019212005
4 Dewi Damayanti, S.Pd. Guru Kelas I
NUPTK. 8857760662300052
5 Yuyun Sri Wahyuningsih, S.Pd Guru Kelas V
NUPTK. 6855767668130152
6 Dhea Nur Fajrina Guru Kelas IV
NUPTK.-
7 Hilya Rahma Mulya Guru Kelas III
NUPTK -

Pamijahan, 20 Nopember 2019


Kepala Sekolah

Asep Koswra, S.Pd.SD


NIP. 196212131984101001
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat dan hidayah- Nya,
penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan judul “ Penerapan Metode Drill Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Operasi Hitung Campuran di Kelas V
SDN Cibitung Kulon 05”.

Dalam penyusunan laporan penelitian tindakan kelas ini penulis banyak mendapat
bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini
selesai.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan penelitian tindakan kelas ini jauh
dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak selalu penulis harapkan.

Bogor, Nopember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................4
C. Tujuan Penelitian...................................................................4
D. Manfaat Penelitian.................................................................4

BAB II KAJIAN TEORITIK


A. Hakikat dan Pengertian Metode.............................................6
B. Definisi Metode Drill.............................................................6
C. Tujuan Penggunaan Metode Drill..........................................8
D. Syarat-syarat metode Drill.....................................................8
E. Langkah-langkah metode drill..............................................10
F. Hasil Belajar..........................................................................12

BAB III METODE PENELITIAN


A. Metode Penelitian.................................................................13
B. Desain Penelitian...................................................................13
C. Prosedur Penelitian................................................................14
D. Instrumen Penelitian.............................................................18
E. Subjek Penelitian...................................................................19
F. Waktu dan Tempat Penelitian..............................................19
G. Analisis Data.........................................................................20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian......................................................................21
B. Pembahasan............................................................................35

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI


A. Simpulan..............................................................................35
B. Rekomendasi........................................................................35

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Tindakan....................................................................19


Tabel 3.2 : Kriteria Ketuntasan Minimal.....................................................................20
Tabel 4.1 : Kegiatan Pembelajaran Siklus I................................................................23
Tabel 4.2 Perolehan Hasil Belajar Siklus I.................................................................24
Tabel 4.3 Presentase Ketuntasan belajar siklus I.........................................................25
Tabel 4.4 Kegiatan Pembelajaran Siklus II..................................................................28
Tabel 4.5 Perolehan Hasil Belajar Siklus II.................................................................29
Tabel 4.6 Presentase Ketuntasan Belajar Siklus II.......................................................30
Tabel 4.7 Kegiatan Pembelajaran Siklus III..................................................................33
Tabel 4.8 Perolehan Hasil Belajar Siklus III................................................................34
Tabel 4.9 Presentase Ketuntasan Belajar Siklus III......................................................35
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

James dalam Suherman (2001) menyatakan bahwa : “Matematika adalah konsep ilmu
tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan
satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak,yang terbagi ke dalam Lima bidang
yaitu : aljabar, analisis, dan geometri”.
Dalam kenyataannya selain Lima bidang ilmu yang tersebut, kita mengenal sub atau
cabang ilmu yang masih termasuk dalam matematika, diantaranya adalah : aritmatika,
trigonometri, kalkulus, statistik dan lain-lain. Bila peneliti mengkaji salah satu dari sub
matematika misal geometri, maka kita akan menjumpai pada pelajaran Matematika tingkat
SD/MI. Pada hal ini materi yang dipilih peneliti adalah Operasi Hitung Campuran. Namun
banyak siswa yang sulit untuk mempelajarinya, biasanya kesulitannya terletak pada
kurangnya keterampilan siswa dalam mengolah dan menerapkan rumus yang sebenarnya
telah mereka ketahui. Matematika tidak dapat dipelajari hanya dengan cara menghafal
saja, namun belajar matematika memerlukan keterampilan dalam menerapkan rumus-
rumus dan pembuktian teorema-teorema. Jadi pada saat belajar matematika siswa harus
banyak latihan mengerjakan soal-soal yang ada agar keterampilan matematika siswa dapat
meningkat.
Yang menjadi masalah sekarang adalah metode apakah yang dapat di terapkan guru untuk
meningkatkan keterampilan siswa, sehingga siswa dapat mengatasi kesulitan pada saat
belajar matematika. Dalam pendidikan terdapat banyak metode yang dapat diterapkan guru
pada saat proses belajar mengajar, salah satunya adalah metode drill. “Metode drill adalah
metode latihan, atau metode training yang merupakan suatu cara mengajar yang baik
untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memperoleh
suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan” (Syaiful Sagala, 2009).
Dalam proses pembelajaran matematika pasti akan ada suatu waktu dimana guru
memberikan latihan kepada siswa, terutama pada saat guru selesai menyampaikan materi
tertentu.
B. Identifikasi Masalah
a. Siswa kurang menyenangi pelajaran Matematika
b. Siswa kurang memahami bahasa-bahasa Matematika
c. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran
d. Siswa kesulitan dalam membedakan sifat-sifat bangun datar
e. Hasil belajar siswa rendah
f. Sebagian besar siswa tidak memperhatikan penjelasan tentang materi ajar
g. Siswa belum sepenuhnya menguasai materi pelajaran

C. Analisis Masalah
a. Guru tidak menggunakan media pembelajaran
b. Metode yang digunakan kurang membangkitkan motivasi siswa
c. Guru hanya menjelaskan materi secara sepintas
d. Guru kurang mengaktifkan siswa
e. Pembelajaran didominasi oleh guru di sepanjang pembelajaran

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian
ini yaitu apakah penerapan metode Drill pada pelajaran Matematika materi Operasi Hitung
Campuran dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Cibitung Kulon 05
Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor ?”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah terutama masalah penulis


pada pelajaran Matematika adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam mengidentifikasi sifat-sifat Operasi


Hitung Campuran pada mata pelajaran matematika di kelas V Sekolah Dasar melalui
metode Drill
2. Dapat meningkatkan keaktifan siswa melalui metode Drill
3. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
4. Dapat memperoleh hasil yang maksimal dari pembelajaran Matematika
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat baik secara praktis maupun teoritis.
1.  Praktis:
a.    Bagi Siswa:
1. Meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Menjadikan siswa lebih aktif di dalam kegiatan pembelajaran dan
memberikan rasa berani serta percaya diri pada siswa.
b.    Bagi Penulis dan Guru:
1. Memperbaiki pembelajaran, meningkatan, dan mengembangkan profesionalisme diri.
2. Sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya
terutama sumber informasi tentang efektivitas penggunaan metode pembelajaran Drill
pada suatu pokok bahasan tertentu.
c.    Bagi Sekolah:
1. Membantu meningkatkan mutu pendidikan dan reputasi sekolah.
2. Sebagai bahan masukan dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hasil
belajar siswa, terutama dalam suatu pokok bahasan tertentu.
d.    Bagi Kepala sekolah
1. Membantu kepala sekolah untuk memperbaiki kinerja guru.
2. Sebagai sumber informasi mengenai proses pembelajaran.

2.  Teoretis
Secara teoretis hasil penelitian dapat bermanfaat bagi peneliti lain untuk melakukan
penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor penyebab timbulnya masalah belajar yang
telah teridentifikasi dan belum diteliti dalam rangka pengembangan pembelajaran
Matematika
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Metode

1. Pengertian

Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Metode


mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa agar terjadi
interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran Gagne (1978 ) dalam Modul
Strategi Pembelajaran tujuan pembelajaran khusus dapat dikatakan sebagai enabling
objectives artinya tujuan pembelajaran harus dicapai selama proses pembelajaran
berlangsung.

B. Metode Drill
Menurut (Syaiful Sagala, 2009) “Metode drill adalah metode latihan, atau metode training
yang merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan
tertentu. Juga sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan
dan keterampilan”
(Abdul Rahman Shaleh, 2006:).” Ciri khas dari metode ini (metode drill) adalah kegiatan
yang berupa pengulangan yang berkali-kali supaya asosiasi stimulus dan respons menjadi
sangat kuat dan tidak mudah untuk dilupakan. Dengan demikian terbentuklah sebuah
keterampilan (pengetahuan) yang setiap saat siap untuk dipergunakan oleh yang
bersangkutan

C. Tujuan Penggunaan Metode Drill


Adapun tujuan penggunaan metode drill adalah diharapkan agar siswa (Armai, 2002):

a. Memiliki ketrampilan moroeis/gerak, misalnya menghafal katakata, menulis,


mempergunakan alat, membuat suatu bentuk, atau melaksanakan gerak dalam olah
raga.
b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagikan, menjumlah,
tanda baca, dll.
c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara suatu keadaan, misalnya hubungan sebab
akibat banyak hujan maka akan terjadi banjir, antara huruf dan bunyi, dll.
d. Dapat menggunakan daya pikirnya yang makin lama makin bertambah baik, karena
dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih baik teratur dan lebih
teliti dalam mendorong ingatannya.
e. Pengetahuan anak didik akan bertambah dari berbagai segi dan anak didik tersebut akan
memperoleh pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam.

D. Syarat-Syarat Metode Drill

Agar penggunaan metode drill dapat efektif, maka harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:

1. Sebelum pelajaran dimulai hendaknya diawali terlebih dahulu dengan pemberian


pengertian dasar.
2. Metode ini dipakai hanya untuk bahan pelajaran kecekatan-kecekatan yang bersifat rutin
dan otomatis. 
3. Diusahakan hendaknya masa latihan dilakukan secara singkat, hal ini dimungkinkan agar
tidak membosankan siswa. 
4. Maksud diadakannya latihan ulang harus memiliki tujuan yang lebih luas. 
5. Latihan diatur sedemikian rupa sehingga bersifat menarik dan dapat menimbulkan
motivasi belajar anak.

E. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Drill

Metode drill dapat lebih maksimal jika dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:

a. Kegiatan guru 

1. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah beserta jawabannya. 


2. Mengajukan pertanyaan secara lisan, tertulis, atau memberikan perintah untuk
melakukan sesuatu. 
3. Mendengarkan jawaban lisan atau memeriksa jawaban tertulis atau melihat gerakan
yang dilakukan. 
4. Mengajukan kembali berulang-ulang pertanyaan atau perintah yang telah diajukan dan
didengar jawabannya.
b. Kegiatan murid 

1. Mendengarkan baik-baik pertanyaan atau perintah yang diajukan guru kepadanya. 


2. Menjawab secara lisan atau tertulis atau melakukan gerakan seperti yang
diperintahkan. 
3. Mengulang kembali jawaban atau gerakan sebanyak permintaan guru. 
4. Mendengarkan pertanyaan atau perintah berikutnya.

F. Kekurangan dan Kelebihan Metode Drill 

Metode drill memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:

a. Kelebihan metode drill 

1. Dalam waktu yang relatif singkat, dapat diperoleh penguasaan dan ketrampilan yang
diharapkan. 
2. Akan tertanam pada setiap pribadi anak kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin. 

b. Kekurangan metode drill 

1. Bisa menghambat perkembangan daya inisiatif murid. 


2. Kurang memperhatikan relevansinya dengan lingkungan. 
3. Membentuk kebiasaan-kebiasaan yang otomatis dan kaku.

G. Pengertian, Faktor, dan Indikator Hasil Belajar


Menurut Dimyati Dan Mudjiono (2006) Hasil belajar ialah hasil yang dicapai dalam
bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir
pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa
dalam menerima materi pelajaran. Sedangkan Menurut Djamarah Dan Zain (2006) Hasil
belajar ialah apa yang diperoleh siswa setelah dilakukan aktifitas belajar. Menurut
Hamalik (2008) Hasil belajar ialah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan
yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.

Dari beberapa penjabaran para ahli tentang pengertian hasil belajar maka peneliti dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut :Hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai
siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan
pembentukan tingkah laku seseorang. Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar
dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan
filsafatnya.

H. Pengertian Prestasi Belajar


Belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan Misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru
dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik kalau subyek belajar itu mengalami
atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan individu
sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh
lingkungan. Dengan demikian terjadinya kegiatan belajar yang dilakukan oleh seorang
idnividu dapat dijelaskan dengan rumus antara individu dan lingkungan.
Fontana seperti yang dikutip oleh Udin S. Winataputra (1995) dikemukakan
bahwa learning (belajar) mengandung pengertian proses perubahan yang relative tetap
dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Pengertian belajar juga
dikemukakan oleh Slameto (2003) yakni belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Selaras dengan pendapat-pendapat di atas, Thursan Hakim (2000) mengemukakan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan
tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku
seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, daya pikir, dll. Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas
tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas
kemampuan seseorang dalam berbagai bidang.
I. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern. Hal
ini senada dengan pendapat Dimyati dan Mudjiono (2006) prestasi belajar dipengaruhi
faktor intern dan faktor  ekstern. Kedua faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, faktor intern adalah faktor yang dialami dan dihayati secara langsung siswa dan
berpengaruh terhadap proses pembelajaran dalam pencapaian prestasi belajar. Faktor
intern ini meliputi:
1. Sikap siswa terhadap belajar
2. Motivasi belajar
3. Konsentarasi belajar
4. Kemampuan mengolah bahan belaja
5. Kemampuan menyimpan perolehan prestasi belajar
6. Kemampuan menggali prestasi belajar yang telah tersimpan
7. Kemampuan berprestasi atau unjuk prestasi belajar.
8. rasa percaya diri siswa, intelegensi dan keberhasilan belajar dan kebiasaan belajar.
Kedua, faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa mempengaruhi
prestasi belajar, antara lain:
1. Guru sebagai pembimbing belajar siswa
2. Sarana dan prasarana belajar
3. Kondisi pembelajaran
4. Kebijakan penilaian
5. Kurikulum yang diterapkan
6. Lingkungan sosial siswa. 
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa yaitu dalam diri siswa (intern) dan faktor yang berasal dari luar
siswa (ekstern). Kedua faktor tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa apabila
mempunyai hubungan positif dalam proses pembelajaran, dan sebaliknya prestasi belajar
siswa  akan menurun apabila mempunyai hubungan negatif dalam proses pembelajaran.
Syah (2010) menjelaskan bahwa “faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
dapat dibedakan menjadi Lima macam, yakni:

1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), keadaan jasmani dan rohani dalam diri
siswa.
2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), kondisi lingkungan disekitar siswa 
3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan dan
mempelajari materi pelajaran yang berbeda.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
adalah faktor internal atau faktor dalam diri siswa, faktor eksternal atau faktor dari luar
siswa dan faktor pendekatan belajar (approach to learning)
BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian perbaikan pembelajaran adalah siswa kelas Lima ( V ) SDN Cibitung Kulon
05 Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa terdiri
dari 11 siswa berjenis kelamin laki-laki dan 15 siswa berjenis kelamin perempuan. Adapun
susunan Organisasi pada SDN Cibitung Kulon 05 terdiri dari 1 Orang ketua Komite, 6 orang
pendidik dan 1 orang tenaga kependidikan.
B. Jadwal Kegiatan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini, dilaksanakan dalam dua siklus perbaikan untuk
mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, guna meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Matematika

Agustus 2019 September 2019 Oktober 2019


No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Pelaksanaan √
Prasiklus

2 Refleksi √

3 Pelaksanaan √
Siklus I

4 Refleksi √

5 Pelaksanaan √
Siklus II

6 Refleksi √

7 Penyusunan √ √ √ √ √
Laporan PTK

8 Penggandaan dan √
Pengesahan
Laporan

9 Penyerahan √
Laporan
C. Waktu Pelaksanaan
Adapun jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut :
TABEL 2.

D. Waktu
No Kegiatan
Dalam Minggu Tanggal

1 Pra Siklus

a. Penyusunan RPP Agustus , minggu ke-3 19 - 08 - 2019


b. Pelaksanaan Agustus , minggu ke-4 22 - 08 - 2019
c. Refleksi
Agustus, minggu ke-4 23 - 08 - 2019

2 Siklus I

a. a. Penyusunan RPP September , minggu ke- 1 07 - 09 - 2019


b. b. pelaksanaan September , minggu ke- 1 08 - 09 - 2019
c. c. Refleksi
September , minggu ke- 1 09 - 09 - 2019

3 Siklus 2

a. Penyusunan RPP September , minggu ke- 2 14 - 09 - 2019


b. Pelaksanaan September , minggu ke- 2 15 - 09 - 2019
c. Refleksi
September , minggu ke- 2 16 - 09 - 2019

Persiapan Penelitian.
Kegiatan penelitian menjelaskan tentang persiapan :

Standar Kompetensi : Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan


Masalah.
Kompetensi Dasar : Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat

Permasalahan yang akan diteliti yaitu ketidakaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang
berdampak terhadap rendahnya hasil belajar siswa.
Persiapan - persiapan yang penulis persiapkan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
b. Rencana Perbaikan Pembelajaran
c. Lembar Evaluasi Siswa
d. Lembar observasi aktivitas siswa
e. Lembar observasi kegiatan guru

E. Sumber Data
Sumber data Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah :
1. Siswa kelas V (Lima) SDN Cibitung Kulon 05 Kecamatan Pamijahan, sebagai subjek
untuk mendapatkan data tentang perkembangan keaktifan dan peningkatan hasil belajar.
2. Guru kelas V (Lima) sebagai peneliti, untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari
penggunaan Metode Drill terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran guna
meningkatkan hasil belajar.
3. Kepala sekolah dan teman sejawat yang membantu pelaksanaan penelitian dan
memberikan kritik dan saran, serta masukan ataupun yang akan dilaksanakan.
4. Pembimbing (Supervisor I) yang memberikan bantuan berupa kritik maupun saran dan
bimbingan dalam proses penelitian yang berhubungan dengan perbaikan pembelajaran
yang dilaksanakan.

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data


1. Sumber Data
Sumber data Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah :
a. Siswa kelas V (Lima ) SDN Cibitung Kulon 05 , sebagai subjek untuk mendapatkan
data tentang perkembangan keaktifan dan peningkatan hasil belajar.
b. Guru kelas V (Lima) sebagai peneliti, untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari
penggunaan Metode Drill terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran guna
meningkatkan hasil belajar.
c. Kepala sekolah dan teman sejawat yang membantu pelaksanaan penelitian dan
memberikan kritik dan saran, serta masukan ataupun yang akan dilaksanakan.
d. Pembimbing (Supervisor I) yang memberikan bantuan berupa kritik maupun saran dan
bimbingan dalam proses penelitian yang berhubungan dengan perbaikan pembelajaran
yang dilaksanakan.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dilakukan untuk pengumpulan data dalam kegiatan penelitian tindakan kelas
ini adalah :
1. Tes individu untuk menghasilkan data dari hasil belajar siswa.
2. Diskusi Kelompok untuk menghasilkan data pengamatan dan kerjasama siswa.
3. Observasi yang berguna untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran.
4. Diskusi dengan supervisor 1, supervisor 2, kepala sekolah, teman sejawat dan
wawancara dengan siswa untuk mendpatkan informasi dan temuan - temuan yang
terjadi dalam proses pembelajaran.
3. Alat Pengumpul Data.
a. Tes butir soal untuk mengukur hasil belajar siswa pada setiap siklusnya.
b. Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran.
c. Lembar observasi guru untuk mengetahui proses perbaikan pembelajaran yang
dilakukan guru.
d. Kolaborasi dengan teman sejawat untuk melakukan perbaikan pembelajaran yang
bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa yang lebih optimal.
G. Indikator Kerja
Indikator kerja dalam penelitian tindakan kelas ini berupa nilai rata - rata hasil belajar pada
prasiklus dari 9% naik menjadi 45 % atau dari 87 % pada prasiklus meningkat menjadi
83 % pada siklus 2.

H. Analisis Data.
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif siswa dapat terlihat dari nilai hasil belajar peserta didik kelas V ( Lima )
SDN Cibitung Kulon 05 Kecamatan Pamijahan, setelah menggunakan Metode Drill
meningkat secara signifikan pada siklus 2, mata pelajaran Matematika dengan
keberhasilan nilai belajar peserta didik mencapai nilai rata-rata 80% dengan ketuntasan
belajar 84%, dari 26 siswa, 22 orang siswa sudah menuntaskan hasil belajarnya.

2. Data Kualitatif
Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan Metode Drill , tingkat keaktifan
siswa dalam pembelajaran serta hasil belajar meningkat secara signifikan pada siklus 2.
I. Prosedur Penelitian.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) , karena teknik
pengumpulan data, berupa data kuantitatif yang dikumpulkan secara langsung dari
lingkungan peneliti. Kegiatan penelitian dilakukan secara terencana, sistematis dan terarah
terhadap permasalahan yang timbul dan dihadapi langsung oleh peneliti.

J. Bagan Prosedur Kerangka berpikir Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SDN Cibitung Kulon 05


Kecamatan Pamijahan, dilakukan sebanyak Lima siklus yaitu Prasiklus, Siklus 1, dan
Siklus 2 secara berkelanjutan. Pada tiap siklus diadakan tahapan perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan evaluasi untuk mengetahui efektivitas tindakan,
pelaksanaan terintegrasi melalui proses perbaikan pembelajaran.
Prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Analisis kurikulum
2. Menyiapkan Rencana Persiapan Pembelajaran
3. Menyiapkan alat peraga
4. Menyiapkan lembar pengamatan evaluasi
5. Menyiapkan lembar observasi
1. Tahap Pelaksanaan
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang dibuat
2. Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran secara sistematis, kritis dan objektif
2. Tahap Pengamatan
1. Melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran
2. Melakukan pengamatan terhadap guru oleh teman sejawat
3. Tahap Refleksi
Pada tahap ini peniliti melakukan analisis, interpretasi, dan kolaborasi dengan teman
sejawat yang tujuannya untuk mengatasi dan memperbaiki kekurangan dan kelemahan
dalam pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
siswa terhadap proses pembelajaran.
K. Gambaran Umum Penelitian

Deskripsi Persiklus

Siklus pertama
1. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP), bersama supervisor 2, teman
sejawat dan kepala sekolah, berdasarkan hasil refleksi prasiklus, identifikasi masalah
pada kegiatan prasiklus, menentukan observer dan rencana kegiatan perbaikan
pembelajaran.
2. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam proses perbaikan, seperti instrumen
lembar kerja siswa, instrumen penilaian, lembar observasi dan instrumen analisis
hasil penilaian.
3. Melaksanakan proses perbaikan pembelajaran yang diobservasi oleh seorang
observer.
4. Melakukan refleksi bersama observer, menelaah hasil observasi dari observer, serta
wawancara dengan siswa untuk mengetahui masalah perbaikan pembelajaran dan
menentukan tindakan perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus
dua.
Siklus kedua
1. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP), bersama supervisor 2, teman
sejawat dan kepala sekolah, berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
2. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam proses perbaikan, seperti instrumen
lembar kerja siswa, instrumen penilaian, lembar observasi dan instrumen analisis
hasil penelitian.
3. Melaksanakan proses perbaikan pembelajaran siklus ke dua yang diobservasi oleh
seorang observer.
4. Melakukan refleksi dengan kolaborator tentang hasil kegiatan baik temuan dalam
lembar obsever maupun perolehan nilai dan kinerja siswa.

L. Proses Pembelajaran Pra Siklus.

a. Perencanaan
Penulis membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan bidang studi Matematika
kelas V dengan mengkaji kurikulum SDN Cibitung Kulon 05 Kecamatan Pamijahan
mengenai :
Standar Kompetensi :
Memahami cara megnhitung perkalian biasa dengan pecahan desimal.
Kompetensi Dasar :
Menghitung perkalian pecahan.
b. Pelaksanaan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran
1) Melalui latihan, siswa dapat menghitung perkalian biasa dengan pecahan biasa
secara tepat.
2) Melalui latihan, siswa dapat menghitung perkalian biasa dengan pecahan desimal
secara tepat.
3) Melalui latihan, siswa dapat menghitung perkalian bentuk pecahan campuran
secara tepat.
c. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 menit)
1. Mengkondisikan siswa
2. Menumbuhkan kesiapan belajar siswa
3. Apersepsi
2. Kegiatan Inti (50 menit)
A. Eksplorasi
1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang bagaimana cara menghitung perkalian
biasa dengan pecahan biasa
2. Siswa tanya jawab dengan guru menyebutkan contoh-contoh pecahan desimal.
3. Siswa diajak menghitung perkalian biasa dengan pecahan desimal.
4. Dengan media gambar yang diberikan kepada masing-masing kelompok siswa
mulai mengidentifikasi mana yang termasuk pecahan biasa dan mana pecahan
decimal.
5. Dengan metode demonstrasi, siswa menyampaikan laporan berdasarkan hasil
pengamatan yang telah dilakukan.
B. Elaborasi
1. Secara bergantian siswa menceritakan cara siswa merubah pecahan biasa menjadi
pecahan campuran, Sementara siswa yang lain memperhatikan.
2. Dengan kerja keras siswa melakukan tugas yang diberikan oleh guru.
C. Konfirmasi
Dengan bimbingan guru , siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
3. Kegiatan Akhir (15 menit)
1. Siswa mengerjakan lembar soal yang sudah disiapkan oleh guru
2. Memberikan tindak lanjut berupa penegasan agar siswa lebih rajin belajar di
rumah.
3. Menyampaikan rencana belajar pada pertemuan berikutnya.
d. Pengamatan
Dari hasil pembelajaran prasiklus, penulis dalam hal ini guru kelas merasa kecewa karena
hasil pembelajaran tidak sesuai dengan yang diharapkan. Penguasaan siswa terhadap
materi sangat rendah. Dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 70,
hanya 4 orang siswa yang dinyatakan tuntas atau 3 %, dari 26 orang siswa, untuk
menindaklanjuti masalah ini, maka penulis akan melaksanakan perbaikan pada
pembelajaran.
e. Proses Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
1. Perencanaan
Penulis membuat rencana perbaikan pembelajaran berdasarkan refleksi prasiklus, yaitu
dengan melakukan identifikasi masalah, analisis masalah dan membuat rumusan masalah.
Penulis akan menggunakan metode Drill untuk mengaktifkan siswa dalam diskusi yang
berguna untuk meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa pada mata pelajaran
Matematika
Hal - hal yang akan penulis persiapkan untuk kegiatan pada proses perbaikan pembelajaran
siklus satu ini adalah :
a. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus I
b. Membuat lembar kerja siswa
c. Menyiapkan alat evaluasi
d. Memilih model pembelajaran yang lebih tepat
2. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui latihan, siswa dapat menghitung perkalian biasa dengan pecahan biasa secara
tepat.
b. Melalui latihan, siswa dapat menghitung perkalian biasa dengan pecahan desimal secara
tepat.
c. Melalui latihan, siswa dapat menghitung perkalian bentuk pecahan campuran secara
tepat.
Sesuai dengan identifikasi masalah, analisis masalah dan perumusan masalah yang
dilakukan melalui refleksi pada proses pembelajaran prasiklus, maka penulis merumuskan
tujuan dari proses perbaikan pembelajaran disiklus pertama ini yaitu

Tujuan perbaikan pembelajaran ini yaitu :


1. Menyampaikan materi (penjelasan) disesuaikan dengan daya tangkap siswa.
2. Meningkatkan pemahaman siswa melalui latihan.
3. Mengaktifkan siswa dalam pembelajaran
4. Berbicara dengan bahasa yang dimengerti oleh siswa.
5. Meningkatkan motivasi siswa terhadap materi pembelajaran.
6. Meningkatkan hasil belajar siswa tentang cara memecahkan soal tentang pecahan
campuran
3. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (5 menit)
a. Mengkondisikan siswa
b. Menumbuhkan kesiapan belajar siswa
c. Apersepsi
B. Kegiatan Inti (50 menit)
Eksplorasi
Siswa menyimak penjelasan guru tentang pengalian pecahan.
Elaborasi
a. Guru memberikan soal perkalian pecahan biasa, desimal, dan campuran.
b. Siswa mengerjakan soal perkalian pecahan yang diberikan guru.
c. Siswa berdiskusi tentang mengalikan pecahan.
Konfirmasi
a. Siswa bersama guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
b. Siswa bersama guru bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman dan memberikan
penguatan.
C. Kegiatan Penutup
a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran.
b. Guru melakukan evaluasi secara individu dengan memberikan soal tes tulis.
c. Siswa dipimpin oleh ketua kelas berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran.
d. Guru mengucapkan salam.
D. Pengamatan
Dari hasil proses perbaikan pembelajaran siklus kedua, terlihat penguasaan siswa terhadap
materi sudah optimal, yaitu dengan meningkatkan jumlah siswa yang mencapai angka
ketuntasan minimal sebanyak 24 orang dari 26 orang siswa, ini berarti sebesar 84 % siswa
sudah dinyatakan berhasil dalam proses pembelajaran.
E. Refleksi
Keberhasilan peserta didik dalam menguasai dan memahami materi tentang “Pecahan
Campuran” yang tertuang dalam hasil belajar yang mencapai persentase sebesar 84 %
pada siklus kedua, telah menunjukkan angka keberhasilan pada proses perbaikan
pembelajaran, sebanyak 24 siswa sudah dapat memiliki keterampilan pada Kriteria
Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan.
Di dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas, dinyatakan berhasil apabila hasil
pembelajaran telah mencapai angka pencapaian sebesar 84%, maka penelitian tindakan
kelas tersebut sudah bisa dikategorikan berhasil.
Sehubungan dengan pernyataan di atas, dan pencapaian persentase keberhasilan
pencapaian KKM yang telah penulis laksanakan dalam dua kali, yaitu siklus satu dan
siklus dua, maka proses perbaikan pembelajaran yang penulis laksanakan, sudah dapat
dinyatakan berhasil.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Penulis merencanakan pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk mata pelajaran


Matematika di SDN Cibitung Kulon 05 sebagai berikut

Mata
No Hari/Tanggal Pelaksanaan Kelas Siklus
Pelajaran

1 Jumat, 23 Agustus 2019 Matematika V Prasiklus

2 Senin, 09 September 2019 Matematika V Siklus I

3 Senin, 16 September 2019 Matematika V Siklus II

Penelitian dilakukan dalam proses pembelajaran Matematika di kelas V, dengan


Kompetensi Dasar “Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat“. Dalam
pelaksanaan penelitian, penulis dibantu oleh Supervisor 2 (pembimbing) , kepala sekolah
dan teman sejawat, untuk mengamati proses perbaikan pembelajaran yang dilakukan.
Setelah selesai proses perbaikan pembelajaran, peneliti berdiskusi dengan pembimbing,
yaitu Supervisor 2, kepala sekolah dan teman sejawat. Saat melakukan diskusi, peneliti
menemukan hal - hal yang merupakan kekurangan - kekurangan yang ada pada proses
perbaikan pembelajaran. Langkah selanjutnya peneliti melaksanakan refleksi atas
pembelajaran yang dilakukan guna menentukan langkah - langkah dan perbaikan -
perbaikan pembelajaran selanjutnya.

B. Refleksi siklus I

Siklus I terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan dengan materi penjumlahan pecahan biasa
berpenyebut sama dan beda. Materi disajikan diawali dengan mengaitkan materi yang akan
dipelajari dengan keadaan sekitar, kemudian menyampaikan indikator pencapaian hasil
belajar agar siswa mengetahui apa yang ingin dicapai pada materi tersebut. Setelah itu
penulis menjelaskan materi secara singkat dan mengaitkannya dengan contoh benda yang
ada dalam kehidupan sehari-hari. Dan mengelompokkan siswa dan membagikan LKS untuk
setiap kelompok. Kemudian setelah itu diberikan kuis dan dikerjakan secara individu,
Kemudian evaluasi .
Pada pertemuan kedua dan berikutnya, Materi disajikan diawali dengan mengaitkan materi
yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya, kemudian menyampaikan indikator
pencapaian hasil belajar agar siswa mengetahui apa yang ingin dicapai pada materi tersebut.
Pada siklus I ini apa yang ingin dicapai oleh peneliti telah tercapai, misalnya meningkatnya
rata-rata hasil belajar siswa terhadap matematika tapi masih ada hal-hal yang perlu
diperbaiki pada siklus berikutnya.
Adapun hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus II antara lain :

a. Pada siklus I siswa dikelompokkan menurut absen, ternyata nilainya tidak optimal
sehingga pada siklus II pengelompokan diubah berdasarkan hasil tes siklus I. Siswa
tetap dibagi dalam 4 kelompok dan pada setiap kelompok terdapat siswa yang memiliki
kemampuan tinggi dan rendah.
b. Pada siklus I beberapa siswa belum menguasai cara Membaca dan menulis bilangan
bulat dalam kata-kata dan angka, sehingga pada siklus II materi itulah yang akan
mendapat penekanan.

C. Refleksi siklus II

Siklus II terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan dengan materi Melakukan operasi penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat dengan  mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan
materi sebelumnya. Pada siklus ini penulis menekankan hal-hal yang perlu diperbaiki
seperti cara Membaca dan menulis bilangan bulat dalam kata-kata dan angka, kemudian
penulis menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar agar siswa mengetahui apa yang
ingin dicapai pada materi tersebut.
Pada pertemuan pertama peneliti menjelaskan materi disajikan diawali dengan mengaitkan
materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya, kemudian menyampaikan
indikator pencapaian hasil belajar agar siswa mengetahui apa yang ingin dicapai pada
materi tersebut. Setelah itu penulis menjelaskan materi secara singkat dan mengaitkannya
dengan contoh benda yang ada dalam kehidupan sehari-hari dan mengelompokkan siswa
dan membagikan LKS untuk setiap kelompok. Kemudian setelah itu diberikan kuis dan
dikerjakan secara individu, kemudian evaluasi, menyimpulkan materi, memberikan
penguatan  .
Pada siklus II ini, pada umumnya siswa lebih bersemangat lagi dengan model
pembelajaran dengan cara berkelompok sehingga siswa dapat saling berdiskusi dan
bertukar pikiran dalam memahami materi dan memecahkan atau menyelesaikan soal
matematika.
Pada siklus II ini apa yang ingin dicapai oleh peneliti tercapai. Hal ini dapat dilihat dari
meningkatnya rata-rata hasil belajar siswa.

D. Deskripsi Keberhasilan Peneliti Dalam Perbaikan Pembelajaran


Disamping terjadinya peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II, tercatat 
pula sejumlah perubahan sikap yang terjadi pada siswa. Perubahan tersebut merupakan data
kualitatif dan dicatat oleh peneliti dalam lembar observasi tiap siklus. Adapun perubahan-
perubahan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Pada siklus I kehadiran siswa sudah bagus begitu juga pada siklu II.
b. Pada siklus I siswa masih malu-malu dalam bertanya kepada guru tentang masalah
yang terkait dengan apa yang disajikan guru sedangkan pada siklus II siswa sudah
berani untuk bertanya guru tentang masalah yang terkait dengan apa yang disajikan
guru.
c. Pada siklus I interaksi siswa dengan sumber belajar/media sudah baik sedangkan pada
siklus II interaksi siswa dengan sumber belajar/media jauh lebih baik dari siklus I
d. Pada siklus I semua siswa aktif melakukan kegiatan fisik dan mental (berpikir), begitu
juga pada siklus II
e. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa meningkat, itu dapat dilihat dari nilai rata-rata
siswa pada siklus I 65,00 menjadi 80,00 pada siklus II.
Peneliti menyadari bahwa untuk menumbuhkan minat siswa dalam belajar matematika
perlu dirancang model pembelajaran yang sesuai dengan situasi keadaan siswa, yang
terpenting juga adalah membelajarkan siswa antusias, keberanian mengungkapkan
gagasan, ide dan pemikiran serta meningkatkan hasil belajar matematika. Adanya
peningkatan hasil belajar matematika pada siklus II tersebut menunjukkan bahwa banyak
kemajuan yang dicapai oleh siswa setelah dilaksanakan pembelajaran metode Dill Uraian
tersebut diatas menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Drill
dapat meningkatkann hasil belajar siswa.
E. Deskripsi Kegagalan Peneliti dalam Perbaikan Pembelajaran
Kegagalan peneliti dalam proses pembelajaran, terjadi pada proses pembelajaran prasiklus,
pada proses pembelajaran ini, pembelajaran yang berlangsung terlihat pasif, pembelajaran
terasa tidak menarik, penjelasan dari guru kurang dipahami siswa, penjelasan juga terlalu
cepat, guru tidak menggunakan alat peraga, metode yang digunakan pun kurang bervariasi
sehingga siswa kurang termotivasi, akhirnya hal ini berdampak pada rendahnya hasil belajar
siswa.
Sebanyak 22 orang dari 26 orang siswa, mendapatkan nilai dibawah KKM, yang tuntas
belajar hanya 4 orang dari 26 orang siswa, yaitu sebesar 3 %.
Pada pembelajaran Matematika , peneliti menemukan permasalahan - permasalahan yang
berkaitan dengan kompetensi siswa dengan perolehan data sebagai berikut :
Pada prasiklus dari 26 siswa hanya ada 3 % yang nilainya mencapai KKM, ini artinya
hanya 4 dari 26 orang siswa yang mendapatkan nilai 70-100. Sedangkan siswa yang nilainya
dibawah KKM berjumlah 22 orang, Atau 84 %. Sistem penilaian yang peneliti gunakan
memiliki rentang nilai sebagai berikut :
Sangat baik : 90 – 100
Baik : 85 – 89
Sedang : 80 – 84
Cukup : 70 – 79
Kurang : < 70
F. Pembahasan Hasil Penelitian
Untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa kelas V di SDN Cibitung Kulon 05
Kecamatan Pamijahan pada mata pelajaran Matematika dengan Kompetensi Dasar
“Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat “ maka dilakukanlah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Pelaksanaan PTK ini mengacu kepada tingkat keberhasilan
pembelajaran yang rendah yang dilaksanakan di kelas, hal ini dapat dilihat dari rendahnya
hasil belajar yang diperoleh siswa pada pembelajaran prasiklus. Angka pencapaian KKM
hanya sebesar 3 %.
Dengan dibantu oleh Kepala Sekolah, teman sejawat dan Supervisor 2 serta wawancara
dengan siswa, yang menyebabkan ketidakberhasilan guru dalam proses pembelajaran
ditemukanlah permasalahan - permasalahan.
1. Pembahasan Prasiklus
Kegiatan Prasiklus yang dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2019, ditemukan beberapa
permasalahan, diantaranya :
a. Hasil belajar rata - rata siswa tidak mencapai KKM.
b. Siswa kurang berminat dengan materi pembelajaran.
c. Siswa tidak aktif, bahkan ada yang mengantuk.
d. Siswa ragu untuk bertanya.
e. Siswa kurang memahami materi.
Dari hasil refleksi, terdapat hal - hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh guru, sebagai
peneliti hal ini bertujuan supaya pembelajaran selanjutnya berlangsung lebih baik.
2. Pembahasan Siklus
Pada tanggal 29-30 Agustus 2019, penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran pada
siklus I. Pada proses perbaikan pembelajaran pada siklus I peneliti menggunakan metode
Drill yang mana metode ini memberikan dampak yang bagus pada peningkatan proses hasil
pembelajaran.
Adapun hal - hal yang peneliti temukan dalam siklus ini adalah :
a. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sudah mulai tampak
b. Motivasi siswa terhadap materi pembelajaran terbentuk dengan sendirinya
c. Hasil belajar sudah mulai meningkat, sekalipun belum maksimal
Dari hasil temuan diatas, penulis berdiskusi dengan Supervisor 2, Kepala Sekolah, teman
sejawat dan wawancara dengan siswa, untuk melakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
Dari proses pembelajaran, yang telah dilaksanakan, terlihat adanya peningkatan keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran terlihat ada 22 orang siswa yang aktif, atau 84 % dari 26
orang siswa, hasil belajar meningkat menjadi 87 %, dengan angka ketuntasan belajar
mencapai 22 orang.
Proses perbaikan pembelajaran, dilanjutkan pada siklus II, karena ada siswa yang belum
mencapai KKM sebesar 87 % lagi atau berkisar 22 orang.
3. Pembahasan Siklus 2 (dua)

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 5 September 2019. Dari hasil refleksi dan diskusi
dengan teman sejawat, peneliti menemukan hal - hal yang menjadi permasalahan pada
siklus I, dimana sebanyak 24 Orang siswa belum mencapai KKM pada hasil pembelajaran.

Hal yang menjadi tujuan perbaikan pada siklus II ini adalah :


a. Pembatasan materi pembelajaran agar lebih terperinci yang mana hal ini akan
mempermudah siswa untuk mendapatkan dan mencerna informasi yang ada pada teks
bahan belajar.
b. Guru sebagai fasilitator, harus lebih aktif lagi untuk mengarahkan dan membimbing
siswa dalam proses pembelajaran.

Dari hasil temuan di atas, penulis menyusun langkah - langkah proses perbaikan
pembelajaran, untuk siklus II ini, sebagai berikut :

a. Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan


materi pembelajaran.
b. Guru menunjukkan gambar-gambar yang lebih bervariasi agar siswa lebih termotivasi.
c. Semua siswa dengan rasa ingin tahu dan penuh semangat menyimak gambar-gambar
yang diperlihatkan oleh guru.
d. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai gambar-gambar tersebut.
e. Siswa mengerjakan lembar kerja yang diberikan oleh guru.
f. Guru mengoptimalkan pemberian bimbingan kepada siswa yang terlihat masih merasa
kesulitan.
g. Setelah siswa selesai mengerjakan lembar kerja tersebut secara bergantian siswa maju
ke depan kelas mempresentasikan hasil kerjanya sementara siswa yang lain
menyimaknya.
h. Dari gambar-gambar yang telah guru perlihatkan tadi, guru mulai menanamkan
konsep/materi kepada siswa sesuai dengan kompetensi yang diiginkan
i. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahaminya.
j. Siswa dengan dibimbing oleh guru menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah
dipelajarinya.
k. Siswa mengerjakan lembar evaluasi yang diberikan oleh guru.
l. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan tindak lanjut kepada siswa.

Setelah proses perbaikan pembelajaran siklus II selesai, penulis menemukan adanya


peningkatan dalam proses pembelajaran, yaitu :
a. Melalui alat peraga gambar, motivasi siswa terhadap materi pembelajaran terlihat
meningkat.
b. Siswa terlihat lebih aktif dalam proses pembelajaran hampir semua siswa mengikuti
pembelajaran dengan baik.
c. Hasil belajar siswa meningkat dan memuaskan
Dari proses pembelajaran siklus II ini didapatkan data keaktifan siswa meningkat menjadi
84% atau 22 orang siswa yang aktif dari 26 orang siswa, keberhasilan proses pembelajaran
pun meningkat menjadi 87 % , dengan nilai rata - rata siswa 80 Dengan menggunakan alat
peraga gambar ternyata dapat membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar sehingga
siswa lebih aktif yang akhirnya berdampak pada meningkatnya hasil pembelajaran dan
menciptakan pembelajaran terasa lebih berwarna. Adapun daftar nilai yang diraih pada
prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1
Daftar Nilai Evaluasi Prasiklus, Siklus 1, dan Siklus 2

Nilai Evaluasi
No Nama Siswa Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
1 ABAM SURYA 35 65 85
2 ADELA ANANDA 20 60 80
3 AKMALUDIN FIRDAUS 20 60 85
4 AVIYAH MUTMAINAH 30 65 85
5 FITRI RAMADHANI 40 55 85
6 HAUZAN AFLAH 35 50 80
7 IRFAN MAULANA 45 65 80
8 KEYLA FRISCA 50 60 85
9 KAMELIA 45 60 85
10 LAYLA NUR AISYAH 45 65 80
11 M.RIDWAN 30 75 80
12 M.REFI 25 70 80
13 M.IKBAL FIRDAUS 15 75 80
14 NUR INDAH PRATIWI 20 70 85
15 PURI NAILA 35 75 80
16 PUTRI NURMALASARI 35 60 65
17 RAFLI RAMADHAN 40 65 65
18 SALMAN FARIZI 45 65 65
19 SASKIA HERLIANA 35 70 80
20 SALUNA NATALIA 25 70 80
21 WITRI 25 70 85
22 YONA YULIANA 20 70 85
23 YONI YULIANI 25 65 65
24 YUNI PRAPTININGSIH 25 60 85
25 YUSUF AKBAR 20 70 85
26 ZAENAL 35 75 85
RATA-RATA 31 65 80
Persentase Nilai mencapai KKM 9 45 87
Persentase Nilai dibawah KKM 91 55 13
Keterangan KKM = 70
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas belajar pada prasiklus ada 14
orang siswa dari 26 orang siswa, atau hanya 9% dengan nilai rata - rata mencapai 28,33.
Pada siklus I, Tingkat ketuntasan belajar mulai naik hingga mencapai 11 orang siswa yang
mencapai KKM atau sebesar 45% , dengan nilai rata - rata 65. Pada siklus 2, siswa yang
telah mencapai KKM naik menjadi 22 orang siswa dari 26 orang siswa, atau 87% , dengan
nilai rata - rata 80

Grafik 1
Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Setiap Siklus

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
Pra Siklus Siklus I Siklus II

keaktifan siswa terus meningkat setelah menggunakan Metode Drill. Pada prasiklus yang aktif
dalam pembelajaran 13 orang siswa dari 26 orang siswa atau hanya 3%. Pada siklus I terjadi
peningkatan keaktifan siswa tetapi tidak begitu signifikan dari 26 orang siswa hanya 19 orang
siswa yang aktif atau 13%. Pada siklus 2 terjadi perubahan yang cukup signifikan yaitu 22 orang
siswa dari 26 orang siswa, aktif dalam proses pembelajaran atau 84%

Grafik 2

Persentase Keaktifan Siswa Setiap Siklus


90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
Pra Siklus Siklus I Siklus II

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Pada pembelajaran prasiklus, hasil rata-rata belajar siswa baru mencapai 31 dengan angka
ketuntasan 9 %, pada siklus I, nilai rata-rata siswa menunjukkan angka 65 atau 45% dan
pada siklus II hasil rata-rata nilai belajar siswa mencapai 80 atau pencapaian KKM sebesar
87%. Dari siklus ke siklus, perolehan angka hasil belajar siswa menunjukkan hasil yang
cukup signifikan. Adapun hal yang membantu dalam peningkatan hasil belajar siswa tersebut
adalah :

1. Pemilihan Metode Belajar yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada pada
pembelajaran prasiklus.
2. Metode yang dipilih adalah Drill yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga
kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
3. Kegiatan belajar mengajar harus dirancang dan direncanakan secara efektif dan efisien
tersaji dengan metode dan strategi yang dapat memotivasi peserta didik.
4. Refleksi diri dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan tahap awal yang harus
dilakukan oleh guru untuk melakukan perbaikan pembelajaran selanjutnya.
B. Saran Tindak Lanjut
Dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah penulis laksanakan, ada beberapa hal
yang penulis sampaikan sebagai masukan atau saran, diantaranya adalah :

1. Guru sebagai orang lebih dekat dengan anak didik dalam kegiatan pembelajaran,
hendaknya selalu memperhatikan kondisi kesiapan anak didiknya dalam belajar terutama
pada pelajaran yang selalu dianggap sulit oleh sebagian besar siswa. Dengan begitu guru
dapat membimbing, mendidik anak sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
2. Guru harus cepat mengambil suatu tindakan dan keputusan untuk menentukan suatu teknik
yang tepat guna memperbaiki suatu proses pembelajaran, terutama dalam pemilihan model
pembelajaran, metode, strategi pembelajaran dan pemilihan alat peraga.
3. Rencana kegiatan pembelajaran harus disusun secara matang, tepat dan bertanggung
jawab.
4. Guru hendaknya selalu melakukan evaluasi dan refleksi ketika pembelajaran berakhir.
5. Rendahnya hasil belajar yang diperoleh oleh siswa menunjukkan kegagalan kita sebagai
seorang guru dalam proses pembelajaran, hal ini bisa kita tindaklanjuti dengan
melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
6. Pelaksanaan PTK dapat memberikan banyak konstribusi terhadap peningkatan
keprofesionalan seorang guru.

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Dessy. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Amelia.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. 7 TMatematika Aplikasi PAKEM. Jogjakarta: DIVA Press.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.

Forum Peningkatan Profesi Guru. 2010. Matematika Untuk SMP/MTs Kelas 7 Semester 2.
Surabaya: Lentera Ilmu.
Hamdani, M.A. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Irwahyudi, Wildan. 2009. Penerapan Metode Resitasi dan Metode Drill Sebagai Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pelajaran Matematika di SDN Pulerejo 02
Bakung Blitar . Dalam www.uin-malang.ac.id.

Kardi, Soeparaman dan Mohamad Nur. 2000. Pengantar Pada Pengajaran dan Pengelolaan
Kelas. Surabaya: UNESA-University Press.

Tea,Tautik. 2009. Inspiring Teaching. Jakarta: Gema Insani.

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.
Sutisna, Putu. 2010. Teori Belajar Robert Gagne. Dalam
http://putusutisna.blogspot.com/2010/11/teori-belajar-robert-gagne.html?m=1

Suherman. 2001. Pengertian Belajar dan Belajar Matematika. Dalam


www.masbied.com/2010/02/19.
Sumardoyo. 2004. Definisi Matematika. Dalam www.masbied.com/2010/02/19.

Anda mungkin juga menyukai