Anda di halaman 1dari 56

KTSP (DOKUMEN I)

KURIKULUM 2013
UPT SPF SD NEGERI 105286 TANDAM HILIR I
KECAMATAN HAMPARAN PERAK
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Alamat : Jln. Bahagia No. II Tandam hilir I


Kecamatan Hamparan Perak Kode Pos : 20374
NSS : 101070101042 NPSN : 10200254

KABUPATEN DELI SERDANG


SUMATERA UTARA
2020
REKOMENDASI
KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DELI SERDANG

Setelah memeriksa dokumen kurikulum yang ditetapkan/disahkan oleh,


Satuan Pendidikan : UPT SPF SDN 105286 TANDAM HILIR I
Alamat : Kec. Hamparan Perak Kab. Deli Serdang
Dengan menggunakan instrumen validasi/telaah Kurikulum 2013, bersama ini :
Nama : SUNARIADI, S.Pd., M.Pd
NIP : 197006181993051002
Jabatan : Pengawas SD Kecamatan Hamparan Perak

Memberikan pertimbangan/Rekomendasi kepada Kurikulum UPT SPF SDN


105286 Tandam Hilir I Tersebut :

 Dapat direkomendasikan tanpa syarat

 Dapat direkomendasikan dengan syarat untuk perbaikan/penyempurnaan

 Belum dapat direkomendasikan

Dengan alasan :

 Semua unsur Kurikulum 2013 terpenuhi dengan lengkap

 Unsur Kurikulum 2013 terpenuhi tetapi kurang lengkap

 Unsur Kurikulum 2013 tidak lengkap

Demikian pernyataan kami buat sebagai bahan pertimbangan/rekomendasi


ditetapkannya kurikulum UPT SPF SD Negeri 105286 Tandam Hilir I
Kecamatan Hamparan Perak.

Mengetahui Diverifikasi oleh


Korwilcam Kecamatan Pengawas Pembina
Hamparan Perak

IBNU SALMAN, S.Ag.,M.AP SUNARIADI, S.P d., M.Pd


NIP. 197008232000031007 NIP.197006181993051002
LEMBAR PENGESAHAN

Dokumen Kurikulum 2013 Tingkatan Satuan Pendidikan telah mendapat


petimbangan Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang,
selanjutnya para pihak menyatakan bahwa dokumen ini berlaku sejak tanggal
ditetpkan pada Tahun Pelajaran 2020-2021

Ditetapkan di : Tandam Hilir


Tanggal : 01 Juli 2020

Disetujui oleh Kepala Sekolah


Komite Sekolah SD Negeri 105286 Tandam Hilir

KAWITO, S.Pd
LILIK KURNIADI NIP. 196206071987121005
Mengetahui Diverifikasi oleh
Korwilcam Kecamatan Pengawas Pembina
Hamparan Perak

IBNU SALMAN, S.Ag.,M.AP SUNARIADI, S.P d., M.Pd


NIP. 197008232000031007 NIP.197006181993051002

Mengetahui
a.n.Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar

SAMSUAR SINAGA, S.Pd., M.Si


Pembina/ IVA
NIP. 196908071998011002

KATA PENGANTAR

i
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, SD Negeri 105286 Tandam Hilir I telah menyusun Dokumen I
Kurikulum Kurikukum 2013 di masa darurat Covid-19. Penyusunan Dokumen I
Kurikulum Darurat ini merupakan salah satu upaya mengoptimalkan kegiatan
proses pendidikan yang dilaksanakan oleh madrasah selama masa pandemik
covid-19, sesuai dengan karakteristik kondisi zona/daerah sekolah dan zona asal
peserta didik serta berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Kurikulum ini disusun mengacu pada Surat Edaran Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Keputusan
Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan dan Menteri dalam Negeri: No 01/KB2020,516 Tahun 2020, HK.03.01
Menkes/363/2020 dan 449.882 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran
pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Surat Keputusan Kepala Dinas
Kabupaten Deli Serdang nomor:421./4284.skr/2020 Tanggal 22 Juni 2020
Tentang Kalender Pendidikan TK, SD, dan SMP di Lingkungan Dinas Pendidikan
Kabupaten Deli Serdang Tahun Pelajaran 2020/2021. Surat Keputusan Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang nomor:800/4670.SKR/2020 Tangal 8
Juli 2020 Tentang Standar Operasinal Prosedur Sekolah Sekolah Pada Tatanan
Normal Baru (New Normal).
Namun demikian, kami menyadari bahwa Dokumen kurikulum darurat ini
masih belum sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus
dilakukan dan penyempurnaan Kurikukum darurat di masa pandemi covid- 19.
Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh warga
sekolah dan Staf sekolah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk
membantu baik waktu maupun tenaganya untuk menyusun Dokumen I ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang
kita lakukan demi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Hamparan Perak, Juli 2020


Kepala UPT SPF
SD Negeri 105286 Tandam Hilir I

KAWITO, S.Pd
NIP. 196206071987121005

DAFTAR ISI

ii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
1. Kondisi Ideal................................................................................ 1
2. Kondisi Nyata.............................................................................. 2
3. Potensi dan Karakteristik SD Negeri 105286 Tandam Hilir....... 3
B. Landasan Yuridis............................................................................... 4
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum.................................................... 5
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum.................................................... 7

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH................................... 10


A. Visi Sekolah....................................................................................... 10
1. Visi............................................................................................... 10
2. Indikator Visi............................................................................... 10
B. Misi.................................................................................................... 10
1. Misi ............................................................................................. 10
2. Implementasi Misi....................................................................... 10
C. Tujuan Sekolah.................................................................................. 11

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM........................... 12


A. Struktur Kurikukum......................................................................... 12
B. Muatan Kurikulum............................................................................ 15
1. Mata Pelajaran Kelompok A......................................................... 15
2. Mata Pelajaran Kelompok B......................................................... 16
3. Mata Pelajaran Kelompok C......................................................... 17
C. Beban Belajar.................................................................................... 17
D. Ketuntasan Belajar............................................................................ 18
E. Penilaian............................................................................................ 22
F. Remedial dan Pengayaan.................................................................. 23
G. Kenaikan Kelas dan Kelulusan......................................................... 25
H. Pendidikan Kecakapan Hidup........................................................... 27

iii
1. Personal Skill............................................................................. 28
2. Social Skill................................................................................. 28
3. Academic Skill........................................................................... 29
I. Vocasional Skill ............................................................................... 29
J. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global........................ 29

BAB IV KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR................ 31


A. Kompetensi Inti ................................................................................. 31
B. Kompetensi Dasar ............................................................................. 34

BAB V PEMBELAJARAN ABAD XXI ................................................... 35

BAB VI KALENDER PENDIDIKAN...................................................... 38

BAB VII PENUTUP.................................................................................... 42

LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. Kondisi Ideal
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing - masing satuan
pendidikan. Pengembangan KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum, dan pedoman implementasi Kurikulum KTSP dikembangkan oleh
satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah dan kemudian disahkan
oleh kepala dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi
dan kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya (Permedikbud RI Nomor
61 Tahun 2014). Berkaitan dengan hal tersebut, maka SD Negeri 105286 Tandam
Hilir I menyusun dan mengembangkan kurikulum sesuai dengan peraturan dan
undang-undang yang berlaku di Indonesia dengan melibatkan dewan guru dan
komite sekolah serta disyahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
berdasarkan hasil validasi yang dilaksanakan oleh pengawas sekolah dasar.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Juga pasal 36 Ayat (3)
menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a)
peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan
potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan
lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia
kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i)
dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan.

1
2. Kondisi Nyata
Dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal
seperti biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap mendapatkan layanan
pendidikan dan pembelajaran. Pada masa darurat Covid-19 sekolah telah
melaksanakan kegiatan pembelajaran di tengah kondisi darurat sesuai dengan
kondisi dan kreatifitas masing-masing sekolah dimana peserta didik belajar dari
rumah dengan bimbingan dari guru dan orang tua.
Menghadapi tahun pelajaran 2020/2021 yang masih dalam masa darurat,
tentunya sekolah membutuhkan pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran yaitu Kurikulum Darurat yang merupakan kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa
darurat, rambu -rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi keterbatasan masing-
masing satuan pendidikan di masa darurat. Masa darurat yang dimaksud bukan
hanya pada masa darurat wabah Corona Virus Disease (Covid-19), tetapi berlaku
pula pada masa darurat karena terjadi bencana alam, huru-hara dan sebagainya.
Kurikulum darurat ini dikembangkan untuk menghadapi masa darurat covid
19 oleh Tim Pengembang Kurikulum sekolah yang meliputi kerangka dasar
Kurikulum Darurat, tujuan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum, serta kalender pendidikan, Sebelum mengembangkan Kurikulum
Darurat, sekolah melakukan analisis kondisi internal yang ada di satuan
pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan dengan
melakukan skrening zona lokasi tempat tinggal guru, tenaga kependidikan dan
peserta didik untuk memastikan tempat tinggalnya bukan merupakan episentrum
penularan Covid-19. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka pembelajara di SD
Negeri 105286 Tandam Hilir I dilaksana melalui kegiatan Luring dan Home Visit.
Kurikulum Darurat ini disusun dan dilaksanakan pada masa darurat covid
19. Oleh karena itu semua aspek yang berkenaan dengan perencanaan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar disesuaikan
dengan kondisi darurat pada satuan pendidikan sekolah.
Dengan tersusunnya dokumen Kurikulum Darurat ini, SD Negeri 105286
Tandam Hilir I akan menjadi sekolah yang memiliki Kurikulum Darurat yang
disesuaikan dengan situasi dankondisi lingkungan sekolah dimasa pandemi covid-

2
19 sehingga terselenggara proses pendidikan yang berbasis lingkungan sekolah
dengan mengembangkan berbagai keunggulan-keunggulan dan kreatifitas dan
inovasi sekolah.

3. Potensi dan Karakteristik SD Negeri 105286 Tandam Hilir I


Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah. Begitu pula
halnya dengan kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan
diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan
pendidikan, dan peserta didik.
Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 38 Ayat (2) mengatur
bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah di
bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan kabupaten/kota untuk
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Oleh sebab itu
kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian
program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Kewenangan sekolah/ sekolah dalam menyusun kurikulum didik, keadaan
sekolah,dan kondisi daerah. Dengan demikian,daerah dan atau sekolah memiliki
cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan
diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar,cara mengajar,dan menilai
keberhasilan belajar mengajar.
Sekolah Dasar Negeri 105286 Tandam Hilir I terletak di lingkungan
perkebunan dengan tingkat perekonomian menengah ke bawah dan tingkat
pendidikan orang tua siswa yang mayoritas sekolah menengah pertama serta
tingkat sekolah dasar dan bahkan tak tamat sekolah. Kepedulian orang tua dengan
pendidikan anak yang masih rendah menyebabkan sekolah mengalami
perlambatan perkembangannya. Namun demikian segenap tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan terus berupaya untuk memajukan dan mengembangkan
potensi yang ada untuk lebih baik lagi dari waktu ke waktu.

3
B. LANDASAN YURIDIS
Pengembangan dokumen 1 Kurikulum SD Negeri 105286 Tandem Hilir I
ini mengacu pada peraturan berikut :
1. Undang – undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang – undang No.14 tahun 2005, tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, Tentang Standar Pendidikan
Nasional sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13
4. Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2017, Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
5. Permendiknas No 35 Tahun 2006, Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Gru dan Angka Kreditnya
6. Permendikbud RI Nomor 58 tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 SD
7. Permendikbud RI Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Kepramukaan
sebagai Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
8. Permendikbud RI Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling
pada Pendidikan Dasar dan Menengah
9. Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kelulusan
10. Permendikbud RI Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi
11. Permendikbud RI Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
12. Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
13. Permendikbud RI Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Penataan Linieritas Guru
Bersertfikat Pendidik
14. Permendikbud RI Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pembagian Tugas Guru,
Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah
15. Permendikbud RI Nomor 20 Tahun2018 Tentang Pguatan Pendidikan
Karakter Pada Satuan Pendidikan Formal
16. Permendikbud RI Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

4
17. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan dan Menteri dalam Negeri: No 01/KB2020,516 Tahun
2020, HK.03.01Menkes/363/2020 dan449.882 Tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun
Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-
19).
18. Surat Keputusan Kepala Dinas Kabupaten Deli Serdang nomor : 421./4284.
skr /2020 Tanggal 22 Juni 2020 Tentang Kalender Pendidikan TK, SD, dan
SMP di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang Tahun
Pelajaran 2020/2021.
19. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 719/P/2020
Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam
Keadaan Khusus
20. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
nomor:800/4670.SKR/2020 Tangal 8 Juli 2020 Tentang Standar Operasinal
Prosedur Sekolah Sekolah Pada Tatanan Normal Baru (New Normal).

C. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM


Secara umum penyusunan Kurikulum di SD Negeri 105286 Tandam Hilir
I ini bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan
hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia. Selain itu, pengembangan kurikulum ini juga
untuk memberikan acuan kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan
lainnya yang ada di sekolah dalam mengembangkan program-program yang akan
dilaksanakan.
Terkait masalah pandemi covid-19 tujuan diterapkan Kurikulum darurat
adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui
pemberian kewenangan (otonomi),dan mendorong sekolah untuk melakukan
pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
Sedangkan secara khusus tujuannya adalah:
1. Menyamakan persepsi kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, peserta
didikdan Komite sekolah tentang berbagai peraturan dan perundang-

5
undangan yang mendasari implementasi kurikulum 2013 pada masa
pandemic covid 19
2. Sebagai acuan tekhnis atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran selama
pandemi covid 19 di Sekolah. Dengan harapan agar pembelajaran di SD
Negeri 105286 Tandam Hilir I ini dapat terlaksana dengan baik dan efektif
3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yang beriman,produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi padakehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,
dan peradaban dunia
4. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah
dalam mengembangkan kurikulum.
5. Memberdayakan sumberdaya yang tersedia.
6. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dalam mengembangkan kurikulum
melalui pengambilan keputusan bersama untuk mewujudkan keunggulan
sekolah.
7. Untuk memastikan hak anak untuk tetap mendapatkan layanan Pendidikan,
melindungi warga satuanpendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan
psikososial bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua.
Kurikulum Darurat SD Negeri 105286 Tandam Hilir I dikembangkan sesuai
dengan kondisi lingkungan eksternal dan internal sekolah yang meliputi sarana
prasarana, guru, peserta didik, pemetaan zona lokasi tempat tinggal peserta didik
maupun gurupada masa darurat pandemic covid 19. Pengembangan Kurikulum
Darurat SD Negeri 105286 Tandam Hilir I mengacu pada regulasi dan pedoman
yang sesuai, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan
dikembangkan berdasarkan landasan dan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Landasan Filosofis
Kurikulum darurat sekolah dikembangkan menggunakan filosofi:
a. Sekolah sebagai satuan pendidikan formal dengan kekhasan menjalin
persatuan dan kebhinekaan yang mendasarkan kepada Pancasia dan
UUD1945 sebagai sumber dasar hukum.

6
b. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang.
c. Target utama pendidikan sekolah adalah pembentukan karakter mulia
atau akhlakul karimah serta pembekalan kompetensi sebagai bekal masa
depan peserta didik.
d. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
e. Guru adalah sosok teladan yang baik bagi peserta didik.
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum darurat dikembangkan atas dasar kebutuhan merespon
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi
dinamika kehidupan keberagamaan, bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, membangun masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan terutama
pada masa darura tcovid-19
3. Landasan Psiko-pedagogis
Kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik
sesuaidengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan
pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan zamannya pada masa
darurat covid-19.

D. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM


Prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum di SD Negeri 105286 Tandam
Hilir I yang sesuai dengan BSNP Tahun 2006, adalah sebagai berikut:
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada
peserta didik.

7
2) Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan
tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan
wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta
disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar
substansi.

3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat
dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti
dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia
usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan
keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

5 Menyeluruh dan berkesinambungan


Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan menyesuaikan dengankondisi
masa darurat.

6 Belajar Senjang Hayat


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

8
7 Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan bernegara.
Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan
sejalan dengan 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD1945, Bhinekka Tunggal
Ika dalam kerangka Negara Kesatuan RepublikIndonesia (NKRI).

9
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN

Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, daerah maupun tingkat


satuan pendidikan, maka SD Negeri 105286 Tandam Hilir I merumuskan visi,
misi dan tujuan sebagai berikut :
A. VISI SEKOLAH
1. Visi : Terwujudnya peserta didik yang berakhlak mulia, cerdas,
mandiri, berprestasi, berwawasan lingkungan dan global
2. Indicator Visi :
- Warga sekolah yang berkarakter
- Peserta didik yang siap bersaing dalam wilayah regiona, nasional
dan global
- Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang berwawasan global
- Lingkungan sekolah yang asri
- Berjalannya gerakan litersi sekolah
- Sekolah yang ramah anak
B. MISI SEKOLAH
1. Misi :
1. Membentuk kepribadian peserta didik sesuai dengan ajaran agama;
2. Menumbuhkembangkan peserta didik menjadi manusia yang aktif, kreatif
dan inovatif sesuai dengan tuntutan kurikulum yang disesuaikan dengan
budaya nasional maupun daerah;
3. Menumbuhkan sikap disiplin, bertanggung jawab dan mandiri dalam
kehidupan sehari-hari
4. Mengarahkan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan potensinya
dalam berbagai perlombaan tingkat lokal dan regional.
5. Menumbuhkembangkan sikap warga sekolah yang mencintai lingkungan
6. membangun sikap yang terbuka terhadap perubahan zaman dan teknologi
2 Implementasi Misi
Untuk mewujudkan pencapaian misi di atas maka SD Negeri 105286 Tandam
Hilir I menerapkan kegiatan yang terprogram :

10
- Shalat Dhuha berjamaah bagi kelas tinggi
- Shalat Dzuhur Berjamaah sebelum pulang sekolah
- Kegiatan Pesantren ramadhan
- Peringatan Hari Besar Islam
- Pembinaan Ketertiban Pakaian Seragam Anak Sekolah (PSAS)
- Pembinaan Kedisiplinan
- Penanaman Nilai Akhlak Islami
- Penanaman Budaya Minat Baca
- Penanaman Budaya Keteladanan
- Penanaman Budaya Bersih Diri
- Penanaman Budaya Bersih Lingkungan Kelas dan Sekolah
- Penanaman Budaya Lingkungan Hijau
- Peringatan Hari Bumi dan Lingkungan Hidup
- Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
- Peringatan Hari Pendidikan Nasional
- Lomba Kreativitas dan Karya Cipta

C. TUJUAN SEKOLAH
Dengan berpedoman pada visi dan misi yang telah dirumuskan serta
kondisi di sekolah, tujuan yang ingin dicapai SD Negeri 105286 Tandam Hilir I
pada tahun pelajaran 2020-2021 adalah sebagai berikut :
1) Peserta didik memiliki kepribadian sesuai dengan ajaran agama, memiliki
sikap spiritual dan sosial yang tinggi serta meningkatnya kegiatan keagamaan
di sekolah di rumah, dan masyarakat;
2) Peserta didik aktif, kreatif, inovatif dalam berbagai pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan tuntutan kompetensi inti yang disesuaikan dengan
kebudayaan daerah dan nasional;
3) Peserta didik terbiasa hidup disiplin, bertanggung jawab dan mandiri di
sekolah, di rumah dan di lingkungan masyarakat;
4) Peserta didik mampu berprestasi akademik maupun non akademik di tingkat
kecamatan, kabupaten dan provinsi sebagai perwujudan hasil belajar;

11
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum Sekolah Dasar merupakan pengorganisasian
kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar, kompetensi dasar, dan muatan
pembelajaran pada setiap Sekolah Dasar (Permendikbud Nomor 57 Tahun 2014
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah).
Struktur kurikulum pendidikan dasar berisi muatan pembelajaran atau
mata pelajaran yang dirancang untuk mengembangkan Kompetensi spiritual
keagamaan, sikap personal dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Ada pun
cakupan tiap kelompok kompetensinya adalah sebagai berikut:
1) Kelompok 1 : kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam
rangka menjabarkan KI1;
2) Kelompok 2 : kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI2;
3) Kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI3; dan
4) Kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI4.
Berdasarkan PP Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
dinyatakan bahwa struktur kurikulum merupakan pengorganisasian kompetensi
inti, Kompetensi Dasar, muatan Pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar
pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan.
Selanjutnya dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan pula bahwa:
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada SD/MI/SDLB/ Paket
A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan,
kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga, dan
kesehatan;

12
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian pada
SD/MI/SDLB/ Paket A, dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan
agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan
pendidikan jasmani;
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan
bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial,
keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal yang relevan;
4) Kelompok mata pelajaran estetika pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan
melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampian, dan
muatan lokal yang relevan;
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas Struktur Kurikulm SD Negeri
105286 Tandam Hilir I adalah sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.1
Struktur Kurikulum 2013

ALOKASI WAKTU PER MINGGU


MATA PELAJARAN
I II III I V VI
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi
4 4 4 4 4 4
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
5 5 6 5 5 5
Kewarganegaran
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga 4 4 4 4 4 4
dan Kesehatan
3. Mulok
a.
b.
c.
Jumlah jam pelajaran per minggu 30 32 34 36 36 36

13
Catatan:
1) Satu jam pemebelajaran yaitu 35 menit;
2) Pelaksanaan Struktur Kurikulum 2013 untuk kelas I, II, III, IV, V, dan VI
Keterangan:
1) Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
2) Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan/konten lokal.
3) Mata pelajaran Kelompok C dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang
berdiri sendiri.
4) Muatan lokal dapat memuat Bahasa Inggris
5) Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
6) Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
7) Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting.
8) Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta
didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester,
aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya
9) Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai
dengan kondisi dan potensi masing - masing satuan pendidikan.
10) Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik- Terpadu
kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Berdasarkan PP Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, disebut
bahwa muatan lokal untuk setiap satuan pendidikan berisi muatan dan proses
pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal. Muatan lokal dikembangkan
dan dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan. Pemerintah daerah kabupaten/

14
kota melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan muatan lokal pada
pendidikan dasar. Dalam hal seluruh kabupaten/kota pada 1 (satu) provinsi
sepakat menetapkan 1 (satu) muatan lokal yang sama, koordinasi dan supervisi
pengelolaan Kurikulum pada pendidikan dasar dilakukan oleh pemerintah daerah
provinsi.

B. MUATAN KURIKULUM
Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan
pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
termasuk ke dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan menegaskan bahwa ke dalaman muatan kurikulum pada setiap satuan
pendidikan dituangkan dalam kompetensi dalam setiap tingkatan dan / atau
semester sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud
terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar. Muatan kurikulum tersebut
dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Mata Pelajaran Kelompok A
Mata Pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat, diantaranya adalah :
a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika,
budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan
untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme
bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan
bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender,demokrasi,tanggung

15
jawab sosial,ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta
perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme.
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB
dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi,dan mengapresiasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan
berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri. Adapun kelompok mata
pelajaran yang termasuk pada kelompok ini adalah mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS.
2. Mata Pelajaran Kelompok B
Mata pelajaran kelomppok B merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dan dapat dilengkapi
dengan muatan/konten lokal. Kelompok mata pelajaran ini adalah:
a. Kelompok mata pelajaran estetika;
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasikan dan mengepresikan
keindahan serta haemoni mencakup apresiasi dan engepresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga menikmati dan mensyukuri hidup, maupun
dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan
yang harmonis
b. Kelompok mata pelajaran jasmani,olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan pada
SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta
menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran sikap, dan prilaku hidup sehat yang
bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari prilaku sexual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS
demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

16
3. Mata Pelajaran Kelompok C
Mata pelajaran kelompok C berupa mata pelajaran muatan lokal yang
berdiri sendiri. Mata pelajaran Muatan Lokal di SD Negeri 105286 Tandam Hilir
I adalah Bahasa Inggris bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
1) Mengenalkan bahasa inggris sebagai bahasa komunikasi internasional;
2) Membekali siswa untuk mampu berhasa Inggris.

C. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta
didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
 Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.
 Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran.
 Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pembelajaran
 Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam pembelajaran,
durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
Beban belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik kelas I, II, III, IV,
V, dan VI adalah sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum, yaitu:

Tabel 3.2
Beban Belajar Kelas I s/d VI
Satu Jam Rata-rata
Jumlah Jam
Pemb. Jumlah Minggu Waktu
Kl Pertahun
Tatap Jam Pemb. Efektif Pemb. /Jam
s (@ 60
Muka/ Perminggu Pertahun Pertahun
menit)
Menit Ajaran
1.020 – 1.140
jam pembelajaran
I 35 30 34 – 38 595 – 665
(35.700–39.900
mnt)
1.088– 1.216
jam pembelajaran
II 35 32 34 – 38 635 – 709
(38.080–42.560
mnt)
III 35 34 34 – 38 1.224 – 1.368 714 – 798

17
jam pembelajaran
(42.840–47.880
mnt)
1.224 – 1.368
jam pembelajaran
IV 35 36 34 – 38 714 – 798
(42.840–47.880
mnt)
1.224 – 1.368
jam pembelajaran
V 35 36 34 – 38 714 – 798
(42.840–47.880
mnt)
1.224 – 1.368
jam pembelajaran
VI 35 36 34 – 38 714 – 798
(42.840–47.880
mnt)

D. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar Dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata
peserta didik, tingkat esensial, kompleksitas kompetensi inti dan kompetensi
dasar, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran, SD Negeri 105286 Tandam Hilir I menetapkan ketuntasan belajar
minimal yang berbeda-beda untuk setiap mata pelajaran dan setiap tingkat kelas.
Secara teknis prosedur penentuan SKBM mata pelajaran pada Satuan
Pendidikan sebagai berikut:
a. Memetakan SKBM setiap kompetensi dasar (KD), yang menggunakan kriteria
analisis dengan mempertimbangkan aspek karakteristik peserta didik (intake),
karakteristik mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), serta guru dan
kondisi satuan pendidikan (daya dukung);
b. Menetapkan SKBM mata pelajaran yang merupakan rata-rata dari semua
SKBM kompetensi dasar yang terdapat dalam satu mata pelajaran;
c. Menetapkan SKBM pada tingkatan kelas yang merupakan rata-rata dari semua
SKBM mata pelajaran pada setiap tingkatan kelas; dan

18
d. Menetapkan SKBM satuan pendidikan yang merupakan rata-rata dari semua
SKBM pada setiap tingkatan kelas I, s/d VI dalam satu semester atau satu
tahun pembelajaran.
Contoh kriteria dan skala penilaian penetapan SKBM
a. Untuk memudahkan analisis setiap KD, perlu dibuat skala penilaian yang
disepakati oleh guru mata pelajaran.

19
20
Setelah satuan pendidikan menentukan SKBM selanjutnya satuan pendidikan
membuat interval predikat untuk menggambarkan kategori kualitas sekolah.
Kategori kualitas sekolah dalam bentuk predikat D, C, B dan A. Nilai
SKBM merupakan nilai minimal untuk predikat C dan secara bertahap satuan
pendidikan meningkatkan kategorinya sesuai dengan peningkatan mutu
satuan pendidikan.
Predikat untuk pengetahuan dan keterampilan ditentukan berdasarkan interval
angka pada skala 0-100 yang disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan.
Penetapan tabel interval predikat untuk SKBM dibuat seperti pada contoh.
Misalnya SKBM satuan pendidikan = N (besar nilai N adalah bilangan asli <
100). Penentuan interval dilakukan dengan cara berikut:

Satuan pendidikan menentukan satu SKBM untuk semua mata pelajaran baik
pada satu tingkat kelas maupun tingkat sekolah. Setelah SKBM setiap mata
pelajaran ditentukan, satuan pendidikan dapat menetapkan satu SKBM yang

21
sama dengan mempertimbangkan nilai terendah, rata-rata, atau modus dari
seluruh SKBM mata pelajaran.
Misalnya, Satuan Pendidikan memiliki SKBM mata pelajaran terendah= 63
dan tertinggi= 65. Jika ditentukan reratanya maka diperoleh 64. Berdasarkan
hasil analisis tersebut maka Satuan Pendidikan dapat menentukan satu SKBM
yang berlaku untuk semua mata pelajaran berdasarkan rata-rata yaitu 64, atau
berdasarkan nilai terendah yaitu 63, atau bisa juga nilai diantara 63 dan 65
sesuai kesepakatan bersama melalui rapat Dewan Guru. Model interval nilai
dan predikat menggunakan satu ukuran. Pada contoh di atas Satuan
Pendidikan memiliki satu SKBM yaitu 64, maka interval nilai dan predikat
untuk semua mata pelajaran menggunakan tabel yang sama, sebagaimana
ditunjukkan contoh berikut:

Kepada peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar diberi


layanan pengayaan dan bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar diberi layanan perbaikan (remidial). SD Negeri 105286 Tandam Hilir
berupaya untuk selalu meningkatkan ketuntasan belajar minimal agar dapat
mencapai ketuntasan maksimal.

22
Ketuntasan belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik kelas I s/d VI adalah
sebagai berikut :

Tabel 3.3
Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM)
SD NEGERI 105286 TANDAM HILIR I TP. 2020/2021

Standar Ketuntasan Belajar


Minimal (SKBM) / Kriteria
No Mata Pelajaran
Ketuntasan Minimal (KKM)
Angka Huruf
A Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 75 Tujuh puluh lima
2. Pendidikan Kewarganegaraan 75 Tujuh puluh lima
3. Bahasa Indonesia 75 Tujuh puluh lima
4. Matematika 65 Tujuh puluh lima
5. Ilmu Pengetahuan Alam
70 Tujuh puluh lima

6. Ilmu Pengetahuan Sosial Tujuh puluh lima


70

7. Seni Budaya dan Keterampilan 75 Tujuh puluh lima


8. Pendidikan Jasmani, Olahraga Tujuh puluh lima
75
dan Kesehatan
B Mulok
1. Bahasa Inggris 70 Tujuh puluh lima

E. Penilaian
Penilaian hasil belajar pada masa darurat memperhatikan hal-hal sebagai
berikut;
a. Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/ juknis penilaian hasil belajar
dari Kemendikbud dengan penyesuaian masa darurat.
b. Penilaian hasil belajar mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan.

23
c. Penilaian hasil belaja rberbentuk antara lain portofolio, penugasan, proyek,
praktek, tulis dan bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes daring, dan/atau
bentuk asesmen lainnya yang memungkinkan ditempuh secara jarak jauh dan
tetap memperhatikan protocol kesehatan dan/atau keamanan.
d. Penilaian meliputi penilaianharian (PH), penilaian akhir semester (PAS) dan
penilaian akhir tahun (PAT).
e. Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan
tidak dipaksakan untuk mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara
menyeluruh;
f. Pemberian tugas kepada pesertadidik dan penilaian hasil belajar pada masa
Belajar dari Rumah (BDR) dilaksanakan bervariasi antar pesertadidik, sesuai
minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan
akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah .Pemberian tugas diberikan
secara proporsional atau tidak berlebihan dengan tujuan perlindungan
kesehatan, keamanan, dan motivasi peserta didik selama masa darurat tetap
terjaga.
g. Hasil belajar peserta didik dikirim ke guru antara lain berupa foto, gambar,
video, animasi, karya seni dan bentuk lain tergantung jenis kegiatannya dan
yang memungkinkan diwujudkan di masa darurat.
h. Terkait penugasan yang diberikan oleh guru, waktu pembelajaran dan
pengerjaan tugas disesuaikan dengan jadwal yang/siaran dan waktu
pengumpulan tugas setiap akhir minggu atau disesuaikan dengan kondisi
peserta didik dan ketersediaan waktu peserta didik dan orangtua/wali
i. Dari hasil belajar tersebut, guru melakukan penilaian baik dengan teknik
skala capaian perkembangan, maupun hasil karya.
j. Guru melakukan analisis untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang
muncul lalu dilakukan skoring

F. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Remedial merupakan suatu bantuan untuk mengatasi kesulitan
belajar. Ada beberapa program yang bisa dijalankan atau dijadikan acuan dalam
melakukan pengajaran remedial antara lain dalam bidang berhitung, membaca

24
pemahaman dan menulis. Tujuan guru melaksanakan kegiatan remedial adalah
membantu siswa yang mengalami kesulitan menguasai kompetensi yang telah
ditentukan agar mencapai hasil belajar yang lebih baik. Secara umum tujuan
kegiatan remediasi adalah sama dengan pembelajaran pada umumnya yakni
memperbaiki miskonsepsi siswa sehingga siswa dapat mencapai kompetensi yang
telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Secara khusus kegiatan
remediasi bertujuan membantu siswa yang belum tuntas menguasai kompetensi
ditetapkan melalui kegiatan pembelajaran tambahan. Melalui kegiatan remediasi
siswa dibantu untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapinya.
Kegiatan remedial dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1)
Analisis Hasil Diagnossis terhadap para siswa yang perlu mendapatkan bantuan,
kemudian guru merancang kegiatan remedial. 2) Menyusun rencana kegiatan
remedial setelah mengetahui topik yang belum dikuasai siswa, serta faktor
penyebabnyakemudian menyususn rencana pembelajaran. 3) Melaksanakan
kegiatan remedial sesegera mungkin, karena semakin cepatsiswa dibantu
mengatasi kesulitan yang dihadapinya, semakin besar kemungkinan siswa tesebut
berhasil dalam belajarnya. 4) Menilai Kegiatan Remedial; untuk mengetahui
berhasil tidaknya kegiatan remedial yang dilaksanakan, harus dilakukan penilaian
dengan cara mengkaji kemajuan belajar siswa.
Kegiatan pelaksanaan pembelajaran remedial dapat menggunakan beberapa
teknik dan strategi antara lain: pemberian tugas/pembelajaran individu,
diskusi/tanya jawab, kerja kelompok, tutor sebaya, dan menggunakan sumber lain.

2. Pengayaan
Kegiatan pengayaan adalah suatu kegiatan yang diberikan kepada
siswa/kelompok agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal
dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya. Dalam merancang dan
melaksanakan kegiatan pengayaan, guru menerapkan keiatan individu. Ada
beberapa kegiatan yang dapat dirancang dan dilaksanaka oleh guru dalam
kaitannya dengan pengayaandiantaranya: tutor sebaya, mengembangkan latihan,
mengembangkan media dan sumber pembelajaran, melakukan proyek, dan
memberikan permainan masalah atau kompetensi antarsiswa.

25
Kegiatan pengayaan dilakukan dengan memperhatikan berbagi factor agar
yaitu factor siswa, factor manfaat edukatif, dan factor waktu. Sementara itu
Arikunto (1986), juga dalam Julaeha (2007:938) menyebutkan factor-faktor
penting lainnya yang juga harus diperhatikana oleh guru dalam menentukan dan
memilih kegiatan pengayaan. Factor-faktor tersebut antara lain :
1. Siswa lebih menyukai kegiatan di kuar kelas
2. Siswa lebih suka beraktivitas dari pada berteori di belakang meja
3. Kegiatan menemukan sendiri sesuatu yang baru lebih merangsang minat siswa
disbanding kegiatan yang sifatnya penjelasan
4. Kegiatan yang dengan cepat mendapatkan hasil, lebih disukai siswa dari pada
kegiatan yang menuntut kegiatan waktu yang relatif lama.

G. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh satuan pendidikan, dengan
ketentuan minimal :
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti;
2) Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, minimal sama dengan
SKBM;
3) Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran minimal baik;
4) Tidak terdapat nilai kurang dari SKBM maksimal pada tiga mata pelajaran;
5) Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15 % dari jumlah hari
efektif.

Kelulusan
Kriteria kelulusan pada satuan pendidikan SD Negeri 105286 Tandam
Hilir I, adalah sebagai berikut:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran
3) Presentase kehadiran minimal 75%
4) Lulus ujian sekolah

26
Kriteria di atas disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar pada kurikulum 2013, seperti berikut ini :

Tabel 3.4
Standar Kompetensi Lulusan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah

Dimensi Kualifikasi Kemampuan


Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohanisesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, dan negara.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif pada tingkat dasar berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni, dan
4. budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, dan negara.

Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:


1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
Melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap
perkembangan anak yang relevan dengan tugas yang
diberikan

27
H. Pendidikan Kecakapan Hidup
Kecakapan hidup (life skills) adalah kemampuan dan pengetahuan
seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara
proaktif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya
dengan kemampuan berinteraksi dan beradaptasi dengan orang lain, keterampilan
mengambil keputusan, pemecahan masalah, berfikir kritis, berfikir kreatif,
berkomunikasi yang efektif, membina hubungan antar pribadi, kesadaran diri,
berempati, mengatasi emosi dan mengatasi stres.
Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan kecakapan hidup (life skill) adalah
pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan
intelektual, dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri.
Tujuan pendidikan kecakapan hidup adalah untuk memberikan
pengalaman belajar yang berarti bagi peserta didik yang sesuai dengan apa yang
dibutuhkan di dalam kehidupan sehari-hari, seperti: proses sosial, fungsi sosial
serta masalah-masalah kehidupan. Tim Broad Based Education (Depdiknas,
2002), membagi tujuan pendidikan kecakapan hidup ke dalam tujuan umum dan
tujuan khusus, yaitu:
a. Tujuan Umum
1. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk
memecahkan problema yang dihadapi.
2. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan
pembelajaran yang fleksibel sesuai prinsip pendidikan yang berbasis luas
(Broad Based Education).
3. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada di masyarakat,
sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah (School Based
Managemen).

28
b. Tujuan Khusus
1. Memberdayakan aset kualitas batiniah, sikap dan perbuatan lahiriah
peserta didik melalui pengenalan (logos), penghayatan (etos), dan
pengalaman (patos) nilai-nilai kehidupan sehari-hari sehingga dapat
digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup dan perkembangannya.
2. Memberikan wawasan yang luas tentang perkembangan karir, yang
dimulai dari perkembangan diri, eksplorasi karir, orientasi karir, dan
penyiapan karir.
3. Memberikan bekal dasar dan latihan-latihan yang dilakukan secara benar
mengenai nilai-nilai kehidupan sehari-hari yang dapat memampukan
peserta didik untuk berfungsi menghadapi kehidupan masa depan yang
sarat kompetisi dan kolaborasi sekaligus.
4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya sekolah melalui pendekatan
manajemen berbasis sekolah, partisipasi stakeholders, dan fleksibilitas
pengelolaan sumber daya sekolah.
5. Mamfasilitasi peserta didik dalam memecahkan masalah kehidupan yang
dihadapi sehari-hari.

1. Personal Skill
Kecakapan personal (personal skill) adalah kecakapan yang diperlukan bagi
seseorang untuk mengenal dirinya secara utuh. Kecakapan ini mencakup
kecakapan akan kesadaran diri atau memahami diri (self awareness) dan
kecakapan berfikir (thinking skill).
1) Kecakapan kesadaran diri merupakan penghayatan sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa, anggota masyarakat dan Warga Negara, serta menyadari dan
mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, sekaligus
menjadikannya sebagai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu
yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan.
2) Kecakapan berfikir rasional (thinking skill) adalah kecakapan yang diperlukan
dalam pengembangan potensi berfikir. Kecakapan ini mencakup antara lain
kecakapan menggali dan menemukan informasi, kecakapan mengolah
informasi dan mengambil keputusan serta kecakapan memecahkan masalah
secara kreatif.

29
2. Social Skill
Kecakapan sosial (social skill) mencakup kecakapan berkomunikasi dengan
empati (communication skill) dan kecakapan bekerja sama (collaboration skill).
1) Kecakapan berkomunikasi yang dilakukan secara lisan maupun tulisan.
Kemampuan mendengarkan dan menyampaikan gagasan secara lisan maupun
tulisan perlu dikembangkan. Kecakapan mendengarkan dengan empati akan
membuat orang mampu memahami isi pembicaraan orang lain, sementara
lawan bicara merasa diperhatikan dan dihargai.
2) Kecakapan bekerjasama maksudnya adalah adanya saling pengertian dan
saling membantu antar sesama untuk mencapai tujuan yang baik, karena itu
merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dielakkan sepanjang hidup
manusia.

3. Academic Skill
Kecakapan akademik seringkali disebut dengan kecakapan intelektual atau
kemampuan berpikir ilmiah yang pada dasarnya merupakan pengembangan dari
kecakapan berpikir secara umum namun mengarah kepada kegiatan yang bersifat
keilmuan. Kecakapan ini mencakup antara lain kecakapan mengidentifikasi
variabel, menjelaskan hubungan suatu fenomena tertentu, merumuskan hipotesis,
merancang dan melaksanakan penelitian. Untuk membangun kecakapan-
kecakapan tersebut diperlukan pula sikap ilmiah, kritis, obyektif, dan transparan.

4. Vocasional Skill
Kecakapan Vokasional adalah keterampilan yang dikaitkan dengan berbagai
bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat. Kecakapan vokasional
mencakup kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan
vokasional khusus (occupational skill).
1.) Kecakapan vokasional dasar yang berkaitan dengan bagaimana peserta didik
menggunakan alat sederhana, misalnya obeng, palu dan sebagainya.
2.) Kecakapan vokasional khusus hanya diperlukan bagi mereka yang akan
menekuni pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya, misalnya pekerja montir,
apoteker, tukang, dan sebagainya

30
I. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang sudah diatur bahwa
pelaksanaan pendidikan di luar kewenangan pemerintah pusat dan harus dilakukan
di daerah. Oleh karena itu pengembangan kurikulum sebagai salah satu substansi
utama dalam pengembangan pendidikan perlu di desentralisasikan, terutama
kebutuhan siswa, keadaan sekolah dan kondisi daerah. Dengan demikian daerah
atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-
hal yang akan diajarkan. Sehubungan dengan kondisi daerah dan potensi daerah di
Indonesia yang cukup beragam, maka daerah perlu menggali, meningkatkan dan
mempromosikan potensinya melalui pendidikan di sekolah.
Masing-masing daerah mempunyai keunggulan potensi daerah yang perlu
dikembangkan yang lebih baik lagi. Keunggulan yang dimiliki oleh masing-
masing daerah sangat bervariasi. Dengan kebergaman potensi daerah ini
pengembangan potensi dan keunggulan daerah perlu mendapatkan perhatian
secara khusus bagi pemerintah daerah sehingga anak-anak tidak. Sehingga anak-
anak daerah tidak asing dengan daerahnya sendiri dan faham betul tentang potensi
dan nilai-nilai serta budaya daerahnya sendiri, sehingga anak-anak dapat
mengembangkan dan memberdayakan potensi daerahnya sesuai dengan tuntutan
ekonomi global yang telah disepakati oleh pemerintah Indonesia. Diharapkan
dengan ekonomi global tersebut, masing-masing daerah ingin berlomba bersaing
dengan negara lain untuk memasarkan keunggulan daerahnya sendiri.
Pendidikan berbasis lokal bertujuan memberikan bekal kepada siswa agar
dapat mengacu pada kegiatan lokal tetapi juga mampu berfikir serta berwawasan
secara global. Di SD Negeri 105286 Tandam Hilir I pendidikan keunggulan lokal
dan global diberikan kepada siswa melalui pertanian dan perternakan diseuaikan
dengan lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa yaitu di daerah perkebunan
PTPN II. Pendidikan pertanian dan peternakan diberikan agar peserta didik dapat
memanfaatkan lahan pertanian yang tersedia dan mengembangkan peternakan
yang tentunya mengacu pada perkembangan global yang terus berkembang.
Dengan mengacu pada perkembangan global diharapkan para siswa dapat
mempelajari mengolah pertanian dan peternakan dengan menggunakan teknologi

31
yang diharapkan hasilnya lebih meningkat dibandingkan dengan cara
konvensional.

BAB IV
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar
Kompetensi Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta
didik yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau
jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatujenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti harus menggambarkankualitas yang seimbang antara pencapaian
hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising
element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti
merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal
Kompetensi Dasar. Organisasivertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan
antara konten Kompetensi Dasar satukelas atau jenjang pendidikan ke
kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsipbelajar yaitu terjadi suatu
akumulasi yang berkesinambungan antara konten yangdipelajari peserta didik.
Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara kontenKompetensi Dasar satu
mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari matapelajaran yang
berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi
proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait
yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial
(Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan
pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari

32
Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran
secara integratif. Kompetensi yangberkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial
dikembangkan secara tidak langsung(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta
didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan
(Kompetensi Inti 4).
Tabel 4 .1
Kompetensi Ini Kelas I,II,III

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS I DAN KELAS II KELAS III
1. Menerima dan menjalankan ajaran 1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, santun, peduli, dan tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru keluarga, teman, tetangga, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3. Memahami pengetahuan faktual dengan
cara mengamati [mendengar, melihat, cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa membaca] dan menanya berdasarkan
ingin tahu tentang dirinya, makhluk rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah benda-benda yang dijumpainya di
dan di sekolah rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya bahasa yang jelas, logis, dan sistematis,
yang estetis, dalam gerakan yang dalam karya yang estetis dalam gerakan
mencerminkan anak sehat, dan dalam yang mencerminkan anak sehat, dan
tindakan yang mencerminkan perilaku dalam tindakan yang mencerminkan
anak beriman dan berakhlak mulia. perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.

33
Tabel 4.2
Kompetensi Inti Kelas IV,V,VI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS IV KELAS V DAN VI
1. Menerima, menghargai, dan 1. Menerima, menghargai, dan
menjalankan ajaran agama yang menjalankan ajaran agama yang
dianutnya . dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan tanggung jawab, santun, peduli, percaya
percaya diri dalam berinteraksi dengan diri, dan cinta tanah air dalam
keluarga, teman, tetangga, dan guru. berinteraksi dengan keluarga, teman,
tetangga, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3. Memahami pengetahuan faktual dan
cara mengamati [mendengar, melihat, konseptual dengan cara mengamati
membaca] dan menanya berdasarkan dan mencoba [mendengar, melihat,
rasa ingin tahu tentang dirinya, membaca] serta menanya berdasarkan
makhluk ciptaan Tuhan dan rasa ingin tahu secara kritis tentang
kegiatannya, dan benda-benda yang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
dijumpainya di rumah, sekolah, dan kegiatannya, dan benda-benda yang
tempat bermain. dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, konseptual dalam bahasa yang jelas,
dalam karya yang estetis dalam gerakan logis, dan sistematis, dalam karya yang
yang mencerminkan anak sehat, dan estetis dalam gerakan yang
dalam tindakan yang mencerminkan mencerminkan anak sehat, dan dalam
perilaku anak beriman dan berakhlak tindakan yang mencerminkan perilaku
mulia. anak beriman dan berakhlak mulia.

34
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah
konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan
yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik.
Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran
sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan
tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi
hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan
organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non
disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif
atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah
eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata
pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak
perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI
untuk setiap mata pelajaran tercantum pada Lampiran 1A s.d. Lampiran 9 yang
mencakup: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi Waktunya.

35
BAB V
PEMBELAJARAN ABAD XXI

Pengertian Pembelajaran Abad XXI


Pembelajaran abad 21 perlu menjadi referensi para guru sebagai pendidik
professional yang kesehariannya bergelut dengan upaya memfasilitasi
pembelajaran yang terbaik bagi peserta didik. Pembelajaran merupakan upaya
memfasilitasi peserta didik untuk mengalami proses belajar sehingga peserta didik
dapat mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran abad 21 adalah upaya
memfasilitasi peserta didik di abad 21 untuk mengalami pengalaman belajar
terbaik sehingga mereka dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
Makna abad 21 melekat dengan kondisi peserta didik di abad ini.
Pada hakikatnya proses pendidikan diadakan untuk memfasilitasi anak
mencapai tujuan tertentu. Diantara tujuan yang ingin dicapai adalah
perkembangan pribadi anak dan kompetensi yang disyaratkan. Dalam
penyelenggaraan pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional diatur dalam
UU sistem pendidikan nasional No. 20 tahun 2003
Tony Wagner dalam bukunya The Global Achievement Gap (2000)
menyebutkan tujuh keterampilan yang harus dimiliki oleh para peserta didik di
abad 21, yaitu:
1. Critical Thinking and Problem Solving
2. Collaboration across Networks and Leading by Influence
3. Agility and Adaptability
4. Initiative and Entrepreneurialism
5. Effective Oral and Written Communication
6. Accessing and Analyzing Information
7. Curiosity and Imagination
Keterampilan-keterampilan ini dinilai penting untuk dikuasai oleh anak
untuk dapat hidup lebih baik di abad 21. Keterampilan ini dikaitkan dengan
kondisi IPTEK, lingkungan (geografis, sosial, budaya, ekonomi), dan semakin
ketatnya persaingan antar orang sedunia. Berdasarkan keterampilan yang harus
dimiliki anak, pendidikan diarahkan supaya peserta didik dapat menguasai

36
berbagai keterampilan yang dibutuhkan tersebut. Dengan demikian dapat
dipahami bahwa pendidikan diselenggarakan supaya peserta didik mampu hidup
di masa depan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa mengapa pendidikan abad 21 ini penting
bagi pendidikan di Indonesia saat ini, karena pendidikan diselenggarakan untuk
memfasilitasi anak supaya mereka dapat hidup lebih baik di masa yang akan
dating, baik dari sisi sosial, budaya, ekonomi, maupun dari sisi lingkungan hidup.
Jika peserta didik dididik dengan situasi dan kondisi masa lalu, maka anak akan
sangat bingung untuk menghadapi lingkungannya di masa depan.
Model pembelajaran secara sederhana diartikan cara atau teknik
memfasilitasi anak untuk belajar yang terbaik. Cara/teknik yang digunakan oleh
seorang guru bergantung pada: 1) karakteristik peserta didik, 2) karakteristik
kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik, 3) daya dukung lingkungan
belajar, termasuk ke dalam daya dukung adalah kemampuan guru dalam
memfasilitasi pembelajaran anak. Model pembelajaran abad 21 merupakan
cara/teknik yang digunakan guru untuk memfasilitasi pengaman belajar terbaik
anak sesuai dengan kondisi anak, lingkungan belajar anak, dan daya dukung yang
dimiliki. Untuk itu kita harus menguraikan apa yang menjadi karakteristik
pembelajar abad 21 ini.
Karakteristik pembelajar abad 21 adalah: 1) sangat nyaman dengan
globalisasi dan pengaruhnya terhadap bagaimana kita bekerja dan bersosialisasi.
Mereka menampakkan sikap yang lebih santai dan terbuka terhadap lingkungan
sosial yang dinamis di sekitarnya. 2) cenderung menunjukkan penerimaan dan
toleransi yang tinggi terhadap orang lain. Mereka juga mengharapkan hal yang
sama berupa keterbukaan, pilihan-pilihan, fleksibilitas baik di sekolah maupun di
dunia kerja. 3) memiliki harapan yang tinggi terhadap relevansi dan makna kerja
mereka. 4) memiliki hubungan yang erat dengan internet. 5) memiliki
keterampilan belajar abad 21, yaitu: literasi dalam teknologi informasi dan
komunikasi, kemampuan untuk berpikir dan memecahkan masalah, keterampilan
interpersonal dan mengarahkan diri, kepedulian global, finansial, ekonomi, bisnis,
dan melek kewarganegaraan. Dan 6) yang paling penting adalah bagaimana
menjaga keberlanjutan belajar dalam kehidupan mereka.

37
Karakteristik pembelajar abad 21 ini menjadi penting untuk diketahui oleh
para guru dan orang tua supaya dapat mengetahui bagaimana cara/teknik
memfasilitasi pembelajarannya.
Cara/teknik pembelajaran yang digunakan untuk memfasilitasi
pembelajaran abad 21 ini meliputi:
1) pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,
2) multi interaksi dalam proses pendidikan,
3) lingkungan belajar yang lebih luas,
4) peserta didik aktif menyelidiki dalam proses belajar,
5) apa yang dipelajari kontekstual dengan anak,
6) pembelajaran berbasis tim,
7) objek yang dipelajari relevan dengan kebutuhan anak,
8) semua indera anak didayagunakan dalam proses belajar,
9) menggunakan multimedia (khususnya ICT),
10) hubungan guru dengan siswa adalah kerjasama untuk belajar bersama,
11) peserta didik belajar sesuai dengan kebutuhan individual, sehingga layanan
pembelajaran lebih individual juga,
12) kesadaran jamak (bukan individual),
13) multi displin,
14) otonomi dan kepercayaan,
15) mengembangkan pemikiran kreatif dan kritis,
16) guru dan siswa sama-sama saling belajar.

38
BAB VI
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah
menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan
waktu belajar di sekolah/madrasah mengacu kepada Standar isi dan disesuaikan
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan perserta
didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun
kalender pendidikan sebagai berikut :
a. permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun
pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan
berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya
minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran
termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan
diri.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari lbur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/
Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari
libur khusus.

39
e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur
akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-
hari besar nasional, dan hari libur khusus.
f. Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
g. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
h. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu
secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang
dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota
Kalender Pendidikan SD Negeri 105286 Tandam Hilir I disusun dengan
berpedoman kepada Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli
Serdang nomor : 421./4284.skr/2020 Tanggal 22 Juni 2020 Tentang Kalender
Pendidikan TK, SD, dan SMP Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Deli
Serdang Tahun Pelajaran 2020/2021 yang disesuaikan dengan program sekolah.

40
KALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH UPT SPF
KALENDERSD
PENDIDIKAN SEKOLAH
NEGERI 105286 TANDAMUPT SPF I
HILIR
SD NEGERI 105286 TANDAM
KEC. HAMPARAN PERAKHILIR I
KEC. HAMPARAN
SEMESTER GANJIL PERAK 2020 / 2021
TAHUN PELAJARAN
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020 / 2021

41
BAB VII
PENUTUP

Dengan telah selesainya penyusunan Dokumen I Kurikulum Sekolah Dasar


Negeri 105286 tandam Hilir di masa covid-19 pada awal tahun pelajaran
2020/2021 maka salah satu pedoman dan acuan dalam penyelenggaraan
pendidikan di SD Negeri 105286 Tandam Hilir I telah tersedia.
Sangat besar harapan kami, semoga Dokumen Kurikulum SD Negeri
105286 tandam Hilir I ini dapat digunakan dan mengoptimalkan kegiatan-
kegiatan dalam proses penyelenggaraan pendidikan di masa darurat pandemi
covid-19. Kami juga sangat mengharap dukungan dari semua pihak, khususnya
guru, tenaga kependidikan, maupun para peserta didik serta masyarakat yang
peduli terhadap pendidikan agar dapat bekerja sama mendukung keterlaksanaan
penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan Dokumen I Kurikulum SD Negeri
105286 Tandm Hilir I ini.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Pengawas Sekolah atas
dukungan dan bimbingan kepada kami dalam penyusunan kurikulum
darurat ini. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan pada pihak-pihak yang
telah memberi bantuan yang sudah diberikan kepada kami dalam penyusunan
Dokumen I yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Semoga Dokumen I Kurikulum SD Negeri 105286 Tandam Hilir I ini
mampu menjadi sarana bagi sekolah untuk ikut mencerdaskan generasi muda
harapan bangsa di masa pandemic covid 19 ini.
Aamiiin.

Hamparan Perak, Juli 2020


Kepala UPT SPF
SD Negeri 105286 Tandam Hilir I

KAWITO, S.Pd
NIP. 196206071987121005

42
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA UPT SPF SD NEGERI 105286 TANDAM HILIR I
KECAMATAN HAMPARAN PERAK
NO :
TENTANG
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
Tahun Pelajaran 2020/2021
Menimbang : 1. Dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional melalui
upaya peningkatan mutu, pemerataan dan efisiensi
penyelenggaraan demokrasi pendidikan, perlu adanya
dukungan dan peran seerta semua komponen yang lebih
optimal.
2. Sehubungan butir tersebut di atas Kepala UPT SPF SD
Negeri 105286 Tandam Hilir I Kecamatan Hamparan Perak
perlu membentuk Panitia Tim Pengembang Kurikulum
(TPK).
Mengingat : 1. UU No.20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan
3. UU No. 22 Tahun 2016 tentang Standar ISI untuk Satuan
Pendidikan

MEMUTUSKAN
Memperhatikan :
Menetapkan :
Pertama : Mengangkat dan mengesahkan Panitia Tim Pengembang
Kurikulum (TPK) 2020
Kedua : Bahwa yang namanya tersebut pada Lampiran Surat
Keputusan ini diangap cakap dan mampu melaksanakan tugas
dengan penuh tanggungjawab.
Ketiga : Surat keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dan apabila terdapat kekeliruan dikemudian hari akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Hamparan Perak


Pada tanggal : Juli 2020

Kepala UPT SPF


SD Negeri 105286 Tandam Hilir I

KAWITO, S.Pd
NIP. 197006071987121005

LAMPIRAN KEPUTUSAN
NOMOR :
TENTANG
TIM PENGEMBANG KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN
UPT SPF SD NEGERI 105286 TANDAM HILIR I
TAHUN PELAJARAN 2020 / 2021

NO. NAMA JABATAN Tugas Dalam Tim


1. SUNARIADI, S.Pd., M.Pd PENGAWAS SD Pembina/Fasilitator
2. KAWITO, SP.d Kepala Sekolah Ketua
3. LILIK KURNIADI Ketua Komite Wakil Ketua
4. SRI AGUSTIA NINGSIH Operator Seketaris
5. RIRIN SAFRINA, SP.d Guru Kelas Wakil Seketaris
6. ROHANI, S.Pd.I Guru Agama Bendahara
7. SENIWATI, SP.d Guru Kelas Anggota
8. RITA ULINA Br. GINTING Guru Kelas Anggota
9. SRI RAHAYU, SE Guru Kelas Anggota
10. DINA RATNA SARI, S.Pd Guru Kelas Anggota
11. NEN SISKA, S.Pd Guru Mapel Anggota
12. RIA MILAWATI Tata Usaha Anggota

Ditetapkan di : Hamparan Perak


Pada tanggal : Juli 2020

Kepala UPT SPF


SD Negeri 105286 Tandam Hilir I

KAWITO, S.Pd
NIP. 197006071987121005
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA UPT SPF SD NEGERI 105286 TANDAM HILIR I
KECAMATAN HAMPARAN PERAK
NO :
TENTANG
STANDAR KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL (SKBM) DAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
Tahun Pelajaran 2020/2021
Menimbang : 1. Dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional melalui
upaya peningkatan mutu, pemerataan dan efisiensi
penyelenggaraan demokrasi pendidikan, perlu adanya
dukungan dan peran seerta semua komponen yang lebih
optimal.
2. Sehubungan butir tersebut di atas Kepala UPT SPF SD
Negeri 105286 Tandam Hilir I Kecamatan Hamparan Perak
perlu membentuk Panitia Tim Standar Ketuntasan Belajar
Minimal ( SKBM) dan standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Mengingat : 1. UU No.20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan
3. UU No. 22 Tahun 2016 tentang Standar ISI untuk Satuan
Pendidikan
MEMUTUSKAN
Memperhatikan :
Menetapkan :
Pertama : Mengangkat dan mengesahkan Panitia Tim Standar
Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) dan Standar
Kompetensi Lulusan
Kedua : Bahwa yang namanya tersebut pada Lampiran Surat
Keputusan ini diangap cakap dan mampu melaksanakan tugas
dengan penuh tanggungjawab.
Ketiga : Surat keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dan apabila terdapat kekeliruan dikemudian hari akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Hamparan Perak


Pada tanggal : Juli 2020

Kepala UPT SPF


SD Negeri 105286 Tandam Hilir I
KAWITO, S.Pd
NIP. 197006071987121005

LAMPIRAN KEPUTUSAN
NOMOR :

TENTANG

TIM PENENTUAN STANDAR KETUN TASAN BELAJAR MINIMAL


(SKBM) DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
UPT SPF SD NEGERI 105286 TANDAM HILIR I
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

NO. NAMA JABATAN Tugas Dalam Tim


1. KAWITO, SP.d Kepala Sekolah Ketua
2. LILIK KURNIADI Ketua Komite Wakil Ketua
3. SRI AGUSTIA NINGSIH Operator Seketaris
4. RIRIN SAFRINA, SP.d Guru Kelas Wakil Seketaris
5. ROHANI, S.Pd.I Guru Agama Bendahara
6. SENIWATI, SP.d Guru Kelas Anggota
7. RITA ULINA Br. GINTING Guru Kelas Anggota
8. SRI RAHAYU, SE Guru Kelas Anggota
9. DINA RATNA SARI, S.Pd Guru Kelas Anggota
10. NEN SISKA, S.Pd Guru Mapel Anggota
11. RIA MILAWATI Tata Usaha Anggota

Ditetapkan di : Hamparan Perak


Pada tanggal : Juli 2020

Kepala UPT SPF


SD Negeri 105286 Tandam Hilir I

KAWITO, S.Pd
NIP. 197006071987121005
STANDAR KOMPETENSI LULUSA (SKL) KELAS VI
SD NEGERI 105286 TANDAM HILIR I KEC. HAMPARAN PERAK
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

NO MATA PELAJARAN NILAI


KELOMPOK A
1 Pendidikan Agama 4,00
2 Pendidikan Kewarganegaraan 4,00
3 Matematika 3,00
4 Bahasa Indonesia 3,50
5 Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) 3,50
6 Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) 4,00
KELOMPOK
7 Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan 4,00
8 Seni Budaya Dan Keterampilan 4,00
Muatan Lokal
a. Aksara Arab
9 -
Melayu 4,00
b. Bahasa Inggris

Ditetapkan di : Hamparan Perak


Pada tanggal : Juli 2020

Kepala UPT SPF


SD Negeri 105286 Tandam Hilir I

KAWITO, S.Pd
NIP. 197006071987121005
Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) Satuan Pendidikan
UPT SPF SD Negeri 105286 Tandam Hilir I Kec. Hamparan Perak
Tahun Pelajaran 2020/2021

KELAS
No Mata Pelajaran
I II III IV V VI

Kelompok A
Pendidikan Agama dan Budi
1 70 70 70 75 75 75
Pekerti
Pesndidikan Pancasila dan
2 70 70 70 70 70 70
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70

4 Matematika 60 60 65 65 70 70

5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 65 65 70

6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 60 65 65

Kelompok B

1 Seni Budaya dan Prakarya 65 65 65 70 70 70


Pendidikan Jasmani Olahraga dan
2 70 70 70 70 70 70
Kesehatan
3 Bahasa Inggris 60 60 60 65 65 65

Ditetapkan di : Hamparan Perak


Pada tanggal : Juli 2020

Kepala UPT SPF


SD Negeri 105286 Tandam Hilir I
KAWITO, S.Pd
NIP. 197006071987121005

Anda mungkin juga menyukai