Disusun oleh :
DYAH MAYA RIKAWATI, S.Pd
NIP. 199402182019022002
Karya Tulis dalam bentuk best practice berjudul “Pengembangan Media PAPEKA dalam
Pembelajaran Matematika Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) di Kelas IV SD
Ngrukeman Tahun Pelajaran 2019/2020”.
Kasminingsih, M.Pd
NIP. 196405161991082001
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI
NIP : 199402182019022002
INSTANSI : SD NGRUKEMAN
AGAMA : ISLAM
EMAIL : dyahmayarika@gmail.com
Penulis,
NIP. 199402182019022002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan best
practice dengan judul “Pengembangan Media PAPEKA dalam Pembelajaran Matematika
Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) di Kelas IV SD Ngrukeman Tahun Pelajaran
2019/2020”.
Best Practice ini disusun untuk memenuhi tugas laporan pendampingan dari
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Matematika (PPPPTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Yogyakarta.
Penyusunan best practice ini tentu saja tidak lepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Matematika (PPPPTK) Yogyakarta, yang telah memberikan pendampingan sekolah
mitra.
2. Kepala SD Ngrukeman yang telah memberikan ijin, kesempatan dan kepercayaan
kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini.
3. Semua rekan guru di SD Ngrukeman, yang telah memberikan bantuan selama
proses penelitian sampai terwujud dalam bentuk best practice ini.
4. Semua pihak yang telah mendukung terselesaikannya penyusunan best practice ini.
Penulis menyadari, penyusunan best practice ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun. Besar
harapan best practice yang telah disusun ini dapat memberikan motivasi kepada guru
lain untuk melakukan inovasi pembelajaran sesuai abad 21.
Penulis
DAFTAR ISI
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan
pembelajaran matematika di kelas IV dengan materi Kelipatan Persekutuan Terkecil
(KPK).
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan best practiice ini adalah menanamkan konsep
pembelajaran matematika pada materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dengan
pengembangan media PAPEKA dan meningkatkan kompetensi siswa dalam
pembelajaran matematika dengan orientasi HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini adalah materi
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) kelas IV.
MATEMATIKA
KD 3.4 Menjelaskan faktor dan kelipatan suatu bilangan
KD 4.4 Mengidentifikasi faktor dan kelipatan suatu bilangan
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai berikut.
1. Pengembangan media PAPEKA dapat diterapkan untuk menanamkan konsep
pembelajaran KPK di kelas IV.
Siswa yang biasanya diberikan materi pembelajaran hanya dengan media buku
saja, ketika diberikan materi pembelajaran dengan media PAPEKA menjadi lebih
mudah memahami konsep pembelajaran KPK. Selain itu, siswa dapat terlibat
langsung dalam menemukan konsep menentukan KPK dengan media tersebut.
2. Media pembelajaran PAPEKA mendapat respon positif baik.
Pengembangan media PAPEKA untuk menanamkan konsep KPK mendapat respon
positif, baik dari guru maupun siswa. Guru merasa terbantu dengan adanya media
PAPEKA tersebut karena membantu guru dalam pembelajaran menanamkan
konsep menentukan KPK dari suatu bilangan. Kemudian, respon positif siswa
ditunjukkan dengan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika di
kelas. Siswa yang biasanya mengikuti pembelajaran matematika dengan kurang
semangat, ketika guru melakukan pembelajaran dengan media PAPEKA membuat
semangat belajar siswa meningkat. Guru yang biasanya masuk kelas hanya
disambut oleh beberapa siswa saja, ketika guru masuk kelas membawa media
pembelajaran menjadi disambut oleh semua siswa karena rasa keingintahuan
mereka terhadap sesuatu yang baru muncul. Siswa menjadi berlomba-lomba untuk
dapat menggunakan media tersebut dengan baik. Siswa juga merasa bangga
ketika siswa mampu menyelesaikan soal menggunakan media tersebut.
3. Proses pembelajaran matematika yang dilakukan dengan media PAPEKA dan
menerapkan model pembelajaran discovery learning berlangsung aktif.
Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan
pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang
sesuai sintak discovery learning mengharuskan siswa aktif selama proses
pembelajaran.
4. Pembelajaran matematika yang dilakukan dengan media PAPEKA dan menerapkan
model pembelajaran discovery learning meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer knowledge.
Setelah siswa berdiskusi untuk menganalisis cara menentukan KPK, siswa menjadi
paham tentang kelipatan suatu bilangan, kelipatan persekutuan suatu bilangan,
dan KPK dari dua bilangan atau lebih. Selain itu siswa lebih mudah memahami
proses menentukan KPK ketika menggunakan media PAPEKA. Selain itu dengan
kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat bekerja sama dalam menyelesaikan
masalah matematika.
5. Pembelajaran matematika dengan media PAPEKA dan menerapkan model
pembelajaran discovery learning meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir
kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi
media PAPEKA. Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa
penggunaan media yang inovatif dan pembelajaran berorientasi HOTS, suasana
kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk
berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana
siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir
siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan
pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari,
pemberian tugas, dan pembahasan), membuat siswa cenderung menghapalkan
teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan best practice pembelajaran matematika berorientasi
HOTS dengan pengembangan media PAPEKA dan menerapkan model
pembelajaran discovery learning ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa
tentang konsep pembelajaran KPK benar-benar dibangun oleh siswa melalui
pengamatan, diskusi, dan penemuan langsung yang menuntut kemampuan siswa
untuk berpikir kritis.
6. Pembelajaran matematika dengan media PAPEKA dan menerapkan model
pembelajaran discovery learning juga meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah (problem solving).
Sebelum menggunakan media PAPEKA, penulis melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun langkah-langkah penyelesaian
soal yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang bisa dipahami oleh siswa
dalam penanaman konsepnya, tetap saja penulis gunakan. Dengan media PAPEKA
dan menerapkan model pembelajaran discovery learning, siswa tak hanya belajar
dari teks tulis, tetapi juga dari pengalaman langsung serta diberi kesempatan
terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pengembangan media PAPEKA dalam pembelajaran matematika layak dijadikan
best practice karena dapat digunakan untuk menanamkan konsep pembelajaran
KPK, dapat meningkatkan hasil belajar siswa, serta dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan
pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis
dan cermat, pembelajaran matematika dengan media PAPEKA dan menerapkan
model pembelajaran discovery learning yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan
abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil best practice pengembangan media PAPEKA dalam
pembelajaran matematika, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani
melakukan inovasi mengembangkan media pembelajaran yang inovatif sesuai
dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan
membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini
akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan
lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
mengembangkan media pembelajaran inovatif yang dapat digunakan dalam
pembelajaran HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan
prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis untuk mengembangkan
inovasi best practice ini akan menambah wawasan guru lain tentang
pengembangan media pembelajaran inovatif.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pembelajaran.id/2017/03/konsep-dan-sintak-discovery-learning.html
LAMPIRAN
F. PETUNJUK PEMBUATAN
- Buatlah kotak-kotak berukuran 4cm x 4cm dari kertas lipat.
- Tempelkan kotak-kotak tersebut pada papan Styrofoam dan tuliskan bilangan 1
hingga 40.
- Buatlah bentuk segi empat dengan ukuran 8cm x 6cm sebanyak tiga buah.
- Tempelkan pada bagian kiri papan.
- Tempelkan mika berukuran 5cm x 5cm pada ketiga segi empat tersebut.
- Berilah tulisan KPK pada segi empat yang paling bawah.
- Buatlah tulisan judul “PAPEKA” menggunakan kertas lipat dan tempelkan pada
bagian atas.
- Siapkan pin 2 warna sebagai penanda kelipatan bilangan.
Lampiran 3. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan pengertian
kelipatan dengan benar.
2. Melalui kegiatan tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan pengertian
kelipatan persekutuan dengan benar.
3. Melalui kegiatan tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan pengertian
kelipatan persekutuan terkecil dengan benar.
4. Dengan media PAPEKA, peserta didik dapat menentukan kelipatan suatu
bilangan dengan cermat.
5. Dengan media PAPEKA, peserta didik dapat menentukan kelipatan persekutuan
suatu bilangan dengan cermat.
6. Dengan media PAPEKA, peserta didik dapat menentukan kelipatan persekutuan
terkecil suatu bilangan dengan cermat.
D. MATERI PEMBELAJARAN
- Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific Approach
Model : Discovery Learning
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demonstrasi, Ceramah dan
Penugasan
F. MEDIA PEMBELAJARAN
- Media PAPEKA
- LKPD
G. SUMBER BELAJAR
• Buku pendamping matematika siswa kelas IV
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan mengajak peserta didik berdoa 15 menit
bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu peserta didik.
2. Guru mengajak peserta didik menyanyikan lagu
“Indonesia Raya”.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
4. Guru memberikan apersepsi, memotivasi dan mengajak
peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran dengan menyampaikan kompetensi yang
akan dipelajari dan tujuan pembelajaran.
Inti 1. Guru memberikan stimulus kepada peserta didik dengan 45 menit
mengajukan pertanyaan tentang KPK.
2. Guru meminta peserta didik mengamati penjelasan guru
tentang konsep KPK dengan media PAPEKA.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
3. Guru meminta salah satu peserta sisik untuk mencoba
menentukan KPK dnegan media PAPEKA.
4. Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok.
5. Guru membagi LKPD dan media PAPEKA kepada masing-
masing kelompok.
6. Guru mengajak peserta didik untuk membaca materi
terlebih dahulu LKPD yang telah dibagi.
7. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai hal-hal yang belum jelas pada LKPD.
8. Guru menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan peserta
didik.
9. Guru meminta peserta didik melakukan kegiatan diskusi
tentang penyelesaian soal matematika tentang KPK
dengan media PAPEKA.
10. Guru meminta peserta didik menuliskan hasil kegiatan di
LKPD.
11. Guru meminta kelompok peserta didik
mempresentasikan cara menentukan KPK dengan media
PAPEKA.
12. Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap
presentasi temannya.
13. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan hasil
diskusi.
Penutup 1. Guru bersama siswa untuk merefleksi pembelajaran yang 10 menit
telah dilakukan.
2. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal.
3. Guru menyampaikan pesan moral dan motivasi kepada
siswa untuk melaksanakan kerja sama dalam
menyelesaikan masalah dengan baik.
4. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
Tes tertulis dan non tes
2. Bentuk penilaian
Penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan
3. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Sikap : Lembar Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Lembar Tes Tertulis Uraian
c. Penilaian Keterampilan : Lembar Penilaian Proses Presentasi di kelas
mengunakan media PAPEKA.
4. Kunci jawaban
(Terlampir)
5. Kriteria/ pedoman penilaian
(Terlampir)
Kelipatan Persekutuan
Terkecil (KPK)
Matematika
3.4 Menjelaskan faktor dan kelipatan suatu bilangan
Mika dan Miko bersama-sama terdaftar sebagai siswa di suatu lembaga bimbingan
belajar. Dalam lembaga bimbingan belajar tersebut, Mika memiliki jadwal untuk les
matematika tiap 2 hari sekali, sedangkan Miko tiap 3 hari sekali. Apabila hari ini mereka
bertemu dalam les matematika, berapa hari lagi mereka akan bertemu di les
matematika berikutnya?
Untuk mengetahui kapan Mika dan Miko akan bertemu pada les matematika berikutnya,
kita modelkan jadwal les mereka berdua sebagai berikut.
Dari tabel tersebut, kita dapat melihat bahwa Mika akan les pada 2, 4, 6, 8, 10, dan 12
hari berikutnya. Sedangkan Miko akan les pada 3, 6, 9, dan 12 hari berikutnya. Dari
contoh ini kita dapat menyebut bahwa 2, 4, 6, 8, dan 10 merupakan kelipatan-kelipatan
dari 2, sedangkan 3, 6, 9, dan 12 merupakan kelipatan-kelipatan dari 3.
Jadi apakah yang dimaksud dengan kelipatan?
Kelipatan suatu bilangan adalah hasil perkalian bilangan itu dengan bilangan asli.
Dari tabel di atas, kita juga dapat melihat bahwa Mika dan Miko akan bertemu les
matematika pada hari ke-6 dan ke-12. Bilangan-bilangan 6 dan 12 ini
merupakan kelipatan persekutuan dari 2 dan 3.
Kelipatan persekutuan adalah kelipatan dari suatu bilangan yang sama dengan
kelipatan bilangan lainnya.
Kelipatan 4 adalah = {4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, ....}
Kelipatan 8 adalah = {8, 16, 24. 32. 40, 48, 56, ...}
Jadi didapat kelipatan persekutuan dari 4 dan 8 adalah 8, 16, 24, 32, ... ( kelipatan
yang bernilai sama dari 4 dan 8)
Nilai yang terkecil dari 2 kelipatan persekutuannya adalah 8, sehingga KPK dari 4 dan
8 adalah 8
Lampiran 5. LKPD Nama Kelompok :
Anggota :
PAPEKA
(Papan Pencari KPK)
Tujuan : Peserta didik dapat menentukan Kelipatan Persekutuan Terkecil
(KPK) dari dua buah bilangan.
Petunjuk :
1. Tuliskan bilangan yang ingin dicari KPK-nya pada segi empat dengan warna
yang sama di bagian papan sebelah kiri.
2. Tentukan kelipatan bilangannya.
3. Ambillah pin warna yang sudah disediakan.
4. Pasangkan pin warna tersebut di bawah kotak bilangan sesuai dengan
kelipatan bilangan yang ada pada soal.
5. Apabila dalam satu bilangan atau lebih terdapat 2 pin, maka bilangan tersebut
adalah Kelipatan Persekutuannya.
6. Untuk menentukan KPK, carilah bilangan yang terkecil. (Jika bilangan yang
terdapat 2 pin warna tersebut lebih dari satu, maka bilangan yang terkecil
adalah KPK. Jika hanya terdapat satu bilangan yang terdapat dua pin warna,
maka bilangan tersebut adalah KPK)
Ayo Mencoba!
Carilah KPK dari :
1) 2 dan 3 = …. 10) 4 dan 9 = ….
2) 4 dan 6 = …. 11) 5 dan 8 = ….
3) 5 dan 7 = …. 12) 3 dan 7 = ….
4) 4 dan 5 = …. 13) 3 dan 9 = ….
5) 3 dan 8 = …. 14) 2 dan 9 = ….
6) 5 dan 6 = …. 15) 4 dan 8 = ….
7) 3 dan 5 = ….
8) 4 dan 7 = ….
9) 2 dan 7 = ….
Lampiran 6. Kisi-kisi soal
KD Indikator No Soal
Matematika 4.4.3 Menentukan kelipatan 1-10
Mengidentifikasi faktor persekutuan terkecil
dan kelipatan suatu dari suatu bilangan
bilangan
Lampiran 7. Soal, Kunci, dan Pedoman penyekoran
LEMBAR PENILAIAN
(Kerjakan soal dibawah ini dengan mandiri!)
1. 20
2. 30
3. 36
4. 24
5. 30
6. 40
7. 28
8. 24
9. 36
10. 30
Kriteria Pensekoran
• Setiap benar mendapatkan skor 1
• Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Lampiran 8 : Lembar Observasi Proses Pembelajaran
A. PUTUNJUK UMUM
1. Instrumen penilaian sikap sosial ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. PETUNJUK PENGISIAN
Berdasarkan pengamatan selama pembelajaran, nilailah sikap setiap peserta
didik dengan memberi skor 3, 2, 1, atau 0 pada Lembar Observasi dengan
ketentuan sebagai berikut:
C. LEMBAR OBSERVASI
Kelas : IV
Semester : 1
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : KPK
Butir nilai : Menunjukkan perilaku Disiplin, Tanggung Jawab,
Kerjasama
D. PETUNJUK PENSKORAN
Kriteria skor peserta didik menggunakan Permandikbud No 104 Tahun 2014
Sikap
Modus Predikat
3,00 SB (Sangat Baik)
2,00 B (Baik)
1,00 C (Cukup)
0,00 K (Kurang)
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
(KETERAMPILAN PRESENTASI DI KELAS)
A. PUTUNJUK UMUM
1. Instrumen penilaian Kinerja ini untuk menilai ketrampilan
mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan penggunaan media
PAPEKA.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar.
B. PETUNJUK PENGISIAN
Berdasarkan pengamatan pada peserta didik, nilailah setiap peserta didik
dengan memberi skor 3, 2, 1, atau 0
C. LEMBAR PENILAIAN
Kelas : IV
Semester : 1
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : KPK
Aspek : Keterampilan presentasi hasil diskusi dan
Ketrampilan penggunaan media PAPEKA
Aspek Yang dinilai : Proses penyampaian
D. PETUNJUK PENSEKORAN
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙