Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN BEST PRACTICE

PENGEMBANGAN MEDIA PAPEKA DALAM PEMBELAJARAN


MATEMATIKA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN
TERKECIL (KPK) DI KELAS IV SD NGRUKEMAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Disusun oleh :
DYAH MAYA RIKAWATI, S.Pd
NIP. 199402182019022002

SD NGRUKEMAN KORWIL KECAMATAN KASIHAN


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN BANTUL
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis dalam bentuk best practice berjudul “Pengembangan Media PAPEKA dalam
Pembelajaran Matematika Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) di Kelas IV SD
Ngrukeman Tahun Pelajaran 2019/2020”.

Telah disetujui dan disahkan pada:


Hari : Rabu
Tanggal : 27 November 2019

Kasihan, 27 November 2019


Kepala Sekolah,

Kasminingsih, M.Pd
NIP. 196405161991082001
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Sumarmi, S.Pd
NIP : 197305102014062002
Jabatan : Kepala Perpustakaan SD Ngrukeman

Dengan ini menerangkan bahwa kami menerima sebuah laporan penelitian


pengembangan (R & D) sebagai berikut:
Judul : PENGEMBANGAN MEDIA PAPEKA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KELIPATAN
PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DI KELAS IV SD
NGRUKEMAN TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Penulis : Dyah Maya Rikawati, S.Pd
NIP : 199402182019022002
Jabatan : Guru Kelas IV
Unit Kerja : SD Ngrukeman

Telah disimpan di Perpustakaan SD Ngrukeman Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul


Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai publikasi ilmiah dan sebagai bahan
referensi.
Demikian keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui Kasihan, 30 November 2019


Kepala sekolah Kepala Perpustakaan

Kasminingsih, M.Pd Sumarmi, S.Pd


NIP 196405161991082001 NIP 197305102014062002
BIODATA PENULIS

NAMA : DYAH MAYA RIKAWATI, S.Pd

NIP : 199402182019022002

INSTANSI : SD NGRUKEMAN

JABATAN : GURU KELAS IV

PANGKAT/GOLONGAN : PENATA MUDA / IIIa

TEMPAT, TANGGAL LAHIR : BANTUL, 18 FEBRUARI 1994

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

AGAMA : ISLAM

PENDIDIKAN TERAKHIR : S1 PGSD

ALAMAT RUMAH : PLAWONAN RT 02 ARGOMULYO SEDAYU BANTUL

EMAIL : dyahmayarika@gmail.com

Kasihan, 27 November 2019

Penulis,

Dyah Maya Rikawati, S.Pd

NIP. 199402182019022002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan best
practice dengan judul “Pengembangan Media PAPEKA dalam Pembelajaran Matematika
Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) di Kelas IV SD Ngrukeman Tahun Pelajaran
2019/2020”.
Best Practice ini disusun untuk memenuhi tugas laporan pendampingan dari
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Matematika (PPPPTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Yogyakarta.
Penyusunan best practice ini tentu saja tidak lepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Matematika (PPPPTK) Yogyakarta, yang telah memberikan pendampingan sekolah
mitra.
2. Kepala SD Ngrukeman yang telah memberikan ijin, kesempatan dan kepercayaan
kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini.
3. Semua rekan guru di SD Ngrukeman, yang telah memberikan bantuan selama
proses penelitian sampai terwujud dalam bentuk best practice ini.
4. Semua pihak yang telah mendukung terselesaikannya penyusunan best practice ini.
Penulis menyadari, penyusunan best practice ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun. Besar
harapan best practice yang telah disusun ini dapat memberikan motivasi kepada guru
lain untuk melakukan inovasi pembelajaran sesuai abad 21.

Kasihan, 27 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ........................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii
BIODATA PENULIS ....................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
B. JENIS KEGIATAN ............................................................................... 2
C. MANFAAT KEGIATAN .......................................................................... 3
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. TUJUAN DAN SASARAN ....................................................................... 4
B. BAHAN/MATERI KEGIATAN .................................................................. 4
C. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN ......................................................... 4
D. ALAT DAN INSTRUMEN ....................................................................... 8
E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN .......................................................... 8
BAB III HASIL KEGIATAN .............................................................................. 9
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN ...................................................................................... 12
B. REKOMENDASI ................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13
LAMPIRAN ................................................................................................ 14
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto Kegiatan


Lampiran 2 : Format Rancangan Alat Peraga Matematika
Lampiran 3 : RPP
Lampiran 4 : Bahan Ajar
Lampiran 5 : LKPD
Lampiran 6 : Kisi-kisi soal
Lampiran 7 : Soal, Kunci, dan Pedoman Penyekoran
Lampiran 8 : Lembar Observasi Proses Pembelajaran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran matematika adalah suatu kegiatan untuk memperoleh
pengetahuan yang dibangun oleh siswa sendiri dan harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan kembali
konsep-konsep matematika. Secara umum tujuan pembelajaran matematika adalah
untuk membantu siswa mempersiapkan diri agar sanggup menghadapi perubahan
keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan
bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional dan kritis serta mempersiapkan
siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam
kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.
Dalam praktik pembelajaran matematika yang penulis lakukan selama ini,
penulis hanya beracuan menggunakan buku pendamping dan LKS. Penulis meyakini
bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan
oleh penerbit sesuai standar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata
dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas
tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Penulis masih berfokus pada penguasaan
pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Guru hampir tidak
pernah melaksanakan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran yang
inovatif yang sesuai dengan pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking skills). Selain itu penulis juga jarang menggunakan
media pembelajaran dalam menanamkan konsep pembelajaran matematika. Siswa
hanya memperhatikan penjelasan guru dan menyalin apa yang dituliskan guru di
papan tulis. Dampaknya, suasana pembelajaran matematika di kelas tampak kurang
ceria dan anak-anak tampak kurang jelas dalam memahami konsep pembelajaran
matematika.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi
bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan
cara ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah
penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat
teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks dan papan tulis.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model
pembelajaran yang berorientasi pada HOTS yang disarankan sesuai kurikulum adalah
model pembelajaran Discovery Learning. Discovery Learning merupakan proses
pembelajaran yang terjadi ketika siswa tidak disajikan informasi secara langsung
tetapi siswa dituntut untuk mengorganisasikan pemahaman mengenai informasi
tersebut secara mandiri. Siswa dilatih untuk terbiasa menjadi seorang yang saintis
(ilmuan). Mereka tidak hanya sebagai konsumen, tetapi diharapkan pula bisa
berperan aktif, bahkan sebagai pelaku dari pencipta ilmu pengetahuan. Selain
menggunakan model pembelajaran, guru juga harus mampu menciptakan media
pembelajaran inovatif yang dapat mendukung proses pembelajaran HOTS. Salah
satu media pembelajaran yang digunakan adalah media Papan Pencari KPK
(PAPEKA) yang digunakan untuk pembelajaran matematika materi KPK. Dengan
adanya media tersebut, siswa dapat belajar secara langsung langkah-langkah yang
tepat untuk menemukan penyelesaian soal matematika. Sehingga siswa dapat
langsung memahami konsep matematika mengenai KPK dengan tepat. Selain itu,
dengan media pembelajaran yang inovatif dapat membangkitkan semangat belajar
siswa dan hasil belajar siswa dapat meningkat.
Setelah melaksanakan pembelajaran matematika dengan media PAPEKA,
penulis menemukan bahwa siswa menjadi lebih paham dengan konsep pembelajaran
matematika pada materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK). Selain itu proses dan
hasil belajar siswa meningkat serta lebih bagus dibandingkan pembelajaran
sebelumnya. Ketika media ini diterapkan pada kelas IV yang lain ternyata proses dan
hasil belalajar siswa sama baiknya. Praktik pembelajaran dengan media PAPEKA
yang berhasil dengan baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik
baik).

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan
pembelajaran matematika di kelas IV dengan materi Kelipatan Persekutuan Terkecil
(KPK).
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan best practiice ini adalah menanamkan konsep
pembelajaran matematika pada materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dengan
pengembangan media PAPEKA dan meningkatkan kompetensi siswa dalam
pembelajaran matematika dengan orientasi HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan best
practice penulis dalam mengembangkan media pembelajaran PAPEKA untuk
menanamkan konsep pembelajaran matematika yang berorientasi higher order
thiking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas IV semester 1 di SD
Ngrukeman sebanyak 24 siswa.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini adalah materi
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) kelas IV.
MATEMATIKA
KD 3.4 Menjelaskan faktor dan kelipatan suatu bilangan
KD 4.4 Mengidentifikasi faktor dan kelipatan suatu bilangan

C. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan best practice ini adalah
mengembangkan media PAPEKA dan menerapkan model pembelajaran Discovery
Learning pada pembelajaran matematika dengan materi Kelipatan Persekutuan
Terkecil.
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah
dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran Matematika. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas
IV, penulis memilih materi Kelipatan Persekutuan Terkecil pada mata pelajaran
Matematika di kelas IV semester 1.

2. Analisis Target Kompetensi


Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
MATEMATIKA
KD 3.4 Menjelaskan faktor dan kelipatan suatu bilangan
KD 4.4 Mengidentifikasi faktor dan kelipatan suatu bilangan

3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi


MATEMATIKA
KD 3.4.1 Menjelaskan pengertian kelipatan
KD 3.4.2 Menjelaskan pengertian kelipatan persekutuan
KD 3.4.3 Menjelaskan pengertian kelipatan persekutuan terkecil
KD 4.4.1 Menentukan kelipatan dari suatu bilangan
KD 4.4.2 Menentukan kelipatan persekutuan dari suatu bilangan
KD 4.4.3 Menentukan kelipatan persekutuan terkecil dari suatu bilangan

4. Pengembangan Media Pembelajaran


Media pembelajaran yang dikembangkan adalah media Papan Pencari KPK
(PAPEKA). Media tersebut digunakan untuk menanamkan konsep pembelajaran
KPK di kelas IV. Format rancangan alat peraga matematika dapat dilihat pada
lampiran 2.

5. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah Discovery Learning. Model tersebut
sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan
kecakapan siswa di abad 21. Sintaks model pembelajaran Discovery Learning
antara lain:
a. Stimulasi
b. Identifikasi masalah
c. Pengumpulan data
d. Pengolahan data
e. Pembuktian
f. Menarik kesimpulan
6. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak Discovery Learning.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan model Discovery Learning.

Sintak Model Guru Siswa


Pembelajaran
Tahap 1: Guru memulai kegiatan Siswa diberikan
Stimulation / pembelajaran dengan permasalahan atau
Stimulasi mengajukan pertanyaan, pertanyaan yang menarik
anjuran membaca buku, dan agar timbul keinginan untuk
aktivitas belajar lainnya yang menyelidiki sendiri.
mengarah pada persiapan
pemecahan masalah.
Stimulasi pada tahap ini
berfungsi untuk menyediakan
kondisi interaksi belajar yang
dapat mengembangkan dan
membantu peserta didik
dalam mengeksplorasi
bahan.
Tahap 2: Guru mengidentifikasi Siswa diberikan kesempatan
Problem sumber belajar dan memberi untuk mengidentifikasi
Statement/ kesempatan kepada peserta masalah
Identifikasi didik untuk mengidentifikasi yang dihadapi.
Masalah sebanyak mungkin masalah
yang relevan dengan materi
pelajaran, kemudian salah
satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk
jawaban sementara atas
Sintak Model Guru Siswa
Pembelajaran
pertanyaan masalah
(hipotesis).
Tahap 3: Guru membantu peserta didik Siswa diarahkan untuk
Data Collection / mengumpulkan dan menemukan sesuatu yang
Pengumpulan mengeksplorasi data. berhubungan dengan
Data permasalahan yang dihadapi
dengan cara membaca atau
tanya jawab dengan
temannya.
Tahap 4: Guru membimbing peserta Siswa berusaha menyusun
Data Processing didik dalam kegiatan konsep dan generalisasi
/ Pengolahan mengolah data dan informasi (kesimpulan) dengan
Data yang telah diperoleh peserta menggunakan data-data
didik baik melalui yang telah terkumpul.
wawancara, observasi, dan
sebagainya.
Tahap 5: Guru membimbing peserta Siswa melakukan
Verification/ didik melakukan pemeriksaan pemeriksaan secara cermat
Pembuktian secara cermat untuk untuk membuktikan konsep
membuktikan benar atau yang ditemukan.
tidaknya hipotesis yang
ditetapkan dengan temuan
alternatif, dihubungkan
dengan hasil.
Tahap 6: Guru membimbing peserta Siswa menarik kesimpulan
Generalization / didik merumuskan prinsip dari konsep, ide, definisi
Menarik dan generalisasi hasil aturan, atau rumus-rumus
kesimpulan penemuannya. yang telah ditemukan.
7. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan hasil kerja di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran
meliputi RPP, bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan
mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan
kecakapan abad 21.

D. Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan dalam best practice ini adalah (a) media
PAPEKA dan (b) lembar kerja peserta didik (LKPD) matematika.
Instrumen yang digunakan dalam best practice ini ada 2 macam yaitu (a)
instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b)
instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan tes uraian singkat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Best practice ini dilaksanakan pada tanggal 21 bulan Oktober tahun 2019
bertempat di kelas IV SD Ngrukeman.
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai berikut.
1. Pengembangan media PAPEKA dapat diterapkan untuk menanamkan konsep
pembelajaran KPK di kelas IV.
Siswa yang biasanya diberikan materi pembelajaran hanya dengan media buku
saja, ketika diberikan materi pembelajaran dengan media PAPEKA menjadi lebih
mudah memahami konsep pembelajaran KPK. Selain itu, siswa dapat terlibat
langsung dalam menemukan konsep menentukan KPK dengan media tersebut.
2. Media pembelajaran PAPEKA mendapat respon positif baik.
Pengembangan media PAPEKA untuk menanamkan konsep KPK mendapat respon
positif, baik dari guru maupun siswa. Guru merasa terbantu dengan adanya media
PAPEKA tersebut karena membantu guru dalam pembelajaran menanamkan
konsep menentukan KPK dari suatu bilangan. Kemudian, respon positif siswa
ditunjukkan dengan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika di
kelas. Siswa yang biasanya mengikuti pembelajaran matematika dengan kurang
semangat, ketika guru melakukan pembelajaran dengan media PAPEKA membuat
semangat belajar siswa meningkat. Guru yang biasanya masuk kelas hanya
disambut oleh beberapa siswa saja, ketika guru masuk kelas membawa media
pembelajaran menjadi disambut oleh semua siswa karena rasa keingintahuan
mereka terhadap sesuatu yang baru muncul. Siswa menjadi berlomba-lomba untuk
dapat menggunakan media tersebut dengan baik. Siswa juga merasa bangga
ketika siswa mampu menyelesaikan soal menggunakan media tersebut.
3. Proses pembelajaran matematika yang dilakukan dengan media PAPEKA dan
menerapkan model pembelajaran discovery learning berlangsung aktif.
Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan
pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang
sesuai sintak discovery learning mengharuskan siswa aktif selama proses
pembelajaran.
4. Pembelajaran matematika yang dilakukan dengan media PAPEKA dan menerapkan
model pembelajaran discovery learning meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer knowledge.
Setelah siswa berdiskusi untuk menganalisis cara menentukan KPK, siswa menjadi
paham tentang kelipatan suatu bilangan, kelipatan persekutuan suatu bilangan,
dan KPK dari dua bilangan atau lebih. Selain itu siswa lebih mudah memahami
proses menentukan KPK ketika menggunakan media PAPEKA. Selain itu dengan
kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat bekerja sama dalam menyelesaikan
masalah matematika.
5. Pembelajaran matematika dengan media PAPEKA dan menerapkan model
pembelajaran discovery learning meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir
kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi
media PAPEKA. Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa
penggunaan media yang inovatif dan pembelajaran berorientasi HOTS, suasana
kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk
berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana
siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir
siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan
pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari,
pemberian tugas, dan pembahasan), membuat siswa cenderung menghapalkan
teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan best practice pembelajaran matematika berorientasi
HOTS dengan pengembangan media PAPEKA dan menerapkan model
pembelajaran discovery learning ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa
tentang konsep pembelajaran KPK benar-benar dibangun oleh siswa melalui
pengamatan, diskusi, dan penemuan langsung yang menuntut kemampuan siswa
untuk berpikir kritis.
6. Pembelajaran matematika dengan media PAPEKA dan menerapkan model
pembelajaran discovery learning juga meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah (problem solving).
Sebelum menggunakan media PAPEKA, penulis melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun langkah-langkah penyelesaian
soal yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang bisa dipahami oleh siswa
dalam penanaman konsepnya, tetap saja penulis gunakan. Dengan media PAPEKA
dan menerapkan model pembelajaran discovery learning, siswa tak hanya belajar
dari teks tulis, tetapi juga dari pengalaman langsung serta diberi kesempatan
terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.

B. Masalah yang Dihadapi


Masalah yang dihadapi terutama adalah ketika siswa melihat dan mendapatkan
sesuatu yang baru, dalam hal ini adalah media PAPEKA yang sebelumnya siswa
belum pernah menggunakan, membuat beberapa siswa terkadang menggunakan
media tersebut untuk aktivitas lainnya. Selain itu siswa juga belum terbiasa siswa
belajar dengan model discovery learning. Biasanya, dengan tujuan untuk
mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu mengguakan metode ceramah dan
hanya menuliskan contoh di papan tulis, siswa pun merasa lebih percaya diri
menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui
ceramah dan catatan dari papan tulis.

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar siswa fokus dalam penggunaan media untuk menyelesaikan permasalahan
matematika, guru selalu mengingatkan siswa dan memberikan waktu untuk
menyelesaikan tiap-tiap soal menggunakan media tersebut dengan pembagian
waktu. Kemudian agar siswa yakin bahwa pembelajaran matematika dengan
media PAPEKA dengan model pembelajaran discovery learning dapat membantu
mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan mengenai
petunjuk penggunaan media PAPEKA dalam pembelajaran. Selain itu, guru juga
memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat
belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS ajkan membuat
siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa
belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau
belajar dengan HOTS.
Bab IV
Simpulan dan Rekomendasi

A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pengembangan media PAPEKA dalam pembelajaran matematika layak dijadikan
best practice karena dapat digunakan untuk menanamkan konsep pembelajaran
KPK, dapat meningkatkan hasil belajar siswa, serta dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan
pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis
dan cermat, pembelajaran matematika dengan media PAPEKA dan menerapkan
model pembelajaran discovery learning yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan
abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil best practice pengembangan media PAPEKA dalam
pembelajaran matematika, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani
melakukan inovasi mengembangkan media pembelajaran yang inovatif sesuai
dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan
membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini
akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan
lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
mengembangkan media pembelajaran inovatif yang dapat digunakan dalam
pembelajaran HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan
prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis untuk mengembangkan
inovasi best practice ini akan menambah wawasan guru lain tentang
pengembangan media pembelajaran inovatif.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.pembelajaran.id/2017/03/konsep-dan-sintak-discovery-learning.html
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto Kegiatan


Lampiran 2 : Format Rancangan Alat Peraga Matematika
Lampiran 3 : RPP
Lampiran 4 : Bahan Ajar
Lampiran 5 : LKPD
Lampiran 6 : Kisi-kisi soal
Lampiran 7 : Soal, Kunci, dan Pedoman Penyekoran
Lampiran 8 : Lembar Observasi Proses Pembelajaran
Lampiran 1. Foto Kegiatan

Guru menjelaskan cara penggunaan media PAPEKA kepada siswa


Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah
Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas dengan
menggunakan media PAPEKA
Foto media PAPEKA
Foto kelompok siswa dengan media PAPEKA
Lampiran 2. Format Rancangan Alat Peraga Matematika

FORMAT RANCANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA

A. IDENTITAS ALAT PERAGA

NAMA ALAT PERAGA : PAPEKA (Papan Pencari KPK)


JENJANG SEKOLAH : Sekolah Dasar
KELAS : IV
TOPIK : Kelipatan Bilangan Cacah
MATERI : Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)

B. DESKRIPSI ALAT PERAGA


Alat peraga ini dapat digunakan untuk mencari KPK dari dua buah bilangan. Untuk
menentukan KPK menggunakan alat ini, carilah bilangan yang terkecil yang memiliki
2 pin. (Jika bilangan yang terdapat 2 pin warna tersebut lebih dari satu, maka bilangan
yang terkecil adalah KPK. Jika hanya terdapat satu bilangan yang terdapat dua pin
warna, maka bilangan tersebut adalah KPK)
C. GAMBAR ALAT PERAGA

D. DETAIL ALAT PERAGA


Alat peraga ini terbuat dari papan Styrofoam berukuran 70 cm x 40 cm. Pada
papan diberi urutan bilangan 1 sampai 40 yang dituliskan pada kotak-kotak kecil
berukuran 4cm x 4cm. Di bagian kiri papan terdapat tiga segi empat berukuran
8cm x 6 cm digunakan untuk menuliskan bilangan yang ingin dicari KPK-nya
dan untuk menuliskan hasil KPK-nya. Sebagai penanda kelipatan bilangan adalah
pin warna. Jika terdapat bilangan yang ditandai dengan dua pin warna artinya
bilangan tersebut adalah KPK dari dua bilangan tersebut. Untuk KPK berarti
bilangan yang dimaksud adalah bilangan yang terkecil, jika bilangan yang
ditandai dengan dua pin warna itu terdapat lebih dari dua bilangan.
E. ALAT DAN BAHAN
- Styrofoam
- Pin warna warni
- Kertas Lipat
- Mika bening
- Gunting
- Lem
- Spidol
- Cutter

F. PETUNJUK PEMBUATAN
- Buatlah kotak-kotak berukuran 4cm x 4cm dari kertas lipat.
- Tempelkan kotak-kotak tersebut pada papan Styrofoam dan tuliskan bilangan 1
hingga 40.
- Buatlah bentuk segi empat dengan ukuran 8cm x 6cm sebanyak tiga buah.
- Tempelkan pada bagian kiri papan.
- Tempelkan mika berukuran 5cm x 5cm pada ketiga segi empat tersebut.
- Berilah tulisan KPK pada segi empat yang paling bawah.
- Buatlah tulisan judul “PAPEKA” menggunakan kertas lipat dan tempelkan pada
bagian atas.
- Siapkan pin 2 warna sebagai penanda kelipatan bilangan.
Lampiran 3. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SD NGRUKEMAN


Kelas / Semester : IV / 1
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Kelipatan Persekutuan Terkecil
(KPK)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


Matematika

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.4 Menjelaskan faktor dan kelipatan 3.4.1 Menjelaskan pengertian kelipatan


suatu bilangan 3.4.2 Menjelaskan pengertian kelipatan
persekutuan
3.4.3 Menjelaskan pengertian kelipatan
persekutuan terkecil
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

2 4.4 Mengidentifikasi faktor dan 4.4.1 Menentukan kelipatan dari suatu


kelipatan suatu bilangan bilangan
4.4.2 Menentukan kelipatan persekutuan
dari suatu bilangan
4.4.3 Menentukan kelipatan persekutuan
terkecil dari suatu bilangan

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan pengertian
kelipatan dengan benar.
2. Melalui kegiatan tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan pengertian
kelipatan persekutuan dengan benar.
3. Melalui kegiatan tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan pengertian
kelipatan persekutuan terkecil dengan benar.
4. Dengan media PAPEKA, peserta didik dapat menentukan kelipatan suatu
bilangan dengan cermat.
5. Dengan media PAPEKA, peserta didik dapat menentukan kelipatan persekutuan
suatu bilangan dengan cermat.
6. Dengan media PAPEKA, peserta didik dapat menentukan kelipatan persekutuan
terkecil suatu bilangan dengan cermat.

❖ Karakter siswa yang diharapkan Religius


: Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas

D. MATERI PEMBELAJARAN
- Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
E. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Scientific Approach
 Model : Discovery Learning
 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demonstrasi, Ceramah dan
Penugasan

Sikap yang dikembangkan : Disiplin, Tanggung Jawab, Kerjasama

F. MEDIA PEMBELAJARAN
- Media PAPEKA
- LKPD

G. SUMBER BELAJAR
• Buku pendamping matematika siswa kelas IV

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan mengajak peserta didik berdoa 15 menit
bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu peserta didik.
2. Guru mengajak peserta didik menyanyikan lagu
“Indonesia Raya”.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
4. Guru memberikan apersepsi, memotivasi dan mengajak
peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran dengan menyampaikan kompetensi yang
akan dipelajari dan tujuan pembelajaran.
Inti 1. Guru memberikan stimulus kepada peserta didik dengan 45 menit
mengajukan pertanyaan tentang KPK.
2. Guru meminta peserta didik mengamati penjelasan guru
tentang konsep KPK dengan media PAPEKA.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
3. Guru meminta salah satu peserta sisik untuk mencoba
menentukan KPK dnegan media PAPEKA.
4. Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok.
5. Guru membagi LKPD dan media PAPEKA kepada masing-
masing kelompok.
6. Guru mengajak peserta didik untuk membaca materi
terlebih dahulu LKPD yang telah dibagi.
7. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai hal-hal yang belum jelas pada LKPD.
8. Guru menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan peserta
didik.
9. Guru meminta peserta didik melakukan kegiatan diskusi
tentang penyelesaian soal matematika tentang KPK
dengan media PAPEKA.
10. Guru meminta peserta didik menuliskan hasil kegiatan di
LKPD.
11. Guru meminta kelompok peserta didik
mempresentasikan cara menentukan KPK dengan media
PAPEKA.
12. Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap
presentasi temannya.
13. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan hasil
diskusi.
Penutup 1. Guru bersama siswa untuk merefleksi pembelajaran yang 10 menit
telah dilakukan.
2. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal.
3. Guru menyampaikan pesan moral dan motivasi kepada
siswa untuk melaksanakan kerja sama dalam
menyelesaikan masalah dengan baik.
4. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
Tes tertulis dan non tes
2. Bentuk penilaian
Penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan
3. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Sikap : Lembar Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Lembar Tes Tertulis Uraian
c. Penilaian Keterampilan : Lembar Penilaian Proses Presentasi di kelas
mengunakan media PAPEKA.
4. Kunci jawaban
(Terlampir)
5. Kriteria/ pedoman penilaian
(Terlampir)

Mengetahui Kasihan, Oktober 2019


Kepala Sekolah Guru Kelas IV

KASMININGIH, M.Pd Dyah Maya Rikawati, S.Pd


NIP. 196405161991082001 NIP. 199402182019022002
Lampiran 4. Bahan ajar
MATERI PEMBELAJARAN

Kelipatan Persekutuan
Terkecil (KPK)

Matematika
3.4 Menjelaskan faktor dan kelipatan suatu bilangan

4.4 Mengidentifikasi faktor dan kelipatan suatu bilangan

Mika dan Miko bersama-sama terdaftar sebagai siswa di suatu lembaga bimbingan
belajar. Dalam lembaga bimbingan belajar tersebut, Mika memiliki jadwal untuk les
matematika tiap 2 hari sekali, sedangkan Miko tiap 3 hari sekali. Apabila hari ini mereka
bertemu dalam les matematika, berapa hari lagi mereka akan bertemu di les
matematika berikutnya?
Untuk mengetahui kapan Mika dan Miko akan bertemu pada les matematika berikutnya,
kita modelkan jadwal les mereka berdua sebagai berikut.

Dari tabel tersebut, kita dapat melihat bahwa Mika akan les pada 2, 4, 6, 8, 10, dan 12
hari berikutnya. Sedangkan Miko akan les pada 3, 6, 9, dan 12 hari berikutnya. Dari
contoh ini kita dapat menyebut bahwa 2, 4, 6, 8, dan 10 merupakan kelipatan-kelipatan
dari 2, sedangkan 3, 6, 9, dan 12 merupakan kelipatan-kelipatan dari 3.
Jadi apakah yang dimaksud dengan kelipatan?
Kelipatan suatu bilangan adalah hasil perkalian bilangan itu dengan bilangan asli.
Dari tabel di atas, kita juga dapat melihat bahwa Mika dan Miko akan bertemu les
matematika pada hari ke-6 dan ke-12. Bilangan-bilangan 6 dan 12 ini
merupakan kelipatan persekutuan dari 2 dan 3.
Kelipatan persekutuan adalah kelipatan dari suatu bilangan yang sama dengan
kelipatan bilangan lainnya.

Dapatkah kamu menyebutkan kelipatan-kelipatan persekutuan dari 2 dan 3 selain 6


dan 12? Kelipatan persekutuan dari 2 dan 3 selain 6 dan 12 di antaranya adalah 18,
24, dan 30. Dari sini kita dapat melihat bahwa kelipatan persekutuan dari 2 dan 3
jumlahnya sangat banyak sekali. Akan tetapi dari kelipatan-kelipatan persekutuan
tersebut ada yang terkecil, yaitu 6. Bilangan 6 ini selanjutnya disebut kelipatan
persekutuan terkecil (KPK) dari 2 dan 3.
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari beberapa bilangan adalah bilangan
kelipatan dari bilangan-bilangan tersebut yang paling kecil.

Cara mencari KPK dengan Kelipatan Persekutuan


Contoh soal : Carilah KPK dari 4 dan 8

Kelipatan 4 adalah = {4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, ....}
Kelipatan 8 adalah = {8, 16, 24. 32. 40, 48, 56, ...}

Jadi didapat kelipatan persekutuan dari 4 dan 8 adalah 8, 16, 24, 32, ... ( kelipatan
yang bernilai sama dari 4 dan 8)
Nilai yang terkecil dari 2 kelipatan persekutuannya adalah 8, sehingga KPK dari 4 dan
8 adalah 8
Lampiran 5. LKPD Nama Kelompok :

Anggota :

PAPEKA
(Papan Pencari KPK)
Tujuan : Peserta didik dapat menentukan Kelipatan Persekutuan Terkecil
(KPK) dari dua buah bilangan.
Petunjuk :
1. Tuliskan bilangan yang ingin dicari KPK-nya pada segi empat dengan warna
yang sama di bagian papan sebelah kiri.
2. Tentukan kelipatan bilangannya.
3. Ambillah pin warna yang sudah disediakan.
4. Pasangkan pin warna tersebut di bawah kotak bilangan sesuai dengan
kelipatan bilangan yang ada pada soal.
5. Apabila dalam satu bilangan atau lebih terdapat 2 pin, maka bilangan tersebut
adalah Kelipatan Persekutuannya.
6. Untuk menentukan KPK, carilah bilangan yang terkecil. (Jika bilangan yang
terdapat 2 pin warna tersebut lebih dari satu, maka bilangan yang terkecil
adalah KPK. Jika hanya terdapat satu bilangan yang terdapat dua pin warna,
maka bilangan tersebut adalah KPK)

Ayo Mencoba!
Carilah KPK dari :
1) 2 dan 3 = …. 10) 4 dan 9 = ….
2) 4 dan 6 = …. 11) 5 dan 8 = ….
3) 5 dan 7 = …. 12) 3 dan 7 = ….
4) 4 dan 5 = …. 13) 3 dan 9 = ….
5) 3 dan 8 = …. 14) 2 dan 9 = ….
6) 5 dan 6 = …. 15) 4 dan 8 = ….
7) 3 dan 5 = ….
8) 4 dan 7 = ….
9) 2 dan 7 = ….
Lampiran 6. Kisi-kisi soal

KD Indikator No Soal
Matematika 4.4.3 Menentukan kelipatan 1-10
Mengidentifikasi faktor persekutuan terkecil
dan kelipatan suatu dari suatu bilangan
bilangan
Lampiran 7. Soal, Kunci, dan Pedoman penyekoran

LEMBAR PENILAIAN
(Kerjakan soal dibawah ini dengan mandiri!)

Tentukan KPK dari:


1. 10 dan 20
2. 15 dan 30
3. 12 dan 9
4. 24 dan 12
5. 15 dan 10
6. 8 dan 20
7. 14 dan 4
8. 3, 8, dan 6
9. 6, 9, dan 12
10. 5, 10, dan 15
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

1. 20
2. 30
3. 36
4. 24
5. 30
6. 40
7. 28
8. 24
9. 36
10. 30

Kriteria Pensekoran
• Setiap benar mendapatkan skor 1
• Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Lampiran 8 : Lembar Observasi Proses Pembelajaran

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL


(LEMBAR OBSERVASI)

A. PUTUNJUK UMUM
1. Instrumen penilaian sikap sosial ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.

B. PETUNJUK PENGISIAN
Berdasarkan pengamatan selama pembelajaran, nilailah sikap setiap peserta
didik dengan memberi skor 3, 2, 1, atau 0 pada Lembar Observasi dengan
ketentuan sebagai berikut:

C. LEMBAR OBSERVASI
Kelas : IV
Semester : 1
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : KPK
Butir nilai : Menunjukkan perilaku Disiplin, Tanggung Jawab,
Kerjasama

No Sikap yang Skor


diinginkan
1. Disiplin 3 Menunjukkan kedisiplinan penuh dalam
pengerjaan tugas dan mengumpulkan
tugas sebelum waktu yang ditentukan.
2 Cukup disiplin dalam pengerjaan tugas
dan tepat waktu dalam mengumpulkan
tugas.
1 Kurang disiplin dan terlambat
mengumpulkan tugas.
0 Tidak menunjukkan kedisiplinan dan
terlambat mengumpulkan tugas.
2. Tanggung Jawab 3 Setelah melakukan kegiatan kelompok
peserta didik bertanggung jawab
merapikan peralatan dan membersihkan
tempat sesuai dengan kondisi semula.
2 Setelah melakukan kegiatan kelompok
peserta didik bertanggung jawab hanya
merapikan peralatan atau membersihkan
tempat sesuai dengan kondisi semula.
1 Setelah melakukan kegiatan kelompok
peserta didik bertanggung jawab hanya
merapikan peralatan atau membersihkan
tempat.
0 Setelah melakukan kegiatan kelompok
peserta didik tidak bertanggung jawab
merapikan peralatan dan membersihkan
tempat.
3. Kerjasama 3 Bersedia membantu orang lain dalam satu
kelompok yang mengalami kesulitan.
2 Bersedia melakukan tugas hanya sesuai
dengan tugasnya sendiri.
1 Bersedia melakukan tugas dan tidak
dengan kelompoknya.
0 Tidak bersedia melakukan tugas
kelompok.
Skor
Indikator Sikap Sosial
No Nama Peserta didik Akhir
0 1 2 3
1.
2.
3.
4.
5.
dst

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑥4
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

D. PETUNJUK PENSKORAN
Kriteria skor peserta didik menggunakan Permandikbud No 104 Tahun 2014

Sikap
Modus Predikat
3,00 SB (Sangat Baik)
2,00 B (Baik)
1,00 C (Cukup)
0,00 K (Kurang)
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
(KETERAMPILAN PRESENTASI DI KELAS)

A. PUTUNJUK UMUM
1. Instrumen penilaian Kinerja ini untuk menilai ketrampilan
mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan penggunaan media
PAPEKA.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar.

B. PETUNJUK PENGISIAN
Berdasarkan pengamatan pada peserta didik, nilailah setiap peserta didik
dengan memberi skor 3, 2, 1, atau 0

C. LEMBAR PENILAIAN
Kelas : IV
Semester : 1
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : KPK
Aspek : Keterampilan presentasi hasil diskusi dan
Ketrampilan penggunaan media PAPEKA
Aspek Yang dinilai : Proses penyampaian

Aspek yang dinilai Kriteria penskoran


Proses penyampaian 3= Semua peserta didik saling aktif dan
bergantian menyampaikan presentasi di depan
kelas serta penjelasan hasil diskusi sangat baik
2= Ada beberapa peserta didik yang tidak ikut
menyampaikan dalam presentasi di depan
kelas
1= Dalam satu kelompok hanya satu peserta didik
saja yang mempresentasikan hasil kerjanya
0= Tidak ada yang berani mempresentasikan hasil
kerja kelompok

D. PETUNJUK PENSEKORAN
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Kriteria skor peserta didik menggunakan Permandikbud No 104 Tahun 2014


Pengetahuan
Skor Rerata Huruf
2,85-3,00 A
2,51-2,85 A-
2,18-2,50 B+
1,85-2,17 B
1,51-1,84 B-
1,18-1,50 C+
0,85-1,17 C
0,51-0,84 C-
0,18-0,50 D+
0,00-0,17 D

Anda mungkin juga menyukai