LAMPUNG BARAT
LAMPUNG
TAHUN 2019
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii
BIODATA PENULIS........................................................................................iii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Jenis Kegiatan.......................................................................................... 6
C. Manfaat Kegiatan ....................................................................................
Pengembangan dalam bentuk Best Practice berjudul Pembelajaran Sistem Pencernaan pada
Manusisa melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Discoveri Learning di SMP N 1 Liwa
Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung.
Hari : Kamis
BUDI SANTOSO.S.Pd., MM
NIP 197005151994121002
BIODATA PENULIS
1. IDENTITAS
Nama Lengkap : ERDAYATI, S.Pd
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Sukarami, 18 November 1970
Agama : Islam
Alamat : Negeri agung II, Way empulau ulu, Balik Bukit
Lampung Barat
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Guru
Alamat : Negeri Agung II, Balik Bukit, Lampung Barat
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum. Wr.Wb
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karuniaNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan 07 November 2019
Dalam penyusunan Best Practice penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.
Waalaikumsalam Wr.Wb
Penulis
Erdayati, S.Pd
NIP 197011181992032002
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses yang membantu manusia untuk
mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi segala perubahan serta
permasalahan dengan sikap terbuka dan kreatif. Pendidikan juga merupakan usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan bagi dirinya dan masyarakat (Budi, 2006: 1).
Dalam Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan
bahwa: Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Lebih
lanjut dalam Lampiran Permendikbud tersebut disebutkan sejumlah prinsip
pembelajaran, antara lain bahwa proses pembelajaran bergeser dari peserta didik
diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu, dari guru sebagai satu-satunya sumber
belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar, dan dari pendekatan tekstual
menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah. Untuk menciptakan
proses pembelajaran yang demikian, pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang
didukung oleh berbagai metode pembelajaran seperti Inquiry/Discovery Learning,
Problem-Based Learning, dan Project-Based Learning diterapkan. Walaupun
pendekatan dan/atau metode-metode tersebut telah lama dikenal oleh guru-guru di
Indonesia, penerapannya di dalam kelas masih belum optimal, terutama pada tingkat
SMP.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini,
penulis menggunakan buku peserta didik dan buku guru. Penulis meyakini bahwa
buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis
mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar
belakang peserta didik. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan
pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian
proses berpikir peserta didik masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan
C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/
HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana
pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria.
Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan
dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah Discovery Learning (DL) yang diyakini
sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik. Proses pembelajaran Discovery Learning memuat
aktivitas Stimulation (stimullasi/pemberian rangsangan), Problem statemen
(pertanyaan/identifikasi masalah), Data collection (pengumpulan data), Data
processing (pengolahan data), Verification (pembuktian), dan
Generalizatio(menarik kesimpulan). Berdasarkan urain tersebut penulis menerapkan
pembelajaran saintifik dengan model Discovery Learning (DL) di SMPN 1 Liwakelas
VIII materi Sistem Pencernaan.
Setelah melaksanakan pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan
saintifik, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar peserta didik meningkat.
Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika pembelajaran ini
diterapkan pada kelas VIII yang lain ternyata proses dan hasil belalajar peserta didik
sama baiknya. Praktik pembelajaran yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai
sebuah best practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan
pendekatan saintifik model pembelajaran Discovery Learning (DL).
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan
pembelajaran di kelas VIII untuk pasangan KD IPA materi sistem pencernaan pada
manusiapada manusia.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan kompetensi peserta
didik dalam pembelajaran IPA materi sistem pencernaan pada manusia yang
berorientasi HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas VIII
yaitu sistem pencernaan.
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
4. Pemilihan Pembelajaran
Penulis menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran Discovery
Learning (DL).
5. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran
yang dilakukan sesuai dengan sintak Discovery Learning (DL).
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan
pendekatan saintifik dengan model pembelajaran Direct Learning (DL)
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAP ALOKAS
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN I
WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran IPA materi Sistem pencernaan pada manusia di kelas VIII SMP
SMPN 1 Liwa yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan saintifik dengan model
pembelajaran Discovery Learning (DL) berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih
aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru
maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak Discovery
Learning (DL) megharuskan peserta didik aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan pendekatan saintifik model pembelajaran
Discovery Learning (DL) meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan
transfer knowledge, Critical Thinking, Creativity, dan Problem Solving.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah peserta didik belum terbiasa peserta didik
belajar dengan model pembelajaran Discovery Learning (DL) . Dengan tujuan untuk
mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu mengguakan metode ceramah, peserta
didik pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat
penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk
membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran,. Video juga
merupakan bentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai dengan rumusan
KD.
Selain itu, masalah yang dihadapi adalah kurangnya sumber belajar lainnya serta media
pembelajaran seperti proyektor yang belum ada.
Ketika akan berkumpul dengan teman sekelompok peserta didik biasanya
membutuhkan waktu yang agak lama dikarenakan ada yang bercandaan dan ngobrol.
C. Cara Mengatasi Masalah
Agar peserta didik yakin bahwa pembelajaran tematik dengan model pembelajaran
Discovery Learning (DL) dapat membantu mereka lebih menguasai materi
pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan
manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order
thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan
membuat peserta didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran
bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat peserta didik
mau belajar dengan HOTS. Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran
dapat diatasi dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik
dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain menerapkan
kegiatan literasi baca = tulis, peserta didik juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.
Saat akan berkumpul dengan kelompok peserta didik harus diberi arahan tentang
kedisiplinan misalkan disiplin waktu.
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning (DL) layak dijadikan praktik baik pembelajaran berorientasi
HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan
transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan
cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL yang dilaksanakan
tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan
kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran
Discovery Learning (DL) berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku peserta didik dan
buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan
inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar belakang peserta
didik dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih
bermakna.
2. Peserta didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan
membantu peserta didik menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan
lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti
penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk
mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah wawasan guru lain tentang
pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan Aktivitas, peserta didik diharapkan mampu:
1. Mengidentifikasi jenis-jenis zat makanan yang dibutuhkan oleh manusia.
2. Menjelaskan fungsi jenis-jenis zat makanan bagi manusia.
3. Mengidentifikasi kandungan zat makanan pada makanan.
4. Mengidentifikasi organ-organ sistem pencernaan pada manusia.
5. Menjelaskan proses pencernaan pada manusia.
6. Menentukan fungsi organ-organ sistem pencernaan pada proses pencernaan pada
manusia.
7. Menganalisis proses dan hasil pencernaan secara mekanik pada manusia.
8. Menganalisis proses dan hasil pencernaan secara kimiawi pada manusia.
9. Menjelaskan gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan manusia.
10. Menjelaskan upaya dalam memelihara kesehatan sistem pencernaan manusia.
11. Menyimpulkan keberkaitan antara struktur pencernaan makanan dan kebutuhan
tekstur makanan untuk usia yang berbeda.
12. Melakukan penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi.
13. Membuat laporan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi.
14. Mempresentasikan laporan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan
kimiawi.
D. Materi Pembelajaran
Sistem Pencernaan pada manusia
• Zat makanan
• Uji bahan makanan
• Organ pencernaan
• Enzim pencernaan
• Penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan
E. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Saintific
b. Metode : Diskusi dan eksperimen
c. Model : Discovery Learning
F. Media Pembelajaran
Media:
1. Lembar kerja (Peserta Didik)
2. Lembar penilaian
3. Laboratorium IPA sekolah
4. Perpustakaan sekolah
Alat/Bahan:
1. Penggaris, spidol, papan tulis
2. Laptop
G. Sumber belajar
Buku IPA Kls VIII Kemdikbud
Buku lain yang menunjang
Multimedia interaktif dan Internet
Alam sekitar
Pertemuan Ke 3
ALOKAS
TAHAP
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
PEMBELAJARAN
WAKTU
C. Kegiatan Pendahuluan
I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1. Sikap
Observasi (terlampir)
2. Keterampilan
Uji kinerja (terlampir)
3. Pengetahuan
- Tes tertulis (terlampir)
a) Pilihan ganda
b) Uraian/esai
- Tes lisan
Tes lisan pemaparan materi dari pemahaman siswa.
- Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka
telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah
dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.
Nilai Ket
N Nama Peserta Nilai Nilai
Setelah
o Didik Ulangan Akhir
Remedial
1
2
3
d
st
2. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai
berikut :
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai
Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.
J. Bahan Ajar(terlampir)
Mengetahui, Liwa, 9 November 2019
Kepala SMPN 1 LIWA Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam
Keterangan Dokumentasi