Anda di halaman 1dari 73

LAPORAN BEST PRACTICE

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN


TAHUN 2019/2020

PEMBELAJARAN PEWARISAN SIFAT MELALUI PENDEKATAN


SAINTIFIK DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SMP
NEGERI 7 MALANG

NAMA PESERTA : ARISKA MEILIA, S.Pd


NUPTK : 2838760661300022
SEKOLAH : SMP NEGERI 7 MALANG
KAB/KOTA : MALANG
PROVINSI : JAWA TIMUR
MENTOR PEMBEKALAN : YUNIATI, S.Pd
NIP MENTOR : 19710612 199703 2 009

KOTA MALANG
JAWA TIMUR
TAHUN 2019
HALAMAN PENGESAHAN

Pengembangan dalam bentuk Best Practice berjudul “PEMBELAJARAN


PEWARISAN SIFAT MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN
MODEL DISCOVERY LEARNING DI SMP NEGERI 7 MALANG”

Nama : Ariska Meilia, S.Pd


Asal Sekolah : SMP Negeri 7 Malang
Telah disetujui dan disahkan pada/oleh
Hari :
Tanggal :

Kepala SMP Negeri 7 Malang

Riatiningsih, S.Pd, M.M


NIP. 19650209 198803 2 009
BIODATA PENULIS

1 Nama Ariska Meilia, S.Pd


2 NIP 19820506 200604 2 035
3 NUPTK 2838760661300022
4 Jabatan Guru
5 Pangkat / Gol.Ruang Penata/III.a
6 Tempat / Tanggal Lahir Malang, 6 Mei 1982
7 Jenis Kelamin Perempuan
8 Agama Islam
9 Pendidikan Terakhir S-1
10 Unit Kerja SMP Negeri 7 Malang
11 Alamat Kerja Jl. Lembayung Bumiayu

Malang, November 2019


Penulis

Ariska Meilia, S.Pd


NIP. 19820506 200604 2 035
KATA PENGANTAR

Assalammualaiku m Wr. Wb.


Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
karuniaNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis berupa best practice
Dalam penyusunan Best Practice penulis banyak menerima bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat.
1. Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang
2. Kepala SMP Negeri 7 Malang yang telah memberi izin, kesempatan dan
kepercayaan kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini seluas –
luasnya
3. Semua rekan guru di SMP Negeri 7 Malang yang telah memberi bantuan
selama proses penelitian sampai dengan terwujud dalam bentuk Best
Practice ini.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan berupa apapun dalam menyelesaikan best practice
ini.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya
ini.

Waalaikumsalam Wr.Wb

Malang, November 2019


Penulis

Ariska Meilia, S.Pd


NIP. 19820506 200604 2 035
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
BIODATA PENULIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Jenis Kegiatan
C. Manfaat Kegiatan
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran
B. Bahan/Materi Kegiatan
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan
D. Alat/Instrumen
E. Waktu dan Tenpat Kegiatan
BAB III HASIL KEGIATAN
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN

1. RPP
2. Foto Kegiatan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran IPA di tingkat SMP sejatinya harus merupakan kegiatan
sains yang dapat ditemui dan dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga bisa merangsang semua indera yang dimiliki, seperti mengamati,
merasakan, dan mencoba. Tetapi pada kenyataannya kegiatan belajar mengajar
yang berlangsung di kelas masih menggunakan metode pembelajaran
konvensional, yaitu ceramah.
Penggunaan metode pembelajaran tersebut, sekarang ini dianggap kurang
cocok dan kurang memadai untuk memenuhi tujuan pembelajaran abad 21.
Sehingga serkarang ini sedang digalakkan penerapan berbagi macam pendekatan,
metode dan model pembelajaran yang diharapakan bisa memenuhi tujuan
pembelajaran abad 21. Salah satu pendekatan yang sering digunakan adalah
pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik, menurut Daryanto (2014), memiliki
langkah-langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran, diantaranya yaitu: (1)
mengamati (observasi), (2) Menanya, (3) mengumpulkan informasi, (4)
mengasosiasikan/mengolah informasi, dan (5) mengkomunikasikan. Sedangkan
salah satu model pembelajaran adalah Discovery Learning. Discovery Learning
memiliki sintak-sintak pembelajaran yaitu (1) Stimulation (Stimulasi/Pemberian
Rangsangan), (2) Problem Statement (Pernyataan/Identifikasi Masalah), (3) Data
Collection (Pengumpulan Data), (4) Data Processing (Pengolahan Data), (5)
Verification (Pembuktian), dan (6) Generalization (Menarik
Kesimpulan/Generalisasi).
Untuk itulah dicobakan suatu proses pembelajaran yang dapat
memberdayakan peserta didik lebih optimal ketimbang hanya mendengarkan
ceramah guru di depan kelas. Proses belajar mengajar yang dipilih adalah
menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran Discovery Learning.
Diharapkan penggunaan pendekatan saintifik ini, peserta didik dapat lebih bisa
menggunakan panca inderanya dan dengan penggunaan model pembelajaran
Discovery Learning ini para peserta didik diharapkan lebih bisa terbuka dalam
mengungkapakan ide-ide yang dimiliki. Selain itu diharapakan peserta didik juga
lebih paham akan materi yang sedang di ajarkan dan lebih memberdayakan
peserta didik lebih optimal, baik secara pribadi maupun berkelompok. Untuk
materi pembelajaran menggunaka materi pewarisan sifat

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPA
yang dilaporkan dalam bentuk laporan best practice

C. Manfaat Kegiatan
Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat:
1. membantu peserta didik dalam memahami materi pewarisan sifat
2. menjadi bahan masukan bagi guru lain dalam usaha meningkatkan hasil
belajar peserta didik dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model
pembelajaran Discovery Learning pada materi pewarisan sifat
3. meningkatkan hasil belajar peserta didik secara parallel
4. menambah referensi penggunaan model pembelajaran pembelajaran dalam
pokok bahasan pewarisan sifat.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan ini adalah untuk melihat hasil pembelajaran
menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran Discovery Learning
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah peserta didik kelas IX.B
semester 1 tahun ajaran 2019/2020 di SMP Negeri 7 Malang dengan jumlah
perserta didik 31 anak.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah materi kelas IX
semester 1 tentang pewarisan sifat.

C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah
menerapkan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran discovery learning.

D. Alat/Instrumen
Alat yang digunakan adalah laptop, LCD, LKPD. Untuk instrumennya
menggunakan Instrumen Penilaian Sikap, Instrumen Penilaian Pengetahuan, dan
Instrumen Penilaian Keterampilan

E. Waktu dan Tenpat Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Oktober 2019 pada jam
pelajaran ke 4 – 5 yaitu pukul 09.50 – 11.05, kelas IX.B di SMP Negeri 7 Malang
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan yang telah dilaksankan bisa diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan saintifik
dan model discovery learning berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih
aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada
guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak
discovery learning megharuskan peserta didik aktif selama proses
pembelajaran
2. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan saintifik
dan model discovery learning meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
berpikir kritis. Setelah mengamati, membaca, menanya dan mendiskusikan
lembar kerja, peserta didik dapat mengetahui perbedaan yang mereka temui
pada ciri fisiknya dan anggota keluarga yang lain. Peserta didik juga
mengetahui dari mana asal ciri fisik yang mereka punyai.
3. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan saintifik
dan model discovery learning meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
transfer knowledge. Peserta didik dapat menghubungkan asal mula ciri fisik
yang mereka punyai dengan materi genetis yang ada di diri mereka.
4. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan saintifik
dan model discovery learning meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
memecahkan masalah (problem solving). Peserta didik dapat merumuskan
atau mengetahui penyebab adanya mutasi genetic yang terdapat di lingkungan
sekitar.

B. Masalah Yang Dihadapi


Masalah yang dihadapi terutama adalah peserta didik belum terbiasa
peserta didik belajar dengan pendekatan saintifik dan model discovery learning.
Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu mengguakan
metode ceramah, peserta didik pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan
(penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah. Masalah lainnya
adalah waktu pembelajaran yang terbatas, sehingga kurang bisa menampung
pertanyaan peserta didik dan menjawabnya.

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar peserta didik yakin bahwa pembelajaran pendekatan saintifik dan
model discovery learning dapat membantu mereka lebih menguasai materi
pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa,
dan manfaat belajar berorientasi pada pendekatan saintifik. Pemahaman dan
kesadaran akan pentingnya mengamati (observasi), menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan/mengolah informasi, dan mengkomunikasikan akan
membuat peserta didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu,
kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan
membuat peserta didik mau belajar dengan keterampilan menggunakan pnca
indera
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model
discovery learning layak dijadikan kegiatan pembelajaran yang lain karena
dapat meingkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer
pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
saintifik dan model discovery learning, dapat mengintegrasikan pembelajaran
HOTS, PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik
dan model discovery learning, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku peserta
didik dan buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi
berani melakukan inovasi dengan menggunakan pendekatan dan model
pembelajaran yang lain sesuai dengan latar belakang peserta didik dan situasi
dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Peserta didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar
dengan cara ini akan membantu peserta didik menguasai materi secara lebih
mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran yang dapat mengintegrasikan pembelajaran
HOTS, PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.
DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor


37 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran
Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
2. https://www.pelajaran.co.id/2019/01/pengertian-pendekatan-saintifik-
karakteristik-tujuan-prinsip-dan-langkah-pendekatan-saintifik.html
3. https://www.ekaikhsanudin.net/2014/12/pembelajaran-model-discovery-
learning.html
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 7 Malang


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : IX/1
Materi Pokok : Pewarisan Sifat
Alokasi Waktu : 8 x 40 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 (Sikap Spiritual)
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 (Sikap Sosial)
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 (Pengetahuan)
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 (Keterampilan)
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
1 Kompetensi Pengetahuan Indikator Pendukung
3.3 Menerapkan konsep Pertemuan 1
pewarisan sifat dalam 3.3.1 Mengidentifikasi faktor pembawa
pemuliaan dan sifat keturusan (materi genetis).
kelangsungan makhluk 3.3.2 Menjelaskan peran gen dalam
hidup pewarisan sifat.
3.3.3 Mengidentifikasi jumlah dan tipe
kromosom pada makhluk hidup.

Pertemuan 2
3.3.4 Menjelaskan hukum Mendel.
3.3.5 Menjelaskan istilah-istilah dalam
pewarisan sifat.
3.3.6 Menjelaskan cara persilangan sifat
antara 2 individu dengan 1 sifat beda.
3.3.7 Menjelaskan cara persilangan sifat
antara 2 individu dengan 2 sifat beda.

Pertemuan 3
3.3.8 Menjelaskan manfaat pewarisan sifat
bagi makhluk hidup.
Indikator Kunci
3.3.9 Menerapkan konsep pewarisan sifat
untuk pemuliaan dan kelangsungan
makhluk hidup.
Indikator Pengayaan
3.3.10 Menganalisis contoh persilangan
dengan dua sifat beda.
2 Kompetensi Keterampilan Indikator Pendukung
4.3 Menyajikan hasil Pertemuan 3
penelusuran informasi 4.3.1 Melakukan penelusuran informasi
dari berbagai sumber tentang pemuliaan tanaman dan hewan.
terkait tentang tanaman 4.3.2 Menyusun sajian power point hasil
dan hewan hasil penelusuran informasi pemuliaan tanaman
pemuliaan dan hewan.
Indikator Kunci
4.3.3 Mempresentasikan sajian power point
tentang hewan dan tanaman hasil
pemuliaan.

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1:
Peserta didik dapat :
1. Mengidentifikasi faktor pembawa sifat keturusan (materi genetis) dengan
tepat melalui kegiatan pengamatan
2. Menjelaskan peran gen dalam pewarisan sifat melalui diskusi secara benar
melalui diskusi dan pengamatan
3. Mengidentifikasi jumlah dan tipe kromosom pada makhluk hidup dengan
teliti melalui kajian pustaka
Pertemuan 2:
Peserta didik dapat :
1. Menjelaskan hukum Mendel dengan benar melalui diskusi.
2. Menjelaskan istilah-istilah dalam pewarisan sifat dengan benar melalui
diskusi.
3. Menjelaskan cara persilangan sifat antara 2 individu dengan 1 sifat beda
dengan tepat melalui praktik
4. Menjelaskan cara persilangan sifat antara 2 individu dengan 2 sifat beda
dengan tepat melalui praktik
Pertemuan 3:
Peserta didik dapat :
1. Menjelaskan manfaat pewarisan sifat bagi makhluk hidup dengan benar
melalui literatur dan diskusi
2. Menerapkan konsep pewarisan sifat untuk pemuliaan dan kelangsungan
makhluk hidup dengan benar melalui literatur dan diskusi
3. Menganalisis contoh persilangan dengan dua sifat beda dengan benar
melalui diskusi
4. Melakukan penelusuran informasi tentang pemuliaan tanaman dan hewan
dengan benar
5. Menyusun sajian power point hasil penelusuran informasi pemuliaan
tanaman dan hewan dengan baik dan benar
6. Mempresentasikan sajian power point tentang hewan dan tanaman hasil
pemuliaan dengan baik dan benar

D. Materi Pembelajaran
Materi Reguler
Pertemuan 1
1. Gen dan kromosom
2. DNA dan RNA
Pertemuan 2
1. Hukum Mendel 1
2. Hukum Mendel 2
Pertemuan 3
1. Pemuliaan tanaman dan hewan

Materi Remedial
Persilangan sifat antara 2 individu dengan 2 sifat beda dengan tepat melalui
praktik

Materi Pengayaan
Persilangan golongan darah
E. Metode Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Pengamatan, diskusi kelompok dan tanya jawab
Pertemuan 2
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : 5E
3. Metode : Praktik, diskusi kelompok
Pertemuan 3
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Problem-Based Learning
3. Metode : Diskusi kelompok, kajian literatur

F. Media Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Media
 Laptop, LCD, LKPD
2. Alat dan Bahan
 Alat :-
 Bahan : video tentang kromosom

Pertemuan 2
1. Media
 Laptop, LCD, LKPD
2. Alat dan Bahan
 Alat tulis

Pertemuan 3
1. Media
 Laptop, LCD, LKPD
2. Alat dan Bahan
 Gawai (smartphone, tablet, laptop) dan kuota internet; atau bisa
digantikan dengan artikel/makalah/hand out tentang pemuliaan
tanaman dengan rekayasa genetik).

G. Sumber belajar
Pertemuan ke-1
1. Video tentang struktur kromosom
2. Siti Zubaidah, dkk., Buku Peserta didik Ilmu Pengetahuan Alam SMP/
MTs Kelas IX Semester 1 Kemdikbud, Jakarta, Kemdikbud, 2012

Pertemuan ke-2
1. Siti Zubaidah, dkk., Buku Peserta didik Ilmu Pengetahuan Alam SMP/
MTs Kelas IX Semester 1 Kemdikbud, Jakarta, Kemdikbud, 2012

Pertemuan ke-3
1. Video atau artikel tentang kasus meningkatnya kebutuhan dunia akan
pangan
2. Artikel/makalah/hand out tentang pemuliaan tanaman dengan rekayasa
genetik)
3. Siti Zubaidah, dkk., Buku Peserta didik Ilmu Pengetahuan Alam SMP/
MTs Kelas IX Semester 1 Kemdikbud, Jakarta, Kemdikbud, 2012

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Ke 1
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKAS
PEMBELAJARA I
N WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan  Guru mengucapkan salam 10 menit


(persiapan/  Guru meminta ketua kelas untuk
orientasi)
memimpin doa bersama
 Guru mengecek kehadiran dan kerapian
peserta didik di kelas
 Guru mengkondisikan keadaan kelas dan
peserta didik
 Guru mengajak peserta didik untuk
menyanyikan lagu nasional untuk
menumbuhkan semangat sebelum
memulai pelajaran.
Apersepsi  Guru mengaitkan dengan materi
pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik pada materi
sebelumnya dengan bertanya.
 Guru mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
 Guru menayangkan KD, IPK, tujuan
pembelajaran, alokasi waktu, dan skenario
pembelajaran, dan teknik penilaian.
Motivasi  Guru menyiapkan alat dan bahan untuk
pembelajaran.
 Guru menunjukkan beberapa gambar atau
foto tentang sebuah keluarga yang
orangtuanya memiliki sifat-sifat yang
diturunkan ke anak-anaknya.
B. Kegiatan Inti

Sintak Model 1. Kegiatan literasi, critical thinking, 100 menit


Pembelajaran 1 communication, collaboration, transfer
Stimulation knowledge
 Memfasilitasi peserta didik untuk
mengerjakan LKPD 1.1.
 Mengkondisikan peserta didik untuk
berpasangan.
 Membagikan LKPD 1.1 Observasi
Karakteristik Fisik Teman kepada
peserta didik.
 Menginstruksikan peserta didik untuk
mempelajari LKPD 1.1 dan memberi
kesempatan peserta didik untuk
menyampaikan pertanyaan terkait
kegiatan yang akan mereka lakukan.
 Memfasilitasi peserta didik untuk
mengobservasi beberapa
ciri/karakteristik manusia yang sudah
ditentukan di dalam LKPD, kemudian
mencatat hasil observasinya di dalam
LKPD 1.1.
 Memfasilitasi peserta didik melakukan
diskusi terkait dengan hasil observasi
dan menjawab beberapa pertanyaan
dalam LKPD 1.1.
Sintak Model Critical thinking, creativity, communication,
Pembelajaran 2 transfer knowledge
Problem statement  Guru memfasilitasi peserta didik untuk
mengidentifikasi masalah dari hasil
kegiatan observasi dikaitkan dengan
pewarisan sifat (misal: apakah sifat sifat
yang diamati pada tubuh teman ada
kaitannya dengan sifat bawaan).
 Rumusan masalah yang ditetapkan
ditulis agar peserta didik dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut.
Sintak Model 2. Kegiatan literasi, collaboration, critical
Pembelajaran 3 thinking, creativity, transfer knowledge&
Data Collecting problem solving
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
mencari informasi apakah sifat-sifat
yang diamati dalam praktek bersifat
bawaan atau dapat diwariskan kepada
keturunan.
 Mengarahkan peserta didik untuk
mengidentifikasi elemen dalam tubuh
manusia yang berperan dalam pewarisan
sifat lalu mendiskusikannya (diskusi
tentang materi genetik).
 Memfasilitasi diskusi mengenai materi
genetik (gen dan kromosom, terutama
gen) dan peranannya dalam pewarisan
sifat.
 Memfasilitasi peserta didik untuk
menyimak video tentang kromosom dan
memberikan pengarahan untuk mencatat
hal-hal yang dirasa penting untuk
ditanyakan/didiskusikan dari video yang
disimak.
Sintak Model Collaboration, communication, creativity,
Pembelajaran 4 critical thinking, transfer knowledge&
Data Processing problem solving
 Peserta didik melakukan diskusi kelas
mengenai struktur, jenis, dan jumlah
kromosom pada makhluk hidup
berdasarkan video yang telah disimak
oleh peserta didik. Peserta didik dan
guru juga mengulas keberadaan gen di
dalam kromosom untuk menguatkan
pemahaman gen dan kromosom sebagai
faktor yang berperan dalam pewarisan
sifat.
Sintak Model Collaboration, communication, creativity,
Pembelajaran 5 critical thinking, transfer knowledge&
Verification problem solving
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
meninjau hasil diskusi sebelumnya
dengan buku pelajaran yang tersedia
sehingga peserta didik dapat
memverifikasi hasil belajarnya.
 Guru dapat memotivasi peserta didik
juga untuk membaca literatur-literatur
lain yang mudah diperoleh.
Sintak Model Collaboration, communication, creativity,
Pembelajaran 6 critical thinking, transfer knowledge&
Generalization problem solving
 Memfasilitasi peserta didik untuk
mengambil kesimpulan dari kegiatan
yang telah dilakukan selama 3 jam
pelajaran mengenai pewarisan sifat.
 Guru memberi stimulus atau pertanyaan-
pertanyaan pengarah agar peserta didik
dapat menyusun kalimat kesimpulannya
secara mandiri, dengan benar dan tepat.
C. Kegiatan Penutup

 Guru merefleksi kegiatan pembelajaran 10 menit


hari ini.
 Guru menyampaikan manfaat
mempelajari materi terkait.
 Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang menunjukkan kinerja
dan kerjasama yang paling baik
 Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
 Guru mengucapkan salam

Pertemuan Ke 2
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI
PEMBELAJARA WAKTU
N
A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan  Guru mengucapkan salam 10 menit


(persiapan/  Guru meminta ketua kelas untuk
orientasi) memimpin doa bersama
 Guru mengecek kehadiran dan kerapian
peserta didik di kelas
 Guru mengkondisikan keadaan kelas dan
peserta didik
 Guru mengajak peserta didik untuk
menyanyikan lagu nasional untuk
menumbuhkan semangat sebelum
memulai pelajaran.
Apersepsi  Guru mengaitkan dengan materi
pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik pada
materi sebelumnya dengan bertanya.
 Guru mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
 Guru menayangkan KD, IPK, tujuan
pembelajaran, alokasi waktu, dan
skenario pembelajaran, dan teknik
penilaian.
Motivasi  Guru menyiapkan alat dan bahan untuk
pembelajaran.
 Guru menunjukkan beberapa gambar
tentang bermacam-macam sifat fenotip
pada kacang kapri, yaitu biji bulat, biji
keriput, biji warna kuning dan warna
hijau
B. Kegiatan Inti

Sintak Model 3. Kegiatan literasi, critical thinking, 100 menit


Pembelajaran 1 communication, transfer knowledge
Engangement  Meminta peserta didik untuk
mengungkapkan materi yang sudah
dipahami dari pertemuan sebelumnya.
 Memfasilitasi peserta didik untuk
mengungkapkan wawasannya seputar
pewarisan sifat (untuk mengetahui
apakah pengetahuannya tentang
pewarisan sifat sudah luas dan
melampaui apa yang dipelajari
sebelumnya)
 Memperkenalkan usaha mempelajari
pewarisan sifat yang dilakukan oleh
Gregol Mendel dengan melakukan
persilangan pada tumbuhan kacang
ercis. Sehingga peserta didik dapat
memahami hukum Mendel.
 Memfasilitasi pembelajaran untuk
menghafal dan memahami istilah istilah
dalam pewarisan sifat.
Sintak Model Critical thinking, creativity, communication,
Pembelajaran 2 transfer knowledg, collaboration
Exploration  Guru menunjukkan cara melakukan
persilangan 2 individu dengan 1 sifat
beda.
 Memfasilitasi peserta didik untuk
melakukan persilangan secara mandiri/
berkelompok (menggunakan LKPD 2)
agar memiliki pengalaman kongkrit
dalam mempraktekkan persilangan
sifat.
 Memfasilitasi peserta didik untuk
melakukan penalaran terhadap
persilangan yang dibuatnya, berdiskusi
dan berkomunikasi dengan teman serta
guru sampai memahami konsep
persilangan 2 individu dengan 1 sifat
beda.
 Memfasilitasi peserta didik untuk
melakukan penalaran terhadap
persilangan yang dibuat, berdiskusi dan
berkomunikasi dengan teman serta guru
sampai memahami konsep persilangan
2 individu dengan 2 sifat beda.
Sintak Model 4. Kegiatan literasi, collaboration, critical
Pembelajaran 3 thinking, creativity, transfer knowledge&
Explanation problem solvin, communication.
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
menyampaikan hasil pembelajaran
mereka tentang penyilangan dengan 1
sifat dan 2 sifat beda.
 Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusi kelompok mereka yang telah
dibuat di atas kertas plano dan
memberikan penjelasan dengan kalimat
mereka sendiri sehingga guru dapat
mengukur sejauh mana penguasaan
peserta didiknya terhadap materi yang
telah dipelajari.
 Meluruskan konsep-konsep sekiranya
menemukan miskonsepsi pada
penjelasan peserta didik, juga
memberikan penjelasan tambahan
apabila ada yang kurang sempurna dari
paparan mereka.
Sintak Model Creativity, critical thinking, transfer
Pembelajaran 4 knowledge & problem solving,
Elaboration collaboration
 Memfasilitasi peserta didik untuk
mencoba ulang persilangan dengan 1
sifat beda menggunakan beberapa
spesies yang berbeda untuk menguatkan
konsep yang dipahaminya. Dengan
kegiatan ini peserta didik mencoba
pemahaman dan keterampilan yang
telah dipelajari sebelumnya pada situasi
baru yang berbeda.
 Memfasilitasi peserta didik untuk
mencoba ulang persilangan dengan 2
sifat beda menggunakan beberapa
spesies yang berbeda untuk menguatkan
konsep yang dipahaminya.
 Memfasilitasi peserta didik untuk
menyelesaikan soal/permasalahan
persilangan yang diberikan oleh guru
dengan membantunya melakukan
pengumpulan informasi dan berdiskusi.
Sintak Model Creativity, critical thinking, transfer
Pembelajaran 5 knowledge& problem solving
Evaluation  Guru memfasilitasi evaluasi belajar
peserta didik dengan memberi mereka
soal-soal lisan atau tertulis terkait
materi yang telah dipelajari di
pertemuan ini (Percobaan dan hukum
Mendel, istilah-istilah dalam pewarisan
sifat, dan penyilangan 2 individu
dengan 1 dan 2 sifat beda).
C. Kegiatan Penutup

 Guru merefleksi kegiatan pembelajaran 10 menit


hari ini.
 Guru menyampaikan manfaat
mempelajari materi terkait.
 Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang menunjukkan kinerja
dan kerjasama yang paling baik
 Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
 Guru mengucapkan salam
Pertemuan ke 3
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKAS
PEMBELAJARAN I
WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan  Guru mengucapkan salam 10 menit
(persiapan/  Guru meminta ketua kelas untuk
orientasi) memimpin doa bersama
 Guru mengecek kehadiran dan kerapian
peserta didik di kelas
 Guru mengkondisikan keadaan kelas dan
peserta didik
 Guru mengajak peserta didik untuk
menyanyikan lagu nasional untuk
menumbuhkan semangat sebelum
memulai pelajaran.
Apersepsi  Guru mengaitkan dengan materi
pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik pada
materi sebelumnya dengan bertanya.
 Guru mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
 Guru menayangkan KD, IPK, tujuan
pembelajaran, alokasi waktu, dan
skenario pembelajaran, dan teknik
penilaian.
Motivasi  Guru menyiapkan alat dan bahan untuk
pembelajaran.
 Guru mengajukan pertanyaan Adakah
manfaat nyata dari ilmu pewarisan sifat
ini untuk melayani kebutuhan umat
manusia? Apakah ada manfaat ilmu
pewarisan sifat ini bagi pemuliaan hewan
dan tumbuhan?
B. Kegiatan Inti
Sintak Model 5. Kegiatan literasi, critical thinking, 105 menit
Pembelajaran 1 communication, transfer knowledge
(Mengorientasikan  Menyajikan kepada peserta didik
peserta didik pada permasalahan pertambahan populasi
masalah) manusia yang tinggi yang ternyata
diiringi dengan permintaan akan bahan
pangan yang semakin meningkat.
Sajian masalah dapat berupa tulisan
dalam artikel atau video singkat.
 Memotivasi peserta didik untuk
menyelami permasalahan dengan
sepenuh hati karena masalah pangan
tersebut erat dengan kehidupan sehari-
hari. Sehingga mendorong peserta didik
untuk berpikir dan terlibat penuh dalam
pembelajaran.
 Memotivasi peserta didik untuk
berpikiran terbuka, tidak malu bertanya,
giat mencari informasi, berani
menyatakan ide. Guru juga menekankan
di tahap awal ini bahwa tidak ada 1
jawaban ‘mutlak benar’ untuk
menjawab permasalahan yang diajukan.
Sintak Model Critical thinking, creativity, communication,
Pembelajaran 2 transfer knowledg, collaboration
(Mengorganisasika  Guru memfasilitasi pengelompokkan
n peserta didik peserta didik ke dalam beberapa grup
untuk belajar) yang setara jumlah anggotanya.
Usahakan agar ada pemerataan peserta
didik yang menonjol secara akademis di
setiap kelompok.
 Memotivasi peserta didik agar
berkolaborasi dengan baik di dalam
kelompok
Sintak Model 6. Kegiatan literasi, collaboration, critical
Pembelajaran 3 thinking, creativity, transfer knowledge &
(Membantu problem solving, communication.
penyelidikan  Guru memfasilitasi penelusuran
mandiri/kelompok) informasi dan penyelidikan secara
mandiri maupun berkelompok, sehingga
peserta didik tetap terarah dalam
pencarian jawaban atas permasalahan
kebutuhan pangan yang semakin tinggi
dikaitkan dengan solusinya melalui ilmu
pewarisan sifat.
 Memfasilitasi teradinya diskusi, baik
antar peserta didik di dalam kelompok
maupun antara guru dan peserta didik
mengenai informasi yang ditemukan.
 Dengan diskusi tersebut guru
mengarahkan agar peserta didik dapat
menciptakan/membangun ide sendiri.
Sintak Model Creativity, critical thinking, transfer
Pembelajaran 4 knowledge, communication
(Mengembangkan  Memfasilitasi peserta didik untuk
dan menyajikan menyusun bahan presentasi sebagai
hasil karya) bentuk laporan kelompok (hasil
pencarian jawaban permasalahan yang
diajukan).
 Guru memberi arahan agar isi presentasi
disajikan secara sistematis dengan
terlebih dulu mengungkap kembali
permasalahan yang ingin diselesaikan.
Lalu secara berurutan peserta didik
mengajukan gagasannya secara ilmiah
tentang bagaimana ilmu pewarisan sifat
dapat mejawab kebutuhan pangan
manusia yang semakin meningkat
seiring pertumbuhan populasi yang
meninggi.
 Memfasilitasi suatu bentuk presentasi,
seperti bentuk window shopping atau
presentasi klasikal di depan kelas. Guru
juga men-setting kegiatanpresentasi
agar tercipta kegiatan tanya jawab yang
interaktif.
Sintak Model Creativity, critical thinking, transfer
Pembelajaran 5 knowledge& problem solving
(Analisis dan  Guru memfasilitasi analisis dan evaluasi
evaluasi proses terhadap solusi yang dihasilkan oleh
pemecahan peserta didik.
masalah)  Guru merangkum gagasan-gagasan
peserta didik yang merupakan hasil
penyelidikan mereka lalu
menganalisisnya melalui diskusi
interaktif.
 Dengan kegiatan ini peserta didik dilatih
untuk menguatkan argumentasi. Sesi ini
juga bermanfaat untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang belum
sempat terjawab tuntas ketika sesi
presentasi sebelumnya.
 Guru juga sekaligus mengevaluasi
konsep dan cara berpikir peserta didik
untuk dikuatkan jika benar, ditambah
bila kekurangan, dan diluruskan jika ada
kesalahan.
 Memfasilitasi latihan soal-soal
pewarisan sifat yang menguji
keterampilan berpikir tingkat tinggi
seperti menyimpulkan fenotip dari
kasus-kasus persilangan.
C. Kegiatan Penutup

 Guru merefleksi kegiatan pembelajaran 5 menit


hari ini.
 Guru menyampaikan manfaat
mempelajari materi terkait.
 Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang menunjukkan kinerja
dan kerjasama yang paling baik
 Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
 Guru mengucapkan salam

I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1. Sikap
 Observasi
2. Keterampilan
 Observasi keterampilan presentasi
 Penilaian produk
3. Pengetahuan
 Tes tulis PG
b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Remedial
 Materi Remedial
 Gen dan Kromosom
 Hukum Mendel I dan II
 Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD
nya belum tuntas
 Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial
teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan
tes.
Pengayaan
 Materi Pengayaan
 Persilangan sifat terpaut kromosom X
 Persilangan golongan darah
 Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:

 Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan )<n<n(maksimum)


diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan

 Siwa yang mencapai nilai n>n (maksimum) diberikan materi


melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.

J. Bahan Ajar
Pertemuan 1
Orang zaman dahulu belum secara pasti mengetahui konsep bahwa sifat-sifat
anak berasal dari kedua orang tuanya. Sebagian meyakini bahwa sifat atau
karakteristik makhluk murni dipengaruhi oleh lingkungan, apalagi jika dengan
ditambah keyakinan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tidak hidup. Di
awal abad ke-19, para ilmuwan menyatakan bahwa anak mewarisi ciri-ciri dari
faktor-faktor yang dibawa di dalam sel dari ayah (sperma) dan ibu (telur). Tahun
1860-an, Gregor Mendel melakukan serangkaian percobaan persilangan yang
menghasilkan beberapa hukum dasar genetika.
Setiap individu mempunyai sifat yang beragam. Sifat ini diturunkan dari induk
ke keturunannya melalui perkawinan / persilangan. Sifat ini dibawa oleh faktor
pembawa sifat keturunan yang disebut gen yang terletak di inti sel. Untuk sel yang
tidak berinti, gen terletak pada nukeloid, yaitu daerah nukleus yang mengandung
materi genetik. Gen baru diketemukan oleh Crick dan Watson pada tahun 1953.

1. Gen dan Kromosom


Gen adalah unit dasar hereditas (pewarisan sifat) pada suatu organisme
hidup. Gen tersimpan dalam kedudukan tertentu di kromosom. Gen ini secara
fisik adalah kode dalam material genetik organisme, yang kita kenal sebagai
molekul DNA, atau RNA pada beberapa virus. Dalam DNA tersebut, gen
merupakan daerah urutan basa nukleotida baik yang mengkode suatu informasi
genetik (ekson) dan juga daerah yang tidak mengkode informasi genetik (intron).
Ekspresi gen dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal organisme. Hasil
ekspresi gen penting untuk pembentukan suatu protein yang fungsinya diperlukan
di tingkat sel, jaringan, organ atau organisme secara keseluruhan.
Seperti disebutkan sebelumnya, gen terletak di sebuah struktur bernama
kromosom. Dengan arti lain kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang
tersusun dari DNA dan molekul lain di mana informasi genetik tersimpan sel.
Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer dan lengan kromosom.
Sentromer adalah pusat kromosom berbentuk bulat. Lengan kromosom (arm)
merupakan bagian yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah
(sepasang). Sifat-sifat kromosom adalah: (a) Hanya terlihat pada waktu sel
membelah; (b) Mempunyai ukuran panjang antara 0,2 – 40 m (mikron); (c)
Kromosom pada sel prokariotik hanya memiliki satu kromosom dan tidak terletak
di dalam inti sel; (d) Kromosom sel eukariotik, jumlahnya bervariasi menurut
jenis organisme dan terdapat di dalam nukleus; (e) Umumnya memiliki susunan
kimia yang terdiri dari protein, DNA, dan RNA; (f) Protein terdiri dari histon dan
nonhiston; (g) Memiliki beberapa enzim yang terlibat dalam sintesis DNA dan
RNA.
Gambar 3. Hubungan DNA dengan Kromosom Sumber : Campbell, et al 2006

Kromosom dapat dianalogikan (diibaratkan) dengan untaian manik-manik


dengan komponen manik-maniknya sebagai gen. Untaian manik-manik yang
serupa dapat menjadi pasangannya yang homolog (Tabel 1). Gen-gen pada posisi
(lokus) yang sama di sepasang kromosom yang homolog menentukan sifat
makhluk hidup. Gen yang dominan (diberi simbol dengan huruf kapital) selalu
muncul sebagai sifat yang nampak. Gen yang resesif (diberi simbol dengan huruf
kecil) hanya bisa muncul sebagai sifat yang nampak bila berpasangan dengan gen
yang resesif lagi. Jadi, genotip AA atau Aa akan muncul sebagai fenotip A.
Sedangkan gen a hanya akan muncul sebagai fenotip a bila genotipnya aa.
Organisme yang mempunyai dua gen yang sama pada satu lokus (AA atau aa)
disebut homozigot, sedangkan yang mempunyai pasangan gen alternatif (Aa)
disebut heterozigot. Gen alternatif (A atau a) disebut alel. Tabel 4. Beberapa
karakteristik pasangan kromosom homolog
Alel adalah salah satu dari dua atau lebih bentuk-bentuk alternatif sebuah
gen yang dapat berada pada satu lokus. Sebuah alel adalah salah satu bentuk
varian gen pada lokus tertentu, atau lokasi, pada suatu kromosom. Alel berbeda
menghasilkan variasi dalam pewarisan sifat seperti warna rambut, warna mata
atau golongan darah.

2. DNA dan RNA


DNA adalah suatu molekul kimia kompleks yang dibangun dari empat jenis
komponen yang berbeda yang dinamakan dengan nukleotida. DNA
(deoxyribonucleic acid, atau asam deoksiribonukleat) memiliki bentuk berupa
rantai ganda yang berpilin (double helix). DNA merupakan persenyawaan kimia
yang paling penting pada makhluk hidup sebab DNA-lah yang membawa seluruh
informasi dari makhluk hidup untuk diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Informasi yang dimiliki gen diwariskan dalam bentuk urutan
nukelotida spesifik masing-masing gen.
Komponen DNA yang bernama molekul nukleotida terbentuk dari gula
ribosa/deoksiribosa, basa nitrogen, dan gugus phospat (gambar 4). Basa nitrogen
terdiri atas purin (terdiri atas Adenin dan Guanin) dan Pirimidin (terdiri atas
Sitosin dan Timin). Adenin (A) selalu berpasangan dengan Timin (T), Sitosin (C)
selalu berpasangan dengan Guanin (G). Nukleotida berwujud seperti sebuah
tangga dimana anak tangganya adalah susunan basa nitrogen (A – T dan C – G)
dan kedua ibutangganya adalah gula ribose/deoksiribosa. DNA pertama kali
dimodelkan pada tahun 1953 oleh James D. Watson dari Amerika Serikat dan
Francis Crick dari Inggris, seperti terlihat pada gambar 4 di bawah.

DNA mempunyai fungsi sebagai berikut: (a) Menyampaikan informasi


genetik kepada generasi berikutnya, karena DNA mampu melakukan proses
replikasi; (b) sebagai cetakan (template) untuk kode asam amino pada
DNA/kodon; (c) Sebagai pengatur seluruh metabolisme sel.

3. RNA
RNA merupakan senyawa genetik seperti DNA, namun ukurannya jauh
lebih pendek daripada DNA. RNA hanya terdiri dari satu rantai. Gula pentosa
yang menyusun RNA adalah gula ribosa. Basa nitrogen yang menyusun RNA
adalah purin (yang terdiri dari adenin dan guanin) dan pirimidin (yang terdiri dari
sitosin dan urasil).
RNA dibentuk oleh
DNA di dalam inti sel.
Pertemuan 2
1. Hukum Mendel
Johann Gregor Mendel (dikenal sebagai Mendel) lahir tanggal 22 Juli
1822 di kota kecil Heinzendorf di Silesia, Austria. Mendel adalah orang yang
sampai kini dianggap sebagai peletak dasar ilmu genetika. Semasa hidupnya,
beliau senang melakukan percobaan di kebunnya untuk menyelidiki bagaimana
sifatsifat tanaman induk diturunkan kepada keturunannya. Hasil percobaannya
diumumkan pada tahun 1865, dan sejak tahun itu ilmu tentang keturunan
tumbuh dengan teori-teori yang lebih ilmiah.
Eksperimen Mendel dimulai saat dia berada di biara Brunn didorong oleh
keingintahuannya tentang suatu ciri tumbuhan diturunkan dari induk
keturunannya. Jika misteri ini dapat dipecahkan, petani dapat menanam hibrida
dengan hasil yang lebih besar. Kesuksesan
penelitian Mendel disebabkan prosedur
Mendel yang digunakannya lebih
cemerlang dibanding prosedur yang
dilakukan orang lain kala itu. Mendel
sangat memperhitungkan sifat atau
karakter dari keturunan dan keturunan
tersebut diteliti sebagai satu kelompok,
bukan sejumlah keturunan yang istimewa.
Dia juga memisahkan berbagai macam ciri
dan meneliti satu jenis ciri saja pada waktu
tertentu, tidak memusatkan perhatian pada
tumbuhan secara keseluruhan. Dalam
eksperimennya, Mendel memilih
tumbuhan biasa, kacang polong,
sedangkan para peneliti lain umumnya
lebih suka meneliti tumbuhan langka.. Dari berbagai hasil penelitiannya, Mendell
mengidentifikasi tujuh ciri berbeda yang kemudian dia teliti seperti yang
ditunjukan dalam tabel 3 berikut ini.
Mendel menyilangkan tumbuhan tinggi dengan tumbuhan pendek dengan
menaruh tepung sari dari
yang tinggi pada bunga
pohon yang pendek,
demikian sebaliknya.
Mendel mengharapkan
bahwa semua keturunan
generasi pertama hasil
persilangan itu akan
berupa pohon berukuran
sedang atau separuh tinggi dan separuh pendek. Namun ternyata, semua keturunan
generasi pertama berukuran tinggi.
Rupanya sifat pendek telah hilang sama sekali. Lalu Mendel membiarkan
keturunan generasi pertama itu berkembang biak sendiri menghasilkan keturunan
generasi kedua. Kali ini, tiga perempat berupa tumbuhan tinggi dan seperempat
tumbuhan pendek. Ciri-ciri yang tadinya hilang muncul kembali. Dia menerapkan
prosedur yang sama pada enam ciri lain. Dalam setiap kasus, satu dari ciri-ciri
yang berlawanan hilang dalam keturunan generasi pertama dan muncul kembali
dalam seperempat keturunan generasi kedua.
Dari percobaan tersebut, Mendell melahirkan hukum mengenai pewarisan sifat
yang dikenal dengan Hukum Mendel. Hukum ini terdiri dari dua bagian:
1. Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum
Pertama Mendel. 2. Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment)
dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel.
a. Hukum Mendel Pertama Mendel menarik beberapa kesimpulan dari hasil
penelitiannya. Dia menyatakan bahwa setiap ciri dikendalikan oleh dua macam
informasi, satu dari sel jantan dan satu dari sel betina. Kedua informasi ini (kelak
disebut pembawa sifat keturunan atau gen) menentukan ciri- ciri yang akan
muncul pada keturunan. Sekarang, konsep ini disebut Hukum Mendel Pertama
yaitu Hukum Segregasi Bebas. Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada
pembentukan gamet, kedua gen yang merupakan pasangan alel itu akan memisah
sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari alelnya.
Untuk setiap ciri yang diteliti oleh Mendel dalam kacang polong, ada satu ciri
yang dominan sedangkan lainnya resesif. Induk galur murni dengan ciri dominan
mempunyai sepasang gen dominan (PP) dan dapat memberi hanya satu gen
dominan (P) kepada keturunannya. Induk galur murni dengan ciri yang resesif
mempunyai sepasang gen resesif (pp) dan dapat memberi hanya satu gen resesif
(p) kepada keturunannya. Maka keturunan generasi pertama menerima satu gen
dominan dan satu gen resesif (Pp) dan menunjukkan ciriciri gen dominan. Bila
keturunan ini berkembang biak sendiri menghasilkan keturunan generasi kedua,
sel-sel jantan dan betina masing-masing dapat mengandung satu gen dominan (P)
atau gen resesif (p). Oleh karenanya, ada empat kombinasi yang mungkin: PP,
Pp, pP dan pp. Tiga kombinasi yang pertama menghasilkan tumbuhan dengan
sifat dominan, sedangkan kombinasi terakhir menghasilkan satu tumbuhan dengan
sifat resesif.
b. Hukum Mendel Kedua Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa bila dua
individu mempunyai dua pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang
sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat yang lain. Dengan kata
lain, alel dengan gen sifat yang berbeda tidak saling mempengaruhi. Hal ini
menjelaskan bahwa gen yang menentukan seperti tinggi tanaman dengan warna
bunga suatu tanaman, tidak saling mempengaruhi.
Hasil tersebut diperoleh setelah Mendel meneliti dua ciri sekaligus, yakni bentuk
biji (bulat atau keriput) dan warna biji (kuning atau hijau). Dia menyilang
tumbuhan yang selalu menunjukkan ciri-ciri dominan (bentuk bundar dan warna
kuning) dengan tumbuhan berciri terpendam (bentuk keriput dan warna hijau).
Sekali lagi, ciri terpendam tidak muncul dalam keturunan generasi pertama. Jadi,
semua tumbuhan generasi pertama mempunyai benih kuning bulat. Gambar 2.6
menunjukkan bahwa ada 16 kombinasi gen pada keturunan ke dua (F2). Dari 16
kombinasi ini, bulat kuning ada 9, bulat hijau ada 3, kisut kuning ada 3, dan kisut
hijau ada 1.
Dengan demikian perbandingan kuning : bulat hijau : kisut kuning : kisut hijau
adalah 9 : 3 : 3 : 1.
Eksperimen Mendel (gambar 7) menunjukkan bahwa ketika tanaman induk
membentuk sel-sel reproduksi jantan dan betina, semua kombinasi bahan genetik
dapat muncul dalam keturunannya, dan selalu dalam proporsi yang sama dalam
setiap generasi. Informasi genetik selalu ada meskipun ciri tertentu tidak tampak
di dalam beberapa generasi karena didominasi oleh gen yang lebih kuat. Dalam
generasi kemudian, bila ciri dominan tidak ada, ciri resesif itu akan muncul lagi.
Pertemuan 3
Manfaat Pewarisan Sifat Bagi Kehidupan
a. Teknologi Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika sebenarnya dapat dilakukan secara tradisional, yaitu
yang telah dilakukan oleh para petani melalui proses penyilangan dan perbaikan
tanaman. Misalnya melalui tahap penyilangan dan seleksi tanaman, dengan tujuan
tanaman tersebut menjadi lebih besar, kuat, dan lebih tahan terhadap penyakit.
Upaya pemuliaan tanaman (agar memiliki sifat-sifat unggul) tersebut mungkin
sudah berlangsung selama ribuan tahun yang lalu. Para petani dan para pemulia
tanaman berhasil memuliakan tanaman padi, jagung, tebu, dan tanaman lain
sehingga tanaman- tanaman tersebut mempunyai daya hasil tinggi dan memiliki
kualitas panen yang lebih baik.
Prinsip rekayasa genetika sama dengan pemuliaan tanaman, yaitu
memperbaiki sifat-sifat tanaman dengan menambahkan sifat-sifat unggul dan
menghilangkan sifat-sifat yang tidak diinginkan. Sifat-sifat unggul yang dicari
seperti rasa yang enak, cepat berbuah/panen, tidak mudah busuk, mempunyai
ketahanan terhadap cekaman lingkungan atau tahan hama, kualitas nutrisi tinggi,
dan sebagainya. Dengan demikian rekayasa genetika merupakan kelanjutan dari
pemuliaan secara tradisional. Akan tetapi masyarakat ilmiah sekarang lebih
bersepakat dengan batasan yang lebih sempit untuk rekayasa genetika, yaitu
penerapan teknik-teknik genetika molekuler untuk mengubah susunan genetik
dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada
kemanfaatan tertentu.
Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme,
mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga
tumbuh- tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di
bidang yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan,
kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakandan perikanan), serta teknik
lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-
masing.
Tidak seperti halnya pemuliaan tanaman secara tradisional yang
menggabungkan seluruh komponen materi genetika dari dua tanaman yang
disilangkan, rekayasa genetika memungkinkan pemindahan satu atau beberapa
gen yang dikehendaki dari satu tanaman ke tanaman lain.
Keunggulan rekayasa genetika adalah mampu memindahkan materi
genetika dari sumber yang sangat beragam dengan ketepatan tinggi dan terkontrol
dalam waktu yang lebih singkat. Melalui proses rekayasa genetika ini, telah
berhasil dikembangkan tanaman yang tahan terhadap hama, memiliki kandungan
protein tinggi, memiliki penampakan fisik/fenotip yang menarik (warna dan
bentuk bunga yang indah), dan sifat-sifat lain yang penting untuk perdagangan.
Rekayasa genetika bermain pada tingkat molekuler khususnya DNA.
Beberapa tahapan yang digunakan dalam rekayasa genetika yaitu isolasi DNA,
manipulasi DNA, perbanyakan DNA dan visualisasi hasil manipulasi DNA, DNA
rekombinan, dan kloning gen.

b. Isolasi DNA
Isolasi DNA berarti mengambil DNA dan memisahkannya dari sel. Untuk
apa isolasi DNA dilakukan? Belakangan ini kita sering mendengar kata DNA di
berbagai media, baik cetak maupun elektronik. Setelah terjadinya
peristiwa kebakaran ataupun pembunuhan maka biasanya tim penyelidik dari
kepolisian akan mengirimkan sampel untuk analisa DNA yang dikenal dengan
istilah uji sidik DNA. Seperti yang telah dibahas, DNA terletak di dalam
kromosom.
Pola DNA penyusun kromosom inilah yang menentukan jenis rambut,
warna kulit dan sifat-sifat khusus yang berbeda antara satu individu dengan
lainnya. Karena perbedaan DNA yang dimiliki oleh seseorang inilah, maka
metode sidik DNA menjadi salah satu alat pembuktian yang cukup handal.
Namun karena letaknya ada didalam sel maka untuk mendapatkan DNA
diperlukan tahap-tahap khusus yang biasanya dilakukan di laboratorium tertentu.
DNA dapat diisolasi dari semua bagian tubuh misalnya dari daging, darah,
sperma, ginjal, jantung, hati, dan lain- lain. Begitu pun untuk tanaman, DNA
dapat diambil dari semua bagian. DNA juga bisa diperoleh dari spesimen yang
berumur ratusan tahun atau fosil.
Untuk mengeluarkan DNA dari sel maka teknik pemurnian DNA secara
biokimia dilakukan dengan merusak dinding sel yang telah dilarutkan dalam
larutan penyangga tertentu dengan menggunakan berbagai jenis deterjen. Dengan
terbukanya lapisan sel maka DNA dapat dikeluarkan dan diendapkan dengan
penambahan alkohol.

c. Manipulasi DNA
DNA dimanipulasi untuk bisa memberikan ekspresi yang berbeda-beda
dari sebelum dimanipulasi. Dalam proses manipulasi tersebut biasanya dikenali
struktur-struktur dalam DNA sehingga tahu lokasi untuk memotong dan
menyambungkan DNA. Untuk memanipulasi DNA, diperlukan beberapa
perangkat penting meliputi “gunting” untuk memotong molekul DNA,
“lem/perekat” untuk menggabungkan molekul DNA, dan “gergaji” untuk
membelah molekul DNA. Pada proses pemotongan molekul DNA, “gunting”
yang dimaksud bukanlah gunting yang biasa kita pakai untuk memotong sesuatu,
tetapi merupakan suatu enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu.
Enzim ini dikenal dengan nama enzim restriksi.
d. Perbanyakan DNA
Perbanyakan DNA dilakukan dengan metode PCR (Polymerase Chain
Reaction) yang merupakan suatu reaksi enzimatis untuk melipatgandakan suatu
urutan nukleotida tertentu secara in vitro. Melalui metode PCR ini, akan diperoleh
pelipatgandaan suatu fragmen DNA sebesar 200.000 kali melalui 20 siklus selama
220 menit.

e. DNA rekombinan
DNA rekombinan adalah DNA yang merupakan hasil dari penggabungan
(rekombinasi) dari dua atau lebih untaian DNA. DNA yang digabungkan adalah
DNA yang secara alami tidak tergabung. Secara alami, proses rekombinasi dapat
terjadi sehingga memungkinkan suatu gen dapat berpindah dari satu organisme ke
organisme lain. Peristiwa tersebut biasanya terjadi diantara organisme yang
memiliki kekerabatan yang dekat. Dengan kemajuan teknologi molekuler,
perpindahan gen dapat terjadi meskipun antara organisme yang tidak memiliki
hubungan kekerabatan. Misalnya gen manusia yang dipindahkan ke bakteri atau
ke hewan seperti babi. Teknik penggabungan molekul DNA tersebut dikenal
sebagai teknik DNA rekombinan.
Penggunaan teknik DNA rekombinan untuk diagnosis penyakit dengan
memanfaatkan sifat polimorfisme DNA. Seperti diketahui bahwa
polimorfisme dalam genom berfungsi sebagai dasar bagi penggunaan teknik DNA
rekombinan dalam diagnostik penyakit. Polimorfisme adalah variasi dalam urutan
DNA. Dalam genom manusia terdapat jutaan polimorfisme yang berlainan. Yang
pertama kali diidentifikasi adalah mutasi titik, substitusi (penggantian) satu basa
oleh basa lain. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa delesi (penghilangan)
dan insersi (penyisipan) juga bertanggung jawab atas variasi dalam urutan
DNA.

f. Teknologi Kloning
Kloning merupakan suatu teknik untuk menghasilkan banyak salinan dari
satu gen tunggal, kromosom, atau keseluruhan individu. Klon (clone) berasal dari
kata Yunani yang berarti ranting. Jaringan-jaringan non reproduktif digunakan
untuk pengklonan keseluruhan individu. Secara alami, seringkali proses kloning
terjadi. Misalnya pada tanaman kentang yang mampu berkembang biak secara
vegetatif yaitu mampu menghasilkan tanaman baru dari tuber (umbi). Dalam hal
ini, kentang bisa dikatakan mengalami proses kloning.
Kloning juga terjadi karena pengaruh atau campur tangan manusia. Kultur
jaringan atau mikropropagasi merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman
dengan menempatkan sejumlah kecil sel yang berasal dari tanaman induk yang
kemudian ditumbuhkan dalam medium kaya nutrien yang mengandung hormon
pertumbuhan.
Kloning individu pada hewan dapat terjadi melalui campur tangan
manusia di laboratorium. Contoh yang paling terkenal adalah domba Dolly yang
lahir di Inggris pada tahun 1996 melalui teknik transfer sel. Adapun proses
kloning domba Dolly adalah sebagai berikut:
1. Sebuah sel telur yang berasal dari ovarium domba betina dewasa dipindahkan
dan nukleusnya diambil.
2. Dengan menggunakan teknik micro-surgical, sel telur yang tidak mengandung
nukleus difusikan dengan DNA yang berasal dari sel tubuh seekor domba donor.
3. Sebelum pembelahan sel mengarah ke tahap spesialisasi, embrio ditanamkan ke
rahim domba betina lain. Hasilnya adalah "Dolly”, yang secara genetik identik
dengan domba donor.
Tahapan proses kloning DNA adalah melakukan isolasi DNA plasmid dan
DNA target. Kemudian dengan menggunakan enzim restriksi untuk memotong
DNA sehingga diperoleh fragmen DNA target. Selanjutnya DNA target disisipkan
pada plasmid dan ditransformasikan ke dalam sel inang. Hasilnya akan diperoleh
bakteri yang mengandung DNA rekombinan dan ada pula bakteri yang tidak
mengalami proses transformasi. Untuk membedakannya, digunakan medium
selektif yang mengandung antibiotik. Bakteri yang mengandung DNA
rekombinan mengandung gen yang resisten terhadap antibiotik sehingga akan
tetap hidup dalam medium selektif. Kemudian bakteri rekombinan diperbanyak
dengan cara kloning sehingga diperoleh klon-klon dalam jumlah yang besar
yang bisa digunakan dalam berbagai bidang seperti untuk menemukan gen yang
resisten hama, gen yang bisa membuat bakteri membersihkan toksik, gen
untuk menghasilkan hormon, dan lain-lain.
Mengetahui, Malang, 26 Oktober 2019
Kepala SMPN 7 Malang Guru IPA

Riatiningsih, S.Pd, M.M Ariska Meilia, S.Pd.


NIP. 19650209 198803 2 009 NIP. 19820506 200604 2 035
LAMPIRAN
1. Instrumen Penilaian Sikap
2. Instrumen Penilaian Pengetahuan
3. Instrumen Penilaian Keterampilan
4. LKPD 1
5. LKPD 2
6. LKPD 3
1. Instrumen Penilaian Sikap

Jurnal Perkembangan Sikap


Nama Sekolah : SMP Negeri 7 Malang
Kelas/Semester : ……../…….
Tahun Pelajaran : ……………
Materi : ……………

Nama
Keteran
No Waktu Peserta Catatan Perilaku Butir Sikap
gan
didik

2. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Soal Tes Tulis (Pilihan Ganda)
1. Mangga manis berbuah besar memiliki genotype MMBb, gamet untuk
genotip tersebut adalah….
a. MB
b. Mb
c. MB, Mb
d. MB, Mb, mB, bb
2. Persilangan dua individu yang bersifat intermediet antara warna merah dan
putih akan menghasilkan F2 dengan warna ....
a. merah, merah muda, dan putih
b. merah muda dan merah
c. merah muda dan putih
d. merah dan putih
3. Tumbuhan kacang ercis berbunga merah (MM) disilangkan dengan kacang
ercis berbunga putih (mm). Keturunan  pertamanya menghasilkan ercis
dengan genotipe....
a. MM
b. Mm
c. mm
d. MP
4. Persilangan antara mangga berbuah besar manis (BBMM) dengan mangga
berbuah kecil masam (bbmm) akan menghasilkan F1 dengan genotipe ....
a. BBmm
b. BbMm
c. BbMM
d. bbMM
5. Pada kelinci, bulu hitam (H) dominan terhadap bulu putih (h). Bulu kasar
(R) dominan terhadap bulu halus (r). Seekor kelinci bulu hitam kasar
dikawinkan dengan kelinci bulu putih halus. Semua keturunan pertamanya
(F1) berbulu hitam kasar. Jika keturunan pertama dikawinkan sesamanya
perbandingan fenotif kelinci bulu hitam kasar : hitam halus : putih kasar :
putih halus yang dihasilkan pada F2 ialah.…
a. 9 : 3 : 3 :1
b. 12 : 3 : 1
c. 9 : 6 : 1
d. 15 : 1
6. Sifat keriting ditentukan oleh gen K dan bersifat dominan terhadap rambut
lurus yang ditentukan oleh gen k. Persentase munculnya individu keriting
bila terjadi perkawinan  antara Kk × kk adalah ....
a. 25%
b. 75%
c. 50%
d. 100%
7. Tiga jenis kelainan pada manusia yang bisa diturunkan dari generasi
sebelumnya adalah ....
a. buta warna, anemia, dan leukemia
b. kencing manis, polio, dan epilepsi
c. buta warna, epilepsi, dan polio
d. kencing manis, buta warna, dan hemofili
8. Apabila kita mengadakan perkawinan silang maka keturunannya
mempunyai sifat tertentu. Bila pada keturunannya hanya satu sifat yang
tampak, maka sifat yang tampak ini disebut ....
a. intermediet
b. dominan
c. resesif
d. Genotype
9. Penyakit keturunan pada manusia yang terpaut dengan kromosom seks
contohnya ....
a. albino
b. buta warna
c. brakhidaktili
d. diabetes mellitus
10. Jika seorang wanita bergolongan darah A menikah dengan laki-laki
bergolongan darah AB, maka jenis golongan darah yang tidak mungkin
dijumpai pada anaknya adalah ....
a. A
b. B
c. AB
d. 0
11. Seorang wanita buta warna menikah dengan laki-laki normal,
kemungkinan anak laki-lakinya menderita buta warna adalah….
a. 25%
b. 50%
c. 75%
d. 100%
12. Perhatikan susunan kariotipe kromosom dibawah ini !

Gonosom pada gambar diatas ditunjukkan oleh nomor ….


a. 23
b. 1
c. 18
d. 22
13. Berikut ini terdapat beberapa macam genotipe:
1) AaBb
2) Aabb
3) CcDd
4) AaDD
5) CcDD
Genotipe yang heterozigot sempurna ditunjukkan oleh nomor …
a. 1 dan 3
b. 3 dan 4
c. 2 dan 3
d. 4 dan 5
14. Papan catur hasil persilangan dihibrid antar kacang kapri bulat kuning
(RrYy) adalah

Berdasarkan tabel tersebut, fenotipe yang bulat hijau adalah ....


a. 2, 5, dan 6
b. 4, 7, dan 10
c. 6, 8, dan 14
d. 5, 10, dan 12
15. Jeruk berbuah manis (MM) disilangkan dengan jeruk berbuah asam (mm).
F1 yang dihasilkan adalah jeruk berbuah manis (Mm). Jika sesama
F1disilangkan dihasilkan keturunan kedua (F2) Mm. Jika pada F2 diperoleh
240 keturunan, jumlah keturunan yang berbuah manis heterozigot adalah
…. 
A. 60 
B. 120 
C. 90 
D. 240 
16. Kerbau berbulu hitam (BB) halus (SS) disilangkan dengan kerbau berbulu
putih (bb) kasar (ss) menghasilkan F1 semuanya berbulu hitam halus. Jika
sesama F1 disilangkan maka kerbau berbulu putih halus heterozigot pada
diagram ditunjukkan oleh nomor ....
A. 1 dan 16 
B. 12 dan 15 
C. 4, 7, 10, dan 13 
D. 1, 6, 11, dan 16 
17. Pada persilangan dihibrida, jeruk warna kuning dan rasanya manis,
disilangkan dengan jeruk warna hijau rasanya pahit, menghasilkan F1 jeruk
hijau rasanya manis (HhMm). Jika F1 disilangkan sesamanya maka akan
memiliki sel gamet ….
A. Hm, Hm, hM, hM 
B. HM, Hm, hM, hm 
C. HH, MM, hh, mm 
D. HM, HM, hm, hm 
18. Dari persilangan bergenotip BBCC x bbcc diperoleh F1 BbCc. Jika F1
disilangkan sesamanya, maka kemungkinan keturunan yang bergenotip
BBCc memiliki perbandingan …. 
A. 1 : 16 
B. 2 : 16 
C. 3 : 16 
D. 4 : 16 
19. Dari hasil perkawinan dari kedua orang tua yang normal, dihasilkan 2 anak
perempuan normal, 1 anak laki-laki normal, dan 1 anak laki-laki buta warna.
Dapat dipastikan genotipe parentalnya adalah …. 
A. Ibu heterozigot 
B. Ibu homozigot resesif 
C. Ayah homozigot resesif 
D. Ayah heterozigot 
20. Perhatikan diagram persilangan dibawah ini:
P: MM x mm
F1: Mm ; Mm
F2: Dari diagram persilangan di atas, jika M = merah dan m = putih, dan M
dominan terhadap m, perbandingan fenotipe pada F2 adalah ....
A. 1 merah : 2 merah muda : 1 putih
B. 3 merah : 1 putih
C. 1 merah : 2 putih : 1 merah muda
D. 1 merah : 3 putih
Kunci jawaban dan Peskoran

No Kunci Skor No Kunci Skor


1 C 1 11 D 1
2 A 1 12 A 1
3 B 1 13 A 1
4 B 1 14 B 1
5 A 1 15 B 1
6 C 1 16 C 1
7 D 1 17 B 1
8 B 1 18 B 1
9 B 1 19 A 1
10 D 1 20 B 1

Nilai = Jumlah skor x 5


3. Instrumen Penilaian Keterampilan
1. Observasi keterampilan presentasi
No Indikator Rubrik Skor
1 Sistematika 1. mengucapkan salam Memenuhi 3 aspek = 3
presentasi pembuka
2. menyampaikan inti Memenuhi 2 aspek = 2
presentasi
3. mengucapkan salam penutup Memenuhi 1 aspek = 1
2. Presentasi 1. Suara keras Memenuhi 6 aspek = 6
2. Artikulasi jelas Memenuhi 5 aspek = 5
3. Intonansi tepat Memenuhi 4 aspek = 4
4. Bicara lancar Memenuhi 3 aspek = 3
5. Bahasa Indonesia baik dan Memenuhi 2 aspek = 2
benar
6. Menguasai materi (tidak Memenuhi 1 aspek = 1
membaca teks)

Jumlah skor
Nilai = x 100
Jumlah skor maksimal( 9)

2. Penilaian produk
No Indikator Rubrik Skor
1 Menggunakan 1. Internet Menggunakan 3 sumber
berbagai =3
sumber 2. Buku referensi Menggunakan 2 sumber
=2
3. Wawancara Menggunakan 1 sumber
=1
2 Konten sajian 1. Menjelaskan 5 atau lebih Memenuhi rubrik 1 = 3
data cara pemenuhan pangan yang
efektif
2. Menjelaskan 3-4 cara Memenuhi rubrik 2 = 2
pemenuhan pangan yang
efektif
3. Menjelaskan 1-2 cara Memenuhi rubrik 3 = 1
pemenuhan pangan yang
efektif
3 Tampilan 1. Runtut Memenuhi 3 aspek = 3
sajian 2. Dapat terbaca dengan jelas Memenuhi 2 aspek = 2
3. Indah dan menarik Memenuhi 1 aspek = 1

Jumlah skor
Nilai = x 100
Jumlah skor maksimal( 9)
4. LKPD 1

KELOMPOK : ...........................
ANGGOTA : 1. .................................................................
2. .................................................................
3. .................................................................
4. .................................................................

A. Rumusan Masalah
Sifat sifat fisik apakah yang dapat diturunkan orangtua ke anaknya?
B. Tujuan
.............................................................................................................................
...........
C. Alat dan Bahan
1. Lembar observasi
2. Alat tulis
D. Langkah-langkah
1. Duduklah berpasangan dengan seorang temanmu.
2. Secara bergiliran amati ciri-ciri fisik temanmu pada aspek warna kulit,
lesung pipit, lidah, ibu jari, tinggi badan, dan golongan darah.
3. Catat hasil pengamatanmu di lembar observasi yang disediakan
E. Hasil Pengamatan
Lembar Observasi Sifat Fisik teman
F. Bahan Diskusi
Berdasarkan hasil pengamatanmu, jawablah beberapa pertanyaan di bawah
ini:
1. Dari 7 ciri fisik yang diamati oleh temanmu, apakah ada yang baru
kamu ketahui dari kegiatan ini?
...................................................................................................................
Dari 7 ciri fisik yang diamati, ada berapa yang memiliki kesamaan
dengan ciri orang tuamu?
...................................................................................................................
G. Kesimpulan
Sifat-sifat fisik yang dapat diturunkan orangtua ke anaknya adalah
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
5. LKPD 2

KELOMPOK : ...........................
ANGGOTA : 1. .................................................................
2. .................................................................
3. .................................................................
4. .................................................................

A. Rumusan Masalah
Bagaimanakah perbandingan genotip dan fenotip F2 pada persilangan 2
individu dengan 1 sifat beda?
B. Tujuan
.............................................................................................................................
C. Alat dan Bahan
Alat tulis
Kertas plano
D. Langkah-langkah
1. Kerjakanlah persilangan yang terdapat di LKPD ini di kertas plano
2. Jawablah dengan benar pertanyaan yang disediakan.

E. Soal Persilangan
Dilakukan persilangan antara bunga Mirabilis jalapa merah dengan Mirabilis
jalapa putih.
P1 : Merah (MM) >< putih (mm)
Tuliskanlah langkah-langkah persilangan sampai dihasilkan F2.
1. Tentukan rasio genotip yang terbentuk pada F2.
2. Tentukan rasio fenotip yang terbentuk pada F2.
F. Bahan Diskusi
1. Apakah yang kamu ketahui sebenarnya dari MM/Mm/mm ?
2. Apakah perbedaan antara MM dengan M (atau Mm dengan M/m) ?
3. Jelaskan arti dari P1, P2, F1, dan F2!
4. Jelaskanlah perbedaan fenotip dan genotip menggunakan kalimatmu
sendiri.
5. Mengapa dalam pewarisan sifat perlu diketahui sifat dominan dan resesif?

G. Kesimpulan
Perbandingan genotip F2 pada persilangan 2 individu dengan 1 sifat beda
adalah .................................................................................................................
............
Perbandingan fenotip F2 pada persilangan 2 individu dengan 1 sifat beda
adalah .................................................................................................................
............
6. LKPD 3

KELOMPOK : ...........................
ANGGOTA : 1. .................................................................
2. .................................................................
3. .................................................................
4. .................................................................

A. Rumusan Masalah
Bagaimanakah perbandingan genotip dan fenotip F2 pada persilangan 2
individu dengan 2 sifat beda?
B. Tujuan
.............................................................................................................................
C. Alat dan Bahan
Alat tulis
Kertas plano
D. Langkah-langkah
1. Kerjakanlah persilangan yang terdapat di LKPD ini di kertas plano
2. Jawablah dengan benar pertanyaan yang disediakan.

E. Soal Persilangan
Dilakukan persilangan antara kelinci rambut hitam kasar dengan kelinci
rambut putih halus. Rambut hitam dominan terhadap rambut putih, rambut
kasar dominan terhadap rambut halus.
P1 : HHRR >< hhrr

Tuliskanlah langkah-langkah persilangan sampai dihasilkan F2.


1. Tentukan rasio genotip yang terbentuk pada F2.
2. Tentukan rasio fenotip yang terbentuk pada F2.
F. Kesimpulan
Perbandingan genotip F2 pada persilangan 2 individu dengan 2 sifat beda
adalah .................................................................................................................
............
Perbandingan fenotip F2 pada persilangan 2 individu dengan 2 sifat beda
adalah .................................................................................................................
............
LAMPIRAN 2. FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN

Aspek Praktek
Deskripsi Dokumentasi
Pembelajaran

1. Absen
Kegiatan
peserta
Pendahuluan
didik

2. Mengingat
kan
peserta
didik
untuk
menjaga
kebersihan

3. Apersepsi
materi
sebelumny
a
4. Motivasi
siswa
tentang
pewarisan
sifat

Kegiatan Inti

1. Mengamat
1 Proses
i/observasi
Saintifik
(5M)
2. Mengkom
unikasikan
(presentasi
)

2 Aktivitas
Pembelajaran
HOTS

Guru
a Transfer
memberikan
. Knowled penjelasan
ge
Peserta didik
b Critical
berdiskusi
. Thinking,
menemukan
Creativity
jawaban

Peserta didik
c Problem
bekerja sama
. Solving
mengerjakan
LKPD

Mencari
3 Kecakapan
jawaban dari
Abad 21
berbagai
(PPK,
literatur
Literasi,
(internet,
buku siswa,
buku bacaan,
koran).
Menyebutkan
4 Dimensi
macam-
Pengetahuan
macam sifat
yang
diturunkan
(pada saat
presentasi)

LKPD
5 Pelaksanaan
Penilaian
Penilaian
sikap
Penilaian
praktek

Menyimpulka
Kegiatan
n bersama
Penutup
peserta didik
kegiatan hari
ini

Anda mungkin juga menyukai