Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN BEST PRACTICE

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN


TAHUN 2019 / 2020

NAMA PESERTA : FENI IRMAWATI TURANGAN, S.Pd


NUPTK : 6543768669130072
SEKOLAH /TEMPAT TUGAS : SMP NEGERI 11 JAYAPURA
KABUPATEN/KOTA : KOTA JAYAPURA
PROVINSI : PAPUA
MENTOR PEMBEKALAN : Muh. Tahir, S.Pd

JAYAPURA
TAHUN 2019
DAFTAR ISI

JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

BIODATA PENULIS

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


B. Jenis kegiatan
C. Manfaat kegiatan

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan sasaran


B. Bahan/materi kegiatan
C. Metode/ cara melaksanakan kegiatan
D. Alat/instrumen
E. Waktu dan tempat kegiatan

BAB III HASIL KEGIATAN

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN
B. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan


2. Lampiran 2 : RPP
3. Lampiran 3 : Bahan Ajar
4. Lampiran 4 : Penilaian Sikap
5. Lampiran 5 : Penilaian Pengetahuan
6. Lampiran 6 : kisi-kisi penilaian praktek
7. Lampiran 7 : LKPD
8. Lampiran 8 : Lembar observasi proses pembelajaran
HALAMAN PENGESAHAN

Pengembangan dalam bentuk Best Practice berjudul “Implementasi Pembelajaran Relasi Dan
Fungsi melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Discovery Learning” di SMP Negeri 11
Jayapura Provinsi Papua.

Nama : Feni Irmawati Turangan, S.Pd

Asal Sekolah : SMP Negeri 11 Jayapura

Telah disetujui dan disahkan pada / oleh

Hari : Kamis

Tanggal : 28 November 2019

Kepala SMP Negeri 11 Jayapura

BEATRIKS SINON, S.Pd


NIP :197004181998022006
BIODATA PENULIS

1 Nama Feni irmawati Turangan, S.Pd


2 NIP
3 NUPTK 6543768669130072
4 Jabatan Guru SMP Negeri 11 Jayapura
5 Pangkat / Gol.Ruang
6 Tempat / Tanggal Lahir Manokwari 11 Februari 1990
7 Jenis Kelamin Perempuan
8 Agama Kristen Protestan
9 Pendidikan Terakhir S-1
10 Unit Kerja SMP Negeri 11 Jayapura
11 Alamat Gg. Deho 2 no 38 Perumnas 3 Waena

Jayapura , 28 November 2019

Penulis
Feni Irmawati Turangan, S.Pd
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karuniaNya
sehingga
penulis dapat menyelesaikan 28 November 2019

Dalam penyusunan Best Practice penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak.Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat.

1. Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura


2. Kepala Sekolah SMP Negeri 11 Jayapura yang telah memberi izin untuk mengikuti
kegiatan PKP dan juga memberi kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk
menulis pengalaman terbaik dalam bentuk best practice selama kegiatan berlangsung
disekolah
3. Guru inti dan pengawas yang telah memberikan ilmu pengetahuannya selama kegiatan
PKP
4. Semua rekan guru di SMP Negeri 11 Jayapura yang telah memberi bantuan selama
proses penulisan sampai dengan terwujud dalam bentuk Best Practice ini.
5. Anggota keluarga tercinta yang selalu memberi dukungan doa dan memberikan kekuatan
dalam setiap langkah.
6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan berupa apapun dalam menyelesaikan best practice ini.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.

Jayapura, 28 November 2019

Penulis

Feni Irmawati Turangan, S.Pd


BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi


Pembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan. Program ini
dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan pada pembelajaran
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skitls
(HOTS). Keterampilan berfikir Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu
pendidikan, maka pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau
dikenal dengan istilah zonasi.
Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) TK, kelompok kerja guru
(KKG) SD dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP yang selama ini dilakukan
melalui Gugus atau Rayon dalam zonasinya, dapat terintegrasi melalui zonasi pengembangan
dan pemberdayaan guru. Zonasi memperhatikan keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan
di lingkungan terdekat, seperti status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai
rata-rata UN/USBN sekolah, atau pertimbangan mutu lainnya.
Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah Model Discovery Learning. Model pembelajaran
Penyingkapan penemuan (Discovery Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan
melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery
terjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan
beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran,
prediksi, penentuan dan inferensi. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery
itu sendiri adalah themental process of assimilating concepts and principles in the mind (Fiobert
B. Sund dalam Malik, 2001:219). Setelah melaksanakan pembelajaran matematika dengan
Model Discovery Learning, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar peserta didik
meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika Model
Discovery/Inquiry Learning ini diterapkan pada kelas VIIIA yang lain ternyata proses dan hasil
belajar peserta didik sama baiknya. Oleh karena itu penulis melaporkan perbaikan pembelajaran
tersebut sebagai kegiatan best practice berjudul “Implementasi pembelajaran Relasi dan Fungsi
melalui pendekatan saintfik dengan model pembelajaran Discovery Learning pada peserta didik
kelas VIIIA SMP Negeri 11 Jayapura tahun pelajaran 2019 / 2020”.

B. JENIS KEGIATAN
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan. Program ini
dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan pada pembelajaran
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills
(HOTS). Keterampilan berfikir tingkat tinggi adalah proses berfikir kompleks dalam
menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis dan
membangun hubungan dengan melibatkan aktifitas mental yang paling dasar yang sebaiknya
dimiliki oleh seorang guru professional.
Unit Pembelajaran yang sudah tersusun diharapkan dapat meningkatkan
pembelajaran.Unit Pembelajaran yang dikembangkan dikhususkan untuk Pendidikan Dasar yang
dalam hal ini akan melibatkan KKG SD dan MGMP SMP. Kami ucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh tim penyusun yang berasal dari PPPPTK,
LPMP, maupun Perguruan Tinggi dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi
positif dalam mewujudkan penyelesaian Unit Pembelajaran ini

C. MANFAAT KEGIATAN

Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka


pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan
istilah zonasi. Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) TK, kelompok kerja
guru (KKG) SD dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP yang selama ini dilakukan
melalui Gugus atau Rayon dalam zonasinya, dapat terintegrasi melalui zonasi pengembangan
dan pemberdayaan guru. Zonasi memperhatikan keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan
di lingkungan terdekat seperti status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru,capaian nilai rata-
rata UN/USBN sekolah, atau pertimbangan mutu lainnya.
Semoga Unit Pembelajaran ini bisa menginspirasi guru untuk mengembangkan materi
dan melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi.
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

A. TUJUAN DAN SASARAN

TUJUAN
1. Untuk meningkatkan efisiensi. efektivitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka
pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal
dengan istilah zonasi.
2. Menginspirasi guru untuk mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran dengan
berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi

SASARAN
Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG)TK, kelompok kerja guru (KKG)
SD dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP yang selama ini dilakukan melalui
Gugus atau Rayon dalam zonasinya, Semoga Unit Pembelajaran ini bisa menginspirasi guru
untukmengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi pada
kemampuan berpikir tingkat tinggi.

B. BAHAN DAN MATERI


Bahan/ Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah materi Relasi dan Fungsi kelas VII
Matematika

Matematika
KD 3.3 Mendeskripsikan dan menyatakan relasi dan fungsi dengan menggunakan berbagai representasi
(kata-kata, tabel, grafik, diagram, dan persamaan)

KD 4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan relasi dan fungsi dengan menggunakan berbagai
representasi

C. METODE/CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Metode
1. Penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 2l di dalam
proses pembelajaran.
2. Karena K-13 mengamanatkan penerapan pendekatan saintifik (5M) yang meliputi
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/ mengasosiasikan, dan
mengomunikasikan. Lalu optimalisasi peran guru dalam melaksanakan pembelajaran
abad 21dan HOTS (Higher Order Thinking Skills).
3. Selanjutnya ada integrasi literasi dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam proses
belajar mengajar (PBM).Pembelajaran pun perlu dilaksanakan secara kontekstual dengan
menggunakan model, strategi,metode, dan teknik sesuai dengan karakteristik Kompetensi
Dasar {KD) agar tujuan pembelajaran tercapai.Pembelajaran abad 21 secara sederhana
diartikan sebagai pembelajaran yang memberikan kecakapan abad 21- kepada peserta
didik, yaitu 4C yang meliputi: (1) Communication (2) Collaboration,(3) Critical Thinking
and problem solving, dan {4} Creative and lnnovative. Berdasarkan Taksonomi Bloom
yang telah direvisi oleh Krathwoll dan Anderson, kemampuan yang perlu dicapai siswa
bukanhanya LOTS (Lower Order Thinking Skills) yaitu C1 (mengetahui) dan C-2
(memahami), MOTS (MiddleOrder Thinking Skills) yaitu C3 {mengaplikasikan) dan C-4
{mengalisis), tetapi juga harus ada peningkatan sampai HOTS (Higher Order Thinking
Skills), yaitu C-5 (mengevaluasi), dan C-5(mengkreasi).Penerapan pendekatan saintifik,
pembelajaran abad 21 (4C), HOTS, dan integrasi literasidan PPK dalam pembelajaran
bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka menjawab tantangan, baik
tantangan internal dalam rangka mencapai 8 (delapan) SNP dan tantangan eksternal,yaitu
globalisasi.
4. Melalui berbagai pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek) K-13 yang telah dilakukan
selama ini diharapkan mampu mengubah paradigma guru, juga meningkatkan kompetensi
guru dalampembelajaran, Pendekatan saintifik, pembelajaran abad 21 (4C), HOTS,
integrasi literasi dan PPK, dan pembelajaran kontekstual sebenarnya bukan hal yang baru
bagi guru. Secara sadar ataupun tidak sebenarnya sudah hal tersebut dilakukan, hanya
dalam K-13 lebih ditegaskan lagi untuk dilaksanakan pada PBM, dan hasilnya dilakukan
melalui penilaian otentik yang mampu mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik.

D. Alat/lnstrumen
Model-model pembelajaran yang sudah banyak dikenal oleh guru, guru pun diharapkan
untuk menggunakan atau mengembangkan mode-model pembelajaran yang lebih variatif agar
pembelajaran lebih,menyenangkan dan menantang. Pembelajaran yang HOTS ditindaklanjuti
dengan penilaian HOTS. Soal-soal yangdiberikan harus mengukur ketercapaian peserta didik
pada ranah C-4, C-5, dan C-6, disesuaikan dengan KKO yang telah ditetapkan pada RPP.
Instmmen test yang digunakan bisa dalam bentuk soal Pilihan Ganda (PG) atau uraian. Soal
PG dan uraian yang berorientasi pada HOTS tentunya bukan sekedar menanyakan
"apa?","siapa?", "kapan?" dan "dimana?", tetapi menanyakan "mengapa?" dan "bagaimana?".
Berdasarkan kepada hal tersebut, maka guru harus banyak membiasakan soal-soal HOTS
kepada peserta didik, agar peserta didik terbiasa mengasah nalar, meningkatkan kemampuan
berpikir kritis, analitis, dan solutif.
Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah (a) Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD), (b). PPT materi Relasi dan Fungsi serta buku guru dan buku siswa
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen untuk
mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil
belajar siswa dengan menggunakan penilaian PG dan uraian .
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Waktu kegiatan
Best practice ini dilaksanakan pada tanggal 26 oktober sampai 28 November tahun 2019
bertempat di SMP Negeri 11 Jayapura
BAB III HASIL KEGIATAN

Diimplementasikannya kurikulum 2013 (K-13) membawa konsekuensi guru yang harus


semakin berkualitas dalam melaksanaan kegiatan pembelajaran. Karena K-13 mengamanatkan
penerapan pendekatan saintifik (5M) yang meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, menalar/mengasosiasikan, dan mengomunikasikan. Lalu optimalisasi guru dalam
melaksanakan pembelajaran abad 21 dan HOTS (Higher Order Thinking Skills).
Selanjutnya ada integrasi literasi danPenguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam proses
belajar mengajar (PBM). Pembelajaran pun perlu dilaksanakan secara kontekstual dengan
menggunakan model, strategi, metode, dan teknik sesuai dengan karakteristik Kompetensi Dasar
(KD) agar tujuan pembelajaran tercapai.
Pembelajaran abad 21secara sederhana diartikan sebagai pembelajaran yang memberikan
kecakapan abad 2l kepada peserta didik, yaitu 4C yang meliputi: (l) Communication (2)
Collaboration, (3) Critical Thinking and problem solving,dan (4) Creative and Innovative.
Berdasarkan Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Krathwoll dan Anderson, kemampuan
yang perlu dicapai peerta didik bukan hanya LOTS (Lower Order Thinking Skills) yaitu C1
(mengetahui) dan C-2 (memahami), MOTS (Middle Order Thinking Skills) yaitu C3
(mengaplikasikan) dan C-4 (mengalisis), tetapi juga harus ada peningkatan sampai HOTS
(Higher OrderThinking Skills), yaitu C-5 (mengevaluasi), dan C-6 (mengkreasi).
Penerapan pendekatan saintifik, pembelajaran abad,2l (4C), HOTS, dan integrasi literasi
dan PPK dalam pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka
menjawab tantangan, baik tantangan internal dalam rangka mencapai 8 (delapan) SNP dan
tantangan eksternal, yaitu globalisasi.
Melalui berbagai pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek) K-l3 yang telah dilakukan
selama ini diharapkan mampu mengubah paradigma guru, juga meningkatkan kompetensi guru
dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik, pembelajaran abad 2l (4C), HOTS, integrasi literasi
dan PPK, dan pembelajaran kontekstual sebenarnya bukan hal yang baru bagi guru. Secara sadar
ataupun tidak sebenarnya sudah hal tersebut dilakukan, hanya dalam K-13 lebih ditegaskan lagi
untuk dilaksanakan pada PBM, dan hasilnya dilakukan melalui penilaian otentik yang mampu
mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik.
Masalah yang dihadapi terutama adalah belum terbiasanya peserta didik belajar dengan
model discovery learning. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu
mengguakan metode ceramah, peserta didikpun merasa lebih percaya diri menghadapr ulangan
(penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah. Agar peserta didik yakin bahwa
pembelajaran terpadu dengan Discovery Learnng.dapat membuat mereka lebih meguasai materi
pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat
belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills
HOTS).
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.


1. Pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran Discovery learning layak
dijadikan praktik baik pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan
pemecahan masalah dan peserta didik dan aktif dalam pembelajaran..
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis
dancermat, pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran Discovery learning
yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK,
literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery
learning, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru
serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi
pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi
dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar,
tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar degan cara ini akan membantu
siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan
pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana
dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan
praktik ini akan menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Guru dan Buku Siswa ’Matematika’, Cetakan Ke-3, Kementerian ---Pendidikan dan Kebudayaan,
2016
Buku yang Relevan
Lampiran 1 Foto-foto kegiatan
IN 1

ON 2

ON 3
Lampiran 2. RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 11 KOTA JAYAPURA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Materi Pokok : Relasi dan Fungsi
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi waktu : 2 X 40 menit (1× Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin,santun,percaya diri,peduli,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa
ingin tahunya tentangilmu pengetahuan,teknologi,seni,budayadengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4 Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secarakreatif,
produktif,kritis,mandiri,kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret
dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Kompetensi Pengetahuan 3.3.2. menyimpulkan pengertian fungsi
Mendeskripsikan dan
menyatakan relasi dan
fungsi dengan
menggunakan berbagai
representasi (kata-kata,
tabel, grafik, diagram, dan
persamaan)
4.3 Kompetensi Keterampilan 4.3.1 menyelesaikan masalah yang berkaitan
Menyelesaikan masalah dengan pengertian fungsi.
yang berkaitan dengan
relasi dan fungsi dengan
menggunakan berbagai
representasi
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi, menggali informasi melalui model pembelajaran discovery learning peserta
didik dapat menyimpulkan pengertian fungsi serta menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan fungsi dengan mengedepankan perilaku jujur, santun, disiplin, rasa ingin tahu,
bertanggung-jawab, responsif dan proaktif selama proses pembelajaran.

D. Materi Pembelajaran
Pengertian Fungsi

E. Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran : Pendekatan Saintifik ( Scientific )
Model pembelajaran : Penemuan (Discovery learning)
Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab dan pemberian tugas

F. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
1. Alat dan bahan : Papan tulis, spidol, laptop, dan in-focus
2. Media : Tayangan slide power point, dan LKPD
3. Sumber belajar :

a. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia (edisi revisi 2017). Buku
Matematika Siswa SMP/MTs kelas VII hal 117 − 121. Jakarta Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaaan Indonesia.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke - 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan - Menumbuhkan perilaku santun dan religius peserta 10 menit
didik melalui pembiasaan memulai pembelajaran
dengan salam dan berdoa (Religius)
- Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
pembiasaan perilaku disiplin (Absen)
- Melakukan apersepsi tentang relasi dan fungsi
- Menyampaikan informasi tentang kompetensi,
ruang lingkup materi tentang relasi dan fungsi.
- Menyampaikan tujuan yaitu menganalisis relasi dan
fungsi serta menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan relasi dan fungsi
- Menyampaikan manfaat mempelajari materi relasi
dan fungsi adalah kalian dapat menyajikan sebuah
fungsi dalam bentuk diagram panah,pasangan
berurut,tabel/grafik serta dapat membedakan relasi
dan fungsi.
- Menyampaikan langkah pembelajaran yang akan
dilakukan adalah diskusi kelompok dan presentasi.
- Guru menginformasikan penilaian yang akan
dilakukan selama pembelajaran adalah penilaian
sikap disiplin dan tanggung jawab dan kuis di akhir
kegiatan
Inti Fase I Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) 30 menit
- Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok,
dan duduk di kelompoknya masing-masing.
Guru memfasilitasi peserta didik mengamati salah satu
masalah kontekstual yang disajikan guru untuk
menumbuhkan rasa ingin tahu, seperti contoh berikut:

Fase II Problem statement (identifikasi masalah)


- Secara proaktif, peserta didik mengidentifikasi
masalah. Rumusan masalah yang diharapkan adalah:
1. Bagaimana cara membedakan domain,kodomain
dan range pada fungsi yang disajikan ?
2. Dapat menyimpulkan anggota range pada fungsi
yang disajikan
- Peserta didik diminta memikirkan strategi untuk
menyelesaikan masalah dalam menyajikan sebuah
fungsi dalam bentuk diagram panah,pasangan
berurut dan tabel/grafik.
- Peserta didik diminta memberikan respon dengan
cara mengemukakan ide-idesecara lisan/tulisan dan
disampaikan kepada peserta didik lainnya

Fase III Data collection (pengumpulan data)


- Melalui LKPD, peserta didik secara berkelompok
dipandu untuk memformulasikan relasi dan fungsi
agar lebih mudah dalam menemukan menentukan
domain, kodomain dan range.
- Peserta didik dapat berdiskusi dengan teman
sebangku/kelompoknya menggali informasi dari
berbagai literatur sesuai dengan seluruh
permasalahan yang sedang dikaji dalam LKPD.

Fase IV Dataprocessing (pengolahan data)


- Peserta didik mendiskusikan tentang cara mengolah
data yang disajikan di dalam LKPD, menyusun
langkah-langkah penyelesaian dan menuangkannya
pada lembar jawaban dalam LKPD secara
bertanggung jawab.
- Peserta didik memecahkan masalah kontekstual lain
tentang penyajian relasi dan fungsi serta
menyimpulkan range pada soal yg tersedia dalam
LKS hal 4 untuk memperdalam pemahaman terkait
materi yang sedang dibahas.

Fase V Verification (pembuktian)


- Peserta didik melakukan verifikasi dan
mengevaluasi penyelesaian masalah dengan
menggunakan berbagai ide di dalam kelompoknya.
Setiap peserta diminta aktif
memberikan/menuangkan ide-idenya.
- Peserta didik membandingka hasil diskusi dengan
literatur yang relevan tentang materi relasi fungsi
yang sudah diterangkan guru.
- Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya berdasarkan LK tentang cara
menyajikan fungsi dalam diagram panah,pasangan
berurut,serta tabel/grafik.Kelompok lain diminta
aktif menanggapinya.

Fase VI Generalization (menarik kesimpulan)


- Dengan bimbingan guru, peserta didik membuat
kesimpulan berkaitan dengan materi barisan
aritmetika melalui diskusi kelas dan mencatatnya
dalam LKPD/buku catatan
Penutup - Peserta didik mengumpulkan seluruh pekerjaannya 5 menit
untuk dilakukan penilaian terhadap proses dan hasil
yang telah dicapai peserta didik sebagai
pembiasaaan perilaku bertanggung jawab
- Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap
pembelajaran materi Relasi dan fungsi dan
mengemukakan tindak lanjut yang akan dilakukan
untuk lebih memahami materi yang dipelajari, yaitu
mencoba menyelesaikan kasus-kasus lain secara
berkelompok..
- Memberikan tugas untuk memperdalam pemahaman
relasi dan fungsi
- Memberikan informasi materi selanjutnya adalah
menentukan nilai fungsi
- Sebelum mengakhiri pembelajaran menyanyikan
lagu nasional.
- Mengakhiri pembelajaran dengan salam sebagai
pembiasaan perilaku santun dan religius (doa
penutup)
H. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik dan Bentuk Penilaian
No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
1 Sikap Observasi Lembar Pengamatan
2 Pengetahuan  Penugasan  LKPD (terlampir)
 Tes tertulis  Uraian (terlampir)
3 Keterampilan  Tes tertulis  Uraian (terlampir)

b. Remedial
Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta
< 20% 20% - 50% > 50%
IPK Penilaian
Tugas Tugas Pembelajara
Individu Kelompok n Ulang
3.3.2. menyimpulkan Tugas Tugas Menjelaskan soal-soal
pengertian fungsi membaca membaca kembali setara
materi materi materi dengan
ulangan
Menentukan Tugas Tugas harian
domain,kodomain serta range membaca membaca utama
pada fungsi yang disajikan materi materi
Menentukan jenis fungsi Tugas Tugas
membaca membaca
materi materi
Menyajikan sebuah fungsi Tugas Tugas latihan
dalam diagram mencari soal secara
panah,pasangan berurut,serta contoh kelompok
tabel/grafik penyelesaian
Mengkaitkan antara konsep Tugas Tugas latihan
relasi dan fungsi dengan mencari soal secara
konsep lain dalam masalah contoh kelompok
matematika penyelesaian

c. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaranpengayaan sebagai berikut:
Nilai Peserta Didik (x) Kegiatan Pembelajaran Keterangan
NKB ≤ N ≤ NMakx Diberikan materi masih dalam cakupan NKB = Nilai
KD dengan pendalaman sebagai Ketuntasan Belajar
pengetahuan tambahan NMaks = Nilai
N= NMaks Diberikan materi melebihi cakupan KD maksimal ideal
dengan pendalaman sebagai pengetahuan N = Nilai yang
tambahan. dicapai peserta
didik

Lampiran 3. Materi Ajar

Relasi dan fungsi

Relasi dapat diartikan sebagai hubungan. Hubungan yang dimaksud di sini adalah hubungan
antara daerah asal (domain) dan daerah kawan (kodomain). Kedua jenis daerah akan dijelaskan kemudian.
Sedangkan fungsi adalah relasi yang memasangkan setiap anggota himpunan daerah asal tepat satu ke
himpunan daerah kawannya. Perbedaan antara relasi dan fungsi terletak pada cara memasangkan anggota
himpunan ke daerah asalnya. Pada relasi, tidak ada aturan khusus untuk memasangkan setiap anggota
himpunan daerah asal ke daerah kawan. Aturan hanya terikat atas pernyataan relasi tersebut. Setiap
anggota himpunan daerah asal boleh mempunyai pasangan lebih dari satu atau boleh juga tidak memiliki
pasangan. Sedangkan pada fungsi, setiap anggota himpunan daerah asal dipasangkan dengan aturan
khusus. Aturan tersebut mengharuskan setiap anggota himpunan daerah asal mempunyai pasangan dan
hanya tepat satu dipasangkan dengan daerah kawannya.

Kesimpulannya, setiap relasi belum tentu fungsi, namun setiap fungsi pasti merupakan relasi. Penjelasan
mengenai relasi dan fungsi dapat dilihat pada gambar di bawah.

Daerah Asal, Kawan, dan Hasil

Dalam pembahasan relasi dan fungsi, himpunan yang terlibat digolongkan ke dalam tiga jenis daerah.
Ketiga daerah tersebut adalah daerah asal (domain), daerah kawan (kodomain), dan daerah hasil (range).
Secara umum, himpunan ketiga daerah tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah.
Sifat-sifat Fungsi

Fungsi dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu fungsi Injektif, Surjektif, dan Bijektif. Pengelompokkan
tersebut didasarkan pada sifatnya. Perbedaan ketiga jenis tersebut dapat disimak pada penjelasan di bawah.

1. Fungsi Injektif/Fungsi Into (Fungsi Satu-satu)

Fungsi pertama yang akan dibahas adalah fungsi injektif atau sering disebut dengan fungsi into atau
fungsi satu-satu. Fungsi  dikatakan fungsi injektif jika dan hanya jika anggota kodomain hanya
dipasangkan satu kali dengan anggota domain.
Pada fungsi injektif, anggota himpunan daerah kodomain boleh tidak memiliki pasangan, namun semua
anggota kodomain yang terpasangkan hanya ada satu, tidak boleh ada yang lebih dari satu. Perhatikan
gambar di bawah untuk melihat lebih detail mengenai perbedaannya.

2. Fungsi Surjektif (Fungsi Onto)

Fungsi Surjektif atau onto memiliki ciri yaitu anggota kodomainnya boleh memiliki pasangan
lebih dari satu, namun tidak boleh ada anggota kodomain yang tidak dipasangkan. Fungsi surjektif
biasanya dipenuhi apabila jumlah anggota kodomain sama atau lebih banyak dari anggota domain.
Perhatikan gambar di bawah untuk menambah pemahan sobat idschool tentang sifat fungsi surjektif.
3. Fungsi Bijektif (Korespondensi Satu-satu)

Fungsi Bijektif merupakan gabungan dari fungsi injektif dan surjektif. Pada fungsi bijektif,
semua anggota domain dan kodomain terpasangkan tepat satu. Kebalikan fungsi dari fungsi
injektif dan surjektif belum pasti fungsi/pemetaan, namun kebalikan fungsi dari fungsi bijektif
juga merupakan fungsi/pemetaan. Perhatikan gambar di bawah.

Mengetahui Jayapura, 28 November 2019


Kepala SMP NEGERI 11 Guru Mata Pelajaran

Beatriks Sinon,S.Pd Feni Ir. Turangan,S.Pd


NIP :197004181998022006
Lampiran 4
JURNAL PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMP Negeri 11 Jayapura


Tahun pelajaran : 2019 – 2020
Kelas/Semester : VIIIA/ Ganjil
Mata Pelajaran : Matematika

HARI/ KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK


NO NAMA
TANGGAL PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1
2
3
4
5

Lampiran 5
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

1. KISI-KISI SOAL
Level For/S
Kompetensi Bentuk No
No IPK Materi Indikator Soal Kogni um
Dasar Soal Soal
tif
1 3.3 3.3.2. Relasi Menyimpulkan L3 Pilihan 1 Sumat
mendeskripsik menyimpu Dan pengertian ganda if
an dan lkan Fungsi fungsi dengan
menyatakan pengertian diagram yang di
relasi dan fungsi sajikan dalam
fungsi dengan soal
menggunakan
berbagai
representasi
(kata-kata,
tabel, grafik,
diagram, dan
persamaan)
3.3.9. Relasi Menganalisis L3 Uraian 2 Sumat
menentuk dan suatu fungsi if
an jenis fungsi dengan
fungsi himpunan
Level For/S
Kompetensi Bentuk No
No IPK Materi Indikator Soal Kogni um
Dasar Soal Soal
tif
pasangan
berurutan,diagra
m panah,dan
diagram
kartesius.

2. BUTIR SOAL, KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN


N Butir Soal Kunci Jawaban Pedoman
o Penskoran
1. Anggota himpunan daerah kawan
Diagram panah berikut menunjukkan (kodomain) yang memiliki
fungsi dari himpunan A ke himpunan B. pasangan pada daerah asal
(domain) adalah 2,4, dan 6. Jadi
daerah hasil dari relasi pada soal 1
yang diberikan adalah {2, 4, 6}.

Jawaban : A

Daerah hasil dari fungsi tersebut adalah


….
A.{2,4,6}
B.{2,6,7,8}
C.{–0,1,2,3}
d. {0, 1, 2, 3, }
2. ada 4 orang anak Eko, Rina, Tono, dan 1.Diagram Panah 5
Dika. Mereka diminta untuk menyebutkan
warna favorit mereka. Hasilnya adalah
sebagai berikut:
Eko menyukai warna merah
Rina menyukai warna hitam
Tono menyukai warna merah
Dika menyukai warna biru
Buatlah relasi dari soal diatas dan 2.Pasangan berurut
disajikan menggunakan diagram panah,
RANGE = (eko,  merah), (rina,
diagram cartesius, dan himpunan
hitam),(tono, merah),(dika,
pasangan berurutan. biru).

3. Diagram Cartesius

Jumlah Skor
Pedoman penilaian = 100
Skor Maks

Lampiran 6
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

1. KISI-KISI SOAL
IPK Materi Indikator Teknik
Kompetensi Dasar
Pokok Keterampilan Penilaian
3.3 mendeskripsikan Menyimpulka Relasi dan Peserta didik Observasi
dan menyatakan relasi n pengertian fungsi menyelesaikan
dan fungsi dengan fungsi dengan masalah yang
menggunakan diagram yang berkaitan dengan
berbagai representasi di sajikan relasi dan fungsi
(kata-kata, tabel, dalam soal dengan
grafik, diagram, dan menggunakan
persamaan) berbagai
representasi
Relasi dan Peserta didik Observasi
3.3.9. fungsi menyelesaikan
menentukan masalah yang
jenis fungsi berkaitan dengan
relasi dan fungsi
dengan
menggunakan
berbagai
representasi

2. Instrumen
No Butir Soal Kunci Jawaban Pedoman
Penskoran
1. Anggota himpunan daerah kawan
Diagram panah berikut (kodomain) yang memiliki 1
menunjukkan fungsi dari pasangan pada daerah asal
himpunan A ke himpunan B. (domain) adalah 0, 1, 4, dan 9. Jadi
daerah hasil dari relasi pada soal
yang diberikan adalah {0, 1, 4, 9}.

Jawaban : A

Daerah hasil dari fungsi tersebut


adalah ….
A.{0,1,4,9}
B.{2,3,5,6,7,8}
C.{–2,–1,0,1,2,3}
D. {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
2. Dikelas 8 SMP belajar Untuk mempermudah menjawab
matematika terdapat 4 orang persoalan diatas KITA
siswa yang lebih menyukai MENGGUNAKAN PEMISALAN 5
pelajaran tertentu. berikut ke-4 Himpunan A = {Buyung, Doni,
anak tersebut : Vita, Putri}, Himpunan B = {IPS,
•    Buyung menyukai pelajaran kesenian, keterampilan, olahraga,
IPS dan Kesenian matematika, IPA, bahasa Inggris},
•    Doni menyukai pelajaran dan “pelajaran yang disukai” adalah
ketrampilan dan olah raga relasi yang menghubungkan
•    Vita menyukai pelajaran himpunan A ke B.
IPA, dan Diagram panah
•    Putri lebih menyukai
pelajaran matematika dan
bahasa ingris

 Buatlah relasi dari soal diatas


dan disajikan menggunakan
diagram panah, diagram
cartesius, dan himpunan Diagram Cartesius
pasangan berurutan.
Himpunan pasangan berurutan
Himpunan pasangan berurutan dari
soal diatas adalah {(Buyung, IPS),
(Buyung, kesenian), (Doni,
keterampilan), (Doni, olahraga),
(Vita, IPA), (Putri, matematika),
(Putri, bahasa Inggris)}
Jumlah Skor
Pedoman penilaian = 100
Skor Maks
BERITA ACARA PELAKSANAAN PRESENTASI LAPORAN BEST PRACTICE
PROGRAM PKP BERBASIS ZONASI

Pada hari ini : Sabtu


Tanggal : 30 November 2019
Pukul : 08.00 WIT sampai dengan 17.00 WIT
Bertempat di ruang : Kelas Matematika SMP Al Ihsan Kotaraja Jayapura
Pada Sekolah : SMP Al Ihsan Kotaraja Jayapura
Dengan Alamat : Jalan Perkutut No. ... Kotaraja Dalam
Nomor telephon :
Email :

Telah diselenggarakan acara Presentasi Laporan Best Practice untuk Peserta (Guru Sasaran) Program
PKB melalui PKP Berbasis Zonasi :
Dengan Judul : LAPORAN BEST PRACTICE PROGRAM PKP
KELAS 910014.7320.43180.A
MATA PELAJARAN MATEMATIKA TAHUN 2019

Hasil Karya : Feni Irmawati Turangan


NIP :-
Pangkat/Golongan :-
Jabatan : Peserta (Guru Sasaran)
Tempat Tugas : SMP Negeri 11 Jayapura

Pada Acara ini bertindak :


Sebagai Penyaji : Feni Ir. Turangan
Sebagai Moderator : Vera Ina
Sebagai Notula : Ria Mandasari
Sebagai Penanggung Jawab Berkas ADM: Agustina

Jayapura, 30 November 2019


Mengetahui:
Kepala Sekolah Peserta.
Beatriks Sinon, S.Pd Feni Ir. Turangan, S.Pd
NIP :197004181998022006

BAHAN TAYANG PAPARAN PENYAJI PADA ACARA


PRESENTASI LAPORAN BEST PRACTICE

Dengan judul : LAPORAN BEST PRACTICE PROGRAM PKP


KELAS 910014.7320.43180.A
MATA PELAJARAN MATEMATIKA TAHUN 2019
Hasil karya : Feni Irmawati Turangan, S.Pd
NIP :-
Pangkat/Golongan :-
Jabatan : Peserta (Guru Sasaran)
Tempat Tugas : SMP Negeri 11 Jayapura
Hari, tanggal : Sabtu, 30 November 2019
Pukul : 07.30 WIT sampai 16.45 WIT
Bertempat di ruang : Kelas Matematika SMP Al Ihsan Kotaraja Jayapura
Pada Sekolah : SMP Al Ihsan Kotaraja Jayapura
Alamat Sekolah : Jalan Perkutut No...

JUDUL LAPORAN DAN IDENTITAS PENYAJI


Implementasi Pembelajaran Relasi Dan Fungsi melalui Pendekatan Saintifik dengan
Model Discovery Learning

BAB I PENDAHULUAN
Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan
dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah Model Discovery Learning. Model
pembelajaran
Penyingkapan penemuan (Discovery Learning) adalah memahami konsep, arti, dan
hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
Discovery
terjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk
menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi,
klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferensi. Proses tersebut disebut
cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah themental process of
assimilating concepts and principles in the mind (Fiobert
B. Sund dalam Malik, 2001:219). Setelah melaksanakan pembelajaran matematika
dengan Model Discovery Learning, penulis menemukan bahwa proses dan hasil
belajar peserta didik meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran
sebelumnya. Ketika Model Discovery/Inquiry Learning ini diterapkan pada kelas
VIIIA yang lain ternyata proses dan hasil belajar peserta didik sama baiknya. Oleh
karena itu penulis melaporkan perbaikan pembelajaran tersebut sebagai kegiatan best
practice berjudul “Implementasi pembelajaran Relasi dan Fungsi melalui pendekatan
saintfik dengan model pembelajaran Discovery Learning pada peserta didik kelas
VIIIA SMP Negeri 11 Jayapura tahun pelajaran 2019 / 2020”.

BAB II PELAKSANAAN
TUJUAN
3. Untuk meningkatkan efisiensi. efektivitas, serta pemerataan mutu pendidikan,
maka pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan,
atau dikenal dengan istilah zonasi.
4. Menginspirasi guru untuk mengembangkan materi dan melaksanakan
pembelajaran dengan berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi

Bahan/ Materi Kegiatan


Matematika
KD Mendeskripsikan dan menyatakan relasi dan fungsi dengan menggunakan
3.3 berbagai representasi (kata-kata, tabel, grafik, diagram, dan persamaan)

KD Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan relasi dan fungsi dengan


4.3 menggunakan berbagai representasi

Alat/lnstrumen
Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah (a) Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD), (b). PPT materi Relasi dan Fungsi serta buku guru dan
buku siswa
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen
untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen
untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan penilaian PG dan uraian .

Waktu kegiatan
Best practice ini dilaksanakan pada tanggal 26 oktober sampai 28 November tahun
2019 bertempat di SMP Negeri 11 Jayapura
BAB III KESIMPULAN

3. Pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran Discovery learning


layak dijadikan praktik baik pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer
pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah dan peserta didik dan
aktif dalam pembelajaran..
4. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dancermat, pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran
Discovery learning yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi
juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

Demikianlah jadwal dan susunan kegiatan Presentasi Laporan Best Practice ini disusun, dan dapat
dipergunakan seperlunya.

Jayapura, 30 November 2019

Kepala SMP Negeri 11 Jayapura Penulis

BEATRIKS SINON, S.Pd Feni Ir. Turangan, S.Pd


NIP :197004181998022006
NOTULEN PRESENTASI LAPORAN BEST PRACTICE
KELAS 910014.7320.43180.A
MATA PELAJARAN MATEMATIKA TAHUN 2019

Topik/Bahasan : Presentasi Laporan Best Practice


Presenter (Penyaji) : FENNY TURANGAN, S.Pd
Petugas:
No.
N Urut
Nama Petugas Tugas Asal Sekolah Paraf
o Daftar
Hadir
1. VERA INA S. RAMONO, S.Pd Moderator SMPN 1 JAYAPURA 12
2. AGUSTINA D. PANGLOLI, ST Notula SMPN 9 JAYAPURA 11
RIA MANDASARI, S.Pd Pnanggungjw SMP NURUL HUDA 9
3.
b berkas YAPIS JAYAPURA

Tanggapan/Pertanyaan :
Nama
Pertanyaan/Tanggapan Uraian Jawaban
No Penanya/Pemberi
Komentar Penyaji/Kelompok
Komentar
1. RAHMAD F., S.Pd  Melihat bahwa susunan  Bahwa memang menurut
Best Practice ini, memuat pemahaman penulis tentang
seluruh kegiatan yang Best Practice adalah
termuat di dalam program demikian.
PKP ( IN maupun ON )

2. SOFYAN L., S.Pd  Mengapa Penulis memilih  Menurut penulis, metode


metode pembelajaran tersebut dapat
Discovery Learning? meningkatkan kreativitas
siswa

 Agar memperhatikan  Terima kasih atas informasi


penulisan (dalam dan masukan yang diberikan
pengetikan)
Demikianlah notulen kegiatan Presentasi Laporan Best Practice ini disusun, dan dapat dipergunakan
seperlunya.

Jayapura, 30 November 2019


Mengetahui:
Kepala Sekolah Penyaji,

Beatriks Sinon, S.Pd Feni Irmawati Turangan


NIP :197004181998022006

Anda mungkin juga menyukai