Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN BEST PRACTICE

PENERAPAN METODE
GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA)
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
MATERI NORMA YANG BERLAKU DI MASYARAKAT KELAS VII
SMPN 31 BENGKULU TENGAH
TAHUN 2018 / 2019

NAMA PESERTA : SEPRAM HIJRIN, S.Pd

NUPTK : 4246764665120003
NAMA SEKOLAH : SMPN 31 BENGKULU TENGAH
KABUPATEN/KOTA : BENGKULU TENGAH
PROVINSI : BENGKULU
MENTOR PEMBEKALAN : YUNINGSIH , S.Pd,Ek

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN


BENGKULU TENGAH
SMPN 31 BENGKULU TENGAH
2018

1
DAFTAR ISI

JUDUL 1

DAFTAR ISI 2

HALAMAN PENGESAHAN 3

BIODATA PENULIS 4

KATA PENGANTAR 5

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah 6


B. Jenis kegiatan 7
C. Manfaat kegiatan 7

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan sasaran 9


B. Bahan/materi kegiatan 9
C. Metode/ cara melaksanakan kegiatan 10
D. Alat/instrument 10
E. Waktu dan tempat kegiatan 11

BAB III HASIL KEGIATAN 12

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan 13
B. Rekomendasi 13

DAFTAR PUSTAKA 14

LAMPIRAN 15

2
HALAMAN PENGESAHAN

Pengembangan dalam bentuk Best Practice berjudul Penerapan Metode Pembelajar Aktif Giving
Question and Getting Answer dalam pembelajaran PPKn pada siswa kelas VII SMPN 31
BENGKULU TENGAH. Bengkulu Tengah, provinsi Bengkulu.
Nama : Sepram Hijrin, S.Pd
Nip : 198609142015031001
NUPTK : 4246764665120003
Jabatan : Guru Mata Pelajaran PPKn
Asal Sekolah : SMPN 31 Bengkulu Tengah

telah disetujui dan disahkan pada / oleh :


Nama : Hendri Firzon,S.Pd
Nip : 197210051998011001
Jabatan : Kepala Sekolah SMPN 31 Bengkulu Tengah
Hari seminar : Senen
Tanggal : 21 Januari 2019

Mengetahui,
Kepala Sekolah

HENDRI FIRZON, S.Pd


Nip. 197210051998011001

3
BIODATA PENULIS

1 Nama SEPRAM HIJRIN, S.Pd


2 NIP 198609142015031001
3 NUPTK
4 Jabatan Guru SMPN 31 Bengkulu Tengah
5 Pangkat / Gol.Ruang Penata Muda Tingkat 1, III.B
6 Tempat / Tanggal Lahir Argamakmur, 14 September 1986
7 Jenis Kelamin Laki-laki
8 Agama Islam
9 Pendidikan Terakhir S-1
10 Unit Kerja SMPN 31 Bengkulu Tengah
11 Alamat Perum Asri, Blok IV, No. 28, Blok IV. Rt.25/01
Betungan, Kec. Selebar Kota Bengkulu

Pagar Jati , 13 September 2018


Penulis

Sepram Hijrin, S.Pd


Nip. 198609142015031001

4
KATA PENGANTAR

Assalammualaiku m. Wr.Wb

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan 14 September 2018.

Dalam penyusunan laporan Best Practice, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat.

1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Tengah.


2. Kepala SMP Negeri 31 Bengkulu Tengah yang telah memberi izin, kesempatan dan
kepercayaan kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini seluas – luasnya.
3. Semua rekan guru di SMPN 31 Bengkulu Tengah yang telah memberi bantuan
selama proses penelitian sampai dengan terwujud dalam bentuk laporan Best Practice
ini.
4. Rekas-rekan guru yang selalu memberi dukungan doa dan memberikan bantuan dalam
setiap langkah.
5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan berupa apapun dalam menyelesaikan laporan best practice ini.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.

Waalaikumsalam Wr.Wb

Tambun Selatan, 14 September

2018 Penulis

Sepram Hijrin, S.Pd


Nip. 198609142015031001

5
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam
mengembangkan dirinya sehingga mampu untuk menghadapi segala perubahan dan
permasalahan hidupnya. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat
hidup dan berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia
menurut konsep pandangan hidup mereka (Ihsan, 1995:1). Untuk itu berbagai usaha telah
dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan seperti halnya pengkajian
ulang terhadap kurikulum, sehingga terjadi penyempurnaan kurikulum dari waktu ke waktu.
Salah satunya dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang tujuan
pembelajarannya untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut (Muslich,
2007:29).
Dengan diberlakukannya KTSP di sekolah menuntut siswa maupun guru untuk
bersikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam kegiatan proses belajar mengajar. Tetapi pada
kenyataannya proses pembelajaran yang terjadi siswa diposisikan hanya sebagai pendengar
ceramah guru, akibatnya proses belajar mengajar cenderung membosankan dan menjadikan
siswa malas belajar. Sikap anak didik yang pasif tersebut ternyata tidak hanya terjadi pada mata
pelajaran tertentu saja tetapi hampir pada semua mata pelajaran termasuk Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PPKn).
PPKn merupakan salah satu mata pelajaran yang diterapkan diberbagai tingkat
pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA bahkan sampai perguruan tinggi. Dimana pelajaran
PPKn sebagai salah satu wahana untuk mengembangkan kemampuan, watak dan karakter
warganegara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan yang kita kenal sekarang telah mengalami perjalanan panjang dan melalui
kajian kritis sejak tahun 1960-an yang dikenal dengan mata pelajaran Civic di SMP dan
merupakan embrio dari Civic Education sebagai the body of knowledge. Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan sebagai instrument pengetahuan diarahkan untuk membangun
masyarakat demokrasi yang beradab. Secara normatif, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan memperoleh dasar hukum yang diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20
Tahun 2003 dalam Syahrial Syarbini, dkk. (2006:3) tentang sistem pendidikan nasional yang
berbunyi: ”pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tetapi pada kenyataannya hasil belajar siswa dalam pembelajaran PPKn tidak seperti yang
diharapkan oleh guru karena siswa disini kurang aktif dalam proses pembelajaran di sekolah.
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar adalah aktivitas
siswa. Dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk aktif melalui aktivitas-aktivitas yang
membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka berfikir tentang materi
pelajaran terutama PPKn. Ketika belajar secara pasif, siswa mengalami proses tanpa rasa ingin
tahu, tanpa pertanyaan, dan tanpa daya tarik terhadap hasil. Ketika belajar secara aktif, siswa
mencari sesuatu, ingin menjawab pertanyaan, memerlukan informasi untuk menyelesaikan
6
masalah, atau menyelidiki cara untuk melakukan pekerjaan. Keterlibatan siswa secara aktif
dalam pembelajaran PPKn sangat diperlukan, sehingga apa yang dipelajari akan lebih tertanam
dalam pikiran siswa.
Dalam pelaksanaan pembelajaran PPKn di lapangan, masih ada sebagian guru PPKn
yang mengalami hambatan dan kesulitan dalam menerapkan kondisi yang dapat merangsang
serta mengarahkan proses belajar peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, sikap,
keterampilan yang mengakibatkan perubahan perilaku maupun pertumbuhan pribadi peserta
didik. Menurut tuntunan nilai moral pancasila pembelajaran PPKn tidak bisa dipelajari hanya
dengan membaca teks atau mendengarkan ceramah saja tetapi harus dikembangkan atau
ditemukan melalui suatu kerja ilmiah, serta proses pengajarannya harus mampu membina
pembentukan kepribadian anak secara utuh, yaitu yang mencakup pembinaan pengembangan
potensi kognitif, afektif, dan psikomotor anak didik. Selain itu, juga diperoleh permasalahan
bahwa pembelajaran PPKn masih bersifat konv ensional yaitu dimana hampir seluruh kegiatan
pembelajaran dikendalikan oleh guru, selain itu metode pembelajaran yang dipakai tidak
beragam bentuknya.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru kelas atau guru
pamong menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas VII SMPN 31 Bengkulu Tengah masih
rendah. Hal ini terlihat dari permasalahan sebagai berikut : (1) nilai rata-rata hasil belajar siswa
pada akhir pembelajaran hanya mencapai 5,0; (2) masih kurangnya aktivitas yang ditunjukkan
siswa dalam pembelajaran PPKN baik dalam bertanya, mengemukakan pendapat, menjawab
pertanyaan dan membahas soal-soal yang diberikan guru; (3) Kondisi pembelajaran di kelas
kurang kondusif, karena siswa lebih senang menggobrol atau berbicara pada teman
sebangkunya daripada memperhatikan guru di depan. Sesuai dengan kenyataan tersebut, dapat
dikatakan bahwa penguasaan siswa belum tercapai dengan baik. Menurut Depdiknas (2006)
pembelajaran tuntas secara individual apabila siswa mendapatkan nilai 7,0 ke atas dan
pembelajaran secara klasikal proses belajar mengajar dikatakan tuntas apabila siswa di kelas
memperoleh nilai 7,0 ke atas sebanyak 85%.
Dalam hal ini, peneliti mencoba suatu metode yang dapat digunakan sebagai alternatif
yang nantinya diharapkan bisa meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajarnya.Metode
adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif (Zaini dkk.
2008:14). Metode terdiri atas beberapa tipe, diantaranya tipe Giving Question and Getting
Answer.
Giving Question and Getting Answer merupakan salah satu metode yang digunakan
untuk melibatkan peserta didik dalam mengulang materi pelajaran yang telah disampaikan,
yang secara bahasa berarti memberi pertanyaan dan menerima jawaban (Zaini dkk, 2008:69).
Suprijono (2009:107) mengemukakan bahwa metode Giving Question and Getting Answer
dikembangkan untuk melatih siswa memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya maupun
menjawab pertanyaan. Dengan metode ini akan terlihat siswa yang aktif dan pasif dalam
pembelajaran, dimana guru hanya sebagai fasilitator dan siswa lebih banyak melakukan
aktivitas.
Sehubungan dengan uraian di atas, maka peneliti tertarik memilih judul ”Penerapan
Metode Giving Question and Getting Answer (GQGA) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas VII SMPN 31 BENGKULU TENGAH ”.

7
8

B. JENIS KEGIATAN

Proses pembelajaran tersebut tentu saja berdampak pada tingkat keaktifan


dan hasil belajar siswa. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung siswa ter-
lihat kurang aktif bahkan cenderung pasif. Siswa hanya mendengarkan dan men-
catat materi yang diberikan guru. Mereka cenderung lebih suka bermain sendiri,
mengganggu teman, dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Kegiatan
bertanya dan menjawab pertanyaan juga terlihat kurang optimal sehingga siswa
cenderung kurang kritis dalam memahami masalah tentang globalisasi yang ada di
lingkungan sekitarnya. Hal semacam inilah yang menyebabkan rendahnya
antusias dan peran aktif siswa sehingga berdampak pada hasil belajar yang
diperolehnya.
Hal itu didukung data pencapaian hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
PKn. Dari hasil analisis tersebut maka perlu dilakukan upaya perbaikan dalam pe-
laksanaan pembelajaran PKn agar kualitas pembelajaran PKn di SMPN 31
Bengkulu Tengah dapat meningkat. Untuk memecahkan permasalahan tersebut
saya berinisiatif mengubah model pelajaran dengan menggunkanan model giving
question and getting answer dengan per- mainan kreatif.

C. MANFAAT KEGIATAN
Hasil kegiatan best practice yang dilaksanakan diharapkan dapat
memberikan manfaat kepada banyak pihak. Adapun manfaat yang ingin dicapai
yaitu dapat memberikan kon- tribusi bagi pengembangan model pembelajaran
yang dilaksanakan dalam dunia pendidikan di sekolah dasar khususnya pada mata
pelajaran PKn serta menjadi landasan dalam melaksanakan pembelajaran PKn
supaya kualitas pembelajaran dapat meningkat.
Semoga Unit Pembelajaran ini bisa menginspirasi guru untuk
mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi
pada kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Berikut beberapa manfaat metode ini bagi siswa, guru dan sekolah.

1) Bagi siswa
Dengan menggunakan model giving question and getting answer dengan
permainan kreatif, siswa dapat menerima pembelajaran yang lebih
bermakna (meaningful learning). Pembelajaran bermakna adalah suatu pem-
belajaran yang dapat mengaktifkan siswa sebagai subjek dalam pembe-
lajaran. Siswa diajak untuk terampil dalam bertanya maupun menjawab per-
tanyaan dari temannya. Hal ini tentu saja akan menambah tingkat keperca-
yaan diri siswa, memunculkan sikap berani, bertanggung jawab, dan saling
menghargai pendapat orang lain. Sifat yang seperti itulah yang akan men-
ciptakan karakter siswa yang baik sehingga tujuan pembelajaran akan terca-
pai dengan maksimal.

2) Bagi guru
Manfaat yang diperoleh guru dari penelitian ini yaitu meningkatkan kete-
rampilan guru melalui model giving question and getting answer dengan
9

permainan kreatif sehingga mampu menciptakan kegiatan belajar yang me-


narik dan menyenangkan, mengembangkan kemampuan guru dalam meran-
cang dan melakukan pembelajaran PKn yang inovatif, serta menambah
pengalaman guru untuk melaksanakan pembelajaran disekolah.
3) Bagi sekolah

Dapat menambah pengetahuan guru-guru SMPN 31 Bengkulu Tengah


tentang penerapan model pembelajaran giving question and getting answer
dengan permainan kreatif serta membantu sekolah dalam mengem- bangkan
kualitas pendidikan agar lebih baik sesuai dengan tuntutan per- kembangan
zaman dan masyarakat khususnya dalam pembelajaran PKn di SMP.
10

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. TUJUAN DAN SASARAN

TUJUAN
Berdasarkan manfaat kegiatan di atas maka tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran melalui Penerapan MetodeGiving
Question and Getting Answer dalam pembelajaran PPKn pada siswa kelas VII SMPN 31
BENGKULU TENGAH .
2. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui Penerapan Metode Pembelajar Aktif
Giving Question and Getting Answer dalam pembelajaran PPKn pada siswa kelas VII SMPN
31 BENGKULU TENGAH.

SASARAN
Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG)TK, kelompok kerja guru
(KKG) SD dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP yang selama ini dilakukan
melalui Gugus atau Rayon dalam zonasinya, Semoga Unit Pembelajaran ini bisa
menginspirasi guru u ntuk mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran dengan
berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi upaya yang kita lakukan.

B. BAHAN DAN MATERI


Bahan / Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas VII yaitu
NORMA-NORMA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

PPKN

3.2 3.2.1 Mendeskripsikan pengertian dan macam-macam norma.

3.2.2 Mendesripsikan macam-macam norma dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan


bernegara.
4.2. 4.2.1 Menyajikan hasil telaah pengertian dan macam-macam norma.

4.2.2 Menyajikan hasil telaah arti penting norma dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
11

C. METODE/CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Metode
1. Penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 2l di dalam
proses pembelajaran.
2. Karena K-13 mengamanatkan penerapan pendekatan saintifik (5M) yang meliputi
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/ mengasosiasikan, dan
mengomunikasikan. Lalu optimalisasi peran guru dalam melaksanakan pembelajaran abad
21dan HOTS (Higher Order Thinking Skills). Selanjutnya ada integrasi literasi dan
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam proses belajar mengajar (PBM). Pembelajaran
pun perlu dilaksanakan secara kontekstual dengan menggunakan model, strategi, metode,
dan teknik sesuai dengan karakteristik Kompetensi Dasar {KD) agar tujuan pembelajaran
tercapai.Pembelajaran abad 21 secara sederhana diartikan sebagai pembelajaran yang
memberikan kecakapan abad 21- kepada peserta didik, yaitu 4C yang meliputi: (1)
Communication, (2) Collaboration, (3) Critical Thinking and problem solving, dan (4)
Creative and lnnovative. Berdasarkan Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Krathwoll
dan Anderson, kemampuan yang perlu dicapai siswa bukan hanya LOTS (Lower Order
Thinking Skills) yaitu C1 (mengetahui) dan C-2 (memahami), MOTS (Middle Order
Thinking Skills) yaitu C3 {mengaplikasikan) dan C-4 {mengalisis), tetapi juga harus ada
peningkatan sampai HOTS (Higher Order Thinking Skills), yaitu C-5 (mengevaluasi), dan
C- 5 (mengkreasi). Penerapan pendekatan saintifik, pembelajaran abad 21 (4C), HOTS, dan
integrasi literasi dan PPK dalam pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan mutu
pendidikan dalam rangka menjawab tantangan, baik tantangan internal dalam rangka
mencapai 8 (delapan) SNP dan tantangan eksternal, yaitu globalisasi.Melalui berbagai
pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek) K-13 yang telah dilakukan selama ini diharapkan
mampu mengubah paradigma guru, juga meningkatkan kompetensi guru dalam
pembelajaran, Pendekatan saintifik, pembelajaran abad 21 {4C), HOTS, integrasi literasi
dan PPK, dan pembelajaran kontekstual sebenarnya bukan hal yang baru bagi guru. Secara
sadar ataupun tidak sebenarnya sudah hal tersebut dilakukan, hanya dalam K-13 lebih
ditegaskan lagi untuk dilaksanakan pada PBM, dan hasilnya dilakukan melalui penilaian
otentik yang mampu mengukur ketercapaian kompetensi siswa.

D. Alat/lnstrumen

Model-model pembelajaran yang sudah banyak dikenal oleh guru, guru pun diharapkan
untuk menggunakan atau mengembangkan mode-model pembelajaran yang lebih variatif
agar pembelajaran lebih, menyenangkan dan menantang.Pembelajaran yang HOTS
ditindaklanjuti dengan penilaian HOTS. Soal-soal yang diberikan harus mengukur
ketercapaian siswa pada ranah C-4, C-5, dan C-6, disesuaikan dengan KKO yang telah
ditetapkan pada RPP.
12
Instrumen tes yang digunakan bisa dalam bentuk soal Pilihan Ganda (PG) atau uraian.
Soal PG dan HOTS yang berorientasi pada HOTS tentunya bukan sekedar menanyakan
sekedar menanyakan "apa?", "siapa?", "kapan?" dan "dimana?", tetapi menanyakan
"mengapa?" dan "bagaimana?". Berdasarkan kepada hal tersebut, maka guru harus banyak
membiasakan soal-soal HOTS kepada siswa, agar siswa terbiasa mengasah nalar,
meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan solutif.
Media pembelajaran yang digunakan dalam laporan best practice ini adalah (a) Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) (b) Buku guru dan buku siswa karangan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia .. (2016). Pendidikan dan
Kewarganegaraan untuk SMP Kelas VII. Edisi Revisi 2016. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2
macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar kerja
peserta didik berbentuk pilihan ganda dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa
dengan menggunakan uraian.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Waktu kegiatan
Kegiatan Best practice ini dilaksanakan pada tanggal 7 sampai 14 September tahun 2018
bertempat di SMP Negeri 31 Bengkulu Tengah.
13
BAB III

HASIL KEGIATAN

Diimplementasikannya kurikulum 2013 (K-13) membawa konsekuensi guru yang


harus semakin berkualitas dalam melaksanaan kegiatan pembelajaran. Karena K-13
mengamanatkan penerapan pendekatan saintifik (5M) yang meliputi mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar/ mengasosiasikan, dan mengomunikasikan, serta
optimalisasi peran guru dalam melaksanakan pembelajaran abad 21 dan HOTS (Higher
Order Thinking Skills). Selanjutnya ada integrasi literasi dan Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) dalam proses belajar mengajar (PBM). Pembelajaran pun perlu dilaksanakan secara
kontekstual dengan menggunakan model, strategi, metode, dan teknik sesuai dengan
karakteristik Kompetensi Dasar (KD) agar tujuan pembelajaran tercapai.

Pembelajaran abad 21 secara sederhana diartikan sebagai pembelajaran yang


memberikan kecakapan abad 2l kepada peserta didik, yaiu 4C yang meliputi: (l)
Communication (2) Collaboration, (3) Critical Thinking and problem solving, dan (4)
Creative and Innovative. Berdasarkan Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Krathwoll
dan Anderson, kemampuan yang perlu dicapai siswa bukan hanya LOTS (Lower Order
Thinking Skills) yaitu C1 (mengetahui) dan C-2 (memahami), MOTS (Middle Order
Thinking Skills) yaitu C3 (mengaplikasikan) dan C-4 (mengalisis), tetapi juga harus ada
peningkatan sampai HOTS (Higher Order Thinking Skills), yaitu C-5 (mengevaluasi), dan C-
6 (mengkreasi).Penerapan pendekatan saintifik, pembelajaran abad 2l (4C), HOTS, dan
integrasi literasi dan PPK dalam pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan mutu
pendidikan dalam rangka menjawab tantangan, baik tantangan internal dalam rangka
mencapai 8 (delapan) SNP dan tantangan eksternal, yaitu globalisasi.

Melalui berbagai pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek) K-l3 yang telah dilakukan
selama ini diharapkan mampu mengubah paradigma guru, juga meningkatkan kompetensi
guru dalam pembelajaran. Pendekatan saintifrk, pembelajaran abad 2l (4C), HOTS, integrasi
literasi dan PPK, dan pembelajaran kontekstual sebenarnya bukan hal yang baru bagi guru.
Secara sadar ataupun tidak sebenarnya sudah hal tersebut dilakukan, hanya dalam K-13 lebih
ditegaskan lagi untuk dilaksanakan pada PBM, dan hasilnya dilakukan melalui penilaian
otentik yang mampu mengukur ketercapaian kompetensi siswa. Masalah yang dihadapi
terutama adalah belum terbiasanya siswa belajar degan model Giving Question and Getting
Answer. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu menggunakan
metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian)
setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah. Agar siswa yakin bahwa pembelajaran
tematik dengan Giving Question and Getting Answer dapat membuat mereka lebih
menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana,
mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher
14
order thinking skills) atau HOTS.
15
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.


1. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan model pembelajaran
Giving Question and Getting Answer layak dijadikan praktik baik pembelajaran
berorientasi HOTS karena dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan
transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan
cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Giving Question and Getting
Answer yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Giving
Question and Getting Answer, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru
serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi
pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi
dan kondisi sekolahnya.Halini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk merterapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar,
tidak terbatas pada hafalan teorj. Kemampuan belajar degan cara ini akan membantu
siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa)
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan
pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana
dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendukung pelaksanaan
best practice ini sehingga dapat menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran
HOTS.
16

DAFTAR PUSTAKA

Buku Pegangan Guru dan Siswa

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia .. (2016). Pendidikan dan


Kewarganegaraan untuk SMP Kelas VII. Edisi Revisi 2016. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
T.D. Haryo Tamtomo.2016.Mandiri mengasah kemampuan Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan SMP kelas VII. Jakarta: Penerbit Erlangga
17

LAMPIRAN
Lampiran 1 : Foto- foto
kegiatan

Kegiatan Pendahuluan
Telaah RPP

Kegiatan Penilaian
Kegiatan Inti

Kegiatan penutup Umpan balik dari Kepala Sekolah


18

Lampiran 2 : RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP – TOPIK II)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 31 Bengkulu Tengah


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas/ Semester : VII/1 (satu)
Topik : Norma dan Keadilan
Alokasi Waktu : 3 X 40 Menit ( 1 Pertemnuan )

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1 1.2 Menanggapi norma-norma 1.2.1 Bersyukur atas keberadaan norma
yang berlaku dalam dalam kehidupan bermasyarakat
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
dengan jujur sebagai 1.2.1 Menyadari pentingnya penegakan
anugerah Tuhan Yang Maha hukum untuk kehidupan
Esa. bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
2 2.2 Menghargai norma-norma 2.2.1 Mendukung proses penegakan
yang berlaku dalam hukum.
kehidupan bermasyarakat. 2.2.2 Terlibat aktif dalam menegakkan
tata tertib di sekolah.
3 3.2 Memahami norma-norma 3.2.1 Mendeskripsikan pengertian dan
yang berlaku dalam macam-macam norma.
kehidupan bermasyarakat 3.2.2 Mendesripsikan macam-macam
19
untuk mewujudkan keadilan. norma dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
4 4.2 Melaksanakan perilaku 4.4.1 Menyajikan hasil telaah pengertian
sesuai norma-norma yang dan macam-macam norma.
berlaku dalam kehidupan 4.4.2 Menyajikan hasil telaah arti
bermasyarakat untuk penting norma dalam kehidupan
mewujudkan keadilan. bermasyarakat dan bernegara.
4.4.3 Mempraktikkan perilaku menaati
norma dalam lingkungan sekolah.

C. Tujuan Pembelajaran :
Pada akhir proses pembelajaran, siswa diharapkan
mampu :
Sikap Spiritual :
1. Memiliki sikap bersyukur atas keberadaan norma dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
2. Menyadari pentingnya penegakan hukum untuk kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Sikap Sosial :
1. Memiliki perilaku mendukung proses penegakan hukum.
2. Memiliki perilaku terlibat aktif dalam penegakan tata tertib sekolah.
Pengetahuan :
1. Mendeskripsikan pengertian dan macam-macam norma
2. Mendesripsikan macam-macam norma dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
3. Menunjukkan perilaku sesuai norma
4. Menunjukkan macam-macam keadilan
5. Menganalisis pentingnya norma hukum dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Keterampilan :
1. Memiliki keterampilan untuk menyajikan hasil telaah pengertian dan macam-
macam norma
2. Memiliki keterampilan untuk menyajikan hasil telaah arti penting norma dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
3. Memiliki keterampilan untuk mempraktikkan perilaku menaati norma dalam
lingkungan sekolah

D. Materi Pembelajaran
1. Norma dalam kehidupan bermasyarakat
Norma pada hakekatnya merupakan kaedah hidup yang memengaruhi tingkah
laku manusia dalam hidup bermasyarakat. Juga dapat diartikan aturan atau
ketentuan yang mengatur kehidupan warga masyarakat, dipakai sebagai
panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku. Dalam kehidupan masyarakat
20
terdapat empat macam norma, yaitu norma kesopanan, norma kesusilaan, norma
agama, dan norma hukum.
2. Arti Penting Norma dalam Mewujudkan Keadilan
Fungsi norma dalam masyarakat antara lain sebagai berikut.
a. Pedoman dalam bertingkah laku. Norma memuat aturan tingkah laku masyarakat
dalam pergaulan sosial.
b. Menjaga kerukunan anggota masyarakat. Norma mengatur agar perbedaan
dalam masyarakat tidak menimbulkan kekacauan atau ketidaktertiban.
c. Sistem pengendalian sosial. Tingkah laku anggota masyarakat diawasi dan
dikendalikan oleh aturan yang berlaku.
3. Perilaku Sesuai Norma dalam Kehidupan Sehari-hari
Sikap patuh terhadap norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bukan lahir karena keadaan terpaksa,
takut dikenakan sanksi atau karena kehadiran aparat penegak hukum.
Kepatuhan harus muncul dari dorongan tanggung jawab sebagai warga negara
yang baik.
A. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Metode : Ceramah, Diskusi, Penugasan, Tanya Jawab
3. Model : Giving Question And Getting Answer Dengan
Permainan Kreatif
B. Media Pembelajaran
1. Media LCD projector,
2. Laptop,
3. Bahan Tayang
4. Kertas karton, gunting, dan lem

C. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Modul/bahan ajar,
4. Internet,
5. Sumber lain yang relevan

E. Proses Pembelajara
1. Pertemuan Kesatu
a. Materi dan Proses Pembelajaran
Materi pokok pertemuan pertama membahas pengertian norma, sumber-
sumber norma macam-macam norma, sanksi pelanggaran terhadap norma.
Materi pokok ini memiliki alokasi waktu120 menit atau satu kali pertemuan.
21
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah,
metode diskusi dengan model klarifikasi nilai. Kegiatan pembelajaran sesuai
pendekatan saintifik mulai dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan
mengasosiasi serta mengomunikasikan.
b. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dengan melakukan berdoa, menanyakan kehadiran siswa,
kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis, dan sumber belajar.
2) Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik untuk meneriakan
yel taat norma (Yel telah dipersiapkan sebelumnya oleh guru).
3) Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab dan problem solving mengenai
hakikat norma misalkan apa pengertian norma? Guru memberikan apresiasi
atas jawaban peserta didik.
4) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi
yang akan dicapai.
5) Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses
pembelajaran.
6) Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
peserta didik.

Kegiatan Inti
1) Guru membimbing peserta didik membentuk kelas menjadi beberapa
kelompok, dengan jumlah anggota empat sampai dengan lima peserta didik.
2) Guru meminta peserta didik mengamati gambar yang berkaitan dengan
norma.
3) Guru meminta peserta didik mencatat hal-hal yang penting dan yang tidak
diketahui dalam gambar tersebut.
4) Siswa menganalisis dan memberikan penjelasan pengaruh Pentingnya norma
norma dalam kehidupan sehari-hari. (elaborasi)
5) Siswa diberikan 2 kertas yang terdiri atas kertas 1 berupa kertas pertanyaan
dan kertas 2 berupa kertas jawaban. (elaborasi)
6) Siswa menuliskan satu pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang
telah dibahas dan yang mereka belum pahami. (elaborasi)
7) Guru menyebarkan pertanyaan kepada seluruh siswa secara acak. (elaborasi)
8) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok secara heterogen untuk mencari
informasi dan jawaban dari pertanyaan yang didapat. (elaborasi)
9) Siswa melakukan diskusi kelompok dan tukar pendapat. (elaborasi)
10) Guru membimbing siswa dalam melakukan diskusi. (elaborasi)

11) Siswa menempel pertanyaaan (kertas 1) dan jawaban (kertas 2) pada media
yang telah diberikan guru pada setiap kelompok. (elaborasi)
12) Guru membimbing setiap kelompok untuk menyajikan hasil telaah di kelas.
Kegiatan penyajian oleh kelompok dilakukan secara bergantian di depan kelas.
22
Atau melalui memajang hasil telaah (display) di dinding kelas dan kelompok
lain saling mengunjungi dan memberikan komentar atas hasil telaah kelompok
lain. Guru dapat juga melakukan bentuk penyajian sesuai kondisi sekolah.
13) Dalam permainan, jika siswa melakukan kesalahan akan diberi hukuman untuk
menjawab pertanyaan (pertanyaan yang dibaca sesuai dengan pertanyaan
yang telah diseleksi oleh kelompok). (elaborasi)
14) Kelompok lain saling memberi tanggapan terhadap hasil jawaban yang
diungkapkan. (elaborasi)
15) Memberikan umpan balik dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, atau
reward terhadap keberanian dan keberhasilan siswa. (konfirmasi)
16) Memberikan pemantapan penjelasan kepada siswa. (konfirmasi)

17) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang
belum dipahami. (konfirmasi)

Kegiatan Penutup
1) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui
tanya jawab secara klasikal.
2) Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses
pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan
dilakukan berkaitan dengan pengertian norma dan macam-macam norma
serta meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut.
a) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari pengertian norma dan macam-
macam norma bagi kalian?
b) Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan?
c) Apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan?
d) Apa rencana tindak lanjut akan kalian lakukan?
3) Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan
individu.
4) Guru melakukan tes tertulis dengan membuat soal sendiri sesuai indikator
pencapaian kompetensi.
5) Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya.
c. Penilaian
1) Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan observasi. Penilaian
dilakukan secara terus menerus selama proses pembelajaran. Format penilaian
sikap dapat menggunakan format penilaian sikap sebagai mana diuraikan di bagian
1.

Pedoman Pengamatan Sikap


Kelas : .......................................
Hari, Tanggal : .......................................
Pertemuan Ke- : .......................................
Materi Pokok : .......................................
23
Aspek Penilaian
Mematuhi Tidak Lapor
Nama Peserta Mematuhi Rajin
Tata Datang Ketika
No. Didik Aturan Beribada
Tertib Terlamba Meninggalk
Kelas h
Sekolah t an Kelas
1. 4 4 3 3 4
2.
dst

Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu sebagai bentuk.


Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai.
2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Teknik penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan pertama dengan
melaksanakan uji kompetensi mengenai macam-macam norma. Soal disiapkan oleh
Guru. Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100.
Adapun kriteria skor diantaranya adalah sebagai berikut.
Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.

Nilai = Skor Perolehan × 25

3) Penilaian Kompetensi Keterampilan


Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta
didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan
atau mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan
masukan/saran, serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah.
Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan
format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat
disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru.

Kemampuan
Memberi
Nama Kemampua Menjawab/
Masukan/ Mengapresiasi
No. Peserta n Bertanya Berargumentas
Saran
Didik i
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
24
dst
Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist
Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Nilai = Skor Perolehan × 50
2

Pedoman Penskoran (Rubrik)

No. Aspek Penskoran


1. Kemampua Skor 4 apabila selalu bertanya.
n Bertanya Skor 3 apabila sering bertanya.
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya.
2. Kemampua Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
n Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas.
Menjawab/ Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak
Argumenta Skor 1 jelas.
si apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan
tidak jelas.
3. Kemampua Skor 4 apabila selalu memberi masukan.
n Memberi Skor 3 apabila sering memberi masukan.
Masukan Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
4. Mengapresi Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.
-asi Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.
Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi
dan secara pribadi sudah mampu memahami norma dan keadilan. Bentuk pengayaan dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari
berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk
laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.
2. Peserta didik membantu peserta didiklain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor
sebaya.

Remedial
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum mampu
memahami perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara. Kegiatan remedial
dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas
di bawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75% maka
25
kegiatan remedial dapat dilakukan dengan :
1. Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas,
2. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas,
3. Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan. Perlu diperhatikan bahwa materi yang
diulang atau dites kembali adalah materi pokok atau keterampilan yang berdasarkan
analisis belum dikuasai oleh peserta didik. Kegiatan remedial bagi kompetensi sikap
dilakukan dalam bentuk pembinaan secara holistis, yang melibatkan guru bimbingan
konseling dan orang tua.

Interaksi Guru dan Orang Tua


Interakasi guru dengan orang tua dapat dilakukan melalui beberapa langkah sebagai
berikut.
1. Guru meminta kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi peserta didik
mempersiapkan sosiodrama.
2. Guru meminta peserta didik memperlihatkan hasil pekerjaan yang telah dinilai/
dikomentari guru kepada orang tuanya. Kemudian orang tua mengomentari hasil
pekerjaan siswa. Orang tua dapat menuliskan apresiasi kepada anak sebagai bukti
perhatian mereka agar anak senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Hasil penilaian yang telah diparaf guru dan orang tua kemudian disimpan dan
menjadi portofolio siswa.

Mengetahui
Pagar Jati, Juli 2018
Kepala SMP Negeri 31
Guru Mata Pelajaran
Bengkulu Tengah

Sepram Hijrin, S.Pd


Hendri Firzon, S.Pd
NIP. 198609142015031001
NIP. 197210051998011001
26

Lampiran 3 : Bahan ajar


27

Lampiran 4 : Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik


Menentukan Nilai Fungsi

Tujuan : menentukan nilai suatu fungsi


Identitas Mata Pelajaran : SMP Kelas VIII Semester 1
Petunjuk:
1. Dengan tetap berkelompok yang terdiri atas 4 - 5 anggota dan bacalah perintah-perintah yang terdapat
pada Lembar Kerja!
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan pada kotak yang telah disediakan!

Perhatikan permasalahan berikut!

Para Antropolog menggunakan panjang tulang tertentu dari kerangka manusia untuk mengestimasi
tinggi orang tersebut semasa hidupnya. Salah satu tulang tersebut yaitu tulang femur atau tulang paha
(dari pinggul ke lutut). Untuk mengestimasi tinggi seorang perempuan dengan femur yang panjangnya 𝑥,
fungsi h(𝑥) = 62 + 2𝑥 dapat digunakan. Berapakah tinggi (dalam cm) perempuan yang kerangka
femurnya 40cm?

1. Tulislah hal yang diketahui dan ditanyakan dari permasalahan di atas!

2. Fungsi h tersebut dapat ditulis h: 𝑥 → h(𝑥) = h(𝑥) = 62 + 2𝑥. Apa maksud dari penulisan fungsi h
tersebut? Apa domain dan kodomain dari permasalahan tersebut?

3. Bagaimana penyelesaian dari permasalahan tersebut?


28
Lampiran 5 : Kisi-kisi soal pilihan ganda dan uraian

KISI-KISI PENULISAN SOAL

Jenis sekolah : SMPN 1 Tambun Selatan


Jumlah soal 2
Mata pelajaran : Matematika
Bentuk soal/tes : Pilihan Ganda dan Uraian
Penyusun : Rizka Novianda, S.Pd
Alokasi waktu :15 menit

Kisi-Kisi Penulisan Soal

Materi Indikator Soal Nomor


Kompetensi
No. IPK Level Bentuk Soal
Dasar
Pokok Soal

1 Mendeskripsikan Mendeskripsika Definisi Diberikan Level Pilihan 1


dan manyatakan n dan dan banyak 3 Ganda
relasi dan fungsi menyatakan penyajia pemetaan dari
dengan relasi dengan n himpunan Q
menggunakan menggunakan pemetaan ke himpunan
berbagai berbagai P dan banyak
representasi (kata- representasi anggota salah
kata, tabel, grafik, (kata-kata, tabel, satu
diagram, dan grafik, diagram himpunan,
persamaan) panah) peserta didik
diminta untuk
menentukan
banyak
anggota
himpunan
lainnya

2 Menyelesaikan Menyelesaikan Nilai Diberikan Level Uraian 2


masalah yang permasalahan suatu sebuah 3
berkaitan dengan kontekstual fungsi masalah
relasi dan fungsi yang bertipe kontekstual
dengan menggunakan soal HOTS yang tentang
berbagairepresentasi berkaitan panjang tulang
dengan relasi manusia yang
dan fungsi diketahui
rumus
fungsinya,
peserta didik
diminta untuk
menentukan
nilai fungsinya
dengan
domain
tertentu
29
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penskoran

KARTU SOAL PILIHAN GANDA

KARTU SOAL NOMOR 1


(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : VIII/ 1

Mendeskripsikan dan manyatakan relasi dan fungsi dengan menggunakan


Kompetensi Dasar berbagai representasi (kata-kata, tabel, grafik, diagram, dan persamaan)
Definisi dan penyajian pemetaan
Materi

Diberikan banyak pemetaan dari himpunan Q ke himpunan P dan


Indikator Soal banyak anggota salah satu himpunan, peserta didik diminta untuk
menentukan banyak anggota himpunan lainnya

Level 3
Level Kognitif
SOAL:

Diketahui banyak pemetaan dari himpunan Q ke himpunan P adalah 25. Jika n(P)=5, maka n(Q)
adalah …

a. 2 b. 3

c. 4 d. 5

Kunci Pedoman Penskoran

NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
1 a. 2 2

KARTU SOAL URAIAN

KARTU SOAL NOMOR 2


(URAIAN)

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : VII/ 1

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan relasi dan fungsi dengan


Kompetensi Dasar menggunakanberbagai representasi
Nilai fungsi
Materi
30
Diberikan sebuah masalah kontekstual tentang panjang tulang manusia
Indikator Soal yang diketahui rumus fungsinya, peserta didik diminta untuk menentukan
nilai fungsinya dengan domain tertentu
Level 3
Level Kognitif
SOAL:
Para Antropolog menggunakan panjang tulang tertentu dari kerangka manusia untuk mengestimasi
tinggi orang tersebut semasa hidupnya. Salah satu tulang tersebut yaitu tulang femur atau tulang paha
(dari pinggul ke lutut). Untuk mengestimasi tinggi seorang perempuan dengan femur yang panjangnya
𝑥, fungsi h(𝑥) = 62 + 2𝑥 dapat digunakan. Berapakah tinggi (dalam cm) perempuan yang kerangka
femurnya 40cm?
Kunci Pedoman Penskoran
NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL
2 (i) Peserta didik dapat menuliskan rumus fungsi h yaitu h: 𝑥 → h(𝑥) = 62 + 8
2𝑥
(ii) Peserta didik mensubstitusikan nilai x= 40 sebagai domain ke dalam
fungsi h
h(𝑥) = 62 + 2𝑥
h(40) = 62 + 2(40)
h(40) = 62 + 80
h(40) = 142 cm
31
Lampiran 7 : Lembar observasi proses pembelajaran

Hasil
No. Komponen Indikator Penilaian/Saran
tindak lanjut
1. Identitas Mata 1. Menuliskan nama sekolah. Sudah lengkap
Pelajaran/ Tema 2. Menuliskan matapelajaran.
3. Menuliskan kelas dan semester.
4. Menuliskan alokasi waktu.
2. Kompetensi Inti Menuliskan KI dengan lengkap dan benar. Sudah lengkap dan
benar
3. Kompetensi Menuliskan KD dengan lengkap dan benar. Sudah lengkap dan
Dasar benar
4. Indikator 1. Merumuskan indikator yang mencakup kompetensi Sudah lengkap dan
Pencapaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai benar
Kompetensi dengan KD.
2. Menggunakan kata kerja operasional relevan
dengan KD yang dikembangkan.
3. Merumuskan indikator yang cukup sebagai
penanda ketercapaian KD.
5. Nilai Karakter 1. Menuliskan nilai-nilai karakter yang akan Sudah ada
dimunculkan dalam pembelajaran
2. Butir karakter yang dituliskan adalah butir
karakter operasional

6. Tujuan 1. Tujuan pembelajaran dirumuskan satu atau lebih Sudah ada dan
Pembelajaran untuk setiap indikator pencapaian kompetensi. lengkap
2. Tujuan pembelajaran mengandung unsur:
audience (A), behavior (B), condition (C), dan
degree (D).
3. Tujuan pembelajaran dirumuskan untuk satu
pencapaian KD.

7. Materi 1. Memilih materi pembelajaran reguler, remedial Sudah ada dan


Pembelajaran dan pengayaan sesuai dengan kompetensi yang lengkap
dikembangkan.
2. Cakupan materi pembelajaran reguler,
remedial, dan pengayaan sesuai dengan
tuntutan KD, ketersediaan waktu, dan
perkembangan peserta didik.
3. Kedalaman materi kemampuan peserta didik.
32
Hasil
No. Komponen Indikator Penilaian/Saran
tindak lanjut
8. Metode 1. Menerapkan satu atau lebih metode pembelajaran. Sudah ada dan
Pembelajaran 2. Metode pembelajaran yang dipilih adalah lengkap
pembelajaran aktif yang efektif dan efisien
memfasilitasi peserta didik mencapai indikator-
indikator KD beserta kecakapan abad 21.

9. Media dan Bahan 1. Memanfaatkan media sesuai dengan indikator, Sudah ada dan
karakteristik peserta didik dan kondisi lengkap
sekolah.
2. Memanfaatkan bahan sesuai dengan indikator,
karakteristik peserta didik dan kondisi
sekolah
3. Memanfaatkan media untuk mewujudkan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik atau
model memadai.
4. Memanfaatkan bahan untuk mewujudkan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik
atau model memadai.
5. Memilih media untuk menyampaikan pesan yang
menarik, variatif, dan sesuai dengan indikator
pencapaian kompetensi.
6. Memilih bahan untuk menyampaikan pesan yang
menarik, variatif, dan sesuai dengan indikator
pencapaian kompetensi.
10. Sumber Belajar 1. Memanfaatkan lingkungan alam dan/atau sosial. Sumber belajar ada
2. Menggunakan buku teks pelajaran dari yang belum
pemerintah (Buku Peserta didik dan Buku Guru). tersampaikan yaitu
3. Merujuk materi-materi yang diperoleh melalui memanfaatkan
perpustakaan. lingkungan alam /
4. Menggunakan TIK/merujuk alamat web atau sosial
tertentu sebagai sumber belajar.

11. Penilaian 1. Mencantumkan teknik, bentuk, dan contohSudah lengkap


instrumen penilaian pada ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan sesuai dengan indikator.
2. Menyusun sampel butir instrumen penilaian
sesuai kaidah pengembangan instrumen
3. Mengembangkan pedoman penskoran
(termasuk rubrik) sesuai dengan instrumen.
33
Hasil
No. Komponen Indikator Penilaian/Saran
tindak lanjut
12. Pembelajaran 1. Merumuskan kegiatan pembelajaran remedial yang Belum ada:
Remedial sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi
waktu, sarana dan media pembelajaran. 1. Alokasi waktu
2. Menuliskan salah satu atau lebih aktivitas kegiatan
2. Aktifitas kegiatan
pembelajaran remedial, berupa:
pembelajaran
 pembelajaran ulang, remedial
 bimbingan perorangan
 belajar kelompok
 tutor sebaya
13. Pembelajaran Merumuskan kegiatan pembelajaran pengayaan Belum lengkap,
Pengayaan yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, yaitu belum ada
alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran. alokasi waktu

14. Bahan Ajar Menguraikan bahan ajar sesuai dengan KD Sudah ada
15. Kegiatan Belajar 1. Memberikan motivasi, contoh dan Sudah dilakukan
Mengajar pertanyaan kepada siswa dengan baik
2. Melibatkan siswa dalam menemukan konsep
atau mengkonstruksi pengetahuan
3. Mengatur pembagian kelompok dan
mengawasi jalannya diskusi
34

Anda mungkin juga menyukai