Nomor Absen : 18
Unit Kerja: SD Muhammadiyah Pakem
KABUPATEN/KOTA : SLEMAN
SLEMAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2019
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
BIODATA PENULIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. SIMPULAN
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
HALAMAN PENGESAHAN
Hari : Jumat
NIP -
BIODATA PENULIS
Penulis
Assalammualaiku m. Wr.Wb
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan 31 Oktober 2019
Dalam penyusunan Best Practice penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.
Waalaikumsalam Wr.Wb
Penulis
B. Jenis Kegiatan
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan melalui DirektoratJenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK)
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan. Program
ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan pada
pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order
Thinking Skills (HOTS). Keterampilan berfikir tingkat tinggi adalah proses berfikir
kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi,
menganalisis dan membangun hubungan dengan melibatkan aktifitas mental yang paling
dasar yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru professional.
Unit Pembelajaran yang sudah tersusun diharapkan dapat meningkatkan
pembelajaran. Unit Pembelajaran yang dikembangkan dikhususkan untuk Pendidikan
Dasar yang dalam hal ini akan melibatkan KKG SD dan MGMP SMP. Kami ucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh tim penyusun yang
berasal dari PPPPTK, LPMP, maupun Perguruan Tinggi dan berbagai pihak yang telah
bekerja keras dan berkontribusi positif dalam mewujudkan penyelesaian Unit
Pembelajaran ini. Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah
kegiatan pembelajaran tematik di kelas IV untuk pasangan KD Bahasa Indonesia
dan IPA.
C. Manfaat Kegiatan
Semoga Unit Pembelajaran ini bisa menginspirasi guru untuk mengembangkan materi
dan melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Berikut beberapa manfaat PKP bagi siswa, guru dan sekolah.
1. Bagi siswa
Siswa akan lebih bergairah dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran.
Mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Terkontrolnya tingkah laku positif siswa.
Menciptakan suasana kelas yang kondusif dan dinamis pada proses
pembelajaran berlangsung.
Meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru
Memperluas wawasan.
Meningkatkan profesional kerja.
Meningkatkan peran guru sebagai fasilisator.
Memberikan motivasi untuk guru-guru yang lainnya.
Memperbaiki kinerja guru dalarn proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam
3. Bagi Sekolah
Menerapkan metode yang dilaksanakan terhadap pelajaran yang lain.
Memanfaatkan metode dengan semaksimal mungkin.
Mengembangkan bakat untuk tercapainya visi dan misi sekolah.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi
kelas IV untuk tema selalu berhemat energi merupakan pembelajaran tematik gabungan
KD Bahasa Indonesia dan IPA sebagai berikut:
Muatan : IPA
Mengkomunikasikan
6. Siswa berdiskusi dan saling membandingkan kipas buatan mereka untuk
mengidentifikasi perbedaannya.
7. Siswa menuliskan teks petunjuk cara pembuatan satu jenis kipas yang berbeda
dengan miliknya.
Menanya
8. Siswa menanyakan tentang materi yang belum dimengerti
Mengamati
9. Siswa kembali mengamati kipas yang sudah dibuat
10. Siswa mencoba menggerakan kipas
11. Siswa mengamati perubahan bentuk energi pada kipas dan manfaatnya
12. Guru menjelaskan kembali tentang bentuk – bentuk energi menggunakan
media power point.
13. Siswa mengamati gambar beragam aktifitas pemanfataan perubahan bentuk
energi yang ada pada buku paket tematik.
14. Siswa melakukan kegiatan menempel gambar pemanfaatan perubahan bentuk
energi
Siswa bersama guru membahas hasil kegiatan.
15. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan tentang perubahan energi
(mengasosiasikan)
16. Setelah selesai, berdasarkan nomor kepala tiap kelompok dipanggil oleh guru
menunjukkan percobaan yang telah dibuat di depan kelas.
(mengkomunikasikan)
17. Siswa membandingkan hasil percobaan ketika kertas spiral di dekatkan
6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan hasil kerja 1 higga 5 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian.
RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan
pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran PJBL berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon
pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun
temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak PJBL
megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran PJBL meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan
transfer knowledge. Setelah membaca, melakukan percobaan, dan
berdiskusi , siswa tidak hanya memahami konsep perubahan bentuk energi
(pengetahuan konseptual) dan bagaimana membuat teks petunjuk dengan
benar (pengetahuan prosedural), tetapi juga memahami konsep perubahan
energi.
Pemahaman ini dapat menjadi pengantar bagi siswa untuk memahami cara
menghemat energi dalam kehidupan sehari – hari.
3. Penerapan model pembelajaran PJBL meningkatkan kemampuan siswa
untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi
HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja
sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang
disajikan; kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi
pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali
dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan
pembahasa), membuat siswa cenderung menghapalkan teori.
Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi
HOTS dengan menerapkan PJBL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman
siswa tentang perubahan bentuk energi dan cara membuat teks petunjuk
dengan benar melalui pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan
siswa untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran PJBL juga meningkatkan kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). PJBL yang
diterapkan dengan menyajikan teks tulis dan video berisi permasalahan
kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan PJBL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan
dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari
siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya
pada teks tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan PJBL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi
juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi
dari sumber lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar
dengan model PJBL. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang
baik guru selalu mengguakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih
percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan
guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai
untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media
pembelajaran,. Video juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga
harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran project Based Learning (PJBL), berikut disampaikan rekomendasi
yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku
siswa dan buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi
berani melakukan inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai
dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini
akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar
dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih
mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif
sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan
kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka
menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
Anggari, Anggi St, dkk. 2017. Buku Guru Tematik Terpadu SD/MI kelas IV Tema 2;
Selalu Berhemat Energi. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
Anggari, Anggi St, dkk. 2017. Buku Siswa Tematik Terpadu SD/MI kelas IV Tema 2;
Selalu Berhemat Energi. Jakarta: Pusat Kurikulum dan perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
https://id.wikipedia.org/wiki/Model_pembelajaran
https://suaidinmath.wordpress.com/2015/01/22/model-model-pembelajaran-
dan-langkah-langkahnya/
LAMPIRAN
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
menggunakan kosakata baku dan kalimat 4.4.2 Menyajikan hasil prakarya tentang
efektif. petunjuk penggunaan alat
Muatan : IPA
TUJUAN
C. MATERI PELAJARAN
1. Bahasa Indonesia
Materi Reguler
a. Materi Pokok : Teks petunjuk penggunan alat
b. Sub Materi : Cara membuat kipas
Materi Pengayaan
a. Membuat kincir angin
Materi Remedial
a. Teks petunjuk penggunan alat
2. IPA
Materi Reguler
a. Materi Pokok : Perubahan bentuk energi
b. Sub Materi : Manfaat perubahan bentuk energi dalam kehidupan
sehari-hari
Materi Pengayaan
a. Manfaat perubahan energi yang dapat diperbaharui
Materi Remedial
a. Perubahan bentuk energi
D. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan: Project Based Learning
2. Metode :Diskusi, tanya jawab, penugasan, ceramah, percobaan (eksperimen)
2. Sumber
Anggari, Angi St. 2017. Buku Guru Kelas IV Tema 2 Selalu Berhemat Energi. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Anggari, Angi St. 2017. Buku Siswa Kelas IV Tema 2 Selalu Berhemat Energi. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Mengkomunikasikan
35. Siswa berdiskusi dan saling membandingkan kipas buatan mereka
untuk mengidentifikasi perbedaannya.
36. Siswa menuliskan teks petunjuk cara pembuatan satu jenis kipas yang
berbeda dengan miliknya.
Menanya
37. Siswa menanyakan tentang materi yang belum dimengerti
Mengamati
38. Siswa kembali mengamati kipas yang sudah dibuat
39. Siswa mencoba menggerakan kipas
40. Siswa mengamati perubahan bentuk energi pada kipas dan
manfaatnya
41. Guru menjelaskan kembali tentang bentuk – bentuk energi
menggunakan media power point.
42. Siswa mengamati gambar beragam aktifitas pemanfataan perubahan
bentuk energi yang ada pada buku paket tematik.
43. Siswa melakukan kegiatan menempel gambar pemanfaatan
perubahan bentuk energi
Siswa bersama guru membahas hasil kegiatan.
44. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan tentang perubahan
energi (mengasosiasikan)
45. Setelah selesai, berdasarkan nomor kepala tiap kelompok dipanggil
oleh guru menunjukkan percobaan yang telah dibuat di depan kelas.
(mengkomunikasikan)
46. Siswa membandingkan hasil percobaan ketika kertas spiral di
dekatkan dengan api dan dijauhkan dengan api (mengasosiasikan)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
G. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
b. Penilaian Sikap : Observasi
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja
2. Bentuk Instrumen Penilaian
a. Penilaian pengetahuan : Pilihan ganda dan uraian. (terlampir)
b. Penilaian sikap : Rubrik lembar pengamatan sikap. (terlampir)
c. Penilaian keterampilan : Unjuk Kerja (terlampir)
H. TINDAK LANJUT
1. Remedial
Bagi siswa yang belum memahami materi, akan diberikan pendampingan oleh guru.
2. Pengayaan
Apabila memiliki waktu, siswa dapat menggunakan beragam benda lainnya saat
melakukan percobaan.
Mengetahui Pakem, Oktober 2019
Kepala Sekolah, Guru Kelas IV A,
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu. Kita
dapat menggunakan benda untuk membuat atau mengerjakan sesuatu. Petunjuk
merupakan ketentuan yang memberi arahan atau bimbingan tentang cara
melakukan sesuatu. Jadi petunjuk penggunaan alat merupakan ketentuan tentang
cara menggunakan suatu alat.
Kipas angin merupakan salah satu benda di rumah yang membutuhkan
energi listrik. Ada beberapa alat yang tidak membutuhkan listrik, yang bisa kita buat
sendiri.
Cara Kerja:
1. Pada gambar di atas adalah bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kincir
angin. Untuk kawat yang digunakan adalah kawat kecil yang biasanya dipakai
untuk membuat bunga. Potong kawat kira-kira 6 cm. Untuk tiang kincir angin
disini menggunakan tusuk sempol. Namun jika tidak ada, bisa diganti dengan
sebilah kayu.
2. Selanjutnya tarik garis diagonal pada keempat sudut kertas. Gunakan penggaris
dan pensil untuk membuat garis. Buat jarak 8 cm. Anda bisa menarik garis
sehingga membentuk persilangan. Tandai tengahnya sebagai titik pusat. Setelah
itu gunting pada keempat garis diagonal yang sudah kita beri jarak 8 cm tadi. Dan
kertas kini sudah siap dibentuk menjadi kincir angin.
3. Langkah berikutnya, pertemukan ujung-ujung guntingan dari sudut-sudut
persegi. Tekuk ujung-ujung guntingan itu ke arah tengah-tengah persegi dengan
cara ditumpuk. Beri lem dan lekatkan. Kemudian potong kertas berbentuk
lingkaran untuk menutup ujung-ujung kertas tadi agar tempelan kuat dan tidak
mudah lepas.
4. Tempelkan potogan kertas berbentuk lingkaran tadi pada tengah-tengah
tumpukan ujung kertas yang baru dilem tadi. Selanjutnya masukkan kawat pada
mutiara sintetis dan tekuk kawatnya agar mengait. Mutiara sintetis ini digunakan
sebagai pengaman dan pembatas agar ketika berputar kincir angin tidak lepas.
5. Setelah itu lubangi tengah-tengah kertas lingkaran tadi menembus titik pusat
yang ada di bawah dengan menggunakan jarum. Kemudian masukkan kawat
menembus lubang pada titik pusat yang ada di bawah.
6. Terakhir pasangkan kincir angin pada tusuk sempol atau tiang kayu. Ikat kawat
menggunakan karet gelang. Kincir angin dari kertas sudah jadi dan siap dipasang
di teras maupun gapura rumah. Kincir angin yang sudah dibuat dijamin bisa
berputar dengan kencang. Jika tidak percaya, anda bisa melakukan uji coba.
Peganglah kincir angin buatan anda dan berlarilah. Anda pasti tertawa sendiri
karena menjadi anak kecil lagi sembari mengingat masa kanak-kanak yang
bahagia, penuh canda tawa riang.
Materi Remedial
Kita dapat menemukan energi di sekitar kita. Energi sangat berguna untuk
makhluk hidup saat melakukan kegiatan. Energi listrik adalah energi yang paling banyak
digunakan di rumah. Tulislah barang-barangmu yang membutuhkan energi listrik.
Energi dapat berubah bentuk menjadi energi yang lainnya. Perubahan bentuk
energi tersebut bisa kita manfaatkan untuk kegiatan sehari-hari.
Contoh manfaat perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
8. Menggunakan hair dryer Energi listrik Energi listrik menjadi energi panas
9. Pembangkit listrik tenaga air Energi gerak Energi gerak menjadi energi listrik
10. Menggunakan solder Energi listrik Energi listrik menjadi energi panas
Materi Pengayaan
a. Manfaat perubahan energi yang dapat diperbaharui
1. Energi surya atau matahari
Energi matahari tidak akan habis sampai dunia ini kiamat, pemanfaatan sinar
matahari yaitu dengan menggunakan sel surya yang fungsinya mengubah suatu
energi surya menjadi sebuah energi listrik. Ada juga memanfaatkan sinar
matrahari untuk memasak dengan menggunakan sebuah kompor bertenaga sinar
matahari contohnya pada negara India.
2. Panas bumi
Panas bumi ialah suatu energi yang bersumber dari dalam perut bumi, Panas bumi
yaitu suatu energi yang melimpah dan terbarukan yang sehingga tidak perlu untuk
khawatir akan kehabisan suatu energi panas bumi.Selain jumlahnya yang
melimpah energi ini mempunyai harga yang lebih ekonomis dan ramah terhadap
suatu lingkungan. Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang kaya akan
energi panas bumi, hal ini di karenakan indonesia memiliki banyak gunung berapi
aktif yang menjadi suatu keuntungan tersendiri bagi negara kita. Contohnya
pemanfaatan panas bumi yaitu dengan mengubahnya menjadi sebuah pembangkit
listrik.
3. Angin
Pemanfaatan pada energi angin sedang gencar-gencarnya di lakukan oleh banyak
negara di seluruh dunia karena pada sumber energi ini tidak terbatas jumlahnya,
pemanfaatan energi ini menggunakan sebuah kincir angin yang dihubungkan
dengan sebuah generator atau turbin untuk menghasilkan tenaga listrik.
4. Energi Biomassa
Energi Biomassa yaitu terdiri dari suatu Tanaman hidup, pohon mati, dan serpihan
kayu.
5. Energi Gas Alam
Energi gas alam yaitu suatu energi yang terbarukan dan harganya lebih terjangkau
daripada sebuah bahan bakar minyak.
6. Pembangkit Listrik Tenaga Air
Energi yang bersumber dari suatu tenaga air sudah lama di manfaatkan oleh
manusia karena ramah pada lingkungan dan juga sangat berlimpah. Pembangkit
listrik tenaga air atau PLTA yaitu salah satu contoh pemanfaatan pada tenaga air
untuk kehidupan yang lebih baik.
7. Energi Pasang Surut
Pada energi Pasang surut air laut dianggap lebih menjanjikan karna hasilnya yang
maksimal bila di bandingkan dengan pada suatu tenaga surya dan tenaga angin.
tetapi pada pemanfaatan energi pasang surut ini masih sedikit hal ini di karenakan
biayanya yang sangat mahal.
MEDIA PEMBELAJARAN
Kipas Kertas
1. Alat dan Bahan
a. Kertas karton
b. Gunting
c. Penggaris
d. Lem
2. Cara Penggunaan
a. Siswa berkelompok
b. Menyiapkan alat bahan
c. Membuat kipas sesuai teks petunjuk
d. Kipas yang sudah jadi digerakan (energi kimia, energi gerak, energi angin)
e. Siswa mengidentifikasi bahan baku kertas (berasal dari sumber daya alam
yaitu tumbuhan
Teks Petunjuk:
Gambar manfaat perubahan bentuk energi
Alat bahan:
1. Kerts
2. Lem
3. Gunting
Cara penggunaan:
Manfaat Dalam
Sumber
Kehidupan Perubahan Energi Gambar
Energi
Sehari-hari
Nama: ................................
Petunjuk:
Tuliskan nama benda, teks petunjuk cara penggunaan, perubahan energi, dan
pemanfaatan sumber daya alam yang ada pada gambar di bawah ini!
Dsikusikan dengan temanmu!
Nama Alat
Sumber Energi
Perubahan Energi
Manfaat
Tempat di pasarkan
Lampiran 5 : EVALUASI HASIL BELAJAR
I. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek
dengan rubric penilaian sebagai berikut.
1. Bahasa Indonesia
Tulisan Laporan siswa dinilai menggunakan rubrik
Nama : ……………………….
Kelas/Semester : .....................................
1. Disiplin
2. Tanggung
jawab
Penilaian sikap (rasa ingin tahu, obyektif, teliti, hati-hati, bertanggung jawab,
menghargai kerja individu dan kelompok).
KRITERIA
Ketera
NO SIKAP
Belum Mulai Mulai Membud ngan
Terlihat terlihat Berkembang aya
1 Rasa ingin
tahu
2 Obyektif
3 Teliti
4 Hati-hati
5 bertanggu
ng jawab
6 Mengharga
i kerja
individu
dan
kelompok
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
1. KISI-KISI PENULISAN SOAL
6. Sebutkan contoh
perubahan energi dalam
kehidupan sehari-hari yang
ada di sekitar kita !
A. Kunci Jawaban:
1. dua tangan, kiri, kanan, meniup
2. Putarlah tombol pengatur panas dari posisi nol ke posisi panas yang
dikehendaki.
3. Energi listrik menjadi energi panas
4. Energi listrik menjadi energi gerak
5. Televisi: energi listrik menjadi energi cahaya dan bunyi
Radio: energi listrik menjadi energi bunyi
6. Kebijaksanaan guru
Contoh jawaban:
Oven: kimia panas / listrik panas
Kompor listrik: listrik panas
Microwave: listrik panas
Kipas angin: listrik gerak
Lampu: listrik cahaya
B. Penskoran:
Nama :
No Absen :
B. Kegiatan Praktik
80 nilai 90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai