BEST PRACTICE
Disusun Oleh :
Penulis,
Hajar, S.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan hidayahNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan praktik baik (Best Practice) ini dengan baik. Praktik
baik (Best Practice) ini berjudul “Meningkatkan Kemampuan motivasi Pemahaman Bahasa
Inggris Peserta Didik Pada Materi Procedure Text Kelas XII UPT SMA Negeri 11 Sinjai”.
Penyusunan laporan praktik baik (Best Practice) ini tidak akan terselesaikan tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih sebanyak- banyaknya kepada:
1. Bapak Patta Rahmat Marzuki,S.Pd,M.Pd, M.M. selaku Kepala UPT SMAN 11 Sinjai
5. Serta seluruh pihak terkait yang telah membantu hingga laporan ini dapat
terselesaikan.
Peneliti sangat menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan. Untuk itu peneliti mohon maaf yang sebesar-besarnya dan peneliti
mengharap kritik dan saran demi sempurnanya tulisan ini ke depannya. Semoga segala
kebaikan yang telah diberikan akan mendapat ridha Allah SWT. Aamiin
Akhir kata semoga penelitian ini dapat berguna bagi semua pihak.
Penulis,
Hajar, S.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Standar isi satuan pendidikan dasar menengah yang tercantum pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 tahun 2006 menjelaskan bahwa pelajaran
Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari pada pendidikan
di Sekolah. Penggunaan metode ceramah yang terkesan monoton pada
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas membuat peserta didik
merasa jenuh sehingga hasil pembelajaran pun kurang bisa maksimal. Hakikat dari
pendidikan merupakan serangkaian peristiwa yang berkesinambungan serta
melibatkan beberapa unsur yakni: tujuan, peserta didik, pendidik, isi/bahan,
cara/metode dan situasi/lingkungan. Keenam faktor tersebut memiliki keterkaitan
yang sangat erat dalam suatu aktifitas pendidikan.
Penerapan kurikulum K13 di pembelajaran Bahasa Inggris lebih menekankan
pada keaktifan peserta didik (student center) dalam kompetensi membaca (reading),
menulis (writing), mendengarkan (listening) dan berbicara (speaking) dengan materi
Procedure text. Guru sebagai fasilitator harus dapat menemukan dan menerapkan
metode serta model pembelajaran yang tepat sehingga menghasilkan output yang
optimal. Sedangkan guru mengalami kesulitan pada waktu pembelajaran yang
singkat karena hanya 2 jam pelajaran per minggu dengan materi yang banyak harus
selesai dalam waktu 1 semester.
Salah satu model pembelajaran adalah Problem Based Learning/PBL. Pada PBL
atau model pembelajaran berbasis masalah peserta didik di tuntut untuk dapat
mencari solusi atau pemecahan masalah dari beberapa hal yang telah disajikan oleh
guru melalui video. Siswa dilatih tidak hanya memandang masalah dari satu sisis saja
tetapi dapat memahami ciri, cara memahami serta bentuk solusi yang tepat dalam
pemecahan permasalahan. Di akhir pembelajaran diharapkan peserta didik
mendapatkan kesimpulan serta refleksi, tentu saja dengan konfirmasi dan
penguatan dari guru selaku fasilitator.
Oleh karena penulis dalam program PPG yang berorientasi pada rendahnya motivasi
belajar siswa dalam meningkatkan semua aspek kemampuan menulis khusus teks
Procedure terutama dalam hal ide penulisan serta logical sequence (atau di kenal
dengan”picture series), keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking
Skills/HOTS) berusaha memperbaiki proses pembelajaran yang di tuliskan dalam Best
Practice berjudul Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning/PBL) Melalui Pembelajaran Procedure Text Pada Siswa Kelas XII UPTD
SMAN 11 Sinjai Tahun Pelajaran 2023/2024.
B. Bahan/Materi Kegiatan
Pembelajaran dalam best practice ini menggunakan materi kelas VIII Semester
Genap Tahun Pelajaran 2023/2024 pada pokok bahasan Procedure text, dengan
rincian KD sebagai berikut :
3.6. Membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa
teks prosedur lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait
manual penggunaan teknologi dan kiat-kiat (tips), pendek dan sederhana,
sesuai dengan konteks penggunaannya
4.6. Menyusun teks prosedur, lisan dan tulis, dalam bentuk manual terkait
penggunaan teknologi dan kiat-kiat (tips), dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan
Pelaksanaan best practice ini menerapkan pembelajaran Bahasa Inggris dengan
model pembelajaran Problem Based Learning dan pendekatan TPACK.
Langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah dilaksanakan :
1. Pemetaan Kompetensi dasar
3.6. Membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
beberapa teks prosedur lisan dan tulis dengan memberi dan meminta
informasi terkait manual penggunaan teknologi dan kiat-kiat (tips),
pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya
4.6. Menyusun teks prosedur, lisan dan tulis, dalam bentuk manual terkait
penggunaan teknologi dan kiat-kiat (tips), dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan
sesuai konteks
2. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6.1. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa
teks prosedur lisan dengan memberi dan meminta informasi terkait manual
penggunaan teknologi dan kiat-kiat (tips), pendek dan sederhana, sesuai
dengan konteks penggunaannya. (C4)
4.6.2.1 Membuat teks prosedur tulis dalam bentuk manual terkait penggunaan
teknologi dan kiat-kiat (tips) dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan secara benar dan sesuai konteks (P5)
4.6.2.2 Mempresentasikan teks prosedur tulis dalam bentuk manual terkait
penggunaan teknologi dan kiat-kiat (tips) dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan secara benar dan sesuai konteks
(P5)
3. Pemilihan Model Pembelajaran
Problem based learning (PBL) dipilih sebagai model pembelajaran dalam best
practice ini.
4. Perencanaan kegiatan Pembelajaran disesuaikan dengan Model Pembelajaran
Problem Based Learning. Pengembangan desain pembelajaran dilaksanakan
dengan merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak
Problem Based Learning.
B. Rekomendasi
Setelah melaksanakan pembelajaran, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan:
1. Inovasi serta pemilihan model pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna
bisa didapatkan dari banyak referensi sumber belajar tidak terpaku pada buku
guru maupun siswa tetapi juga bisa dari sumber-sumber lain di lingkungan
sekitarnya seperti media internet dan yang lainnya.
2. Kemampuan berpikir kritis peserta didik tidak hanya teori maupun menghafal
tetapi kemampuan dalam memahami serta menganalisa masalah yang tersaji
pada pembelajaran akan sangat membantu peserta didik dalam penguasaan
materi dengan lebih mendalam.
3. Tersedianya sarana prasarana untuk pembelajaran serta dukungan dari rekan
kerja dan warga sekolah yang lain, dapat memperlancar terlaksananya
pembelajaran berbasis media picture series dan PBL mampu meningkatkan
mutu/kualitas pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA