Disusun oleh :
Nama Kelompok : 1. Akayla Anindya Rahmida
2. Aqela Meisyara
3. Rabiatul Zulhijjati Syakirin
4. M. Kenny Reksana
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan teks diskusi yang berjudul ”Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Diskusi Kecil (Small Group Discussion)
di Kelas IX-I” tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dalam pembuatan teks diskusi, terutama guru pembimbing yaitu Baiq Erma
Zahriani, S.Pd yang telah memberi banyak saran dan kritik selama penyusunan teks diskusi
ini. Tak lupa pula kami berterima kasih atas dukungan orang tua baik dalam bentuk materi
maupun nonmateri.
Adapun tujuan dari penulisan teks diskusi ini adalah untuk mengidentifikasi sejauh mana
penerapan metode diskusi dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam teks diskusi ini. Kami berharap
semoga teks diskusi yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk para
pembaca dan pendengar.
Kelompok 8
Walaupun metode diskusi sering dianggap sebagai sarana yang efektif dalam
meningkatkan prestasi siswa, terdapat sejumlah argumen penentang yang perlu
dipertimbangkan. Pertama-tama, tidak semua siswa merasa nyaman berbicara di
depan kelas atau berpartisipasi secara aktif dalam diskusi. Individu yang lebih
introvert atau cenderung malu merasa terhambat untuk berkontribusi, yang dapat
menghasilkan ketidaksetaraan dalam peluang pembelajaran. Siswa yang lebih
percaya diri atau memiliki keterampilan berbicara yang lebih baik mungkin
mendominasi, sementara siswa yang lebih pemalu atau memiliki keterampilan
berbicara yang terbatas mungkin merasa sulit untuk bersuara. Hal ini dapat
menghasilkan ketidaksetaraan dalam distribusi peluang belajar diantara siswa.
Selanjutnya, metode diskusi memerlukan waktu yang cukup lama. Dalam
kurikulum yang padat, waktu yang dihabiskan untuk mendiskusikan suatu topik
mungkin membatasi cakupan materi. Dampaknya, kemungkinan pembatasan
terhadap pemahaman mendalam atau penguasaan berbagai aspek mata pelajaran
yang lebih luas.
Metode diskusi kelompok kecil menjadi salah satu alternatif dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa serta meningkatkan kompetensi dasar siswa,
tidak hanya dari segi akademis tetapi juga dari segi pengembangan keterampilan
sosial dan komunikasi.
Terutama dalam pembelajaran bahasa Indonesia Kegiatan diskusi kelompok
ini dapat membantu memecahkan permasalahan seorang individu serta dapat
meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan membuat
pembelajaran lebih bermakna. Hal ini dikarenakan adanya keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran. Adanya keterlibatan intelektual emosional siswa melalui
dorongan dan semangat yang dimilikinya. Keikutsertaan siswa secara aktif dan
kreatif dalam proses pembelajaran serta membina kerja sama antar siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Meskipun demikian, perlu diakui bahwa
kecenderungan introvert pada beberapa siswa dapat menjadi hambatan dalam
partisipasi aktif. Strategi seperti pembentukan kelompok kecil, pertanyaan terbuka,
dan memberikan ruang ekspresi tulis diperlukan untuk mengatasi tantangan ini.
Selain itu guru juga memiliki peran penting dalam memastikan bahwa kegiatan
tersebut berjalan efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.