Anda di halaman 1dari 13

YAYASAN PUTRA PANJALU

AHU-0043352.AH.01.04 TAHUN 2015


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PUTRA PANJALU
NPSN: 69965478
Jl. Panjalu-Kawali Dsn. Garahang RT/RW: 029/013 Ds. Panjalu Kec. Panjalu Kab. Ciamis
Kode Pos 46264 e-mail : smkputrapanjalu812@gmail.com Telp. 0821 2934 0240
LEMBAR PNGESAHAN
LAPORAN BEST PRACTICE / PRAKTIK BAIK

1. Judul : Meningkatkan Ketertarikan Peserta Didik Untuk Berbicara Bahasa Inggris


Dalam Kegiatan Pembelajaran Dengan Menggunakan Pass the Ball Game, di Kelas XI
SMK Putra Panjalu.

2. Penyusun
a. Nama : Dini Nurjanah, S.Pd
b. Jabatan : Guru
c. Nama Sekolah : SMK Putra Panjalu
d. Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

3. Lokasi Praktik : SMK Putra Panjalu

Mengetahui, Ciamis, Desember 2022


Kepala SMK Putra Panjalu Guru Mata Pelajaran,

Drs. Ruhiyat Dini Nurjanah, S.Pd


KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan tepat waktu dengan judul
meningkatkan ketertarikan peserta didik untuk berbicara bahasa inggris dalam kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan pass the ball game.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Meskipun
demikian, penulis tetap berharap laporan ini akan memberikan pendapat bagi para pembaca. Dan
untuk perbaikan, penulis sangat mengharapkan adanya saran maupun kritik dari pembaca untuk
dijadikan evaluasi bagi penulis agar bisa lebih baik.

Juga pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada sekolah SMK Putra
Panjalu, rekan-rekan guru, dan keluarga yang telah membantu selama proses awal penelitian
sampai dengan selesai.

Penulis berharap semoga Allah Swt memberikan balasan yang berlipat ganda kepada
mereka yang telah membantu. Akhir kata penulis mengharapkan kepada pembaca agar bersedia
memberikan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan dan peningkatan mutu
laporan praktik baik. Selain itu dengan adanya ini, diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis umumnya bagi pembaca.

Ciamis, Desember 2022


Penulis
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman, bahasa Inggris pada saat ini menjadi sangat penting
untuk dipelajari, karena Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional penting yang dapat
menghubungkan masyarakat dengan dunia dalam berbagai aspek, termasuk aspek pendidikan. Di
beberapa negara, bahasa Inggris menjadi mata pelajaran wajib di tingkat dasar dan menengah.
Dalam hal ini, penguasaan bahasa Inggris dianggap sebagai kompetensi utama yang harus
dikembangkan di semua konteks akademik.
Berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang bertujuan untuk mengungkapkan ide,
gagasan, serta perasaan secara lisan sebagai proses komunikasi kepada orang lain. Dalam proses
berbicara, seseorang akan mengalami proses berfikir untuk mengungkapkan ide dan gagasan
secara luas. Proses berbicara sangat terkait hubungannya dengan faktor pengembangan berfikir,
berdasarkan pengalaman yang mendasarinya. Pengalaman tersebut dapat diperoleh melalui
membaca, menyimak, pengamatan dan diskusi.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal
yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja di bidang tertentu. Oleh sebab itu, sangat
penting untuk membekali peserta didik berbagai macam keterampilan yang akan memenuhi
kebutuhan dunia kerja, dan juga ketika peserta didik memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, peserta didik akan lebih siap dan lebih mudah untuk beradaptasi,
dengan berbekal kemampuan pengetahuan dan keterampilan. Untuk itu, keterampilan berbahasa
inggris khususnya dalam kemampuan berbicara perlu ditumbuh kembangkan
1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu aspek penentu bagi kemajuan bangsa. Dengan
pendidikan manusia dituntut untuk memproleh kepandaian dan ilmu, sehingga akan
mampu menguasai bidang yang dipelajari sesuai tujuan dari pelaksanaan pendidikan.
Keberhasilan dari proses pendidikan sangat dipengaruhi oleh pembelajaran yang
berlangsung karena merupakan inti dari proses pendidikan. Dalam suatu pembelajaran,
motivasi siswa mengikuti pembelajaran merupakan aspek yang sangat penting. Motivasi
belajar peserta didik sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran, karena
sebagai faktor yang banyak memberikan pengaruh terhadap keberhasilan dalam
pembelajaran.
Tinggi rendah motivasi belajar dapat terlihat dari sikap yang ditunjukkan peserta
didik pada saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar seperti minat, semangat, tanggung
jawab, dan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran khususnya ketika
berbicara bahasa Inggris.
Dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris, peserta didik cenderung kurang
tertarik untuk terlibat dalam komunikasi menggunakan bahasa Inggris. ada banyak hal
yang menjadi kemungkinan penyebab permasalahan ini terjadi. Setelah melakukan
Analisis hasil kajian wawancara, literatur dan observasi lingkungan, ditemukan bahwa hal
yang menjadi penyebab kurangnya ketertarikan peserta didik dalam berbicara bahasa
Inggris adalah kurangnya rasa percaya diri, dan kegiatan pembelajaran yang dianggap
membosankan, guru selalu menggunakan strategi pembelajaran yang monoton, yang
membuat peserta didik kurang tertarik untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.
Hal ini menjadi sangat penting untuk diperhatikan, dan sebagai seorang guru,
penulis mempunyai kewajiban untuk mencari solusi terhadap permasalahan tersebut, dan
membuat kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, sehingga peserta didik
akan lebih tertarik untuk bertpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran tanpa menlupakan
tujuan pembelajaran itu sendiri.
Praktik pembelajaran ini dianggap penting untuk dibagikan, karena diharapakan
menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lainnya yang menghadapi permasalahan
yang sama untuk lebih memperhatikan kegiatan pembelajaran yang dilakukan supaya lebih
menarik dan menyenangkan agar meningkatkan ketertarikan dan antusias peserta didik
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Laporan hasil penelitian ini ditulis berdasarkan praktik pembelajaran yang dilaksanakan di
kelas XI Perbankan Syariah SMK Putra Panjalu, Ciamis. Tujuan yang ingin dicapai pada
praktik pembelajaran ini adalah meningkatkan ketertarikan peserta didik untuk berbicara
bahasa Inggris dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Pass the Ball Game.
Pertimbangan dan alasan mengapa SMK ini yang dijadikan objek untuk melakukan praktik
pembelajaran adalah karena penulis merupakan guru kelas XI di SMK ini, sehingga penulis
sudah mengetahui bagaimana sikap dan kondisi pembelajaran di kelas tersebut, disamping itu,
penulis juga bisa berkonsentrasi dan fokus pada penelitian tanpa harus meninggalkan tugas
pokok.

Dari penamatan yang dilakukan sebelum melakukan praktik pembelajaran,


pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris kelas XI mengalami kendala dalam
proses pembelajaran seperti rendahnya percaya diri peserta didik, pasifnya peserta didik
selama di kelas, kurang respon terhadap apa yang diintruksikan guru, dan rendahnya motivasi
peserta didik yang berimbas pada prestasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Selain itu, metode pembelajaran Bahasa Inggris yang biasa dilakukan di kelas
XI Perbankan Syariah SMK Putra Panjalu masih menerapkan metode pembelajaran
konvensional (ceramah).
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan sebelumnya menunjukan banyak
peserta didik yang minat belajarnya rendah sehingga proses pembelajaran menjadi sangat sulit
dan lambat. Kurangnya kemampuan peserta didik dalam memahami kosa kata Bahasa inggris
juga menjadi penyebab mereka tidak aktif sberpartisipasi selama proses pembelajaran dikelas.
Faktor-faktor penyebab perilaku seperti itu antara lain karena metode pembelajaran yang
diterapkan guru sangat monoton dan tidak mendorong peserta didik untuk terlibat secara aktif
dalam proses pembelajaran. Metode teacher centered juga menjadi faktor yang berpengaruh
terhadap ketertarikan peserta didik dalam berbicara bahasa inggris dalam kegiatan belajar
selama ini, sehingga peserta didik tidak mampu mengeksplorasi lebih jauh tentang materi yang
diajarkan.
B. Perencanaan Praktik
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, ditemukan berbagai macam alternatif
solusi, kemudian penulis menentukan solusi yang relevan dengan kondisi peserta didik
untuk dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan game sebagai strategi
untuk meningkatkan ketertarikan peserta didik untuk berbicara dalam kegiatan
pembelajaran.

Keputusan ini didukung oleh pendapat (Elviza, dan Yuli Ratmanida2 (2019) Game
can make learning process more interested and friendly competition. By using games, the
students have highly motivation, so they get more opportunity to express their opinions and
feelings from theirself. By using game, the students will get the real word context into
classroom.

C. Pelaksanaan Praktik
Pelaksanaan praktik pembelajaran merupakan pelaksanaan dari perencanaan
tindakan yang telah dirumuskan sebelumnya. Pada pelaksanaan praktik siklus pertama ini
dilakukan pada tanggal 29 November 2022. Pelaksanaan praktik pembelajaran ini
memungkinkan guru untuk melakukan intervensi terhadap rencana yang telah dibuat.
Pelaksanaan praktik pembelajaran ini menekankan pada penerapan model Problem
Based Learning dengan strategi dalam upaya untuk meningkatkan ketertarikan peserta
didik untuk berbicara bahasa Inggris dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran bahasa
Inggris. Pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan tanpa memberitahukan kepada peserta
didik.
Tujuan pada praktik ini setelah menerapkan game peserta didik diharapkan mampu;
lebih tertarik untuk berpartisipasi dalam untuk berbicara bahasa Inggris dalam kegiatan
pembelajaran.
1) Berkaitan dengan penggunaan strategi pembelajaran: guru harus mampu untuk memilih
strategi pembelajaran yang tepat dan menarik, juga sesuai dengan karakteristik dan
keadaan peserta didik. Guru dapat menggunakan game untuk membuat peserta didik lebih
tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran, aktif berpartisipasi, lebih termotivasi, juga
tidak merasa bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Namun guru harus bisa
memilih game yang digunakan, yang harus tetap sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Sehingga hasil yang didapat menjadi lebih baik dengan kegiatan dan proses yang
menyenangkan.
Adapun untuk penyampaian materi, guru bisa menggunakan media powerpoint atau media
canva sehingga dapat memudahkan peserta didik memahami dan membantu guru
menyampaikan materi pembelajaran.
2) Berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran: Dalam hal ini guru menggunakan
pendekatan saintifik dan model pembelajaran problem based learning (PBL) yang terdiri
dari 5 sintak, yaitu:
Sintaks 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah
Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan pemantik terkait mengungkapkan undangan
secara lisan, kemudian guru menjelaskan terkait peraturan permainan Pass the ball, dan hal
– hal apa saja yang harus dilakukan untuk mengikuti permainan tersebut.
Rules of the passing ball games :
1. Guru memainkan musik, dan dengan mengikuti irama music, secara bergiliran,
peserta didik melakukan estafet bola pada teman yang duduk disampingnya.
https://www.youtube.com/watch?v=GT1l5krKpWQ
2. Ketika musik berhenti, orang yang terakhir menerima bola harus mempraktekkan
bagaimana menyampaikan undangan formal secara lisan, kemudian orang yang
memberikan bola merespon undangan tersebut.

Gambar peserta didik saat melakukan Pass the ball game


Sintaks 2 : Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
Sintaks 3: Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
Sintaks 4 :Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Sintaks 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Dalam implementasinya, pelaksanaan Pass the ball game ini berhasil membuat
peserta didik lebih tertarik untuk berpartisipasi dan lebih bersemangat untuk
mengungkapkan Invitation secara lisan, ini sangat berbeda pada saat siklus 1 ketika
peserta didik diminta untuk mengungkapkan spoken invitation secara manual.

3) Berkaitan dengan penilaian: Guru melakukan penilaian secara keseluruhan baik dari ranah
kognitif, apektif dan psikomotor yang dituangkan dalam instrumen yang lengkap dari kisi-
kisi soal, indikator ketercapaian dan rubrik penilaian.
D. Analisis Hasil dan Refleksi

Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan game,


peserta didik menjadi lebih antusias berpartisipasi pada kegiatan pembelajaran khususnya
saat berbicara menggunakan bahasa Inggris, meskipun pada saat menyatakan undangan
secara lisan masih ada beberapa peserta didik yang melakukan kesalahan dalam
pengucapan, dan beberapa peserta didik juga memerlukan waktu untuk mengungkapkan
undangan secara lisan, tetapi secara keseluruhan, peserta didik ikut berpartisipasi dalam
kegiatan game tersebut. Karena sebelumnya penulis jarang menggunakan media dan alat
pembelajaran yang inovatif dikarenakan keterbatasan sarana – prasarana yang tersedia di
sekolah, dan juga kurangnya pengetahuan tentang metode dan strategi pembelajaran yang
inovatif.

Berdasarkan partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, angket dan jurnal
refleksi yang diisi oleh peserta didik, dapat disimpulkan bahwa game dapat meningkatkan
partisipasi peserta didik untuk berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris, hal tersebut
juga berdampak pada kegiatan pembelajaran, yakni membuat kegiatan pembelajaran lebih
menyenangkan tanpa melupakan tujuan utama dari pembelajaran, dan penggunaan model
pembelajaran PBL juga membuat peserta didik lebih mudah untuk memahami materi yang
diberikan,

1. Lembar Angket Peserta didik


 Hasil angket dibawah ini merupakan penggabungan dari keseluruhan angket yang diisi oleh
peserta didik
 Jumlah keseluruhan peserta didik adalah 13 orang
No Pernyataan SS S TS STS
1. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan game 9 4
membuat saya lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran
2. Pass the ball game adalah jenis game yang sangat tepat 8 5
untuk meningkatkan partisipasi dalam berbicara
3. Dengan menggunakan game, membuat saya tidak canggung 2 11
dalam berbicara menggunakan bahasa Inggris
4. Situasi pembelajaran menjadi tidak kondusif ketika 10 3
melakukan game
5. Semua peserta didik aktif berpartisipasi dalam Pass the ball 6 7
game

Diagram yang menunjukan presentase respon peserta didik terhadap tiap butir pernyataan
dalam angket

Akumulasi Hasil Angket

85
77
69
62
54
46
38
31
23
15

PERTANYAAN 1 PERTANYAAN 2 PERTANYAAN 3 PERTANYAAN 4 PERTANYAAN 5

Sangat setuju Setuju Tidak Setuju Sangat tidak setuju


Sampel lembar angket yang telah diisi oleh peserta didik
Sampel respon peserta didik terkait jurnal refleksi yang diberikan
Daftar Pustaka
Elviza,Yuli Ratmanida2 (2019) The Use Of Quartet Cards Game To Develop Junior High School Students’
Interest English Speaking, Journal of English Language Teaching, vol 8 No. 1 P 147-152.

Anda mungkin juga menyukai