PENDAHULUAN
kompetensi yang kompetitif dalam segala bidang. Indonesia tidak bisa lagi
daya manusia yang profesional. Salah satu syarat untuk mencapainya adalah
karena hampir semua buku teks dalam berbagai disiplin ilmu ditulis dalam
tinggi.
1
Pendidikan bahasa Inggris di Indonesia mendapat perhatian dari
pemerintah cukup besar, yakni dengan ditetapkannya sebagai salah satu mata
pelajaran yang wajib dipelajari dan menjadi mata pelajaran yang diujikan
mata pelajaran ini harus mendapat perhatian lebih agar kesuksesan dalam
dijumpai peserta didik yang belum memahami tujuan pembelajaran dan juga
siswa bahasa Inggris merupakan hal yang menarik, namun bagi sebagian
siswa yang lain, bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang dianggap sangat
sulit ketika siswa benar benar tidak mengetahui apa maksut dan tujuan dari
pembelajaran tersebut.
2
Berdasarkan hasil refleksi terhadap Ulangan Harian I bahasa Inggris di
kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 BINTANG ditemukan bahwa nilai rata-rata
siswa adalah 76.28. Jumlah siswa tuntas adalah 11 orang (34%) dan jumlah
siswa tidak tuntas adalah 21 orang (66%). Dari data ini dapat diketahui
belajar. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat (Sardiman,
2006:75).
prestasi belajar bahasa Inggris dapat optimal. Oleh sebab itu guru sebagai
peserta didik untuk memiliki motivasi belajar yang tinggi agar peserta didik
yang tepat. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran yang dilaksanakan
3
model pembelajaran yang sesuai dan cocok dengan kondisi peserta didik di
suatu kelas maka akan membuat peserta didik tertarik dan mampu
belajar.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru adalah
model KWL atau Know Want to Learn merupakan model pengajaran yang
berguna untuk membuat siswa memahami akan materi yang dipelajari dan
to know, dan L sebagai Learn (Ogle, 1986). Tahapan dalam pembelajaran ini
dimulai dari siswa mengeluarkan ide apa yang diketahui, selanjutnya siswa
menulis apa yang ingin diketahui dan diakhiri dengan tahap mencari
jawaban dari yang ingin diketahui sehingga siswa dapat menyimpulkan apa
harapan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Untuk itu
Motivasi dan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas XII IPA 1 SMA
B. Identifikasi Masalah
4
diketahui bahwa permasalahan yang muncul dalam pembelajaran bahasa
Inggris dan menganggap bahsa Inggris adalah mata pelajaran yang sulit.
3. Masih rendahnya prestasi belajar peserta didik baik dari segi nilai rata-
C. Batasan Masalah
dibatasi:
bahasa Inggris yang diamati melalui test pengetahuan siswa pada akhir
pembelajaran.
D. Perumusan Masalah
prestasi belajar bahasa Inggris siswa di kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1
E. Tujuan Penelitian
5
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar bahasa Inggris siswa di kelas XII
F. Manfaat Penelitian
2. Bagi guru :
3. Bagi sekolah :
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Motivasi Belajar
motivasi belajar, dorongan yang ada dalam diri siswa untuk mencapai
motivasi yang
tinggi.
7
bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil dan tujuan
tertentu.
yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan
ada dalam diri individu yang mendorong siswa untuk belajar dan
b. Fungsi Motivasi
8
3) Menyeleksi atau menentukan perbuatan-perbuatan yang yang
dari tujuan yang terlalu mudah dicapai atau terlalu besar resikonya; 3)
2. Prestasi Belajar
a. Pengertiah Prestasi
9
mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam
dan penilaian. Ranah afektif berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah
10
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
golongkan menjadi dua yaitu faktor Intern (dari dalam) dan Ekstern
berikut:
a) Faktor Fisiologis
b) Faktor Psiologis
situasi belajar.
melakukannya.
mengorganisasikanya.
11
(5) Pemahaman, yaitu siswa benar-benar memahami, maka
dipelajari.
b) Faktor Sosial
Kompetensi Inti:
12
responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
oleh peserta didik kelas XII pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019,
diantaranya:
3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada
penggunaannya.
3.2 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada
13
3.3 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada
penggunaannya.
berarti ingin, dan L (Learn) yang berarti belajar (Stefania, 2008). Atau
dengan kata lain KWL berarti K (Know) apa yang telah diketahui
14
rumuskan pada langkah sebelumnya (Harsono, Fuady, dan Sadhono,
2012: 57).
pebuasaan materi.
siswa dalam memberikan suatu jalan tentang apa yang telah mereka
kembali apa yang mereka pelajari dari topik yang mereka baca
berikut:
15
siswa yang membaca dan menulis untuk memiliki catatan sendiri
16
c) Pertanyaan pada kolom W sebaiknya benar-benar
(untuk siswa yang lebih muda, guru akan mencatat respon para
siswa)
ijinkan para siswa untuk menulis apa saja yang mereka anggap
menarik
dapat terjawab
L.
17
c. Kelebihan dan Kekurangan Model KWL
dapatkan.
18
Sedangkan kekurangan model KWL menurut Irawan (2015),
metode ini terasa dangkal dan menjenuhkan. Untuk mengatasi hal ini,
agar siswa memcari tahu hal-hal berkenaan dengan materi yang akan
pengetahuan awal tentang topik atau materi yang akan dibahas. Pada
19
bahwa Dari hasil analisis menunjukkan bahwa strategi Know – Want –
Inggris.
mata pelajaran bahasa Jerman siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 8
prestasi belajar.
C. KERANGKA PEMIKIRAN
untuk memperjelas arah dan maksud penelitian. Kerangka berfikir ini disusun
20
Kondisi Awal :
-Peserta didik kesulitan
menentukan tujuan
pembelajaran dan proses
pembelajaran kurang Menerapkan Model
terarah KWL
-Peserta didik menganggap
bahasa Inggris merupakan
mata pelajaran yang sulit
-Rendahnya motivasi belajar
-Rendahnya prestasi belajar
Kondisi Akhir
Peningkatan
Motivasi dan
Prestasi Belajar
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kecil terhadap tindakan dalam dunia nyata dan pemeriksaan secara cermat
21
terhadap efek dari intervensi tindakan tersebut. Sedangkan menurut Kemmis
dan Taggart dalam Rochiati (2010: 66), penelitian tindakan adalah studi yang
tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh gurur dikelas melalui
berbagai tahapan dan juga refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki
prestasi belajar.
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
2018.
3. Subjek Penelitian.
22
Subjek Penelitian adalah siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1,
4. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah model KWL pada mata pelajaran bahasa
dan 2) Teks lisan dan tulis untuk meminta perhatian bersayap (extended).
C. Prosedur Penelitian
1. Perencanaan (plan)
23
Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
rancangan tindakan.
tampak masih begitu dekat dengan model yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin.
Dikatakan demikian, karena didalam satu siklus atau putaran terdiri dari empat
komponen seperti halnya yang dilaksanakan oleh Kurt Lewin. Empat komponen
tersebut harus dilaksanakan dengan baik agar tidak terjadi kesalahan yang tidak
lebih jelasnya perhatikan siklus PTK Kemmis & Taggart yang dalam alur
24
Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas
1. Dokumen
2. Lembar Observasi
25
Lembar Observasi yang digunakan dalam penelitian ini, untuk
(2007).
No Indikator Motivasi
1 Selalu bersungguh-sungguh dalam belajar
2 Cenderung bertanggung jawab atas kegiatan belajarnya
3 Semangat dalam mengikuti kegiatan belajar,
4 Adanya keInginan tahu pada materi belajar
5 Fokus dalam mendengarkan penjelasan guru
3. Tes
perindividu siswa.
27
Kategori Interval (%)
Sangat Baik 80-100
Baik 60 - 79
Cukup Baik 40 -59
Kurang 20 - 39
Sangat Kurang 0 - 20
(Modifikasi dari Aqib, dkk, 2009: 41)
bentuk test dengan materi yang telah diajarkan oleh guru melalui model
KWL.
dengan
rancangan pembelajaran.
28
F. Indikator Keberhasilan
29
BAB IV
30
Tabel 5. Pengkategorian Motivasi Belajar Perindividu Pra Siklus
PRA SIKLUS
Rata-Rata 76.28
Jumlah Tuntas 11
Jumlah Tidak Tuntas 21
%Tuntas 34%
%Tidak Tuntas 66%
Nilai Tertinggi 94
Nilai Terendah 59
belajar peserta didik dengan nilai rata-rata 76.28. Jumlah peserta didik
tuntas 11 orang (34%) dan jumlah peserta didik tidak tuntas sebesar
31
3. Refleksi Awal
yaitu 75% dengan kategori baik atau sangat baik. Pada pra siklus
belajar peserta didik dengan nilai rata-rata 76.28. Jumlah peserta didik
tuntas 11 orang (34%) dan jumlah peserta didik tidak tuntas sebesar
terendah yang diperoleh adalah 59. Dalam bentuk tampilan grafik data
32
B. Hasil Penelitian Siklus I
dilakukan pada materi Teks lisan dan tulis untuk mengawali penyampaian
berita atau informasi yang mengejutkan di kelas XII IPA 1 semester ganjil
a. Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
dipelajari.
tersedia.
33
4) Siswa membuat pertanyaan-pertanyaan apa yang ingin atau
pembelajaran
c. Penutup
d. Evaluasi
34
Tabel 7. Deskripsi Observasi Motivasi Belajar Siklus I
indikator lain berada pada kategori cukup baik. Rata-rata motivasi adalah
tabel berikut:
35
3. Deskripsi Prestasi Belajar Siklus I Penelitian
SIKLUS I
Rata-Rata 79.31
Jumlah Tuntas 20
Jumlah Tidak Tuntas 12
%Tuntas 63%
%Tidak Tuntas 38%
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 66
dengan nilai rata-rata 79.31. Jumlah peserta didik tuntas 20 orang (63%)
dan jumlah peserta didik tidak tuntas sebesar 12 orang (38%). Nilai
adalah 66.
4. Refleksi Siklus I
diharapkan yaitu 75% dengan kategori baik atau sangat baik. Pada siklus I
diperoleh kategori cukup baik sebanyak 16 orang (50%) dan kategori baik
persentase 0%.
dengan nilai rata-rata 79.31. Jumlah peserta didik tuntas 20 orang (63%)
36
dan jumlah peserta didik tidak tuntas sebesar 12 orang (38%). Nilai
adalah 66. Dalam bentuk tampilan grafik data dari pra siklus penelitian
dilakukan pada materi Teks lisan dan tulis untuk meminta perhatian
a. Pendahuluan
37
b. Kegiatan Inti
dipelajari.
tersedia.
pembelajaran
c. Penutup
d. Evaluasi
lain berada pada kategori baik. Rata-rata motivasi adalah 80.00% dengan
tabel berikut:
39
Cukup Baik 1 3
Kurang 0 0
Sangat Kurang 0 0
Siklus II
Rata-Rata 83.09
Jumlah Tuntas 31
Jumlah Tidak Tuntas 1
%Tuntas 97%
%Tidak Tuntas 3%
Nilai Tertinggi 96
Nilai Terendah 73
orang (97%) dan jumlah peserta didik tidak tuntas sebesar 1 orang
(3%). Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 96dan nilai terendah yang
4. Refleksi Siklus II
40
sangat baik. Rata-rata ini telah mencapai indikator keberhasilan yang
orang (97%) dan jumlah peserta didik tidak tuntas sebesar 1 orang
(3%). Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 96 dan nilai terendah yang
diperoleh adalah 73. Dalam bentuk tampilan grafik data dari pra siklus
D. Pembahasan
41
dapat terlihat pada tabel berikut:
Tabel
motivasi siswa pada sebelum penelitian atau pra siklus dari 41.25%
baik pada siklus I dan menjadi 80.00% dengan kategori sangat baik
Dari tabel 12, terlihat bahwa pada pra siklus kategori individu
42
motivasi belajar siswa terdiri dari kurang sebanyak 44% dan cukup
cukup baik sebanyak 50% dan baik sebanyak 50%. Pada siklus II
sebanyak 22% dan sangat baik sebanyak 75%. Dalam bentuk grafik
Siklus Pra I II
Rata-Rata 76.28 79.31 83.09
Jumlah Tuntas 11 20 31
Jumlah Tidak Tuntas 21 12 1
%Tuntas 34% 63% 97%
%Tidak Tuntas 66% 38% 3%
Nilai Tertinggi 94 95 96
Nilai Terendah 59 66 73
43
Dengan penerapan model KWL selama penelitian terjadi
pra siklus nilai rata-rata 76.28 menjadi 79.31 pada Siklus I dan 83.09
pada siklus II. Sedangkan ketuntasan belajar pada pra siklus 11 orang
(3%) pada siklus II. Siswa yang tidak tuntas pada pra siklus adalah 21
orang (66%), pada siklus I adalah 12 orang (38%) dan pada siklus II
pada siklus I dan menjadi 96 pada siklus II. Nilai terendah 59 pada
pra siklus menjasi 66 pada siklus I dan menjadi 73 pada siklus II.
44
Dari penelitian dan pembahasan di atas, terjadinya peningkatan
dengan model yang digunakan siswa merasa tertarik dan tertantang untuk
belajar ini, sangat sesuai dengan hasil penelitian Joe (2012) model TWK
dapat meningkatkan motivasi belajar dan Rofiah (2013) model TWK dapat
45
BAB V
A. Kesimpulan
diatas dengan penerapan model KWL dalam pembelajaran bahasa Inggris kelas
siklus dari 41.25% dengan kategori cukup baik menjadi 57.66% dengan
kategori cukup baik pada siklus I dan menjadi 80.00% dengan kategori sangat
motivasi belajar siswa terdiri dari kurang sebanyak 44% dan cukup baik
sebanyak 56%. Pada siklus I motivasi belajar pada kategori cukup baik
sebanyak 50% dan baik sebanyak 50%. Pada siklus II motivasi belajar pada
kategori cukup baik sebanyak 2%, baik sebanyak 22% dan sangat baik
sebanyak 75%.
46
3. Terjadi peningkatan prestasi belajar dimana nilai rata-rata prestasi belajar
pada pra siklus nilai rata-rata 76.28 menjadi 79.31 pada Siklus I dan 83.09
pada siklus II. Sedangkan ketuntasan belajar pada pra siklus 11 orang (34%)
menjadi 20 orang (63%) pada siklus I dan menjadi 31 orang (3%) pada siklus
II.
B. Saran
menggunakan model belajar yang sesuai dengan keadaan siswa dan materi
yang dipelajari.
47
DAFTAR PUSTAKA
49