Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Pembelajaran dan Ilmu Pendidikan | 118

Volume I, Nomor 1, Agustus 2021 E-ISSN: 2807-7466, P-ISSN: 2807-6745

Upaya Meningkatkan Motivasi Bahasa Inggris Materi


Good Morning, How Are You dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Inkuiri pada Siswa Kelas VII B SMP
Negeri 4 Sumber Satu Atap Tahun Pelajaran 2019/2020

Hasan Mu’tashimbillah

SMP Negeri 4 Sumber Satu Atap


Email: hasanmu123@gmail.com
Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan di kelas
VII B SMP Negeri 4 Sumber Satu Atap. Tersedia online di
Berdasarkan hasil tes belajar. Peningkatan https://ojs.unublitar.ac.id/index.php/jpip
tersebut ditunjukkan dengan Upaya Sejarah artikel
meningkatkan motivasi belajar siswa melalui Diterima pada : 10-08-2021
model pembelajaran inkuiri ada peningkatan Disetuji pada : 28-08-2021
terhadap hasil tes siswa dalam pembelajaran Dipublikasikan pada : 31-08-2021
Bahasa Inggris materi good morning, how Kata kunci:
are you. Peningkatan tersebut ditunjukkan Motivasi Belajar, Materi Good Morning, How
dengan nilai rata-rata kelas yang telah Are You, Model Pembelajaran Inkuiri
diperoleh. Hasil rata-rata nilai pratindakan DOI: https://doi.org/10.28926/jpip.v1i1.13
yaitu 73 dengan persentase ketuntasan
sebesar 50%, jumlah siswa yang berhasil
mencapai KKM sebanyak 12 siswa dan 12 siswa yang lain masih belum mencapai KKM. Hasil
pembelajaran siklus I sudah mengalami peningkatan. Rata-rata nilai belajar siswa siklus I yang
diperoleh sebesar 76 dengan persentase ketuntasan mencapai 71%, jumlah siswa yang tuntas
belajar sebanyak 17 anak, dan 7 siswa yang lain masih belum mencapai KKM. Sedangkan
siklus II rata-rata nilai meningkat menjadi 81, jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 23
anak, dan 1 siswa belum mencapai KKM, dengan persentase ketuntasan sebesar 96%.
Berdasarkan peningkatan nilai rata-rata belajar siswa siswa, ketuntasan belajar dan persentase
di atas diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris materi good morning, how are you pada
siswa kelas VII B di SMP Negeri 4 Sumber Satu Atap.

PENDAHULUAN
Motivasi belajar merupakan dorongan atau penggerak dari diri dalam
proses belajar untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal. Motivasi erat
kaitannya dengan hasil belajar yang dicapai siswa, semakin tinggi motivasi semakin
tinggi hasil belajar yang dicapai sebaliknya bila motivasi belajar rendah maka hasil
belajar yang dicapai juga rendah. Dalam belajar Bahasa Inggris hendaknya siswa
memiliki motivasi yang kuat, selain itu siswa juga harus mempertimbangkan cara
belajar yang baik dan efisien.
Salah satu mata pelajaran yang perlu mendapat perhatian lebih dalam
peningkatan mutunya adalah Bahasa Inggris. Banyak siswa yang merasa
kurang mampu dalam mempelajari Bahasa Inggris karena dianggap sulit,
menakutkan bahkan ada sebagian dari mereka yang membenci sehingga Bahasa
Inggris dianggap sebagai momok oleh mereka. Hal ini menyebabkan siswa malas
dan tidak banyak melakukan aktivitas dalam belajar Bahasa Inggris. Kurangnya
motivasi dalam belajar akan sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
Dalam pengajaran Bahasa Inggris diharapkan siswa benar-benar aktif. Dengan
belajar aktif diharapkan memiliki dampak positif pada siswa tentang apa yang
dipelajari akan lebih lama bertahan dalam benak siswa.
siswa termasuk dalam kategori mempunyai kemampuan yang pandai,
namun apabila aktivitas dalam belajarnya rendah maka motivasi belajar metematika
siswa tersebut tidak akan sebagus siswa yang lebih dalam belajarnya (Noviana,
Jurnal Pembelajaran dan Ilmu Pendidikan | 119
Volume I, Nomor 1, Agustus 2021 E-ISSN: 2807-7466, P-ISSN: 2807-6745

2005:5).
Berkaitan dengan masalah-masalah di atas, permasalahan yang peneliti
temukan dalam pembelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 4 Sumber Satu Atap
setelah mengadakan observasi pendahuluan antara lain: Antusiasme belajar siswa
masih sangat rendah, kurangnya keberanian memberi tanggapan dari guru atau
siswa lain,Siswa tidak mempunyai keberanian untuk bertanya, Motivasi siswa dalam
mengikuti pelajaran masih kurang.
Permasalah diatas disebabkan dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris
di kelas VII B SMP Negeri 4 Sumber Satu Atap guru masih menggunakan metode
konvensional yang cenderung satu arah dan kurang bervariasi, masih
kurangnya bimbingan dalam mengerjakan soal maupun memecahkan
permasalahan dalam soal Bahasa Inggris. Kurangnya sarana dan prasarana juga
mempengaruhi motivasi dalam belajar siswa sehingga siswa menjadi malas dan
kurang bergairah dalam pelajaran Bahasa Inggris.
Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil tidaknya
siswa dalam proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Dalam kegiatan
belajar, motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar.
Motivasi belajar adalah dorongan atau penggerak dari diri dalam proses belajar untuk
mendapatkan hasil belajar yang optimal.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan secara
umum dari penelitian ini yaitu, “Adakah Peningkatkan Motivasi Belajar Bahasa
Inggris Materi Good Morning, How Are You Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 4 Sumber Satu Atap Tahun
Pelajaran 2019/2020”?
Berdasarkan dengan rumusan masalah diatas maka secara umum
penelitian ini ditujukan untuk mendiskripsikan peningkatan motivasi belajar
siswa. Tujuan khusus penelitian ini adalah mendiskripsikan peningkatan motivasi
belajar Bahasa Inggris pada materi Good Morning, How Are You pada siswa kelas
VII B SMP Negeri 4 Sumber Satu Atap semester I tahun pelajaran 2019/2020
dengan menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri.

METODE
Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah peserta siswa kelas VII B
Semester I SMP Negeri 4 Sumber Satu Atap Tahun Pelajaran 2019/2020. Dengan
jumlah siswa 24 anak terdiri dari 14 Perempuan dan 10 Laki-laki.
Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering
disebut dengan istilah dalam bahasa Inggris Classroom Action Research.
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif
oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dan
tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam terhadap tindakan-
tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran
tersebut dilakukan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan terhadap kegiatan
belajar, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama. Dalam buku Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Suharsimi Arikunto
menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga kata yaitu penelitian,
tindakan dan kelas.
Penelitian tindakan ini akan dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap
siklus terdiri atas 4 tahapan yaitu: Planning (perencanaan), Action (tindakan),
Observation (pengamatan), Reflection (refleksi). Tahapan pada tiap siklusnya
diterapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Planning (perencanaan),
Kegiatan yang dilakukan antara lain: 1) Observasi awal, mengidentifikasi
Jurnal Pembelajaran dan Ilmu Pendidikan | 120
Volume I, Nomor 1, Agustus 2021 E-ISSN: 2807-7466, P-ISSN: 2807-6745

masalah melalui wawancara dengan guru mata pelajaran dan siswa kemudian
merumuskan masalah.2) Menyusun skenario pembelajaran dengan model
pembelajaran inkuiri, dengan menyusun perangkat pembelajaran antara lain ;
silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan petunjuk pelaksanaan
kegiatan pembelajaran.3) Menyusun angket atau kuesioner, digunakan sebagai
instrumen untuk mengetahui seberapa jauh motivasi siswa terhadap
pembelajaran Bahasa Inggris. 4) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis
berbentuk soal multiple choice yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar
kognitif siswa.
Action (tindakan)
Pelaksanaan tindakan berupa penerapan rencana pembelajaran yang telah
direncanakan yaitu mata pelajaran Bahasa Inggris pada materi Good Morning, How
Are You dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa.
Observation (pengamatan)
Peneliti dengan dibantu guru atau kolabor mengamati proses pembelajaran
yang berlangsung. Observasi yang dilakukan meliputi hasil belajar melalui tes
untuk kemampuan kognitif, serta perkembangan motivasi siswa melalui lembar
angket atau kuesioner untuk mengetahui perkembangan motivasi belajar siswa.
Reflection (refleksi)
Refleksi merupakan kegiatan yang berkenaan dengan proses dan dampak
tindakan perbaikan yang dilakukan. Dari hasil observasi atau pengamatan, peneliti
merefleksi apakah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart

Pada pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini, penulis sebagai peneliti


berkolaborasi dengan guru mata pelajaran Bahasa Inggris. Adapun langkah- langkah
dalam pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut:
Teknik Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah siswa dan data siswa kelas VII B.
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan
data kuantitatif yang terdiri dari :1) Data angket (kuesioner) motivasi belajar
siswa,2)Data nilai siswa yang dapat dianalisis secara deskriptif. 3)Data hasil evaluasi
belajar kognitif siswa.4) Metode pengambilan data
Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut : Metode angket (kuesioner), Metode tes
Alat pengambilan data disesuaikan dengan jenis data yang akan diambil,
yaitu: data motivasi belajar siswa diperoleh dari angket dan data hasil belajar kognitif
siswa diperoleh dari nilai tes.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan cara membandingkan
Jurnal Pembelajaran dan Ilmu Pendidikan | 121
Volume I, Nomor 1, Agustus 2021 E-ISSN: 2807-7466, P-ISSN: 2807-6745

hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil belajar siswa pada tiap siklus.
Dalam menganalisis data digunakan beberapa rumus sebagai berikut :
Data Hasil (Kuesioner) Angket
Data tentang peningkatan motivasi dan tanggapan siswa dalam menggunakan
model pembelajaran Model pembelajaran inkuiri diambil dengan angket atau
kuesioner. Adapun kriteria penskoran sebagai berikut :
1. Sangat setuju :4
2. Setuju :3
3. Cukup setuju :2
4. Kurang setuju : 1
Instrument angket berjumlah 10 pernyataan dengan pilihan yang dibuat 4 kategori
yaitu sangat setuju, setuju, cukup setuju, dan tidak setuju, skor maksimal yang
dicapai oleh siswa adalah 10 x 4 = 40 dan skor minimal adalah 10 x 1 = 10.
Untuk mengetahui persentase siswa dari data angket yang diperoleh
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai Persentase = --------------------------------------- X 100%
Skor Maksimal

1. 80 – 100 : Motivasi siswa sangat tinggi


2. 66 – 79 : Motivasi siswa tinggi
3. 56 – 65 : Motivasi siswa cukup tinggi
4. 40 – 55 : Motivasi siswa kurang tinggi
Data Hasil Evaluasi Kognitif
Untuk mengetahui hasil belajar siswa, digunakan daftar nilai kognitif.
Hasil evaluasi siswa diperoleh dari nilai tes akhir setiap siklus. Selanjutnya data yang
diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menghitung ketuntasan
individu dan prosentase ketuntasan klasikal.
Ketuntasan individu
Ketuntasan belajar individu untuk mengetahui hasil belajar setiap siswa.
Dengan indikator keberhasialan siswa dikatakan tuntas belajar jika siswa
memperoleh nilai sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung analisis deskriptif ketuntasan
individu siswa, yaitu

:
Skor yang diperoleh siswa
Nilai = --------------------------------------- = 100
Skor Maksimal

Ketuntasan klasikal
Untuk mengetahui hasil belajar siswa, digunakan daftar nilai kognitif.
Dengan ketuntasan belajar klasikal dinyatakan berhasil jika prosentase siswa
memperoleh nilai sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75, dan
sekurang-kurangnya 85% dari jumlah seluruh siswa di kelas.
Dari data yang diperoleh dari tiap siklus dianalisis secara deskriptif kualitatif
dengan menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Adapun hasil pre test Bahasa Inggris kelas VII B SMP Negeri 4 Sumber
Satu Atap Tahun Pelajaran 2019/2020 dapat dilihat dalam tabel berikut:
Jurnal Pembelajaran dan Ilmu Pendidikan | 122
Volume I, Nomor 1, Agustus 2021 E-ISSN: 2807-7466, P-ISSN: 2807-6745

Tabel Hasil Pre Test Siswa Kelas VII B Pada Prasiklus


No Siswa Nilai Keterangan
1 Adisti Febi Melia 80 Tuntas
2 Alfina 80 Tuntas
3 Andi Sari 80 Tuntas
4 Dimas Saputra 60 Tidak Tuntas
5 Dina Puja Newanda 80 Tuntas
6 Fela Fernanda 80 Tuntas
7 Feril Bayu Satria 70 Tidak Tuntas
8 Giyanteng 70 Tidak Tuntas
9 Imas 70 Tidak Tuntas
10 Kevin Kristian Adi Baskara 80 Tuntas
11 Leo Bagus Setyo Pramono 60 Tidak Tuntas
12 Novitasari 70 Tidak Tuntas
13 Rengga Febriansah 60 Tidak Tuntas
14 Sintia Wati 80 Tuntas
15 Sutilah 70 Tidak Tuntas
16 Siti Nurtika 70 Tidak Tuntas
17 Tika 70 Tidak Tuntas
18 Wananda Septiana 80 Tuntas
19 Wendi Andra Kusuma 60 Tidak Tuntas
20 Wiko Tengku Wisnu 80 Tuntas
21 Wingki Widianto 80 Tuntas
22 Wira Pratiwi 70 Tidak Tuntas
23 Yulita Kartika Sari 80 Tuntas
24 Yuvika Nesa Ananta 80 Tuntas
  Jumlah 1760
  Rata-rata 73
Tuntas Belajar 12
Persentase Ketuntasan 50%

Data awal diperoleh dari tabel diatas hasil tes pratindakan yang dilaksanakan
pada tanggal 09 September 2019, dilakukan sebelum proses pembelajaran
menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri. Siswa VII B di SMP Negeri 4 Sumber Satu
Atap dengan jumlah sebanyak 24 siswa. Jumlah siswa yang mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 12 siswa, dan yang belum mencapai KKM
sebanyak 12 siswa. Nilai rata-rata hanya mencapai 73, dengan persentase ketuntasan
sebesar 50%.
Siklus I
Pelaksanaan tindakan pada Siklus I ini terbagi dalam 4 tahap, yaitu tahap
perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan tahap
refleksi yang membentuk suatu Siklus.
Adapun hasil analisis Post Test pada siklus I Bahasa Inggris materi good
morning, how are you pada siswa kelas VII B SMP Negeri 4 Sumber Satu Atap dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Jurnal Pembelajaran dan Ilmu Pendidikan | 123
Volume I, Nomor 1, Agustus 2021 E-ISSN: 2807-7466, P-ISSN: 2807-6745

Tabel Hasil Post Test Belajar siswa Kelas VII B Pada Siklus I
No Siswa Nilai Keterangan
1 Adisti Febi Melia 80 Tuntas
2 Alfina 80 Tuntas
3 Andi Sari 80 Tuntas
4 Dimas Saputra 80 Tuntas
5 Dina Puja Newanda 80 Tuntas
6 Fela Fernanda 80 Tuntas
7 Feril Bayu Satria 70 Tidak Tuntas
8 Giyanteng 80 Tuntas
9 Imas 80 Tuntas
10 Kevin Kristian Adi Baskara 80 Tuntas
11 Leo Bagus Setyo Pramono 80 Tuntas
12 Novitasari 70 Tidak Tuntas
13 Rengga Febriansah 60 Tidak Tuntas
14 Sintia Wati 80 Tuntas
15 Sutilah 70 Tidak Tuntas
16 Siti Nurtika 70 Tidak Tuntas
17 Tika 70 Tidak Tuntas
18 Wananda Septiana 80 Tuntas
19 Wendi Andra Kusuma 60 Tidak Tuntas
20 Wiko Tengku Wisnu 80 Tuntas
21 Wingki Widianto 80 Tuntas
22 Wira Pratiwi 80 Tuntas
23 Yulita Kartika Sari 80 Tuntas
24 Yuvika Nesa Ananta 80 Tuntas
  Jumlah 1830
  Rata-rata 76
Tuntas Belajar 17
Persentase Ketuntasan 71%

Berdasarkan tabel diatas, menunjukan pada siklus I bahwa nilai rata-rata


sebesar 76, Jumlah siswa yang tuntas belajar mencapai KKM sebanyak 17 siswa,
dengan persentase ketuntasan sebesar 71%.
Tabel Peningkatan Nilai dari Pratindakan ke Siklus I

No Aspek Pratindakan Siklus I


1 Rata-rata 73 76
2 Tuntas Belajar 12 17
3 Persentase Tuntas Belajar 50% 71%

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa perhitungan hasil belajar siswa pada
prasiklus nilai rata-rata 73, siswa yang tuntas belajar 12 anak, dan persentase
ketuntasan sebesar 50%, siklus I yang diikuti oleh 24 siswa, diketahui bahwa nilai rata-
rata sebesar 76, siswa yang tuntas belajar sebanyak 17 anak, dengan persentase
ketuntasan sebesar 71%. Dari data tersebut disimpulkan bahwa hasil evaluasi Motivasi
Jurnal Pembelajaran dan Ilmu Pendidikan | 124
Volume I, Nomor 1, Agustus 2021 E-ISSN: 2807-7466, P-ISSN: 2807-6745

belajar siswa siswa belum mencapai angka keberhasilan seperti yang telah ditetapkan
di awal. Hasil ketuntasan KKM baru mencapai 76%, sedangkan angka yang
diharapkan secara klasikal sebesar 85% dari jumlah siswa adalah mencapai batas
ketuntasan, dianggap belum memenuhi target. Oleh karena itu, perlu diadakan
tindakan lanjutan yaitu pada siklus II.
Hasil dari pengamatan dilakukan oleh 1 pengamat (observer ) peneliti saat
mengajar dan Peserta didik ketika di ajar. Adapun analisis hasil Observasi
kegiatan Peneliti Siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel Analisis Hasil Observasi Kegiatan Pendidik/Peneliti Siklus I


No Keterangan Kegiatan Peneliti
1. Jumlah skor yang diperoleh 51
2. Skor Maksimal 65
3. Taraf Keberhasilan 78,46%
4. Kriteria Taraf Keberhasilan Baik

Dari hasil analisis data pada tabel diatas diketahui bahwa jumlah seluruh skornya
adalah 51. Persentase nilai rata-ratanya adalah 51 x 100% = 78,46%
65
Hasil analisis data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa secara umum peneliti
sudah mempersiapkan segala sesuatu sesuai dengan rancangan, dan diterapkan
dalam proses pembelajaran walaupun ada beberapa poin yang belum terpenuhi.
Dalam lembar observasi tersebut di hitung dengan rumusan prosentase dapat
diketahui hasil observasi yang dilakukan peneliti adalah 78,46%. Hal tersebut sesuai
dengan taraf keberhasilan tindakan yang berada pada skor pencapaian sebanyak
51, dari skor maksimal 65.Keberhasilan tindakan yang dilakukan oleh peneliti berada
pada kategori Baik.
Tabel Analisis Hasil Observasi Kegiatan Peserta Didik Siklus I
No Keterangan Kegiatan Peserta
Didik
1. Jumlah skor yang diperoleh 45
2. Skor Maksimal 65
3. Taraf Keberhasilan 69,23%
4. Kriteria Taraf Keberhasilan Baik

Dari hasil analisis data pada tabel diatas diketahui bahwa secara umum
kegiatan belajar peserta didik sudah sesuai harapan. Sebagian besar indikator
pengamatan muncul dalam aktifitas pembelajaran, jumlah seluruh skornya
adalah 45.
45
Persentase nilai rata-ratanya adalah = ------- x 100% = 69,23%
65
taraf keberhasilan tindakan pembelajaran pada kategori Baik.
Siklus II
Pembelajaran Siklus II ini memperbaiki pada Siklus I. Pelaksanaan tindakan
terbagi ke dalam empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi yang membentuk suatu Siklus.
Pada Post Test Siklus II , jumlah soal yang diberikan oleh peneliti berjumlah 10
soal pilihan ganda dengan alokasi waktu yang diberikan 20 menit.
Adapun hasil analisis Post Test Siklus II Bahasa Inggris materi good morning,
how are you pada siswa kelas VII B SMP Negeri 4 Sumber Satu Atap dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Jurnal Pembelajaran dan Ilmu Pendidikan | 125
Volume I, Nomor 1, Agustus 2021 E-ISSN: 2807-7466, P-ISSN: 2807-6745

Tabel Hasil Tes Belajar siswa Kelas VII B Pada Siklus II

No Siswa Nilai Keterangan


1 Adisti Febi Melia 80 Tuntas
2 Alfina 80 Tuntas
3 Andi Sari 80 Tuntas
4 Dimas Saputra 80 Tuntas
5 Dina Puja Newanda 80 Tuntas
6 Fela Fernanda 80 Tuntas
7 Feril Bayu Satria 80 Tuntas
8 Giyanteng 80 Tuntas
9 Imas 80 Tuntas
10 Kevin Kristian Adi Baskara 80 Tuntas
11 Leo Bagus Setyo Pramono 80 Tuntas
12 Novitasari 90 Tuntas
13 Rengga Febriansah 90 Tuntas
14 Sintia Wati 80 Tuntas
15 Sutilah 90 Tuntas
16 Siti Nurtika 80 Tuntas
17 Tika 90 Tuntas
18 Wananda Septiana 80 Tuntas
19 Wendi Andra Kusuma 60 Tidak Tuntas
20 Wiko Tengku Wisnu 80 Tuntas
21 Wingki Widianto 80 Tuntas
22 Wira Pratiwi 80 Tuntas
23 Yulita Kartika Sari 80 Tuntas
24 Yuvika Nesa Ananta 80 Tuntas
  Jumlah 1940
  Rata-rata 81
Tuntas Belajar 23
Persentase Ketuntasan 96%

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa hasil belajar bahasa Inggris


materi good morning, how are you pada siswa Kelas VII B SMP Negeri 4 Sumber
Satu Atap. Nilai rata-rata pengamatan tes Motivasi belajar siswa siswa yang diikuti 24
siswa pada siklus II adalah 81, jumlah siswa yang tuntas belajar sudah mencapai KKM
23 siswa, dan yang belum mencapai KKM sebanyak 1 siswa. Selain itu, persentase
siswa yang sudah mencapai KKM sebesar 96%.
Pada Post Test II peserta didik mengalami kemajuan daripada pada saat Pre
Test dan Post Test I. Ketuntasan belajar tersebut sudah sesuai dengan yang
diharapkan yaitu minimal 85% dari jumlah peserta didik yang mengikuti tes.
Dengan meningkatnya motivasi belajar pada peserta didik membuktikan bahwa
kemampuan peserta didik terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris materi good
morning, how are you meningkat sangat baik. Dengan demikian Siklus penelitian
tindakan kelas dihentikan.
Hasil dari pengamatan dilakukan oleh guru yang ditunjuk sebagai observer
Jurnal Pembelajaran dan Ilmu Pendidikan | 126
Volume I, Nomor 1, Agustus 2021 E-ISSN: 2807-7466, P-ISSN: 2807-6745

yaitu bapak Markut, S.Pd, yang menilai peneliti saat mengajar dan Peserta didik ketika
di ajar saat pembelajaran berlangsung. Untuk mempermudah pengamatan maka
peneliti menggunakan pedoman observasi untuk mempermudah kegiatan pengamatan
yang dilakukan oleh. Hasil observasi kegiatan peneliti dan peserta didik dalam
pembelajaran dicari dengan nilai rata-rata dengan rumus:
Jumlah skor yang diperoleh
Persentase Nilai Rata-rata (NR) = x 100%
Skor Maksimal
Tabel Analisis Hasil Observasi Kegiatan Pendidik/Peneliti Siklus II
No Keterangan Kegiatan Peneliti
1. Jumlah skor yang diperoleh 55
2. Skor Maksimal 65
3. Taraf Keberhasilan 84,61%
4. Kriteria Taraf Keberhasilan Sangat Baik

Dari hasil analisis data pada tabel diatas diketahui bahwa jumlah seluruh
skornya adalah 65.
55
Persentase nilai rata-ratanya adalah = ------- x 100% = 84,61%
65
Jika dihitung dengan rumus prosentase dapat diketahui hasil observasi yang
dilakukan peneliti adalah 84,61%. Hal tersebut sesuai dengan taraf keberhasilan
tindakan yang berada pada skor pencapaian sebanyak 55, dari skor
maksimal 65. Keberhasilan tindakan yang dilakukan oleh pebeliti berada pada
sangat baik.
Tabel Analisis Hasil Observasi Kegiatan Peserta Didik Siklus II

No Keterangan Kegiatan Peserta


Didik
1. Jumlah skor yang diperoleh 54
2. Skor Maksimal 65
3. Taraf Keberhasilan 83,07%
4. Kriteria Taraf Keberhasilan Sangat Baik

Diketahui bahwa secara umum kegiatan belajar peserta didik sudah sesuai
harapan. Sebagian besar indikator pengamatan muncul dalam aktifitas pembelajaran
yang telah dilakukan, jumlah
seluruh skornya adalah 54. Persentase nilai rata-ratanya adalah:

54
Persentase nilai rata-ratanya adalah ------- x 100% = 84,61%
=
65
Maka taraf keberhasilan tindakan pembelajaran pada kategori sangat
baik.
Penelitian dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar
Peserta didik kelas VII B SMP Negeri 4 Sumber Satu Atap terhadap mata pelajaran
Bahasa Inggris materi good morning, how are you melalui penerapan model
pembelajaran inkuiri. Dengan melaksanakan model pembelajaran inkuiri,
memungkinkan peserta didik untuk meraih keberhasilan dalam belajar, di samping itu
juga dapat mempermudah peserta didik dalam memahami dan mengingat materi yang
telah diajarkan dalam pembelajaran Bahasa Inggris.
Berdasarkan tabel observasi diatas diketahui bahwa hasil observasi Peneliti
pada Siklus I skornya adalah 51 dengan skor maksimal 65 dan persentase nilai rata-
Jurnal Pembelajaran dan Ilmu Pendidikan | 127
Volume I, Nomor 1, Agustus 2021 E-ISSN: 2807-7466, P-ISSN: 2807-6745

ratanya ialah 78,46%, persentase kegiatan Peneliti ketika pembelajaran pada Siklus
I berakhir dengan kriteria keberhasilan tindakan tergolong baik, selanjutnya pada
Siklus II skornya adalah 55 dengan skor maksimal 65 dan persentase nilai rata-
ratanya ialah 84,61%, persentase kegiatan Peneliti pada Siklus II berakhir dengan
kriteria keberhasilan tindakan tergolong sangat baik.
Pembelajaran dengan model Inkuiri terbukti dapa menyelesaikan
permasalahan dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik yang dapat dilihat
dari peningkatan motivasi belajar peserta didik. Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) 75. Nilai tes awal (Pre Test) peserta didik yang tuntas belajar mencapai nilai
≥75 sebanyak 12 anak, persentase ketuntasan sebesar 50%, dengan nilai rata-rata
kelas adalah 73. Pada Siklus I nilai rata-rata kelas 76, peserta didik yang tuntas
belajar mendapat nilai ≥75 sebanyak 17 anak, dengan persentase ketuntasan sebesar
71%. Sedangkan pada Siklus II nilai rata-rata belajar siswa yang diikuti 24 siswa
adalah 81, jumlah siswa yang tuntas belajar sudah mencapai KKM 23 anak, dan yang
belum mencapai KKM sebanyak 1 anak, dengan persentase ketuntasan belajar
sebesar 96%.
Tabel 4.10
Analisis Perbandingan Pretest, Post Test I dan Post Test II
No Keterangan
Uraian Pre Test Post Post
Prasiklus Test Sikluss I Test Siklus II
1 Rata-rata nilai kelas 73 76 81
2 Ketuntasan Belajar 12 17 23
3 Persentase Ketutasan Belajar 50% 71% 96%
4 Jumlah peserta didik 24 24 24
Seluruhnya

Untuk lebih mudahnya dapat dilihat grafik perbandingan hasil Pre Test Prasiklus, Post
Test Siklus I, dan Post Test Siklus II di bawah ini :
Grafik Perbandingan Rata-rata nilai Siswa Kelas VII B pada Pre Test Prasiklus, Post
Test Siklus I, dan Post Test Siklus II

82
80
78
76
74
72
70
68
PRASIKLUS SIKLUS I SIKLUS II
Jurnal Pembelajaran dan Ilmu Pendidikan | 128
Volume I, Nomor 1, Agustus 2021 E-ISSN: 2807-7466, P-ISSN: 2807-6745

Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VII B pada Pre Test Prasiklus,
Post Test Siklus I, dan Post Test Siklus II

25

20

15

10

0
PRASIKLUS SIKLUS I SIKLUS II

Grafik Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VII B pada Pre Test
Prasiklus, Post Test Siklus I, dan Post Test Siklus II

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, disimpulkan
bahwa pembelajaran Bahasa Inggris melalui model pembelajaran inkuiri dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII B SMP Negeri 4 Sumber Satu Atap
tahun pelajaran 2019/2020. Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa melalui model
pembelajaran inkuiri ada peningkatan terhadap hasil tes siswa dalam pembelajaran
Bahasa Inggris materi good morning, how are you.
Peningkatan tersebut ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelas yang telah
diperoleh. Hasil rata-rata nilai pratindakan yaitu 73 dengan persentase ketuntasan
sebesar 50%, jumlah siswa yang berhasil mencapai KKM sebanyak 12 siswa, dan 12
siswa yang lain masih belum mencapai KKM. Hasil pembelajaran siklus I sudah
mengalami peningkatan. Rata-rata nilai belajar siswa siklus I yang diperoleh sebesar
76 dengan persentase ketuntasan mencapai 71%, jumlah siswa yang tuntas belajar
Jurnal Pembelajaran dan Ilmu Pendidikan | 129
Volume I, Nomor 1, Agustus 2021 E-ISSN: 2807-7466, P-ISSN: 2807-6745

sebanyak 17 anak, dan 7 siswa yang lain masih belum mencapai KKM. Sedangkan
siklus II rata-rata nilai meningkat menjadi 81, jumlah siswa yang tuntas belajar
sebanyak 23 anak, dan 1 siswa belum mencapai KKM, dengan persentase ketuntasan
sebesar 96%. Berdasarkan peningkatan nilai rata-rata belajar siswa siswa, ketuntasan
belajar dan persentase di atas diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran
inkuiri dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris
materi good morning, how are you pada siswa kelas VII B di SMP Negeri 4 Sumber
Satu Atap.

DAFTAR RUJUKAN
Achmad Fawaid & Ateilla Mirza. (2011). Models of Teaching (Model-Model
Pengajaran).Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Achmad Fawaid. (2011). Panduan Guru: Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Ahmad Rofi‟uddin & Darmiyati Zuhdi. (1998/1999). Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.
Anas Sudijono. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Awaliyah Puji Lestari. 2011. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui
Metode Sosiodrama pada Siswa Kelas V SDN 2 Pengasih Kecamatan
Pengasih Kabupaten Kulon Prpgo. Skripsi. UNY
Burhan Nurgiyantoro.(2012). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Hamzah B. Uno. (2010). Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Henry Guntur Tarigan. (2008). Berbicara sebagi Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Hisyam Zaini, dkk. (2007). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD (Center for
Teaching Staff Development).
Iskandarwassid & Dadang Sunendar. (2011). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Kiranawati. (2007). Metode Role Playing. Diakses dari
http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/16/ metode-role-playing/ pada tanggal
02 Juli 2018 jam 06.57 WIB.
Kundharu Saddhono & Slamet. (2012). Meningkatkan Keterampilan Berbahasa
Indonesia (Teori dan Aplikasi). Bandung: Karya Putra Darwati.
Maidar G. Arsjad & Mukti. (1993). Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Muammar. (2008). Pembelajaran Berbicara yang Terabaikan pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Jurnal Bahasa & Sastra dalam Berbagai
Perspektif (Nomor 27 Tahun 2008)
Mudini Salamat Purba. (2019). Pembelajaran Berbicara. Jakarta: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bahasa Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.
Mulyani Sumantri & Johar Permana. (1998/1999). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.
Mulyasa. (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nana Sudjana. (2011). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Ngalim Purwanto. (2010). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Oemar Hamalik. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Jurnal Pembelajaran dan Ilmu Pendidikan | 130
Volume I, Nomor 1, Agustus 2021 E-ISSN: 2807-7466, P-ISSN: 2807-6745

Puji Santosa. (2011). Materi dan pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Roestiyah N. K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya Yasin. (2011). Keterampilan Berbahasa ǀ Pengertian, Jenis. Diakses dari
http://www.sarjanaku.com/2011/08/keterampilan-berbahasa.html pada tanggal
13Juli 2019 jam 21.30 WIB.
Satria. (2008). Pengertian Keterampilan dan Jenisnya. Diakses dari
http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2197108-
pengertian-keterampilan-dan-jenisnya/ pada 13 Juli 2019 jam 21.45 WIB.
Solchan, dkk. (2008). Materi Poko Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar. (2010). Evaluasi Program
Pendidikan Pedoman Teoretis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktis Pendidikan.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Suharsimi Arikunto. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Tim Penyusun. (2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka.
Udin Saefudin Sa‟ud. (2010). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Vanda Hardinata. (2012). Peran Guru SD Menyikapi KTSP. Diakses dari
http://vanda.lecture.ub.ac.id/2012/10/peran-guru-sd-menyikapi-ktsp/ yang
diunduh pada 7 Mei 2019 jam 10.15 WIB

Anda mungkin juga menyukai