OLEH :
NAMA : SITI JULIANI
NIM : 835287414
PROGRAM STUDI : S1 – PGSD
POKJAR : ASAHAN
Daftar Isi............................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Abstrak ..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
A. Latar Belakang Masalah
1. Identifikasi Masalah...........................................................4
2. Analisis Masalah................................................................4
3. Alternatif dan Prioritas pemecahan masalah ...................4
B. Rumusan Masalah ....................................................................5
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran...............................5
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran.............................6
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan PKP ini dengan Judul “
Perbaikan Pembelajaran IPS Sub tema Kedatangan Bangsa Barat di Indonesia dengan
Model Take and Give di kelas V SD Negeri 013834 Aek Bamban Kecamatan Aek
Songsongan Kabupaten Asahan Tahun Pembelajaran 2019/2020” Laporan PKP ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada
Universitas Terbuka (UT).
Dalam penyelesaian laporan PKP ini membutuhkan banyak waktu dan fikiran
serta berbagai kendala dihadapi untuk menyelesaikannya, karena penyusunan laporannya
berbeda dengan tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena adanya Pandemi Virus China
Covid-19 sehingga terjadi pembatasan hubungan sosial yang berakibat semua aktifitas
pembelajaran berbasis Daring. Dalam hal ini tutorial PKP UT Asahan juga dilakukan
secara daring menggunakan MS-Teams dalam bentuk 4 kali TUWEB. Semua kegiatan
tutorial, pembimbingan, koreksi, perbaikan dilakukan dalam komunikasi daring. Penulis
banyak mendapat kesulitan seperti keterbatasan kemampuan yang dimiliki untuk
melakukan kegiatan penyusunan laporan PKP ini. Atas bimbingan dan perhatian yang
telah diberikan kepada penulis, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Drs.H. Bambang Gulyanto,SH, M.Pd sebagai tutor mata kuliah PKP.
2. Ibu Sumarni S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 013834 Aek Bamban
3. Teman – teman Mahasiswa S1-PGSD Universitas Terbuka dan keluarga
yang telah membantu dengan ikhlas dan rela memberikan dorongan dalam
menyelesaikan laporan PKP ini.
Penulis menyadari bahwa sejumlah kekurangan dan kelemahan masih saja dapat
ditemukan dalam laporan ini. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga hasil laporan PKP ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis dan bagi siapa saja penggunanya.
SITI JULIANI
NIM 835287414
ii
PERBAIKAN PEMBELAJARAN IPS SUB TEMA PERISTIWA
KEDATANGAN BANGSA BARAT DI INDONESIA DENGAN
MODEL TAKE AND GIVE DI KELAS V SDN 013834 AEK
BAMBAN KECAMATANAEK SONGSONGAN
KABUPATEN ASAHAN
ABSTRAK
SITI JULIANI
NIM 835287414
e-mail : sitijuliani96@gmail.com
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
sosial, segala keterampilan sosial dapat dijelaskan oleh guru kepada siswa
melalui mata pelajaran IPS (Abdul Majid, 2005:24).
Pendidikan IPS bertujuan untuk membina anak didik menjadi warga
negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepedulian
sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyrakat dan negara. Dengan
membekalai anak didik pengetahuan sosial yang dapat mereka terapkan dalam
kehidupan sehari – hari diharapkan terbinanya sumber daya manusia (SDM)
Indonesia yang akan datang yang berpengetahuan, terampil, dan mempunyai
tanggung jawab sosial dan mampu merealisasikan tujuan nasional yaitu
menciptakan masyarakat dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang –
Undang Dasar 1945.
Salah satu keberhasilan guru dalam pembelajaran adalah model yang
digunakan saat mengajar. Model pembelajaran dijadikan sebagai titik awal
pembelajaran. Rancangan guru dalam mengolah suasana kelas yang
menjadikan siswa aktif serta antusias dalam pembelajaran. Model
pembelajaran juga harus menyesuaikan keadaan kelas serta kebutuhan siswa.
Agar siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna dan
pembahasannya tidak keluar dari tujuan yang telah ditentukan (Nursid
Sumaatmadja, 2007:1.9).
Dalam proses belajar mengajar guru selalu melakukan pengajaran
dengan cara memberikan penjelasan dengan menggunakan metode ceramah
dan menulis sub tema sesuai dengan buku paket yang telah disediakan sekolah,
hal ini dapat menyebabkan siswa mudah bosan karena pembelajaran kurang
menarik. Siswa cenderung pasif dan kurang memahami sub tema yang
disampaikan oleh guru.karakteristik mata pelajaran IPS cenderung bersifat
hafalan dan apabila pembelajaran yang dilakukan seperti ini berkelanjutan,
maka hasil belajar IPS tidak akan tercapai sesuai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. IPS adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang
SD. Tujuannya untuk membekali siswa pada pemikiran dengan menggunakan
penalaran yang logis. Banyak memuat sub tema sosial atau permasalah sosial
2
di lingkungan sekitar dan sifatnya hafalan sehingga pengetahuan dan informasi
yang didapatkan oleh siswa sebatas produk hafalan.
Mengacu pada permasalahan diatas, penggunaan model pembelajaran
yang dapat melibatkan siswa secara langsung sangat berperan penting. Bukan
hanya mendengar dan menerima sub tema saja, tetapi siswa akan dituntut untuk
berperan aktif dalam proses pembelajaran. Maka dari itu model pembelajaran
Take and Give akan diterapkan dalam proses pembelajaran IPS ini. Dengan
menggunakan pembelajaran Take and Give sebagai suatu alternatif pemecahan
masalah, diharapkan hasil belajar siswa meningkat pada pembelajaran IPS.
Berbagai permasalahan selalu muncul ditengah tengah masyarakat yang
memberikan pengaruh terhadap pelaksanaan KBM. Kondisi hari ini dimana
dunia dilanda pandemi Virus China Covid-19 mengakibatkan pelaksanaan
KBM juga terganggu. Demikian juga halnya dengan Tutorial MK PKP UT
Pokjar Asahan . Tutorial dilaksanakan dengan cara daring artinya semua
komunikasi dilakukan secara daring. Dalam hal ini UT UPBJJ 12 Medan
menggunakan aplikasi MS-Teams untuk melakukan komunikasi tutorial.
Tutorial dilakukan dengan 4 kali TUWEB dan diharapkan dengan 4 kali
TUWEB ini apa yang menjadi tujuan tutorial PKP akan tercapai.
Analisis masalah PKP dilakukan dengan membahas kelebihan dan
kekurangan dari sebuah Video Pembelajaran SD. Hasil analisis masalah inilah
yang akan dijadikan permasalahan untuk diulas dan dibahas guna mencari jalan
keluarnya sehingga tujuan KBM tercapai. Berdasarkan hasil analisis masalah
dari video yang diunggah diketahuilah ada beberapa permasalahan
pembelajaran seperti : (1) Guru hanya fokus pada satu media pembelajaran saja
(2) Guru kurang melibatkan siswa untuk berperan aktif (3). Guru terlalu
banyak melakukan ceramah pada proses pembelajaran.
Dari latar belakang permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul ”Perbaikan Pembelajaran
IPS Sub tema Peristiwa Kedatangan Bangsa Barat di Indonesia dengan model
pembelajaran Take and Give di Kelas V SD Negeri 013834 Aek Bamban,
3
Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan Tahun Pembelajaran
2019/2020“.
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi permasalahan yang ada dalam penelitian ini yaitu :
Penjelasan guru sulit diterima oleh murid karena sub tema yang
disampaikan hanya melalui metode ceramah dan media gambar.
Metode belajar kurang bervariasi sehingga motivasi belajar siswa rendah.
Metode ceramah dalam proses pembelajaran masih menjadi pilihan utama,
sehingga siswa memiliki kecenderungan pasif.
Pemanfaatan media pembelajaran, dalam hal ini penjelasan sub tema hanya
dilakukan menggunakan media gambar tanpa melibatkan siswa secara
langsung untuk berperan dalam mengikuti proses pembelajaran.
2. Analisis Masalah
Analisis masalah dilakukan berdasarkan evaluasi terhadap video
pembelajaran yang diunggah dari GPO/You Tube. Dari hasil analisis tersebut
diketahuilah beberapa permasalahan seperti :
1. Tidak melakukan pendahuluan diawal pembelajaran, seperti betanya kabar,
kehadiran siswa, serta kesiapan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran.
2. Guru hanya fokus pada satu media pembelajaran saja.
3. Siswa kurang berperan aktif karena guru terlalu banyak ceramah.
4
2. Meningkatkan motivasi siswa untuk lebih aktif dengan menggunakan
model Take and Give pada pembelajaran
3. Meningkatkan aktivitas siswa dengan memadukan media gambar dengan
model pembelajaran Take and Give pada proses pembelajaran.
Pemecahan masalah ini dilanjutkan dengan membuat simulasi
pembelajaran tanpa siswa menggunakan model Take and Give.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, identifikasi, analisis masalah
di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Apakah Penggunaan model Take and Give dapat mencapai tujuan
pembelajaran mata pelajaran IPS Sub tema Peristiwa Kedatangan Bangsa
Barat di Indonesia di Kelas V SDN 013834 Aek Bamban Kecamatan Aek
Songsongan Kabupaten Asahan Tahun Pembelajaran 2019/2020 ?
2. Bagaimana meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran
IPS?
3. Bagaimana menggunakan model pembelajaran Take and Give?
5
D. Manfaat Perbaikan Pembelajaran
Perbaikan pembelajaran IPS pada sub tema Peristiwa Kedatangan
Bangsa Barat di Indonesia di Kelas V SDN 013834 Aek Bamban Kecamatan
Aek Songsongan Kabupaten Asahan Tahun Pembelajaran 2019/2020 ini
diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar :
1) Bagi siswa
Memberikan kemudahan bagi siswa dalam menguasai sub tema pada
pembelajaran IPS
Dapat meningkatkan motivasi belajar karena siswa dapat mengalami
pembelajaran dengan berbagai macam variasi yang disampaikan oleh
guru dengan menggunakan model Take and Give dalam pembelajaran.
Menciptakan rasa senang dan siswa dapat fokus dalam memperhatikan
pembelajaran IPS.
2) Bagi guru
Sebagai pertimbangan dalam menentukan dan menerapkan model untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan
dalam meningkatkan belajar siswa.
Memperbaiki proses pembelajaran IPS
Sebagai masukan untuk menggunakan model Take and Give dalam
proses pembelajaran IPS, khususnya sub tema Peristiwa Kedatangan
Bangsa Barat di Indonesia.
3) Bagi sekolah
Sebagai sumbangan pemikiran positif dalam kegiatan pembelajaran di
sekolah, karena hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi
sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar IPS dengan
menggunakan berbagai macam model pembelajaran.
Untuk meningkatkan mutu pembelajaran IPS di sekolah.
Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar IPS di SD Negeri Aek
Bamban khususnya dan sekolah yang lain pada umumnya.
6
4)Bagi Institusi Pendidikan Secara Umum
Laporan ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bila
menemukan permasalahan dalam dunia pendidikan khususnya Sekolah
Dasar.
Dapat diupayakan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada
siswa untuk mengembangkan kehidupannya pribadi, anggota
masyarakat, warga negara, dan umat manusia., serta ikut berpartisipasi
dalam menyukseskan program wajib belajar 9 tahun (Pendidikan Anak
di SD, Pusat Penerbit UT :1.11)
Sebagai sumbangan pemikiran kepada Departemen Pendidikan dalam
membina kemampuan guru melalui perbaikan pembelajaran.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
8
secara tematik. Disamping itu guru SD juga dituntut untuk mampu
memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran dalam rangka
meningkatkan kualitas belajar siswa.
Pembelajaran dalam PKP dilakukan melalui belajar mandiri dan
pembimbingan tatap muka. Mahasiswa melakukan belajar mandiri untuk
memantapkan pemahaman perencanaan dan pelaksaan PTK, berbagai teori
dan prinsip pembelajaran yang berkaitan dengan masalah atau kondisi
pembelajaran yang akan diperbaiki dan ditingkatkan, serta perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pembelajaran.
B. Pengertian Belajar
Menurut Slameto (2010) belajar pada hakikatnya adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu
itu sendiri dalam interaksi individu dengan lingkungan”.
Thursan Hakim (2002) belajar adalah suatu proses perubahan didalam
kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk
peningkatan kecakapan pengetahuan, sikap, kebiasaan pehaman,
keterampilan, daya pikir dan lain-lain kemampuannya. Belajar bukan satu
tujuan tetapi merupakan proses untuk mencapai tujuan. Belajar adalah
modifikasi atau memperteguh kelakukan melalui pengalaman (Hamalik :
2010). Sedangkan menurut Sudjana (2010), belajar adalah suatu proses yang
ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan hasil
proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti penambahan
pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, kebiasaan
serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu –individu yang
belajar.
Dari beberapa pengertian belajar menurut para ahli diatas, yang
dimaksud dengan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan untuk
9
memperoleh suatu perubahan tingkah laku dan pengalaman suatu individu
dengan lingkungannya dan juga proses untuk mencapai tujuan.
C. Hasil Belajar
Menurut Dimyati dan Mudijiono (1999), hasil belajar merupakan hal
yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari
sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih
baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan
mental tersebut terwujud pada jenis ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya
bahan pelajaran.
Hasil belajar ialah prestasi belajar siswa secara keseluruhan yang
menjadi idikator kompetensi dan derajat perubahan prilaku yang
bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu dinyatakan
sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa yang
mengacu pada pengalaman langsung (Mulyasa, 2008).
Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan
pembelajaran tidak terlepas dari faktor – faktor yang mempengaruhi hasil
belajar itu sendiri. Menurut Sugihartono dkk, 2007, menyebutkan faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut :
1. Faktor Internal, ialah faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar, faktor internal meliputi, faktor jasmaniah dan
faktor psikologis.
2. Faktor Eksternal, ialah faktor yang ada diluar individu, meliputi
faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
Dari beberapa pendapat tentang hasil belajar diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah
mengalami interaksi proses pembelajaran melalui evaluasi belajas IPS
yang dilakukan dengan tes yang dijadwalkan. Kemajuan yang diperoleh
siswa tidak hanya berupa ilmu pengetahuan, tetapi juga berupa sikap dan
kecakapan atau keterampilan khusunya dalam mata pelajaran IPS.
10
D. Model Pembelajaran Take and Give
1. Model Pembelajaran
11
kemudian mencari pasangan untuk menginformasikan atau memberikan
kepada teman lainnya terkait dengan apa yang sudah mereka dapat dari
lembar informasi sub tema yang telah mereka kuasai. Dan siswa telah
menerima informasi atau pengetahuan sub tema dari teman sebayanya.
Begitu juga seterusnya model pembelajaran take and give berlangsung.
Pemberian evaluasi pada akhir pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengetahui pengetahuan siswanya dengan sub tema yang telah diterima
dari teman sebaya.
12
2. Untuk memantapkan penguasaan siswa terkait sub tema yang
akan dijelaskan, setiap siswa diberikan satu lembar informasi sub
tema untuk dipelajari atau dihafal selama 5 menit.
3. Kemudian perintahkanlah siswa untuk mencari pasangan untuk
saling menginformasikan sub tema yang telah diterimanya.
4. Tiap siswa harus mencatat nama teman pasangannya pada kartu
yang sudah diberikan.
5. Demikian seterusnya sampai semua dapat saling memberi dan
menerima sub tema masing – masing (take and give).
6. Setelah selesai semua, guru mengevaluasi keberhasilan model
pembelajaran take and give dengan memberikan siswa pertanyaan
yang tidak sesuai dengan kartunya (orang lain).
7. Guru dan siswa bersama – sama membuat kesimpulan mengenai
sub tema yang telah didiskusikan dan setelah itu guru menutup
pelajaran.
13
Sedangkan menurut Huda (2013) kekurangan dari model
pembelajaran take and give yaitu :
14
manusia itu sendiri. Oleh karena itu, peserta didik yang merupakan bagian
dari masyarakat perlu diberikan penguasaan Ilmu Pengetahuan Sosial
sebagai bekal hidupnya kelak.
Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2008:162) ada beberapa
tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diantaranya yaitu :
1. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
2. Mengenal konsep – konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai - nilai sosial dan
kemanusiaan.
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, bekerjasama
dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan tingkat global.
15
berdagang, tetapi juga menguasai sumber rempah-rempah di negara
penghasil. Dimulailah era kolonialisasi Barat di Asia.
16
Mereka yakin akan bertemu dengan orang-orang seagama. Di luar
faktor yang disebutkan di atas, orang-orang Eropa yang sebagian besar
beragama Kristen terdorong pula untuk pergi ke mana pun guna
mewartakan Injil (Gospel). Mereka percaya bahwa mewartakan Injil kepada
orang-orang yang belum mengenal Tuhan adalah salah satu panggilan
hidupnya. Selain menyebarkan Injil, mereka juga berusaha mencari
kekayaan (Gold) dan kebanggaan serta kejayaan (Glory) bagi negaranya.
17
Menguasai perdagangan rempah-rempah langsung dari
sumbernya. Caranya dengan menerapkan monopoli perdagangan.
Dengan monopoli, bangsa Eropa bertindak sebagai satu-satunya
pembeli dengan harga yang mereka tentukan. Tindakan itu sudah
tentu merugikan para petani rempah-rempah.
Daya tarik Indonesia memang telah ada sejak dulu, salah satu
diantaranya adalah rempah-rempah. Bangsa barat berbondong-bondong
18
datang ke Indonesia untuk mencari sumber rempah-rempah. Pada awalnya
mereka hanya ingin melakukan perdagangan, namun karena sumber daya
alam Indonesia yang melimpah ruah, niat berdagang berubah menjadi niat
ingin berkuasa. Beberapa bangsa barat yang pernah mendatangi Nusantara
antara lain Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda. Berikut adalah uraian
singkat mengenai datangnya bangsa barat ke Indonesia.
1. Spanyol
19
Pada tanggal 3 Agustus 1492, Columbus berangkat dari pelabuhaan
Spanyol berlayar menuju arah barat. Pada tanggal 6 September tahun yang
sama, rombongan Columbus sampai di Kepulauan Kanari di sebelah barat
Afrika. Ekspedisi penjelajahan samudra dilanjutkan dengan mengarungi
lautan luas yang dikenal ganas, yakni Samudra Atlantik.
Salah satu kapalnya rusak. Para anggota ekspedisi hampir putus asa.
Namun Columbus terus memberi semangat bagi anggota rombongannya.
Setelah sekitar satu bulan lebih berlayar, tanggal 12 Oktober
1492 rombongan Columbus berhasil mendarat di pantai bagian dari
Kepulauan Bahama. Columbus mengira bahwa ekspedisinya ini
sudah sampai di Tanah Hindia. Oleh karena itu, penduduk yang
menempati daerah itu disebut orang-orang Indian.
2. Portugis
20
dengan menelusuri pantai barat Afrika. Pada tahun 1488 karena serangan
ombak besar terpaksa Bartholomeus Diaz mendarat di suatu Ujung Selatan
Benua Afrika. Tempat tersebut kemudian dinamakan Tanjung Harapan. Ia
tidak melanjutkan penjelajahannya tetapi memilih bertolak kembali ke
negerinya.
3. Belanda
Pada tahun 1595 pelaut Belanda yang lain yakni Cornelis de Houtman
dan Piter de Keyser memulai pelayaran. Kedua pelaut ini bersama
armadanya dengan kekuatan empat kapal dan 249 awak kapal beserta 64
pucuk meriam melakukan pelayaran dan penjelajahan samudra untuk
21
mencari tanah Hindia yang dikenal sebagai penghasil rempah-rempah.
Cornelis de Houtman mengambil jalur laut yang sudah biasa dilalui orang-
orang Portugis. Tahun 1596 Cornelis de Houtman beserta armadanya
berhasil mencapai Kepulauan Nusantara. Ia dan rombongan mendarat di
Banten. Sesuai dengan niatnya untuk berdagang maka kehadiran Cornelis de
Houtman diterima baik oleh rakyat. Waktu itu di Kerajaan Banten
bertepatan dengan masa pemerintahan Sultan Abdul Mufakir Mahmud
Abdulkadir.
4. Inggris
22
ke Kepulauan Nusantara untuk meramaikan perdagangan rempah- rempah.
Bahkan pada tahun 1811 pernah memegang kendali kekuasaan di Tanah
Hindia.
23
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
3. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan tindakan penelitian kelas ini adalah :
No Siklus Hari/Tanggal Waktu
24
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Rancangan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research). Setiap siklus atau putaran terdiri dari empat
tahapan , yaitu :
1) Perencanaan (planning)
Menurut Arikunto (2009:75) perencanaan adalah tahap
penyusunan rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa,
kapan, dimana oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan adalah penerapan model atau skenario
pembelajaran yang akan diterapkan.
4) Refleksi
Refleksi adalah kegiatan mengkaji secara menyeluruh tindakan
yag telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian
dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.
1. Siklus I
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahapan ini antara lain:
a. Rencana Perbaikan
- Menjelaskan sub tema pembelajaran secara lisan dan melakukan dengan
menerapkan penggunaan model pembelajaran.
25
- Memberikan penjelasan kepada siswa tentang sub tema pembelajaran
Peristiwa Kedatangan Bangsa Barat di Indonesia dengan penggunaan model
take and give sebagai upaya perbaikan pembelajaran PKP.
b. Pelaksanaan Perbaikan
- Melaksanakan rencana perbaikan pembelajaran yang telah disusun dengan
menggunakan model pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
- Mensimulasikan semua rencana pembelajaran dalam PBM tanpa siswa tapi
mengacu kepada RPP yang sudah disusun dengan menggunakan model
pembelajaran take and give dalam bentuk rekaman video.
c. Observasi
- Video rekaman hasil simulasi kegiatan perubahan pembelajaran pada
Penggunaan model Take and Give dapat mencapai tujuan pembelajaran
mata pelajaran IPS Sub tema Peristiwa Kedatangan Bangsa Barat di
Indonesia di Kelas V SDN 013834 Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten
Asahan Tahun Pembelajaran 2019/2020 dikirimkan kepada Dosen
Pembimbing PKP (Tutor) untuk dianalisis menggunakan APKG-2
sedangkan untuk menganalisis RPP digunakan APKG-1
d. Refleksi
- Hasil koreksi dan masukan dari Dosen Pembimbing PKP digunakan untuk
melakukan refleksi dan mengupayakan langkah perbaikan selanjutnya yang
diprediksi akan memberikan hasil bagi ketercapaian tujuan pembelajaran.
- Selanjutnya disusun RPP -2 dengan mengacu kepada hasil refleksi.
- RPP yang sudah disusun disimulasikan dalam pembelajaran yang direkam
dsalam Video Pembelajaran 2 (Siklus 2).
26
2. Siklus II
- RPP-II dan Video Siklus II hasil simulasi kegiatan perubahan pembelajaran
pada penggunaan model Take and Give dapat mencapai tujuan
pembelajaran sub tema Peristiwa Kedatangan Bangsa Barat di Indonesia di
Kelas V SDN 013834 Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan
Tahun Pembelajaran 2019/2020 dikirimkan kepada Dosen Pembimbing
PKP (Tutor) untuk dianalisis menggunakan APKG-2 sedangkan untuk
menganalisis RPP digunakan APKG-1
- Selanjutnya hasil masukan kritikan dan saran serta keputusan dari Dosen
Pembimbing PKP digunakan untuk melakukan refleksi apakah masih
dilanjutkan ke Siklus III dengan membuat Video-III atau diprediksi sudah
cukup memberikan perubahan yang berarti dalam mencapaiu tujuan
permbelajaran.
27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
28
3. Deskripsi Hasil Evaluasi Video Pembelajaran Siklus II
Berdasarkan analisis dan evaluasi Siklus II terhadap Video Pembelajaran
didapatkan beberapa komentar mencakup kelemahan dan kekurangan di Siklus II
seperti :
a. Penulis melakukan pendahuluan pembelajaran, menyampaikan tujuan yang
akan dicapai siswa secara singkat yang mengakibatkan siswa belum paham
tujuan pembelajaran yang akan dibahas.
b. Penulis sudah menggunakan model Take and Give, memberi kartu materi
pembelajaran kepada siswa.
c. Penulis menggunakan model Take and Give untuk menjelaskan materi
pembelajaran.
29
perbaikan pembelajaran pada siklus I masih ditemukan beberapa
kekurangan.
30
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Dari hasil penelitan tindakan kelas sebagai aplikasi pemecahan masalah
yang diajukan pada Pra Siklus, diajukan simpulan penelitian sebagai berikut :
1. Penggunaan model TAke and Give dapat memperbaiki pembelajaran Mata
Pelajaran IPS Sub tema Peristiwa Kedatangan Bangsa Barat di Indonesia di
kelas V SDN 013834 Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan Tahun
Pembelajaran 2019/2020.
2. Pada Pra-siklus ditemukan beberapa masalah seperti : kurangnya keaktifan
siswa dalam kegiatan pembelajaran dan masalah ini dipecahkan dengan
menggunakan model Take and Give pada pembelajaran Siklus I yang
disimulasikan dalam Video. Namun Simulasi Pembelajaran Siklus-1 masih
harus direvisi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3. Pada pembelajaran siklus II yang juga disimulasikan dalam Video diprediksi
sudah mampu mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan yaitu
penggunaan model Take and Give dalam upaya memperbaiki pembelajaran
IPS Sub tema Peristiwa Kedatangan Bangsa Barat di Indonesia di kelas V
SDN 013834 Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan Tahun
Pembelajaran 2019/2020.
B. Saran
Adapun saran tindak lanjut dalam penelitian ini dapat penulis uraikan yaitu
sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Untuk meningkatkan hasil belajar serta motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), guru diharapkan dapat
menyusun berbagai model, metode dan dapat mengembangkan serta
membuat sendiri media pembelajaran yang menarik, bervariasi dan efisien
sehingga akan mempermudah dalam menjelaskan sub tema pembelajaran.
31
b. Sebelum pembelajaran, guru diharapkan mampu mendiagnosis kesulitan
belajar untuk menentukan m yang tepat dalam perbaikan pembelajaran.
c. Guru dapat membangkitkan semangat kepada siswa untuk menggali potensi
dan menumbuhkan suasana yang menyenangkan dalam kegiatan
pembelajaran.
d. Penggunaan media gambar dapat dijadikan alternatif bagi guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan mata
pelajaran yang lain.
e. Sebaiknya guru tidak lagi menggunakan cara lama, kuno dan konvensional
dalam mengajar.
2. Tindak Lanjut
Penelitian tindakan kelas sebagai pemantapan kemampuan profesional
dalam penggunaan model Take and Give perbaikan pembelajaran mata pelajaran
di kelas V SDN 013834 Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan Tahun
Pembelajaran 2019/2020 ini dapat diaplikasikan dan diuji-cobakan dalam
pembelajaran lainnya.
32
DAFTAR PUSTAKA
https://pendidikanmu.com/2020/03/kedatangan-bangsa-barat-ke-indonesia.html/
Mega Puspita dkk. 2013 “Model Pembelajaran Take and Give Berbantuan Media
Grafis terhadap Hasil Belajar Ips SD” Jurnal (Online)
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/2032/
(diakses 11 Mei 2020)
Suryosubroto, Bell. 2009. Proses Belajar Mengajar si Sekolah. Jakarta : Rineka
Cipta.
33
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(RPPP)
b. Bagi Siswa
1. Melalui model pembelajaran Take and Give dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam belajar.
2. Melalui model pembelajaran Take and Give dapat meningkatkan hasil
belajar IPS
5. MATERI PEMBELAJARAN
6. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik.
Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Take and Give
9. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Prosedur tes : Post Test
b. Teknik : Test
c. Jenis : Tertulis
d. Bentuk : Isian
Soal
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar
1. Mengapa bangsa Eropa berhasrat memonopoli perdagangan rempah-
rempah?
2. Sebenarnya tinggikah nilai ekonomis rempah – rempah di mata
bangsa – bangsa Eropa?
3. Apa hubungan rempah – rempah dan penjajahan di Indonesia?
Kunci Jawaban
1. Karena harga jual rempah – rempah di Eropa pada saat itu sangat
tinggi.
2. Harga rempah – rempah semahal emas. Masyarakat Eropa sangat
membutuhkan rempah – rempah untuk industri obat – obatan.
3. Jatuhnya konstantinopel ke tangan bangsa Turki pada tahun 1453
menyebabkan bangsa Eropa mengalami kesulitan mendapatkan
rempah – rempah. Oleh karen itu mereka berusaha mencari sendiri
daerah penghasil rempah – rempah dengan melakukan penjelajahan –
penjelajahan samudera dan penjajahan terhadap negara – negara yang
kaya akan rempah – rempah.
Nilai =
dto dto
SUMARNI, S.Pd SITI JULIANI
NIP.19650403 198604 2 004 NIM : 835287414
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(RPPP)
b. Bagi Siswa
1. Melalui model pembelajaran Take and Give dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam belajar.
2. Melalui model pembelajaran Take and Give dapat meningkatkan hasil
belajar IPS
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Teks tentang peristiwa kedatangan bangsa barat di Indonesia
F. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik.
Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Take and Give
I. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Prosedur tes : Post Test
b. Teknik : Test
c. Jenis : Tertulis
d. Bentuk : Isian
Soal
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar
2. Siapa yang dimaksud dengan bangsa Barat?
3. Apa faktor yang melatarbelakangi bangsa – bangsa Eropa melakukan
penjajahan di Indonesia?
4. Kapan bangsa Barat mulai melakukan penjelajahan samudera?
5. Dimana bangsa Barat pertma kali mendarat di Indonesia?
6. Mengapa bangsa Brat melakukan penjelajahan samudera?
7. Bagaimana kondisi rakyat yang mengalami penjajahan?
Kunci Jawaban
1. Banga-bangsa Eropa
2. Ingin menguasai negara penghasil rempah – rempah
3. Tahun 1511
4. Tidore dan Maluku
5. a. Mencari kekayaan (gold);
b. Menyebarkan agama (gaspel);
c. Mencari kejayaan (glory);
d. Perkembangan iptek.
6. Rakyat menderita
Nilai =
Mengetahui,
dto
2. Ringkasan Isi :
Video ini berisi tentang Pembelajaran IPS Subtema Peristiwa Kedatangan
Bangsa Barat di Indonesia dengan Model Take and Give dengan durasi 04:43
menit.
3. Kelemahan :
1. Pembelajaran IPS Subtema Peristiwa Kedatangan Bangsa Barat di
Indonesia dengan Model Take and Give, guru masih kurang dalam
penguasaan Subtema pembelajaran.
2. Guru masih kurang baik dalam pemberian materi pembelajaran.
3. Guru masih belum mampu menumbuhkan keaktifan siswa.
Mengetahui,
dto
Drs. H.BAMBANG GULYANTO,SH, M.Pd
ID. 12000140
No.HP. 085296216999
Mengetahui,
dto