Anda di halaman 1dari 20

TARBIYATUL AWLAD

“METODE NABI DALAM PENDIDIKAN ANAK


ATAS DASAR TAUHID”
BERSAMA

Ustadz. Abdul Rohim Lili, Lc.

Ahad, 11 November 2018


Masjid Al-Furqon
Jln. Meruyung Raya Depok Jawa Barat
‫بسم ميحرلا نمحرلا هللا‬
‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫إن الحمد هلل‬
‫والصالة والسالم على رسول هللا‬
ANAK DALAM PERSPEKTIF ISLAM

• Anak adalah infestasi akhirat


• Anak adalah perhiasan dunia
• Anak adalah fitnah dunia
1

Terputus
Kecuali 3 2

3
: ‫ع َملُهُ إِ اَّل ِم إن ث َ َالثَة‬ َ ‫ان ا إنقَ َط َع‬
َ ُ‫ع إنه‬ ِ ‫إِذَا َماتَ إ‬
َ ‫اْل إن‬
ُ ‫س‬
ُ‫صا ِلح يَ إدعُو لَه‬َ ‫ أ َ إو َولَد‬،‫ أ َ إو ِع إلم يُ إنتَفَ ُع ِب ِه‬،‫ص َدقَة َج ِاريَة‬
َ ‫ِإ اَّل ِم إن‬
“Apabila manusia telah meninggal dunia
maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga amalan :
Shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendo’akan dia.”
[HR. Muslim]
: ‫قال هللا تعالى‬

‫ات‬
ُ ‫صا ِل َح‬ ُ َ‫ون ِزينَةُ ا إل َحيَا ِة ال ُّد إنيَا َوا إلبَاقِي‬
‫ات ال ا‬ َ ُ‫ا إل َما ُل َوا إلبَن‬

ً‫َخ إي ٌر ِعن َد َر ِب َك ث َ َوابًا َو َخ إي ٌر أ َ َمال‬


Harta dan anak-anak adalah perhiasan
kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan
yang kekal lagi sholih adalah lebih baik
pahalanya di sisi Tuhan-mu serta lebih
baik menjadi harapan. [QS. Al Kahfi: 46].
: ‫قال هللا تعالى‬

‫َوا إعلَ ُموا أَنا َمآ أ َ إم َوالُ ُك إم َوأ َ إوَّلَ ُد ُك إم ِفتإنَةُ َوأ َ ان هللاَ ِعن َدهُ أ َ إج ُر ع َِظي ُم‬
DAN KETAHUILAH, BAHWA HARTA DAN ANAK-ANAK KALIAN ITU HANYALAH SEBAGAI COBAAN, DAN
SESUNGGUHNYA DI SISI ALLOH-LAH PAHALA YANG BESAR. [QS. AL ANFAL (27): 28].
Kewajiban Orang tua Terhadap anaknya
Kewajiban
ٌ ‫علَ ْي َها َمالئِكَةٌ ِغال‬ orang tua
‫شدَا ٌد ََل‬
ِ ‫ظ‬ َ ُ‫ارة‬ ُ َّ‫ارا َوقُو ُد َها الن‬
َ ‫اس َوا ْل ِح َج‬ ً َ‫س ُك ْم َوأ َ ْه ِلي ُك ْم ن‬
َ ُ‫ِين آ َمنُوا قُوا أ َ ْنف‬
َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذ‬
َ ُ‫َّللا َما أ َ َم َر ُه ْم َويَ ْفعَل‬
َ ‫ون َما يُ ْؤ َم ُر‬
‫ون‬ َ ‫ص‬ terhadap anak
َ َّ ‫ون‬ ُ ‫يَ ْع‬
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri dan keluarga kalian dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Alloh terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan. (QS. At-Tahrim (66): 6)
Ali bin Abi Tholib berkata: “Makna yang dimaksud ialah didiklah mereka dan
ajarilah mereka.”
Al-Hasan berkata: “Perintahkan mereka untuk taat kepada Alloh Ta’ala dan
ajari mereka kebaikan.”
Qatadah berkata: “Engkau perintahkan mereka untuk taat kepada Alloh dan
engkau cegah mereka dari perbuatan durhaka terhadapNya.”
TUJUAN PENDIDIKAN

 Tujuan Pendidikan.
Menyiapkan individu untuk dapat beribadah kepada Alloh
Subhanahu wa Ta'ala dan mentauhidkan-Nya.

(QS. Adzariyat : 56 dan QS. At-Thur: 21)

Totalitas agama Islam tidak membatasi pengertian ibadah hanya


pada shalat, shaum dan haji; tetapi setiap amal kebaikan yang
dilakukan seorang muslim dengan niat untuk Alloh semata
merupakan ibadah." (Aisyah Abdurrahman Al Jalal, Al
Mu'atstsirat as Salbiyah fi Tarbiyati at Thiflil Muslim wa
Thuruq 'Ilajiha, hal. 76)
PERSIAPAN PENDIDIKAN TAUHID
PADA ANAK
1. Memilih calon pasangan yang sholih.
2. Penyamaan persepsi pra-nikah.
3. Mempelajari dan memahami materi keislaman
satu sama lainnya.
4. Meningkatkan kualitas keimanan dan
ketakwaan.
5. Mempersiapkan diri dalam membina
keluarganya berdasarkan tuntunan Islam.
METODE PENDIDIKAN TAUHID

• 1. Metode pembiasaan
• 2. Metode keteladanan
• 3. Metode kisah
• 4. Metode Metode perumpamaan
• 5. Metode ibrah dan mauidzhoh
• 6. Metode Targib dan tarhib
PROSES PENDIDIKAN TAUHID

Proses pendidikan tauhid terbagi

?
menjadi beberapa tahapan:
1. Masa dalam kandungan
2. Masa ketika lahir
PROSES
3. Masa balita (usia 1-5 thn)
4. Masa kanak-kanak (usia 6-12 thn)
5. Masa remaja
6. Masa dewasa
PENDIDIKAN KETIKA DALAM KANDUNGAN

• Orang tua terutama ibu memperbanyak membaca al-Qur’an.


• Mengkonsumsi makanan yang halal, baik dan bergizi.
• Memperbanyak shalat dan ibadah sunnah.
• Memperdengarkan al-Qur’an.
• Melazimkan do’a dan dzikir.
PENDIDIKAN KETIKA ANAK LAHIR

1. Menyampaikan kabar gembira dan ucapan selamat.


2. Menyerukan adzan dan iqomah di telinga bayi.
3. Tahnik (Mengolesi langit-langit mulut).
4. Memberi nama yang baik.
5. Melakukan Aqiqah.
6. Mencukur rambut dan sedekah perak seberat timbangannya.
7. Dikhitan.
PENDIDIKAN USIA BALITA (USIA 1-5 THN)
1. Melazimkan memperdengarkan al-Qur’an , do’a dan dzikir.
2. Memberikan kasih sayang dari kedua orangtua, terutama ibu.
3. Membiasakan anak berdisiplin mulai dari bulan-bulan pertama dari awal
kehidupannya.
4. Orangtua menjadi contoh teladan yang baik bagi anak.
5. Anak dibiasakan dengan adab-adab islami dalam pergaulannya.
6. Memberikan mainan edukasi sesuai dengan tumbuh kembangnya.
7. Memberikan lingkungan tempat tinggal yang islami.
PENDIDIKAN USIA KANAK-KANAK (USIA 6-12 THN)
1. Pengenalan Alloh dan Rosululloh sesuai tingkat pemikirannya.
2. Pengajaran sebagian hukum Islam, khususnya sholat dan surat an-Nur.
3. Mengarahkan bakat anak yang positif dan mengembangkan.
4. Memisahkan tempat tidurnya sendiri.
5. Pengajaran baca tulis Al Qur'an.
6. Pengajaran hak-hak kedua orangtua atas anak.
7. Pengenalan tokoh-tokoh teladan dalam Islam melalui kisah.
8. Pengajaran adab-adab Islami dalam pergaulan.
9. Pengembangan rasa percaya diri, berani, dan tanggung jawab.
10. Memberikan pengawasan teman bermain hanya kepada teman yang sholih.
PENDIDIKAN USIA REMAJA

1. Hendaknya anak merasa bahwa dirinya sudah dewasa dan diperlakukan


sebagai orang dewasa.
2. Diajarkan kepada anak hukum-hukum akil baligh.
3. Diberikan dorongan untuk ikut serta membantu melaksanakan tugas-tugas
rumah tangga.
4. Berupaya mengawasi pergaulan anak dan teman bermain.
5. Menjalin komunikasi yang baik dengan anak.
6. Memberikan nasihat, targhib dan tarhib.
PENDIDIKAN USIA DEWASA
1. Memberikan pengajaran tentang hukum pernikahan dan
rumah tangga.
2. Menikahkan dengan pasangan yang sholih sesuai syar’i.
KESALAHAN DALAM MENDIDIK ANAK

1. Ucapan yang tidak sesuai dengan perbuatan.


2. Tidak berbuat adil terhadap anak-anaknya.
3. Kesalahan dalam memilih sekolah/lembaga pendidikan.
4. Tidak ada kerjasama antara ayah dan ibu dalam mendidik anak.
5. Tidak ada peran ayah dalam mendidik anak.
6. Tidak peduli terhadap teman lingkungan pergaulan dan tumbuh kembang anak.
7. Menyerahkan tanggung jawab pendidikan anak kepada pembantu atau pengasuh.
Menurut al-Qur’an bahwa manusia berpotensi untuk
berbuat baik dan juga berbuat jahat.
Karekter baik merupakan fitroh yang dibawa manusia
sejak lahir. Adapun karakter buruk merupakan
pengaruh lingkungan tempat tinggal dan godaan
syetan yang diikuti hawa nafsu

Rasulullah SAW bersabda:


‫ َك َما تُولَ ُد ا ْلبَ ِهي َمُُ بَ ِهي َمُ َج ْمََا ََ َ َْل‬،‫سانِ ِه‬
َ ‫َص َرانِ ِه أ َ ْو يُ َم ِج‬ ْ ‫علَى ْال ِف‬
ِ ‫ط َرةِ فَأَبَ َواهُ يُ َه ِو َدانِ ِه أ َ ْو يُن‬ َ ‫ُك ُّل َم ْولُو ٍد يُولَ ُد‬
‫عا ََ؟‬َ ‫ت ُ ِحسُّونَ ِفي َها ِم ْن َج ْد‬
Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka hanya kedua orang
tuanyalah yang menjadikannya seorang Yahudi, atau seorang Nasrani,
atau seorang Majusi. Sebagaimana hewan ternak yang melahirkan
anaknya dalam keadaan utuh, maka apakah kamu pernah melihatnya
ada yang cacat?
‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاتة‬
‫سبحانك اللهم و بحمدك أشهد أن َّل إله إَّل أنت‬
‫أستغفرك و أتوب إليك‬

Anda mungkin juga menyukai