َ ٰ َولۡ َيخ َۡش َّ ِاَّل ۡي َن لَ ۡو تَ َر ُك ۡوا ِم ۡن َخلۡ ِفه ِۡم ُذ ِري َّ ًة ِض ٰعفًا خَافُ ۡوا عَلَْيۡ ِ ۡم ۖفَلۡ َيتَّ ُقوا
اّلِل َولۡ َي ُق ۡولُوا قَ ۡو ًال َس ِديۡدً ا
“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan
keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya.
Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara
dengan tutur kata yang benar”
Hadirin satu nusa satu bangsa
Imam jalaludin asayuti dalam kitab tafsir jalalain memberikan penjelasan bahwasanya orang
tua jangan sampai meninggalkan keturunannya dalam keadaan lemah. Lemah disini bukan
hanya lemah dalam perihal harta, namun lemah disini adalah lemah dalam berbagai aspek,
salah satunya adalah lemah dalam berakhlak dan juga berakidah. Oleh karena itu untuk
menciptakan pemuda yang rabbani maka lingkungan menjaadi peran sentral dalam prosesnya.
Terutama dalam lingkungan keluarga. Karena tanpa aqidah yang kuat tidak ada semangat
menjalankan ibadah,tanpa ibadah yang baik tidak akan terbentuk akhlak yang baik. Ketika
aqidah sudah kokoh maka ibadah dan akhlak senantiasa mengikutinya.
Hadirin wal hadirat calon penghuni syurga
Bisa ditarik kesimpulan bahwasanya kekuatan aqidah merupakan prinsip utama dalam
membangun generasi yang berkarakter quran, dengan aqidah yangb kuat akan melahirkan
anak-anak yang berakhlakul karimah dan cerdas
Generasi muda dituntut menjadi generasi yang cerdas, berwawasan luas dan berakhlak lugas,
namun yang paling penting adalah generasi yang selalu berpegang teguh pada al-qur’an dan
assunnah. Karena generasi muda sekarang adalah khalifah dimasa depan.
Pemuda hari ini adalah pemimpin di hari esok, ketik pemuda bersuara jiwanya selalu
menggelora, pemuda adalah asset negara yang berharga, jadilah generasi rabbani memiliki jiwa
yang qurani, gapai ridhonya lillahita’ala, pemuda adalah garda terdepan membangun bangsa.
Ada permpuan ada laki-laki
Ada cantik ada tampan
Cukup disini syarhil kami
Terimakasih sudah mendengarkan