Anda di halaman 1dari 49

1

Prolog

Alhamdulillaahirobbil'alamin Wabihi Nasta’in ‘Alaa


Umuuridunnya Waddiin, Allahumma Shalli’alaa
Muhammad Wa ‘ala Alihi Ajma’in
Tangisan siang itu seketika mengobati kerinduan kami.
Pertama kalinya kami bisa saling memandang setelah
lebih dari sembilan bulan kami berjalan bersama.
Perjalanan dari perut menuju dekapan yang diharapkan
nantinya akan membawa banyak kebaikan di dunia dan
akhirat.
Wafiq Abdurrazaq. Seorang yang Allah izinkan
membersamai kami sejak awal pernikahan. Begitu
sabarnya menerima kami yang baru belajar memahami
satu sama lain tanpa tapi. Proses yang tak selalu mudah
tapi selalu indah. Maka kami memanggilnya Wafiq, yang
berarti sahabat di kala suka dan duka. Sahabat bagi
Abdurrazaq, hamba dari Yang Maha Pemberi Rizki.
Buku ini kami hadiahkan untuk Ananda tercinta dan
semoga bermanfaat pula untuk kaum muslimin. Menjadi
pengingat untuk selalu berbakti kepada orang tua.
Semoga Allaah izinkan kami menjadi orang tua yang dapat
membimbing Wafiq menjadi hamba Allaah yang bertakwa

2
dan menjadi pewaris para Nabi nantinya. Allahumma
aamiin

Herbi-Laras-Wafiq

3
Prolog ...................................................................................... 2
Birul Walidain dan ‘Uququl Walidain .................................... 6
Keutamaan Birul Walidain ..................................................... 7
Allah Gandengkan Perintah Berbakti Kepada Orang Tua
Dengan Perintah Beribadah Kepada Allah .......................... 8
Berbakti Kepada Orang Tua Lebih Afdhal Daripada Jihad 11
Birul Walidain Amalan Yang Sangat Dicintai Oleh Allah ... 14
Birul Walidain Mendatangkan Ridha Allah ....................... 14
Birul Walidain Sebab Masuk Surga ................................... 15
Doa Jelek Bagi Pendurhaka ............................................... 17
Dengan Apa Kita Berbakti? ............................................... 19
Amalan Jitu Untuk Bertaqarub.......................................... 20
Lemah Lembutlah ............................................................. 21
Bahagiakan Mereka .......................................................... 22
Jangan Membantah .......................................................... 23
Tingkatan Birul Walidain ................................................... 25
Sambung Silaturahim ........................................................ 25
Tetaplah Berbakti Meskipun Orang Tuamu Kafir.............. 27
Durhaka dan Syirik ............................................................ 29
Doakan Mereka ................................................................. 30
Menjadi Bagian Wasiat Rasulullah ‫ ﷺ‬................................ 31
Hartamu Juga Harta Mereka ............................................. 33

4
Doa Orang Tua Mustajab .................................................. 34
Ancaman Haramnya Surga Bagi Para Pendurhaka ........... 39
Pendurhaka Diancam Tak Dilihat Di Hari Kiamat .............. 39
Bibi Menggantikan Ibu Yang Wafat................................... 40
Amalan-amalan Untuk Orang Tua Ketika Telah Meninggal 42

5
Birul Walidain dan ‘Uququl Walidain

Secara bahasa kata Al-bir artinya adalah kebaikan dan


keutamaan. Selain itu para fuqaha memberikan arti Al-bir
adalah sebuah nama yang meliputi segala bentuk
kebaikan dan pokoknya ketaatan1. Birul walidain secara
istilah adalah berbuat kebaikan kepada keduanya baik
dengan hati, perkataan, ucapan, perbuatan dengan maksud
bertaqarub kepada Allah2.
Secara bahasa Al ‘Uqul artinya adalah merobek atau
membelah. Ibnul Atsir mengatakan, “Aaqun adalah
apabila ia mengganggu, bermaksiat, keluar darinya”.
Secara istilah Al ‘uquq adalah membuat mereka marah
dengan meninggalkan kebaikan untuk keduanya.3
Beberapa pengertian ‘uququl walidain:
 Segala perbuatan yang membuat risih atau
meyakiti kedua orang tua dengan gangguan yang
bukan berupa cacian4.
 Apa-apa yang mengganggu atau menyakiti kedua
orang tua dari anaknya berupa perkataan atau
perbuatan kecuali dalam perkara syirik atau
maksiat5

1
Rawwas, M. Mu’jam Lughah Al Fuqaha Hal. 84
2
Idem Hal. 85
3
Lughatul Fuqaha Hal.287
4
Kamus Al Fiqhi Hal.258
5
Idem

6
Dari beberapa definisi tersebut, definisi terbaiknya adalah
segala sesuatu baik berupa perkataan atau perbuatan atau
pengingkaran yang menyakiti kedua orang tua.

Keutamaan Birul Walidain

Birul walidain merupakan perkara yang sangat penting,


sarana mendekatkan diri kepadaNya, ketaatan yang tak
terkira, hal yang paling wajib dari kewajiban-kewajiban
lainnya. Sedangkan lawannya yaitu ‘Uququl walidain
merupakan sebesar-besarnya dosa, hukumannya begitu
jelek, penuh kebinasaan dan kehancuran di dalamnya.
Banyak dalil yang menunjukkan bahwa birrul walidain
begitu banyak keutamaannya.

7
Berikut beberapa keutamaan dari birul walidain:

Allah Gandengkan Perintah Berbakti Kepada Orang Tua


Dengan Perintah Beribadah Kepada Allah

Allah menghubungkan hak orang tua serta anjuran


berbuat baik kepada keduanya dengan perintah beribadah
kepadaNya. Semisal berterimakasih kepada orang tua,
perbuatan ini termasuk pula bersyukur kepadaNya. Allah
telah jadikan sebab kedua orang tuanyalah ia ada. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya hak keduanya dan
berbuat ihsan kepada mereka, baik berupa perkataan
maupun perbuatan. Kedua orang tuanya telah
mencintainya, berbuat baik kepadanya selama ia masih
kecil dan saat ia lemah. Sudah seharusnya anak
memberikan hak-hak mereka dan wajib berbuat baik
kepada mereka.
Haram melakukan perbuatan yang bisa menyakiti mereka
seperti menggerutu, abai terhadap menghormati
keduanya, berkata dengan suara yang tinggi, dan berbuat

8
kasar dengan tangannya kepada orang tuanya. Perintah
untuk berbakti kepada orang tua bersandingan dengan
perintah beribadah kepada Allah, hal ini diterangkan
dalam banyak ayat di Al Quran
‫سانًا َو ِبذِي ْالقُ ْربَ ٰى َو ْاليَتَا َم ٰى‬
َ ْ‫ش ْيئًا ۖ َو ِب ْال َوا ِلدَي ِْن ِإح‬
َ ‫َّللاَ َو ََل ت ُ ْش ِر ُكوا ِب ِه‬
‫َوا ْعبُد ُوا ه‬
‫ب َواب ِْن‬ ْ
ِ ‫ب بِال َج ْن‬ ِ ‫اح‬
ِ ‫ص‬ ‫ب َوال ه‬ ْ
ِ ُ‫ار ال ُجن‬ ْ ُ ْ
ِ ‫ار ذِي الق ْربَ ٰى َوال َج‬ ْ
ِ ‫ين َوال َج‬ ِ ‫سا ِك‬ َ ‫َو ْال َم‬
‫ورا‬ ً ‫َّللاَ ََل ي ُِحبُّ َم ْن َكانَ ُم ْخت ًَاَل فَ ُخ‬‫َت أَ ْي َمانُ ُك ْم ۗ إِ هن ه‬
ْ ‫سبِي ِل َو َما َملَك‬ ‫ال ه‬
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-
Nya dengan apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua
orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-
orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri (QS. An Nisa:
36).
ۖ ‫سانًا‬َ ْ‫ش ْيئًا ۖ َو ِب ْال َوا ِلدَي ِْن ِإح‬
َ ‫قُ ْل ت َ َعالَ ْوا أَتْ ُل َما َح هر َم َربُّ ُك ْم َعلَ ْي ُك ْم ۖ أَ هَل ت ُ ْش ِر ُكوا ِب ِه‬
‫ش َما‬ ِ ‫ق ۖ نَحْ نُ ن َْر ُزقُ ُك ْم َوإِيها ُه ْم ۖ َو ََل تَ ْق َربُوا ْالفَ َو‬
َ ‫اح‬ ٍ ‫َو ََل ت َ ْقتُلُوا أ َ ْو ََلدَ ُك ْم ِم ْن إِ ْم ََل‬
ٰ
‫صا ُك ْم‬‫ق ۚ ذَ ِل ُك ْم َو ه‬ِ ‫َّللاُ إِ هَل بِ ْال َح‬
‫س الهتِي َح هر َم ه‬ َ ‫طنَ ۖ َو ََل تَ ْقتُلُوا ال هن ْف‬ َ َ‫ظ َه َر ِم ْن َها َو َما ب‬ َ
َ‫ِب ِه لَ َعله ُك ْم ت َ ْع ِقلُون‬
Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan
atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu
mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah
terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu
membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan,
Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada
mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-
perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya
maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu

9
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian
itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu
memahami(nya) (QS. Al An’am: 151)
‫سا ًنا ۚ ِإ هما يَ ْبلُغ هَن ِع ْندَكَ ْال ِكبَ َر‬
َ ْ‫ض ٰى َربُّكَ أ َ هَل ت َ ْعبُد ُوا ِإ هَل ِإيهاهُ َو ِب ْال َوا ِلدَي ِْن ِإح‬
َ ‫َو َق‬
ً َ ُ
‫ف َو ََل تَ ْن َه ْر ُه َما َوق ْل ل ُه َما قَ ْوَل ك َِري ًما‬ ُ
ٍ ‫أ َ َحد ُ ُه َما أ ْو ِك ََل ُه َما فَ ََل تَق ْل ل ُه َما أ‬
َ ُ َ

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan


menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik
pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
"ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. Al
Isra’: 23)

َ ِ‫سانَ ِب َوا ِلدَ ْي ِه َح َملَتْهُ أ ُ ُّمهُ َو ْهنًا َعلَ ٰى َو ْه ٍن َوف‬


‫صالُهُ فِي َعا َمي ِْن أَ ِن‬ ِ ْ ‫ص ْينَا‬
َ ‫اْل ْن‬ ‫َو َو ه‬
‫ير‬
ُ ‫ص‬ ْ
ِ ‫ي ال َم‬ َ ُ
‫ا ْشك ْر ِلي َو ِل َوا ِلدَيْكَ إِل ه‬
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)
kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu. (QS. Lukman: 14)

10
Berbakti Kepada Orang Tua Lebih Afdhal Daripada Jihad

Berbakti kepada orang tua lebih afdhal daripada jihad dan


menempati kedudukan yang lebih tinggi daripada jihad fii
sabiilillah. Sebagaimana hadits,
‫ابن عمرو رضي هللا عنهما يقول جاء رجل إلى النبي صلى هللا عليه وسلم‬
‫فاستأذنه في الجهاد فقال أحي والداك قال نعم قال ففيهما فجاهد‬
'Abdullah bin 'Amru radliyallahu 'anhuma berkata,
“Datang seorang laki-laki kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam lalu meminta izin untuk ikut berjihad. Maka
Beliau bertanya: "Apakah kedua orang tuamu masih
hidup?" Laki-laki itu menjawab: "Iya."Maka Beliau

11
berkata: "Kepada keduanyalah kamu berjihad (berbakti)"
(HR. Bukhari No.2782)
‫ابن عمرو بن العاص قال أقبل رجل إلى نبي هللا صلى هللا عليه وسلم فقال‬
‫أبايعك على الهجرة والجهاد أبتغي األجر من هللا قال فهل من والديك أحد‬
‫حي قال نعم بل كَلهما قال فتبتغي األجر من هللا قال نعم قال فارجع إلى‬
‫والديك فأحسن صحبتهما‬
'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash berkata: "Seorang laki-
laki datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam lalu dia berkata: Aku bai'at (berjanji setia) dengan
Anda akan ikut hijrah dan jihad, karena aku mengingini
pahala dari Allah." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bertanya: "Apakah kedua orang tuamu masih hidup?"
Jawab orang itu: "Bahkan keduanya masih hidup." Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya lagi: "Apakah kamu
mengharapkan pahala dari Allah?" Jawabnya: "Ya!"
Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Pulanglah
kamu kepada kedua orang tuamu, lalu berbaktilah pada
keduanya dengan sebaik-baiknya (HR. Muslim No.
4624).
Ibnu Hajar Rahimmahullah berkata, “Jika engkau masih
mempunyai dua pintu ini (orang tua) maka bersungguh-
sungguhlah untuk berbuat baik kepada mereka karena
sesungguhnya berbakti kepada orang tua sudah menyamai
kedudukan jihad”6. Yang dimaksud dengan jihad kepada
orang tua: mengerahkan seluruh usahanya, berusaha
sekuat tenaga untuk berbuat baik kepada mereka. Karena

6
Fathul Baari Syarh Shahih Bukhari (10/403)

12
pentingnya hal tersebut, ada ulama yang tidak
membolehkan keluar untuk jihad kecuali dengan izin
keduanya dengan syarat kedua orang tuanya adalah
muslim. Karena birul walidain merupakan fardhu’ ‘ain
sedangkan jihad merupakan fardhu kifayah. Jika jihad
memang sangat diperlukan saat itu maka dia menjadi
fardhu ‘ain dan boleh tanpa izin keduanya.7

7
Jami’ Al Ahkam Al Quran Lil Qurtubhi (243/10)

13
Birul Walidain Amalan Yang Sangat Dicintai Oleh Allah

Birul walidain merupakan amalan yang paling afdhal,


amalan yang bisa mendekatkan diri ke surga, amalan yang
paling dicintai oleh Allah setelah shalat. Sebagaimana
dalam sebuat hadits yang mana Nabi ‫ ﷺ‬mengatakan
dengan kata tsumma yang berarti berurutan,
‫عبد هللا قال سألت النبي صلى هللا عليه وسلم أي العمل أحب إلى هللا قال‬
‫الصَلة على وقتها قال ثم أي قال بر الوالدين قال ثم أي قال الجهاد في‬
‫سبيل هللا‬
Abdullah dia berkata: saya bertanya kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam: "Amalan apakah yang paling
dicintai Allah? Beliau bersabda: "Shalat tepat pada
waktunya." Dia bertanya lagi: "Kemudian apa?" beliau
menjawab: "Berbakti kepada kedua orang tua." Dia
bertanya: "Kemudian apa lagi?" beliau menjawab:
"Berjuang di jalan Allah” (HR. Bukhari No. 5513)

Birul Walidain Mendatangkan Ridha Allah

14
Birul walidain merupakan amalan yang mendatangkan
keridhaan Allah.
‫عن عبد هللا بن عمروعن النبي صلى هللا عليه وسلم قال رضى الرب في‬
‫رضى الوالد وسخط الرب في سخط الوالد‬
Abdullah bin Amr dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa
sallam, beliau bersabda, "Ridha Allah terdapat pada ridha
orang tua, dan murka Allah juga terdapat pada murkanya
orang tua. (HR. Tirmidzi No. 1821)

Birul Walidain Sebab Masuk Surga

Birul walidain merupakan sebab masuk ke dalam surga.


Sebagaimana hadits,
‫عن أبي الدرداء أن رجَل أتاه فقال إن لي امرأة وإن أمي‬

15
‫تأمرني بطَلقها قال أبو الدرداء سمعت رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫يقول قال أبو الدرداء سمعت رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يقول الوالد‬
‫أوسط أبواب الجنة فإن شئت فأضع ذلك الباب أو احفظه‬

Dari Abu Darda `bahwa seorang laki-laki mendatanginya


dan berkata: "Sesungguhnya aku memiliki seorang isteri,
sedang ibuku menyuruhku untuk menceraikannya." Abu
Darda` berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda: "Orang tua adalah pintu surga
yang paling tengah. Jika kamu mampu, letakkanlah pintu
tersebut atau jagalah. (HR. Tirmidzi 1822).

‫عن معاوية بن جاهمة السلمي أن جاهمة جاء إلى النبي صلى هللا عليه وسلم‬
‫فقال يا رسول هللا أردت أن أغزو وقد جئت أستشيرك فقال هل لك من أم‬
‫قال نعم قال فالزمها فإن الجنة تحت رجليها‬

Dari Muawiyah bin Jahimah As Salami bahwa Jahimah


datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan
berkata: "Wahai Rasulullah, saya ingin berperang dan
datang untuk minta petunjukmu." Beliau bertanya:
"Apakah engkau masih memiliki ibu?" Dia menjawab:
"Ya." Beliau bersabda: "Jagalah ia, karena surga itu
dibawah kakinya." (HR.Nasa’I No.3053)

16
Doa Jelek Bagi Pendurhaka

Doa jelek Rasulullah ‫ ﷺ‬bagi orang yang tidak berbuat


baik kepada orang tuanya saat sudah tua,

‫عن أبيه عن أبي هريرة قال قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم رغم أنفه‬
‫ثم رغم أنفه ثم رغم أنفه قيل من يا رسول هللا قال من أدرك والديه عند‬
‫الكبر أحدهما أو كليهما ثم لم يدخل الجنة‬

Dari Abu Hurairah dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa


sallam bersabda: "Celaka Hidungnya! Celaka hidungnya!
Dia celaka!" lalu beliau ditanya: "Siapakah yang celaka,
ya Rasulullah?" Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Barang Siapa yang mendapati kedua orang tuanya
(dalam usia lanjut), atau salah satu dari keduanya, tetapi
dia tidak berusaha masuk surga (dengan berusaha berbakti

17
kepadanya dengan sebaik-baiknya)” (HR.Muslim
No.4628).

Qurthubi Rahimmahullah mengatakan, “Doa tersebut


memuat dua makna:

1. Doa tersebut mempunyai makna bahwa Allah


akan menjatuhkan dan membinasakan hidungnya.
Hal ini berlaku bagi orang-orang yang tidak
menjalankan kewajiban berbakti kepada orang
tuanya.

2. Doa tersebut mempunyai makna bahwa Allah


akan menghinakannya dengan cara membuat
hidungnya menjadi pendek.

Hadits tersebut kemudian dikhususkan saat tua meskipun


berbuat baik kepada keduanya adalah kewajiban setiap
saat. Mengapa demikian? Tak lain adalah ketika mereka
sudah tua maka mereka lebih banyak butuh bantuan.
Bersegeralah wahai Ananda mengambil kesempatan
berbuat baik kepadan keduanya, bisa jadi ia akan hilang
dengan wafatnya mereka, lalu penyesalanlah yang ada”

Allah memerintahkan untuk lebih giat lagi berbuat baik


kepada mereka, lemah lembut penuh kasih sayang kepada
mereka terkhusus saat mereka tua. Karena keduanya lebih
butuh kepada bakti anaknya, sungguh perubahan fisik
mereka telah menjadi lebih lemah saat mereka sudah
lanjut usia.

18
Dengan Apa Kita Berbakti?

Rasulullah ‫ ﷺ‬telah menerangkan dengan apa anak bisa


membalas kebaikan kedua orang tuanya,
‫عن أبي هريرة قالقال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم َل يجزي ولد والدا إَل‬
‫أن يجده مملوكا فيشتريه فيعتقه‬
Dari Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda, "Seorang anak belum
dikatakan membalas (kebaikan) orang tuanya, kecuali jika
didapati bapaknya sebagai sahaya, lalu dia membelinya
dan memerdekakannya".(HR. Muslim 2779).

Dari Abu Bardah bahwasannya beliau menyaksikan


kejadian yang dialami oleh Ibnu Umar
radhiallahu’anhuma. Seorang laki-laki sedang thawaf di
ka’bah, dia membawa ibunya thawaf di belakang
punggungnya, lalu pemuda ini berkata,

“Sesungguhnya aku baginya adalah seperti onta yang


tunduk yang jika tunggangannya ditakuti maka ia tak
takut”.

Lalu pemuda ini berkata kepada Ibnu Umar, “Wahai Ibnu


Umar, Apakah aku telah membalas kebaikan ibuku?. Lalu

19
Ibnu Umar menimpali dengan, “Tidak, meskipun satu
nafas saja (ketika melahirkanmu)” 8.

Amalan Jitu Untuk Bertaqarub

Birul walidain merupakan amalan yang mendekatkan


diri kepada Allah.

8
Adabul Mufrad (1/62) No. 11.

20
Ibnu Abbas berkata pernah berkata, “Aku tidak
mengetahui amalan yang paling bisa mendekatkan diri
kepada Allah kecuali birrul walidain”.9

Lemah Lembutlah

Berkata lemah lembut kepada orang tua merupakan sebab


masuk surga, Ibnu Umar pernah berkata seorang laki-laki
yang mengadu tentang dosanya. Ibnu Umarpun berkata,
“Apakah orang tuamu masih hidup?”. Laki-laki tersebut
berkata, “Aku hanya mempunyai ibu”. Ibnu Umar
berkata, “Demi Allah, seandainya engkau berkata lemah
lembut kepada ibumu, memberikan makanan kepadanya,

9
Adabul Mufrad No.4

21
maka sungguh engkau akan masuk surga serta
mencegahmu dari dosa besar”.10

Bahagiakan Mereka

Memasukkan kebahagian di hati orang tua termasuk birul


walidain,

‫جاء رجل إلى رسول هللا صلى هللا عليه وسلم فقال جئت أبايعك على‬
‫الهجرة وتركت أبوي يبكيان فقال ارجع عليهما فأضحكهما كما أبكيتهما‬

Terdapat seorang laki-laki yang datang kepada Rasulullah


shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: aku datang
membai'at engkau untuk berhijrah, dan aku telah
meninggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan
menangis. Kemudian beliau berkata: "Kembalilah kepada
mereka berdua dan buatlah mereka tertawa sebagaimana

10
Adabul Mufrad No. 8

22
engkau membuat mereka menangis”. (HR. Abu Daud No.
2166).

Jangan Membantah

Termasuk Birul Walidain adalah tidak membantah


keduanya, tidak membangkang, dan tidak melakukan
sebab yang bisa menyakiti keduanya.

‫عن عبد هللا بن عمرو بن العاص أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال من‬
‫الكبائر شتم الرجل والديه قالوا يا رسول هللا وهل يشتم الرجل والديه قال‬
‫نعم يسب أبا الرجل فيسب أباه ويسب أمه فيسب أمه‬

Dari Abdullah bin Amru bin al-Ash bahwa Rasulullah


shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Di antara dosa
besar adalah seorang laki-laki mencela kedua orang
tuanya." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah,
'Apakah (mungkin) seorang laki-laki mencela orang
tuanya? ' Beliau menjawab: "Ya. Dia mencela bapak
seseorang lalu orang tersebut (membalas) mencela

23
bapaknya, lalu dia mencela ibunya, lalu orang tersebut
(membalas) mencela ibunya." (HR.Muslim No. 130).
‫كنت عند علي بن أبي طالب فأتاه رجل فقال ما كان النبي صلى هللا عليه‬
‫وسلم يسر إليك قال فغضب وقال ما كان النبي صلى هللا عليه وسلم يسر‬
‫إلي شيئا يكتمه الناس غير أنه قد حدثني بكلمات أربع قال فقال ما هن يا‬
‫أمير المؤمنين قال قال لعن هللا من لعن والده ولعن هللا من ذبح لغير هللا‬
‫ولعن هللا من آوى محدثا ولعن هللا من غير منار األرض‬
Saya berada di samping Ali bin Abi Thalib, tiba-tiba
seorang laki-laki datang menemuinya seraya berkata:
"Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah
menyampaikan suatu rahasia kepadamu (yang tidak
diberitahukan kepada manusia)?" Abu Thufail berkata:
"Ali pun marah seraya berkata: "Tidaklah Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan suatu rahasia
kepadaku dan tidak menyampaikannya kepada manusia,
kecuali bahwa beliau pernah menyampaikan empat hal
kepadaku." Abu Thufail berkata: "Laki-laki tersebut
bertanya, "Apakah empat perkara itu wahai Amirul
Mukminin?" Abu Thufail melanjutkan, "Ali lalu
menjawab, "Allah melaknat orang yang melaknat orang
tuanya, melaknat orang yang menyembelih untuk selain
Allah, melaknat orang yang menyembunyikan penjahat
dan melaknat orang yang memindah batas tanah."(HR.
Muslim No. 3657)

24
Tingkatan Birul Walidain

Birul walidain memiliki tingkatan kewajiban dalam


pemenuhan hak-haknya. Ibu yang mengalami kesulitan
dalam mengandung, kesulitan melahirkan, menyusui, dan
mendidik. Oleh karenanya, ibu mempunyai tiga tingkat
lebih istimewa.
‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه قال جاء رجل إلى رسول هللا صلى هللا عليه‬
‫وسلم فقال يا رسول هللا من أحق الناس بحسن صحابتي قال أمك قال ثم من‬
‫قال ثم أمك قال ثم من قال ثم أمك قال ثم من قال ثم أبوك‬
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata: "Seorang
laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam sambil berkata: "Wahai Rasulullah, siapakah orang
yang paling berhak aku berbakti kepadanya?" beliau
menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi: "Kemudian
siapa?" beliau menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi:
"kemudian siapa lagi?" beliau menjawab: "Ibumu." Dia
bertanya lagi: "Kemudian siapa?" dia menjawab:
"Kemudian ayahmu." (HR.Bukhari No.5514).

Sambung Silaturahim

25
Termasuk birul walidain adalah menyambung tali
silaturahim dengan orang-orang yang dicintai oleh orang
tuanya.
‫عن عبد هللا بن عمر أن رجَل من األعراب لقيه بطريق مكة فسلم عليه عبد‬
‫هللا وحمله على حمار كان يركبه وأعطاه عمامة كانت على رأسه فقال ابن‬
‫دينار فقلنا له أصلحك هللا إنهم األعراب وإنهم يرضون باليسير فقال عبد هللا‬
‫إن أبا هذا كان ودا لعمر بن الخطاب وإني سمعت رسول هللا صلى هللا عليه‬
‫وسلم يقول إن أبر البر صلة الولد أهل ود أبيه‬
Dari 'Abdullah bin 'Umar dia berkata: "Seorang laki-laki
desa bertemu dengannya di salah satu jalan di kota
Mekkah. Lalu 'Abdullah memberi salam kepadanya dan
menaikkannya ke atas keledai yang dikendarainya, dan
diberinya serban yang sedang dipakainya di kepala." Kata
Ibnu Dinar: "Maka kami berkata kepada 'Abdullah bin
'Umar: 'semoga Allah ta'ala membalas kebaikan Anda.
Sesungguhnya orang desa itu lebih suka yang sederhana."
Jawab 'Abdullah: "Bapak orang ini adalah sahabat baik
'Umar bin Khaththab. Aku mendengar Rasulullah
bersabda: "Sesungguhnya kebajikan yang utama ialah
apabila seorang anak melanjutkan hubungan
(silaturrahim) dengan keluarga sahabat baik
ayahnya."(HR.Muslim No.4629).
Termasuk amalan-amalan yang baik lagi berbarakah yang
sepatutnya dilakukan setelah kedua orang tua meninggal
adalah:
- Menyolatkan keduanya
- Memohonkan ampun keduanya
- Menunaikan janji yang belum terpenuhi

26
- Menyambung silaturahim dengan orang yang
dekat dengan orang tuanya
- Memuliakan teman-temannya.

Tetaplah Berbakti Meskipun Orang Tuamu Kafir

Berbakti kepada orang tua tidak terkhusus kepada orang


tua yang muslim saja, bahkan walaupun mereka kafir
berbakti kepada keduanya dan berbuat baik tetap wajib
dilakukan.
‫اح ْب ُه َما‬
ِ ‫ص‬ َ ‫ْس َلكَ ِب ِه ِع ْل ٌم فَ ََل ت ُ ِط ْع ُه َما ۖ َو‬ َ ‫ع َل ٰى أ َ ْن ت ُ ْش ِركَ ِبي َما َلي‬ َ َ‫َو ِإ ْن َجا َهدَاك‬
ُ
‫ي َم ْر ِجعُ ُك ْم فَأنَبِئ ُ ُك ْم بِ َما ُك ْنت ُ ْم‬ َ ُ
‫ي ۚ ث هم إِل ه‬ َ َ
َ ‫س ِبي َل َم ْن أن‬
‫َاب إِل ه‬ ً
َ ‫فِي الدُّ ْنيَا َم ْع ُروفا ۖ َواتهبِ ْع‬
ُ َ
َ‫ت ْع َملون‬
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan
dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu
tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya,

27
dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan
ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian
hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Lukman:
15)
‫حدثنا هشام بن عروة أخبرني أبي أخبرتني أسماء بنت أبي بكر رضي هللا‬
‫عنهما قالت أتتني أمي راغبة في عهد النبي صلى هللا عليه وسلم فسألت‬
‫النبي صلى هللا عليه وسلم آصلها قال نعم قال ابن عيينة فأنزل هللا تعالى‬
‫فيها‬
{ ‫} َل ينهاكم هللا عن الذين لم يقاتلوكم في الدين‬

Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Urwah


telah mengabarkan kepadaku Ayahku telah mengabarkan
kepadaku Asma` binti Abu Bakr radliallahu 'anhuma dia
berkata: "Ibuku datang pada masa Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam menemuiku dalam keadaan mengharapkan
baktiku, lalu saya bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam: "Apakah saya boleh berhubungan
dengannya?" beliau menjawab: "Ya." Ibnu 'Uyainah lalu
berkata: "Kemudian Allah Ta'ala menurunkan ayat Allah
tidak melarang kalian dari orang-orang yang tidak
memerangi agama kalian (QS Al Mumtahanah: 8)."

Salah satu bentuk bakti yang paling besar ialah mengajak


mereka untuk beribadah kepada Allah, mengajarkan apa
yang bermanfaat untuk keduanya. Karena keduanya
adalah orang yang paling berhak mendapatkan nasihat
dengan cara lemah lembut dan penuh kasih sayang.

28
Durhaka dan Syirik

Salah satu bukti betapa besarnya hak orang tua adalah


Nabi ‫ ﷺ‬menghubungkan durhaka kepada orang tua
dengan berbuat syirik kepada Allah.

‫عن عبد الرحمن بن أبي بكرة عن أبيه رضي هللا عنه قال قال النبي صلى‬
‫هللا عليه وسلم أَل أنبئكم بأكبر الكبائر ثَلثا قالوا بلى يا رسول هللا قال‬
‫اْلشراك باهلل وعقوق الوالدين وجلس وكان متكئا فقال أَل وقول الزور قال‬
‫فما زال يكررها حتى قلنا ليته سكت‬

Dari 'Abdurrahman bin Abi Bakrah dari bapaknya


radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam berkata, "Apakah kalian mau aku beritahu dosa
besar yang paling besar?" Beliau menyatakannya tiga kali.
Mereka menjawab: "Mau, wahai Rasulullah." Maka
Beliau bersabda: "Menyekutukan Allah, durhaka kepada
kedua orang tua." Lalu Beliau duduk dari sebelumnya
berbaring kemudian melanjutkan sabdanya: "Ketahuilah,
juga ucapan keji (curang)." Dia berkata: "Beliau terus saja
mengatakannya berulang-ulang hingga kami mengatakan:
'Duh sekiranya Beliau diam'."(HR. Bukhari No.2460).

29
‫عن وراد مولى المغيرة بن شعبة عن المغيرة بن شعبة قال قال النبي صلى‬
‫هللا عليه وسلم إن هللا حرم عليكم عقوق األمهات ووأد البنات ومنع وهات‬
‫وكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال وإضاعة المال‬

Dari Warrad, maula Al Mughirah bin Syu'bah dari Al


Mughirah bin Syu'bah berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah mengharamkan
atas kalian durhaka kepada ibu, mengubur anak wanita
hidup-hidup dan membenci kalian dari qiila wa qaola
(memberitakan setiap yang didengar), banyak bertanya
dan menyia-nyiakan harta."(HR. Bukhari No.2231)

‫عن أنس رضي هللا عنه قال سئل النبي صلى هللا عليه وسلم عن الكبائر قال‬
‫اْلشراك باهلل وعقوق الوالدين وقتل النفس وشهادة الزور‬

Dari Anas radliyallahu 'anhu berkata, “Nabi shallallahu


'alaihi wa sallam ditanya tentang kaba'ir (dosa-dosa
besar). Maka Beliau bersabda: "Menyekutukan Allah,
durhaka kepada kedua orang tua, membunuh orang dan
bersumpah palsu."(HR.Bukhari No.2459(.

Doakan Mereka

Termasuk bentuk birul walidain adalah mengakui


keutamaan keduanya dan mendoakan keduanya. Dari Abi
Marrah maula Umi Hani Binti Abi Thalib, “Beliau pernah

30
berpergian bersama Abu Hurairah ke kampung
halamannya. Tatkala ia tiba ia berteriak dengan
meninggikan suaranya, “’Alaikas salamu wa
Rahmatullahu wa Barakatuh Wahai Ibuku”. Lalu ibunya
menjawab, "'Alaikassalam wa rahmatullah wa
barakatuh”. Abu Hurairah menimpali, “Semoga Allah
merahmatimu atas penjagaanmu sewaktu aku kecil”.
Wahai Anakku, “Wahai anakku, semoga Allah membalas
kebaikanmu, semoga Allah meridhaimu atas
penjagaanmu saat aku tua” .
11

Menjadi Bagian Wasiat Rasulullah ‫ﷺ‬

Birul Walidain merupakan wasiat dari Rasulullah ‫ﷺ‬.


Berdasarkan hadits dari Abu Darda’ Radhiallahu ‘anhu.

‫صلهى هللاُ َعلَ ْي ِه‬ ‫سو ُل ه‬


َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫صانِي َر‬ َ ‫ قَا َل أ َ ْو‬- ‫ رضي هللا عنه‬- ‫عن أبى الدرداء‬
َ‫ص ََلة‬ ‫اَّللِ َش ْيئًا َو ِإ ْن قُ ِط ْعت أَ ْو ُح ِرقت َو ََل تَتْ ُرك هَن ال ه‬ ‫(َل ت ُ ْش ِر ْك ِب ه‬ َ :ٍ‫سله َم ِب ِتسْع‬ َ ‫َو‬
‫تشربن ْالخ َْم َر فإنهها‬‫ه‬ ‫الذ همةُ َو ََل‬
ِ ُ‫َت ِم ْنه‬ ْ ‫ْال َم ْكتُوبَةَ ُمت َ َع ِمدًا َو َم ْن ت ََر َك َها ُمت َ َع ِمدًا بَ ِرئ‬
،‫اخ ُرجْ لَ ُه َما‬ ْ َ‫ وأط ْع َوا ِلدَيْكَ َوإِ ْن أ َ َم َراكَ أ ْن ت َْخ ُر َج ِم ْن د ُ ْنيَاكَ ف‬،‫ِم ْفت َا ُح ُك ِل ش ٍَر‬
َ
َ‫ف َوإِ ْن َهلَ ْكت‬ ِ ْ‫الزح‬‫تنازعن ُو ََلة َ ْاأل َ ْم ِر َوإِ ْن َرأَيْتَ أَنهكَ أ َ ْنتَ َو ََل ت َ ْف ُر ْر ِمنَ ه‬ ‫ه‬ ‫َو ََل‬

11
Adabul Mufrad No.14

31
‫ص َحابُكَ َوأَ ْن ِف ْق ِم ْن طولك على أهلك وَل ترفع عصاك على أهلك‬
ْ َ ‫َوفَ هر أ‬
‫وأخفهم في هللا عز وجل‬

Dari Abu Darda dia berkata, Kekasihku shallallahu 'alaihi


wa sallam telah mewasiatkan kepadaku agar tidak
menyekutukan Allah dengan sesuatupun, meski kamu
harus disembelih dan dibakar, janganlah kamu
meninggalkan shalat wajib dengan sengaja, barangsiapa
meninggalkannya dengan sengaja maka telah lepas dari
tanggungan (Allah). Dan janganlah kamu meminum
khamar, sebab khamar itu merupakan kunci semua
kejahatan. Patuhilah kedua orang tuamu, jika mereka
memerintahmu agar engkau keluar dari duniamu maka
keluarlah….12

12
HR. Ibnu Majah No.4034 di Bab Bersabar Atas Musibah

32
Hartamu Juga Harta Mereka

Besarnya hak orang tua sampai-sampai apa-apa yang


dimiliki oleh anaknya merupakan milik orang tuanya.
Berdasarkan hadits,

‫أن رجَل أتى النبي صلى هللا عليه وسلم فقال يا رسول هللا إن لي ماَل وولدا‬
‫وإن والدي يحتاج مالي قال أنت ومالك لوالدك إن أوَلدكم من أطيب كسبكم‬
‫فكلوا من كسب أوَلدكم‬

Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi


wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, saya memiliki
harta dan anak, sementara orang tuaku membutuhkan
hartaku?" Beliau bersabda: "Kamu dan hartamu adalah
milik orang tuamu, sesungguhnya anak-anak kalian
termasuk hasil usaha kalian yang terbaik. Maka makanlah
dari usaha anak-anak kalian."(HR. Abu Daud No.3063).

33
‫‪Doa Orang Tua Mustajab‬‬

‫‪Doa kedua orang tua mustajab. Hal ini berdasarkan hadits‬‬


‫‪dari Abu Hurairah Radhilallahu’anhu,‬‬

‫عن أبي هريرة عن النبي صلللللللى هللا عليه وسلللللللم قال لم يتكلم في المهد إَل‬
‫ثَلثة عيسللللللى ابن مريم وصلللللللاحب جريج وكان جريج رجَل عابدا فاتخذ‬
‫صلللللومعة فكان فيها فأتته أمه وهو يصللللللي فقالت يا جريج فقال يا رب أمي‬
‫وصللَلتي فأقبل على صللَلته فانصللرفت فلما كان من الغد أتته وهو يصلللي‬
‫فقالت يا جريج فقال يا رب أمي وصَلتي فأقبل على صَلته فانصرفت فلما‬
‫كان من الغد أتته وهو يصللللللي فقالت يا جريج فقال أي رب أمي وصلللللَلتي‬
‫فأقبل على صللللللَلته فقالت اللهم َل تمته حتى ينظر إلى وجوه المومسللللللات‬
‫فتذاكر بنو إسللرائيل جريجا وعبادته وكانت امرأة بغي يتمثل بحسللنها فقالت‬
‫إن شلللئتم ألفتننه لكم قال فتعرضلللت له فلم يلتفت إليها فأتت راعيا كان يأوي‬
‫إلى صللومعته فأمكنته من نفسللها فوقع عليها فحملت فلما ولدت قالت هو من‬
‫جريج فأتوه فاسللتنزلوه وهدموا صللومعته وجعلوا يضللربونه فقال ما شللأنكم‬
‫قالوا زنيت بهذه البغي فولدت منك فقال أين الصللللبي فجاءوا به فقال دعوني‬
‫حتى أصلللي فصلللى فلما انصللرف أتى الصللبي فطعن في بطنه وقال يا غَلم‬
‫من أبوك قال فَلن الراعي قال فأقبلوا على جريج يقبلونه ويتمسللللللحون به‬
‫وقالوا نبني لك صومعتك من ذهب قال َل أعيدوها من طين كما كانت ففعلوا‬
‫وبينا صللبي يرضللع من أمه فمر رجل راكب على دابة فارهة وشللارة حسللنة‬
‫فقالت أمه اللهم اجعل ابني مثل هذا فترك الثدي وأقبل إليه فنظر إليه فقال‬
‫اللهم َل تجعلني مثله ثم أقبل على ثديه فجعل يرتضللللللع قال فكأني أنظر إلى‬
‫رسللول هللا صلللى هللا عليه وسلللم وهو يحكي ارتضللاعه بإصللبعه السللبابة في‬
‫فمه فجعل يمصها قال ومروا بجارية وهم يضربونها ويقولون زنيت سرقت‬
‫وهي تقول حسلبي هللا ونعم الوكيل فقالت أمه اللهم َل تجعل ابني مثلها فترك‬
‫الرضللللللا ونظر إليها فقال اللهم اجعلني مثلها فهناك تراجعا الحديت فقالت‬
‫حلقى مر رجل حسن الهيئة فقلت اللهم اجعل ابني مثله فقلت اللهم َل تجعلني‬

‫‪34‬‬
‫مثله ومروا بهذه األمة وهم يضللربونها ويقولون زنيت سللرقت فقلت اللهم َل‬
‫تج عل ابني مثل ها فق لت اللهم اجعلني مثل ها قال إن ذاك الر جل كان ج بارا‬
‫فقلت اللهم َل تجعلني مثله وإن هذه يقولون لها زنيت ولم تزن وسللللرقت ولم‬
‫تسرق فقلت اللهم اجعلني مثلها‬

Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam


beliau telah bersabda: "Tidak ada bayi yang dapat
berbicara ketika masih berada dalam buaian kecuali tiga
bayi: bayi Isa bin Maryam, dan bayi dalam perkara
Juraij." Juraij adalah seorang laki-laki yang rajin
beribadah. Ia membangun tempat peribadatan dan
senantiasa beribadah di tempat itu. Ketika sedang
melaksanakan shalat sunnah, tiba-tiba ibunya datang dan
memanggilnya: 'Hai Juraij! ' Juraij bertanya dalam hati:
'Ya Allah, manakah yang lebih aku utamakan,
melanjutkan shalatku ataukah memenuhi panggilan
ibuku? ' Akhirnya ia pun meneruskan shalatnya itu hingga
ibunya merasa kecewa dan beranjak darinya. Keesokan
harinya, ibunya datang lagi kepadanya sedangkan Juraij
sedang melakukan shalat sunnah. Kemudian ibunya
memanggilnya: 'Hai Juraij! ' Kata Juraij dalam hati: 'Ya
Allah, manakah yang lebih aku utamakan, memenuhi
seruan ibuku ataukah shalatku? ' Lalu Juraij tetap
meneruskan shalatnya hingga ibunya merasa kecewa dan
beranjak darinya. Hari berikutnya, ibunya datang lagi
ketika Juraij sedang melaksanakan shalat sunnah. Seperti
biasa ibunya memanggil: 'Hai Juraij! ' Kata Juraij dalam
hati: 'Ya Allah, manakah yang harus aku utamakan,
meneruskan shalatku ataukah memenuhi seruan ibuku? '
Namun Juraij tetap meneruskan shalatnya dan

35
mengabaikan seruan ibunya. Tentunya hal ini membuat
kecewa hati ibunya. Hingga tak lama kemudian ibunya
pun berdoa kepada Allah: 'Ya Allah, janganlah Engkau
matikan ia sebelum ia mendapat fitnah dari perempuan
pelacur! ' Kaum Bani Israil selalu memperbincangkan
tentang Juraij dan ibadahnya, hingga ada seorang wanita
pelacur yang cantik berkata: 'Jika kalian menginginkan
popularitas Juraij hancur di mata masyarakat, maka aku
dapat memfitnahnya demi kalian.' Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam pun meneruskan sabdanya: 'Maka
mulailah pelacur itu menggoda dan membujuk Juraij,
tetapi Juraij tidak mudah terpedaya dengan godaan
pelacur tersebut. Kemudian pelacur itu pergi mendatangi
seorang penggembala ternak yang kebetulan sering
berteduh di tempat peribadatan Juraij. Ternyata wanita
tersebut berhasil memperdayainya hingga laki-laki
penggembala itu melakukan perzinaan dengannya sampai
akhirnya hamil. Setelah melahirkan, wanita pelacur itu
berkata kepada masyarakat sekitarnya bahwa: 'Bayi ini
adalah hasil perbuatan aku dengan Juraij.' Mendengar
pengakuan wanita itu, masyarakat pun menjadi marah dan
benci kepada Juraij. Kemudian mendatangi rumah
peribadatan Juraij dan bahkan menghancurkannya. Selain
itu, mereka pun bersama-sama menghakimi Juraij tanpa
bertanya terlebih dahulu kepadanya. Lalu Juraij bertanya
kepada mereka: 'Mengapa kalian lakukan hal ini
kepadaku? ' Mereka menjawab: 'Kami lakukan hal ini
kepadamu karena kamu telah berbuat zina dengan pelacur
ini hingga ia melahirkan bayi dari hasil perbuatanmu.'
Juraij berseru: 'Dimanakah bayi itu? ' Kemudian mereka

36
menghadirkan bayi hasil perbuatan zina itu dan
menyentuh perutnya dengan jari tangannya seraya
bertanya: 'Hai bayi kecil, siapakah sebenarnya ayahmu
itu? ' Ajaibnya, sang bayi langsung menjawab: 'Ayah saya
adalah si fulan, seorang penggembala.' Sabda Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam: 'Akhirnya mereka menaruh
hormat kepada Juraij. Mereka menciuminya dan
mengharap berkah darinya. Setelah itu mereka pun
berkata: 'Kami akan membangun kembali tempat
ibadahmu ini dengan bahan yang terbuat dari emas.'
Namun Juraij menolak dan berkata: 'Tidak usah, tetapi
kembalikan saja rumah ibadah seperti semula yang
terbuat dari tanah liat.' Akhirnya mereka pun mulai
melaksanakan pembangunan rumah ibadah itu seperti
semula. Dan bayi ketiga, Ada seorang bayi sedang
menyusu kepada ibunya, tiba-tiba ada seorang laki-laki
yang gagah dan berpakaian yang bagus pula. Lalu ibu bayi
tersebut berkata: 'Ya Allah ya Tuhanku, jadikanlah
anakku ini seperti laki-laki yang sedang mengendarai
hewan tunggangan itu! ' Ajaibnya, bayi itu berhenti dari
susuannya, lalu menghadap dan memandang kepada laki-
laki tersebut sambil berkata: 'Ya Allah ya Tuhanku,
janganlah Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu! '
Setelah itu, bayi tersebut langsung menyusu kembali
kepada ibunya. Abu Hurairah berkata: 'Sepertinya saya
melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
menceritakan susuan bayi itu dengan memperagakan jari
telunjuk beliau yang dihisap dengan mulut beliau.'
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meneruskan
sabdanya: 'Pada suatu ketika, ada beberapa orang yang

37
menyeret dan memukuli seorang wanita seraya berkata:
'Kamu wanita tidak tahu diuntung. Kamu telah berzina
dan mencuri.' Tetapi wanita itu tetap tegar dan berkata:
'Hanya Allah lah penolongku. Sesungguhnya Dialah
sebaik-baik penolongku.' Kemudian ibu bayi itu berkata:
'Ya Allah, janganlah Engkau jadikan anakku seperti
wanita itu! ' Tiba-tiba bayi tersebut berhenti dari susuan
ibunya, lalu memandang wanita tersebut seraya berkata:
'Ya Allah ya Tuhanku, jadikanlah aku sepertinya! '
Demikian pernyataan ibu dan bayinya itu terus
berlawanan, hingga ibu tersebut berkata kepada bayinya:
'Celaka kamu hai anakku! Tadi, ada seorang laki-laki
yang gagah dan menawan lewat di depan kita, lalu kamu
berdoa kepada Allah: 'Ya Allah, jadikanlah anakku seperti
laki-laki itu! Namun kamu malah mengatakan: 'Ya Allah,
janganlah Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu!
Kemudian tadi, ketika ada beberapa orang menyeret dan
memukuli seorang wanita sambil berkata: 'Ya Allah,
janganlah Engkau jadikan anakku seperti wanita itu! '
Tetapi kamu malah berkata: 'Ya Allah, jadikanlah aku
seperti wanita itu! ' Mendengar pernyataan ibunya itu,
sang bayi pun menjawab: 'Sesungguhnya laki-laki yang
gagah itu seorang diktator hingga aku mengucapkan: 'Ya
Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu!
' Sementara wanita yang dituduh mencuri dan berzina itu
tadi sebenarnya adalah seorang wanita yang shalihah,
tidak pernah berzina, ataupun mencuri. Oleh karena itu,
aku pun berdoa: 'Ya Allah, jadikanlah aku seperti wanita
itu! '(HR.Muslim No.4626).

38
Ancaman Haramnya Surga Bagi Para Pendurhaka

Besarnya hak orang tua hingga Allah haramkan surga bagi


orang-orang yang durhaka kepada mereka. Berdasarkan
hadits dari Ibnu Umar radhiallahu’anhuma.

‫حدثني عبد هللا بن عمر أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال ثَلثة قد‬
‫حرم هللا عليهم الجنة مدمن الخمر والعاق والديوث الذي يقر في أهله الخبت‬

Telah menceritakan kepadaku Abdullah lbin Umar bahwa


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada
tiga golongan yang diharamkan memasuki surga: pecandu
khamer, orang yang durhaka, dan orang yang masa bodoh
terhadap isterinya, dan membiarkannya melakukan
perbuatan keji (zina)" (HR.Ahmad No.5117).

Pendurhaka Diancam Tak Dilihat Di Hari Kiamat

Besarnya hak orang tua hingga nanti di hari kiamat Allah


tidak akan melihat orang yang berbuat durhaka kepada

39
orangtuanya. Berdasarkan hadits dari Abdullah bin Umar
radhiallahu’anhuma, bahwa Nabi ‫ ﷺ‬bersabda

‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم ثَلثة َل ينظر هللا عز وجل إليهم يوم‬
‫القيامة العاق لوالديه والمرأة المترجلة والديوث وثَلثة َل يدخلون الجنة‬
‫العاق لوالديه والمدمن على الخمر والمنان بما أعطى‬

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tiga


golongan yang Allah tidak akan melihat mereka pada hari
kiamat: anak yang durhaka kepada orang tua, wanita yang
menyerupai laki-laki, dan Dayyuts, yaitu seorang yang
merelakan keluarganya berbuat kekejian. Dan tiga
golongan mereka tidak akan masuk surga: anak yang
durhaka kepada orang tua, pecandu khamer, dan orang
yang selalu menyebut-nyebut pemberiannya."(HR. Nasa’i
No.2515).

Bibi Menggantikan Ibu Yang Wafat

Termasuk penganggungan akan hak orang tua, Allah


jadikan bibi menggantikan kedudukan ibu ketika ia telah
tiada.

‫وقال زيد ابنة أخي فقضى بها النبي صلى هللا عليه وسلم لخالتها وقال‬
‫الخالة بمنزلة األم وقال لعلي أنت مني وأنا منك وقال لجعفر أشبهت خلقي‬
‫وخلقي وقال لزيد أنت أخونا وموَلنا‬

40
Adapun Zaid berkata: "Dia putri dari saudaraku."
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memutuskan
anak itu menjadi hak bibinya lalu bersabda: "Seorang bibi
kedudukannya sama dengan ibu." Lalu Beliau bersabda
kepada 'Ali: "Kamu dariku dan aku darimu." Dan kepada
Ja'far Beliau bersabda: "Kamu serupa dengan rupa dan
akhlaqku." Dan Beliau bersabda pula kepada Zaid:
"Kamu adalah saudara kami dan maula kami."(HR.
Tirmidzi No.1904).

‫أن رجَل أتى النبي صلى هللا عليه وسلم فقال يا رسول هللا إني أصبت ذنبا‬
‫عظيما فهل لي توبة قال هل لك من أم قال َل قال هل لك من خالة قال نعم‬
‫قال فبرها‬

Seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa


sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh, aku
telah berbuat dosa besar, apakah aku masih mempunyai
kesempatan untuk bertaubat?" beliau balik bertanya:
"Apakah kamu masih mempunyai ibu?" Laki-laki itu
menjawab: "Tidak." Kemudian beliau bertanya lagi:
"Apakah kamu mempunyai bibi?" laki-laki itu menjawab:
"Ya." Beliau bersabda: "Kalau begitu, berbaktilah
kepadanya" (HR.Tirmidzi No.1827).

41
Amalan-amalan Untuk
Orang Tua Ketika Telah Meninggal

1. Beristighfar atau memohonkan ampun untuk


keduanya. Berdasarkan doa Nabi Ibrahim yang
tercantum di dalam Al Qur’an.

َ ‫ي َو ِل ْل ُمؤْ ِمنِينَ يَ ْو َم يَقُو ُم ْال ِح‬


ُ‫ساب‬ ‫َربهنَا ا ْغ ِف ْر ِلي َو ِل َوا ِلدَ ه‬

Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu


bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada
hari terjadinya hisab (hari kiamat)". (QS. Ibrahim:
40)
Begitupula dengan doa Nabi Nuh
َ‫ي ُمؤْ ِمنًا َو ِل ْل ُمؤْ ِمنِين‬َ ِ‫ي َو ِل َم ْن دَ َخ َل بَ ْيت‬‫ب ا ْغ ِف ْر ِلي َو ِل َوا ِلد َ ه‬
ِ ‫َر‬
‫ارا‬ َ ‫ه‬ ‫ه‬
ً َ‫ت َوَل ت َِز ِد الظا ِل ِمينَ إَِل تب‬ َ ْ
ِ ‫َوال ُمؤْ ِمنَا‬
Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang
yang masuk ke rumahku dengan beriman dan
semua orang yang beriman laki-laki dan

42
perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan
bagi orang-orang yang zalim itu selain
kebinasaan"(QS. Nuh: 28)
Berdasarkan hadits Nabi ‫ ﷺ‬bahwa beliau ‫ﷺ‬
bersabda,
‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم إن هللا عز وجل ليرفع الدرجة‬
‫للعبد الصالح في الجنة فيقول يا رب أنى لي هذه فيقول باستغفار‬
‫ولدك لك‬

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:


"Sesungguhnya Allah 'azza wajalla akan
mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di
surga, hamba itu kemudian berkata: 'Wahai Rabb,
dari mana semua ini? ' maka Allah berfirman:
'Dari istighfar anakmu.'"(HR.Ahmad No.10202,
Hadits Hasan)
2. Berdoa untuk mereka. Di dalam sebuah hadits
dinyatakan,
‫ط َع‬ َ َ‫سانُ ا ْنق‬ ِ ْ َ‫سله َم قَا َل ِإذَا َمات‬
َ ‫اْل ْن‬ ‫صلهى ه‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ‫سو َل ه‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫أ َ هن َر‬
َ‫اريَ ٍة أ َ ْو ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه أ ْو‬
ِ ‫صدَقَ ٍة َج‬ ُ
َ ‫َع ْنهُ َع َملهُ إِ هَل ِم ْن ث َ ََلث َ ٍة إِ هَل ِم ْن‬
َُ ‫صا ِلحٍ يَدْعُو له‬
َ ‫َولَ ٍد‬
Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Apabila salah seorang manusia
meninggal dunia, maka terputuslah segala
amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah,
ilmu yang bermanfa'at baginya dan anak shalih
yang selalu mendoakannya" (HR.Muslim 3084).
3. Membayar hutang orang tua. Berdasarkan hadits,

43
ُ ‫سله َم نَ ْف‬
‫س‬ ‫صلهى ه‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ‫سو ُل ه‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫َع ْن أ َ ِبي ه َُري َْرة َ قَا َل قَا َل َر‬
ُ‫ضى َع ْنه‬ َ ‫ْال ُمؤْ ِم ِن ُمعَلهقَةٌ بِدَ ْينِ ِه َحتهى يُق‬
ْ

Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu


'alaihi wa sallam bersabda: "Jiwa seorang mukmin
itu terhalang dengan hutangnya, hingga dibayar
hutang tersebut”(HR.Tirmidzi No. 998)
‫عن عبد هللا بن عمرو بن العاص أن رسول هللا صلى هللا عليه‬
‫وسلم قال يغفر للشهيد كل ذنب إَل الدين‬
Dari Abdullah bin 'Amru bin 'Ash, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Seorang yang mati syahid akan diampuni segala
dosa-dosanya kecuali hutang" (HR. Muslim
No.3498).
4. Menunaikan nadzar mereka, semisaal nadzar
puasa, haji, umrah dan sebagainya yang mana
sudah diniatkan sebelumnya.
5. Menunaikan kafarah. Semisal kafarah yamin
(Tebusan Sumpah), kafarah atas pembunuhan
yang sengaja.
6. Menunaikan wasiat apabila orang tua berwasiat
dengan wasiat tidak lebih dari sepertiga dari
hartanya. Menunaikan wasiat ialah wajib.
Bersegera dalam menunaikan hukumnya wajib
atau bisa jadi mustahab. Wajib segera ditunaikan
agar terlepas dari tanggungan. Seyogyanya
menunaikan wasiat sebelum dikuburkan.
7. Meng-qadha puasa wajib dari puasa Ramadhan.
Berdasarkan hadits Aisyah radhiallahu’anha,

44
‫سله َم قَا َل‬ ‫صلهى ه‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ‫سو َل ه‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫َّللاُ َع ْن َها أ َ هن َر‬
‫ي ه‬ ِ ‫شةَ َر‬
َ ‫ض‬ َ ِ‫َع ْن َعائ‬
ُ‫ام َع ْنهُ َو ِليُّه‬
َ ‫ص‬ ِ ‫َم ْن َماتَ َو َعلَ ْي ِه‬
َ ‫صيَا ٌم‬
Dari 'Aisyah radliyallahu 'anha bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda":Barangsiapa meninggal dunia dan
memiliki hutang puasa maka walinya (boleh)
berpuasa untuknya (HR. Bukhari No.1816).
8. Menjalin silaturahim dengan keluarga orang tua
ُ‫ فَأَتَانِي َع ْبدُ هللاِ ْبن‬،َ‫ َق ِد ْمتُ ْال َمدِينَة‬:‫ َقا َل‬،َ ‫ َع ْن أَ ِبي ب ُْردَة‬:‫ ف َقا َل‬،‫ع َم َر‬ ُ
َ ‫ص لى ه‬
‫َّللاُ َعل ْي ِه‬ ‫ه‬ َ ِ‫سو َل هللا‬ ُ ‫س ِم ْعتُ َر‬ ْ
َ :‫ قَا َل‬،َ‫ َل‬: ُ‫ قلت‬:‫أَتَد ِْري ِل َم أتَ ْيتكَ ؟ قَا َل‬
ُ ُ َ
‫ص ْل ِإ ْخ َوانَ أَ ِبي ِه‬ ِ ‫ فَ ْل َي‬،ِ‫ص َل أَبَاهُ ِفي قَب ِْره‬ ِ ‫ َم ْن أ َ َحبه أ َ ْن َي‬:‫ َيقُو ُل‬،‫سله َم‬
َ ‫َو‬
‫ فَأَحْ بَبْتُ أَ ْن‬،ٌّ‫ع َم َر َو َبيْنَ أ َ ِبيكَ ِإخَا ٌء َو ُود‬ُ ‫بَ ْعدَهُ َو ِإنههُ َكانَ بَيْنَ أ َ ِبي‬
‫ص َل ذَاك‬ ِ ‫أ‬َ

Dari Abu Burdah, ia berkata,Aku datang ke


Madinah lalu Abdullah bin Umar menyambangi
ku. Ia bertanya, 'Tahukah kamu kenapa aku
menyambangimu?” Abu Burdah menjawab,
'Tidak tahu.” Ia berkata, Aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa yang ingin disambungkan kembali
tali silaturrahimnya dengan ayahnya di kuburnya,
maka sambunglah tali silaturrahim kepada kawan-
kawan ayahnya setelah ia wafat” Dan
sesungguhnya di antara Abu Umar dan di antara
ayahmu terjalin persaudaraan dan keakraban.
Maka aku senang untuk menyambungnya kembali
(HR.Ibnu Hibban No.432, Syaikh Albani
menyatakan sanadnya shahih ).

45
9. Memuliakan karib kerabat orang tua. Berdasarkan
hadits dari Ibnu Umar Radhiallahu’anhma bahwa
Nabi ‫ ﷺ‬berkata,
‫صلَةُ ْال َولَ ِد أَ ْه َل ُو ِد أَ ِبي ِه‬
ِ ‫ِإ هن أ َ َب هر ْال ِب ِر‬
"Sesungguhnya kebajikan yang utama ialah
apabila seorang anak melanjutkan hubungan
(silaturrahim) dengan keluarga sahabat baik
ayahnya.(HR. Muslim 4629).

‫عن عائشة قالت ما غرت على نساء النبي صلى هللا عليه وسلم‬
‫إَل على خديجة وإني لم أدركها قالت وكان رسول هللا صلى هللا‬
‫عليه وسلم إذا ذبح الشاة فيقول أرسلوا بها إلى أصدقاء خديجة‬
‫قالت فأغضبته يوما فقلت خديجة فقال رسول هللا صلى هللا عليه‬
‫وسلم إني قد رزقت حبها‬

Dari 'Aisyah dia berkata: Saya tidak pernah


merasa cemburu kepada para istri Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam yang lain kecuali
kepada Khadijah, meskipun ia tidak hidup semasa
dengan saya. Pernah, pada suatu hari, ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
menyembelih seekor kambing, beliau berkata:
'Berikanlah sebagian daging kambing kepada
teman-teman Khadijah! ' maka saya marah kepada
Rasulullah sambil berkata: Khadijah?" Lalu beliau
menjawab: "Sesungguhnya aku benar-benar telah
dianugerahi cinta Khadijah” (HR.Muslim 4464).

10. Bersedekah atas nama mereka atau untuk


ditujukkan untuk orang tuanya.

46
‫أن سعد بن عبادة رضي هللا عنه توفيت أمه وهو غائب عنها فقال‬
‫يا رسول هللا إن أمي توفيت وأنا غائب عنها أينفعها شيء إن‬
‫تصدقت به عنها قال نعم قال فإني أشهدك أن حائطي المخراف‬
‫صدقة عليها‬

Sa'ad bin 'Ubadah radliyallahu 'anhu ibunya


meninggal dunia saat dia tidak ada disisinya.
Kemudian dia berkata: "Wahai Rasulullah, ibuku
meninggal dunia saat aku tidak ada. Apakah akan
bermanfaat baginya bila aku menshadaqahkan
sesuatu?" Beliau bersabda: "Ya." Dia berkata:
"Aku bersaksi kepada anda bahwa kebunku yang
penuh dengan buah-buahannya ini aku
shadaqahkan atas (nama) nya."(HR.Bukhari No.
2551).

Maka berbakti kepada orang tua tak sebatas saat


mereka hidup, setelah mereka telah tiadapun kita
dituntut untuk berbagi kepada mereka. Siapa saja
yang mungkin kehilangan waktu berbakti kepada
mereka saat mereka masih hidup jangan sampai ia
lewatkan apa yang diperintahkan oleh Allah dan
RasulNya untuk berbakti kepada mereka setelah
wafat. Bisa berupa sedekah, beristighfar, berdoa,
membayar hutang, bernadzar, menebus
sumpah/kafarah, menunaikan janji mereka yang
belum terlaksnan, silatuahim kepada keluarga,
sahabat, atau orang yang dekat dengan orang tua
dan berbagai macam kebaikan dan bentuk bakti
lainnya. Semoga yang sedikit ini bermanfaat

47
untuk kita semua dan semoga Allah mudahkan
kita dalam mengamalkan ilmu yang kita dapatkan
di kehidupan kita.

Semoga Allah merahmati orang tua kami,


mengampuni dosa orang tua kami, memasukkan
mereka ke dalam JannahNya. Allahumma Aamiin.

Washalllahu wa salam wa Baraka ‘ala Nabiyyina


muhamad ‫ ﷺ‬wa aalihi wa ashhabihi ajma’in.

Disadur dari kitab Birrul Walidain dengan


beberapa penambahan. Buah Karya Syaikh Sa’id
‘Ali Al Qahthani rahimmahullah.

Diselesaikan di Poncowarno Lampung Tengah,


Lampung

Poncowarno, 10 Januari 2020


Herbi Yuliantoro, S.Si

48
Buku ini kami persembahkan untuk anak kami
(Herbi &Laras) yang kami beri nama Wafiq
Abdurrazaq yang hadir di awal tahun pernikahan
kami. Semoga Anak kami menjadi anak yang
shalih dan berjuang menegakkan agama Allah
disepanjang hidupnya.

49

Anda mungkin juga menyukai