Bab 1
Kompetisi dalam Kebaikan dan
Etos Kerja
Tujuan
Pembelajaran
Peserta didik diharapkan dapat membaca ayat Al- Peserta didik mampu menganalisis ayat Al-
Qur’an dengan tartil dan hadis tentang perintah Qur’an dan hadis tentang perintah untuk
berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja
Peserta didik mampu menghafal dengan fasih Peserta didik dapat memyajikan konten dan
dan lancar ayat Al-Qur’an dan hadis tentang paparan tentang perintah untuk
perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja
dan etos kerja dalam bemtuk penelitian.
Sumber: Shutterstock.com/1216998340
Dalil tentang Etos Kerja
Q.S. At-Taubah/9: 105
ي ُ
ُّ المؤمن القو « : قال رسو ُل هللاِ صلهى هللاُ عليه وسله َم: قا َل- ْي هللاُ عنه
َ رض- َ َع ْن أبي ُهريرة
هلل
ِ عن باْ َ وا ْست،ص على ما يَنُعُ َك ْ اح ِر
ْ .خير
ٌ كل ٍّ عيف وفي
ِ ض المؤمن ال ه
ِ َهللا ِمن
ِ وأحب إلى ُّ خير
ٌ
هللا وما شا َءِ قدَ ُر: ولكن قُ ْل، لو أنِي فعلتُ كاَ كذا وكذا:تقل ْ وإَ أصابك شي ٌء فَل ه.عجز ْ َ وَل ت
)يطاَ (رواه مسلم
ِ ش فإَ (لَ ْو) تَُت ُح عم َل ال ه
ه،فَعَل
“Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda Mukmin yang kuat lebih baik dan
lebih dicintai Allah SWT daripada Mukmin yang lemah, tetapi dalam diri kedua mereka
ada kebaikan. Berusahalah kamu terhadap apa yang bermanfaat bagimu dan minta
tolonglah kepada Allah. Dan janganlah kamu lemah. Apabila musibah menimpamu,
maka janganlah berkata ‘seandainya’ aku melakukan begini dan begitu, tetapi
katakanlah bahwa sesuatu itu atas kekusaan dan kehendak-Nya, karena sesungguhnya
kata ‘sendainya’ merupakan pintu masuk pekerjaan syaitan.
Isi Kandungan Hadis
• Menjadi umat Islam yang kuat.
• Menjauhkan diri dari meminta-minta karena dapat
merendahkan derajat dan harga diri umat Islam.
• Selalu waspada terhadap kebodohan dan kemiskinan
karena dapat medekatkan pada kekafiran.
Etos Kerja
Sumber: shutterstock.com/1718883472
Umat Islam diperbolehkan bersikap iri kepada orang lain
terhadap dua hal sebagaimana dalam hadis Nabi Saw, yaitu:
سدَ هإَل في َ ََل َح: أَ هَ رسول هللا صلى هللا عليه و سلم قال:عن أبي هريرة
ُسمعَه َ َ ف, وآنَا َء النه َهار, فَ ُه َو يَتْلُوهُ آنَا َء اللهيل,َعله َمهُ هللا القُ ْرآ
َ َر ُج ٌل:اثنتين
ْ َ فَع,ٌَ وتي فُ ََل
,ملتُ مثْ َل َما يَ ْع َم ُل ُ ُ
َ لَ ْيتَني أتيتُ مثْ َل َما أ: فَقَا َل,ُار لَه ٌ َج
لَ ْيتَني أُتيتُ مثْ َل َما: فَقَا َل َر ُج ٌل,َو َر ُج ٌل آتَاهُ هللا َم ًاَل فَ ُه َو يُ ْهل ُكهُ في ال َحق
) (رواه البخاري.ملتُ مثْ َل َما يَ ْع َم ُل ْ َ فَع,ٌَ وتي فُ ََل ُ
َ أ
“Dari Abu Hurairah R.A. bahwasanya Rasulullah Saw. Bersabda, “Tidak diperbolehkan hasad (iri), kecuali
pada dua orang, yaitu seseorang yang telah diajari Al-Qur’an oleh Allah, sehingga ia membacanya di
pertengahan malam dan siang, sampai tetangga yang mendengarnya berkata, ‘Duh, sekiranya aku
diberikan sebagaimana apa yang diberikan kepada si Fulan, niscaya aku akan melakukan apa yang
dilakukannya.’ Kemudian seseorang diberi karunia harta oleh Allah, sehingga ia dapat membelanjakannya
pada kebenaran. Lalu orang pun berkata, ‘Seandainya aku diberi karunia sebagaimana Fulan, maka niscaya
aku akan melakukan sebagaimana yang dilakukannya,’” (HR. Bukhari)
P e n e ra p a n K o m p e t i s i d a l a m Ke b a i k a n
dan Etos Kerja