Anda di halaman 1dari 24

Contoh teks ceramah singkat tentang Covid-19:

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Hadirin yang saya hormati,

Alhamdulillah, alhamdulillahi rabbil alamin asholatu wassholam alarasulillah allahummasholli ala


Muhammad ,ammabaad

Bapak-bapak/ibu-ibu beserta rekan-rekan yang saya hormati, pertama-tama marilah kita


panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat yang Insya Allah penuh barokah ini,
amiiin.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga terpanjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, sang Nabi
yang telah mengajarkan kita kebaikan di dunia ini
Pada kesempatan ini saya akan membawakan judul cerama tentan corona atau covid 19.

saudara sekalian, sudah hampir setahun wabah Covid-19 melanda dunia. Tahun 2020 hampir berakhir,
tetapi pandemi belum juga reda. Di tengah situasi ini, mari kita sama-sama kembali belajar untuk sabar.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Sabar itu penting. Terutama di
masa-masa sekarang. Orang sudah banyak yang jenuh, akhirnya memilih liburan ke luar kota. Bosan
makan di rumah, akhirnya ke rumah makan. Lelah pakai masker, akhirnya masker ditaruh di dagu.
Bapak, ibu, dan saudara sekalian, firman Allah SWT, dalam Q.S. Al Baqarah ayat 153 .

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah shalat dan sabar sebagai pelindungmu, sesungguhnya Allah
SWT senantiasa bersama orang-orang yang sabar.” Melalui ayat itu, Allah meningatkan kita untuk sabar.
Sabar dan menahan diri. Pelindung orang beriman adalah kesabaran. Liburan atau jalan-jalan bisa kita
lakukan setelah pegebluk hilang. Kalau semua orang keluar rumah, main-man, tidak pakai masker
dengan benar,virusnya malah tambah senang. Toh tempat wisata dan rumah makan akan tetap ada,
meski didatangi bulan-bulan atau tahun depan. Kita harus sabar menunggu. Semoga vaksinnya segera
ditemukan. Kunci dari semua ini adalah kesabaran. Demikian sedikit yang dapat saya sampaikan pada
ceramah malam ini. Mohon maaf bila ada salah kata atau ucapan yang kurang berkenan.

Wabillahi taufik walhidaya

Wasalammu'alaikum, warahmatullahi wabarakaatuh.


Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu

Alhamdulillahrobbilaalamiin wabihi nastai’nu ala umuriddunya waddin waalaailihi wasohbihi


ajmai’n amma ba’du

Bapak-bapak/ibu-ibu beserta rekan-rekan yang saya hormati, pertama-tama marilah kita


panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat yang Insya Allah penuh barokah ini,
amiiin.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga terpanjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, sang Nabi
yang telah mengajarkan kita tentan hidup Bahagia dunia dan akhirat.

Adapun judul cerama yang sempat saya sampaikan dalam kesempatan ini yaitu
Cerama tentan keseimbangan hidup

Bayangkan jika Anda memiliki lima balon udara, di mana masing-masing adalah keluarga, pekerjaam,
kesehatan, teman, dan semangat. Bagaimana Anda akan menjaga semuanya? Bayangkan jika pekerjaan
adalah bola karetm yang akan memantul kembali ketika dijatuhkan. Tetapi empat bola lainnya (keluarga,
kesehatan, teman, dan semangat) terbuat dari kaca. Di mana, jika Anda menjatuhkan salah satunya,
mereka akan lecet, dicabut, rusak, atau bahkan hancur tidak dapat ditarik kembali. Mereka tidak akan
pernah sama. Maka dari itu, Anda harus memahami itu dan berjuang untuk keseimbangan dalam hidup
Anda. Bagaimana caranya? Jangan merusak nilai Anda dengan membandingkan diri Anda dengan orang
lain. Karena kita berbeda maka kita masing-masing istimewa. Jangan menetapkan tujuan Anda
berdasarkan apa yang dianggap penting oleh orang lain. Hanya Anda yang tahu apa yang terbaik untuk
Anda. Jangan biarkan hidup Anda tergelincir dengan hidup di masa lalu atau masa depan. Dengan
menjalani hidup Anda satu hari pada suatu waktu, Anda menjalani semua hari dalam hidup Anda.
Jangan menyerah saat Anda masih memiliki sesuatu untuk diberikan. Tidak ada yang benar-benar
berakhir sampai Anda berhenti mencoba. Jangan takut untuk mengakui bahwa Anda kurang dari
sempurna.

Benang rapuh inilah yang mengikat kita satu sama lain. Jangan takut menghadapi risiko. Dengan
mengambil kesempatan itulah kita belajar bagaimana mengatasi sebuah masalah. Jangan menutup cinta
dari hidup Anda dengan mengatakan tidak mungkin menemukan waktu. Cara tercepat untuk menerima
cinta adalah memberi, cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan memegangnya terlalu erat
dan cara terbaik untuk menjaga cinta adalah memberinya sayap! Jangan lupa, kebutuhan emosional
terbesar seseorang adalah merasa dihargai. Jangan takut untuk belajar. Pengetahuan tidak berbobot
dan menjadi salah satu harta yang selalu dapat Anda bawa dengan mudah. Jangan gunakan waktu atau
kata-kata sembarangan. Tidak ada yang bisa diambil. Hidup bukanlah perlombaan, tapi sebuah
perjalanan untuk dinikmati di setiap langkahnya.
Cerama tentan shodoqah

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu

Alhamdulillahrobbilaalamiin wabihi nastai’nu ala umuriddunya waddin waalaailihi wasohbihi


ajmai’n amma ba’du. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan sukur kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan ramhat kepada kita semua. Tidak lupa solawat beserta salam semoga
tercurah limpahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga dan
pengikutnya sampai akhir jaman Amiin.

Dalam kesemptaan ini saya akan memberikan sedikit keterangan tentang Bersedekah.

Kata sedekah sebenarnya sudah tidak asing lagi ditelinga kita,akan tetapi masih banyak orang
yang enggan melakukan amal yang amat baik ini. Sedekah itu banyak manfaatnya maka dari itu
kita sebagai umat islam di sunnahkan untuk melakukan sedekah,karena dengan sedekah ini akan
mendatangkan kebahagiaan dalam hati ketika di dunia maupun di akhirat kelak. Contoh manfaat
dan barokah dari bersedekah diantaranya adalah :

1. Sedekah menjadi penyebab bertambahnya rezeki.

Bersedakah itu tidaklah membuat kita semakin miskin,karena rezeki itu sudah diatur oleh yang
maha kuasa. Akan tetapi sedekah itu dapat menyebabkan bertambahnya rezeki,bukan
menguranginya. Ada pepatah tentang sedekah yaitu jangan menunggu kaya lalu sedekah tetapi
sedekahlah agar kamu kaya.
Adapun sabda Rasulullah SAW yaitu :
“Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka
bersedekahlah kalian,niscaya Allah menyayangi kalian”.
Bahkan dalam Al-Qur’anpun di sebutkan bahwa Allah menjnjikan balasan 10x lipat bagi mereka
yang berbuat baik.

2. Sedekah dapat mengangkat derajat seseorang

Orang yang selau bersedekah niscaya derajatnya akan diangkat oleh Allah SWT. Orang itu akan
selalu mendapatkan keberkahan akan rezekinya, akan selalu merasakan cukup. Berbeda dengan
orang yang kikir,meskipun ia banyak hartanya tetapi hidupnya tidak akan tenang dan selalu
banyak pikiran yang melanda. Itu adalah sebagian bentuk ketidak berkahan harta yang diberikan
Allah SWT.
Adapun ayatnya

3. Malaikat akan medo’akan orang yang bersedekah dan melaknat orang yang bakhilAbu
Hurairah berkata bahwa Nabi SAW bersabda “ Ketika seorang hamba berada pada waktu
pagi,dua malaikat akan turun kepadanya,lalu salah satu berkata : Ya Allah berilah harta kepada
orang yang menginfakkan hartanya. Kemudian malaikat yang satu berkata : Ya Allah
binasakanlah orang-orang yang bakhil. ( Muttafak Alaih ).

Itulah beberapa manfaat dari bersedekah,sebetulnya masih banyak lagi manfaat-manfaat yang
belum saya sebutkan. Setelah menyimak ceramah tentang sedekah ini semoga kita semua dapat
melaksanakan sedekah dengan semaksimal mungkin agar kita terhindar dari api neraka.

Sekian ceramah dari saya wabillahi taufik walhidaya

Wassalamualaikum warohmatullohi wr.wb


Ceramah Singkat Tentang sedeka
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu

Alhamdulillahrobbilaalamiin wabihi nastai’nu ala umuriddunya waddin waalaailihi wasohbihi


ajmai’n amma ba’du

Bapak-bapak/ibu-ibu beserta rekan-rekan yang saya hormati, pertama-tama marilah kita


panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat yang Insya Allah penuh barokah ini,
amiiin.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga terpanjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, sang Nabi
yang telah mengajarkan kita peka terhadap tetangga, sahabat, keluarga, dan karib kerabat dengan
zakat dan sedekah.
Hadirin rahimakumullah
saya ucapkan banyak terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk menyampaikan
sebuah pidato tentang sedekah.
sedekah mempunyai banyak sekali manfaat dan barokah diantaranya adalah :
Sedekah menjadi penyebab bertambahnya rezeki
Manfaat sedekah yang pertama adalah bahawa sedekah adalah sebab bertambahnya rezeki.
Bukannya berkurang, harta kita justru akan bertambah jikalau kita bersedekah. Rasululah SAW
bersabda, “Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang
banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian”. (Al-Wasail 6: 255, hadis
ke 11)
Bahkan di dalam Ayat yang lain Allah akan melipat pahala sodaqoh kita berlipat-lipat
jumlahnya. Dalam Al-Quran Surat 6:160, Allah menjanjikan balasan 10x lipat bagi mereka yang
mau berbuat baik. Bahkan di dalam Al-Quran Surat: 2: 261, Allah menjanjikan balasan sampai
700 x lipat. Allah SWT berfirman dalam Q.S Al Baqarah ayat 261

Artinya : Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya
di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah
Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. (Al Baqarah: 261).
Sedekah adalah perantara kepada tercapainya hakikat kebaikan
Diantara manfaat sedekah yang keduanya adalah bahwa sedekah adalah bukti nyata hakikat suatu
kebaikan. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Taala dalam surat Ali Imran ayat 92:

Artinya: Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sebagian harta yang kamu sukai (cintai). dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka
Sesungguhnya Allah mengetahuinya. (Q.S Ali Imran: 92)

Malaikat akan mendoakan orang yang bersedekah dan melaknat orang yang bakhil
Manfat bersedekah yang ketiga adalah bahwa malaikat akan senantiasa berada dengan orang
yang selalu bersedekah dan juga mendoakannya. Hal ini karena Nabi Muhammad SAW pernah
bersabda :
Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Nabi saw. bersabda, Ketika seorang hamba berada pada waktu
pagi, dua malaikat akan turun kepadanya, lalu salah satu berkata, Ya Allah, berilah pahala
kepada orang yang menginfakkan hartanya. Kemudian malaikat yang satu berkata, Ya Allah,
binasakanlah orang-orang yang bakhil. (Muttafaq Alaih).
Mengangkat derajat
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, Sedekah itu tidak akan mengurangi harta.
Allah swt. akan menambah kemuliaan kepada hamba-Nya yang pemaaf. Dan bagi hamba yang
tawadhu karena Allah swt., Allah swt. akan mengangkat (derajatnya). (HR. Muslim).
Itulah beberapa manfaat sedekah, sebetulnya banyak sekali manffat sedekah yang akan didapat
oleh seorang muslim. Karena itulah, kita tak lagi asing mendengar kisah para sahabat Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam yang amat ringan tangan dalam bersedekah.
Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiallahuanhu telah menginfakkan seluruh hartanya dalam suatu
kesempatan, dan Umar Radhiallahuanhu menginfakkan separoh hartanya, sedangkan Utsman
Radhiallahuanhu menyiapkan bekal seluruh pasukan al-usrah. Jika kita merasa berat dengan
sedekah harta, ada banyak bentuk sedekah lain yang bisa kita lakukan. Salah satunya adalah
sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bahwa Senyum dihadapan
saudaramu adalah sedekah (Riwayat Muslim).
Sifat kikir, merasa rugi dan juga takut miskin adalah penghalang bagi seseorang untuk
membagikan hartanya yang dimiliki, apalagi sesuatu yang amat dicintai. Padahal, di balik uluran
tangan atau menyedekahkan harta itu ada keutamaan yang Allah Subhanahu wa Taala janjikan.
Mudah-mudahan dengan banyaknya kita bersedekah menjadi jalan terbuakanya ridha Allah
SWT.
Itulah cerama yang singkat yg sempat saya sampaikan pada malam.
wabillahi taufikWAHIDAYA

Wassalamu’alaikum wr. wb.


Cerama tentan kematian

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahrobbilaalamiin wabihi nastai’nu ala umuriddunya waddin waalaailihi wasohbihi


ajmai’n amma ba’du. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan sukur kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan ramhat kepada kita semua. Tidak lupa solawat beserta salam semoga
tercurah limpahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga dan
pengikutnya sampai akhir jaman Amiin.

Dalam kesemptaan ini saya akan memberikan sedikit keterangan tentang kematian

Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.

Ada kehidupan, ada pula kematian. Kematian adalah sebuah kepastian yang tak bisa dinegosiasikan.
Allah SWT. Berfirman yang artinya : “tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan sesungguhnya
pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan
ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan
yang memperdayakan”. (QS. Ali Imran/ 3: 185).

Perjalanan menuju akhirat merupakan suatu perjalanan yang panjang. Banyak aral dan rintangan serta
memerlukan perjuangan dan pengorbanan. Dan kematian adalah gerbang pertama yang harus kita
masuki untuk menuju akhirat. Dan kematian, bukanlah hal yang sepele. Rasulullah SAW. bersabda:

ِ ْ‫اَل إِ ٰلهَ إِاَّل هللاُ إِ َّن لِ ْل َمو‬


ٍ ‫ت َس َك َرا‬
‫ت‬

“Tiada Tuhan selain Allah, sesungguhnya di dalam kematian terdapat rasa sakit”. (HR. Bukhari)

Saat nyawa dicabut, napas kita tersengal, mulut terkunci, anggota badan kita tanpa daya dan pintu
taubat pun tertutup. Pada saat itu tak ada yang bisa menghindarkan kita dari sakaratul maut.

“dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya”.
(QS. Qaf/ 50: 19)

Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.

Cukuplah kematian sebagai nasehat untuk setiap dari kita, apakah kita sudah siap ketiaka kematian
datang menjemput? Sudah cukupkah bekal yang kita punya untuk menempuh perjalanan selanjutnya
menuju alam akhirat yang kekal dan abadi? Sudah pantaskah kita untuk bertemu Rabb kita? Sudah
layakkah kita untuk ditempatkan di dalam surga beserta kemewahan di dalamnya?

Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang senantiasa mempersiapkan bekal untuk menghadapi
kehidupan di akhirat. Mati dengan husnul khatimah dengan ridha dan diridhai Allah SWT.

Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka
masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku. (QS. al-fajr/ 89: 27-30)

‫ت فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ إِنَّهٗ ه َُو ْال َغفُوْ ُر ال َّر ِح ْي ُم‬


dِ ‫أَقُوْ ُل قَوْ لِ ْي ٰه َذا أَ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم َولِ َسآئِ ِر ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬

Wassalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh.


Ceramah Singkat Tentang Kematian
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahiim.

Innalhamdalillah Nahmaduhu wanasta`inuhu wanastagfiruhu wanaudzubillahiminsyuruuri


anfusina waminsyayyiaati `amalina Manyyahdillah falaamudillalah wamanyudlilfalahadiyalahu.

Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kita nikmat iman dan islam serta nikmat umur
sehingga hingga saat ini kita masih diberi kesempatan untuk tetap berakstivitas dan berbuat
sesuatu untuk bekal kita di akhirat nanti.

Pertama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat
iman, islam dan ihsan. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluaganya, sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Pada hari ini, kami akan menyajikan materi agama Islam yang mengulas tentang kematian
karena kematian jarang diingat orang padahal kematian sangat dekat dengan manusia.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Berziarah kuburlah
kalian, karena hal itu dapat mengingatkan kalian pada kematian.” (H.R. Muslim).
Kata “kematian” yang paling pertama kita ingat mungkin tempat peristirahatan kita yang terakhir
menunggu sampai hari hisab tiba dimana kita ditempatkan di “rumah baru” kita sebuah lubang
gelap kecil seukuran tubuh manusia yang begitu sunyi tanpa teman dan penolong seorangpun.
Sering kita mendengar dalam ceramah agama Islam bagaimana para ustad mengingatkan setiap
muslim untuk selalu mengingat kematian dengan cara sering berzikir, bertaubat dan menjauhkan
diri dari hal-hal yang dilarang agama.

Manfaat Mengingat Mati

 Adapun manfaat dari mengingat kematian adalah :


 Selalu berbuat kebaikan dan takut untuk berbuat maksiat
 Menjadi rajin beribadah
 Tidak cinta dunia berlebihan, karena harta dan segala sesuatu yang kita cintai di dunia akhirnya
akan kita tinggalkan dan pada saat kematian tiba kita hanya menggunakan kain kafan saja
 Bila menghadapi cobaan lebih sabar dan kuat, karena tahu siksa dialam kubur dan siksa pada
hari hisab nanti lebih dahsyat
 Bertaubat
 Selalu bersikap rendah hati dan tidak sombong

Sering seseorang bila ingat akan kematian yang dapat menghampiri kapan saja menjadi begitu
taat beribadah, bersedekah dan sangat sayang kepada keluarganya. Tetapi orang lebih sering lupa
akan akhir hidupnya yang bisa datang kapan saja dengan lebih mencintai dunia secara berlebihan
tetapi cintanya pada akhirat hanya sedikit saja malah seolah-olah lupa bahwa kematian dapat
menjemput kapan saja.

Zar’ah ibn ‘Abdillah meriwayatkan bahwa Nabi SAW. pernah bersabda, “Manusia itu lebih
mencintai kehidupan, padahal kematian itu lebih baik baginya. Manusia juga lebih mencintai
harta yang banyak, padahal sedikit harta itu lebih sedikit hisabnya bagi dirinya.”(HR.Imam al-
Bayhaqi)

Dalam ceramah agama Islam yang disampaikan seorang ustad di sebuah mesjid di Jakarta Pusat
pada bulan Ramadhan lalu, beliau mengatakan bahwa pada dasarnya semua umat muslim
menginginkan mati dalam keadaan husnul khatimah (akhir yang baik), dan manusia tidak
mengetahui mati di hari apa, dimana, atau sedang apa karena kematian itu adalah hal yang gaib
sama halnya dengan kiamat hanya Allah SWT yang tahu, yang harus diingat dalam kematian
adalah kedatangannya mendadak dan bila sudah datang waktunya tak bisa ditolak.

Tetapi manusia bisa berusaha dalam keadaan seperti apa ia akan mati, husnul khatimah atau
su’ul khatimah (akhir yang buruk). Untuk mencapai husnul khatimah pada saat kematian
manusia bisa melakukan amal shalih yang istiqamah, agar bisa istiqamah adalah dengan
memperbanyak Zikrul Maut, banyak mengingat mati.
Su’ul Khatimah

Penyebab su’ul khatimah menurut sebagian ulama ada 4 faktor yaitu :

 Mengabaikan sholat
 Minum Khamar
 Durhaka pada ke dua orang tua
 Menyakiti kaum muslim

Anas r.a. menuturkan bahwa Nabi saw. telah bersabda “Perbanyaklah mengingat kematian,
karena hal itu dapat membersihkan dosa dan menjadikan zuhud didunia. Jika kalian
mengingatnya ketika kaya, ia akan menghabiskan harta itu dijalan Allah, jika mengingatnya
ketika dalam keadaan miskin, ia akan menjadikan kalian ridha akan kehidupan.”

Setiap manusia tidak bisa lari dari kematian meskipun dia bersembunyi di ujung bumi bila ajal
sudah datang menjemput pasti dia akan mati. Bila Allah menghendaki maut akan datang dimana
dan kapan saja sesuai dengan firman Nya, “Katakanlah bahwasanya kematian yang kamu lari
dari padanya, maka sesungguhnya ia akan menemui kamu, …..” (Al Jumu’ah ayat 8), demikian
pula dalam surat Qaaf ayat 19, Allah berfirman : “Dan datanglah sakaratul maut dengan
sebenarnya. Demikianlah yang kamu tidak dapat melarikan diri daripadanya.”

Sebenarnya tidur yang kita jalani setiap hari amat dekat dengan kematian, nyawa manusia
ditahan ketika sedang tidur, di dalam kitab suci Al Qur’an Allah berfirman dalam surat Az
Zumar surat 39 ayat 42, “Allah memegang jiwa orang ketika matinya dan memegang jiwa orang
yang belum mati diwaktu tidurnya, maka Dia tahanlah jiwa orang yang telah Dia tetapkan
kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan…..”.

Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita untuk selalu berdoa sebelum tidur dan setelah tidur,
itu artinya kita dibimbing untuk menghadapi kematian sebelum tidur dan diajak bersyukur
karena Allah menghidupkan kita dari kematian.

Selalu mengingat kematian memang sesuatu yang seharusnya kita lakukan karena dengan
mengingat kematian manusia enggan untuk melakukan kemaksiatan dan perbuatan yang sia-sia
apalagi sudah banyak contoh orang yang meninggal dalam keadaan sia-sia dan sesuai dengan apa
yang menjadi kebiasaannya misalnya : pecandu narkoba atau sex bebas, mereka meninggal
dalam keadaan melakukan hal maksiat yagn biasa mereka lakukan sehari-hari.

Nauzubilah Minzalik semoga kita tidak termasuk dalam golongan itu.

Alhamdulillahirabbil’alamin.

Sekian materi hari ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Akhiru kalam, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Ceramah Tentang Ibu

Bismillahiraahmanirahim

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Sebelumnya, marilah kita panjatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua di sini.

Shalawat serta salam semoga terus tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan
pengikutnya hingga akhir zaman. Dan semoga kita mendapat syafaatnya di yaumul qiyamah
nanti. (Amiin).

Saudara-saudaraku yang dirahmati oleh ALLAH SWT….

Bila kita membicarakan tentang Ibu, saya teringat akan kisah Malin Kundang. Dalam kisah
tersebut, menceritakan seorang anak yang dikutuk menjadi batu oleh Ibunya. Hal itu terjadi
karena dirinya tidak mengakui ibunya kepada calon istrinya.

Namun sayangnya, pada zaman sekarang ini tidak pernah kita jumpai seorang anak yang benar-
benar menjadi batu akibat kutukan ibunya karena durhaka kepada ibu.

Sekarang ini, seringkali kita jumpai seorang anak yang sudah masuk dalam kategori durhaka
karena mereka sering berkata kasar, berbohong, memerintah ibu dan bahkan ada yang sampai
tega berperilaku kasar kepada orang tua. Padahal ibu dengan ikhlas melahirkan, menyusui, dan
merawat kita, saat kita masih lemah.

Berkaitan dengan hal ini, Allah SWT telah berfirman dalam Q.S Luqman ayat 14

ِ ‫ي ْال َم‬
‫صي ُر‬ َ ِ‫ص ْينَا اإْل ِ ْن َسانَ بِ َوالِ َد ْي ِه َح َملَ ْتهُ أُ ُّمهُ َو ْهنًا َعلَ ٰى َو ْه ٍن َوف‬
َّ َ‫صالُهُ فِي عَا َم ْي ِن أَ ِن ا ْش ُكرْ لِي َولِ َوالِ َد ْيكَ إِل‬ َّ ‫َو َو‬

Artinya : “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu” (QS Luqman, 31:14)

IBU lah yang merawat kita sejak bayi, balita, hingga kita dewasa pun kasih sayangnya tidak akan
hilang. Karena pengorbanan yang besar inilah, kita wajib menyayangi ibu kita, lebih dari sayang
kita kepada orang lain.

Dahulu ada seseorang sahabat bertanya kepada Rasulullah

“Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?”

Nabi SAW menjawab,

“Ibumu, ibumu, ibumu, kemudian ayahmu dan kemudin yang lebih dekat kepadamu dan yang
lebih dekat kepadamu,”

Di antara keajaiban Syari’at Islam itu adalah bahwa Islam itu memerintahkan kita untuk berbuat
baik kepada ibu, meskipun ia musyrik. Sebagaimana yang ditanyakan oleh Asma’ binti Abu
Bakar kepada Nabi SAW tentang hubungannya dengan ibunya yang musyrik. Maka Rasulullah
SAW bersabda, “Ya, tetaplah kamu menyambung silaturrahmi dengan ibumu.” (HR. Muttafaqun
‘Alaih).

Di antara perhatian Islam terhadap seorang ibu dan haknya serta perasaannya bahwa Islam telah
menjadikan ibu yang dicerai itu lebih berhak untuk merawat anaknya dan lebih baik daripada
seorang ayah.
Keberadaan ibu yang telah diperhatikan oleh Islam dengan sepenuh perhatian ini dan yang telah
diberikan untuknya hak-hak, maka dia juga mempunyai kewajiban, yakni mendidik anak-
anaknya, dengan menanamkan kemuliaan kepada mereka dan menjauhkan mereka dari
kerendahan. Membiasakan mereka untuk taat kepada Allah dan mendorong mereka untuk
mendukung kebenaran dan tidak menghalang-halangi mereka untuk turut berjihad karena
mengikuti perasaan keibuan dalam hatinya. Sebaliknya ia harus berusaha memenangkan seruan
kebenaran daripada seruan perasaan.

Karena itu, ada beberapa kewajiban kita sebagai anak kepada orang tua :

 Taat dan berbakti pada orang tua. Selama mereka tidak memerintah pada kemusyrikan,
dan kita tetap menjaga tata krama dan kebaikan.
 Mendoakan kedua orang tua. Diantara doa kita pada orang tua adalah : “robbil firli wali
wa lidaya war hamhumma kama robbayani soghiro”.
 Menjaga ucapan kita agar tetap sopan, nada bicara jangan terlalu tinggi, jangan
membentak, jangan menolak ketika diperintah. Jika tidak bisa, katakan dengan baik
alasannya, jangan menggerutu.
 Itulah beberapan pedoman kita untuk berbuat baik kepada orang tua terutama terhadap
ibu. Mudah-mudahan kita, ibu-ibu kita, bapak-bapak kita, saudara-saudara kita,
bersaudara dalam keimanan dan ketakwaan, sehingga dipertemukan kembali di Surganya
ALLAH SWT atas Ridho-Nya.. Amin amin Ya robal ‘aalamin.

jadi kita sebagai anak harus berbakti kepada kedua orang tua, terutama pada ibu. Karena ibu
yang telah mengandung, melahirkan, menyusui, mengasuh dan merawat lalu membesarkan kita
sampai saat ini. ibu bawel,cerewet bukan karena jahat, akan tetapi sangat menyayangi kita dan ia
takut jika kita terluka.

Demikian saya akhiri kurang lebihnya mohon maaf.

Wabilahi taufik wal hidayah, wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahiim.

Innalhamdalillah Nahmaduhu wanasta`inuhu wanastagfiruhu wanaudzubillahiminsyuruuri


anfusina waminsyayyiaati `amalina Manyyahdillah falaamudillalah wamanyudlilfalahadiyalahu.

Pertama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat iman,
islam dan ihsan. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluaganya,
sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Pada kesempatan ini saya akan membawakan judul cerama

Berbakti kepada ke dua orang tua

Sesungguhnya manhaj Islam adalah manhaj Rabbani yang dengannya Allah membedakan Islam
dengan manhaj-manhaj selainnya. Di antara sifat Rabbaniyah ajaran Islam adalah perintah Allah
Azza wa Jalla kepada setiap manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tua mereka sebagai
sebuah penghargaan atas jasa-jasa keduanya yang telah melahirkan, membesarkan, memelihara,
mengasuh, dan mendidik mereka hingga menjadi manusia yang berguna. Allah berfirman, yang
artinya: “Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-
kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Al-Israa’: 23 ).

Pada ayat ini, Allah telah menyandingkan perintah mentahuidkan-Nya dengan berbuat baik
kepada kedua orang tua. Hal ini menunjukkan betapa agungnya kedudukan ayah dan ibu.
Ikhwan dan akhwat yang semoga dimuliakan oleh Allah,

Suatu ketika Ibnu Umar r.a. melihat seorang laki-laki menggendong ibunya di atas pundaknya
pada saat tawaf di seputar kakbah dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji. Maka lelaki
tersebut berkata,“Wahai Ibnu Umar, apakah dengan ini engkau telah melihatku membalas
kebaikan ibuku?”Ibnu Umar menjawab, “Belum, walaupun sedikit kebaikannya, akan tetapi
engkau telah berbuat baik. Demi Allah, engkau akan mendapatkan pahala yang banyak dengan
kebaikanmu yang sedikit ini.”(H.R. Bukhari).

Ikhwan dan akhwat yang semoga dimuliakan oleh Allah Azza wa Jalla,
Rasulullah saw menyebutkan dosa terhadap kedua orang tua termasuk salah satu dosa besar.
Akan tetapi, sangat disayangkan dari banyak manusia yang hidup di zaman ini, sudah tidak tahu
bagaimana seharusnya memperlakukan kedua orang tuanya. Kita sering menyaksikan bagaimana
interaksi seorang anak yang sangat tidak layak dipertontonkan kepada kedua orang tuanya, baik
di depan mata kita maupun dari berbagai media yang tersebar luas di tengah-tengah kita.
Jangankan untuk menolong mereka dari beban hidup yang berat, bahkan sang anak sendirilah
yang menjadi beban hidup tersebut. Menyakiti perasaan dan fisik orang tua bukan lagi menjadi
masalah yang tabu dikalangan manusia, menelantarkan mereka, bahkan sampai rela membunuh
mereka hanya karena sebab-sebab yang sangat sepele. Inilah pemandangan hidup sehari-hari
yang kita saksikan, kita berlindung kepada Allah dari hal yang demikian.

Ikhwan dan akhwat yang semoga dimuliakan oleh Allah Azza wa Jalla,
Di sisi lain, karena agungnya dan besarnya hak-hak orang tua, maka Allah telah mewajibkan
seorang anak untuk berbuat baik kepada mereka dalam segala keadaan, bahkan kepada orang tua
yang kafir sekalipun, lebih-lebih kepada mereka yang muslim. Allah berfirman yang artinya:
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah
keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, Kemudian
Hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan.”
(Luqman: 15).
Ikhwan dan akhwat yang semoga dimuliakan oleh Allah Azza wa Jalla,
Orang tua adalah pintu surga yang luas bagi seseorang yang ingin masuk ke dalamnya. Celakalah
bagi mereka yang masih dapat bertemu dengan orang tuanya, namun dia terhalang dari
mengecap manis dan indahnya surga yang dijanjikan oleh Allah Azza wa Jalla. Rasulullah saw
bersabda bahwa “Sungguh sangat rugilah, kemudian sungguh sangat rugilah, kemudian sungguh
sangat rugilah, orang yang mendapati salah satu dari kedua orang tuanya pada usia lanjut namun
dia tidak masuk surga.” (H.R. Muslim).

Ibnu Mas’ud r.a. pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang amalan-amalan yang paling
dicintai oleh Allah, maka beliau menjawab: “Salat tepat pada waktunya, berbuat baik kepada
kedua orang tua, dan jihad fii sabilillah.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Ikhwan dan akhwat yang semoga dimuliakan oleh Allah,


Oleh karena itu, mari kita belajar dari kitabullah Alquran dan sunah Rasulullah saw bagaimana
kita seharusnya beradab kepada kedua orang tua kita. Janganlah jadi manusia yang durhaka
kepada mereka karena hal itu merupakan penghalang bagi setiap orang dari mengecap manisnya
keindahan surga.

Akhir kata, saya meminta maaf atas segala salah yang terucap karena sesungguhnya kesalahan
datangnya dari diri pribadi dan setan yang terlaknat. Dan semua kebenaran hanya datang dari
Allah Azza wa Jalla. Subehanakallaahumma wabihamdika asyhadu allailaaha illaah anta
astagfiruka wa atubu ilaiik. Assalamualaikum Wr.Wb.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillahrobbilaalamiin wabihi nastai’nu ala umuriddunya waddin waalaailihi wasohbihi
ajmai’n amma ba’du.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan sukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
ramhat kepada kita semua. Tidak lupa solawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada
baginda kita Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga dan pengikutnya sampai akhir jaman
Amiin.

Dalam kesemptaan ini saya akan membawakan cerama

tentang tingkat akhlak atau ihsan

Berislam tingkat akhlak atau ihsan? Berislam tingkat akhlak atau ihsan adalah tingkatan
islam yg paling tinggi di antara berislam tingkat syariah dan berislam tingkat aqidah”,
tegas Dr. Hamid Fahmy Zarkasy.

“Ihsan yaitu kamu beribadah kepada Allah seakan kamu melihatnya dan apabila kamu
tidak melihatnya sesungguh nya Allah melihatmu”

“Tetapi berislam tingkat ini terkadang masih banyak disalahkan oleh orang yang
berislam dengan jalan tarikat, bertarikat itu berdzikir sebanyak-banyaknya kepada Allah
dan beribadah sebanyak-banyaknya kepada Allah. Hingga suatu saat ia tidak
melakukannya lagi karna iya merasa sudah menyatu dengan Allah, ini adalah salah satu
pemahaman sesaat apabila tidak dibimbing karena iya merasa sudah memperoleh
kemampuan seperti karomah”, jelasnya.

Didalam al-qur’an ada sekitar 186 ayat yang menyebut kata ihsan dan ternyata ihsan ini
perbuatan yang tidak dapat dilihat. Jadi perbuatan yang kita perbuat apakah ini di
maqom ihsan atau tidak kita tidak tahu karena itu ada di dalam hati kita, malaikat pun
tidak tahu bagaimana suasana hati seorang mu’min, yang tau hanya Allah karena Allah
yang membolak-balikan hati seseorang. Apakah dia beriman atau tidak, apakah dia
bermaksiat atau tidak, apakah dia ikhlas atau tidak, di dalam surat an-nisa ayat 23

ِ ‫َو ِب ْال َوالِدَ ي‬


ً‫ْن إِحْ َسان‬

Berbuat baik kepada orang tua atau berbuat jahat padanya tidak ada yang tau hanya
Allah yang tau, oleh karna itu ihsan kepada orang tau harus di lengkapi dengan ‫ البر‬yaitu
perbuatan baik seperti selesai melakukan ibadah haji, hajinya haji mabrur haji yang
mendapatkan kebaikan-kebaikan

Didalam al-qur’an tercatat bahwa ihsan ada sekitar 22 macam perbuatan diantaranya
adalah berihsan kepada orang tua, berihsan kepada tetangga, berihsan kepada orang
yatim, berihsan kepada teman dan masih banyak lagi jadi mencakup dengan seluruh
aspek kehidupan.

Tetapi ada orang yang berbuat ihsan kepada setiap orang tetapi dia tidak baik kepada
diri sendiri itu di sebut orang yumanis atau orang islam yang so yumanis dia tidak sholat
dan tidak berbuat maksiat dia selalu berbuat baik kepada setiap orang tidak pernah
berbuat jahat itu sama saja dzholim kepada diri sendiri dan baik kepada orang lain, itu
bagi Allah tidak ada gunanya seperti kalian membayar zakat tetapi tidak sholat itu zakat
kalian tidak ada apa-apanya maka ihsan bukan berarti sekedar perbuatan baik.

Tingkatan perbuatan baik ada tingkatannya

1. Berbuat baik kepada diri sendiri


2. Berbuat baik kepada orang lain
3. Berbuat baik kepada Allah
Perbuatan baik kepada diri sendiri penting kepada Allah juga penting tapi yang paling
baik perbuatan baik kepada orang lain karena buktinya kalian cinta kepada Allah adalah
berbuat baik kepada orang lain maka perkataan seorang sufi Hasan Al-basri berkata aku
lebih suka memenuhi hajat sodaraku dari pada I’tikaf setahun lamanya berarti
membantu orang lain pahalanya lebih tinggi dari pada I’tikaf, itu hanya satu contoh
belum lagi berkata baik kepada sodaranya berbaik sangka kepada sodaranya

Maka disini Al-Ustadz Dr Hamid Fahmy Zarkasy ingin mengkholasohnya

Tingkat ibadah kepada Allah ada 3, Ali bin Abi Tholib berkata tingkat ibadah
yang pertama adalah tingkat ibadah nya orang-orang pedagang karna pedagang ini kalo
tidak untung rugi maka iya masih mengitung untung rugi nya, dia hitung pahala-pahala
yang besar saja orang-orang seperti ini di sebut al-ibad atau hamba.

Kedua adalah ibadahnya seorang ahli ibadah dia menghamba kepada Allah


sebagaimana seorang budak pasrah kepada pemilik nya seorang budak yang tidak bisa
berbuat apa-apa kecuali yang diperintah tuannya, apa yang di cari oleh orang” ini yaitu
dia mencari ridhonya allah, apa yang Allah ridhoi iya kerjakan dan apa yang di larang iya
tinggalkan, jangan kan yang di larang yang syubhat aja dia tinggalkan.

Ketiga ibadatul arifin yang dia inginkan adalah ma’rifatullah mengenal Allah. mengenal
Allah itu engkau memahami apa yang menjadi irodatullah dan Allah memahami yang
menjadi ridho Allah. Mengenal Allah adalah tingkatan yang tertinggi orang yang seperti
ini dia sudah tidak perlu berdoa karna Allah sudah tau apa yang ada di dalam hatinya
dan orang yang seperti ini dia tidak berani meminta kepada Allah karna iya merasa
bahwa dirinya hina apalah hak saya meminta sesuatu orang yang fakir ini, keikhlasan
orang-orang seperti ini tidak perlu di tanyakan.

Al-Muhibbin hidup itu adalah untuk mencintai Allah seperti hadist ini

‫ت َم َع َمنْ أَحْ َببْت‬


َ ‫أَ ْن‬

Dia tidak sholat tahajud, tidak puasa senin kamis tapi ketika ditanya oleh Rassululloh
SAW. “Apa yang kamu miliki?”, dia hanya menjawab, “Saya mencintai Allah dan
RasulNya”. Berarti kalau tingkat kamu cinta kepada Allah dan RasulNya sholat sedikit
banyak amal nya tetapi semua karna Allah ta’ala, hati-hati sholat nya banyak puasanya
banyak tapi amal di luar itu tidak ihsan tingkatannya itu seperti saja anda masih berfikir
seperti ibadah seorang pedagang.

Jadi mari kita awali membiasakan diri beribadah kepada Allah dengan ibadah yang
tingkat setinggi-tingginya agar kita meningkat kan keimanan kita setiap hari. Yang dicari
bukan pahala meskipun kita yakin akan diberikan pahala oleh Allah, akan tetapi yang
kita cari adalah taqorrub kepada Allah.

Jadi berihsan seperti ini, kalau dia berkata dia tidak berkata yang buruk, kalo dia berbuat
dia tidak pernah berbuat yang dilarang, kalo dia melakukan sesuatu dia berniat untuk
mencari ridho Allah, dan cintanya cinta kepada Allah SWT.

Akhir kata, saya meminta maaf atas segala salah yang terucap karena sesungguhnya kesalahan
datangnya dari diri pribadi dan setan yang terlaknat. Dan semua kebenaran hanya datang dari
Allah Azza wa Jalla. Subehanakallaahumma wabihamdika asyhadu allailaaha illaah anta
astagfiruka wa atubu ilaiik. Assalamu alaikum wr,wb
Ahlak yang mulia

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahrobbilaalamiin wabihi nastai’nu ala umuriddunya waddin waalaailihi wasohbihi


ajmai’n amma ba’du.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan sukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
ramhat kepada kita semua. Tidak lupa solawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada
baginda kita Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga dan pengikutnya sampai akhir jaman
Amiin.

Dalam kesemptaan ini saya akan membawakan cerama tentang ahklak yang mulia

Salah satu kunci untuk memiliki akhlak yang mulia, dapat kita raih dengan hati yang ikhlas,
hanya berharap pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Orang yang selalu mengingat Allah, orientasi
kehidupannya hanya Allah, maka dia akan menjalani kehidupan yang terbaik, sebagaimana ia
menginginkan kematian yang baik. Karena kematian yang baik, akan kita raih jika kita selalu
berpikiran, berhati, berkata, beramal dan berakhlak yang baik. Karena seseorang, akan
dimatikan sesuai dengan kebiasaannya.

Kisah menarik dari Muhammad Ali dan Korek Apinya, setiap kali ia berpikir untuk
berbuat maksiat, maka ia menyalakan koreknya dan diarahkan ke telapak tangan.
Semakin panas, ia semakin sadar, bahwa maksiat yang dilakukan di dunia saja, apinya
begitu panas. Bagaimana dengan siksaan Allah yang sesungguhnya di neraka yang
kekal? Naudzubillaah.

Pertanyaannya, apakah kita memiliki rem yang sama dengan beliau? Mencoba
membuat daftar bagian-bagian anggota tubuh yang sangat berpotensi untuk tidak
berakhlak mulia? Seperti halnya menggigit sedikit lidah ketika akan berbicara yang tidak
bermanfaat, bahkan menyakiti orang lain. Lidah yang sangat berpotensi untuk tidak
berakhlak mulia ini, bahkan banyak membuat orang tergelincir masuk neraka, gara-gara
lisan yang terus berdosa, walaupun amalan ibadah yang wajib dan sunnah, sudah
sangat rajin dilakukan! Astaghfirullaah.

Kita mengaku mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan menginginkan


berjumpa dengan beliau. Tapi untuk mengikuti apa yang beliau contohkan, mengapa
kita belum bersungguh-sungguh untuk meraih itu? Kenapa kita masih mendahulukan
hawa nafsu, ego, dengan memilih-milih berakhlak mulia pada orang yang baik pada kita
saja? Padahal, Rasulullah tidak pilih-pilih. Walaupun beliau didzalimi, disakiti, tetapi
beliau tidak meminta Allah menurunkan adzab pada mereka. Bahkan, Rasulullah tetap
berhusnudzan pada Allah dan tetap mendo’akan mereka, sampai keturunan mereka,
agar suatu hari, Allah izinkan mereka untuk beriman pada Allah, mentauhidkan Allah.
Masya Allah.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,

‫اسنَ ُك ْم أَ ْخاَل قًا‬


ِ ‫سا يَ ْو َم القِيَا َم ِة أَ َح‬
ً ِ‫إِنَّ ِمنْ أَ َحبِّ ُك ْم إِلَ َّي َوأَ ْق َربِ ُك ْم ِمنِّي َم ْجل‬

“Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat
duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di
antara kalian.”  (HR. Tirmidzi)

Terkadang, kita merasa sudah melakukan amalan surga dengan menunaikan ibadah
wajib dan sunnah. Namun, kita sendiri belum tahu apakah Allah sudah menerima amal
ibadah kita atau belum. Kita banggakan amalan itu, sampai merasa sangat berharap
dari amalan tersebut, kita akan masuk surga. Namun ketika berkaca pada Akhlak,
rasanya surga itu belum dekat. Rasanya, kita lebih mudah untuk melakukan tahajud dan
shaum sunnah dibanding berakhlak mulia. Minimal, kita tidak membicarakan keburukan
orang lain dan memberikan senyuman yang tulus pada sesama. Iya, karena amalan
ibadah akhlak mulia, yang melibatkan sesama, dirasa lebih sulit daripada amalan
ibadah yang langsung kita lakukan pada Allah, tanpa melibatkan perantara pada
sesama manusia.

Hal ini sebagaimana yang diisyaratkan dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa


Sallam,

َ ‫أَ ْك َم ُل ال ُمؤْ ِمنِينَ إِي َمانًا أَ ْح‬


‫سنُ ُه ْم ُخلُقًا‬

Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR.
Tirmidzi)

Masya Allah, Sahabat. Semoga kita semangat memperbaiki diri, terutama untuk meraih
ridho Allah dengan kemuliaan akhlak. Semoga kita menjadi pribadi yang memiliki akhlak
yang mulia, yang tulus ikhlas, melakukan semua amal ibadah karena mengharap ridho
Allah semata. Semoga Allah karuniakan kehidupan yang baik dan kematian yang baik.
Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin.

Akhir kata, saya meminta maaf atas segala salah yang terucap karena sesungguhnya kesalahan
datangnya dari diri pribadi dan setan yang terlaknat. Dan semua kebenaran hanya datang dari
Allah Azza wa Jalla. Subehanakallaahumma wabihamdika asyhadu allailaaha illaah anta
astagfiruka wa atubu ilaiik. Assalamu alaikum wr,wb
“Jangan Dekati Zina”

Asslamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh.

Alhamdulillahrobbilaalamiin wabihi nastai’nu ala umuriddunya waddin waalaailihi wasohbihi


ajmai’n amma ba’du.

Telebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SubhanahuWata’ala yang mana
atas rahmat Nya yang di berikan kepada kita sehingga kita dapat berkumpul dan bersilatutahim di
tempat yang dirahmatinya ini.,SHOLAWAT SERTA SALAM KITA CURAHKAN KEPADA BAGINDA
RASULULLAH SAW YG TELAH MEMBERIKAN KITA SYAFAAT.DAN SEBAGAI SURI TAULADAN
DALAM KEHIDUPAN INI

Seperti yang kita tahu, kita adalah pelajar dan kita pasti tahu apa itu tugas pelajar, tugas pelajar
yaitu belajar dengan baik, baik itu belajar ilmu pengetahuan, dan kelakuan, atau kepribadian. Akan
tetapi kita juga mungkin mengetahui bahwa kita masih dalam tahap pertumbuhan baik itu fisik
maupun kejiwaan dan kondisi kita masih belum stabil sehingga kita dapat mudah terpengaruh dan
terperangkap dalam kesalahan-kesalahan..Kelemahan para pelajar kebanyakan pada apa-apa yang
berhubungan dengan lawabn jenis baik itu pacaran, pertemanan yang berlebihan, atau tidak adanya
etika antara lawan jenis.

Allah berfirman: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk" (Al-Isra' 17:32)

Dalam ayat ini dikatakan bahwa janganlah mendekati yang namanya zina, disini dikatakan
“janganlah mendekati”. Mendekati saja sudah dilarang apalagi kalau sampai di lakukan. Zina
merupakan perbuatan yang berdosa besar jadi para pelajar seperti kita harus berhati-hati dengan
dosa zina ini. Dan kepada para lelaki atau pejantan hati-hatilah terhadap dosa tersebut kalian harus
menjaga pandangan kalian, kemaluan kalian dan jangan sampai kalian melakukan apa yang
namanya zina.
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

‫ْاالِ ْيمَانُ ِم ْن ُه َخ رَ جَ ُج ُل الرَّ َز َنى ا َِذا‬

“Apabila seseorang berzina maka iman keluar darinya”. [HR. Abu Dawud]Dari hadist tersebut sangat
jelas bahwa zina merupakan suatu perbuatan yang amat hina, hingga dikatakan bahwa orang yang
berzina sudah tidak lagi memiliki iman. Ia tidak merasa malu kepada Allah saat melakukannya. Itu
bukanlah sifat orang yang beriman.Demikian saja yang bisa saya sampaikan, mohon maaf apabila
ada salah-salah kata atau salah berkata, dan semoga tausiah dari saya ini ada manfaatnya
umumnya bagi kita semua. Aamiin.

Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh….

MENCINTAI ALQUR’AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP

Asslamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh.

Alhamdulillahrobbilaalamiin wabihi nastai’nu ala umuriddunya waddin waalaailihi wasohbihi


ajmai’n amma ba’du.

Telebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SubhanahuWata’ala yang mana
atas rahmat Nya yang di berikan kepada kita sehingga kita dapat berkumpul dan bersilatutahim di
tempat yang dirahmatinya ini.,SHOLAWAT SERTA SALAM KITA CURAHKAN KEPADA BAGINDA
RASULULLAH SAW YG TELAH MEMBERIKAN KITA SYAFAAT.DAN SEBAGAI SURI TAULADAN
DALAM KEHIDUPAN INI

Makna mencintai Al-Quran sebagai pedoman hidup manusia dan keistimewaannya.- Al-Quran bagi umat
Muslim merupakan pedoman hidup, karena di dalamnya terdapat segala sumber hukum yang yang harus
dlaksanakan dalam kehidupan. Al-Quran adalah kitab suci dari Allah SWT yang diturunkan atau
diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril, yang kemudian menjadi pedoman
hidup bagi umat muslim, baik saat masih hidup di dunia maupun di akhirat. Dikutip situs NU Online,
dengan membaca ataupun mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an, manusia tidak saja
meneladani warisan Nabi Muhammad SAW sebagai penyampai firman Allah, tapi juga menyadarkan
untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh-Nya. Ajaran yang terkandung dalam Al-Quran
akan membimbing manusia ke jalan yang benar dan tidak tersesat sehingga manusia memiliki
kepercayaan dan akidah yang benar dan lurus, peraturan dan hukum yang baik, serta akhlak mulia dan
terpuji dalam mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat Pemahaman terhadap Al-Quran dan
hadis wajib dimiliki oleh seluruh umat yang mengimaninya terlebih sejak dini agar lebih membekas dan
bermakna. Allah SWT menurunkan Al Quran untuk membedakan antara yang benar dan yang salah. Al-
Quran juga merupakan sebuah mukjizat dari Rasullah SAW yang merupakan perkara luar biasa dari Allah
ke Rasullah yang tidak akan bisa ditandingi. Seperti dilansir situs resmi Kemenkeu, Al-Quran memiliki
keistimewaan di antaranya adalah susunan bahasanya merupakan kelas sastra tinggi, apabila dibaca akan
memberikan nur atau cahaya di hati, sehingga tidak akan membosankan dan ini berlaku hingga akhir
zaman. Al-Quran adalah kitab suci terlengkap dan berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman.
Oleh karena itu, sebagai muslim, kita tidak perlu meragukannya sama sekali. Firman Allah Swt:

َ ‫ٰذل َِك ْالك ِٰتبُ اَل َري‬


‫ْب ۛ فِ ْي ِه ۛ ھ ًُدى لِّ ْل ُم َّتقِي َْن‬
Dzaalikal Kitaabu laa raiba fiih; hudal lilmuttaqiin Artinya: “Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (Q.S. al-Baqarah/2: 2)

Sebagai umat Islam, tentu wajib mengimani dan mempercayai isi Al-Quran terlebih lagi telah menjadi
pedoman hidup umat Islam. Cara mengamalkan isi Al-Quran adalah dengan mempelajari cara belajar
membaca (mengaji) baik melalui iqra’, qiraati, atau yang lainnya. Kemudian, mempelajari artinya,
menganalisis isinya, dan langsung mengamalkannya. Keistimewaan Al-Quran Berikut ini keistimewaan
Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam:
a. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa.
b. Sebagai informasi kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan
caranya masing-masing dalam menyembah Allah Swt.
c. Al-Quran sebagai kitab suci terakhir dan terjamin keasliannya.
d. Al-Quran tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya
. e. Membaca dan mempelajari isi Al-Quran merupakan ibadah Bagi orang yang beriman kepada kitab-
kitab Allah SWT, khususnya Al-Quran maka ia akan tergerak untuk melakukan perilaku berikut ini:
1. Meyakini bahwa kitab-kitab suci sebelum AlQuran datang dari Allah Swt., tetapi akhirnya tidak murni
lagi sebab dicampuradukkan dengan ide-ide manusia di zamannya.
2. Al-Quran sudah dijaga kemurniannya oleh Allah Swt. sampai sekarang. Umat Islam juga sebagai
penjaganya. Menjaga kemurnian Al-Quran adalah tugas seorang muslim. Salah satu cara menjaga Al-
Quran adalah dengan berusaha menghormati, memuliakan, dan menjunjung tinggi kitab suci Al-Quran.
3. Menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup, dan tidak sekali-kali berpedoman kepada
selain Al-Quran.
4. Berusaha untuk membaca Al-Quran dalam segala kesempatan di kala suka maupun duka, kemudian
belajar memahami arti dan isinya.
5. Berusaha untuk mengamalkan isi Al-Quran di dalam kehidupan sehari-hari, baik di waktu sempit
maupun di waktu lapang. Makna Al-Quran Sebagai Pedoman Hidup Setelah memahami Al-Quran
sebagai pedoman hidup manusia dan ajarannya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka akan
membentuk pribadi mulia dan bisa melakukan hal-hal berikut ini:
1. Berlaku Adil Al-Quran mengatur dan mengajarkan bagaimana bersikap adil dalam berbagai aspek
kehidupan. Dengan bersikap adil, manusia akan menjadikan orang-orang menjadi bertakwa. Seperti
firman Allah SWT:

“Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk tidak berlaku adil. Berlaku
adillah, Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa.” (Q.S. Al Maidah: 8)
Perilaku adil dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dalam bentuk sebagai berikut. Adil
dalam menentukan sikap sesuai dengan ajaran Adil dalam menerapkan hukum Adil dalam hidup, artinya
menjaga keseimbangan hidup di dunia Adil dalam membelanjakan harta Adil dalam memberikan
kesaksian
2. Pribadi yang Bersyukur Orang yang berpedoman pada Al-Quran dalam mencari rezekinya akan selalu
mempertimbangkan penilaian, misalnya akan mencari rezeki dengan halal mengeluarkan hak orang lain
dalam harta, tidak berlebihan, mampu untuk selalu mengingat Allah dalam setiap kesempatan. Karena
dengan bersikap syukur dia akan mampu menggunakan tenaga, pikiran, dan hartanya untuk Allah.
Misalnya akan selalu taat beribadah, mengeluarkan zakat, infak dan sedekah, membantu orang yang
membutuhkan, dan lain-lain.
3. Menjadi Pribadi yang Takwa Dengan berpegang teguh kepada Al-Quran dan Hadis, ia akan selalu
berhati-hati dalam berbuat. Oleh karena itu, orang akan lebih bisa introspeksi diri dan lebih meningkarkan
kualitas keimanan, keilmuan, dan ibadahnya. Misalnya dengan banyaknya mencari ilmu, berdiskusi,
belajar yang baik, melakukan ibadah tepat waktu, banyak melakukan ibadah sunah seperti puasa senin
kamis, salat sunah Rawatib, berakhlakul karimah, berbakti kepada orang tua, hormat kepada guru, dan
lain-lain. Melalui upaya inilah kiranya pribadi yang takwa akan tercapai dalam setiap waktu dan akan
mendapat kemuliaan dari Allah SWT
Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh….


Meneladani akhlak rasulullah saw

Asslamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh.

Alhamdulillahrobbilaalamiin wabihi nastai’nu ala umuriddunya waddin waalaailihi wasohbihi


ajmai’n amma ba’du.

Telebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SubhanahuWata’ala yang mana
atas rahmat Nya yang di berikan kepada kita sehingga kita dapat berkumpul dan bersilatutahim di
tempat yang dirahmatinya ini.,SHOLAWAT SERTA SALAM KITA CURAHKAN KEPADA BAGINDA
RASULULLAH SAW YG TELAH MEMBERIKAN KITA SYAFAAT.DAN SEBAGAI SURI TAULADAN
DALAM KEHIDUPAN INI

Puji yang maha tinggi, sanjungan yang maha agung, kita persembahkan ke hadirat Ilahi Rabbi,
Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat taufik, hidayah, ma’unah serta nikmat-Nya yang tiada
terhingga, pada hari ini, kita bersama-sama dapat menghadiri cara peringatan Maulid Nabi Besar
Muhammad SAW dalam keadaan sehat wal afiat.

Shalawat serta salam, marilah kita  sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta
keluarga dan sahabatnya,  yang pada hari ini tengah kita peringati hari kelahirannya, sekitar lima belas
abad yang lalu.

Ibu-ibu dan hadirat sekalian yang berbahagia.

Maulid Nabi Muhammad SAW ini pantas kita peringati oleh para kaum wanita atau kaum ibu
pada khususnya, dan umat Islam pada umumnya dalam rangka memuliakan dan menyatakan terima
kasih kepadanya, karena selama hidupnya, beliau telah mencurahkan segenap jiwa raganya untuk
menyelamatkan kehidupan manusia dari kesesatan, kegelapan dan kebodohan menuju kehidupan yang
lurus, terang benderang, berbudaya dan beradab, menuju kehidupan yang  bahagia di dunia dan akhirat.

Selanjutnya sebagaimana kita baca dalam sejarah,  bahwa Muhammad SAW tercatat sebagai
Nabi yang paling  berhasil melaksanakan tugasnya  mengemban risalah Allah dalam waktu yang singkat,
dengan resiko yang kecil, namun pengaruhnya sangat luas dan terus berlaku hingga sekarang. Karena
keberhasilannya yang luar biasa itu, Allah SWT dan para malaikatnya menyampaikan salam dan hormat
kepada beliau, dan kepada kita juga dianjurkan agar menyampaikan salam dan hormat kepadanya,
antara lain melalui peringatan maulid ini. Allah SWT menyatakan:

Artinya: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-
orang yang beriman, bershalawat kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh
penghormatan kepadanya (Q.S. al-Ahzab, 33:56).

Selanjutnya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini mengingatkan kita tentang
pentingnya meneladani akhlak beliau yang mulia, serta mengamalkan ajaran yang dibawanya.
Allah SWT berfirman: 

Artinya: Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dirangnya
bagimu maka tinggalkanlah. Q.S. al-Hasyr, 59:7).

Di antara akhlak Rasulullah SAW yang patut kita teladani atau ajaran yang dibawanya yang patut kita
ikuti dan laksanakan adalah:

Pertama, melaksanakan shalat lima waktu. Beliau menyatakan, bahwa shalat adalah tiang agama, shalat
menjadi pembeda antara seorang muslim dan non muslim, shalat dapat mencegah perbuatan yang keji
dan munkar, shalat merupakan mi’rajnya seorang muslim, shalat merupakan kesempatan manusia
berdialog, mengadu, dan memohon kepada Allah SWT, shalat merupakan amal yang pertama sekali
akan ditanya di akhirat, jika shalatnya baik, maka akan ada harapan amal yang lainnya akan baik;  selain
itu  shalat akan memberikan pengaruh kesehatan fisik dan ruhani, serta  kesehatan sosial, apa lagi shalat
tersebut dilaksanakan secara berjamaah. Karena demikian pentingnya shalat ini, hingga sampai
menjelang ajalnya atau menjelang wafatnya, beliau mengingatkan umatnya, agar jangan meninggalkan
shalat.

Kedua, menghiasi diri dengan akhlak yang mulia. Dalam salah satu hadisnya, beliau menyatakan:

Artinya: Bahwasanya aku diutus ke di dunia ini untuk menyempurnakan akhlak. (Riwayat


Ahmad)

Menurut catatan sejarah, bahwa pada saat beliau diutus ke muka seluruh akhlak manusia di dunia ini,
seperti akhlak orang Romawi, orang Yunani, orang China, India, Persia dan lainnya dalam keadaan
merosot yang disebabkan karena menyembah selain Allah, memperturutkan hawa nafsu. Kehidupan
ummat manusia saat itu tak ubahnya seperti binatang yang tidak mengenal halal dan haram, dan tidak
mengenal tata krama, budi pekerti, akhlak dan sopan santun. Beliau berhasil merubah akhlak yang rusak
dan buruk itu menjadi akhlak yang mulia.

Di antara akhlak yang beliau ajarkan adalah menghormati, menyayangi dan memuliakan orang
tua, terutama ibu. Ketika ada seorang sahabat bertanya kepada beliau tentang siapakan orang yang
harus lebih dahulu dihormati, beliau menjawab:ibumu, ibumu, ibumu, sampai tiga kali, dan kemudian
bapakmu. Akhlak mulia lainnya yang beliau ajarkan adalah menghormati dan memuliakan tetangga,
karena tetanggalah orang yang terdekat dengannya. Akhlak kepada tetangga itu  antara lain jika saling
bertemu mengucapkan salam, jika diundang agar didatangi, jika sakit hendaknya dijenguk, dan jika
meninggal hendaknya diantarkan jenazahnya ke pemakaman; selanjutnya jika seseorang memasak
makanan, atau hidangan yang baunya tercium oleh tetangga kita, maka hendaknya air kuah hidangan itu
diperbanyak, sehingga tetangga kita dapat diberikan hidangan tersebut. Selanjutnya beliau juga
menyatakan, bahwa seseorang belum dapat dikatakan telah beriman yang sempurna, jika perutnya
kenyang sendiri, sedangkan tetangganya menderita kelapan.

Selanjutnya beliau juga mengajarkan akhlak terhadap lingkungan. Beliau mengajarkan agar
memelihara dan menjaga kebersihan. Beliau menyatakan, bahwa kebersihan adalah sebagian daripada
iman. Beliau juga melarang kita buang air di air yang tergenang atau tidak mengalir agar tidak  
menimbulkan bau busuk dan  menyebarkan penyakit.  Selanjutnya beliau  melarang kita buang air di
bawah pohon yang berbuah. Beliau juga melarang seseorang menyiksa binatang. Dalam salah satu
hadisnya, Rasulullah menceritakan tentang seorang wanita yang masuk neraka, karena menyiksa seekor
kuncing, tidak diberi makan hingga mati; sebaliknya ada seseorang yang masuk syurga, karena memberi
minum seekor anjing yang kehausan hampir mati dengan cara mengambil air dari dalam sumur dengan
sepatunya dan memberikannya kepada anjing itu. Beliau juga menganjurkan agar berbuat baik pada
tumbuh-tumbuhan. Beliau menyatakan, bahwa jika esok akan datang hari kiamat, sedangkan di
tanganmu ada benih tanaman, maka hendaknya benih tanaman itu ditanam lebih dahulu, karena bibit
tanaman itu punya hak hidup. Beliau juga menyatakan bahwa memelihara tanaman adalah ibadah.
Beliau menyatakan, jika seseorang menanam tanaman, lalu buah tanaman tersebut dimakan burung
atau manusia, maka Allah akan mengampuni dosa orang yang menanam tanaman itu.

Ketiga, melaksanakan fungsi dan peran sebagai istri atau sebagi ibu. Sebagai seorang istri,
Rasulullah SAW mengajarkan agar kita menjadi istri yang shalihah, yaitu istri yang taat menjalankan
perintah Allah, taat kepada suami, menjaga amanahnya, berupa harta benda, termasuk diri kita sendiri,
ketika suami tidak ada di rumah, menyenangkan hatinya, menjaga kehormatannya, menghormati orang
tua dan keluarganya. Semua ini dilakukan dengan ikhlas dan dalam rangka beribadah kepada Allah, dan
kita jadikan pelaksanaan tugas-tugas sebagai istri ini, sebagai ladang amal guna meraih keridlaan Allah
pada balasan pahalanya berupa syurga di akhirat nanti. Dalam salah satu hadisnya beliau menyatakan,
bahwa jika seorang wanita  taat kepada Allah, dan taat kepada suaminya, maka ia akan dipersilakan
masuk syurga dari pintu manapun yang ia sukai. Selanjutnya sebagi ibu, Rasulullah SAW mengajarkan
agar kita memelihara kesehatan dan pertumbuhan fisik putera-puteri kita, mengisi jiwanya dengan
akhlak mulia, mengisi otaknya dengan ilmu pengetahuan, dan mengiasi fisiknya dengan berbagai
keterampilan. Yakni mengisi kepala (head) atau otaknya dengan ilmu pengetahuan, mengisi hati (heart)
atau jiwanya dengan akhlak, dan menghiasi tangan (hand) atau fisiknya dengan berbagai keterampilan.
Dengan mengidi ketiga H (triple H) ini, maka anak kita akan menjadi anak yang sempurna atau insan
kamil yang akan siap menghadapi tantangan zaman yang penuh persaingan. Caranya adalah dengan
memberikan teladan yang baik, bimbingan, pembiasaan, dan latihan.
Itulah antara lain akhlak dan ajaran yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada kita
semua. Dan dalam rangka memperingati maulid Nabi Muhammad SAW ini, marilah kita ingat dan
renungkan dan kita amalkan kembali akhlak dan ajarannya itu, sehingga maulid Nabi Muhammad SAW
merupakan momentun introspeksi diri untuk kembali kepada ajaran Nabi Muhammad SAW.

Demikianlah cerama ini saya sampaikan, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih, dan jika
ada ucapan atau  tutur kata yang saya sampaikan ini kurang berkenan, saya mohon dima’afkan. Karena
yang benar itu datangnya dari Allah SWT, sedangkan yang salah itu datangnya dari manusia. Allah SWT
tidak pernah berbuat salah. Sedangkan manusia terkadang berbuat salah. Dan mudah-mudahan
kehadiran kita ini mendapatkan berkah dan ridla Allah SWT. Amin.

Wabillahit taufik wa al-hidayah, wal afwu minkum,

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


s

Anda mungkin juga menyukai