DAFTAR SELEKSI
KPU PROVINSI SULAWESI SELATAN
PERIODE 2018 – 2023
KEPIMPINAN, INTEGRITAS INDEPENDENSI
DAN
KOMPETENSI KEPEMILUAN
Oleh:
A R M A N, S.Pd
TAHUN 2013
Daftar Isi
Nama saya adalah Arman, S.Pd Lahir di Tanete , 3 Maret 1980 , saya adalah
anak pertama dari dua belas bersaudara, buah dari pasangan Muhammad Jafar
Bin Katenni dan Kartini . Ammang adalah panggilan akrab saya , lahir di
keluarga yang sangat sederhana, Ayah saya seorang pedagan kecil di pasar
Tanete , sedangkan Ibu hanya Ibu Rumah Tangga Sejak kecil saya tinggal
sama kakek yang seorang imam kampung, saya selalu di nasehati oleh kakek
saya dia selalu untuk selalu rajin beribadah, jujur dan baik terhadap sesama.
Sejak di SD saya sudah aktif di pramuka sampai kuliah dan selalu menjadi
pimpinan regu itulah yang mendidik saya menjadi lebih mandiri
Setamat dari MAN Tanete saya tidak melanjutkan pendidikan, tapi bekerja dulu
selama setahun untuk mencari biaya kuliah dengan ikut Bapak berjualan di Pasar
Tanete dan bebera pasar yang ada di Bulukumba
Selama saya kuliah aktif di berbagai organisasi kampus, dan luar kampus, ikatan
Remaja Muhammadiyah , BKPRMI Bulukumba dan Pramuka
Setelah lulus kuliah lebih banyak menggeluti dunia usaha bersama dengan isteri,
pernah menjadi guru honorer di sekolah swasta, tapi saya lebih memilih berwira
usaha. Saya adalah orang senang berkumpul dan punya kenalan baru sehingga
di sela waktu yang luang saya gunakan untuk aktif di berbagai organisasi, di
antaranya Ormas Muhammadiyah, BKPRMI, KNPI, Majelis Dai Muda,dan
komunitas TDA
Diantara orang orang yang sering saya temani komunikasi dan berdikusi adalah
Abdul Jalil senoir saya di IPM, ketua BKPRMI Bulukumba, Umar Tawakkal,
Ahmad Saleh Staf Ahli DPR Bulukumba, Ikhwan Bahar ketua MDM Bulukumba,
sofyan sekjen LPPHAM Indonesia
Dalam perjalanan hidup saya dan karir, pekerjaan sosok ibu adalah orang selalu
mengarahkan, memotivasi saya menasehati saya, walaupun ibu saya tidak tamat
SD tapi beliau seorang yang memiliki integritas tin ggi, jujur dan bertanggun g
jawab.
Selama saya menjadi penyelnggara pemilu saya pernah di tawari Mobil avansa
dan uang untuk meloloskan orang tersebut menjadi caleg tapi saya tolak dan
saya memberikan skor 100 pada saya, namun pernah saya menerima pemberian
hadiah umrah dari salah seorang Bupati terpilih Bulukumba yang sebelumnya
pada saat menjadi calon Bupati saya mengatakan kalau KPU dan PPK bisa jujur
dan saya menang maka saya akan kasi hadiah umrah dan saya menilai bahwa
pada saat itu integritas saya terjun bebas ke titik nol.
Bagian dua
Dalam pemilihan di setiap levelnya secara hukum sebenarnya tidak ada yang
boleh di toleransi karena hal itu akan mencedaerai nilai keadilan namun dalam
prakteknya terkadang kita tidak berdaya untuk bertindak dengan peristiwa yang
terjadi akibat dari regulasi itu sendiri, contoh dalam penanganan money politik
yang di lakukan calon , prosedurnya yaitu ada pelapor, saksi, barang bukti,
sementara masyarakat enggang pelapor kalaupun ada yang melapor tidak ada
yang mau jadi saksi, atau barang buktinya tidak cukup, seperti ketika saya
menjadi pengawas pemilu kada tahun 2006 tingkat kecamatan di Bulukumba,
ada informasi tentang pembagian gula, sembako atau semacamnya tapi untuk
melapor secara resmi tidak ada yang bersedia, sehingga kasusnya berlalu begitu
saja
Dalam pelaksanaan pileg 2014 ada anak Bupati Bulukumba yang menjadi Caleg
Provinsi pada saat itu pak camat memanggil kami untuk membincang bagaimana
memenangkan anak Bupati tersebut, namun kami yang ada di PPK pada saat itu
tidak mau bekerja sama dengan denganj camat tersebut, kami berusaha
menjelaskan sesuai aturan yang berlaku walaupun ada yang kecewa.
Bagian Ketiga
.1. Saya punya komunitas sedekah jumat, di mana setiap hari jumat membagikan
nasi bungkus kepada kaum duafa, donaturnya berasal dari kelaurga, kolega atau
dari masyarakat yang peduli . impian saya komintas ini membesar dan tidak
hanya nasi bungkus tapi bisa beras , bantuan modal, atau bedah rumah.
Pengalaman organisasi sangat berguna sekali dalam setiap aktivitas kita, karena
organisasi sebenarnya adalah miniatur masyarakat berbangsa dan bernegara.
Dlam organisasi banyak karakter yang ada berarti kita harus mengetahui
banayak karakter untuk menyamakan visi.
Bagian Empat
Ketika sya menjadi penyenggara pemilu seperti pengamalaman selama ini selalu
berusaha dengan melaksanakan tugas dengan baik, mejaga komunikasi dengan
siapa saja dengan tetap menjadi diri masing masing
Untuk menjaga intevnsi dari pihak luar kita harus menjadi manusia merdeka
bebas untuk berbuat, dengan tidak memberikan peluang kepada mereka untuk
membuat kita berutang budi atau berjasa.
Bagian Kelima
Saya tertarik dengan kepemiluan sejak 1999 dengan menjadi petugas KPPS di
kelurahan Tanete kecamatan Bulukumba, pada saat itu hanya melihat klau jadi
petugas ada uangnya, ketertaikan dengan demokrasi itu sejak saya kuliah di
STKIP Muhammadiyah Bulukumba semester tiga karena , melhat bahwa
demkrasi dalah proses memperbaiki nasib bangsa ini lewat pemilu
Saya artikel tentang kepemiluan pada saat saya mendftar Panwaskab tahun
2015
sekian