Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERSONAL BAKAL CALON ANGGOTA BAWASLU


PROVINSI SULAWESI SELATAN

Oleh : Ruslan Hr

I. BAGIAN PERTAMA
1. a). Deskripsikan secara singkat tentang riwayat hidup anda?
Perkenalkan nama saya Ruslan Hr lahir 10 Maret 1989 di Desa Barua Kecamatan
Eremerasa Kabupaten Bantaeng, terlahir sebagai anak petani dan dihidupi dari hasil
pertanian. selalu percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai tujuan dan
impian kita. Sejak kecil, saya telah menghadapi berbagai rintangan dan tantangan
dalam perjalanan pendidikan saya. Karena berasal dari latar belakang keluarga yang
kurang mampu secara finansial, namun memiliki hasrat dan dedikasi yang tinggi untuk
meraih kesuksesan dalam bidang pendidikan Namun, semangat dan tekad saya tidak
pernah pudar. Saya telah belajar untuk menjadi orang yang tekun, mandiri, dan
bertanggung jawab dalam menjalani proses belajar.
Setalah lulus Sekolah dasar (SD) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Pada tahun
2006 melanjutkan sekolah Ke SMK Negeri 3 Bantaeng, jaraknya cukup jauh sehingga
harus naik angkutan umum, disana pengalaman organisasi serta berbagai lomba saya
ikuti, seperti pidato, puisi, mengarang cerpen dan juga magang pada sebuah bengkel
mobil di Kota Makassar, hingga saya lulus pada tahun 2009. Setalah lulus sekolah pada
tahun yang sama saya bekerja sebagai buruh di tempat pembuangan sampah (TPA)
antang Kota Makassar.
Pada tahun 2009 saya melanjutkan pendidikan pada jenjang S1 di Universitas
Indonesia Timur pada Prodi Ilmu Hukum, lulus tahun 2013, setelah itu saya
melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Indonesia Timur pada tahun 2013 selesai
tahun 2015. Seperti pada umumnya anak muda pada masa itu, saya mencoba
peruntungan saya pada tahun 2015 mencoba peruntungan mendaftar sebagai
pendamping Desa Pemberdayaan Masyarakat pada Program Pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat Desa (P3MD) dan dinytakan lulus dan di tempatkan pada
wilayah Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto selama 2 tahun dan saat ini saya
di tempatkan di wilayah kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng, pada tahun 2020
saya bergabung pada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Butta Toa Bantaeng.
Perkenalan pertama saya dengan penyelengaraan Pemilu pada tahun 2009
Sebagai Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada pemilihan Bupati
Kabupaten Bantaeng pada tahun 2009.
b). Bagaimana anda tumbuh menjadi dewasa?
Pada waktu usia sekolah tingkat dasar (SD) dan sekolah lanjutan tingkat
pertama (MTs) saya tinggal pondok pesantren bersama sama santri yang lain
dan pembina Pondok. Setelah tamat pendidikan MTs tahun 2006, Pada tahun
yang sama melanjutkan sekolah Ke SMK Negeri 3 Bantaeng.
Saya tumbuh menjadi dewasa dalam keluarga Petani yang utuh, dengan
lingkungan Masyarakat pedesaan, tempat saya bermain, juga ditempa oleh
lingkungan pesantren Al-Murahama Banyorang, sebagai pondasi agama dan
moral, serta pengalaman berorganisasi sebagai sarana belajar, juga lingkungan
pekerjaan yang mengajarkan saya banyak hal baru dalam mengaktualisasi diri,
membuat saya dewasa dengan baik .
c). Bagaimana aktivitas anda sehari-hari di luar waktu pekerjaan resmi
Selain pekerjaan saya sebagai pendamping Desa Pemberdayaan Masyarakat
pada Program Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa (P3MD), saya juga
melakuakan kegiatan Advokasi kepada pemuda desa dan kelompok tani dalam
memanfaatkan potensi lokal desa dalam bidang pertanian dan juga melakukan
pendampingan dan konsultasi hukum kepada masyarakat kurang mampu.
d). Ceritakan organisasi apa saja yang anda geluti dengan jabatan apa?
 Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Banateng Raya (HMPB-Raya) tahun 2011-2012
 Anggota Bidang Nonlitigasi pada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Lentera Merah
Putih Makassar tahun 2012-2013
 Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) 2015-2020
 Ketua Bidang Nonlitigasi pada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Butta Toa tahun
2019-
 Sekretaris Bidang hukum DPD KNPI Bantaeng tahun 2019-2021
e). Sebutkan minimal 3 (tiga) nama orang (selain keluarga dan kerabat kerja
kantor) dan ceritakan bagaimana berinteraksi dengan orang tersebut?
Pertama: Dr. Muh. Rivai Nur, SH., M.Si. Kepala Inspektorat Kabupaten Bantaeng beliau
selalu memberiku nasehat untuk selalu jujur dalam bertindak dan jangan pernah
gegabah dalam menganbil keputusan, beliau juga menyarankan agar jangan sampai
mendzolimi orang lain jika tidak mau di dzolimi dan katakan yang benar itu benar dan
yang salah itu salah walau itu pahit.
Kedua: Nur Fajri, SH, MH. beliau adalah sahabatku sejak menempuh pendidikan S1 dan
bersama-sama mengikuti pendidikan profesi Advokat di Universitas Hasanuddin
Makassar hingga sekarang beliau bekerja di Bawaslu Kabupaten Bantaeng Bidang
penanganan masalah dan penyelesaian sengketa, memberiku sport untuk selalu
semangat dalam menunaikan tugas dan beliau bilang bekerjalah sesuai dengan aturan
yang berlaku dan jaga integritas dan beliau selalu jadi teman diskusi dalam hal
pengawasan pelaksanaan Pemilu, dan sampai sekarang beliau masih tetap sering
mengingatkan dalam hal pekerjaan.
Ketiga: Ahmad Taufik, S.IP., M.AP. sebagai Akademisi, beliau tempatku bertanya dan
berdiskusi jika saya punya kesulitan dalam menghadapi pekerjaan dan beliau juga
selalu memberikan saya arahan dan motivasi untuk selalu bekerja dengan baik dan
jangan pernah lari dari ketentuan yang berlaku.
2. a). Apakah terdapat orang-orang yang pernah atau masih menjadi acuan kuat
anda sampai sekarang tentang nilai-nilai atau karakter?
Terdapat orang-orang yang menjadi acuan kuat saya samapai sekarang adalah Orang
Tua Saya Dan Bung Hatta
b). Bila ada, siapakah mereka?, Ceritakan!
Ayah Saya adalah contoh nyata yang tidak terbantahkan yang ada di depan saya, tekun
dalam menjalani profesinya sebagai petani, berbagai rintangan dan tantangan yang dia
hadapi dalam memenuhi kebutuhan perjalanan pendidikan saya, ayah jugalah yang
selalu percaya dan memotivasi bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai tujuan
dan impian kita.
Bung Hatta adalah tokoh inspirasi saya berikutnya, bagaimana kesederhanaan,
kebersahajaan, kejujurannya serta sikapnya yang tegas juga setia kawan menjadi
contoh negarawan hebat yang meletakkan kepentingan negara dan bangsa diatas
kepentingan pribadi, mungkin takakan pernah terlahir lagi dimasa ini, beliau selalu
ingin saya contoh. Bagaimana cerita Bung Hata tak mampu bayar listrik, bagaimana
istri beliau tak jadi beli mesin jahit, serta bagaimana dirinya membela Pak Karno
Sebagai Presiden, di Amerika walaupun dia telah disakiti, serta banyak cerita lain
menunjukkan betapa beliau sangat pantas untuk saya teladani.
c). Nilai atau karakter yang bagaimana yang menjadi acuan, teladani, dan
anda praktekan?
Dari Ayah saya, saya belajar tentang karakter dan nilai-nilai Keyakinan, Fokus,
Kerja keras dan Totalitas untuk mencapai tujuan. Dari Bung Hata saya belajar
Kesederhanaan, Kebersahajaan, Kejujurannya serta sikapnya yang Tegas juga
Setia Kawan.
3. I). Yakinkah anda berintegritas (bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme)?
Iya,..Saya Yakin
Saya mempunyai keyakinan bahwa saya 100% berintegritas (bersih dari
korupsi, kolusi dan nepotisme), keyakinan saya tersebut terutama didukung
oleh pendidikan dan pengalaman pendampingan hukum kepada masyarakat
kurang mampu dan pengabdian masyarakat yang lain.
II). Jika diberikan skor nilai 0 – 100 yang menggambarkan skor integritas anda
(dengan skala 100% sangat berintegritas dan 0% sangat tidak berintegritas),
seberapa besar persentase (%) integritas anda?
Integritas Saya adalah 99%.
III). Jelaskan skor nilai integritas anda!, mengapa anda menilai integritas anda
demikian?
Karena di dunia ini tak ada kesempurnaan yang hakiki, kesempurnaan hanya
milik Tuhan yang maha sempurna, sementara nilai 100% adalah kesempurnaan
yang hanya milik Tuhan. Bukan milik mahluk. Dimana saya adalah mahluk yang
saya sadari pasti akan melakukan kesalahan dan pasti punya kesalahan,
walaupun saya tidak ingin melakukan kesalahan tersebut, dalam menjaga
integritas saya.
II. BAGIAN KEDUA
1. Pernyataan:
“Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati
dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota sering kali terjadi pelanggaran
(kecurangan/manipulasi) dengan berbagai modus operandi yang seolah- olah tidak dapat
terelakan. Ada pelanggaran yang bisa ditoleransi dan ada pelanggaran yang tidak dapat
ditoleransi.”
a). Setujukah anda atas pernyataan di atas?
Saya Tidak Setuju. Bila ada pelanggaran yang bisa ditoleransi semua pelaggaran
harusnya disikapi dengan adil dan bijaksana tanpa melanggar aturan.
b). Jelaskan dan uraikan alasannya yang disertai contoh pada kasus-kasus yang pernah
diketahui atau dialami!
Dalam pemilihan umum seringkali kecurangan/manipulasi seolah-olah tidak
terelakkan. Ada kecurangan yang bisa ditoleransi dan ada kecurangan/manipulasi yang
sama sekali tidak dapat ditoleransi. Saya tidak setuju jika ada kecurangan yang dapat
ditoleransi, karena kecurangan ataupun manipulasi sekecil apapun merupakan
pelanggaran dan setiap pelanggara harus ditindaklanjuti karena di dalam ilmu hukum
setiap kesalahan ataupun pelanggaran harus ditindak, masalah pelanggaran itu
termasuk kategori berat atau ringan itu merupakan putusan akhir. Seperti kasus
pembersihan tanda gambar peserta Pemilu, apabila telah memasuki masa tenang
maka seluruh alat peraga kampanye harus dibersihkan, apabila ada salah satu calon
yang masih melanggar hal itu makan harus ditindak tegas dengan menurunkan gambar
tersebut dan memberikan teguran secara tulisan kepada yang bersangkutan.
Semuanya telah diatur dan ditetapakan sehingga semua pelaggaran tetap harus
ditindak, untuk menegakkan keadilan pemilu, selain itu kita juga harus mengacu pada
pemahaman tentang jenis-jenis pelanggaran, apakah atministrasi, kode etik atau
pidana pemilu, bahkan mungkin hanya sekedar sengketa pemilu. Dimana didalam
setiaap yang dianggap pelaggaran, juga ada mekanisme penetapannya ataupun
mekanisme sangsi yang diberikan, dari yang paling rendah atau ringan hingga yang
paling tinggi atau berat, sehingga tidak perlu ada toleransi, yang ada hanya diperlukan
kebijaksanaan dalam memutuskan, sesuai dengan aturan serta kondisi. Intinya dituntut
kebijaksanan, dalam memutuskan.
2. a). Pernahkah anda menghadapi situasi dimana anda seperti harus melakukan
pelanggaran (kecurangan/manipulasi) untuk mencapai sesuatu?
Saya Pernah mengalaminya di tempat saya bekerja.
b). Adakah cara yang anda lakukan untuk mengatasinya, bila tidak, mengapa?
Saya menggunakan semua energi dan potensi saya, untuk menemukan solusinya,
dengan berdiskusi bersama tim saya, atau orang yang saya percayai, atau kembali
menganalisa dan mempelajari kemungkinan adanaya solusi baru. Saya juga pernah
mengabil keputusan yang beresiko agar tercapainya solusi.
3. Dalam menjalankan tugas sebagai Anggota Bawaslu Provinsi, terdapat suatu peristiwa
yang apabila tidak ditangani akan mengganggu proses penyelenggaraan Pemilu,
sementara dasar hukum yang melandasinya kurang jelas. Jika anda mengalami
peristiwa demikian, apa yang menjadi pedoman bagi anda?
Dalam kondisi tersebut saya akaan menanganinya dengan berpedoman pada refrensi
penanganan kasus serupa, sama, atau mendekati sama, yang terjadi sebelumnya, sebagai
landasan awal, kemudian disesuaikan dengan kondisi terkini, melalui diskusi atau pleno
sehingga akan lahir keputusan yang bijaksana, mengutamakan dan memprioritaskan
kepentingan yang lebih besar.
III. BAGIAN KETIGA
1. a). Pernahkah anda melakukan kegiatan pada bidang sosial, politik, ekonomi,
dan/atau budaya yang penting menurut anda?
Pernah terlibat pada kegiatan bidang sosial
b). Uraikan tujuan kegiatan penting tersebut!
Melakuakan kegiatan Advokasi kepada pemuda desa dan kelompok tani
dalam memanfaatkan potensi lokal desa dalam bidang pertanian dan juga
melakukan pendampingan dan konsultasi dan penyuluhan hukum kepada
masyarakat kurang mampu. Kemudian saya pernah memfasiltasi para pemuda di
Desa saya untuk mengikuti ujian kesetaran C karena saya prihatin akan tingginya
angka putus sekolah, tujuannya agar meraka dapat memiliki peluang dan masa depan
yang lebih baik, sekarang sudah banyak lulusannya yang bekerja dan mandiri. Artinya
tujuan saya kini sebagian telah tercapai.
c). Sebagai apa anda berperan dalam kegiatan tersebut?
Sebagai Penggagas, Pelopor, Pelaksana, kini sebagai Pembina.
d).Bagaimana pengaruh yang dihasilkan bagi kehidupan masyarakat dan negara?
Jelaskan!
Kini masyarakat di Desa saya, anak mudanya hampir seluruhnya telah memiliki ijasah,
serta mereka memiliki kepercayan diri dan kemandirian, sebagian bahkan sudah
bekerja dan melajutkan sekolah kejenjang perguruan tinggi, secara personal mereka
juga telah semakin baik, kami selalu melakukan diskusi dan pengayaan pribadi
mereka, dimana bakat dan potensi mereka diberi ruang untuk tumbuh, sehingga
mereka dapat mengembangkannya menjadi lebih baik secara mandiri. Karena
keberhasilan menurut saya yang saya sampaikan kepada mereka adalah apabila
mereka sudah bukan lagi beban buat orang lain, itu adalah sukses walaupun masih
dalam tatanan yang paling rendah dan iti mampu difahami dengan baik.
e). Apakah terdapat dukungan atau kendala yang dihadapi untuk mencapai
tujuan yang diimpikan? Jika ada, ceritakan!
Dukungan hadir dari orang terdekat saya, keluarga, serta teman-teman,
berupa suntikan semangat yang tidak pernah berhenti, serta kepercayan yang
penuh kepada saya waktu itu, serta melihat semangat dari anak-anak itu, membuat
saya seperti memiliki energi yang tidak pernah habis, untuk terus berjung
mewujutkan apa yang mereka dan saya cita-citakan.
Sementara kendala juga muncul, dari sulitnya meyakinkan mereka akan
pentingnya sebuah pendidikan yang baik untuk anak mereka, dan bagaimana
mereka harus diyakinkan untuk merelakan anaknya membagi waktu antara
membantu orang tua dan belajar, hinga ejekan yang melemahkan dan meragukan
akan tercapainya perubahan, dan beberapa anak yang kehilangan semangat
ditengah proses, serta harus merelakan melihat mereka gagal, dimana saya tidak
bisa berbuat apa-apa, ketika saya telah sampai pada batasan upaya, adalah hal
yang menyakitkan dan melemahkan saya. Selain itu keterbatasan ekonomi juga
menjadi kendala sehingga sekedar untuk ongkos berangkat ujian saja terkadang
saya harus merogoh kantong untuk menambal kekurangannya.
f). Apa ekspektasi anda ke depan dari kegiatan tersebut?
Ekspektasi saya kedepannya adalah melihat mereka dapat mandiri, hidup lebih baik,
serta bisa berkontribusi bagi masyarakat. Minimal dapat melihat mereka tidak
memjadi beban bagi masyarakat atau keluarganya. Karna miskinya ilmu serta fakirnya
pengetahuan.
2. Ceritakan peran pihak-pihak yang ikut berperan dalam kegiatan anda tersebut!
Peran pertama adalah PKBM ANNISA sebagai lembaga yang bekerja sama dengan
saya dalam memfasilitasi pelaksanan ujian kesetaran bagi anak anak dikampung
saya. Pihak dinas pendidikan Khusnya kepala dinas dan kabid pendidikan
kesetaraan yang telah membantu. Rekan-rekan kaum muda yang tetap percaya
dan yakin serta menjaga semangatnya bersama saya, juga mereka yang
takpernah lelah belajar dan mengembangkan potensinya, sehinga mencapai
impian dan tujuan.
3. Apakah pengalaman anda dalam melakukan kegiatan berorganisasi selama ini
dapat bermanfaat pada saat anda menjadi Anggota Bawaslu Provinsi? Uraikan
alasan anda!
Iya pengalaman berorganisasi itu akan sangat bermanfaat saat saya menjadi
anggota bawaslu, alasanya adalah, karena dalam kurun waktu yang panjang
tersebut saya belajar begitu banyak tentang bagaimana, mengambil keputusan,
bagaimana menyikapi masalah, bagaimana memandang masalah, hinga
bagaimana mencari solusi terbaik, serta memanfaaatkan setiap potensi dan
peluang untuk mencapai tujuan bersama, saya juga belajar berkomunikasi secara
baik, melatih kepekaan, insting, naluri, hinga bagaimana menjadi bijaksana,
dimana hal tersebutlah yang akan menjadi sebuah pembeda tentang kualitas
seorang pemimpin yang mampu bekerja sama, memutuskan, serta memiliki daya
tahan ketika berada dalam ritme situasi tekanan target dan detlene pekerjaan .
Namun tetap tenang dan memberikan kwalitas keputusan yang baik.
IV. BAGIAN KEEMPAT
1. Pernyataan:

“Setiap orang dalam bersikap dan bertindak dapat diperngaruhi oleh pihak lain,
seperti tindakan buruk atau baik. Anggota Bawaslu Provinsi dalam mengawasi
penyelenggaraan pemilu atau pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati
dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota, juga dapat dipegaruhi
oleh pihak- pihak yang memiliki kepentingan tertentu. Kepentingan yang
dimaksud dapat sejalan atau tidak sejalan dengan misi Bawaslu.”

Pihak manakah yang menurut anda dapat dijadikan mitra kerja dalam
mendukung misi Bawaslu dan sebaliknya, pihak manakah yang patut diwaspadai
mengganggu misi Bawaslu?

Pihak yang dapat dijadikan mitra adalah sesama penyelengara baik keatas bawaslu
provinsi atau RI yang dapat berperan sebagai mentor serta tempat melakukan rujukan
setiap keputusan, selain itu penyelengara di tingkat bawah seperti panwascam atau
bahkan TKD juga bisa dijadikan mitra berdiskusi atau sekedar sering, karna mereka
beberapa lebih berpengalaman dari sisi jam terbang, serta merekalah sumber informasi
dan basis data demi kepentingan analisa, karna mereka yang langsung bersersentuhan di
lapangan. Selain itu juga teman sejawat sesama panwaskab baik di satu kabupaten
ataupun di kabupaten berbeda, atau juga KPU masih bisa di jadikan mitra. Pihak
pemerintah serta penegak hukum juga bisa dirangkul untuk bekerja sama, karena
keduanya memiliki kepentingan yang sama dengan bawaslu, mereka ingin memastikan
kondisi aman dan kondusif, sementara kunci kedua hal tetsebut dapat terlaksana tidak
lain adalah terciptanaya pemilu yang ideal, baik dari proses ataupun hasilnya.

Sementara pihak yang harus diwaspadai sebagai pihak yang dianggap akan
mengganggu misi bawaslu adalah, peserta politik, tim sukses dan oknum pengusaha
yang memiliki kepentingan untuk mereka, karena mereka dengan kepentingannya
sangat berpotensi berlaku curang serta menodai upaya terciptanya pemilu yang baik,
ideal serta sesuai aturan.
2. Apa strategi anda untuk menghindari intervensi negatif dari pihak lain jika anda
terpilih menjadi Anggota Bawaslu Provinsi? Jelaskan!

Strateginya adalah dengan melakukan penguwatan internal baik secara personal


ataupun lembaga, serta mengedukasi kepada semua pihak bahwa kita hanya
menjalankan aturan yang sudah sama sama di fahami, karena kita tidak bisa melarang
mereka untuk mengintervensi kita, karena mereka memiliki kepentingan, maka
strateginya adalah melakukan pengutan internal serta menjalin komunikasi yang baik
dengan semua pihak baik di internal penyelenggara, dengan pemerintah, ataupun
dengan peserta pemilu, agar terciptanya solusi yang baik berkat pemahaman yang sama
baiknya oleh semua pihak.

3. a). Bagaimana pengaruh keluarga atau teman terhadap anda?

Mereka memberi pengaruh yang baik dan positif, dalam memberi dukungan
terhadapa apa yang saya lakukan.

b).Siapa saja yang harus anda dengarkan dan mengapa mereka penting
didengar?

Mereka adalah keluarga Orang tua dan istri saya, dan karena mereka selalu
memberikan dan melakukan serta menginginkan yang terbaik buat saya dan mereka
belum dan tidak pernah mengecewakan saya dalam kontribusi kualitas saran dan
solusi. Selain itu masukan dari rekan penyelenggara, Pimpinan, teman sejawat juga
bisa jadi pertimbangan yang dapat di dengar, setiap masukan dan saran yang
diberikan, karena mereka memiliki tujuan besar yang sama, untuk terwujutnya pemilu
yang baik, karena beberapa alasan yang dapat menyatukan adalah adanya persaman
tujuan.

V. BAGIAN KELIMA
1. Sejak kapan anda mulai tertarik pada isu/masalah/praktek kepemiluan,
kepengawasan pemilu, dan demokrasi? Mengapa anda tertarik?
Perkenalan pertama saya dengan penyelengaraan Pemilu pada tahun 2009 Sebagai
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada pemilihan Bupati Kabupaten
Bantaeng pada tahun 2009. Saya tertarik dengan dunia kepemiluan karena naluri, dimana
saya memang menyukai pekerjaaan yang berhubungan dengan komunikasi dan
pengelolaan SDM
2. a). Pernahkah anda membaca buku atau jurnal ilmiah terkait demokrasi,
kepemiluan, dan kepengawasan pemilu?
Pernah
b). jika pernah, mengapa buku atau jurnal tersebut anda anggap penting?
Karena karya ilmiyah tersebut membahas tentang tingginya angka Golput,
serta rendahnya keikut sertaan partisipasi masyarakat terhadap pemilu, yang
menunjukkan bagaimana pemerintah dalam hal ini penyelengara mungkin
dianggap belum mampu meyakinkan masyarakat terkait kualitas pemilu.
Dalam karya ilmiyah tersebut di sajikan data bahwa angka golput pada pemilu
2014 mencapai 25% dari pemilih nasional, dan angka itu lebih besar dari suara
yang diraih oleh partai pemenamg pemilu yaitu PDIP, yang hanya di kisaran
20% suara saja, artinya kita dapat persepsikan dalam pemilu kala itu Pemilih
golput lah yang jadi pemenangnya, yang artinya juga bisa di asumsikan sebagai
kekalahan dan kegagalan penyelengara dalam hal ini KPU dan Bawaslu, untuk
meyakinkan masyarakat.
3. Buku atau jurnal apa saja selain terkait kepemiluan, kepengawasan pemilu, dan
demokrasi yang anda baca? Sebutkanlah!
Buku motifasi, Karya Andrewongo Wisdem Sukses, Buku tujuh Keajaiban Rejeki,
karya Ipoh Sentosa, Serta buku Kekuatan Tidakan, Karya Hartanto Tian, juga
beberapa buku biografi tokoh terkemuka, salah satunya Biografi Bung Hata tokoh
inspirasi saya, juga beberapa Novel Karya Buya Hamka, Habiburahman El Sirazy,
serta Buku laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
4. a). Jika anda pernah membaca buku atau jurnal terkait demokrasi, kepemiluan,
dan kepengawasan pemilu maka kemukakan judul buku atau jurnal yang
anda baca.
judul artikel tersebut, Stop Golput Melalui Sitem Pemilihan Online, Ditulis oleh Ni Luh
Sadewi Widyani, dan di pablis pada Jumat, 13 Juni 2014.
b). jelaskan substansi buku atau jurnal tersebut.
Substansi dari Artikel tersebut adalah tinginya Angka Golput serta rendahnya
partisipasi pemilih pada pemilu tahun 2014, dengan sederet permasalahan yang di
ungkapkan, serta dalam artikel juga tersebut di sampaikan adanya gagasan, ide atau
wacana untuk dilakukannya pemilihan melalui Metode Online.
5. a). Pernahkah anda menulis buku, jurnal atau artikel ilmiah terkait demokrasi,
kepemiluan, dan kepengawasan pemilu?
Belum
b). Jika anda pernah, apa dan dimana serta basis argumentasi buku, jurnal atau
artikel ilmiah tersebut?
-
VI. BAGIAN KEENAM
1. Apakah visi dan misi anda jika terpilih sebagai anggota Bawaslu Provinsi,
Visi saya adalah Bekerja untuk Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan dengan Mengikuti
Pedoman, Hukum, dan Prosedur yang Berlaku dalam Menjalankan Tugas dan Tanggung
Jawab.
2. Bagaimana langkah anda dalam mewujudkan Visi dan Misi tersebut:
a) Kemajuan Teknologi: Perkembangan teknologi telah memberikan dampak positif
dalam meningkatkan kemampuan lembaga pengawas pemilu dalam mendeteksi
pelanggaran pemilu. Penggunaan teknologi seperti, analisis data, dan pemantauan
media sosial dapat membantu dalam mengidentifikasi potensi pelanggaran dengan
lebih cepat dan efisien.
b) Koordinasi dan Kolaborasi: Keberhasilan kepengawasan pemilu juga tergantung pada
koordinasi dan kolaborasi yang baik antara lembaga pengawas pemilu dengan pihak
terkait lainnya, seperti lembaga pemilihan, kepolisian, dan pemerintah. Kolaborasi
yang erat dan saling mendukung dapat meningkatkan efektivitas pengawasan pemilu
dan memperkuat integritas proses pemilihan.
c) Pengawasan Partisipatif: Selain peran lembaga pengawas pemilu, partisipasi
masyarakat dalam pengawasan pemilu juga sangat penting. Masyarakat perlu
diberdayakan dan dilibatkan secara aktif dalam proses pengawasan pemilu.
Keberadaan mekanisme pengaduan yang mudah diakses dan sistem responsif
terhadap laporan pelanggaran pemilu juga merupakan faktor penting dalam model
kepengawasan yang efektif.
3. Bagaimanakah penilaian anda terhadap model kepengawasan pemilu saat ini:
a) Koordinasi dan Kolaborasi: Keberhasilan kepengawasan pemilu juga tergantung pada
koordinasi dan kolaborasi yang baik antara lembaga pengawas pemilu dengan pihak
terkait lainnya, seperti lembaga pemilihan, kepolisian, dan pemerintah. Kolaborasi
yang erat dan saling mendukung dapat meningkatkan efektivitas pengawasan pemilu
dan memperkuat integritas proses pemilihan.
b) Pengawasan Partisipatif: Selain peran lembaga pengawas pemilu, partisipasi
masyarakat dalam pengawasan pemilu juga sangat penting. Masyarakat perlu
diberdayakan dan dilibatkan secara aktif dalam proses pengawasan pemilu.
Keberadaan mekanisme pengaduan yang mudah diakses dan sistem responsif
terhadap laporan pelanggaran pemilu juga merupakan faktor penting dalam model
kepengawasan yang efektif
4. Bagaimanakah gagasan saudara terkait optimalisasi kerja kepengawasan
pemilu:
Gagasan terkait optimalisasi kerja kepengawasan pemilu melibatkan berbagai upaya
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi lembaga pengawas pemilu dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Berikut adalah beberapa gagasan saya yang
dapat dipertimbangkan:
a) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia: Meningkatkan kapasitas sumber daya
manusia yang terlibat dalam kepengawasan pemilu sangat penting. Ini mencakup
pelatihan dan pendidikan yang komprehensif bagi anggota lembaga pengawas pemilu,
termasuk peningkatan pengetahuan tentang hukum pemilu, metode pengawasan,
analisis data, dan penggunaan teknologi terkait. Kapasitas sumber daya manusia yang
kuat akan memperkuat kemampuan lembaga pengawas pemilu dalam menghadapi
tantangan yang kompleks dalam pemilu.
b) Pemanfaatan Teknologi: Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dapat
mempercepat dan meningkatkan proses pengawasan pemilu. Pemanfaatan alat-alat
seperti analisis data, pemantauan media sosial, dan sistem informasi pemilihan dapat
membantu dalam mendeteksi pelanggaran dengan lebih efektif dan memberikan
informasi yang akurat kepada masyarakat. Integrasi teknologi dapat meningkatkan
efisiensi dan keterbukaan dalam kepengawasan pemilu.
c) Kolaborasi Antar lembaga: Kerjasama yang erat dan sinergi antara lembaga pengawas
pemilu, lembaga pemilihan, kepolisian, pemerintah, dan pemangku kepentingan
lainnya sangat penting. Kolaborasi yang baik memungkinkan pertukaran informasi yang
lebih baik, koordinasi yang efisien, dan penanganan pelanggaran yang lebih efektif.
d) Partisipasi Publik: Meningkatkan partisipasi publik dalam kepengawasan pemilu dapat
menjadi sumber daya yang berharga. Melibatkan masyarakat dalam proses
pemantauan pemilu, pelaporan pelanggaran, dan pengawasan secara aktif dapat
membantu mengidentifikasi pelanggaran yang terjadi dan meningkatkan transparansi
proses pemilihan. Kampanye informasi dan edukasi yang menyasar masyarakat juga
dapat membangun kesadaran dan keterlibatan publik dalam kepengawasan pemilu.
e) Evaluasi dan Pembelajaran: Penting untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan
kepengawasan pemilu secara berkala. Evaluasi ini dapat mencakup analisis kinerja,
identifikasi kekuatan dan kelemahan, serta penilaian efektivitas strategi dan metode
yang digunakan. Hasil evaluasi dapat digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan
peningkatan dalam kegiatan kepengawasan pemilu di masa depan. Selain itu, sharing
pengetahuan dan pembelajaran antara lembaga pengawas pemilu di tingkat nasional
dan internasional juga dapat menjadi sumber inspirasi dan inovasi.
f) Peningkatan Komunikasi Publik: Komunikasi yang efektif dengan publik sangat penting
dalam menjalankan fungsi kepengawasan pemilu. Lembaga pengawas pemilu harus
secara proaktif menyediakan informasi yang jelas dan mudah diakses tentang proses
pemilihan, pemilih, tata cara pemungutan suara, dan hak serta tanggung jawab
pemilih. Media sosial, situs web resmi, dan publikasi berita adalah beberapa saluran
yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan publik.
g) Peran Pemuda dan Organisasi Masyarakat Sipil: Melibatkan pemuda dan organisasi
masyarakat sipil dalam kegiatan kepengawasan pemilu adalah penting. Pemuda adalah
kekuatan pemilih yang signifikan dan memiliki potensi besar untuk berpartisipasi
dalam pengawasan pemilu. Selain itu, organisasi masyarakat sipil yang memiliki
kompetensi dalam pemantauan pemilu dapat memberikan kontribusi berharga dalam
memperkuat proses kepengawasan.

Anda mungkin juga menyukai