Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PERSONAL

(Esay)

Nama : Edy Suprapto, SE, M.Si

No. Pendaftaran : 0030/CABKK-JATENG.SRG/2023

I. BAGIAN PERTAMA
1. 1. Diskripsikan secara singkat tentang riwayat hidup anda?
Jawab: Saya Edy Suprapto, SE, M.Si adalah anak pertama dari empat bersaudara dari
Almarhum Bapak Cipto Widodo Rohmat Bin Sonto Sumatro dan Ibu Hj. Siti Tuminah Binti
Abu Samin. Ayah saya seorang Veteran Pejuang 45 RI. Saya dari keluarga sederhana,
karena selain ayah saya Veteran RI hanya bekerja sebagai tukang jahit (Tailor) dengan
penghasilan yang pas- pasan. Sedangkan ibu, untuk menambah penghasilan, bekerja
sebagai bakul beras di Pasar Kramat Desa Kemiri Kecamatan Kebakkramat Karanganyar,
Jawa Tengah. Saya hidup dikeluarga yang penuh disiplian dengan prinsip-prinsip Islam.
Sejak kecil saya sudah dididik untuk bekerja keras, seperti biasanya anak kampung. Setelah
lulus SD, SMP dan SPP-SPMA Negeri Jogja. Saya bekerja sebagai PPL Budidaya Tambak di
Dirjen Perikanan, ditugaskan di Kab. Pati dari tahun 1984 s/d 1991. Tahun 1987 saya
menikah dengan Anik Widiati SS, S.Pd, memiliki dua anak laki laki dan perempuan. Pernah
jadi Ketua Panwas Kabupaten Sragen tahun 2006 dan 2008. Tahun 2008 sampai 2013
menjadi Komisioner KPU Kabupaten Sragn. Tahun 2017 diterima lagi sebagai Anggota
Panwaskab Sragen sebagai Kordiv OSDM. Menjadi Anggota Bawaslu Kabupaten Sragen
periode 2018-2023.

2. Bagaimana anda tumbuh menjadi Dewasa?


Jawab: Selain belajar sebagai tugas utama seorang pelajar. Pada waktu kecil dulu, pada
siang hari sepulang sekolah, saya diwajibkan untuk membantu orang tua, mencari kayu
bakar dan mengasuh adik -adik yang berjumlah tiga orang. Setelah lulus sekolah dasar di
SDN Kebakkramat 1. Kondisi ekonomi keluarga masih kurang mampu, saya sempat
bersekolah di SMP YPPKI Cimahi Bndung, Ikut Tante Ruminah (Adik Kandung Ayah) sampai
naik kelas. Namun pada tahun kedua, karena Ayah Ibu merasa sudah mampu membiayai
sendiri Pendidikan saya, saya kembali tinggal bersama ayah dan ibu di Kekabkkramat
Karanganyar. Di kelas 2, saya pindah di SMP Pemda Kebakkramat hingga lulus tahun 1981.
Alhamdulillah saya diterima di Sekolah Pertanian Menenegah Atas Negeri Jogyakarta (SPP-
SPMA Jogja). Lulus SPMA tahun 1984, kemudian mengikuti Diklat di Dirjen Perikanan,
digembleng sebagai persiapan untuk menjadi PPL Budidaya Tambak. Lulus Diklat
ditugaskan di Dinas Perikanan Kabupaten Pati, tepatnya di Kecamatan Wedarijaksa dengan
tugas utama memberikan penyuluhan tentang budidaya udang windu (Penaus Monodon).
Selama bekerja sebagai PPL saya juga sempat kuliah di Universitas Terbuka (UT) mengambil
Jurusan Administrasi Niaga. Tahun 1987 saya menikah dengan Aniek Widiyati SS, S.Pd.
Hingga membuahkan dua anak. Hapsari Trisna Widian dan Bima Frank Wadana. Akibatnya
hampir semua penghasilan terserap untuk kebutuhan keluarga, implikasinya hingga
bertahun – tahun tidak lulus kuliah. Baru lulus S1 tahun 2008 di STIE Atma Bhakti Surakrta.
Kemudian lulus S2 dari Pasca Sarjana UNS tahun 2010, jurusan Ekonomi Study
Pembangunan.

3. Bagaimana aktivitas anda sehari di luar pekerjaan resmi?


Jawab: Aktivitas sehari hari diluar tugas pekerjaan resmi, sebagai Sekretaris RW dan
Pembina Takmir Masjid Al-Ikhlas Perumahan Puro Asri. Mengikuti berbagai pengajian
ditingkat Perumahan dan Pengajian yang dilaksanakan Takmir Masjid Al-Ikhlas. Setiap pagi
rutin olahraga jalan kaki Bersama istri, dilanjutkan sepeda statis di teras rumah. Seminggu
dua kali tenis lapangan di lingkup Perumahan.

4. Ceritakan organisasi apa saja yang yang anda geluti dengan Jabatan apa?
Jawab :
a. Ketua OSIS SMP Pemda Kebakkramat Tahun 1980-1981,
b. Anggota PAN Kabupaten Sragen Tahun 1999 ,
c. Ketua LSM Pengembangan Sumberdaya Lingkup Sosial Daerah Otonom,
d. Sekretaris Takmir Masjid Al-Ikhlas Puroasri,
e. Pembina Takmir Masjid Al-Ikhlas Puroasri,
f. Sekretaris RW 07 Puro Asri

5. Sebutkan minimal 3 (tiga) nama orang (selain keluarga dan kerabat kantor) bagaimana
berinteraksi dengan orang tersebut?
Jawab:
a. Muhamad Yusri.
Bapak Muhamad Yusri adalah Imam Masjid Al-Ikhlas Puro Asri, hubungan saya dengan
beliau adalah sebagai sahabat cukup lama. Selain sama – sama sebagai takmir masjid,
Bapak Yusri adalah teman bermain tenis sejak tahun 1992. Ketika itu M Yusri masih
dinas aktif sebagai TNI Angkatan Darat, sedangkan saya masih sebagai Jurnalis. Dalam
hubungan dengan masyarakat cukup baik. M. Yusri sebagai Ketua RW, sedangkan saya
Sekretaris RW. Sehingga interaksi kami sangatlah akrab. Persahabatan kami terjalin
hingga saat ini, sampai Bapak M Yusri Purna Tugas dari Dinas militer. Selama sebagai
purnawirawan TNI, menghabiskan waktunya untuk bermasyarakat dan kegiatan social,.
Beliau mengisi masa tuanya sebagai Takmir Masjid Al-Ikhlas Puro Asri.

b. Y. Slamet.
Bapak Y. Slamet adalah purnawirawan Polri resort Sragen. Beliu merupakan tetangga
satu RW yang selama ini menjabat sebagai Dewan Perwakilan Desa (DPD) dan tokoh
agama Kristen yang tinggal di Perumahan Puro Asri. Sebagai tetangga kami berdua
sering berdiskusi mengenai berbagai hal. Mulai dari social kemasyarakatan dan
keagamaan. Sebagai manifestasi dari adanya keberagaaman dan saling
mengembangkan toleransi antar umat beragama.

c. Suparno SH
Suparno SH merupakan teman satu angkatan di SMP Pemda Kebakkramat, yang
sekarang menjabat sebagai Kabag Personalia di salah satu pabrik textile di Sragen.
Sebagai sahabat sejak kecil, sampai sekarang masih terpilihara dengan baik. Bahkan
Bersama Suparno SH ini, saya merintis untuk membentuk Forum Komunikasi Alumni
SMP. Anggotanya mencapai hampir dua ribu orang. Bahkan kami membuat group
facebook sebagai media komunikasi. Kegiatan kami dalam group ini adalah berdiskusi
tentang berbagai topik bahasan, mulai dari masalah pekerjaan, peluang usaha, edukasi
masayakat, reuni dan pendidikan anak-anak. Semua sering kami bahas di group
tersebut. Hasilnya selain lebih mengakrabkan antar alumni dari berbagai angkatan,
juga untuk mengembangkan tali silaturahmi diantara para alumni dari angtakan
pertama hingga saat ini.

2. 1. Apakah terdapat orang-orang yang pernah atau masih menjadi acuan kuat anda sampai
sekarang tentang nilai-nilai atau karakter?
Jawab: Ada. Terdapat beberapa orang terkasih yang selalu menjadi acuan kuat saya sampai
sekarang.

2. Bila ada, siapakah mereka? Ceritakan !


Jawab: Orang – orang yang pernah dan masih menjadi acuan kuat saya sampai sekarang,
hingga saya mencapai kondisi seperti sekarang ini adalah:
1) Ibu saya Hj. Siti Tuminah.
2) Ayah saya Bapak Cipto Widodo Rohmat almarhum.
3) Istri Saya Anik Widiati SS, S.Pd.
4) Para guru dan dosen saya.
Mereka adalah orang – orang yang mencintai dan membentuk karakter saya, serta selalu
memotivasi saya untuk terus bekerja keras dan berjuang dalam mengejar obsesi (cita-cita).
Alhamdulillah berkat dorongan dan motivasi dari orang-orang terkasih tersebut, saya
mendapatkan suport moral, sekaligus bimbingan terbaik hingga mencapai sukses dalam
hidup. Kedua orang tua saya sangat berjasa dalam membesarkan dan mendidik saya,
merawat, menyekolahkan saya. Istri saya, sangat memotivasi saya untuk membangun
karier, ia rela menyisihkan penghasilan kami berdua. Selain untuk membiayai kuliah kedua
anak saya, juga untuk melanjutkan kuliah saya di Pasca Sarjana UNS Jurusan Ekonomi Study
Pembangunan. Hingga akhirnya diwisuda pada tahun 2010. Sedangkan guru dan dosen
saya adalah orang - orang yang selalu memotivasi, mengarahkan saya mencapai kondisi
sekarang ini.

c. Nilai atau karakter yang bagaimana yang menjadi acuan, teladani dan anda praktekkan?
1) Kepemimpinan.
2) Jujur (integritas).
3) Daya Juang.
4) Adil.
5) Kemandirian.
Intinya sejak kecil sampai sekarang pada diri saya selalu ditanamankan untuk sukses dalam
hidup, memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, jujur (berintegritas), adil, memiliki daya juang
yang kuat dan mampu bekerjasama dengan semua pihak. Namun juga selalu
mengedepankan kemandirian.

3. I. Yakinkah anda berintegritas (bebas dari korupsi, kolusi dan Nepotisme ?


Jawab: Yakin saya berintegritas.

II. Jika diberikan skor nilai 0 – 100 yang menggambarkan skor integritas anda (dengan skala
100 % sangat berintegritas dan 0 % sangat tidak berintegritas), seberapa besar persentase
(%) integritas anda ?
Jawab: Menurut saya yang menggambarkan skor integritas saya adalah 95 %.

III. Jelaskan skor nilai integritas anda!, mengapa anda menilai integritas anda demikian?
Jawab: Nilai 95 % adalah nilai terbaik yang dapat dicapai seorang manusia, karena 100 %
adalah nilai kesempurnaan yang hanya dimiliki oleh Allah SWT. Saya memberanikan diri
menulis skor 95 %, bukan berarti saya memiliki potensi 5 % tidak berintegritas. Faktanya
tidak ada maanusia yang sempurna, namun saya akan berusaha mencapai integritas yang
sempurna tersebut.
II. BAGIAN KEDUA
1. 1. Setujukah anda atas pernyataan diatas?
Jawab: tidak setuju dengan pernyataan diatas.

2. Jelaskan dan uraiakan alasannya yang disertai contoh pada kasus-kasus yang pernah
diketahui ataau dialami !
Jawab: Kecurangan tidak dapat ditoleransi. Kecurangan dalam pemilu merupakan
kejahatan demokrasi. Karena kalau ditoleransi berarti tidak ada penegakan hukum pemilu.
Yang berimplikasi pada kekacauan pemilu. Terjadi pelanggaraan azas jurdil. Oleh sebab itu
dalam pemilu, diperlukan penyelenggara yang jurdil. Penyelenggara pemilu harus
memperlakukan sama kepada semua peserta pemilu. Penyelenggara pemilu hendaknya
selalu mengambil jarak yang sama terhadap semua peserta pemilu, memperlakukan
semua pihak secara jujur dan adil. Karena semua peserta pemilu dan pemilihan memiliki
hak yang sama dalam keadilan pemilu. Oleh sebab itu tidak boleh ada kecurangan kepada
pihak manapun, aturan pemilu harus ditaati oleh siapapun yang terlibat dalam
penyelenggaraan pemilu.

Contoh 1: Sebagai Anggota Komisioner Bawaslu Kabupaten Sragen kami menangani


kasus dugaan netralitas ASN, Pada tanggal 10 Februari 2019 jam 12.30 WIB bertempat di
Aula MTs Negeri 2 Tanon Kabupaten Sragen diadakan acara pembinaan Aparatur Sipil
Negara Jajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen oleh Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah. Dalam pelaksanannya, anggota Tim Kampanye
Nasional (TKN) pasangan salah satu calon Presiden dan Wakil Presiden. Narasumber itu
datang dengan diiringi kendaraan branding dan logo Partai Persatuan Pembangunan.
Dalam orasinya, berkali-kali melontarkan kata-kata yang menggiring opini para ASN yang
hadir dalam acara tersebut untuk memilih salah satu calon Presiden dan Wakil Presiden
walaupun dilakukan secara tidak langsung. Kegiatan Pembinaan Aparatur Sipil Negara
Jajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen yang dihadiri oleh Gus Romi
tersebut diduga melanggar:

a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu, Pasal 283 ayat (1): “Pejabat
Negara, Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional dalam jabatan negeri serta
Aparatur Sipil Negara lainnya dilarang mengadakan kegiatan yang mengarah
kepada keperpihakan terhadap peserta pemilu sebelum, selama dan setelah masa
kampanye”.
b) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, Pasal 2 huruf
f, bahwa salah satu asas penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN adalah
berdasar pada asas “netralitas”. Selanjutnya dalam Pasal 4 huruf d, bahwa salah satu
nilai dasar ASN adalah “menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak”.

c) PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, Pasal 3 butir 7,
bahwa setiap PNS wajib “mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
sendiri, seseorang, dan/atau golongan”. Pasal 4 butir 13 a, bahwa setiap PNS dilarang
memberikan dukungan kepada calon Presiden/wakil Presiden dengan cara
“membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan
salah satu pasangan calon selama masa kampanye”.
Selama proses penanganan dugaan pelanggaran netralitas ASN tersebut, ada banyak
pihak yang mencoba mempengaruhi untuk menghentikan. Namun kami komisioner
Bawaslu Sragen tetap tegas menerapkan aturan. Kesimpulannya Bawaslu Kabupaten
Sragen meneruskan dugaan pelanggaran tersebut ke Komisi Aparatur Sipil Negara
(KASN) untuk ditindaklanjuti. Endingnya pihak-pihak yang dinilai bersalah diberi
sanksi, salah satunya dinonjobkan dari Jabatan Kakanwil Kementerian Agama Jateng
dan yang lain diturunkan pangkatnya satu tingkat.

Contoh 2: pada saat saya masih menjadi KPU Kab. Sragen ada seorang caleg gagal
memperoleh kursi DPRD Sragen, Ia dan seorang temannya datang ke kantor KPU
menyatakan ingin agar bisa memperoleh kursi legislatif pada pemilu tahun 2009. Kalau
KPU bisa mengusahakannya , ia yang berangkat dari Dapil 3 Sragen bersedia memberi uang
dengan nilai ratusan juta rupiah. Namun kami berlima, justru merekam pembicaraan itu
dan mengancam memperkarakan mereka kalau nekad untuk menekan (mengintervensi)
dan berupaya menyuap lima aggota Komisoner KPU Kab. Sragen periode 2008 – 2013 itu.
Bahkan kasus itu akhirknya kami laporkan ke Panwaslu Provinsi Jawa Tengah dan diproses
sesuai aturan yang berlaku.

3. a. Pernahkah anda menghadapi situasi dimana anda seperti harus melakukan


pelanggaran (kecurangan/manipulasi) untuk mencapai sesuatu?
Jawab: tidak pernah.

b. Adakah cara yang anda lakukan untuk mengatasinya, bila tidak, mengapa?
Jawab: Cara mengatasi situasi agar tidak terjadi situasi seperti itu adalah dengan
mengedepankan profesionalitas dan proporsional dalam bertindak. Kerja pengawasan
selalu berdasarkan hukum, mengedepankan integritas, kejujuran dan selalu bertindak
adil.

4. Dalam menjalankan tugas sebagai Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota, terdapat suatu


peristiwa yang apabila tidak ditangani akan mengganggu proses penyelenggaraan pemilu,
sementara dasar hukum yang melandasinya kurang jelas . Jika anda mengalami peristiwa
demikian, apa yang menjadi pedoman bagi anda?
Jawab: situasi seperti itu merupakan dilema, disatu sisi sebagai Bawaslu harus menangani
peristiwa yang berpotensi mengganggu proses pemilu, namun diisisi lain regulasinya tidak
jelas.
Sebagai anggota Bawaslu saya akan menangani peristiwa terebut berdasarkan asas
(hukum dasar), sebagai dasar prinsip berpikir dalam mengambil setiap keputusan penting.
Keputusan dilakukan dengan cara yang berdasarkan hukum, setidaknya selalu
memperhatikan asas pemilu. Mengedepankan musyawarah (rapat pleno) untuk mufakat
dalam menyelesaikan setiap masalah dalam penyelenggaraan pengawasan pemilu.
Dengan demikian selalu mengedepankan kerja kolektif kolegial.
III. BAGIAN KETIGA
1. a. Pernahkah anda melakukan kegiatan pada bidang social, politik, ekonomi, dan atau budaya
yang penting menurut anda?
Jawab: Pernah. Yaitu antara lain sebagai salah satu Anggota TIM Pengawas PNPM yang
dibentuk oleh Bupati CQ Bappeda Kabupaten Sragen.

b. Uraikan tujuan kegiatan penting tersebut?


Jawab: Sebagai anggota Tim Pengawas PNPM tingkat Kab. Sragen kami secara berkala
ditugasi untuk melakukan monitoring kegiatan PNPM di sedikitnya dua kecamatan. Yaitu
kecamatan Karangmalang dan Kecamatan Sragen Kota. Monitoring yang dilakukan meliputi
penggunaan dana PNPM di dua kecamatan, dengan anggaran masing-masing desa sekitar
Rp 1 milyar yang dikucurkan secara berkala di masing-masing kecamatan. Selain kegiatan
pembangunan fisik desa, juga ada simpan pinjam bagi kelompok masyarakat desa yang
mendapatkan kucuran dana PNPM tersebut.

c. Sebagai apa anda berperan dalam kegiatan tersebut?


Jawab: Sebagai Tim Monitoring dari unsur LSM. Saat itu saya sebagai Ketua Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) Pengembangan Sumberdaya Lingkup Sosial Daerah Otonom di
Kabupaten Sragen.

d. Bagaimana pengaruh yang dihasilkan bagi kehidupan masyarakat dan negara? Jelaskan!
Jawab: saya menilai pengaruhnya cukup positif bagi masyarakat desa di dua kecamatan
tersebut. Sedangkan bagi negara, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Sragen, kegiatan
tersebut sangat penting untuk memberdayakan dan mengangkat tingkat kesejahteraan
masyarakat desa.

e. Apakah terdapat dukungan atau kendala yang dihadapi untuk mencapai tujuan yang
diharapkan?
Jawab: Dukungan yang signifikan justru datang dari kelompok masyarakat desa. Disatu sisi
mereka sudah mendapatkan bantuan modal usaha, namun disisi lain mereka juga harus
memberikan dukungan berupa tenaga secara bergotong royong untuk merealisasi kegiatan
pembangunan fisik antara lain berupa pembangunan jalan desa, saluran drainase,
pembuatan jamban keluarga, bedah rumah dll. Sementara itu kendala dalam usaha
mencapai tujuan juga selalu ada, antara lain berupa keterbatasan SDM. Akan tetapi kendala
itu dapat diatasi dengan pelatihan dan edukasi oleh pihak-pihak terkait.
f. Apa ekspektasi anda ke depan dari kegiatan tersebut?
Jawab: Ekspektasi ke depan dari kegiatan tersebut adalah dengan program pemberdayaan
masyarakat yang dikonsep secara baik dan profesional, harapannya masyarakat akan benar
benar berdaya dan meningkat kesejahteraannya. Dengan begitu akan mampu
menumbuhkan masyarakat yang mampu secara ekonomi, memiliki tingkat social yang lebih
baik dan memiliki tingkat kemandirian dalam mengembangkan kesejahteraan hidupnya.

2. Ceritakan peran pihak-pihak yang ikut berperan dalam kegiatan anda tersebut?
Jawab: pihak – pihak yang berperan antara lain:
a. Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen: perannya melakukan monitoring dan membimbing
masyarakat terkait dengan penanganan masalah bidang kesehatan.
b. Bagian Kesejahteraan Masyarakat Pemkab Sragen: perannya melakukan monitoring
mengenai program PNPM yang menyangkut masalah peningkatakan kesejahteraan
masyarakat. Membimbing mereka agar dapat melaksanakan kegiatan yang dipilih oleh
masyarakat, terkait dengan hal-hal yang menyangkut kegiatan ekonomi produktif.
c. Dinas Pekerjaan Umum: Berperan melakukan monitoring kegiatan pembangunan fisik
insfrastruktur. Membimbing warga desa untuk merencanakan dan merealisasi
pembangunan infrasruktur yang diperlukan masyarakat desa.

3. Apakah pengalaman anda dalam melakukan kegiatan berorganisasi selama ini dapat
bermanfaat pada saat anda menjadi Anggota Bawaslu Kabupaten/kota? Uraikan!
Jawab: Semua pengalaman dalam melakukan kegiatan organisasi, menurut hemat saya akan
sangat bermanfaat pada saat saya menjadi Anggota Bawaslu Kabupaten. Saya yakin semua
pengalaman organisasi akan selalu relevan dengan kegiatan pengawasn sebagai anggota
Bawaslu. Karena dalam pengawasan dibutuhkan interaksi dan partisipasi semua pihak. Baik
peserta pemilu, masyarakat dan stakeholder lainnya di masyarakat. Suksesnya tugas
pengawasan tak lepas dari adanya sinergitas dengan semua elemen di masyarakat, seperti
semua kegiatan berorganisasi yang pernah saya lakukan.
IV. BAGIAN KEEMPAT

1. Pihak manakah yang menurut anda dapat dijadikan mitra kerja dalam mendukung misi
Bawaslu dan sebaliknya, pihak manakah yang patut diwaspadai mengganggu misi Bawaslu ?
Jawab: Menurut saya pihak pihak yang dapat dijadikan mitra kerja dalam mendukung misi
Bawaslu adalah kelompok kelompok pegiat demokrasi, pemantau pemilu, akademisi, TNI
/Polri, Ormas Keagamaan, LSM, Tokoh Agama dan Tokoh masyarakat yang independen dan
kelompok – kelompok pro demokrassi lainnya. Sedangkan pihak yang patut diwaspadai
adalah kelompok – kelompok yang selama ini memiliki kepetingan untuk mendapatkan
jabatan politik dan mereka-mereka yang selama ini menginginkan kursi di parlemen, akan
tetapi bersikap prakmatis dan cenderung mencapai tujuan dengan cara-cara curang yang
cenderung melanggar regulasi pemilu. Antara lain Parpol Peserta Pemilu, Calon Anggota
Legislatif , Pasangan Calon Presiden dan Tim Pemenangannya, Pasangan Calon Kepala
Daerah dan Tim Pemenangannya, Tim Kampanye dan berbagai Lembaga survai yang kurang
kredibel.

2. Apa strategi anda untuk menghindari intervensi negative dari pihak lain jika terpilih menjadi
Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota? Jelaskan.
Jawab: Saya akan mempersiapkan diri secara mental dan fisik. Saya akan melakukan strategi
pengawasan partisipatif yang melibatkan semua stakeholder pemilu. Selalu menjalin
komukikasi dengan semua stakeholder pemilu, guna mendorong adanya pengawasan
partisipasif. Selalu begerak cepat untuk melakukan antisipasi terjadinya konflik internal
maupun eksternal bawaslu. Selalu berusaha melakukan pencegahan dengan kegiatan
sosialisai pengawasan edukatif, penanganan pelanggaran secara cepat dan sistematis agar
tidak berujung pada konflik yang memanas dalam penyelenggaraan pengawasan pemilu.
Mengawasi penyelenggaraan pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan
pelanggaran untuk terwujudnya pemilu yang demokratis.

3. a. Bagaimana pengaruh keluarga atau teman terhadap anda?


Jawab: Tentu keluarga dan teman sedikit banyak akan memiliki pengaruh. Akan tetapi bagi
saya pengaruf itu sangat kecil, sebatas memberikan motivasi ataupun dorongan agar saya
mampu bekerja profesional dan ulet dalam menggapai cita-cita. Dalam bekerja saya akan
selalu mengedepankan profesionalitas, sehingga kalaupun mereka mencoba
mempengarahui, tidak akan sampai mengintervensi tugas – tugas profesi saya.
b. Siapa saja yang harus anda dengarkan dan mengapa mereka penting didengar?
Jawab: Dalam menyelesaikan tugas profesi, orang- orang yang saya dengar adalah ayah, ibu,
istri dan anak-anak saya. Mereka adalah orang-orang terkasih yang selama ini telah banyak
berjasa untuk meraih sukses dalam hidup saya. Selain itu adalah para Pimpinan Lembaga
tempat saya mendedikasikan tenaga dan pikiran. Merakalah yang akan membimbing,
membina dan memberikan arahan agar saya selalu sukses menyelesaikan tugas hingga
sukses dan semua pekerjaan dapat diselesaikan sampai tuntas.
V. BAGIAN LIMA

1. Sejak kapan anda mulai tertarik pada isu/masalah/praktek kepemiluan, kepengawasan


pemilu, dan demokrasi ? Mengapa anda tertarik?
Jawab: Sejak tahun 1999 , ketika itu saya masih menjadi anggota Partai Amanat Nasional.
Saya tertarik karena pada pasca pemilu tahun 1999 itu, saya mendengar desas desus bahwa
penyelenggaraan pemilu bisa dimainkan dan bisa diatur siapa kalah menang. Intinya banyak
kecurigaan penyelenggara pemilu bisa merubah angka perolehan peserta pemilu tertentu.
Itulah mengapa saya tertarik untuk menjadi penyelenggara pemilu. Saya ingin
membuktikan, bahwa penyelenggara pemilu harus berintegritas, untuk menepis tudingan
miring tersebut. Pemilu hendaknya dapat berlangsung dengan jujur dan adil. Saya putuskan
akhir 1999 itu juga, saya keluar dari anggota Partai Amanat Nasional dan bergabung sebagai
aktivis LSM . Oleh sebab itu pada tahun 2003, saya mendaftar untuk menjadi komisioner
KPU Kab. Sragen. Namun masih gagal. Pada tahun 2005, pada Pilkada Bupati/Wakil Bupati
saya diterima sebagai komisioner Panwaskab Sragen. Hal yang sama juga terjadi pada
Pilkada Gubernur Jateng 2008, sebagai Ketua Panwaskab Sragen. Pada tahun itu juga pindah
sebagai komisioner KPU Sragen sampai tahun 2013. Pada tahun 2017, alhamdulillah masih
dipercaya lagi sebagai Anggota Panwaskab Sragen Kordiv Organisasi dan SDM. Pada 2018
saya diterima sebagai anggota Bawaslu Sragen sampai sekarang.

2. a. Pernahkan anda membaca buku atau jurnal ilmiah terkait kepemiluan, dan kepengawasan
pemilu ?
Jawab: Pernah. Yaitu;
1). Buku berjudul Potret Pengawasan Pilkada Tahun 2017, dengan Penerbit Harm Sindo.
2). Buku Kuasa Rakyat , karya Saiful Mujni Dkk, Penerbit Mizan, Makasar 2012. Buku ini
menulis analisis tentang perilaku memilih dalam pemilihan legislative dan presiden
Pasca -Orde Baru. Yang membuka cakrawala baru dalam studi politik Indonesia karena
menggunakan data empiris berdasarkan pengukuran yang lebih obyektif.

b. Jika pernah, mengapa buku itu atau buku tersebut anda anggap penting?
Jawab: Buku itu saya anggap penting untuk dibaca, karena berisi tentang proses
pengawasan pilkada dan outputnya. Yang menggambarkan bagaimana setiap komisioner
pengawas pemilu harus bertindak dan bersikap profesional dalam melakukan pengawasan
penyelenggaraan pemilu agar proses pemilu dapat berjalan jurdil dan demokratis.
3. Buku atau jurnal apa saja selain terkait mepemiluan, kepengawasaan pemilu dan demokrasi
yang anda baca ? Sebutkanlah!
Jawab:
a. Buku Lawan.Yang merupakan catatan mengenai “ Jejak Jejak Jalanan di Balik Kejatuhan
Soeharto “ Karya Hermawan Sulistyo. Penerbit Pensil, Jakarta, 2002.
b. Buku The Starbucks Experince. 5 Prinsip untuk Mengubah Hal Biasa menjadi Luar Biasa,
Penulis Joseph A. Micchelli, Penerbit Esensi, Jakarta 1992.
c. heories Of Learning (Teori Belajar), Penulis B.R Hergenhahn, Matthew H. Olson, edisi
ketujuh, Penerbit Kencana, Jakarta,2008.

4. a. Jika anda pernah membaca buku atau jurnal terkait demokrasi, kepemiluan, dan
kepengawasan pemilu, maka kemukakan judul atau jurnal yang anda baca!
Jawab: Pernah. Buku Kuasa Rakyat , karya Saiful Mujni Dkk, penerbit Mizan, Makasar. Buku
ini menulis analisis tentang perilaku memilih dalam pemilihan legislative dan presiden Pasca
-Orde Baru. Yang membuka cakrawala baru dalam studi politik Indonesia karena
menggunakan data empiris berdasarkan pengukuran yang lebih obyektif.

b. Jelaskan substansi buku atau jurnal tersebut !


Jawab: Rakyat berkuasa untuk memilih presiden dan anggota wakil presiden, anggota
DPRD, DPD dan DPRD. Lembaga Kepresidenan dan Parlemen memiliki peran sangat
strategis secara nasional. Oleh karena itu, memahami pola-pola sikap dan perilaku politik
rakyat dalam pemilu bukan saja penting secara akademik, tetapi juga memiliki nilai praktis
bagi kehidupan kolektif bangsa. Buku ini menawarkan pendekatan baru dalam literatur
tentang perilaku memilih di Indonesia, yakni menggantikan pendekatan sosiologis yang
terbukti telah gagal menjelaskan perubahan politik nasional yang berlangsung sangat
cepat di era reformasi. Lebih dari itu, ini merupakan buku pertama tentang pemilih
Indonesia yang berbasis riset empiris berskala nasional dari seluruh pemilu sejak Indonesia
kembali menganut demokrasi. Buku ini akan bisa menempatkan Indonesia dalam peta
studi sistematik empiric ilmu politik dunia. Temun-temuan dalam buku tersebut,
hendaknya menjadi perhatian pengamat politik, peneliti, penguasa dan para politisi di
Indonesia.

5. a. Pernahkah anda menulis buku, jurnal atau artikel ilmiah terkait demokrasi, atau
kepengawasan pemilu?
Jawab: Pernah.
b. Jika pernah, apa dan dimana serta basis argumentasi buku, jurnal atau artikel ilmiah
tersebut.
Jawab:
1) Buku Pelaporan Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sragen
Tahun 2006. Basis argumentasinya adalah pengawasan pemilu harus dilakukan secara
jujur dan adil, mengedepankan profesionalitas komisioner Panwaskab dalam
menegakkan demokrasi dan keadilan pemilu.
2) Buku Riak Riuh Pemilu dan Pilkada di Bumi Sukowati; Perjalanaan Pengawas Pemilu dan
Pilkada di Kabupaten Sragen Tahun 2004-2023.
3) Buku Menuju Pemilu yang Bersih dan Bermartabat Jejak Merupakaan buku yang berisi,
Langkah Pengawasan Pemilu 2019 di Bumi Sukowati.
VI. BAGIAN ENAM

1. Apakah visi misi anda jika terpilih sebagai anggota Bawaslu kabupaten/kota ?
Jawab: Visi saya jika terpilih sebagai Bawaslu sebagai Bawaslu Sragen, mewujudkan
Bawaslu Kabupaten Sragen sebagai lembaga pengawal penyelenggaraan pemilu yang
terpercaya, demokratis, bermartabat dan lebih berkualitas.
Misi saya:
a. Membangun Bawaslu sebagai pusat pembelajaran pengawas pemilu baik bagi
pihak dari dalam maupun luar.
b. Membangun aparatur dan kelembagaan pengawas pemilu yang kuat, mandiri
dan solid.
c. Meningkatkan kepercayaan publik atas kualitas kinerja pengawasan berupa
pencegahan dan penindakan serta penyelesaian sengketa pemilu secara cepat,
akurat dan transparan.
d. Mengembangakan pola dan metode pengawasan yang efektif dan efisien.
e. Memperkuat system control dalam satu menejemen pengawasan yang
terstruktur sistematik.
f. Meningkatakan ketertiban masyarakat peserta pemilu dan meningkatkan
sinergi kelembagaan dalam pengawasan pemilu pastisipatif.

2. Bagaimana Langkah anda dalam mewujudkan visi misi tersebut?


Jawab: Untuk mewujudkan viisi- misi saya tersebut saya akan berusaha keras
mewujudkan pengawasan pemilu secara berkualitas dan bermartabat. Dengan
melaksakan penegakan hukum pemilu dalam implentasi kerja-kerja Bawaslu Kabupaten
Sragen yang sistematis, tersuktur dan masif. Dengan mengefektifkan dan
memaksimalkan peran semua personal dijajaran Komisioner Bawaslu. Memaksimalkan
peran staf sekretariat, Panwascam, PKD hingga pada jajaran Pengawas TPS di Sragen.
Tidak kalah pentingnya, saya akan berusaha untuk memaksimalkan peran semua
elemen masyarakat dalam pengawasan pemilu partisipatif.
3. Bagaimana penilaian anda terhadap model pengawasan pemilu saat ini?
Jawab: Model pengawasan pemilu yang sudah diterapkan oleh Bawaslu saat ini
sudah baik. Namun tentu saja masih harus ditingkatkan untuk memberikan Kontribusi
yang optimal demi terselenggaranya pemilu yang demokratis, bermartabat dan lebih
berkualitas.
4. Bagaimana gagasan saudara terhadap optimalisasi kerja pengawasaan pemilu?
Jawab: Saya akan mengembangkan gagasan, pelaksanakan pengawasan pemilu secara
efektif efisien. Demi terselenggaranaaya pemilu langsung, umum. bebas, rahasia, jujur
dan adil berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga benar benar akan
terwujud Bawaslu sebagai lembaga pengawal penyelenggaraan pemilu yang terpercaya,
demokratis, bermartabat dan lebih berkualitas. Membangun aparatur dan kelembagaan
pengawas pemilu yang kuat, mandiri dan solid. Meningkatkan kepercayaan publik atas
kualitas kinerja pengawasan berupa pencegahan dan penindakan serta penyelesaian
sengketa pemilu secara cepat, akurat dan transparan, Mengembangkan pola dan metode
pengawasan yang efektif dan efisien. Memperkuat system control dalam satu
menejemen pengawasan yang terstruktur sistematik. Guna meningkatkan ketertiban
masyarakat, peserta pemilu dan meningkatkan sinergi kelembagaan dalam pengawasan
pemilu pastisipatif.

Anda mungkin juga menyukai